Anda di halaman 1dari 2

1.

Buatlah Work Breakdown Structure dan AHS dari pembangunan jalan beton sbb:

Konstruksi jalan beton yang dilaksanakan terdiri atas dua bagian utama, yaitu: a. Cement treated sub base (CTSB) mutu K125 (non struktural), berfungsi sebagai lapisan leveling (perataan) dan untuk mencegah pumping action. b. lapisan atas (plat beton) dengan persyaratan mutu K350. Baik CTSB maupun slab beton (lapis permukaan) digunakan beton ready mix. Pekerjaan dimulai dari pengukuran/pematokan/penentuan elevasi rencana jalan, lalu pembersihan badan jalan dari kotoran dan gundukan tanah. jalan ditutup, arus lalu-lintas dialihkan. Lalu dilakukan penyesuaian elevasi ketinggian CTSB berdasarkan hasil pengukuran/pematokan. Setelah itu, badan jalan dibasahi air agar tidak terjadi penyerapan air semen dari CTSB, baru bekesting melintang dipasang. Setelah dicor, perawatan beton

dilakukan dengan menghamparkan karung goni basah selama seminggu (tiga kali sehari disiram air) guna mencegah terjadinya retakan-retakan sebagai akibat proses

pengerasan/pengeringan beton. Sebelum pekerjaan Lapis Permukaan, dilakukan persiapan di Base Camp: a. Pembuatan mal (bekesting): Bahannya dari kayu berbentuk persegi dengan ukuran lebar 4 m (sesuai lebar vibrating screed) dan panjang 5 m. Tebal mal melintang dibuat miring mengikuti kemiringan melintang jalan sebesar 2% Sedangkan ukuran mal memanjang mengikuti ketinggian pada kedua ujung mal melintang. Mal dilobangi sebagai tempat memasang dowel/ruji dan tie bar. b. Pembuatan dowel dan tie bar: Kebutuhan untuk tiap mal: Dowel: 12 25 (besi ulir) dengan panjang 45 cm dan jarak antar dowel 30 cm. Tie bar: 6 12 (besi polos) dengan jarak 84 cm. c. Pemotongan gabus dilatasi (styrofoam) Selanjutnya dilakukan pemasangan mal di atas CTSB (hanya pada satu sisi jalan saja agar sisi lainnya tetap dapat dilewati oleh kendaraan ringan dan truck mixer) dan penggelaran plastik sebagai breaker di atas lapisan CTSB agar tidak terjadi perlekatan antara CTSB dan pelat beton. Plastik itu juga dilekatkan pada mal slab.

Kemudian dilakukan pemasangan dowel (ruji) pada mal melintang dan tie bar (batang pengikat) pada mal memanjang. Posisinya harus tetap tegak lurus terhadap bidang mal melintang atau memanjang sebelum pengecoran dilakukan. Terakhir baru dilakukan pengecoran: Beton ready mix yang berasal dari truk mixer dituang ke dalam mal, lalu diratakan secara manual, lalu dengan vibrating screed. Dekat mal, pemadatan dibantu dengan menggunakan vibrator beton. Pada saat pengecoran akan

dilakukan, disisipkan gabus (styrofoam) di antara pelat beton lama dan yang baru yang akan dicor pada sisi/sambungan memanjang, agar tidak terjadi lekatan dan membuat dilatasi 2 % (celah) untuk muai susut pelat beton.

Anda mungkin juga menyukai