Anda di halaman 1dari 22

BAB I PENDAHULUAN I.

1 Latar Belakang Korosi merupakan suatu proses dimana suatu logam dari keadaan bersih atau licin menjadi karat karena adanya proses oksidasi dan reduksi. Korosi terjadi karena dipengaruhi oleh lingkungan baik yang bersifat basa maupun yang bersifat asam. Untuk mempercepat terjadinya korosi diperlukan reaksi elektrokimia yang mempunyai empat unsur yaitu : a. katoda b. anoda c. aliran listrik d. media Pada percobaan ini dipakai berbagai logam yaitu besi, aluminium, dan tembaga yang mendapatkan beberapa perlakuan seperti digores, dipukul, maupun tidak ada perlakuan. Pada Industri Kimia masalah korosi dan pengendaliannya adalah spesifik, bahkan kadang-kadang unik. Sifat permasalahannya memerlukan pendekatan secara multi disiplin. Satu hal yang menonjol ialah masalah korosi dan pengendaliannya terkait erat dengan proses dan operasi pabrik. Penerapan suatu metode proteksi memerlukan sekaligus penguasaan dan pemahaman yang mendalam baik aspek proses dan operasi pabrik maupun aspek proteksi itu sendiri. leh sebab itu pengendalian korosi dalam Industri Kimia, disamping memerlukan corrosion engineer yang juga chemical engineer yang memahami konsep dasar proses korosi., proses dan operasi pabrik serta keterampilan aplikasi pengendalian korosi, mebutuhkan koordinasi yang baik. !anpa koordinasi, efisiensi akan rendah dan ini justru memperbesar corrosion cost. "da # $tiga% sasaran yang diambil dalam keputusan melaksanakan pengendalian korosi, yaitu:

&. '. #.

Keselamatan, keselamatan peralatan pabrik secara keseluruhan dan keselamatan manusia yang terlibat dalam operasinya. (emperkecil kerugian ekonomi. (encegah kerusakan lingkungan, baik dalam )aktu dekat maupun dalam jangka panjang

I.2 Tujuan &. Untuk mengetahui kecepatan logam pada setiap logam yaitu besi, aluminium, dan tembaga yang telah mengalami perlakuan baik digores, dipukul, maupun tanpa perlakuan sama sekali jika dimasukkan dalam media asam, basa, dan netral maupun air ditambah *+l. '. Untuk mengetahui pengaruh terjadinya korosi pada setiap logam. #. Untuk mengetahui cara menghitung laju atau kecepatan korosi. I.3 Permasalahan Percobaan ini menggunakan berbagai macam logam yaitu besi, aluminium, tembaga yang memiliki beberapa perlakuan baik itu digesek, dipukul maupun yang tidak mendapat perlakuan sama sekali. Pada setiap logam mempunyai kecepatan korosi yang berbeda-beda, kecepatan korosi itu dipengaruhi oleh )aktu dan luas permukaan dari masing-masing logam. I.4 Hi !tesa &. ,ogam yang dipukul lebih cepat terkena korosi. '. ,ogam yang tergores lebih cepat terkena korosi dibandingkan yang tidak mendapat perlakuan sama sekali. #. Suasana asam, logamnya lebih cepat terkorosi. -. ,ogam yang mempunyai potensial elektroda besar lebih mudah terkorosi. I." #an$aat &. Percobaan ini dilakukan agar praktikan dapat mencegah terjadinya korosi pada setiap logam.

'. Praktikan dapat mengetahui kecepatan logam yang berbeda pada setiap perlakuan maupun yang tidak mendapat perlakuan. #. "gar praktikan dapat mengetahui cara menghitung laju atau kecepatan korosi. BAB II TIN%AUAN PU&TA'A 2.1 De$inisi '!r!si Korosi dapat didefinisikan sebagai kerusakan atau penurunan kualitas material yang dibebakan oleh reaksi dengan lingkungan atau kebalikan dari proses metalurgi ekstraktif. .iji besi yang terdapat di alam dalam bentuk oksida berada dalam tingkat energi yang rendah karena mempunyai ikatan kimia yang stabil. Untuk mengubahnya menjadi produk jadi seperti: baja lembaran ataupun pipa, diperlukan energi yang besar, terutama pada )aktu peleburan. Sehingga produk berada pada tingkat energi yang tinggi atau bentuk antara yang tidak stabil. Semua proses alam cenderung untuk menrubah secara spontan kearah tercapainya suatu keseimbangan. leh kerana itu produk yang berada pada tingkat energi tinggi cenderung berubah kembali menjadi bentuk asalnya. Korosi dapat dilihat dari proses besi dari licin menjadi berkarat. (isalnya pada reaksi : /e /e'
#

atau

/e

atau /e'

