Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TRAUMA TEMBUS THORAX DENGAN PEMASANGAN BULLOW DRAINAGE A.

Latar Belakang Pada trauma (luka tusuk di dada), biasanya disebabkan oleh benda tajam, bila tidak mengenai jantung, biasanya dapat menembus rongga paru-paru. Mekanisme penyebabnya bisa satu tusukan kuat ataupun satu gerakan mendadak yang hebat. Akibatnya, selain terjadi peradarahan dari rongga paru-paru, udara juga akan masuk ke dalam rongga paru-paru. Oleh karena itu, paruparu pada sisi yang luka akan mengempis. Penderita nampak kesakitan ketika bernapas dan mendadak merasa sesak dan gerakan iga disisi yang luka menjadi berkurang (Kartono, M. 1 1). B. Konse Dasar. 1. Anatomi Rongga Thoraks Kerangka dada yang terdiri dari tulang dan tulang ra!an, dibatasi oleh " - #epan - %elakang - $amping - %a!ah - Atas Is! " + $ebelah kanan dan kiri rongga toraks terisi penuh oleh paru-paru beserta pembungkus pleuranya. + Mediatinum " ruang di dalam rongga dada antara kedua paru-paru. (sinya meliputi jantung dan pembuluh-pembuluh darah besar, oesophagus, aorta desendens, duktus torasika dan 'ena ka'a superior, sara* 'agus dan *renikus serta sejumlah besar kelenjar lim*e (Pear)e, ,.-., 1 .). Gambar Rongga Thoraks : /antung $ternum " $ternum dan tulang iga. " 1& ruas tulang belakang (diskus inter'ertebralis). " (ga-iga beserta otot-otot inter)ostal. " #ia*ragma " #asar leher.

0 perikardium 1ena Ka'a $uperior

$ara* *renikus

2rakea 3ung Aorta $al. 2orasika

3e*t lung

4ight

Oesophagus $ara* 'agus 1ertebra

#. Pato$!s!olog! 2rauma tusuk dada kanan Mengenai rongga toraks sampai rongga pleura, udara bisa masuk - Open pneumotoraks - -lose pneumotoraks - 2ension pneumotoraks 5 berat lebih :77 )) 88 torakotomi 2ek. Pleura meningkat terus mendesak paru-paru - sesak napas yang progresi* 5 sesak napas yang progresi* (sukar bernapas;bernapas berat) - nyeri bernapas - bising napas berkurang;hilang - bunyi napas sonor;hipersonor - poto toraks gambaran udara lebih 1;< 5 nyeri bernapas ; tekan. 5 pekak dengan batas jelas;tak jelas. 5 bising napas tak terdengar 5 nadi )epat;lemah 5 anemis ; pu)at 2ek. Pleura meningkat terus 2erjadi perdarahan " 5 ringan kurang 677 )) 8- di punksi 5 sedang 677 9 :77 )) 88 di pasang drain 2erjadi robekan Pemb. #arah inter)ostal, pemb.darah jaringan paru-paru.

dari rongga torak

5 poto toraks 1. 9 6. = tertutup bayangan WSD%B&llo' Dra!nage

terdapat luka pada >$# nyeri pada luka bila untuk

9 Kerusakan integritas kulit 9 4esiko terhadap in*eksi

1. - Perubahan kenyamanan " ?yeri pera!atan >$# harus di 9 Ketidak e*ekti*an pola pernapasan

1. - @angguan mobilitas *isik (ne*ekti* bersihan jalan napas 9 Potensial Kolaborati* " Atelektasis dan

Pergeseran mediatinum #. B&llo' Dra!nage % WSD Pada trauma toraks, >$# dapat berarti " a. D!agnost!k " Menentukan perdarahan dari pembuluh darah besar atau ke)il, sehingga dapat ditentukan perlu operasi torakotomi atau tidak, sebelum penderita jatuh dalam shoks. (. Tera ! " Mengeluarkan darah atau udara yang terkumpul di rongga pleura. Mengembalikan tekanan rongga pleura sehingga Ame)hanis o* breathingB dapat kembali seperti yang seharusnya. ). Pre*ent!*e " Mengeluarkan udaran atau darah yang masuk ke rongga pleura sehingga Ame)hanis o* breathingB tetap baik. #. Pera'atan WSD +an e+o,an lat!-an.a " a. Mencegah infeksi di bagian masuknya slang. Mendeteksi di bagian dimana masuknya slang, dan pengganti 'erband & hari sekali, dan perlu diperhatikan agar kain kassa yang menutup bagian masuknya slang dan tube tidak boleh dikotori !aktu menyeka tubuh pasien.

(. Meng&rang! rasa sak!t +!(ag!an ,as&kn.a slang. Unt&k rasa sak!t .ang -e(at akan +!(er! analget!k ole- +okter. Dalam perawatan yang harus diperhatikan : Penetapan slang.

$lang diatur se-nyaman mungkin, sehingga slang yang dimasukkan tidak terganggu dengan bergeraknya pasien, sehingga rasa sakit di bagian masuknya slang dapat dikurangi. Pergantian posisi badan.

Csahakan agar pasien dapat merasa enak dengan memasang bantal ke)il dibelakang, atau memberi tahanan pada slang, melakukan pernapasan perut, merubah posisi tubuh sambil mengangkat badan, atau menaruh bantal di ba!ah lengan atas yang )edera. ). Men+orong (erke,(angn.a ar&/ ar&. + + + + #engan >$#;%ullo! drainage diharapkan paru mengembang. 3atihan napas dalam. 3atihan batuk yang e*isien " batuk dengan posisi duduk, jangan batuk !aktu slang diklem. Kontrol dengan pemeriksaan *isik dan radiologi.

+. Per-at!kan kea+aan +an (an.akn.a )a!ran s&)t!on. Perdarahan dalam &< jam setelah operasi umumnya .77 9 :77 )). /ika perdarahan dalam 1 jam melebihi 6 ));kg;jam, harus dilakukan torakotomi. /ika banyaknya hisapan bertambah;berkurang, perhatikan juga se)ara bersamaan keadaan pernapasan. e. S&)t!on -ar&s (er0alan e$ekt!$ " Perhatikan setiap 1. 9 &7 menit selama 1 9 & jam setelah operasi dan setiap 1 9 & jam selama &< jam setelah operasi. + Perhatikan banyaknya )airan, keadaan )airan, keluhan pasien, !arna muka, keadaan pernapasan, denyut nadi, tekanan darah. + Perlu sering di)ek, apakah tekanan negati'e tetap sesuai petunjuk jika su)tion kurang baik, )oba merubah posisi pasien dari terlentang, ke 1;& terlentang atau 1;& duduk ke posisi miring bagian operasi di ba!ah atau di )ari penyababnya misal " slang tersumbat oleh gangguan darah, slang bengkok atau alat rusak, atau lubang slang tertutup oleh karena perlekatanan di dinding paru-paru.

+. Pera'atan 1slang2 +an (otol WSD% B&llo' +ra!nage. 1) -airan dalam botol >$# diganti setiap hari , diukur berapa )airan yang keluar kalau ada di)atat. &) $etiap hendak mengganti botol di)atat pertambahan )airan dan adanya gelembung udara yang keluar dari bullo! drainage. 6) Penggantian botol harus AtertutupB untuk men)egah udara masuk yaitu mengBklemB slang pada dua tempat dengan ko)her. <) $etiap penggantian botol;slang harus memperhatikan sterilitas botol dan slang harus tetap steril. .) Penggantian harus juga memperhatikan keselamatan kerja diri-sendiri, dengan memakai sarung tangan. D) -egah bahaya yang menggangu tekanan negatip dalam rongga dada, misal " slang terlepas, botol terjatuh karena kesalahan dll. #. D!n.atakan (er-as!l3 (!la " 1. Paru sudah mengembang penuh pada pemeriksaan *isik dan radiologi. &. #arah )airan tidak keluar dari >$# ; %ullo! drainage. 6. 2idak ada pus dari selang >$#. #. Pe,er!ksaan Pen&n0ang " 1. Photo toraks (pengembangan paru-paru). &. 3aboratorium (#arah 3engkap dan Astrup). #. Tera ! " 1. Antibiotika.. &. Analgetika. 6. ,Epe)torant. 4. Pengka0!an " oint yang penting dalam riwayat keperawatan : 1. Cmur " $ering terjadi usia 1: 9 67 tahun. &. Alergi terhadap obat, makanan tertentu.

