Anda di halaman 1dari 2

MODUL 2 BOBOT BADAN, LUAS PERMUKAAN BADAN DAN DOSIS OBAT

I.

TUJUAN Memahami hubungan antara bobot badan, tinggi badan,umur serta luas permukaan tubuh terhadap perhitungan dosis. TEORI Dosisi obata adalah jumlah obat yg diberikan kepada penderita dlm satuan berat (gram, mgram, gram) atau satuan isi (mililiter, liter) atau unit-unit lainnya (unit international) untuk memperoleh efek terapeutik yang diharapkan Dosis lazim/dosis medicinalis/dosis terapeutik adalah sejumlah obat yg memberikan efek terapeutik kepada penderita dewasa Obat-obat tersebut memerlukan dosis permulaan (initial dose) atau dosis awal (loading dose) yg lbh tinggi drpd dosis pemeliharaan (maintenan cedose)Tujuan diberikan dosis permulaan lebih tinggi drpd dosis pemeliharaan adalah kadar obat yg dikehendaki dlm darah dpt dicapai lbh awal sehingga menghasilkan efek terapeutik yg diinginkan.Dosis pemeliharaan lbh kecil dr dosis awal/permulaan adalah utk menjaga agar kadar obat dlm darah mencukupi Dosis profilaktik adalah dpt diberikan utk mencegah suatu penyakit Dosis terapeutik biasanya lbh tinggi drpd dosis profilaktik yang diberikan utk menangani penyakit yg sedang berlangsung Regimen dosis dan jadwal pemberian dosis suatu obat Dosis atau bisa disebut juga aturan pakai obat diberikan agar obat dapat menghasilkan efek yang diharapkan .Ada banyak faktor yang mempengaruhi pemberian dosis pada pasien, antara lain usia pasien, boot badan, jenis kelamin, luas permukaan badan, beratnya pnyakit yang diderita, dan daya tahan tubuh pasien. Takaran pemakaian yang dimuat dalam Farmakope Indonesia dan negara lain hanya dimaksudkan sebagai pedoman saja. Begitu pula dengan DM ( dosis maksimal) yang bila dilampaui dapat memberikan efek toksik, bukan merupakan batasan mutlak. Dosis maksimal dari banyak obat di muat di FarmakopeIndonesia edisi I sampai III, namun sudah ditiadakan pada edisi IV karena kurang adanya kepastian mengenai ketepatannya antara lain berhubungan dengan variasi biologi dan faktor- faktor yang telah disebutkan diatas. Sebagai gantinya kini digunakan dosis lazim, yaitu dosis rata-rata yang lazimnya memberikan efek yang diharapkan. Usia,bobot badan dan,luas permukaan tubuh dapat digunakan untuk menghitung dosis anak dari dosis dewasa.

II.

Bobot badan digunakan untuk menghitung dosis yang dinyatakan dalam mg/kgbb.akan tetapi perhitungan dosis anak dari dosis dewasa berdasarkan bobot badan saja, seringkali menghasilkan dosis anak yang terlalu kecil karena anak mempunyai laju metabolisme yang lebih tinggi sehingga per kg berat badannya seringkali membutuhkan dosis yang lebih tinggi daripada orang dewasa(kecuali pada neonatus). Luas permukaan tubuh lebih tepat untuk menghitung dosis anak karena banyak fenomena fisik lebih erat hubungannya dengan luas permukaan tubuh. Menghitung dosis untuk anak-anak ada yang berdasarkan usia,bobot badan dan luas permukaan tubuh. 1. Menghitung dosis berdasarkan usia dengan rumus young dan rumus Augsberger. 2. Menghitung dosis berdasarkan bobot badan dengan menggunakan rumus Clark yaitu dosis anak = W / 68 x Dosis dewasa 3. Menghitung dosis berdasarkan luas permukaan badan sebetulnya paling tepat mengingat ada hubungan langsung antara permukaan badan dengan kecepatan metabolisme obat.misalnya dengan parameter eliminasi seperti filtrasi glomerulus, volume dan arusnya di ginjal lagi pula pada nak-anak,permukaan badannya relatif lebih besar daripada bobot badannya.Semakin bertambah usia,maka perbandingan antara permukaan badan dan bobotnya akan menjadi lebih kecil apalagi untuk obat-obat yang mempunyai luas terapi sempit. Ditentukan berdasarkan luas permukaan badan

Anda mungkin juga menyukai