Anda di halaman 1dari 17

A.

PENDAHULUAN Alquran merupakan kalamullah yang diturunkan kepada umat manusia

untuk dibaca, dipahami dan diamalkan apa-apa yang dikandungnya. Dan rasul yang dipilih-Nya untuk menerima wahyu tersebut adalah nabi Muhammad saw. yang berasal dari bangsa Arab. Oleh karena itu, dengan kehendak-Nya, Alquran di turunkan oleh-Nya kepada Muhammad sesuai dengan bahasa dan bangsa, yaitu bahasa Arab, sebagaimana firman-Nya Artinya !Kami tidak mengutus seorang rasulpun, melainkan dengan bahasa kaumnya"#.

$al ini dimaksudkan agar Nabi Muhammad saw. bisa melafalkannya dengan baik dan benar, mencerna dan memahaminya secara langsung, sehingga tugas yang dibebankan kepadanya, yaitu menyampaikan wahyu kepada umatnya, bisa sampai kepada mereka dari berbagai seginya lafad%, makna dan kandungannya, &uga agar mereka sendiri tidak mengalami kesukaran dalam menerima, melafalkan, mencerna dan memahami apa yang disampaikan kepada mereka dari ayat-ayat Alquran tersebut. Namun ketika bangsa Arab pada waktu itu sangat menyukai gaya bahasa yang tinggi dan indah, maka Alquran pun diturunkan dengan gaya bahasa yang lebih tinggi dan indah dari gaya bahasa yang berkembang pada saat itu, yang tidak ada tandingannya agar men&adi perhatian mereka sekaligus melemahkan gaya bahasa mereka dihadapan gaya bahasa Allah 'kalamullah( sehingga mereka tertarik dan terpengaruh oleh Alquran, dan akhirnya mereka mengikuti apa yang dikandungnya. Di samping itu Alquran merupakan kalamullah yang tidak hanya membahas masalah-masalah dunia dan hal-hal yang dibatasi oleh ruang dan waktu semata 'fisika(, akan tetapi masalah-masalah ukhrawi dan hal-hal yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu 'metafisika( yang belum diketahui oleh bangsa Arab pada waktu itu dan manusia secara umum. )ntuk itu Alquran memberikan

# *+. ,brahim -

&embatan rasio manusia yang terbatas dengan masalah-masalah ukhrawi dan halhal metafisik tersebut dengan gaya bahasanya yang tinggi dan indah. Diantara ketinggian dan keindahan gaya bahasa Alquran tersebut terletak pada ungkapan-ungkapan metaforik-simboliknya dan kiasan-kiasannya atau yang populer di kalangan pemikir muslim disebut dengan majaz. $al ini sebagaimana yang akan dibahas dalam makalah ini. B. a. PEMBAHASAN Definisi Majaz Majaz secara etimologis berasal dari kata bahasa Arab masdar 'infinitif( dari kata mengatakan ' %

1. Majaz

, bentuk
Orang Arab

! ! " !

#$ (! apabila seorang musafir telah melewati suatu tempat, ! apabila perkataan seseorang diterima oleh orang (! apabila seseorang telah melaksanakan akad
terminologis para ulama telah banyak

dan mengatakan ''&

lain, dan mengatakan ''& ( +edangkan #. .. /. -. secara

dengan cara yang benar dan bersih.. mendefinisikannya dengan beberapa ibarah atau perkataan, diantaranya/ ,bn *utaibah mendefinisikannya sebagai bentuk gaya tutur, atau seni bertutur. +ibawayh mendefinisikannya dengan seni bertutur yang memungkinkan ter&adinya perluasan makna. Al-Mubarrad mengatakan bahwa majaz merupakan seni bertutur dan berfungsi untuk mengalihkan makna dasar yang sebenarnya. Al-*aadhy 0Abd al-1abbaar mengatakan bahwa majaz adalah peralihan makna dari makna dasar atau leksikal ke makna lainnya, yang lebih luas.
. Abdullah As-+udais, Al-Majaaz 'Inda Al-Usuliyyin ain Al-Mujiiziin !a Al-Maani'iin , Al-Maktabah Asy-+yaamilah, hal. 2. 3Abdurrahman Al-Midaanii, Al- alaaghah Al-'Arabiyyah" Asaasuha !a 'Uluumuha !a #unuunuha, Al-Maktabah Asy-+yaamilah, hal. 4.5 )http 66infopesantren.web.id6ppssnh.malang6cgibin6content.cgi6artikel6dialektika7gaya7bah asa7quran.single

8.

