Anda di halaman 1dari 22

KONSEP PENGELOLAAN

PELAYANAN
KEBIDANAN DI TINGKAT
PELAYANAN
KESEHATAN PRIMER
Ni Ketut Yuni Aristadewi (001)
SAFE MOTHERHOOD INITIATIVE
 Safe Motherhood adalah usaha-usaha yang dilakukan agar seluruh perempuan
menerima perawatan yang mereka butuhkan selama hamil dan bersalin . Menurut
the International Classification of Diseases and RelatedHealth Problems, Tenth
Revision , 1992 (ICD-10) WHO mendefinisikan kematian ibu sebagai “kematian
wanita hamil atau dalam 42 hari setelah persalinan, tanpa memandang lama dan
tempat terjadinya kehamilanyang disebabkan oleh atau dipicu oleh kehamilannya
atau penanganan kehamilannya, tetapi bukan karena kecelakaan”.
 Menurut pengertian ini penyebab kematian ibu dapat dibagi menjadi penyebab
langsung maupun tak langsung.
Melihat kondisi itu semua, disusunlah suatu gerakan yang disebutdengan Safe
Motherhood. Gerakan ini pertama kali dicanangkan padaInternational Conference on Safe
Motherhood, Nairobi, 1987. Program inisendiri telah dilaksanakan di Indonesia sejak
tahun 1988 dengan melibatkan secara aktif berbagai sector pemerintah dan non-
pemerintah,masyarakat, serta dukungan dari berbagai badan internasional
Program Safe Motherhood terdiri dari
empat pilar :
Kegiatan safe motherhood di pelayanan
puskesmas
 puskesmas juga menjadi salah satu mata rantai pelayanan kesehatan dalam upaya
menurunkan angka kematian ibu melalui program-programnya yang mengacu
pada empat pilar Safe Motherhood. Dalam pilar pelayanan obstetri esensial,
puskesmas menekankan kebijakan berupa
 Memberikan pelayanan kesehatan untuk semua macam penyakit obstetric
 Khusus untuk obstetri harus mampu melakukan: Pelayanan obstetri esensial darurat (POED),
Pelayanan Obstetri dan Neonatus Esensial Darurat (PONED) dan Melaksanakan konsep sayang
ibu dan bayi.
MAKING PREGNANCY SAFER
Making Pregnancy Safer (MPS)

 Dari pelaksanaan MPS, target yang diharapkan dapat dicapai padatahun 2010
adalah angka kematian ibu menjadi 125 per 100.000 kelahiranhidup dan angka
kematian bayi baru lahir menjadi 15 per 1.000 kelahiranhidup. Dalam kerangka
inilah Departemen Kesehatan bersama ProgramMaternal & Neonatal Health
(MNH) sejak tahun 1999 mengembangkanberbagai pendekatan baru yang
didasarkan pada praktek-praktek terbaik(best practices) yang diakui dunia untuk
membantu memperbaiki kondisikesehatan ibu melahirkan dan bayi baru lahir di
beberapa daerah intervensi di Indonesia
Pesan Kunci MPS :

Making Pregnancy Safer (MPS) merupakan strategi sektor kesehatan yang ditujukan untuk mengatasi masalah kembar

kesehatan dan kesakitan ibu dan bayi.

Pesan Kunci MPS Kompleksnya masalah kematian ibu memeriukan strategi kesehatan yangmemastikan bahwa:

    Setiap persalinan harus diinginkan;


    Setiap persalinan dilayani tenaga kesehatan teriatih dan
    Setiap komplikasi memperoleh pertolongan.
Peran Bidan dalam
MPS
Bidan berperan penting dalam melakukan pendekatan-pendekatan kepada
kebiasaan masyarakat di wilayah kerja. Adapun peran yang lainnya yaitu :
1.Bidan di desa melakukan pendataan ibu hamil dan menjaring ibu hamil berisiko
dan faktor risiko.
2.Bidan menginformasikan kondisi ibu hamil pada suami atau keluarga untuk
bersama-sama memantau dan melaporkan segera apabila ada permasalahan
kesehatan.
3.Pemberi pelayanan melaporkan kunjungan ibu hamil ke Puskesmas sebagai
penanggung jawab wilayah (PWS), dan segera menindaklanjuti apabila ada kasus
risiko tinggi atau factor risiko yang memerlukan pemantauan khusus.
4.Bersama dengan Dinas Kesehatan, bidan/ Puskesmas melakukan konsultasi
kasus, penanganan kasus termasuk persiapan rujukan (bila diperlukan).
5.Ibu hamil atau risiko tinggi atau adanya kegawatdaruratan segera dirujuk ke
pelayanan kesehatan yang lebih kompeten.
6. Konsultasi dalam pengambilan keputusan berkaitan dengan
masalah keluarga, jarak dan waktu, pembiayaan, atau
masalah sosial diputuskan segera oleh bidan/Puskesmas
bersama Tokoh Masyarakat setempat.
7. Bidan melakukan pemantauan dan follow up pasca rujukan
sampai masa nifas

 
SASARAN
Target yang ditetapkan untuk tahun 2010
adalah:  Target dampak kesehatan
 Menurunkan AKI menjadi 125/100.000 kelahiran hidup
 Menurunkan angka kematian neonatal menjadi 15/1000 kelahiran
hidup
 MEnurunkananemia gizi besi pada ibu hamil menjadi 20%
 Menurunkan angka kehamilan yang tidakdiinginkan dari
17,1%menjadi 11%
Target Proses

 Meningkatkan cakupan pelayanan antenatal 1x (KI) menjadi 95% termasuk


cakupan Fe 1, TT1
 Meningkatkan cakupan pelayanan antenatal 4 x (K4) menjadi 90% termasuk
cakupan Fe3 dan TT2/TT ulang
 Meningkatkan cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan menjadi
85%
 Meningkatkan cakupan pelayanan komplikasi obstetri dan neonatal yang
berkualitas termasuk pelayanan pasca keguguran, menjadi 80% dari jumlah kasus
yang diperkirakan.
 Meningkatkan dan melaksanakan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi
Dasar (PONED) di sekurang-kurangnya 4 Puskesmas dengan tempat tidur di
Kabupaten/Kota.
 Meningkatkan dan melaksanakan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi
Komprehensif (PONEK) selama 24 jam di tiap Rumah Sakit Kabupaten
 Meningkatkan cakupan pelayanan KB pasca persalinan dan pasca keguguran
100%
 Meningkatkan anggaran program untuk menunjang kesehatan ibu dan bayi baru
lahir
 Memantapkan organisasi seluruh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Empat Strategi Utama MPS
(Making Pregnancy Safer)
Prinsip Dasar Pelaksanaan Strategi Mps
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai