Anda di halaman 1dari 2

Nur Alifah Apriliany

1 Telekomunikasi B

Ciri-ciri Bahasa Standar (Baku)


1. Tidak dipengaruhi bahasa daerah Contoh : Baku : Ibu , Tidak baku : nyokap; Baku : dilihat, Tidak baku : dilihatin; Baku : Buku adik kemarin tertinggal di kelas, Tidak baku : Bukunya adik tertinggal di kelas. (Penggunaan -nya terpengaruh pola bahasa Jawa--Bukune adik keri neng kelas). 2. Tidak dipengaruhi bahasa asing Contoh: Baku : Di sana tempat Kipli bermukim, Tidak baku : Di sana tempat di mana Kipli bermukim. Baku : kesempatan lain, Tidak Baku : lain kesempatan Baku : Peristiwa yang dulu pernah kita bicarakan, Tidak baku : Peristiwa yang mana dulu pernah kita bicarakan. 3. Bukan merupakan ragam bahasa percakapan Contoh: Baku Tidak Baku dengan sama mengapa ngapa memberi kasih tidak nggak tetapi tapi 4. Pemakaian imbuhan secara ekplisit Contoh: Baku : menyerang, Tidak baku : serang 5. Tidak terkontaminasi dan tidak rancu. Contoh : Baku : berkali-kali Tidak baku : berulang kali Mengapa bentuk berulang kali salah, sebab bentuk ini sebetulnya berasal dari dua bentuk kelompok kata yang berbeda yakni bentuk (1) berkali-kali, (2) berulang-ulang (gabungan yang tidak dibenarkan secara kaidah) 6. Tidak mengandung pleonasme/berlebihan Contoh: Baku Tidak baku maju maju ke depan mundur mundur ke belakang para ibu para ibu-ibu 7. Tidak mengandung hiperkorek/over elegant Mencoba membetulkan bentuk yang sudah benar yang menyebabkan bentuk yang sudah benar menjadi salah. Contoh: Baku Tidak Baku

Nur Alifah Apriliany

1 Telekomunikasi B

sah insaf teladan nafsu

syah insyaf tauladan napsu

Anda mungkin juga menyukai