Korosi dapat diartikan sebagai perubahan dari logam atau oksida logam atau perubahan logam dari yang ber0alensi kosong menjadi berisi. 1adi korosi adalah logam-logam yang dapat berubah bilangan oksidasinya. (isalnya 2 bilangan oksidasinya terus meningkat apabila terkena air maupun udara. +ontoh : .esi terkena asam /e3 4n 3 *' 3 ' *+l begitu pula untuk logam yang lainnya ------------4n+l' 3 *'

4n

---------------- 4n'3

"rtinya bilangan oksidasinya naik dari 0alensi kosong menjadi ber0alensi ' Pengertian korosi secara scientist adalah korosi sebagai peristi)a bereaksinya logamlogam dengan lingkungannya yang merusak sifat-sifat logam tersebut dan merugikannya. Peristi)a korosi seperti yang disebutkan di atas adalah peristi)a yang merugikan. Salah satu cara untuk menghindarinya adalah dengan mencat logam tersebut, tetapi harganya menjadi mahal. Untuk suatu susunan logam, atom-atom yang berada dipinggir susunan mempunyai potensial dan energi yang tinggi dan mudah bereaksi, maka mudah terkorosi. Korosi tidak dapat dicegah sama sekali tetapi dapat dihambat sebab korosi merupakan peristi)a alam yang bereaksi spontan. 2.2 (!rr!si!n (!st .erdasarkan kerugian yang ditimbulkan oleh korosi $corrosion cost% dapat dibedakan menjadi ' $dua% macam, yaitu: &. Kerugian ,angsung $5irect +ost% Kerugian langsung akibat korosi ini adalah biaya yang dikeluarkan untuk penggantian peralatan yang rusak karena korosi, sehingga tidak dapat digunakan lagi. .eberapa sumber menyebutkan bah)a kerugian akibat krosi diberbagai negara adalah kira-kira 6 7 dari 89P. '. Kerugian !idak ,angsung $Indirect +ost% Kerugian tidak langsung adalah biaya yang timbul karena adanya gangguan operasi yang disebabkannya, anatara lain yaitu: a. b. c. d. e. 2.3 !erhentinya operasi pabrik. Kontaminasi produk. "ncaman terhadap keselamatan. .iaya pera)atan ekstra. .iaya operasional ekstra. 'lasi$ikasi '!r!si

Korosi dapat diklasifikasikan dengan beberapa cara. Salah satunya diantaranya ialah perbedaan atas korosi temperatur rendah dan korosi temperatur tinggi. +ara lain membedakan atas korosi oksidasi secara langsung dan korosi elektrokimia. 5isamping itu ada cara pembedaan menurut wet corrosion dan dry corrosion. Wet corrosion didefinisikan bila lingkungan terdapat dalam bentuk cairan atau larutan elektrolit, contohnya : korosi baja oleh air. Dry corrosion didefinisikan bila dalam lingkungan tidak ada fase cair dan sering dikaitkan dengan temperatur tinggi, contohnya : korosi baja oleh gas-gas dari furnace. Klasifikasi korosi berdasarkan lokasi terjadinya korosi, yaitu : &. Korosi Permukaan (enyeluruh $Uniform General Corrosion% '. Korosi Permukaan :ang !erlokalisir;Setempat $Localized Corrosion% Sedangkan jenis-jenis korosi yang paling sering dijumpai dalam industri kimia, adalah sebagai berikut : &. 8al0anic atau .imetalic +orrosion '. +re0ice +orrosion #. Pitting +orrosion -. Intergranular +orrosion 6. Selecti0e ,eaching +orrosion <. =rosion;"brasion +orrosion >. Stress +orrosion +racking $S++% ?. 5ifferential "eration +orrosion @. /retting +orrosion &A. /iliform +orrosion &&. +orrosion /atiBue &'. *ydrogen "ttack &#. (icrobial +orrosion &-. 5e) Point +orrosion

(acam-macam Korosi "da beberapa macam korosi yang umumnya terjadi di lingkungan sekitar kita, khususnya dalam lingkungan industri kimia, antara lain: &. Korosi Permukaan :ang (erata; (enyeluruh $Uniform; 8eneral +orrosion% Korosi jenis ini ditandai oleh proses elektrokimia yang berlangsung secara merata di seluruh permukaan bahan. ,ogam yang mengalami kerusakan lambat laun menjadi tipis dan akhirnya tidak dapat berfungsi sebagai konstruksi alat $peralatan proses%. '. Korosi Permukaan yang !erlokalisir; Setempat $,ocaliCed +orrosion% .eberapa macam korosi permukaan yang umumnya terdeteksi, yaitu: a. Pitting +orrosion Pitting corrosion adalah bentuk perusakan lokal yang terjadi karena pada posisi tertentu dipermukaan bahan, laju pelarutan jauh melebihi daerah lain disekitarnya. Pitting dimulai oleh absoprsi anion $misalnya ion klorida%, pada tempat kedudukan dimana terdapat cacat. +acat ini dapat berupa guratan, dislokasi, cacat struktur atau perbedaan komposisi bahan. Ion Klorida mampu memeprcepat perlarutan atom-atom bahan logam yang kemungkinan terbentuk pit. Setelah itu pertambahan jumlah pit akan berlanjut sendiri. b. +re0ice +orrosion +re0ice corrosion adalah bentuk khusus dari pitting corrosion. .eberapa tahun yang lalu masih dianggap bah)a bentuk ini disebabkan karena perbedaan konsentrasi ion logam dan konsentrasi antara celah dan daerah sekitarnya. Penelitian lebih lanjut menunjukkan bah)a memang ada perbedaan konsentrasi saat berlangsungnya korosi, namun hal ini bukan penyebab utama. /aktor lain yang dominan adalah migrasi ion-ion tertentu $terutama klorida%, ke dalam celah untuk keseimbangan muatan. *al ini disebabkan oleh kelebihan muatan positif karena pelarutan logam di dalam celah. c. Korosi 8al0anik $.imetal +orrosion%

