Anda di halaman 1dari 5

PEMBAHASAN A. Gastrointestinal 1. Pengertian Gangguan Gastrointestinal Gastrointestinal ialah suatu kelainan atau penyakit pada jalan makanan/pencernaan.

Penyakit Gastrointestinal yang termasuk yaitu kelainan penyakit kerongkongan (eshopagus), lambung (gaster), usus halus (intestinum), usus besar (colon), hati (liver), saluran empedu (traktus biliaris) dan pankreas (Sujono Hadi, !! ). Pencernaan makanan ialah suatu proses biokimia yang bertujuan mengolah makanan yang dimakan menjadi "at#"at yang mudah dapat diserap oleh selaput# selaput lendir usus, bilamana "at#"at tersebut diperlukan oleh badan (Sujono Hadi,

!! ) 2. Klasifikasi $enurut %inda &handranata ( !!!) 'lasi(ikasi gastrointestinal dibagi menjadi dua yaitu Gastrointestinal atas seperti gangguan na(su makan, mual muntah dan Gastronitestinal ba)ah yaitu konstipasi, diare. Penyakit gangguan gastrointestinal yang termasuk yaitu Gangguan eso(agus, gangguan lambung dan

usus, neoplasma intestinal dan proses in(lamasi, trauma abdomen, gangguan hepatik dan billiaris. 3. Patofisiologi Proses pencernaan mulai dengan aktivitas mengunyah dimana makanan dipecah kedalam partikel kecil yang dapat ditelan dan dicampur dengan en"im# en"im pencernaan. $akan, atau bahkan melihat, mencium, atau mencicip makanan dapat menyebabkan re(leks salivasi. Saliva adalah sekresi pertama yang kontak dengan makanan. Saliva disekresi dalam mulut melalui kelenjar saliva pada kecepatan kira#kira *,+ % setiap hari. Saliva juga mengandung mukus yang membantu melumasi makanan saat dikunyah, sehingga memudahkan menelan. ,ua pusat dalam inti retikularis medula oblongata adalah "ona pencetus

kemoresepti( yaitu uremia, emesis yang diinduksi oleh obat, emesis karena radiasi dan pusat yang terintegrasi. -aras e(eren muncul dari hampir semua tempat tubuh. -aras vagal adalah sangat penting, tetapi vagotomi tidak menghilangkan muntah . jaras e(eren empatik yang memperantarai muntah berkaitan dengan distensi abdomen. $untah terjadi bila kedua jaras e(eren somatik dan viseral menyebabkan penutupan glotis, kontraksi diag(ragma mempunyai pilorus dan relaksi lambung diikut i oleh kontraksi peristaltik yang berjalan dari lambung tengah keujung insisura dengan kontraksi abdmen, diag(ragma, dan interkosta, muntah berkaitan dengan tanda dan gejala cetusan otonom. Seamua ada kaitan dengan gangguan traktus gastrointestinalis, terutama obstruksi, dengan obstruksi tinngi akut menyebabkan muntah dini. 'ekacauan otonom, obat#obatan gangguan

psikogenik, dan penelanan bahan#bahan yang berbahaya merupakan menyebab lain yang sering. .aktor#(aktor yang mengurangi pasokan darah dan penghantar oksigen ke medula (renjatan, oklusi vaskular, peningkatan tekanan intrakranial). ,apat menginduksi emesis. /bat#obat emetik menghasilkan e(eknya melalui stimulasi sentral langsung atau dengan iritasi mukosa lambung. Pola muntah mendadak, sering kali proyektil tanpa didahului mual, sangat kuat menunjukkan penyebab sentral. 'onsekuensi muntah metabolik, dengan muntah hebat terjadi hipovolemia, hipokalemia, dan alkalosis metabolik serta deplesi natrium total.( %inda &handranata, !!!) 4. 2.1.4 Manifestasi Klinis $enurut %inda &handranata ( !!!), mani(estasi klinis gastrointestinal yaitu0 a. 'eluhan pada mulut, bau mulut yang tidak sedap, atau rasa tidak enak atau rasa pahit pada mulut, rasa tidak enak pada mulut yang menetap biasanya disebabkan karena keluhan psikhis. b. 1noreksia, keluhan na(su makan menurun dapat ditemukan pada semua penyakit, termasuk juga penyakit saluran makan. c. ,is(agia, merupakan keluhan yang disebabkan kelainan pada eso(agus, yaitu

