Anda di halaman 1dari 35

BAB.

1 PERAN SWASTA DALAM PROGRAM KIA

Bab 1

PENDAHULUAN
Pada sidang umum PBB September 2000, kesepakatan 189 negara anggota termasuk Indonesia , suatu kesepakatan bersama di bidang kesehatan dan pemberantasan kemiskinan dengan mengacu pada MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGs).

Bab 1

Tujuan dari MDGs meliputi 8 (delapan) perioritas yaitu :


1. Memberantas kemiskinan dan kelaparan, 2. Mewujudkan pendidikan dasar, 3. Meningkatkan persamaan jender dan pemberdayaan perempuan, 4. Mengurangi angka kematian bayi, 5. Meningkatkan derajat kesehatan ibu, 6. Memerangi penyakit HIV/AIDS,Malaria dan penyakit menular lain, 7. Pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan 8. Mengembangkan kemitraan global dalam pembangunan. Bab 1

Kesehatan Ibu dan Anak menjadi salah satu prioritas MDGs yaitu mengurangi angka kematian bayi, meningkatkan derajat kesehatan ibu. Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi baru lahir (AKBBL) di Indonesia saat ini masih jauh dari target yang harus dicapai pada tahun 2015, sesuai dengan kesepakatan Sasaran Pembangunan Milenium.
Bab 1 4

Hasil survey demografi kesehatan Indonesia (SDKI) 2002 2003 : AKI di Indonesia 307/100.000 dari kelahiran hidup. AKI untuk MDG (Milenium Devlopment Goal) 102/100.000 kelahiran hidup. AKB di Indonesia mencapai 35/1000 kelahiran hidup
Data Badan Pusat Statistik 2005 AKI nasional : 262/100.000 kelahiran hidup.

Bab 1

SDKI 2007 : AKI 228/1000 kelahiran hidup, masih belum sesuai dengan track mencapai target MDG tahun 2015, AKB dan AKBA sesuai dengan track MDG yaitu AKB 34/1000 kelahiran hidup AKBA 44/1000 kelahiran hidup. Target MDG tahun 2015 yaitu untuk AKB 23/1000 kelahiran hidup, AKBA 32/ 1000 kelahiran hidup, AKI 102/1000 kelahiran hidup Thailand (129/100.000), Malaysia (39/100.000), dan Singapura (6/100.000), Vietnam di tahun 2002 adalah 95/100.000.
Bab 1 6

Berdasarkan survey kesehatan rumah tangga (SKRT) 2001, penyebab langsung kematian ibu diantaranya adalah: Perdarahan (28 %), Eklampsia (24 %), Infeksi (11%) termasuk tetanus, Partus lama (5%), Abortus (5%). Penyebab kematian bayi baru lahir di Indonesia diantaranya adalah : Asfiksia (27%), Berat bayi baru lahir rendah (29%), Tetanus neonatorum (10%), Masalah pemberian makanan (10%), Gangguan hematologik (6%), Infeksi (5%), dan lain-lain (13%). Sampai akhir 2007, jumlah bayi baru lahir jumlah yang akan meninggal diperkirakan mencapai 100.000 bayi baru lahir.
Bab 1 7

.
Depkes sebagai penanggung jawab pelaksanaan imunisasi di Indonesia kebijakan AKI,AKB,AKBB kegiatan lintas sektoral dan melibatkan berbagai unsur LSM dan swasta. Berperan aktif dalam bidang Promotif, Preventif, dan Kuratif.

Bab 1

KEGIATAN KERJASAMA
Tujuan program ini adalah megembangkan peran mitra swasta dalam imunisasi serta terjaminnya kelancaran pelayanan imunisasi di unit pelayanan kesehatan (UPK) swasta.

Bab 1

Kerjasama dengan DEPKES dalam pelayanan imunisasi


Pertemuan antara DEPKES dengan mitra (IBI, Aisiyah, Muslimat NU) dalam menyusun Pedoman pelayanan imunisasi swasta Training bagi tenaga pelatih yang berada di RS dan institusi pendidikan Akbid/STIKes/Akper. Pelatihan bagi tenaga kesehatan pada unit pelayanan swasta. Memperbaharui materi imunisasi di dalam kurikulum STIKes / Akbid/Akper.
Bab 1 10

Kerjasama dengan DEPKES dalam pelayanan imunisasi


Melalui usaha kesehatan baik di Rumah Sakit, RSIA, RSB, RB , balkesmas, klinik di seluruh Indonesia. Majelis Kesehatan Organisasi Profesi meningkatkan dan menjaga standar mutu pelayanan kesehatan di amal usaha kesehatan. Melalui usaha kesehatan di atas dilakukan program peningkatan mutu pelayanan kesehatan baik untuk upaya kuratif bagi pelayanan kesehatan ibu dan anak .
Bab 1 11