Korosi gal0anik atau bimental corrosion adalah suatu bentuk korosi yang terjadi bila ' $dua% logam yang tidak sama berhubungan secara elektrik dan berada dalam lingkungan yang korosif. Pada keadaan demikian terbentuk beda potensial yang menyebabkan mengalirnya elektron atau timbul arus listrik, sehingga logam mudah terkorosi menjadi anodik dan logam yang lebih tahan korosi menjadi katodik. 5engan kata lain, laju pelarutan logam yang mudah korosi makin tinggi dan laju pelarutan logam tahan kororsi makin rendah dibandingkan dengan laju pelarutan masing-masing logam dalam keadaan terpisah. d. Stray +urrent +orrosion Stray current corrosion adalah suatu bentuk korosi yang disebabkan oleh sumber arus yang berada di laur sistem. Korosi ini dapat menyebabkan sebagian konstruksi logam yang terbenam di dalam tanah berair habis tanpa diketahui. e. Korosi Selektif $Selecti0e +orrosion% Korosi selektif adalah korosi dalam bentuk pemisahan selektif dari satu atau lebih komponen dari paduan logam. Sebagai hasilnya akan tertinggal logam yang lebih mulia berupa kerangka struktur semula yang berongga. +ontoh: deCincification pada paduan kuningan $alloy tembaga%, dimana seng terkorosi dengan meninggalkan rongga berpori yang terdiri dari tembaga dan unsur paduannya. f. Korosi =rosi $=rosion +orrosion% Korosi erosi adalah gejala percapatan laju korosi oleh erosi atau gerakan relatif antara lingkungan korosif dan permukaan logam. 8erakan ini biasanya sangat cepat dan dapat menyebabkan terjadinya keausan atau abrasi. g. Ka0itasi $+a0itation 5amage% +a0itation demage adalah suatu bentuk khusus dari korosi erosi yang disebabkan oleh terbentuk dan pecahnya gelembung-gelembung uap dalam cairan dan dipermukaan logam. Kerusakan seperti ini sering terjadi pada turbin, impeller pompa dan pada permukaan dimana terdapat laju alir yang tinggi dan perubahan tekanan.

h. /retting +orrosion /retting corrosion adalah gejala korosi yang terjadi pada permukaan bahan yang berkontak kerana 0ibrasi atau slip. .entuk ini disebut juga sebagai friction oDidation, chating, )ear oDidation atau falsibrinelling. Korosi ini tampak sebagai pit atau alur di permukaan logam yang dikelilingi oleh produk korosi. Pada dasarnya krorosi jenis ini adalah bentuk khusus dari korosi erosi yang terjadi di atmosfer. i. Korosi "ntar .utir $Intergranular +orrosion% Korosi antar butir sering terjadi baja tahan karat sebagai akibat dari proses heat treatment atau pengelasan. 5alam keadaan tertentu bidang antarmuka butiran menjadi reaktif sehingga terjadi korosi lokal disekitar batas butir. Eeakti0itas yang tinggi pada batas butir dapat disebabkan oleh sebagai berikut: &% "danya unusr-unsur pengotor '% Pengkayaan $enrichment% salah satu unsur pemadu #% Pengurangan unsur-unsur tersebut pada daerah batas butir 2.3 Pengen)alian '!r!si Korosi dapat ditiadakan bila tidak terdapat elektrolit, suatu hal yang sulit, karena korosi adalah suatu gejala gal0anik, korosi baru dapat terjadi bila ada ' logam yangberlainan. Satu hal yang kadang-kadang kurang dipahami adalah kenyataan bah)a dalam satu bahan tertentu terdapat anoda dan katoda karena struktur mikro, konsentrasi tegangan atau heterogenitas elektrolit. *al-hal tersebut perlu diperhatikan bila akan mengendalikan korosi. 5isamping $&% mengadakan lapisan pelindung dan $'% menghindari terjadinya pasangan gal0anik, korosi dapat juga dikurangi dengan $#% mengadakan potensial gal0anik, ketiga hal tersebut dapat mengendalikan korosi. 2.4 Teknik Pengen)alian '!r!si Proses korosi dapat dikendalikan dengan menekan laju reaksi oksidasi $anoda% atau reaksi reduksi $katoda% atau dengan mencegah kontak langsung antara lingkungan dengan bahan konstruksi logam yang bersangkutan. Pada dasarnya kalau