,bn 1inny dan Al-1ur&aany menempatkan majaz sebagai lawan dari ha$i$at, dan makna ha$i$at menurut ,bnu 1inny adalah makna dari setiap kata yang asli, sedangkan majaz adalah sebaliknya, yaitu setiap kata yang maknanya beralih kepada makna lainnya. +edangkan menurut Al-1ur&aany ha$i$ah adalah sebuah kata yang mengacu kepada makna asal atau makna dasar, tanpa mengundang kemungkinan makna lain disebut, sedangkan majaz adalah peralihkan makna dasar ke makna lainnya, karena alasan tertentu, atau pelebaran medan makna dari makna dasarnya. Adapun definisi majaz yang paling banyak dikemukakan oleh para ulama

adalah-

%akni la&adz yang digunakan bukan pada asal peletakannya dalam istilah yang digunakan dalam perkataan, dikarenakan adanya 'ala$ah 'hubungan( beserta $arinah 'alasan)petunjuk( yang menghalanginya dari penggunaan makna dasarnya atau aslinya. Maksud 'ala$ah di dalam definisi tersebut adalah

9- 345 6 . $ 1 + (-* 78 2 #/0 .$ , . (< : ;# 1 : 4( @ (2 >= (? :

DE B .A :4( ( / : @ (? . @ &/&C? KL $ D A# H IJ %F ' D %F ' /0 // (/ G: O ( - J H IJ : 4( M < N O J H$ DG= $ G: O # G,


%akni pertalian atau penyesuaian antara makna asli dan makna majaz 'bukan asli(, yang bisa berupa musyabahah 'penyerupaan)kemiripan( atau selainnya, apabila pertalian antara keduanya tersebut musyabahah maka itu disebut majaz isti'arah dan apabila bukan 'musyabahah( maka disebut majaz mursal. +edangkan $arinah maksudnya adalah

%akni penghalang dari penggunaan makna hakiki atau asli, yang bisa berupa la&adz atau hal ihwal.

%F ' D. (< .A :;#& @ &/&C >= (? : : / Q /P+ %F ' D:

RAli bin Naayif Asy-+yuhuud, Al-Khulaashah #i 'Ilmu Al- alaaghah, Al-Maktabah Asy+yaamilah, hal. /9. ,brahim Al-,byaari, Al-Ijtiyaaz Ila Asraari Al-Majaz, Al-Maktabah Asy+yaamilah, hal. 8. Al-Miidaani, Al- alaaghah Al-'Arabiyyah" *., hal. 4.5.

:ontohnya pemakaian kata asad 'singa( untuk seorang laki-laki yang kuat dan pemberani dalam kalimat

#B ? S 759; 'M;

'saya

melihat seorang pemberani sedang berkhutbah di atas mimbar(, hal ini dikarenakan berkhutbah merupakan kekhususan yang hanya dimiliki manusia bukan hewan. ,nilah $arinah yang mengaharuskan kita, untuk mener&emahkan kata asad ke dalam makna si pemberani. 1ika dalam hal ini kita tidak memakaikan majaz maka makna kata akan hilang dan keluar dari tu&uan yang dimaksud. :ontoh di dalam Alquran diantaranya kata 3 ! dalam +urat Al-,sra .-

