Anda di halaman 1dari 3

TIPOLOGI PERMASALAHAN & SOLUSI INTEGRASI STASIUN SHELTER BRT

Variabel Tipologi Permasalahan Tipologi Solusi


MGW Proximity Jarak shelter BRT - stasiun Visibilitas shelter BRT - stasiun 2 Connectivity Jalur pejalan kaki kurang tidak terdefinisi Penyediaan jalur baru yang lebih pendek Pemindahan letak shelter Memperjelas jalur pedestrian melalui walkway, sidewalk, crossing area Memperjelas melalui perbedaan material, ketinggian dan warna Kemenerusan jalur pejalan kaki 3 Convenience Tidak kurang adanya signage Usulan perletakan titik signage Usulan desain signage BRT, walkway, lampu isyarat Jalur tidak aksesibel Kemenerusan dan kejelasan tekstur guiding block Peletakan ramp Lebar pedestrian way yang tidak sesuai dan kondisi material yang buruk. 4 Safety Adanya crossing dan tidak ada pengaturan Adanya conflict dengan kendaraan lain 5 6 Security Attractiveness Tidak kurang adanya penerangan Tidak ada street furniture Vitalitas kawasan tidak menarik Tidak ada minim keterlindungan Keterangan: MGW = Maguwo WO = Wonokromo SMT = Semarang Tawang GMR = Gambir MRI = Manggarai BD = Bandung KPT = Kertapati Pelebaran dimensi pejalan kaki Perbaikan material jalur Penyediaan zebra cross, dan perbedaan level, warna, material Penyediaan pelican crossing Penataan parkir Penyediaan barrier (Bollard) Penambahan titik penerangan Pengadaan street furniture (bench, tempat sampah,dll) Penyuntikan fungsi dan penataan PKL Keterlindungan dengan pohon peneduh dan pergola MGW WO WO WO WO WO WO MGW MGW WO WO WO WO WO SMT SMT SMT SMT SMT SMT SMT SMT SMT SMT SMT SMT GMR GMR GMR GMR GMR GMR MRI MRI MRI MRI MRI MRI BD BD BD BD KPT KPT KPT KPT KPT GMR GMR GMR GMR GMR MRI MRI MRI MRI MRI MGW MGW WO WO WO

No
1

Kasus integrasi stasiun shelter BRT


WO SMT SMT SMT SMT SMT SMT SMT GMR GMR GMR GMR MRI MRI MRI MRI BD BD BD BD BD BD BD BD BD BD KPT KPT KPT KPT KPT KPT KPT KPT KPT KPT KPT GMR MRI BD KPT

Buku 3:

TIPOLOGI PERMASALAHAN & SOLUSI INTEGRASI STASIUN KA SHELTER BRT

TIPOLOGI PERMASALAHAN & SOLUSI INTEGRASI STASIUN SHELTER BRT


No 1 Variabel Proximity Tipologi Permasalahan Jarak shelter BRT - stasiun Tipologi Solusi Penyediaan jalur baru yang lebih pendek. Didalam lalu litas manusia lebih cenderung memilih rute terpendek dan rute langsung (direct route). Sumber: Jan Gehl , 1987 Jarak tempuh orang berjalan kaki di Indonesia 400 meter, sedang untuk aktivitas berbelanja membawa barang berjalan kaki dengan nyaman, jaraknya tidak lebih dari 300 meter. Sumber: Indraswara, 2007
Shelter BRT lama Pintu keluar

TIPOLOGI PERMASALAHAN & SOLUSI INTEGRASI STASIUN SHELTER BRT


Ilustrasi Desain No 2 Variabel Connectivity Tipologi Permasalahan Jalur pejalan kaki kurang tidak terdefinisi Tipologi Solusi Memperjelas jalur pedestrian melalui walkway, sidewalk, crossing area. Kenyaman bagi pejalan kaki bergntung kepada kelangsungan, kemenerusan, dan keberadaan dari jalur pejalan kaki. Sumber: Unterman, Richard K . 1984. Accomodating the Pedestrian. New York: Van Nostard Reinhold Company Ilustrasi Desain

STASIUN Pintu masuk Pintu keluar

Jalur pejalan kaki yang tidak terdefinisi

Rute pejalan kaki sebelumnya Letak shelter BRT & rute pejalan kaki kurang efisien

Memperjelas melalui perbedaan material, ketinggian dan warna

Visibilitas shelter BRT stasiun

Pemindahan letak shelter . Kesediaan jarak berjalan kaki penumpang kereta api untuk menuju shelter BRT sebesar: 100 200m dari exit bangunan stasiun , dengan visibilitas shelter langsung. Sumber: Survey tim terhadap 100 responden, 2013
Pintu keluar

Memperjelas dengan sidewalk & crossing (Ketinggian, material & warna)