timbulnya kesulitan pada )aktu menelan makanan atau cairan. 'esulitan menelan terjadi baik pada bentuk makanan padat maupun cairan, terutama bila terjadi re(luks nasa, berarti adanya kelainan sara( (neuromuscular disorder). 'esulitan meneruskan makanan dari mulut kedalam lambung biasanya disebabkan oleh kelainan dalam tenggorokan biasanya in(eksi atau tumor di oropharyn2, laryn2, spasme dari oto cricopharyn2. 3asa terhentinya makanan didaerah retrosternal setelah menelan makanan, biasanya disebabkan kelainan dalam eso(agus sendiri, yaitu timbulnya regurgitasi, re(luks asam, rasa nyeri didada yang intermiten, misalnya pada akhalasia, karsinoma eso(agus, spasme yang di(us pada eso(agus.

Universitas Su atera Utara

d. 4ausea, beberapa rangsangan yang dapat menimbulkan rasa mual, rasa mual diantaranya adalah0 rasa nyeri dalam perut, rangsangan labirin, daya ingat yang tak menyenangkan. e. 5omitus, timbulnya muntah#muntah sebagai akibat karena kontraksi yang kuat dari antrum dan pilorus dan timbulnya anti peristaltik yang kuat pada antrum dengan disertai relaksasi dari otot#otot spinghter kardia, disusul melebarnya eso(agus dan menutupnya glotis. (. 4yeri tekan, kekakuan, demam, massa yang dapat diraba, bising usus berubah, perdarahan gastrointestinal, de(isit nutrisional, ikterus dan tanda dis(ungsi hepar. !. 2.1.! Ko "likasi $enurut %inda &handranata ( !!!) komplikasi dari gastrointestinal adalah0 a. 'anker eso(agus, meliputi dis(agia,tidak bisa makan dan perasaan penuh di perut adalah tidak jelas dan dapat dihubungkan dengan beberapa kondisi lain. Gejala#gejala ini dapat dengan mudah dihubungkan dengan konsumsi tipe makanan tertentu (pedas, gorengan, dll) b. 'anker lambung, rasa tidak nyaman epigastrik, tidak bisa makan dan perasaan gembung setelah makan.. ini adalah gejala semu yang dengan mud ah dikaitkan dengan kegagalan lambung. c. 'anker pankreas, penurunan barat badan, ikterik dan nyeri daerah punggung atau epigastrik adalah triad gejala yang umum. d. 'anker hepar, nyeri abdomen yang sangat sakit , tumpul, dan pada kuadran atas kanan, nyeri bersi(at terus menerus, mengganggu tidur dan bertambah

Universitas Su atera Utara

sakit saat posisi tidur miring kekanan dan mungkin menyebar keskapula kanan. e. 'anker kolorektal, perubahan dalam de(ekasi, darah pada (eses, konstipasi, perubahan dalam penampilan (esestenesmus, anemia, dan perdarahan rektal merupakan keluhan utama yang mungkin mengindikasikan adanya kanker kolorektal. #. 2.1.# Penatalaksanaan $enurut %inda &handranata ( !!!), penatalaksanaan penyakit gastrointestinal yaitu0 a. Pemeriksaan saluran Gastrointestinal atas, seri gastrointestinal atas memungkinkan pemeriksa untuk mendeteksi atau melihat adanya ketidakdaruratan anatomi atau (ungsi organ gastrointestinal atas atau s(ingter, ini juga membantu dalam mendiagnosis ulkus, varises, tumor, enteritis regional, dan sindrom malabsorbsi. b. Pemeriksaan saluran gastrointestinal ba)ah, untuk mendeteksi adanya polip, tumor, dan lesi lain dari usus besar serta untuk mendemontrasikan adanya anatomi abnormal atau mal(ungsi dari usus. c. Pembedahan.

Anda mungkin juga menyukai