@ W V 3 : ! U # Q H T +
Artinya !+an rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan" ;ata tersebut secara makna dasarnya biasanya digunakan untuk burung karena bermakna !sayap", namun di dalam ayat tersebut digunakan untuk orang tua sehingga maknanya pun dimaknai secara majaz,. b. Perbedaan Pendapat Mengenai Ada Tidaknya Majaz di da a! A "#ran <erkaitan dengan persoalan majaz, secara historis setidaknya ada tiga kelompok berbeda pandangan, yang memposisikan majaz sebagai lawan dari ha$i$at, yaitu4 -ertama, Mu=ta%ilah, yang secara dogmatis a&arannya banyak bersinggungan dengan majaz. Mereka men&adikan majaz sebagai sen&ata untuk memberikan interpretasi terhadap teks-teks yang tidak se&alan dengan pemikiran mereka. Kedua, D%ahiriyah, kelompok yang menolak keberadaan majaz baik dalam bahasa maupun dalam Alquran, dan sebagai konsekuensi mereka &uga menolak adanya ta.wil 'interpretasi(. >ada intinya, mereka menentang dengan keras pemahaman terhadap teks yang melampaui bahasa.
XAs-+udais, Al-Majaaz 'Inda Al-Usu liyyin ?.., hal. ##.
YNasr $amid Abu @aid, al-=Arabyyah, hal. #... /a$d al-Khitaab al-+iniy. ;airo 1umhuuryyah Mishr

Ketiga, Asy=ariyyah, yang mengakui adanya majaz dengan persyaratanpersyaratan tertentu. >aling tidak mereka memposisikan diri secara moderat di antara dua kelompok tersebut di atas. >erbedaan pendapat berkenaan dengan eksistensi majaz dalam Alquran ini, disebabkan karena perbedaan analisis dan kesimpulan mengenai asal-usul bahasa. ;alangan Mu=ta%ilah berkeyakinan, bahwa bahasa semata-mata merupakan konAensi murni manusia. +ementara kalangan D%ahiriyah berkeyakinan, bahwa bahasa merupakan pemberian Buhan ' taw$i&y( yang dia&arkan kepada Adam, dan setelah itu beralih kepada anak keturunannya. <erbeda dengan kelompok Asy=ariyyah, yang menyatakan bahasa merupakan kreatiAitas manusia, akan tetapi tidak bisa dipungkiri, bahwa Buhan &uga berperan dalam memberikan kemampuan kepada manusia2. $. Ma$a!%Ma$a! Majaz >ara ulama telah berbeda-beda dalam membagi ma&a% ada yang

membaginya kedalam majaz al-i&rad, majaz at-tarkib, majaz al-'a$li, majaz anna$s wa az-ziyaadah, seperti Abdurrahman As-+udaisC ada yang membaginya ke dalam majaz al-mu&rad, majaz at-tarkib, majaz &i al-isnad, majaz yang menitikberatkan pada perluasan segi bahasa tanpa kaidah tertentu, seperti 3Abdurrahman Al-MidaaniiC ada &uga yang membaginya ke dalam majaz allugawi, majaz asy-syar'i, majaz dalam kebiasaan umum, majaz dalam kebiasaan khusus, ada &uga yang membaginya ke dalam majaz &i at-tarkiib dan majaz &i almu&rad sa&a seperti As-+uyuthi dan A%-@arkasyi5. Dari beberapa macam perbedaan dalam pembagian majaz tersebut, pemakalah lebih condong memilih pembagian majaz yang di ketengahkan oleh As-+uyuthi dan A%-@arkasyi, karena hal itu lebih sesuai dengan pembahasan yang

Zhttp 66www.&urnallingua.com6edisi-.DD96#D-Aol-#-no-#625-gaya-bahasa-metafor-dalam-alquran.html. [As-+udais, Al-Majaaz 'Inda Al-Usu liyyin ?..,, hal. 9. Al-Miidaani, Al- alaaghah Al-'Arabiyyah" ?., hal. 4.5-4/D. As-+uyuthi, Al-It$an #i 'Ulum Al$uran, &il. / ':airo Al-$aiah Al-Misriyah Al-3Amah, #92-(, hal. #... A%-@arkasyi, Al- urhan #i 'Ulum Al$uran, cet ,, &il. ., 'Dar ,hya Al-;utub Al-3Arabiyah, #982(, hal. .84-.85.