6. Pengobatan terakhir. <. Pengalaman pembedahan. .. 4i!ayat penyakit dahulu. D. 4i!ayat penyakit sekarang. F. #an Keluhan. Pe,er!ksaan 5!s!k " #. S!ste, Perna asan " + + + + + + + + + + $esak napas ?yeri, batuk-batuk. 2erdapat retraksi kla'ikula;dada. Pengambangan paru tidak simetris. Gremitus menurun dibandingkan dengan sisi yang lain. Adanya suara sonor;hipersonor;timpani. %ising napas yang berkurang;menghilang. Pekak dengan batas seperti garis miring;tidak jelas. #ispnea dengan akti'itas ataupun istirahat. @erakan dada tidak sama !aktu bernapas.

6. S!ste, Kar+!o*ask&ler " + + + + ?yeri dada meningkat karena pernapasan dan batuk. 2akhikardia, lemah Pu)at, Hb turun ;normal. Hipotensi.

7. S!ste, Pers.ara$an " + 2idak ada kelainan.

1. S!ste, Perke,!-an. + 2idak ada kelainan. #. S!ste, Pen)ernaan " + 2idak ada kelainan. #. S!ste, M&sk&loskeletal 8 Integ&,en. + + + + Kemampuan sendi terbatas. Ada luka bekas tusukan benda tajam. 2erdapat kelemahan. Kulit pu)at, sianosis, berkeringat, atau adanya kripitasi sub kutan. #. S!ste, En+okr!ne " + + 2erjadi peningkatan metabolisme. Kelemahan. #. S!ste, Sos!al % Interaks!. + 2idak ada hambatan. #. S !r!t&al " + Ansietas, gelisah, bingung, pingsan.

#9. Pe,er!ksaan D!agnost!k " + + + + + + $inar I dada " menyatakan akumulasi udara;)airan pada area pleural. Pa -o& kadang-kadang menurun. Pa O& normal ; menurun. $aturasi O& menurun (biasanya). Hb mungkin menurun (kehilangan darah). 2oraksentesis " menyatakan darah;)airan,

D!agnosa Ke era'atan " 1. Ketidake*ekti*an pola pernapasan b;d ekpansi paru yang tidak maksimal karena akumulasi udara;)airan. &. (ne*ekti* bersihan jalan napas b;d peningkatan sekresi sekret dan penurunan batuk sekunder akibat nyeri dan keletihan. 6. Perubahan kenyamanan " ?yeri akut b;d trauma jaringan dan re*lek spasme otot sekunder. <. @angguan mobilitas *isik b;d ketidak)ukupan kekuatan dan ketahanan untuk ambulasi dengan alat eksternal. .. Potensial Kolaborati* " Akteletasis dan Pergeseran Mediatinum. D. Kerusakan integritas kulit b;d trauma mekanik terpasang bullo! drainage. F. 4esiko terhadap in*eksi b;d tempat masuknya organisme sekunder terhadap trauma. D. Inte*ens! Ke era'atan " 1. Ketidake*ekti*an pola pernapasan b;d ekspansi paru yang tidak maksimal karena trauma. T&0&an " Pola pernapasan e*ekti'e. Kr!ter!a -as!l " + + + Memperlihatkan *rekuensi pernapasan yang e*ekti'e. Mengalami perbaikan pertukaran gas-gas pada paru. Adapti'e mengatasi *aktor-*aktor penyebab.

Inter*ens! " 1. %erikan posisi yang nyaman, biasanya dnegan peninggian kepala tempat tidur. %alik ke sisi yang sakit. #orong klien untuk duduk sebanyak mungkin. 4; Meningkatkan inspirasi maksimal, meningkatkan ekpsnsi paru dan 'entilasi pada sisi yang tidak sakit. 1. Obsser'asi *ungsi pernapasan, )atat *rekuensi pernapasan, dispnea atau perubahan tandatanda 'ital. 4; #istress pernapasan dan perubahan pada tanda 'ital dapat terjadi sebgai akibat stress *i*iologi dan nyeri atau dapat menunjukkan terjadinya syo)k sehubungan dengan hipoksia. 1. /elaskan pada klien bah!a tindakan tersebut dilakukan untuk menjamin keamanan.

