By Djafar Sodiq
OKTOBER 2011
MODE OPERASI
SKALA PEMBANGKIT MODE OPERASI
STAND ALONE/ISOLATED OPERATION (MANDIRI) INTERKONEKSI
INTERKONEKSI
PERMEN ESDM No. 3 tahun 2007 tentang Aturan Jaringan Sistem Tenaga Listrik JAMALI PERMEN ESDM No. 4 tahun 2009 tentang Aturan Distribusi Tenaga Listrik
1. Tegangan Dalam peraturan disebutkan bahwa tegangan pada distrubisi tenaga listrik dibatasi pada fluktusai max +5% dan minimal -10% 2. Frekuensi Frekuensi nominal 50 Hz dibatasi dalam rentang 49.5 -50.5 Hz 3. Batads Total Harmonic Distortion 5%
KONTROL PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR MODE : STAND ALONE OPERATION /OPERASI ISOLATED (MANDIRI)
FUNGSI :
1. Agar tegangan yang tetap konstan pada berbagai kondisi dan perubahan beban - untuk menyelamatkan peralatan sumber tegangan dan beban pada sisi konsumen - kenyamanan pengguna energi listrik 2. Membentuk frekuensi yang tetap konstan pada berbagai kondisi dan perubahan beban - untuk menyelamatkan peralatan mekanik pada sisi pembangkit - untuk menyelamatkan peralatan dari perubahan gerak pada sisi konsumen - untuk menyelamatkan peralatan dari over load pada saat kecepatan rendah 3. Menjaga agar tidak ada kecepatan lebih pada saat beban lepas - untuk menyelamatkan peralatan mekanik pada sisi pembangkit
G
PMG
Jenis kontrol untuk Flugsi magnit agar tegangan generator sinkron konstan 1. Jenis kontrol yang bisa membuat tegangan keluaran generator sinkron tetap konstan adalah AVR (Automatic Voltage Regulator) Catatan : AVR ini hanya ada paga generator sinkron
Selama daya air dan daya output turbin sama maka putaran turbin/frekuensi tegangan generator akan tetap terjaga
Untuk menjaga frekuensi tetap sama maka dilakukan pengaturan/kontrol sbb:
Daya air
Turbin
Beban Konsumen
MODEL KONTROL BEBAN PEMBANGKIT LISTRIK SKALA KECIL (MICRO) STAND ALONE OPERATION (OPERASI ISOLATED)
2.
Catatan :
ELC ini adalah jenis kontrol beban output generator dengan metoda : 1. caca gelombang 2. zero cross switch pulse
Daya (P)
Beban Ballast
Beban konsumen
Waktu (t)
Daya masukan
Konverterdaya
Daya keluaran
Beban
Pengukuran
Pengukuran
Pengendali
Acuan
Konverter daya pada PLTMH menggunakan : Thyristor, triac, transistor Beban merupakan beban komplement atau disebut Ballast Pengendali/Kontrol bisa menggunakan sisten Kontrol analog atau Digital
KONSEP FLOW KONTROL LISTRIK SKALA KECIL (MICRO) STAND ALONE OPERATION (OPERASI ISOLATED)
Katub
GOVERNOR
Set point/Acuan
Turbin Generator
Beban Konsumen
JENIS KONTROL
1990
1997
2003
2007
S/D SEKARANG
IGC (Induction Genertor Controller) analog kontroller ELC (Electronic Load Controller) analog controller Digital Load controller
Generator induksi
v v
Generator synchron
3
Kontrol daya input turbin (Kontrol debit air)
v
v
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN ANTARA MODEL PENGGUNAAN KONTROL FREKUENSI PADA PLTMH
Kontrol Beban (Ballast Load) ELC/IGC Keuntungan dan kerugian : 1. Respon cepat cocok untuk daya kecil (terbatas < 250 kW) 2. Murah 3. Pemasangan mudah 4. Perawatan mudah 5. Sederhana/simpel 6. Gelombang tegangan mempunyai distorsi harmonik yang besar 7. Ada gangguan suara menderu pada beban audio 8. Flow air kontinyu sehingga tidak dapat dilakukan penghematan penggunaan energi air 9. Bisa digunakan untuk MODE interkoneksi ataupun stand alone operation Kontrol Aliran (fow control)/ Governor Keuntungan dan kerudgian : 1. Respon lambat cocok untuk daya besar 2. Jauh lebih mahal dari kontrol beban (ELC/IGC) 3. Pemasangan komplek 4. Perawatan membutuhkan tenaga meknaik dan elektrik 5. Komplek 6. Tidak berdampak terhadap gelombang tegangan 7. Tidak berdampak pada gangguan audio karena gelombang tegangan sempurna 8. Energi air bisa dihemat sesuai dengan kebutuhan daya pada konsumen 9. Lebih cocok untuk MODE interkoneksi
PENGAMAN LISTRIK
Petir Over load Hubung singkat Tegangan lebih dan kurang - Frekuensi lebih dan kurang
PENGAMAN MEKANIK
- Pelumasan bearing - Belt/Transmisi mekanik - Kelembaban - Binatang