menitikberatkan kepada majaz di dalam Alquran, dimana kedua ulama tersebut termasuk tokoh sentral dalam pembahasan ilmu Alquran 'Ulum Al-$uran( 0( Majaz #i Al-Mu&rad Majaz &i al-murad adalah majaz yang menggunakan lafad% bukan pada permulaan asal peletakannya. Macam ini disebut &uga majaz al-lughawi, dan ia terbagi ke dalam beberapa macam9 'a( Al-hadz&u atau an-na$su, yaitu majaz yang menitikberatkan pada adanya lafad% yang tersembunyi. :ontohnya dalam +urat Eusuf 5.

Artinya !+an tanyalah 'penduduk( negeri yang kami berada disitu".

H : ;# N . /$ & \ :;#&

Di dalam ayat ini tersimpan lafad% yang tersembunyi sebelum lafad% 'negri(, yaitu lafad% ,A' penduduk(. 'b(

Az-1iyaadah,yaitu majaz yang menitikberatkan pada adanya lafad% atau

huruf tambahan. :ontohnya dalam surat Asy-+yuuraa ## Artinya !2idak ada sesuatupun yang serupa dengan +ia"

O . _ ^ N ] / `

+ebagian ulama mengatakan bahwa hurup a di depan lafad% ^secara makna muradnya merupakan tambahan. 'c( Menyampaikan ungkapan dalam bentuk lafad% plural 'jama'( namun yang dimaksudkan adalah sebagian sa&a. :ontohnya dalam surat Al-<aqarah ayat #9

Artinya !Mereka menyumbat telinganya dengan 'anak( jarinya".

c .$ b b ( ; H <K H( 6

dAs-+uyuthi. Al-It$an #i 'Ulum Al$uran, hal. #..-#.5. A%-@arkasyi, Al- urhan #i 'Ulum Al$uran, hal. .89-.5-.

;ata

1 6 di atas secara leksikal atau makna yang sebenarnya adalah &ari-&ari.

;iranya mustahil bagi orang-orang munafik Mekkah menyumbat telinganya dengan semua &ari karena takut bunyi guntur yang mematikan. Betapi yang dimaksud semuanya. 'd( Menyampaikan ungkapan dalam bentuk lafad% yang merupakan bagian dari suatu nama benda, namun yang dimaksudkan adalah keseluruhannyaC bukan sebagiannya. :ontohnya dalam surat Ar-Fahman .2 Artinya !+an tetap kekal +zat 2uhanmu". Gafad% ' !Ha&ah( di dalam ayat ini merupakan bagian dari Buhan, namun di dalam ayat tersebut tidak diambil makna

1 6

dalam ayat tersebut adalah sebagian dari &ari-&ari, bukan

@ e B ; &? ! fK
'D%at(

!tetapi dimaknai

fK 'D%at(.
'e( Menyampaikan ungkapan dalam bentuk lafad% khas 'khusus(, namun yang dimaksudkan adalah 'aam 'makna umumnya(. :ontohnya dalam surat Al-Munafiqun Artinya "Mereka itulah musuh 'yang sebenarnya( maka waspadalah terhadap mereka". Gafad% ' ('musuh( di dalam ayat tesebut maksudnya adalah musuh(. 'f( Menyampaikan ungkapan dalam bentuk lafad% 'aam 'umum(, namun yang dimaksudkan adalah khas 'makna khususnya(. :ontohnya dalam surat Asy-+yuuraa 8 Artinya !+an memohonkan ampun bagi orang-orang yang ada di bumi".

b $ A A VQ W '( b

_'Sg' semua

.$ i h - # ; g +

Gafad%

' orang(

di dalam ayat tersebut di maksudkan khusus bagi

j' orang-orang yang beriman.