di dalam sistem tidak terjadi perpindahan elektron, proses elektrokimia tidak akan berlangsung. .ertolak dari kenyataan itu, teknik-teknik pengendalian korosi yang

dikenal dikelompokkan secara sederhana menjadi 6 $lima% kelompok, sebagai berikut: &. Proteksi Katodik Pada diagram sistem korosi terlihat bah)a laju korosi mendekati nol apabila poetnsial sistem bergeser ke arah negatif mendekati =o logam (. untuk mencapai keadaan itu kepada struktur konstruksi yang akan dilindungi harus disuplai arus tandingan sebesar Iapp dari suatu sumber arus searah. !eknik ini dikenal dengan teknik arus tandingan atau impressed current. Pada teknik arus tandingan digunakan rectifier yang merubah arus bolak-balik menjadi searah, sebagai sumber arus searah. '. Proteksi "nodik Proteksi anodik adalah kebalikan dari protensi katodik. !eknik ini hnaya bisa diterapkan pada bahan konstruksi yang mempunyai sifat pasif. #. Inhibisi ,aju reaksi kimia sangat dipengaruhi oleh adanya senya)a lain, meskipun senya)a itu hanya terdapat dalamjumlah yang kecil. Karena proses korosi adalah reaksi kimia, maka hal ini berlaku untuk sistem konstruksi logam dan lingkungannya. Senya)a-senya)a kimia tertentu secara spsifik dapat teradsopsi di permukaan struktur logam, dimana proses korosi berlangsung dan berinterferensi baik dengan reaksi anodik maupun reaksi katodik. Interferensi tersebut menyebabkan reaksi anodik dan katodik terhambat, sehingga secara keseluruhan proses korosi juga terhambat. Senya)a yang mempunyai kemampuan seperti ini disebut inhibitor

korosi, yang digunakan sebagai pengedali korosi. !eknik pengendalian seperti ini dikenal sebagai teknik inhibisi. -. Pengendalian ,ingkungan Proses korosi dapat dipandang sebagai serangan komponen-komponen senya)a kimia yang terkandung di dalam lingkungan terhadap konstruksi logam yang bersangkutan. leh sebab itu agresifitas lingkungan berhubungan dengan jumlah dan Semakin banyak komponen agresif, jenis komponen yang terkandung didalamnya. maka semakin tinggi laju korosi atau sebaliknya. 5engan gambaran seperti itu proses korosi dapat dikenalikan dengan jalan mengurangi jumlah komponen agresif di dalam lingkungan. .eberapa cara yang dilakukan, antara lain: a. (engeluarkan oksigen dari sistem. b. (enambahkan bahan yang dapat mengikat komponen agresif ke dalam sistem. c. (engedalikan p* agar berada dalam selang harga yang aman. !eknik ini disebut teknik pengendalian lingkungan. 6. Pelapisan Permukaan Pada permukaan konstruksi dilapisi dengan bahan lain yang mempunyai sifat kedap terhadap penetrasi senya)a kimia dan mempunyai daya hantar listrik sangat rendah. .ahan yang dapat digunakan sebagai lapisan pelindung eksternal beraneka ragam. 9amu secara sederhana dapat dikelompokkan menjadi beberapa macam, yaitu: a. ,apisan ,indung ,ogam b. Polimer atau Plastik c. =lastomer d. ,apisan ,indung rganik !ermasuk ke dalam kelompok terakhir adalah berbagai jenis cat dan coatings. 2." La isan Pelin)ung (elindungi lapisan permukaan logam merupakan cara pencegahan korosi yang tertua dan yang bisa diterapkan . ,apisan logam dilindungi dengan lapisan cat, yang

mmengisolir logam diba)ahnya dari elektrolit yang dapat menimbulkan korosi. .atas kemampuan cara ini ditentukan oleh perilaku pelapisan pelindung ini selama pemakaian. ,apisan gemuk merupakan pelindung yang telah permanen. ,apisan organik tidak tahan suhu tinggi atau gesekan. "kan tetapi lapisan tidak terbatas pada bahan organik. Sebagai contoh, timah putih dapat digunakan sebagai lapisan inert pada permukaan baja. ,embaran tembaga, lembaran nikel dan lembaran perak merupakan permukaan yang tahan korosi. ,ogam dapat dilapisi dengan logam lainnya dengan proses pencelupan ke dalam logam cair. Ka)at baja atau lembaran ka)at dile)atkan dalam senga cair, suatu proses yang disebut gal0anisasi. .ahan keramik inert dapat juga digunakan sebagai lapisan pelindung. Sebagai contoh, enamel adalah lapisan oksida berbentuk serbuk gelas dan dicairkan sehingga terbentuk lapisan seperti kaca. Perbandingan sifat berbagai lapisan pelindung terdapat pada tabel di sebelah : Per*an)ingan si$at+si$at La isan Pelin)ung %enis rganik (!nt!h +at enamil bakar 'euntungan /leksibel (udah (urah ,ogam ,apisan logam mulia 5apat diubah bentuknya secara elektro organik Penghantar panas Keramik ,apisan oksida !ahan suhu naik Keras !idak membentuk sel dengan logam diba)ahnya enamil seperti gelas 'erugian 5apat teroksidasi Suhu terbatas .ila tergores atau dapat sel membentuk gal0anik

