Anda di halaman 1dari 11

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam melakukan penelitan banyak sekali pilihan metode yang dapat digunakan.

Namun tidak semua metode cocok digunakan, metode yang dipilih harus sesuai dengan tujuan penelitian. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam penelitia adalah metode eksperimen. Terutama dalam penelitian pendidikan, salah satu metode yang banyak digunakan adalah metode penelitian eksperimen. Untuk dapat melaksanakan suatu eksperimen yang baik, perlu dipahami terlebih dahulu segala sesuatu yang berkait dengan komponen-komponen eksperimen. Baik yang berkaitan dengan variabel, hakekat, karakteristik, tujuan, syarat-syarat, langkah-langkah penelitian, serta validitas dalam penelitian eksperimen. Selanjutnya, untuk lebih memahami mengenai penelitian eksperimen, dalam makalah ini yang berjudul Penelitian Eksperimen akan dibahas mengenai metode penelitian eksperimen beserta hal-hal yang terkait di dalamnya. B. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana pengertian penelitian eksperimen ? 2. Bagaimana karakteristik penelitian eksperimen ? 3. Bagaimana rancangan penelitian eksperimen ? 4. Bagaimana teknik penelitian eksperimen ? 5. Bagaimana validitas penelitian eksperimen ? C. TUJUAN MASALAH 1. Menjelaskan pengertian penelitian eksperimen ? 2. Menjelaskan karakteristik penelitian eksperimen ? 3. Menjelaskan rancangan penelitian eksperimen ? 4. Menjelaskan langkah-langkah penelitian eksperimen ? 5. Menjelaskan validitas penelitian eksperimen ?
1

BAB II PEMBAHASAN PENELITIAN EKSPERIMEN A. PENGERTIAN PENELITIAN EKSPERIMEN Penelitian eksperimen merupakan suatu metode yang sistematis dan logis untuk menjawab pertanyaan. Penelitian eksperimen, tentu saja dimaksudkan untuk menguji suatu hipotesis. karena itu, setelahnya masalah sibatasi dengan tegas, peneliti perlu mengembangkan hipotesis yang kan di ujinya. Dalam pengujian dimaksud hipotesisnya boleh jadi bisa diterima tapi bisa juga ditolak. Diterima atau ditolaknya hipotesis itu, tergantung pada hasil observasi terhadap hubungan variable pada objek eksperimen. Menurut Sukardi (2011:180), penelitian eksperimen dalam bidang pendidikan dibedakan menjadi dua yaitu penelitian di dalam laboratorium dan di luar laboratorium. Sehubungan dengan subjek dalam pendidikan adalah siswa, penelitian yang paling banyak dilakukan adalah di luar laboratorium. Hal ini dikarenakan terdapat beberapa keunggulan yang dimiliki oleh penelitian di luar laboratorium. Selain itu, penelitian eksperimen juga lebih cocok dilakukan dalam bidang pendidikan.

B. KARAKTERISTIK PENELITIAN EKSPERIMEN Penelitian dengan metode eksperimen merupakan penelitian dengan

pendekatan yang lebih efektif dibandingkan dengan observasi naturalistic yang digunakan dalam penelitian deskriptif untuk menentukan kausalitas dari serangkaian variable penelitian. Penelitian dengan metode eksperimen ini memiliki karakteristik sebagai berikut : 1. Adanya manipulasi variable (baik dalam lingkungan internal ataupun eksternal) Manipulasi dilakukan secara sistematik dan langsung gun mencapai tujuan tertentu (tujuan penelitian). Hal ini dikarenakan dalam eksperimen dibutuhkan suatu perlakuan tertentu atas suatu variable yang menjadi amatan, dan bisa jadi