STASIUN Pintu masuk Pintu keluar Posisi shelter yang baru

Kemenerusan jalur pejalan kaki

Rute pejalan kaki yang baru Letak shelter dipindahkan dalam radius jarak berjalan kaki yang lebih dekat & efisien serta dengan visibilitas yang tinggi Kemenerusan jalur pejalan kaki

TIPOLOGI PERMASALAHAN & SOLUSI INTEGRASI STASIUN SHELTER BRT


No
3

TIPOLOGI PERMASALAHAN & SOLUSI INTEGRASI STASIUN SHELTER BRT


Ilustrasi Desain No
3

Variabel
Convenience

Tipologi Permasalahan
Tidak kurang adanya signage

Tipologi Solusi
Usulan perletakan titik signage Radius peletakan signage pada titik interaksi . Sumber: Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Prasarana dan Sarana Ruang Pejalan Kaki di Perkotaan 2010, Departemen Pekerjaan Umum. Informasi yang perlu disertakan dalam signage pengarah pada jalur penghubung stasiun shelter BRT: - Pengarah pintu masuk kawasan stasiun dan bangunan stasiun - Pengarah masuk ke area tunggu dan peron -- Pengarah pintu keluar bangunan dan kawasan stasiun -- Pengarah jalur dari stasiun menuju shleter BRT dan sebaliknya -- Pengarah menuju fasilitas transportasi publik lainnya, co: halte bus kota/angkutan, taksi, ojek, becak, dll. Sumber: Survey & analisa tim, 2013.

Variabel
Convenience

Tipologi Permasalahan
Jalur tidak aksesibel

Tipologi Solusi
Kemenerusan dan kejelasan tekstur guiding block Menurut keputusan menteri PU no. 468/KPTS/1998, Jalur pedestrian harus bebas dari pohon, tiang utilitas, rambu rambu dan benda pelengkap jalan yang menghalang. Permukaan pedestrian harus stabil, kuat dan tahan cuaca, bertekstur halus tetapi tidak licin dan penempatan (guiding block) yang dapat diakses bagi penyandang cacat.

Ilustrasi Desain

Peletakan ramp Usulan desain signage BRT, walkway, lampu isyarat Ketentuan desain signage board: -Tanda tanda yang dipasang harus mudah untuk dibaca, untuk itu pemilihan jenis huruf, spasi, jumlah kata, bahan, warna terskala terhadap ketinggian dan jarak pandang orang berjalan. -Iluminasi serta cara memasang, jarak pandang, sudut pandang diletakkan ditempat yang tidak terhalang oleh pohon atau signage lain. - Untuk kejelasan signage menggunakan huruf putih dengan warna latar hijau serta tanda panah di sebelah kiri untuk menunjukan arah Disain signage seperti gambar disamping bisa diletakkan di pintu masuk shelter BRT untuk informasi arah layanan shelter. Desain lampu isyarat tambahan dan penanda suara diletakkan di tempat penyebrangan jalan. Sumber: Survey & analisa tim, 2013. Ramp didesain pada jalur pejalan kaki untuk kemenerusan bagi defabel, ramp diletakkan ketika pedestrian harus terhenti dengan crossing, atau pada perbedaan ketinggian untuk crossing kendaraan. Sudut kemiringan ramp maksimal 15 derajat

TIPOLOGI PERMASALAHAN & SOLUSI INTEGRASI STASIUN SHELTER BRT


No
3

TIPOLOGI PERMASALAHAN & SOLUSI INTEGRASI STASIUN SHELTER BRT


Ilustrasi Desain No
4
Pelebaran dimensi pejalan kaki Standar lebar jalur pejalan kaki

Variabel
Convenience

Tipologi Permasalahan
Lebar pedestrian way yang tidak sesuai dan kondisi material yang buruk.

Tipologi Solusi
Pelebaran dimensi pejalan kaki Bagi Umum & diffable: lebar pedestrian way min 1.5m. Lebar pedestrian sekurang-kurangnya 5 meter dan lebar area berjualan maksimal 3 meter, atau 1:1,5 antara lebar jalur pejalan kaki dengan lebar area berdagang. Sumber: Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Prasarana dan Sarana Ruang Pejalan Kaki di Perkotaan 2010, Departemen Pekerjaan Umum Dimensi pedestrian ditambahkan lebarnya apabila pada ruang jalan tersebut ada aktivitas lain yang mengganggu ruang pejalan kaki, misalnya sebagian ruang pedestrian untuk penataan PKL atau peletakan halte BRT.