melapiskannya ,unak

!idak larut dalam larutan cacat

Pasi0asi juga menghasilkan suatu lapisan pelindung yang sangat tipis. Selaput atau lapisan ini sangat penting khususnya untuk aluminium dan baja tahan karat yang mengandung khrom2 hal ini dapat dilihat pada deret gal0anik. 5alam keadaan dengan pasi0asi, baja lebih sulit terkorosi dibandingkan dengan tembaga, perunggu ataupun kuningan. Inhibitor adalah ikatan-ikatan tertentu yang ditambahkan pada elektrolit untuk membatasi korosi bejana logam. Inhibitor karat banyak digunakan menghambat untuk korosi dalam radiator kendaraan bermotor. Inhibitor dapat juga

digunakan dalam ketel uap dan sistem air-panas sejenis. Inhibitor terdiri dari anion atom ganda yang dapat masuk ke permukaan logam dan demikian menghasilkan selaput lapisan logam tunggal yang kaya akan oksigen. Selaput ini menyerupai lapisan yang terbentuk pada pasi0asi. .iasanya inhibitor terdiri dari ikatan yang mengandung khromat, fosfat, tungstat atau ion elemen transisi lainnya yang mudah teroksidir. 2., #enghin)ari Terja)in-a Pasangan .al/anik +ara termudah untuk menghindari terjadinya pasangan gal0anik ada penggunaan satu jenis logam saja, namun hal ini tidak selalu mungkin. Pada keadaan khusus, terbentuknya sel tidak dapat dicegah dengan isolasi listrik dari logam dengan komposisi berbeda. +ara-cara yang lebih sederhana dapat juga dilakukan seperti penggunaan baja tahan karat. .aja tahan karat ada berbagai jenis dengan kadar khrom yang ber0ariasi antara &# 7 sampai '> 7. Khrom bertujuan untuk membentuk ikatan permukaan yang bersifat pasif. .aja tahan karat biasanya mengandung nikel antara ? 7 sampai &A 7, nikel lebih mulia dari besi. !erdapat beberapa cara untuk menghambat korosi antar butir2 pemilihan tentu tergantung pada keadaan pemakai : &. Pencelupan untuk mencegah presipitasi karbon. +ara ini biasanya untuk mencegah presipitasi dengan pengecualian :

Pemakaian pada suhu sekitar suhu presipitasi. Perubahan bentuk pengelasan atau ukuran yang tidak memungkinkan dilakukan proses pencelupan.

'. (elakukan ail yang cukup lama di daerah pengendapan karbon karbida. +ara ini mempunyai keuntungan karena $a% penggumpalan karbida2 $b% homogenisasi kadar khrom2 sehingga tidak ada pengurangan khrom pada batas butir. Prosedur jarang digunakan karena peningkatan daya tahan korosi sangat rendah. #. (emilih baja dengan kadar karbon kecil dari A,A# 7. .ila pengendapan karbida hampir-hampir tidak ada akan mencegah korosi, akan tetapi baja jenis ini cukup mahal oleh karena menghilangkan karbon sampai A,A# 7 sulit. -. (emilih baja dengan kandungan khrom yang tinggi. .aja yang mengandung khrom &? 7 jauh jurang korosinya dibandingkan dengan baja karbon. .aja jenis ini juga mahal oleh karena biaya paduan campuran yang cukup tinggi. 6. (emilih baja yang mengandung unsur pembentuk karbida kuat. Paduan terdiri dari unsur titanium, niobinium dan tantalum. Pada baja ini, karbon tidak berpresipitasi pada batas butir selama pendinginan karena telah berpresipitasi terlebih dahulu membentuk karbida titanium karbida niobinium, atau karbida tantalum pada suhu yang lebih tinggi. Karbida-karbida ini tidak berakibat negatif oleh karena itu mengurangi kadar karbon khrom baja dan tidak menimbulkan aksi gal0anik pada batas butir. !eknik ini tidak banyak digunakan, khususnya pada baja tahan karat yang dibentuk secara pengelasan. (eskipun contoh tersebut di atas merupakan contoh khas, tapi dapat menggambarkan cara-cara yang digunakan untuk mengurangi korosi logam. Pemilihan paling tepat tergantung kepada jenis paduan logam tersebut dan penggunaan cara tersebut dengan menghindarkan pasangan gal0anik 2.0 Perlin)ungan .al/anik Korosi dapat dibatasi dan mekanisme korosi itu sendiri digunakan untuk melindunginya , contoh yang sangat baik adalah lembaran baja yang telah