'g( Menyampaikan ungkapan dalam bentuk lafad% al-'malzuum 'yang diharuskan(, namun yang dimaksudkan adalah al-laazim 'yang mengharuskan(. :ontohnya dalam surat Al-An3am /9 Artinya !-ekak, bisu dan berada dalam gelap gulita". ;alimat

f b W P .$ O % b k 6

f P .$

'dalam kegelapan( di dalam ayat tersebut -secara

ma&a%- dari segi asalnya adalah lafad% disebutkan

.S 'buta(, karena di dalam

ayat lain

. S b O % b k 6 , maka penyebutan f P .$ di dalam ayat O

tersebut dikarenakan kalimat tersebut termasuk dari keharusan orang yang buta, artinya mata orang yang buta pasti merasakan gelap gulita. 'h( Menyampaikan ungkapan dalam bentuk lafad% al-laazim 'yang mengharuskan(, namun yang dimaksudkan adalah al-'malzuum 'yang diharuskan(. :ontohnya dalam surat Al-Maaidah ##. Artinya !3anggupkah 2uhanmu menurunkan hidangan dari langit kepada kami4" Gafad%

1/5- ;, l _ = ' m / S @ ; e W A

1/5-' ;sanggup6bisa( di dalam ayat tersebut -secara ma&a%- dari segi ,(+;
'melakukan(, hal ini dikarenakan kesanggupan

asalnya adalah lafad% 'i(

mengharuskan untuk melakukan. Menyampaikan ungkapan dalam bentuk lafad% al-musabbab 'akibat(, namun yang dimaksudkan adalah as-sabab 'sebab(. :ontohnya dalam surat Al-Mu3min #/ Artinya !+an menurunkan untukmu rezki dari langit". Gafad% 'hu&an(

l b _ @ ; % #5

'ri%ki( di dalam ayat ini merupakan akibat dari turunnya

'&(

Menyampaikan ungkapan dalam bentuk lafad% as-sabab 'sebab(, namun

yang dimaksudkan adalah al-musabbab 'akibat(. :ontohnya dalam surat Al-<aqarah Artinya ! arangsiapa yang menyerang kamu, maka seranglah ia, seimbang dengan serangannya terhadapmu". Gafad%

b b / S ' - S - S $ - S % / S n' , % / S n' $ ^

'-S makna asalnya adalah !Gakukanlah ke%aliman" Makna ini tidak

bisa dipakaikan karena bertentangan dengan a&aran ,slam, yang melarang dari berbuat %alim. 1ika kita artikan dengan makna majaz, bisa dipahami bahwa kata

'-S merupakan
!<alaslah".

sebab dari makna yang dimaksud, karena ke%aliman

merupakan penyebab adanya

_l!

'balasan(. 1adi makna dari

'-S

adalah

'k( Menamakan sesuatu dengan nama yang biasa disebutkan sebelumnya. :ontohnya dalam surat Bhaahaa 2-

Artinya ! arangsiapa datang kepada 2uhannya dalam keadaan berdosa, maka sesungguhnya baginya neraka 5ahannam".

b \ ; L$ # H! f

Di dalam ayat ini orang yang datang kepada Buhannya pada hari kiamat dinamai

o#' pen&ahat(,
'l(

hal itu disesuaikan dengan keadaan dia sewaktu melakukan

ke&ahata6dosa di dunia ini. Menamakan sesuatu dengan nama yang biasa disebutkan setelah ia mengalami proses tertentu. :ontohnya dalam surat Eusuf /4 Artinya !3esungguhnya aku bermimpi, bahwa aku memeras anggur". Gafad%

.< # # S .< @ U p

#U 'arak( yang

di sebutkan di dalam ayat ini adalah nama minuman

yang di buat dari perasan 7S 'anggur(.