Jejaring Pelayanan
Stewardship Dinkes
Institusi Organisasi Puskesmas

ISSUE UTAMA dalam jejaring pelayanan : DISTRIBUSI VAKSIN-LOGISTIK COLD CHAIN PENCATATAN PELAPORAN PEMBINAAN
Bab 1 12

Jejaring Pelayanan
Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten menjalankan fungsi stewardship dalam jejaring pelayanan untuk memfasilitasi semua pihak yang berperan dalam jejaring tersebut, antara lain: menyediakan pedoman, menyediakan pelatihan, menyediakan logistik, membantu manajemen data,
Bab 1 13

Jejaring Pelayanan
menyediakan standar format untuk pencatatan dan pelaporan untuk UPK swasta, menjaga komunikasi diantara para-pihak, melakukan pembinaan, melakukan pemantauan dan evaluasi, memberi perlindungan hukum pada provider yang melaksanakan imunisasi sesuai dengan standar yang ditetapkan, (sehubungan dengan kasus KIPI).
Bab 1 14

Jejaring Pelayanan
Peran mitra swasta sebagai provider/pemberi pelayanan imunisasi : melengkapi peralatan pelayanan sesuai standar minimal. mencatat hasil pelayanan. membuat laporan cakupan, pemakaian logistik dan KIPI. Mendokumentasi catatan dan laporan. pemeliharaan cold chain dan menjaga kualitas vaksin.
Bab 1 15

INTEGRASI IMUNISASI DALAM PROGRAM KIA

Bab 1

16

TUJUAN SESI
Pada akhir sesi Peserta diharapkan memahami: Integrasi Imunisasi dalam KIA Program Kesehatan Ibu Program Kesehatan Anak (Balita)

Bab 1

17

Integrasi Program Imunisasi ke dalam Program KIA


Banyak penyakit pada bayi, balita & ibu dapat dicegah dg Imunisasi Imunisasi merupakan komponen penting dalam Program KIA Program Imunisasi harus dilaksanakan secara terpadu pada setiap pelayanan kesehatan ibu dan Anak pada proses:
Perencanaan Penggerakan Pelaksanaan Bab 1 Monev dan supervisi fasilitatif

18

Integrasi Program Imunisasi ke dalam Program KIA


Perencanaan:
Identifikasi masalah dan kebutuhan pelayanan KIA termasuk imunisasi Mengusulkan kegiatan pada waktu Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes) dan Perencanaan di tingkat puskesmas

Bab 1

19

Integrasi Program Imunisasi ke dalam Program KIA


Penggerakan pelaksanaan:
Integrasi disetiap pelayanan KIA atau sebaliknya (kunjungan rumah, Pusling dll) Terpadu pada pendataan sasaran KIA atau Imunisasi
Terpadu pada saat pelayanan KIA atau imunisasi
Bab 1 20

Integrasi Program Imunisasi ke dalam Program KIA


Monev dan Supervisi fasilitatif:
Terpadu dalam mini lokakarya

Terpadu pada saat supervisi fasilitatif/suportif

Bab 1

21

Program Utama Kesehatan Ibu


1. Pelayanan antenatal berkualitas sesuai gambaran penyakit setempat (penyuluhan & pemeriksaan Laboratorium), dilaksanakan minimal 4 kali: triwulan I 1 X, triwulan II 1 X, triwulan III 2 X (P4K dg Stiker) 2. Pertolongan persalinan dengan Manajemen Aktif Kala III (APN), menyusu dini, diarahkan untuk dapat bersalin di fasilitas kesehatan dan kemitraan bidanBab 1 22 dukun

Program Utama Kesehatan Ibu


3. Pelayanan Nifas bagi ibu nifas & bayinya dilaksanakan minimal 3 kali: hari ke 0 7 hari 1 x, hari ke 7 14 1 x, dan hari ke 28 40 1 x, termasuk program ASI Ekslusif 4. Penanganan komplikasi jenis komplikasi adalah perdarahan, eklamsia, infeksi, partus lama, komplikasi abortus dll. Dapat dilaksanakan di Poskesdes, Puskesmas, Rumah Sakit milik pemerintah dan swasta

Bab 1

23

Program Utama Kesehatan Ibu


5. Pelayanan Keluarga Berencana diutamakan bagi ibu pasca-persalinan menggunakan kontrasepsi yang tidak mengganggu produksi ASI dan ibu dengan 4 Terlalu serta program Kontrasepsi darurat. Kontrasepsi darurat adalah kontrasepsi yang digunakan pada paska senggama dalam waktu 72 jam gunakan pil KB kombinasi dg dosis 2-4 pil setiap 12 jam Bab 1 24 (hanya 2 kali).