digal0anisasi. ,apisan seng digunakan sebagai anoda yang dikorbankannya yang terkikis korosi sendiri, sedang lembaran baja tetap utuh. (etode yang sama dapat digunakan untuk pemakaian lainnya. Keuntungan dari cara ini adalah bah)a anoda yang dikorbankan dapat digantikan dengan mudah. (isalnya lempengan (agnesium dapat digantikan dengan mudah dan biaya yang sangat ringan dibandingkan dengan penggantian jaringan pipa. (etode perlindungan gal0anik yang kedua adalah penggunaan tegangan terpasang pada logam. .aik metode anoda yang dikorbankan maupun metode tegangan terpasang bekerja berdasarkan prinsip perlindungan yang sama, yaitu : dihasilkan elektron tambahan sehingga logam menjadi katoda dan reaksi korosi tidak terjadi. #et!)e ela isan )engan *ahan l!gam )a at *eru a1 &. 5ipping 5ipping dilakukan dengan memanaskan logam pelapis sampai melebur, kemudian mencelupkan bahn;alat yang akan dilapisi ke dalam leburan tersebut dan merendamnya sebentar. Setelah itu, alat yang akan dilapisi diangkat dan dibiarkan mendingin di udara. "lat akan terlapisi oleh logam pelapis yang membeku di pemukaannya. +ara ini sangat bergantung pada kebersihan alat yang dilapisi dan kebersihan logam yang melebur. 1ika yang dilapisi kotor;berdebu, maka pelapis tidak dapat menempel dengan baik. 5emikian juga jika ada kotoran-kotoran yang ikut dalam leburan, sekalipun berupa gas, maka pelapisan tidak bias sempurna. 5aya pembasahan serta daya lekat;adhesi logam pelapis juga mempengaruhi kekuatan lekatnya pada alat yang dilapisi. 5imensi alat juga berpengaruh pada hasil celupan. 1ika alatnya berbentuk rumit dan banyak lekukan, maka hasilnya akan berbeda dengan jika alatnya tidak banyak lekukan. '. +ladding

Pada metode ini, logam pelapis berupa lembaran atau lempengan. ,embaran logam ini dibungkuskan pada alat yang akan dilapisi. Peralatan yang dilapisi jadi terselubung oleh mantel pelapis. .iasanya pelapisannya dilakukan dengan cara rolling terhadap dua lembar logam secara bersamaan. .ahan-bahan yang biasa digunakan untuk melapisi baja adalah 9i, "l, +u, !i, steinless steel, dan lain-lain. +ontoh bahan cladding semacam ini adalah lembaranlembaran nikel dan baja yang di hot-rolled membentuk satu lembaran komposist dengan ketebalan &;? in nikel dan - in baja. #. Spraying Proses spraying $flame spraying% juga disebut dengan proses metalising. Proses ini terdiri dari ekspos ka)at pelapis ataupun penyemburan serbuk logam pelapis kea rah api pelelehan sedemikian rupa sehingga cairan lelehan logam pelapis yang berbentuk butir-butir yang halus menempel ke permukaan logam yang akan dilapisi dan membeku di sana. Sebagai sumber api pelelehan, biasa digunakan oksigen dan asetilen atau propan. Pelapisan dengan cara ini biasanya menghasilkan lapisan yang porous dan tidak protektif terhadap lingkungan cairan yang korosif. .iasanya porositas menurun dengan naiknya titik lebur pelapis. Permukaan yang akan dilapisi harus di-sand blasting agar agak kasar sehingga lapisan bias lebih menempel $terkunci% pada yang dilapis. Kadang-kadang di atas lapisan ini dilapis lagi dengan cat untuk menutup poripori yang ada demi kesempurnaan proteksi. Pemakaian pelapisan dengan flame spraying antara lain adalah pada mobil-mobil tanki, tanki-tanki penyimpanan dari segala jenis tipe, jembatan-jembatab, kapalkapal, alat-alat pendingin, dan produk-produk dari baja. -. =lectrodeposition Proses elektrodeposition juga disebut electroplating atau penyepuhan. Penyepuhan dilakukan dengan merendam logam yang akan dilapisi di dalam larutan