'm( Menyampaikan ungkapan dalam bentuk lafad% al-hal 'keadaan(, namun maksudnya adalah al-mahal 'tempat( yang keadaannya seperti yang diungkapkan tersebut(. :ontohnya dalam surat Ali ,mron #D2 Artinya !Maka mereka berada dalam rahmat Allah 'surga(6 mereka kekal di dalamnya". Gafad%

H b : $ ' U A Q /$ .+

:Q' rahmat Allah( di dalam ayat ini, maksudnya adalah :

'surga(, hal ini karena keadaan surga penuh dengan rahmat Allah. 'n( Menyampaikan ungkapan dalam bentuk lafad% al-mahal 'tempat(, namun maksudnya adalah al-hal 'keadaannya(. :ontohnya dalam surat Al-3Alaq #2 Artinya !Maka biarlah dia memanggil golongannya 'untuk menolongnya(".

q ' / $ ; ><

Gafad% :;> < adalah nama suatu tempat, dan yang dimaksudkan di dalam ayat ini adalah penduduk yang mendiami tempat tersebut. 'o( Menamakan sesuatu dengan nama alatnya. :ontohnya dalam surat ,brahim Artinya !Kami tidak mengutus seorang rasulpun, melainkan dengan bahasa kaumnya". Gafad%

' lisan( di dalam ayat ini merupakan alat untuk melafalkan bahasa,

oleh karena itu lafad% tersebut di maknai secara ma&a%, yaitu bahasa. 'p( Menamakan sesuatu dengan nama kebalikannya atau mengungkapkan suatu lafad% yang biasa di gunakan untuk sesuatu kebalikannya. :ontohnya dalam surat Al-,nsyiqaaq .Artinya !Maka beri kabar gembiralah mereka dengan azab yang pedih".

( b @ B$ r A# V I b/

#D

Gafad%

s #I

di dalam ayat ini biasanya di gunakan untuk

#B9

'kabar6berita yang menyenangkan6menggembirakan(, namun di dalam ayat tersebut di gunakan untuk kabar berita yang tidak menyenangkan sekali, yaitu

b/ rVS 'a%ab yang pedih(.


'q( Mengidhafahkan atau menghubungkan &i'il 'kata ker&a( kepada sesuatu yang tidak biasanya di hubungkan dengannya. :ontohnya dalam surat Al-;ahfi 22

Artinya !Kemudian keduanya mendapatkan dalam negeri itu dinding rumah yang hampir roboh, maka 'Khidhr( menegakkan dinding itu". Ii3il

\$ T ; ' ;' # ! ! $ H & /$ ; '

';#;

'ingin( di dalam ayat ini biasanya di hubungkan dengan

.C !'

'makhluk hidup(, sedangkan di dalam ayat ini di hubungkan dengan lafad% 'dinding(. 'r(

Menyampaikan ungkapan tentang sesuatu dengan &i'il 'kata ker&a(, namun

maksudnya adalah dari segi kedekatan makna &i'il tersebut terhadapnya atau dari segi kemulyaannya atau keinginannya. :ontohnya dalam surat An-Nahl 4# dan Al-Maaidah 4

Artinya !Maka apabila telah tiba waktunya 'yang ditentukan( bagi mereka, tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak 'pula( mendahulukannya".

: b L$ - S \ - # ! _ K ; ; '& H ! U

Artinya !Apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah.." #i"il

b =4p 0 $ - K ? ,!
'saat kematian( di tibanya saat

_!

'telah tiba( yang di kaitkan dengan lafad%

dalam ayat pertama maksudnya kematian(. Dan &i'il lafad%

t/ r# ' mendekati

b-

'kalian menger&akan( yang di hubungkan dengan

=4p' shalat( di dalam ayat kedua maksudnya o /& bF>' kalian

ingin menger&akan(.

##

's(

Menempatkan dua lafad% secara terbalik.

:ontohnya dalam surat Ar-Fu3d /5 Artinya ! agi tiap-tiap masa ada Kitab 'yang tertentu(". Gafad%

@ % r N , O , ! ,!
'masa akhir( di

r -N

'kitab( seyogyanya di dahulukan dan lafad%

akhirkan, yakni ,! 't( lain.

r -N ,%

'bagi tiap-tiap kitab ada masa akhirnya(.

