Oleh: Khoirur Rijal A. Gretta Ayudha Yessy D. Oktavia Intan Puspita H. G1A010106 G1A010107 G1A010108 G1A010109
A. DEFINISI
Priapismus merupakan kelainan yang ditandai dengan ereksi penis yang berkepanjangan tanpa diikuti dengan hasrat seksual dan sering disertai dengan rasa nyeri. Kedaruratan di bidang urologi
B. ETIOLOGI
Injeksi papaverin Obat-obatan (trazadone, phenothiazine, psikotropik, antihipertensi, alkohol) Cedera medula spinalis Sickle cell disease, leukimia Iatrogenic idiopatik
C. EPIDEMIOLOGI
Di negara barat 6% 21-80% karena penggunaan kombinasi obatobat intrakavernosa dengan obat lain. 89% karena sickle cell disease Usia: 5-10, 20-50 ; pada sickle sell disease 19-21 tahun. Di indonesia belum ada data, tapi meningkat karena banyak yang mendapatkan injeksi pada penis.
D. KLASIFIKASI
Menurut etiologinya 1. Priapismus primer/idiopatik 2. Priapismus sekunder Menurut patofisiologinya 1. Priapismus iskemik 2. Priapismus non iskemik
F. PENEGAKAN DIAGNOSIS
Anamnesis 1. Durasi ereksi 2. Rasa nyeri 3. Riwayat priapismus 4. Obat-obatan 5. Riwayat trauma pelvis 6. Riwayat kelainan hematologi
Pemeriksaan laboratorium 1,tes gas darah cavarnae 2. Color Duplex Ultrasonografy (CDU) 3. Hitung darah lengkap 4. Elektroforesis 5.Arteriograf 6.MRI
PENATALAKSANAAN
Non medikamentosa 1. Kompres es 2. Aspirasi dan irigasi intrakavernosa 3. Shunting 4. Edukasi Medikamentosa
Pintas Corpora-Spongiosum
KOMPLIKASI
Disfungsi ereksi Impotensi Nekrosis jaringan penis hidronefrosis
PROGNOSIS
12 jam -24 jam : baik > 24 jam : impotensi menetap Priapismus highflow prognosis lebih baik daripada priapismus lowflow
TERIMAKASIH