dari logam yang akan dilapiskan. ,ogam yang akan dilapisi dijadikan elektroda katoda dan logam yang akan dilapiskan dijadikan elektroda anoda. *asil pelapisan bergantung pada banyak factor, diantaranya besarnya arus, )aktu penyepuhan dan komposisi elektrolit. Fariasi dari parameter-parameter tersebut bias menghasilkan lapisan-lapisan yang tebal;tipis, buram;mengkilat, lunak;keras ataupun liat;rapuh. .ahan-bahan yang sering dilapisi ialah seng, nikel, timah putih, dan cadmium. Sedangkan bahan-bahan pelapis yang sering dipakai adalah emas, perak, dan platina. Pemakaian elektrodeposition bukan hanya untuk melapisi logam dengan satu lapis logam saja. Pelapisan bisa dilakukan secara berlaips-lapis. +ontohnya adalah bumper mobil. Pelapisan bagian dalam bumper mobil adalah tembaga, pelapis tengahnya adalah nikel dan pelapis luarnya adalah kromium. 5i sini uap lapis punya tujuan sendir-sendir. ,apis tipis tembaga adalah untuk memperbaiki daya adhesi, lapis nikel adalah untuk proteksi korosi dan lapis kromium adalah lem estetika. 6. Fapour deposition Suatu bahan $logam% jika dipanaskan akan melelah dan jika pemanasan dilanjutkan akan menguap. Pada tekanan atmosfer, penguapan logam sulit dilakukan karena suhunya harus tinggi. leh sebab itu, 0aporisasi logam dilakukan pada tekanan 0akum, sehingga suhu 0aporasinya tidak terlalu tinggi. Proses pelapisan logam dilakukan dengan memeasukkan logam pelapis ke dalam bilik 0akum, kemudian memanaskannya dengan pemanas listrik. Uap yang timbul diendapkan di permukaan logam yang dilapisi. +ara ini hanya dipakai untuk melapisi komponen-komponen kritis dari pesa)at angkasa karena biayanya mahal. <. 5iffusion 5iffusion coating adalah semacam heat treatment yang mengakibatkan terbentuknya alloy di permukaan logam yang dilapisi, melalui proses difusi logam pelapis ke dalam logam yang dilapisi. Karena pembentukan alloy hanya terjadi di permukaan saja, maka proses ini juga disebut surface alloying.

Proses difusi dilakukan dengan melakukan heat treatment terhadap logam yang akan dilapisi dalam suasana lingkungan logam pelapis. ,ogam yang akan dilapisi dibungkis dalam logam pelapis bentuk solid dan dimasukkan ke dalam alat difusi, kemudian di heat treatment. Selain berbentuk solid, logam pelapis juga dapat dalam bentuk gas ketika dimasukkan dalam alat difusi. 5i antara contoh-contoh pelapisan difusi adalah sheardising $seng%, chromising $kromium% dan calorising atau alonising $aluminium%. 5i antara logamlogam yang dialonisasi adalah baja karbon, baja alloy rendah, dan steinless steel. Produk alonising tahan terhadap korosi oleh udara dan gas sulfur pada suhu tinggi. .aja-baja alonisasi seperti ini banyak dipakai untuk *= di industri kimia $misal: pada pabrik pembuatan *'S -% dan di industri petroleum. Pela isan )engan Bahan N!n+L!gam Pada pelapisan dengan bahan non logam dapat digunakan dua jenis bahan pelapis, yaitu: &. Pelapisan dengan bahan organik Pelapisan dengan bahan organic dilakukan dengan menggunakan bahan cat $polimer%. ,apis cat merupakan lapis pelindung yang tahan korosi $buka logam%. ,ogam akan terisolasi dari lingkungan korosif oleh adanya lapisan cat, sehingga akan aman dari korosi. 5i antara semua metode penanggulangan korosi, metode pengecatan adalah yang terbanyak digunakan. Pengecatan bukan hanya untuk menghambat korosi yang merusak logam sebagai bahan konstruksi saja, tetapi juga untuk tujuan estetika. .iaya terbanyak yang dikeluarkan untuk penanggulangan korosi adalah untuk pengecatan ini. Pengecatan harus dilakukan terus menerus secara periodik, jika ingin hasilnya baik. Penghentian rutinitas pengecatan, bahkan akan mengakibatkan logam yang diproteksi terkorosi lebih hebat disbanding jika ia tidak pernah diproteksi dengan pengecatan. "danya sedikit cacat pada lapisan cat mengakibatkan logam di ba)ah cat

terkorosi hebat mirip rumah rayap. *al ini seperti yang terjadi pada logam yang dilapisi dengan logam yang lebih inert. Selain dari kesempurnaan pelapisan, ada hal-hal penting lain yang harus diperhatikan pada proteksi dengan pengecatan, yaitu: G G G Persiapan permukaan yang akan dicat Pemilihan cat primer Pemilihan cat luar