P4K dengan Stiker


(Program Unggulan)

Tujuan: Terdatanya semua ibu hamil dan terpasangnya stiker P4K dirumah ibu hamil agar diketahui:
a. b. c. d. Lokasi tempat tinggal ibu hamil. Identitas ibu hamil. Taksiran persalinan. Penolong persalinan, pendamping persalinan dan fasilitas tempat persalinan. e. Calon donor darah , transportasi yang akan digunakan serta pembiayaan.
Bab 1

25

P4K dengan Stiker


(Program Unggulan)

Adanya Perencanaan Persalinan termasuk rencana pemakaian KB pasca persalinan yang sesuai indikasi dan disepakati Ibu hamil & suami. Terlaksananya pengambilan keputusan yang cepat dan tepat bila terjadi komplikasi selama kehamilan, persalinan dan nifas. Adanya dukungan dari tokoh masyarakat, kader dan dukun.
Bab 1 26

Pelaksanaan P4K di Tk. Desa & Kelurahan


Mendata semua ibu hamil di wilayah desa/kelurahan dengan bantuan kader atau dukun bayi Pasang dan isi Stiker P4K, yang dilaksanakan oleh kader/dukun atau langsung diberikan oleh petugas kesehatan kepada ibu hamil pada waktu mendapat pelayanan antenatal baik di posyandu atau fasilitas kesehatan
Bab 1 27

Pelaksanaan P4K di Tk. Desa & Kelurahan


Semua ibu hamil yang tercatat harus mendapat pelayanan antenatal dan membuat kesepakatan dengan suami/keluarga tentang Amanah Persalinan dan isi (melengkapi) stiker, bila perlu kunjungan ke rumah Catat hasil pelayanan kesehatan ibu pada:
Kartu ibu, Kohort ibu (tinggal di fasilitas kesehatan) dan, Bab 1 28 Buku KIA (dibawa oleh ibu hamil).

Pelaksanaan P4K di Tk. Desa & Kelurahan


Pantau secara intensif kondisi/kesehatan ibu, terutama terhadap tanda-tanda persalinan dan tanda bahaya kehamilan Pastikan semua ibu hamil mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, pelayanan nifas dan pelayanan keluarga berencana sesuai standar
Bab 1 29

Pelaksanaan P4K di Tk. Desa & Kelurahan


Diskusikan dengan kepala desa/tokoh masyarakat tentang dukungan masyarakat terhadap pelaksanaan Tabulin, Donor Darah dan Transportasi untuk rujukan Mencatat semua hasil pelayanan kesehatan ibu termasuk kematian ibu dan kematian bayi baru lahir di wilayah desa/kelurahan (termasuk dokter dan bidan praktek swasta).
Bab 1 30

Nama Ibu Taksiran persalinan Penolong persalinan Tempat persalinan Pendamping persalinan Transportasi Calon pendonor darah

: : : : : : :

- 200

Menuju Persalinan Yang Aman dan Selamat


Bab 1 31

Tugas Bidan dlm Penurunan Angka Kecacatan & Kematian Neonatal


Saat lahir
Resusitasi Perawatan tl pusat Inisiasi menyusu dini Cegah hipotermi Cegah infeksi dg salep mata Vit K inj (paha ki) HB 0 inj (paha ka) Penanganan gawat darurat neonatal Rujukan kasus AMP
Keluarga: Buku KIA

1-7 hari
Konseling perawatan bayi baru lahir, ASI eksklusif Vit K 1 injeksi (bila belum) Hep B 0 injeksi (bila belum saat lahir) Kunj Neonatal 1 MTBM Penanganan dan rujukan kasus AMP
Keluarga: Buku KIA Perawatan neonatus
Bab 1

8-28 hari
Konseling perawatan bayi baru lahir, ASI eksklusif (6 bln) Kunj Neonatal 2 MTBM Penanganan dan rujukan kasus Deteksi intervensi TK AMP

Keluarga: Buku KIA Perawatan neonatus Stimulasi

32

Manajemen Terpadu Balita Muda


Pemeriksaan dan penanganan kejang, gangguan nafas, hipotermia, infeksi bakteri, ikterus, gangguan saluran cerna, berat badan rendah, Manajemen ASI, Pemberian imunisasi Hep B0 (bila lewat 7 hari, tunggu sampai 2 bulan pada saat DPT/HB1), Penyuluhan tentang perawatan neonatus di rumah menggunakan Buku KIA
Bab 1 33

Vitamin K1
Vit K1 yang digunakan Pythomenadion 1 mg dosis tunggal untuk :
mencegah Perdarahan akibat Defisiensi Vit K (PDVK) menurunkan angka kesakitan dan kecacatan akibat PDVK menurunkan angka kematian bayi akibat PDVK

Harus diberikan segera saat bayi dilahirkan mengingat kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI)
Bab 1 34

Bab 1

35

Anda mungkin juga menyukai