Anda di halaman 1dari 33

Penelitian Tindakan Kelas

Paparan kelompok 1 1. Sapto 2. Dian 3. Siwi 4. Ryan 5. Dwiyatmi

HAKIKAT PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pertama kali diperkenalkan oleh ahli psikologi sosial Amerika yang bernama Kurt Lewin pada tahun 1946. Inti gagasan Lewin inilah yang selanjutnya dikembangkan oleh ahli-ahli lain seperti Stephen Kemmis, Robin McTaggart, John Elliot, Dave Ebbutt, dan sebagainya. PTK di Indonesia baru dikenal pada akhir dekade 80-an.

Menurut John Elliot bahwa yang dimaksud dengan PTK ialah kajian tentang situasi sosial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas tindakan di dalamnya (Elliot, 1982). Seluruh prosesnya, telaah, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan pengaruh menciptakan hubungan yang diperlukan antara evaluasi diri dari perkembangan profesional. Pendapat yang hampir senada dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart, yang mengatakan bahwa PTK adalah suatu bentuk refleksi diri kolektif yang dilakukan oleh pesertapesertanya dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran dan keadilan praktik-praktik itu dan terhadap situasi tempat dilakukan praktik-praktik tersebut (Kemmis dan Taggart, 1988).
3

Menurut Carr dan Kemmis seperti yang dikutip oleh Siswojo Hardjodipuro, dikatakan bahwa yang dimaksud dengan istilah PTK adalah suatu bentuk refleksi diri yang dilakukan oleh para partisipan (guru, siswa atau kepala sekolah) dalam situasi-situasi sosial (termasuk pendidikan) untuk memperbaiki rasionalitas dan kebenaran (Harjodipuro, 1997).

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan PTK ialah suatu penelitian yang dilakukan secara sistematis reflektif terhadap berbagai tindakan yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti, sejak disusunnya suatu perencanaan sampai penilaian terhadap tindakan nyata di dalam kelas yang berupa kegiatan belajar-mengajar, untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan. Sementara itu, dilaksanakannya PTK di antaranya untuk meningkatkan kualitas pendidikan atau pangajaran yang diselenggarakan oleh guru/pengajar-peneliti itu sendiri, yang dampaknya diharapkan tidak ada lagi permasalahan yang mengganjal di kelas.

Laporan hasil PTK Sebagai KTI

PTK adalah penelitian tindakan untuk memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya, sehingga berfokus pada kelas atau pada proses belajar-mengajar yang terjadi di kelas.

PTK ada tindakan yang nyata yang diyakini lebih baik dari yang biasa dilakukan.
Tujuan PTK memecahkan permasalahan nyata dalam kelas, untuk memperbaiki mutu pembelajaran sekaligus mencari jawaban ilmiah mengapa hal tersebut dapat dipecahkan dengan tindakan yang dilakukan.
6

SYARAT

Harus Terlihat Upaya Peningkatan Mutu Profesional Guru HARUS MENGENAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MUTU SISWA, Jadi SUBJEKNYA HARUS SISWA Harus Dilakukan Sendiri, Bukan Minta Bantuan Orang / Pihak Lain
7

CIRI-CIRI PENELITIAN TINDAKAN KELAS


(Suharsimi Arikunto)

1.

Merupakan Kegiatan Nyata, Untuk Meningkatkan Mutu PBM

4.

Terjadi Dalam Siklus Berkesinambungan; Minimum Dua Siklus Ada Pedoman Yang Jelas Secara Tertulis, bagi Siswa untuk dapat Mengikuti Tahap Demi Tahap.

5.

2.

Merupakan Tindakan oleh Guru kepada Siswa Tindakan Harus Berbeda Dari kegiatan Biasanya
6.

3.

Ada Unjuk Kerja Siswa Sesuai Pedoman Tertulis dari Guru


8

Ciri PTK (lanjutan)

7.

Ada Penelusuran Terhadap Proses, Dengan Pedoman Pengamatan


Ada Evaluasi Terhadap Hasil Dengan Instrumen Yang Relevan

9.

8.

Keberhasilan Tindakan Dilakukan Dalam Bentuk Refleksi, Melibatkan Siswa Yang Dikenai Tindakan
Hasil Refleksi Harus Terlihat Dalam Perencanaan Siklus Berikutnya
9

10.