Pelapisan permukaan yang akan dicat merupakan langkah penting dalam pengecatan. Permukaan harus dibersihkan dari kotoran, karat, debu, minyak, ataupun gemuk dan lain-lain bahan pengotor. Selain itu, permukaan yang akan dilapisi juga harus agak kasar untuk tempat HgigitanI cat agar menempel dengan baik. Untuk itu dilakukan sand blasting yang merupakan cara terbaik untuk persiapan permukaan. +ara lain yang bisa dipakai ialah pickling, scraping, )ire brushing dan flame cleaning. !etapi semua cara-cara tersebut tidak dapat mengalahkan sand blasting baik dari segi kesederhanaan, kemudahan, kemurahan biaya maupun hasilmya. Pemiliham pelapis primer penting agar pelapis luar dapat melekat dengan baik. +at primer dapat dipilih yamg mengandung bahan anti korosi. Kemampuan pembasahan adalah aspek penting dari cat primer ini sebab cacat-cacat dan celahcelah pada permukaan akan diisi oleh cat primer ini. +at primer juga harus memiliki )aktu pengeringan yang singkat, sehingga permukaan tidak sempat terkontaminasi oleh kotoran ketika masih basah. +at primer dapat mengandung pigmen yang bersifat menghambat korosi seperti seng kronat dan serbuk seng. +at luar harus dipilih yang bagus. 1angan pernah memilih cat luar yang murah dengan mutu yang rendah, sebab dari total biaya produksi proteksi dengan sistem pengecatan ini, biaya terbanyak adalah biaya untuk proses pengecetannya dibanding dengan biaya untuk beli catnya sendiri. Ketebalan cat harus cukup sehingga tidak ada cacat pada pelapisan. Sedikit cacat $holiday% sudah cukup untuk mengkondisikan korosi gal0anik dengan struktur

yang dilapisi sebagai anoda dan catnya sebagai katoda. Untuk itu, semua orang melakukan pengecatan sampai beberapa lapis. +ara ini efektif untuk menutup holiday dari lapis-lapis sebelumnya. '. Pelapisan dengan bahan non organik Proses pelapisan dengan bahan anorganik dilakukan dengan mengkorosikan logam dalam lingkungan asam-asam pengkorosi sehingga diperoleh lapisan corrosion product yang protektif di permukaan logam. 5i antara contoh proses pelapisan dengan cara ini adalah proses anodiCing, phosphating, dan chromatising. "nodising aluminium menghasilkan lapisan proteksi "lJ' # di permukaan logam. Phosphating dan chromating adalah semacam anodiCing dengan asam-asam pengkorosi asam-asam fosfat dan kromat. Proses pelapisan dengan bahan anorganik juga dapat dilakukan dalam suasana kering, seperti pada pembentukan lapisan oksida logam melalui pemanasan $heat coatings atau oDide coatings%. +ontoh pemakaian proses phospating adalah pada pelapisan terhadap badan mobil. ,apis anorganik yang terbentuk pada badan mobil tersebut, merupakan dasar yang baik untuk pengecatan. Ia berfungsi sebagai lapisan cat primer. +hromatising biasa dilakukan terhadap baja, magnesium dan seng. Dide coatings biasa dilakukan terhadap baja dengan memanaskannya dalam lingkungan udara atau dengan mengeksposnya ke cairan panas. *asil pelapisan oksida harus diolah lagi dengan produk minyak bumi Untuk menghindari pengkaratan. 5engan perlakuan semacam ini bisa diperoleh lapisan protektif dengan )arna-)arna yang dikehendaki.

BAB III #ET2D2L2.I PE3(2BAAN III.&. "lat dan .ahan a. "lat ,empeng /e, +u dan "l Pipet oksigen Pensupply oksigen .eker gelas &AAA ml .eker gelas kecil 8elas ukur Pipet tetes Penyemprot aBuadest "mplas *airdryer Palu Paku Penggores beng !ang Penutup "Buadest *+l - 9 *+l & 9 9a * - 9 dan ksigen

b. .ahan -

III.'. Prosedur Percobaan &. =ncerkan *+l - 9 dan 9a * - 9 menjadi A,& ( dengan 0olume & liter. '. Isi - buah gelas beker yang tersedia masing-masing : *+l A,& (, -AA mlKKi& 9a * A,& (, -AA mlK..i' "Buadest 3 *+l , &A mlKK.i# 9etral $-AA ml *+l 3 -AA ml 9a *% KK.ii& dengan dua buah lempeng /e i' dengan dua buah lempeng /e i# dipakai 2 L dua lempeng /e digores L dua lempeng /e dipukul L dua lempeng /e tanpa perlakuan i- dipakai pasangan : L /e dan "l L /e dan +u L /e dan /e -. Semua lempeng logam diamplas lalu dicuci dengan aBuadest kemudian dicelupkan dalam *+l & (. 6. Kemudian semua lempeng dikeringkan dengan menggunakan hairdryer, lalu semua logam ditimbang satu persatu. <. (asing-masing logam dimasukkan dalam masing-masing larutan dan dihubungkan dengan gas oksigen. >. Eangkaian yang telah dibuat dibiarkan selama beberapa hari. ?. Setelah beberapa hari lempeng dikeringkan lalu diamplas kemudian ditimbang. @. Selisih antara berat a)al dan berat akhir adalah Mi.

#. Untuk masing-masing beker gelas disiapkan : -

Anda mungkin juga menyukai