Variabel
Safety

Tipologi Permasalahan
Crossing dan tidak ada pengaturan

Tipologi Solusi
Penyediaan zebra cross, dan perbedaan level, warna, material Accident rates are significantly lower where marked crosswalks are provided and crossings are lighted. Sumber: R.L. Knoblauch et al., pp. 38-50, di dalam Ewing, Reid. Pedestrian and Transit-Friendly Design: A Primer for Smart Growth. fasilitas penyeberangan bagi pejalan kaki menggunakan beberapa cara: - Menggunakan area dengan perbedaan warna untuk penyeberangan di jalan raya/zebra cross - Menggunakan area dengan perbedaan level dan material untuk penyeberangan di dalam area stasiun

Ilustrasi Desain

Pelebaran dimensi pejalan kaki Eksisting jalur pejalan kaki

Perbaikan material jalur Ruang pejalan kaki memiliki material penutup tanah yang berpola, tidak licin & menyilaukan, memiliki daya serap tinggi, cepat kering dan dengan pemeliharaan yang relatif murah. Sumber: Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Prasarana dan Sarana Ruang Pejalan Kaki di Perkotaan 2010, Departemen Pekerjaan Umum Untuk menunjang aspek kemenerusan pada jalur pejalan kaki salah satunya adalah perbaikan material, perbaikan yang dilakukan adalah material yang rusak, berlubang, ramp yang terputus, atau jalur pedestrian yang tidak rata
BEFORE

Penyediaan pelican crossing Penyediaan fasilitas pelican crossing untuk membantu pejalan kaki menyeberang jalan.Fasilitas ini disediakan pada titik crossing dengan arus kendaraan yang ckup padat.

Pelican crossing

AFTER

TIPOLOGI PERMASALAHAN & SOLUSI INTEGRASI STASIUN SHELTER BRT


No
4

TIPOLOGI PERMASALAHAN & SOLUSI INTEGRASI STASIUN SHELTER BRT


Ilustrasi Desain No
5

Variabel
Safety

Tipologi Permasalahan
Conflict dengan kendaraan lain Adanya konflik antara pejalan kaki dan moda transportasi lainnya seperti sepeda, motor, dan mobil berimbas terhadap tingkat keselamatan pejalan kaki. Sumber: Llewelyn-Davies. Urban Design Compedium. London

Tipologi Solusi Penataan parkir


Untuk dapat menyediakan ruang yang cukup untuk pejalan kaki, maka dilakukan penataan parkir kendaraan.

Variabel
Security

Tipologi Permasalahan
Tidak ada atau kurangnya penerangan sepanjang jalur pedestrian

Tipologi Solusi
Penambahan titik penerangan guna meningkatkan keamanan. Walking pleasure is enhanced by providing protection, coherence, security, and interest. Sumber: Unterman, Richard K . 1984. Accomodating the Pedestrian. New York: Van Nostard Reinhold Company

Ilustrasi Desain
Penambahan fasilitas penerangan di sepanjang jalur pedestrian yang menghubungkan stasiun KA dengan hlate BRT

Pedestrian tampa kanopi/pergola : menggunakan standing lighting yang ditempatkan disisi dalam pedestrian

Penyediaan barrier (Bollard)


Penggunaan bollard sebagai barrier untuk mencegah terjadinya konflik dengan kendaraan. Barrier juga dapat menggunakan perkerasan dengan vegetasi.

Pedestrian berkanopi : menggunakan down light ing yang ditempatkan pada bagian atas kanopi pedestrian

TIPOLOGI PERMASALAHAN & SOLUSI INTEGRASI STASIUN SHELTER BRT


No
6

TIPOLOGI PERMASALAHAN & SOLUSI INTEGRASI STASIUN SHELTER BRT


Ilustrasi Desain No
6

Variabel
Attractiveness

Tipologi Permasalahan
Tidak adanya street furniture

Tipologi Solusi
Pengadaan street furniture (bench, tempat sampah,dll) Street furniture meningkatkan tingkat kemenarikan dan kenyamanan lingkungan pejalan kaki dan bagi kota. Sumber: CAI-Asia Center. 2011. Walkability in Indian Cities Pedestrian furniture benches, planters, fountains, sculptures, detailed paving, etc. enhances the visual experiences and reduces the apparent walk length Sumber: Untermann, Richard, 1984. Accomodating the Pedestrian: Adapting Towns and Neighborhoods for Walking and Bicycling. Van Nostran Roinhora Company, New York

Variabel
Attractiveness

Tipologi Permasalahan
Tidak ada minim keterlindungan

Tipologi Solusi
Keterlindungan dengan pohon peneduh dan pergola. Walking pleasure is enhanced by providing protection, coherence, security, and interest. Sumber: Unterman, Richard K . 1984. Accomodating the Pedestrian. New York: Van Nostard Reinhold Company

Ilustrasi Desain

Element-element street furniture (bangku,tempat sampah, pergola, bolar dan pot vegetasi), mendukung fungsi pedestrian Keterlindungan dengan keterlidungan alami berupa pohon dan vegetasi disepanjang jalur pedestrian

Vitalitas kawasan tidak menarik

Penyuntikan fungsi dan penataan PKL

Memperjelas dengan sidewalk & crossing (Ketinggian, material & warna)

Menata dan menempatkan Pedangang informal pada ruang yang telah disediakan

Keterlindungan dengan keterlidungan buatan berupa kanopi atau pergola disepanjang jalur pedestrian

Anda mungkin juga menyukai