MODEL PENELITIAN TINDAKAN KELAS


Perencanaan Refleksi

SIKLUS I
Pengamatan

Pelaksanaan

Perencanaan
Refleksi Pelaksanaan

SIKLUS II
Pengamatan

?
10

Berapa Siklus????
Tergantung

peneliti Disarankan tidak kurang dari 2 siklus PTK umumnya 3-5 siklus
11

kepuasan

Masalah PT yg menarik

Metode Mengajar Strategi pembelajaran Evaluasi hasil atau proses Pemahaman sikap Perancangan Pembelajaran Pengelolaan, Motivasi, dll Adminsitrasi Persekolahan dll
12

Syarat PTK

Jangan menggangu PBM Jangan menyita banyak waktu Metodologi tetap Mengikuti etika Bertujuan perbaikan profesi Masalahnya sederhana, nyata, jelas dan tajam

13

Langkah
Identifikasi dan analisis masalah (apa, mengapa, bagaimana?) Merumuskan Masalah hub.variabelnya jelas dan dpt diuji. Merumuskan tindakan (altenatif, pilih, cara pengujiannya) Melaksanakan Tindakan (rencana, lakukan, amati hasil) Melakukan Refleksi (analisis, tarikkesimpulan untuk tindakan berikutnya) Kesimpulan dan Saran

14

Laporan PTK paling tidak memuat


(Bab I) Pendahuluan yang menjelaskan tentang Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah dan Cara Pemecahan Masalah melalui rencana tindakan yang akan dilakukan, Tujuan dan Kemanfaatan Hasil Penelitian; (Bab II) Kajian / Tinjauan Pustaka yang berisi uraian tentang kajian teori dan pustaka tentang apa, bagaimana dan mengapa kegiatan tindakan yang dilakukan; (Bab III) Metode Penelitian yang menjelaskan tentang prosedur penelitian; (Bab IV) Hasil penelitian berisi tindakan tiap siklus,data lengkap tiap siklus,perubahan pada siswa, guru dan klas, bahasan seluruh siklus ; dan (Bab V) Simpulan dan Saran-Saran.
bab 12 15

Kesalahan Umum PTK :


Hanya Berupa Pembelajaran Biasa

Guru Merasa Sudah Melakukan Peningkatan, Padahal Sebetulnya Baru Merupakan hal yang biasa yang seharusnya telah dilakukan guru Tetapi selama ini Guru Belum Melakukannya

Contoh: 1. Menggunakan Lembar Kerja 2. Menggunakan Alat Pelajaran 3. Mengevaluasi Aspek Afektif 4. Menganalisis Portofolio 5. Menganalisis Hasil Ulangan
16

KOLABORASI
adanya kolaborasi (kerjasama) antara praktisi (guru) dan peneliti dalam pemahaman, kesepakatan tentang permasalahan, pengambilan keputusan yang akhirnya melahirkan kesamaan tindakan (action). kerjasama (kolaborasi) sangat penting dalam bersama menggali dan mengkaji permasalahan nyata yang dihadapi terutama pada kegiatan mendiagnosis masalah, menyusun usulan, melaksanakan tindakan, menganalisis data, menyeminarkan hasil, dan menyusun laporan akhir.

bab 12

17

Bolehkan tanpa KOLABORASI?


Sering terjadi PTK dilaksanakan sendiri oleh guru. Dalam hal ini guru berperan sebagai peneliti yang sekaligus juga sebagai praktisi pembelajaran. Untuk itu guru harus mampu melakukan pengamatan diri secara objektif agar kelemahan yang terjadi dapat terlihat dengan wajar, tidak harus ditutup-tutupi.

bab 12

18

HARUS ada TINDAKAN


tindakan dilakukan guru di kelasnya berupa penerapan model pembelajaran baru bukan yang itu-itu saja

Contoh Model Pembelajaran

bab 12

19

Contoh Model PBM

Student Teams-Achievement Divisions (STAD)


Membentuk kelompok yang anggotanya = 4 orang secara heterogen Guru menyajikan pelajaran Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok. Anggotan yg tahu menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti. Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu Memberi evaluasi Kesimpulan
bab 12 20