4; Pengetahuan apa yang diharapkan dapat mengurangi ansietas dan mengembangkan kepatuhan klien terhadap ren)ana teraupetik. 1. /elaskan pada klien tentang etiologi;*aktor pen)etus adanya sesak atau kolaps paru-paru. 4; Pengetahuan apa yang diharapkan dapat mengembangkan kepatuhan klien terhadap ren)ana teraupetik. 1. Pertahankan perilaku tenang, bantu pasien untuk kontrol diri dnegan menggunakan pernapasan lebih lambat dan dalam. 4; Membantu klien mengalami e*ek *isiologi hipoksia, yang dapat dimani*estasikan sebagai ketakutan;ansietas. 1. Perhatikan alat bullo! drainase ber*ungsi baik, )ek setiap 1 9 & jam " 1) Periksa pengontrol penghisap untuk jumlah hisapan yang benar.

4; Mempertahankan tekanan negati* intrapleural sesuai yang diberikan, yang meningkatkan ekspansi paru optimum;drainase )airan. &) Periksa batas )airan pada botol penghisap, pertahankan pada batas yang ditentukan.

4; Air penampung;botol bertindak sebagai pelindung yang men)egah udara atmos*ir masuk ke area pleural. 6) Obser'asi gelembung udara botol penempung.

4; gelembung udara selama ekspirasi menunjukkan lubang angin dari penumotoraks;kerja yang diharapka. @elembung biasanya menurun seiring dnegan ekspansi paru dimana area pleural menurun. 2ak adanya gelembung dapat menunjukkan ekpsnsi paru lengkap;normal atau slang buntu. <) Posisikan sistem drainage slang untuk *ungsi optimal, yakinkan slang tidak terlipat, atau menggantung di ba!ah saluran masuknya ke tempat drainage. Alirkan akumulasi dranase bela perlu. 4; Posisi tak tepat, terlipat atau pengumpulan bekuan;)airan pada selang mengubah tekanan negati'e yang diinginkan. .) -atat karakter;jumlah drainage selang dada.

4; %erguna untuk menge'aluasi perbaikan kondisi;terjasinya perdarahan yang memerlukan upaya inter'ensi. 1. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain "

1) + + + +

#engan dokter, radiologi dan *isioterapi. Pemberian antibiotika. Pemberian analgetika. Gisioterapi dada. Konsul photo toraks.

4;Menge'aluasi perbaikan kondisi klien atas pengembangan parunya. 1. (ne*ekti* bersihan jalan napas b;d peningkatan sekresi sekret dan penurunan batuk sekunder akibat nyeri dan keletihan. T&0&an " /alan napas lan)ar;normal Kr!ter!a -as!l " + + + Menunjukkan batuk yang e*ekti*. 2idak ada lagi penumpukan sekret di sal. pernapasan. Klien nyaman.

Inter*ens! " 1. /elaskan klien tentang kegunaan batuk yang e*ekti* dan mengapa terdapat penumpukan sekret di sal. pernapasan. 4; Pengetahuan yang diharapkan akan membantu mengembangkan kepatuhan klien terhadap ren)ana teraupetik. 1. Ajarkan klien tentang metode yang tepat pengontrolan batuk. 4; %atuk yang tidak terkontrol adalah melelahkan dan tidak e*ekti*, menyebabkan *rustasi. 1) ?apas dalam dan perlahan saat duduk setegak mungkin.

4; Memungkinkan ekspansi paru lebih luas. &) 3akukan pernapasan dia*ragma.

4; Pernapasan dia*ragma menurunkan *rek. napas dan meningkatkan 'entilasi al'eolar.

