Contoh Untuk bisa memaksimumkan keuntungannya, sebuah pabrik harus memperhatikan kendala jumlah limbahnya. Proses pembuatan menghasilkan limbah 2 kali satuan output produksi. Pembuangan limbah ke sungai dibatasi dan dikenai biaya retribusi untuk setip satuan limbah. UPL dibuat hanya mampu mengolah limbah dengan batas efisiensi 80 %. Permasalahannya ingin ditetapkan berapa keputusan produksi optimalnya serta berapa limbah yang bisa dibuang ke sungai dengan memperhatikan pembatas ambang batasnya. (Sumber: Nadjadji Anwar, 2002)
Harga jual produk/satuan Rp 10000, dengan biaya produksi Rp 3000/satuan.UPL memiliki kapasitas sebesar 10 satuan limbah dengan biaya pengolahan Rp 600/satuan limbah dengan efisiensi reduksi 80%. Biaya pungutan limbah Rp 2000/satuan dengan ambang batas buangan tidak lebih dari 4 satuan Bagaimana formulasi model (matematika) persoalan tersebut ? Untuk menjawab jumlah produksi optimal serta limbah yang bisa dibuang ke sungai. (Sumber: Nadjadji Anwar, 2002)
Pabrik
2X1= limbah 2X1
Asumsikan :
X1= jumlah produks X2= limbah tanpa diolah
Point Source
UPL
2X1- X2
0.2 (2X1 - X2)
X2 =dibuang langsung
X2
Formulasi Problem Identifikasi komponen sistem yang terlibat Penetapan variabel keputusan (X1 dan X2) Maksimasi keuntungan Penjualan (Rp) = 10000 X1 Biaya produksi (Rp) = 3000 X1 Biaya pengolahan limbah (Rp) = 600 (2X1 - X2 ) Biaya retribusi (Rp) = 2000[X2 + 0.2(2X1 - X2 )] Fungsi keuntungan diperoleh
X2 + 0.2(2X1 - X2 ) <= 4
Pembatasan limbah yang diolah tidak boleh negatif :
(2)
2X1 - X2 >= 0 (3) Pembatasan variabel tidak boleh negatif : X1 >= 0 X2 >= 0
X2
10 9 8
7
6 5 4 3 2 1
B (2,4)
C (6,2)
E (10,0) X1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A (0,0)
D (5,0)
X1 = 6 dan x2 = 2
Fungsi keuntungan diperoleh Max. Z = 10000 X1 - 3000 X1 - 600 (2X1 - X2 ) 2000[X2 + 0.2(2X1 - X2 )] Max. Z = 10000 (6) - 3000 (6) - 600 {(2 x 6) 2} 2000[2 + 0.2(2 x 6 - 2 )] = 60.000 18.000 - 6000 8.000 = 28.000 Jadi maksimum keuntungan yang diperoleh pabrik adalah Rp. 28.000,-