akan sangat berbeda hasilnya jika pengaruh variable yang tidak diamati dan idak dinetralisir. 2. Adanya kontrol yang ketat atas variabel lingkungan internal dan eksternal. Kontrol dalam eksperimen dilakukan baik terhadap variabel yang menjadi amatan maupun yang tidak menjadi amatan. Untuk variabel amatan, pengontrolan dilakukan melalui manipulasi langsung guna mencapai tujuan penelitian. Sementara kontrol untuk variabel yang tidak menjadi amatan adalah kontrol atas variabel yang diduga menjadi pengganggu dalam proses penelitian ataupun menyebabkan terjadinya kesalahan dalam membuat kesimpulan penelitian. Variabel non amatan ini disebut dengan variabel lain-lain (extraneous variable) atau variabel pengganggu. 3. Pengukuran respon, yang disebut dengan variabel dependen. Danim (2002) menyebutkan beberapa karakteristik penelitian eksperimen, yaitu : a. Variabel-veniabel penelitian dan kondisi eksperimen diatur secara tertib ketat (rigorous management), baik dengan menetapkan kontrol, memanipulasi langsung, maupun random (acak). b. Adanya kelompok kontrol sebagai data dasar (base line) untuk dibandingkan dengan kelompok eksperimen. c. Penelitian ini memusatkan diri pada pengontrolan variansi, untuk

memaksimalkan variansi variabel yang berkaitan dengan hipotesis penelitian, meminimalkan variansi variabel pengganggu yang mungkin mempengaruhi hasil eksperimen, tetapi tidak menjadi tujuan penelitian. Di samping itu, penelitian ini meminimalkan variansi kekeliruan, termasuk kekeliruan pengukuran. Untuk itu, sebaiknya pemilihan dan penentuan subjek, serta penempatan subjek dalarn kelompok-kelompok dilakukan secara acak. d. Validitas internal (internal validity) mutlak diperlukan pada rancangan penelitian eksperimen, untuk mengetahui apakah manipulasi eksperimen yang dilakukan pada saat studi ini memang benar-benar menimbulkan perbedaan.

e. Validitas eksternalnya (external validity) berkaitan dengan bagaimana kerepresentatifan penemuan penelitian dan berkaitan pula dengan

menggeneralisasikan pada kondisi yang sama. f. Semua variabel penting diusahakan konstan, kecuali variabel perlakuan yang secara sengaja dimanipulasikan atau dibiarkan bervariasi. Selain itu, dalam penelitian eksperimen ada tiga unsur penting yang harus diperhatikan dalam melakukan penelitian ini, yaitu kontrol, manipulasi, dan pengamatan. Variabel kontrol disini adalah inti dari metode eksperimental, karena variabel control inilah yang akan menjadi standar dalam melihat apakah ada perubahan, maupun perbedaan yan terjadi akibat perbedaan perlakuan yang diberikan. Sedangkan manipulasi disini adalah operasi yang sengaja dilakukan dalam penelitian eksperimen. Dalam penelitian ini, yang dimanipulasi adalah variabel independent dengan melibatkan kelompok-kelompok perlakuan yang kondisinya berbeda. Setelah peneliti menerapkan perlakuan eksperimen, ia harus mengamati untuk menentukan apakah hipotesis perubahan telah terjadi (Observasi). Dari beberapa penjelasan diatas secara garis besar dapat kita simpulkan karakteristik penelitian eksperimen adalah antara lain : 1. Menggunakan kelompok kontrol sebagai garis dasar untuk dibandingkan dengan kelompok yang dikenai perlakuan eksperimental. 2. Menggunakan sedikitnya dua kelompok 3. Harus mempertimbangkan kesahihan ke dalam (internal validity). 4. Harus mempertimbangkan kesahihan keluar (external validity). C. RANCANGAN PENELITIAN EKSPERIMEN Rancangan Penelitian Eskperimen digunakan untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara dua variabel, dimana sebabnya merupakan intervensi peneliti. Rancangan penelitian eksperimen terdiri dari :
4

a. Pra Eksperimental Pra Eskperimental adalah penelitian eksperimen yang hanya

menggunakan kelompok studi tanpa menggunakan kelompok kontrol, serta pengambilan respondon tidak dilakukan randomisasi. Dikatakan pre-experimental design, karena desain ini belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh. Hal ini disebabkan karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel terikat (dependen). Jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel terikat (dependen) itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel bebas (independen). Hal ini bisa saja terjadi karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih secara acak (random). Bentuk pra-experimental antara lain: a) Rancangan kasus bentuk tunggal Bentuk ini bisa sangat lemah kekuatannya untuk

