Anda di halaman 1dari 35

User & Task Analysis

Mengapa kita butuh user & task analysis

User Analysis
evaluation and assessment of the user community

Kebutuhan-kebutuhan user
Social and technical

Interaksi user
Individual to individual Individual to the group

Proses-proses yang melibatkan user


Work done Effort expended

Siapa USER itu?


Individual Group

Operator Administrator

Task Analysis
Task Analysis adalah alat bantu yang amat berguna dalam proses awal desain interface dalam interaksi manusia dan komputer. Task Analysis berguna untuk:
menyediakan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan desain. sebagai dasar untuk mengevaluasi desain dari sistem.

Task Analysis
Task Analysis adalah metode empiris untuk menghasilkan model yang lengkap dan jelas dari suatu task, dan bagaimana cara manusia mengerjakan task-task tersebut. Task Analysis memfokuskan desain pada task dan tujuan (goal) dari user, metode untuk mencapai tujuan tersebut, yang hasilnya adalah desain dari sistem yang lebih baik dan usable.

Mengapa mempelajari task analysis?


Designer memiliki asumsi yg salah terhadap user dan interface
Semua user adalah sama Semua user sama dengan saya Karakteristik user tdk pengaruh dgn product Saya dapat mendesain interface yg baik tanpa perlu memahami user

Informasi yg didapat melalui task analysis


Tujuan-tujuan user dalam melakukan task/tugas Pola/bentuk work flow Hubungan timbal balik antara object & tugas Menggunakan system/aplikasi lain Karakteristik user

User and Task Analysis A Study in Relationships


Project Start User Analysis Task Analysis Users User goals/tasks User environments User profiles Task Analyses Environment profiles Task Model

Users conceptual model Use model Paper prototype Usability testing Prototype with dataflow and interface

Release

Usability testing

Implementation of design

Usability testing

Task Analysis Methods: Data Gathering


Banyak metoda task analysis Tidak ada yg 100% memuaskan Metoda umum
Questionnaires and Interviews Observational studies Experimental data collection Unstructured user input

User and Task Analysis is Related to Interface and System Development


Project Start

Corporate Objective
Long-range goals Decisions on markets Feasibility/cost decisions

User & Task Analysis


Users User goals & tasks User environments

Technology decisions
Platforms supported Architecture

Task Model
User profiles Task analyses Environment profiles

System Analysis
Dataflow Objects

Users conceptual model

Data Model

Use Model

Paper Prototype Usability Testing Prototype with dataflow and interface Usability Testing Implementation of Design Function Testing Usability Testing

Release

Task Analysis Metode

Task decomposition: suatu task dipecah menjadi sub-task yang berurutan Knowledge based techniques: menekankan pengetahuan dari user tentang objek dan aksi yang dibutuhkan dalam task tersebut Entity-relation based analysis: berdasarkan objek, penekanan pada identifikasi dari entity, relationship dan kegunaannya

Task Decomposition
Proses dekomposisi (pemecahan suatu task menjadi beberapa sub-task) ini sering juga disebut sebagai Hierarchical Task Analysis (HTA). Hasil output dari HTA ini adalah suatu hierarki dari task dan sub-task dan juga suatu rancangan urutan (plan) dan syarat dari sub-task sub-task tersebut.

Hierarchical Task Analysis

Save a file
Select File, Save As Choose where to save to Enter file name Select OK

Knowledge Based Analysis


Knowledge Based Analysis dimulai dengan mengidentifikasikan semua objek dan aksi yang terlibat dalam task, dan kemudian mengembangkan suatu taxonomi dari semuanya. Hal ini mirip dengan taxonomi dari cabang ilmu biologi (klasifikasi hewan/tumbuhan).

Entity-relation based analysis


Often list attributes, actions of objects
Object: pen simple Attribute: color: red writing: on/off Object: Mary actor Actions: M1: make a sketch M2: organize meeting

Model Task Analysis


GOMS (Goals, Operators, Methods and Selection) CCT (Cognitive Complexity Theory). KLM (Keystroke Level Model)

GOMS (Goals, Operators, Methods and Selection)


Goals
adalah tujuan dari user, menerangkan apa yang hendak dicapai oleh user. Dalam GOMS, goals ini dipakai sebagai pedoman untuk user untuk mengevaluasi apa yang hendak dicapai (tujuannya) dan untuk titik tolak dimana user harus kembali jika terjadi error dalam proses desain.

