Konflik kognitif
Rumusan Masalah Apa saja kesalahan konsep yang terjadi pada materi termokimia? Bagaimana cara mengatasi miskonsepsi siswa dengan menggunakan metode konflik kognitif? Bagaimana cara mengatasi miskonsepsi siswa dengan menggunakan DSLM?
Tujuan penulisan Mengetahui kesalahan konsep yang terjadi pada materi termokimia Mengetahui cara mengatasi miskonsepsi siswa dengan menggunakan metode konflik kognitif Mengetahui cara mengatasi miskonsepsi siswa dengan menggunakan DSLM
Kang, Scharmarnn, Kang, Noh (2010) menyatakan strategi konflik kognitif akan menggoyahkan pemahaman siswa terhadap konsep yang sudah ada melalui pengalaman yang kontradiktif dan memungkinkan siswa untuk menggantikan pemahaman yang tidak akurat dengan konsep baru yang dapat diterima secara ilmiah
PROSES PENELITIAN
Sampel yang terdiri dari 483 siswa, 287 dikeluarkan dari penelitian karena dianalisis tidak mengalami miskonsepsi, 10 siswa dieliminasi karena memeberikan respon negatif terhadap TRDE, serta tiga siswa didiskualifikasi karena tidak menyelesaikan tes. Pada akhirnya tersisa 183 partisipan yang akan dianalisis miskonsepsinya
Rangkaian instrumen - tes prekonsepsi diberikan. - Tes respon terhadap discrepant events (TRDE). - minat situasional dari pengalaman mereka dengan discrepant events diukur. - program CAI sebagai intervensi perubahan konseptual (animasi).
DSLM berbasis web dalam penelitian ini menggunakan 108 siswa kelas 8 sebagai sampel. Instrumen yang digunakan adalah Atomic Achievement Test (AAT). AAT berupa tes pilihan ganda diagnostic instrument yang disusun untuk mengukur konsep awal terkait atom. Scientific Reasoning Test (SRT). SRT adalah instrumen two-tier multiple-choice diagnostic yang digunakan untuk mengukur penjelasan sains pada siswa. Atomic Dependent Reasoning Test (ADRT). ADRT adalah instrument two-tier multiple choice diagnostic yang berfungsi mengukur tingkatan perubahan konsep siswa terkait konsep atom. Analisis wawancara. Hasil wawancara siswa ditranskripsi dan kemudian dianalisis dengan flow map.
PERBANDINGAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF DENGAN DUAL SITUATED LEARNING MODEL DALAM KONSEP TERMOKIMIA
Tahap Strategi Konflik Kognitif Bentukan soal dan implementasi di kelas Diketahui persamaan termokimia: H2(g) + O2(g) H2O(l) Pernyataan yang benar adalah .... (A) Reaksi berlangsung secara endotermik; H bertanda negatif (B) Reaksi berlangsung secara eksotermik; sistem menyerap kalor sebesar a kJ/mol (C) Pembakaran 1 mol hidrogen menyerap kalor sebesar a kJ/mol (D) Pembentukan 1 mol air melepaskan kalor sebesar a kJ/mol (E) Pembentukan 1 mol air menyerap kalor sebesar a kJ/mol Soal diatas adalah salah satu soal yang dapat digunakan untuk memeriksa konsep awal dengan tingkat hirarki C1 Dual Situated Learning Model Bentukan soal dan implementasi di kelas Suatu reaksi terjadi dalam tabung reaksi di laboratorium. I. Tempat terjadi reaksi, disebut dengan lingkungan II. Tabung reaksi adalah batas yang memisahkan sistem dari lingkungan III. Laboratorium adalah sistem untuk reaksi Pernyataan di atas yang benar adalah . (A) I saja (B)II saja (C)III saja (D) I dan II (E) II dan III Soal diatas adalah salah satu soal yang dapat digunakan untuk memeriksa konsep awal dengan tingkat hirarki C1 1 Identifikasi kesalahan konsep yang dimiliki siswa memeriksa atribut konsep sains siswa
Penciptaan kondisi konflik pada diri siswa melalui pemberian fakta eksperimen, anomaly dan kontradiksi
Diberikan gambar berikut Keterangan untuk tanda panah biru I. Merupakan proses eksotermik II. Kalor mengalir dari lingkungan ke sistem III. Kalor awal sistem > kalor akhir sistem IV. Kalor awal sistem < kalor akhir sistem Pernyataan yang benar adalah .... (A) I dan II (B) I dan II (C) I dan IV (D) II dan III (E) II dan IV
Yang merupakan proses endotermik adalah .... (A) H2O(s) H2O(l) (B) CO2 (g) CO2(s) (C) 2Hg(l) + O2(g) 2HgO (s) (D) HCl (aq) + NaOH (aq) NaCl (aq) + H2O (l) (E) H(g) + F(g) HF (g)
Pemberian bantuan untuk terjadinya ekuilibrasi melalui pertanyaan dan pemberian pertanyaan dan pemberian informasi
tidak dapat membedakan antara kalor dan temperatur Siswa menganggap kalor sebagai zat bukan energi. siswa mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi reaksi eksotermik dan reaksi endotermik. kesalahan konsep siswa tentang pembentukan ikatan sebagai endotermik.
Guru meminta siswa membuat mind map untuk mengetahui konsep apa saja yang siswa dapatkan
Guru memberikan pertanyaan dengan kondisi baru kemudian memberi penjelasan setelah siswa memprediksikan jawabanya