BRAINSTORMING
Oleh :
AGUS GUNAWAN, SE., M.I.Kom
Adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi melalui proses pengolahan
imajinasi dari realitas kehidupan nyata tanpa harus diinterprestasi ulang dan tanpa
menjadi dunia khayalan. Format tersebut bukan sebuah runtutan cerita fiksi dari
setiap pelakunya. Dengan pengertian bahwa non drama adalah merupakan
runtutan pertunjukan kreatif yang mengutamakan unsur hiburan yang dipenuhi
dengan aksi, gaya dan musik
Contoh Program Acara Televisi Non Drama:
a. Talk Show :
Program acara televisi mengenai perbincangan, percakapan orang perorangan atau
beberapa orang tentang suatu masalah yang sedang hangat dibicarakan, misalnya :
Bukan Empat Mata dan Hitam Putih di Trans 7.
b. Quiz :
Acara yang menampilkan suatu permainan dengan cara dan hadiah tertentu, acara
ini juga menyampaikan seorang tokoh atau para penontonnya sebagai peserta kuis,
misalnya : Tawar Tawaran Tawa di MNC TV, Kuis Siapa Berani di Indosiar
c. Variety show :
Acara yang berisi berbagai ragam jenis lagu dan dipandu oleh satu atau dua orang
presenter. Dalam program ini disisipi leluconnya, sulap atau acara lainnya agar
musik tidak membosankan dipanggung (stage) studio, misalnya : Cerita Cinta di
MNC TV, Dahsyat di RCTI.
UNSUR KREATIF PROGRAM
NONDRAMA
BERFIKIR
IDE BRAINSTORMING
KREATIF
IDE
Ide adalah dasar utama untuk memproduksi program siaran khususnya Program
NonDrama, tanpa adanya ide, tahapan perencanaan produksi berikutnya tidak dapat
dilaksanakan. Ide diartikan suatu rancangan yang tersusun di dalam pikiran: gagasan
atau cita-cita.
Ide yang ada dalam pikiran tersebut disampaikan melalui pengucapan (oral) atau dalam
bentuk tulisankepada orang lain untuk dipahami, dimengerti, dan diwujudkan dalam
bentuk tindakan. Singkatnya ide adalah suatu pemikiran yang dirancang untuk di
ungkapkan kepada orang lain.
Kapan ide itu muncul
SUMBER IDE PADA STASIUN TELEVISI :
Dalam produksi siaran televisi nondrama ide dituangkan dalam bentuk rundown, sebagai
pijakan dalam proses produksi. Rundown merupakan susunan isi dan alur cerita dari
program siaran yang dibatasi oleh durasi dan segmentasi.
BERFIKIR KREATIF
ANALITIS KREATIF
LOGIS IMAJINASI
JAWABAN SEDIKIT JAWABAN BANYAK
KONVERGEN DIVERGEN
VERTIKAL LATERAL
Pola berfikir Analitis, logis dan membawa kita pada suatu jawaban unik yang sedikit
jumlahnya yang dapat diimplementasikan, sifatnya konvergen menyempit dengan satu
titik jawaban, diperlukan banyak usaha pembuktian yang mendalam dari berbagai aspek
menyempit kesatu jawaban sehingga pemikiran ini disebut berfikir pola vertikal.
Pola berfikir kreatif membutuhkan imajinasi dan akan membawa kepada kemungkinan
jawaban dan ide yang banyak, bersifat divergen dimulai dengan suatu permasalahan
kemudian menyebar mendapatkan berbagai ide untuk menjadi alternatif pemecahan
atau menyediakan berbagai mungkin jawaban, memerlukan usaha penelitian alternatif,
melebar, meluas, bahkan bisa keluar dari pokok permasalahan.
Alex F Osborn seorang ahli yang banyak mempelajari tentang berfikir kreatif dengan
mengajukan pernyataan pokok untuk memicu lahirnya ide yang ada di ubah menjadi
suatu ide baru. Salah satu teknik berfikir kreatif Alex F Osborn yang dikembangkan
kembali oleh Bob Eberle adalah SCAMPER :
S = Subtitute (Mengganti)
C = Combine (Menkombinasikan)
A = Adapt (Mengdaptasi)
M = Magnify (Memperbesar/memodifikasi)
P = Put to Other Uses (Meletakkan ke Fungsi Lain)
E = Eliminate (Menghilangkan atau Mengecilkan)
R = Rearrange/Reverse (Mengatur ulang)
BRAINSTORMING
Brainstorming adalah cara hebat untuk menghasilkan banyak ide dalam waktu yang
singkat, serta merupakan teknik yang umum dilakukan oleh banyak orang dalam
memecahkan suatu permasalahan. Melalui brainstorming dapat menghasilkan ide-ide
dan solusi kreatif dalam menghadapi suatu masalah.
Teknik brainstorming pertama kali dicetuskan oleh Alex Osborn pada tahun 1953 dalam
bukunya Applied Imagination. Brainstorming berarti to storm a problem with ideas
(menyerbu suatu masalah dengan ide-ide). Brainstorming atau penyerbuan dengan ide-ide
yang sebanyak mungkin terhadap suatu masalah dilangsungkan dalam suatu pertemuan.
Teknik ini pada dasarnya adalah menerapkan diadakannya suatu sidang serbuan gagasan
untuk memecahkan masalah. Pada pembelajaran dengan teknik brainstorming, setiap
siswa dianjurkan mengajukan pendapat atau gagasan yang sebanyak-banyak mungkin
untuk kemudian dicatat.
BRAINSTORMING
1. Brainstorming Individu
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari sesi brainstorming individu, pilihlah tempat
yang tenang dan nyaman untuk duduk dan berpikir. Minimalkan gangguan sehingga
dapat fokus pada masalah yang dihadapi.
Brainstorming secara individu lebih efektif jika dilakukan untuk memecahkan masalah-
masalah yang relatif sederhana, sedangkan untuk masalah yang lebih kompleks,
brainstorming secara berkelompok lebih dianjurkan.
2. Brainstorming Kelompok
• Mengidentifikasi masalah
Teknik brainstorming cukup efektif untuk menyelidiki sebab akibat terjadinya masalah
karena masing-masing peserta diskusi akan mengeksplorasi faktor-faktor pemicu masalah.
Setelah semua peserta mengutarakan gagasannya mediator bisa menarik kesimpulan
penyebab permasalahan tersebut.
• Menganalisis situasi
Peserta diskusi akan menganalisis permasalahan dan situasi yang dihadapi oleh tim kerja
tersebut saat ini.