Anda di halaman 1dari 3

Faktor – faktor yang mempengaruhi dosis obat antara sebagai berikut 

 :

 Umur

1. Umur pasien merupakan suatu pertimbangan untuk menentukan dosis


obat. Dosis obat memiliki kekhususan dalam perawatan neonatal (kelahiran baru),
pasien pedriatik dan geriatik.
2. Dosis yang diperuntukan bagi pediatrik merupakan pecahan dari dosis orang
dewasa. Tergantung pada umur pasien dan secara relative terhadap pasien yang
lebih muda.
3. Pada orang yang berusia di atas 65 tahun lazimnya lebih peka terhadap obat
dan efek sampingnya, karena adanya perubahan-perubahan fisiologis, oleh
karena itu bagi lansia dianjurkan menggunakan dosis yang lebih rendah yakni :
65-74 thn : dosis biasa-10%, 75-84 thn : dosis biasa-20%, dan 85 thn lebih : dosis
biasa-30%.

 Berat Badan

1. Dosis lazim secara umum dianggap cocok untuk orang dengan berat badan 70
kg (150 pound). Rasio antara jumlah obat yang digunakan dan ukuran tubuh
mempengaruhi konsentarsi obat pada tempat kerjanya. Untuk itu dosis obat
memerlukan penyesuaian dari dosis biasa untuk orang dewasa ke dosis yang
tidak lazim, pasien kurus atau gemuk, penentuan dosis obat untuk pasien yang
lebih muda, berdasarkan berat badan lebih tepat diandalkan dari pada yang
mendasarkan kepada umur sepenuhnya.
2. Dosis obat berdasarkan kepada berat badan, dinyatakan dalam milligram (obat)
perkilogram (berat badan).

 Luas Permukaan Tubuh

1. Formula yang digunakan adalah formula Haycock yang digunakan untuk


menghitung permukaan badan pada anak-anak, termasuk neonatus dan bayi
prematur
2. Luas permukaan perseorangan bisa ditentukan dari suatu monogram yang
membuat skala tinggi, lebar, dan luas permukaan.

 Jenis Kelamin

1. Wanita dipandang lebih mudah terkena efek obat-obatan dari pada laki-laki, dan
dalam beberapa hal perbedaan ini dianggap cukup memerlukan pengurangan
dosis.

  Status Patologi

1. Efek obat-obatan tertentu dapat dimodifikasikan oleh kondidi patologi pasien dan
harus dipertimbangkan dalam penentuan obat yang akan digunakan dan juga
dosisnya yang tepat. Obat-obat yang memiliki potensi berbahaya tinggi pada
suatu situasi terapentik tertentu hanya boleh dipakai apabila kemungkinan
manfaatnya melebihi kemungkinan resikonya terhadap pasien, dan bila sudah
tidak ada lainnya yang cocok dan kemungkinan keracunannya lebih
rendah.           

 Toleransi  

1. Kemampuan untuk memperpanjang pengaruh suatu obat, khususnya apabila


dibutuhkan untuk pemakaian bahan yang terus menerus disebut toleransi obat.
Efek toleransi obat ialah obat yang dosisnya harus ditambah untuk menjaga
respon terapeutik tertentu. Untuk kebanyakan obat-obatan pengembang toleransi
dapat diperkecil dengan cara memprakasai terapi dengan dosis efektifnya yang
terendah dengan cara mencegah perpanjangan pemakaian

 Terapi dengan obat yang diberikan secara bersamaan.

1. Efek-efek suatu obat dapat dimodifikasikan dengan pemberian obat lainnya


secara bersamaan atau sebelumnya. Keterlibatan semacam ini antara obat-
obatan dihubungkan atau dirujuk pada interaksi obat-obatan dan merupakan
akibat interaksi obat-obatan secara fisik, kimiawi, atau karena terjadinya
perubahan pada pola absorpsi, distribusi, metabolisme atau eksresi salah satu
obat tersebut. Efek dari interaksi obat dapat bermanfaat dan mengganggu terapi.

 Waktu Pemakaian

1. Waktu ketika obat itu dipakai mempengaruhi dosisnya. Hal ini terutama pada
terapi oral dalam hubungannya dengan makanan.  Jadwal waktu yang tepat dari
dosis obat merupakan suatu faktor  penyakit dan kadar obat dalam tubuh yang
diharapkan, sifat fisika kimia obat itu sendiri, rancangan bentuk sediaan dan
derajat serta kecepatan absorpsi obat.

Cara menghitung dosis obat


Banyak cara yang dapat digunakan untuk menghitung dosis obat antara lain :

 Berat badan

1. Dengan cara mengalikan berat badan pasien tersebut dengan dosis obat, maka
akan diperoleh dosis obat untuk pasien tersebut.

 Luas permukaan tubuh

1. Menentukan titik potong pada skala nomogram antara tinggi badan dengan berat
badan seseorang, maka akan didapat luas permukaan tubuh dalam meter
persegi.
 Umur pasien

1. Untuk pasien anak-anak bisa berdasarkan umur dalam tahun, umur dalam bulan,
atau berdasarkan umur pada ulang tahun yang akan datang. Ada juga
perhitungan dosis obat untuk anak-anak berdasarkan berat badan baik kilogram
atau dalam pon.

Anda mungkin juga menyukai