digeneralisasikan, lebih-lebih bila sudah ada sejak semulanya. Dimana dalam rancangan penelitian ini terdapat suatu kelompok diberi treatment (perlakuan) dan selanjutnya diobservasi hasilnya (treatment adalah sebagai variabel independen dan hasil adalah sebagai variabel dependen). Dalam eksperimen ini subjek disajikan dengan beberapa jenis perlakuan lalu diukur hasilnya. b) Rancanagn Satu Kelompok Pretest-Postes Dalam rancangan ini, pengaruhatau efek suatu tritmen diputuskan berdasarkan perbedaan antara pretest dengan posttes. Kalau pada rancangan a tidak ada pretest, maka pada rancangan ini terdapat pretest sebelum diberi perlakuan. Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan. c) Rancangan perbandingan kelompok static Pada rancangan ini membandingkan suatu kelompok yang menerima tritmen eksperimental dengan kelompok lainnya yang tak mendapat tritmen.

Pada rancangan ini terdapat satu kelompok yang digunakan untuk penelitian, tetapi dibagi dua yaitu; setengah kelompok untuk eksperimen (yang diberi perlakuan) dan setengah untuk kelompok kontrol (yang tidak diberi perlakuan).

b. Quasy Experiment Quasy Experiment adalah penelitian eksperimental dimana pada penelitian ini sudah ada kelompok studi dan kelompok kontrol, namun pengambilan responden belum dilakukan secara randomisasi. Pada rancangan quasi eksperimen terbagi atas : 1. Rancangan pretest-posttes yang tak ekivalen Rancangan ini biasanya dipakai pada eksperimen yang menggunakan kelas-kelas untuk yang sudah ada sebagai kelompoknya, baik untuk eksperimen maupun untuk kelompok control. 2. Rancangan pretest-posttes pada kelompok tunggal yang materinya ekivalen Ada dua hal menrik dari rancangan jenis ini yaitu, bisa dilaksanakan pada kelas utuh tanpa harus bingung dengan

pengorganisasian kembali jadwal luas . Disamping itu situasi buatan dengan segala macam pengaruhnya dapat dikurangi. Dengan demikian, penangannya bersangkutan. dapat dipadukan dengan kegiatan rutin dikelas

c. True Experiment True Experiment Design adalah penelitian experimen dimana kelompok studi dan kelompok kontrol pengambilan sample-nya dilakukan secara randomisasi, serta pada kelompok studi dilakukan intervensi variabel sebab sedang pada kelompok kontrol tidak dilakukan intervensi. Dikatakan true experimental (eksperimen yang sebenarnya/betul-betul) karena dalam rancangan ini peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Dengan demikian validitas internal
6

(kualitas pelaksanaan rancangan penelitian) dapat menjadi tinggi. Ciri utama dari true experimental adalah bahwa, sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random (acak) dari populasi tertentu. Jadi cirinya adalah adanya kelompok kontrol dan sampel yang dipilih secara random. Desain true experimental terbagi atas :

1. Posstest-Only Control Design Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masingmasing dipilih secara random (R). Kelompok pertama diberi perlakuan (X) dan kelompok lain tidak. Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol. 2. Pretest-Posttest Control Group Design Dalam rancangan ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara acak/random, kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. 3. The Solomon Four-Group Design Dalam rancangan ini, dimana salah satu dari empat kelompok dipilih secara random. Dua kelompok diberi pratest dan dua kelompok tidak. Kemudian satu dari kelompok pratest dan satu dari kelompok nonpratest diberi perlakuan eksperimen, setelah itu keempat kelompok ini diberi posttes.

D. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN EKPERIMEN Menurut Sukardi, (2003) pada umumnya, penelitian eksperirnental dilakukan dengan menempuh langkah-langkah seperti berikut ini : 1. Melakukan kajian secara induktif yang berkait erat dengan permasalahan yang hendak dipecahkan. 2. Melakukan kajian secara induktif yang berkait erat dengan permasalahan yang hendak dipecahkan. 3. Mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah. 4. Melakukan studi literatur dan beberapa sumber yang relevan, memformulasikan hipotesis penelitian, menentukan variabel, dan merumuskan definisi operasional dan definisi istilah. 5. Membuat rencana penelitian yang didalamnya mencakup kegiatan: d. Mengidentifikasi variabel luar yang tidak diperlukan, tetapi memungkinkan terjadinya kontaminasi proses eksperimen. e. Menentukan cara mengontrol. f. Memilih rancangan penelitian yang tepat. g. Menentukan populasi, memilih sampel (contoh) yang mewakili serta memilih sejumlah subjek penelitian. h. Membagi subjek dalam kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. i. Membuat instrumen, memvalidasi instrumen dan melakukan studi pendahuluan agar diperoleh instrumen yang memenuhi persyaratan untuk mengambil data yang diperlukan. j. Mengidentifikasi prosedur pengumpulan data. dan menentukan hipotesis. a) Melaksanakan eksperimen. b) Mengumpulkan data kasar dan proses eksperimen. c) Mengorganisasikan dan mendeskripsikan data sesuai dengan variabel yang telah ditentukan. d) Menganalisis data dan melakukan tes signifikansi dengan teknik statistika yang relevan untuk menentukan tahap signifikasi hasilnya.
8

e) Menginterpretasikan basil, perumusan kesimpulan, pembahasan, dan pembuatan laporan.

E. VALIDITAS PENEITIAN EKSPERIMEN Suatu eksperimen mempunyai kostribusi yang berarti bagi pengembangan

pengetahuan, maka mestilah memiliki dua tipe validitas, yaitu: 1. Validitas internal Dalam setiap penelitian eksperimental yang berkaitan dengan validitas internal mengandung beberapa kelemahan. Ada sejumlah factor yang jelas membahayakan kekuatan eksperimen didalam mengevaluasi pengaruh atau efek variable bebas. Donald T Campbell dan Julian C Stanley mengatakan bahwa fakto-faktornya adalah : a. Kematangan b. Peristiwa sewaktu-waktu c. Pengukuran tak stabil d. Regresi statistic e. Pilihan yang berbeda f. Menguapnya sampel eksperimen 2. Validitas eksternal Validitas eksternal berurusan dengan kekuatan sesuatu eksperimen untuk digeneralisasikan penemuam-penemuannya ke populasi yang lebih luas. Dalam validitas eksternal ada beberapa ancaman yang mesti diperhitungkan, serta perlu mengupayakan penaggulangannya. Ancaman tersebut adalah : a. Latar eksperimen yang buatan b. Pengaruh placebo hawthorne c. Kontaminasi d. Campur tangan tritmen sebelumnya e. Pilihan yang sama

BAB III PENUTUP Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan di atas, dapat diperoleh simpulan bahwa penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian suatu treatment atau perlakuan terhadap subjek penelitian. Metode eksperimen merupakan metode yang paling produktif karena jika dilakukan dengan baik akan dapat menjawab hipotesis yang utamanya berkaitan dengan hubungan sebab akibat. Oleh karena itu, penelitian yang sering dilakukan peneliti dalam dunia pendidikan adalah penelitian eksperimen.

10

DAFTAR PUSTAKA Sugiyono, 2009 MetodePenelitianPendidikanPendekatanKuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta. http://kolibri4info.blogspot.com/2011/02/penelitian-dengan-metode-eksperimen.html http://navelmangelep.wordpress.com/2012/02/27/metode-penelitan-eksperimen/ Sukardi, 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara Faisal, S. 1982. Metodologi Penelitian Pendidikan.Surabaya: Usaha Nasional Danim, S. 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung: Pustaka Setia.

11

Anda mungkin juga menyukai