6) 2ahan napas selama 6 9 . detik kemudian se)ara perlahan-lahan, keluarkan sebanyak mungkin melalui mulut. <) 3akukan napas ke dua , tahan dan batukkan dari dada dengan melakukan & batuk pendek dan kuat. 4; Meningkatkan 'olume udara dalam paru mempermudah pengeluaran sekresi sekret. 1. Auskultasi paru sebelum dan sesudah klien batuk. 4; Pengkajian ini membantu menge'aluasi kee*ekti*an upaya batuk klien. 1. Ajarkan klien tindakan untuk menurunkan 'iskositas sekresi " mempertahankan hidrasi yang adekuatJ meningkatkan masukan )airan 1777 sampai 1.77 ));hari bila tidak kontraindikasi. 4; $ekresi kental sulit untuk dien)erkan dan dapat menyebabkan sumbatan mukus, yang mengarah pada atelektasis. 1. #orong atau berikan pera!atan mulut yang baik setelah batuk. 4; Hiegene mulut yang baik meningkatkan rasa kesejahteraan dan men)egah bau mulut. *. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain " #engan dokter, radiologi dan *isioterapi. + + + + Pemberian eEpe)toran. Pemberian antibiotika. Gisioterapi dada. Konsul photo toraks.

4; ,EpeEtorant untuk memudahkan mengeluarkan lendir dan mene'aluasi perbaikan kondisi klien atas pengembangan parunya. 1. Perubahan kenyamanan " ?yeri akut b;d trauma jaringan dan re*lek spasme otot sekunder. T&0&an " ?yeri berkurang;hilang. Kr!ter!a -as!l " + ?yeri berkurang; dapat diadaptasi.

+ +

#apat mengindenti*ikasi akti'itas yang meningkatkan;menurunkan nyeri. Pasien tidak gelisah.

Inter*ens! " 1. /elaskan dan bantu klien dnegan tindakan pereda nyeri non*armakologi dan non in'asi*. 4; Pendekatan dengan menggunakan relaksasi dan non*armakologi lainnya telah menunjukkan kee*ekti*an dalam mengurangi nyeri. 1) Ajarkan 4elaksasi " 2ehnik-tehnik untuk menurunkan ketegangan otot rangka, yang dapat menurunkan intensitas nyeri dan juga tingkatkan relaksasi masase. 4; Akan melan)arkan peredaran darah, sehingga kebutuhan O& oleh jaringan akan terpenuhi, sehingga akan mengurangi nyerinya. &) Ajarkan metode distraksi selama nyeri akut.

4; Mengalihkan perhatian nyerinya ke hal-hal yang menyenangkan. 1. %erikan kesempatan !aktu istirahat bila terasa nyeri dan berikan posisi yang nyaman J misal !aktu tidur, belakangnya dipasang bantal ke)il. 4; (stirahat akan merelaksasi semua jaringan sehingga akan meningkatkan kenyamanan. 1. 2ingkatkan pengetahuan tentang " sebab-sebab nyeri, dan menghubungkan berapa lama nyeri akan berlangsung. 4; Pengetahuan yang akan dirasakan membantu mengurangi nyerinya. #an dapat membantu mengembangkan kepatuhan klien terhadap ren)ana teraupetik. 1. Kolaborasi denmgan dokter, pemberian analgetik. 4; Analgetik memblok lintasan nyeri, sehingga nyeri akan berkurang. 1. Obser'asi tingkat nyeri, dan respon motorik klien, 67 menit setelah pemberian obat analgetik untuk mengkaji e*ekti'itasnya. $erta setiap 1 9 & jam setelah tindakan pera!atan selama 1 9 & hari. 4; Pengkajian yang optimal akan memberikan pera!at data yang obyekti* untuk men)egah kemungkinan komplikasi dan melakukan inter'ensi yang tepat. DA5TAR PUSTAKA -arpenito, 3./. (1 F). D!agnosa Ke era'atan. /akarta " ,@-.

#epkes. 4(. (1 : ). Pera'atan Pas!en :ang Mer& akan Kas&s/Kas&s Be+a-. /akarta " Pusdiknakes. #oegoes, 3.M. (1 " ,@-. Hudak, -.M. (1 ). Peren)anaan Ke era'atan +an Dok&,entas!an ke era'atan. /akarta ) Ke era'atan Kr!t!s. /akarta " ,@-. .). Il,& Be+a-. /akarta " Gakultas Kedokteran Cni'ersitas (ndonesia.

Pusponegoro, A.#.(1

Anda mungkin juga menyukai