Example:
*Goal: create a Word document * * GOAL: create new document *** choose new doc icon *** set font *** set font size *** type document text ** GOAL: save document *** SELECT save icon File then save from menu *** complete save dialogue box ** GOAL: print document *** SELECT print icon File then print from menu Goal Sub-goal Operator Operator Operator Operator Sub-goal Operator Operator Operator Su-goal Operator operator

GOMS (Goals, Operators, Methods and Selection)


Operators
Ini adalah level terendah dari analisa. Operators adalah kegiatan dasar yang harus dilakukan oleh user untuk menggunakan sistem. Operators bisa mempengaruhi sistem (misalnya, tekan tombol x) atau hanya mental state dari user (misalnya, baca dialogue box).

GOMS (Goals, Operators, Methods and Selection)


Methods
Ada beberapa cara untuk mendekomposisi suatu goal menjadi sub-goals. Misalnya dalam suatu window manager, sebuah window bisa ditutup menjadi icon dengan dua cara, yaitu dengan memilih option close dari pop-up menu atau dengan menekan kombinasi tombol Alt-F4. Dalam GOMS, kedua dekomposisi dari goal tersebut dikenal dengan istilah method, dimana dalam contoh diatas adalah CLOSE-METHOD dan Alt-F4 METHOD.

GOAL: ICONIZE-WINDOW
[select GOAL: USE-CLOSE METHOD
MOVE MOUSE TO WINDOW HEADER

POP-UP MENU CLICK OVER CLOSE OPTION

GOAL: USE-Alt-F4 METHOD


PRESS Alt-F4 KEY]

GOMS (Goals, Operators, Methods and Selection)


Selection
Dari contoh diatas, kita bisa melihat pemakaian kata select pada saat memilih method. GOMS tidak hanya menggunakan pilihan acak, tapi juga berusaha untuk memperkirakan method apa yang hendak digunakan. Hal ini bergantung pada user dan state dari sistem, juga detail dari goal. Misalnya, user Amrozy tidak pernah menggunakan Alt-F4 method kecuali untuk game Solitaire, dimana mouse terus digunakan sampai suatu tombol key ditekan. GOMS memakai keadaan diatas sebagai suatu aturan selection untuk Amrozy.

Selection
User Amrozy: Rule 1: Gunakan CLOSE-METHOD kecuali ada aturan lain Rule 2: jika aplikasi adalah Solitaire, gunakan Alt-F4 METHOD

KLM (Keystroke Level Model)


KLM ditujukan untuk suatu unit tugas dalam interaksi, misalnya, eksekusi dari beberapa perintah sederhana yang tidak lebih dari 20 detik. Contohnya adalah perintah search and replace, atau mengubah jenis huruf (font) dari suatu kata KLM mengasumsikan bahwa suatu tugas yang kompleks harus sudah di pecah-pecah menjadi tugas yang lebih sederhana (seperti dalam GOMS) sebelum user berupaya untuk mengekspresikannya dalam suatu model

Model KLM
K keystroke, berupa penekanan tombol keyboard, termasuk tombol shift dan tombol-tombol lainnya. B berupa penekanan tombol mouse (mouse button) P pointing, menggerakkan mouse (atau device lain) ke suatu target lokasi H homing, perpindahan tangan dari mouse dan keyboard D drawing, menggambar garis dengan menggunakan mouse M mental, persiapan pemikiran untuk menyelesaikan suatu aksi fisik R system response, yang bisa diabaikan jika user tidak perlu menunggu penyelesaian dari suatu tugas, seperti dalam mengcopy satu karakter.

Waktu Eksekusi

Edit Karakter
Move hand to mouse position mouse after bad character return to keyboard delete character type correction reposition insertion point H[mouse] PB[LEFT] H[keyboard] MK[DELETE] K[char] H [mouse] MPB[LEFT]

Total Waktu

TEXECUTE = TK + TB + TP + TH + TD + TM + TR = 2tK + 2tB + tP + 3tH + 0 + 2tM + 0

Example
GOAL: ICONISE-WINDOW [select GOAL: USE-CLOSE-METHOD . MOVE-MOUSE-TO-WINDOW-HEADER . POP-UP-MENU . CLICK-OVER-CLOSE-OPTION GOAL: USE-L7-METHOD PRESS-L7-KEY]

assume hand starts on mouse


USE-CLOSE-METHOD P[to menu] 1.1

USE-L7-METHOD H[to kbd] 0.40

1.35

B[LEFT down] 0.1


M P[to option] B[LEFT up] 1.35 1.1 0.1

K[L7 key] 0.28

Total

2.03 secs

Total

3.75 secs

Anda mungkin juga menyukai