JIGSAW

Aronson, Blaney, Stephen, Sikes & Snapp, 1978

Siswa dikelompokkan ke dalam = 4 anggota tim Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi Guru memberi evaluasi Penutup

bab 12

21

Bermain Peran
Guru menyusun/menyiapkan skenario yang akan ditampilkan Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario dua hari sebelum KBM Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai Menugaskan siswa melakonkan skenario yang sudah dipersiapkan Masing-masing siswa duduk di kelompoknya, masing-masing sambil memperhatikan mengamati skenario yang sedang diperagakan Setelah selesai dipentaskan, masing-masing siswa diberikan kertas sebagai lembar kerja untuk membahas Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya Guru memberikan kesimpulan secara umum Evaluasin dan Penutup
bab 12 22

Cooperative Script
Guru membagi siswa untuk berpasangan Guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya. Sementara pendengar :
Menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap Membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya

Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Serta lakukan seperti diatas. Kesimpulan Siswa bersama-sama dengan Guru Penutup
bab 12 23

Contoh TINDAKAN yang lain


Permainan make a match dengan metode kooperatif Kerja ilmiah berkelompok belajar Teknik problem solving Metode think write and talk

Metode jigsaw
Strategi copy the master Metode kooperatif, dan lain-lain.
bab 12 24

Waktu Pelaksanaan TINDAKAN


Pelaksanaan tindakan umumnya dilakukan dalam waktu antara 2 sampai 3 bulan. Satu siklus terdiri dari 3-6 kali pertemuan Waktu tersebut dibutuhkan untuk dapat menyesaikan sajian beberapa pokok bahasan dari mata pelajaran tertentu.
bab 12 25

Contoh Judul PTK (SD)


PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
MELALUI METODE KERJA KELOMPOK

DI KELAS VI SDN 17 ARO IV KORONG KOTA SOLOK


INNA WAHYUNINGSIH, S. Pd.

bab 12

26

Contoh Judul PTK (SMP)


Meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan vertebrata

melalui pembelajaran kooperatif model mencari pasangan


pada siswa SMPN 1 Tibawa Kabupaten Gorontalo tahun pelajaran 2006/2007
Mis Agustina Hadji Ali

bab 12

27

Contoh Judul PTK (SMA)


PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN TEAM GROUP TOURNAMENT ( TGT ) UNTUK MENUMBUHKAN MINAT DAN MOTIVASI SISWA DALAM BELAJAR BIOLOGI

DI KELAS X.8 SMA NEGERI 22 JAKARTA


Taufan
bab 12 28

Contoh Judul PTK yang lain


Meningkatkan hasil belajar matematika pokok bahasan X , melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD, pada siswa kelas II SMAN Majalengka, tahun 2008. Penerapan pembelajaran model Problem Based Learning untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah pada sub bahasan X, pada siswa.....

bab 12

29

Pengamatan Pelaksanaan PTK


Tahapan ini, berjalan bersamaan dengan saat pelaksanaan. Jadi keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. Data yang dikumpulkan dapat berupa data kuantitatif (hasil tes, hasil kuis, presensi, nilai tugas, dan lain-lain) tetapi juga data kualitatif yang menggambarkan keaktifan siswa, atusias mereka, mutu diskusi yang dilakukan, dan lain-lain.

bab 12

30

Instrumen
soal tes, kuis, dll kuisener, format wawancara lembar observasi, cacatan lapangan yang dipakai untuk memperoleh data secara obyektif yang tidak dapat terekam melalui lembar observasi

bab 12

31

Contoh instrumen yang dipakai dalam PTK :

1. 2. 3. 4. 5.

Lembar pengamatan KBM Lembar hasil belajar siswa Lembar penilaian kinerja kelompok Lembar informasi balikan siswa Jurnal

Semua instrumen, contoh isian instrumen, foto-foto kegiatan,hasil kerja siswa, dokumen lain, jurnal, dan lain HARUS dilampirkan pada laporan PTK.
bab 12 32

Laporan harus pula melampirkan


(a) semua instrumen yang digunakan dalam penelitian, terutama lembar pengamatan,

b) contoh-contoh hasil kerja dalam pengisian/ pengerjaan instrumen baik oleh guru maupun siswa, (c) dokumen pelaksanaan penelitian yang lain seperti foto-foto kegiatan, daftar hadir, cacatan harian dalam pelaksanaan PTK, surat ijin, dan lain-lain.
suhardjono 2010 33

Anda mungkin juga menyukai