Menempatkan suatu shighah 'bentuk suatu lafad%( pada kedudukan shighah

:ontohnya dalam surat Al-<aqarah .88 Artinya !+an mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah". Gafad%

/C ; S _. 5 I

bS 'ilmu( di dalam ayat ini bershighah 'p' kata dasar(, sedangkan (+


'kata ker&a transitif( dari lafad%

yang seyogyanya adalah shighah tersebut, yakni

o(

'yang diketahui(, sehingga seyogyanya ayat tersebut

bermakna !Dan mereka tidak mengetahui apa-apa yang diketahui oleh Allah". 7( Majaz #i At-2arkiib#D Majaz &i at-tarkiib adalah majaz yang menyandarkan suatu perbuatan atau kesangsian kepada sesuatu yang tidak memiliki originalitas, dikarenakan adanya hubungan keterkaitan antara keduanya. Majaz ini di sebut &uga majaz al-a$l dan majaz al-isnaad. :ontohnya dalam surat Al-Anfaal . Artinya !+an apabila diba8akan ayat-ayat-/ya bertambahlah iman mereka 'karenanya(".

< cb ; H F > F; H / S M / F K b

uvAs-+uyuthi, Al-It$an #i 'Ulum Al$uran, hal. #.D-#.#. A%-@arkasyi, Al- urhan #i 'Ulum Al$uran, hal. .84-.85.

#.

Di dalam ayat ini terdapat suatu perbuatan Allah, yaitu JKLMMMNOPQ 'penambahan(, yang di sandarkan kepada RLNSQ 'ayat-ayat(, hal ini karena dengan dibacakannya ayat-ayat tersebut men&adi sebab bertambahnya keimanan mereka. Majaz ini terbagi ke dalam empat macam, yaitu sbb 'a( >enyandaran yang kedua sisinya adalah ha$i$at 'makna asli(. :ontohnya dalam surat A%-@al%alah . Artinya !+an bumi telah mengeluarkan beban-beban berat 'yang dikandung( nya". >enggunaan lafad%

H w i ! # & g M U

x#U

'telah mengeluarkan( dan

ig

'bumi( di dalam

ayat ini adalah secara ha$i$at. 'b( >enyandaran yang kedua sisinya adalah majaz. :ontohnya dalam surat Al-<aqarah #4 Artinya !Maka tidaklah beruntung perniagaan mereka". >enggunaan lafad% 'c(

b F M H F C $

y' beruntung( dan = F 'perniagaan( di dalam ayat ini

adalah secara majaz. >enyandaran yang sisi pertamanya ha$i$at dan sisi lainya majaz. :ontohnya dalam surat Ar-Fuum /8 Artinya !Atau pernahkah Kami menurunkan kepada mereka keterangan". >enggunaan lafad%

< 5 l < o b H / S

l<

'telah menurunkan( di dalam ayat ini adalah secara

ha$i$at, sedangkan penggunaan lafad%

'kekuasaan( adalah secara

majaz sehingga ia di maknai A#' dalil6keterangan(. 'd( >enyandaran yang sisi pertamanya majaz dan sisi lainnya ha$i$at. :ontohnya dalam surat Al-Ma3aari& #8-#2

S F # H N ? : Sl < "?P < 4 > ' F "n I

#/

Artinya !3ekali-kali tidak dapat, sesungguhnya neraka itu adalah api yang bergolak, yang mengelupas kulit kepala, yang memanggil orang yang membelakang dan yang berpaling 'dari agama(". >enggunaan lafad%

S'F

'memanggil( di dalam ayat ini adalah secara majaz

karena disandarkan kepada lafad% ' api neraka(. >embagian majaz tersebut di atas apabila dilihat dari segi pertalian atau penyesuaian antara makna asli dan makna ma&a%nya, terbagi ke dalam dua macam## #( Majaz bi al-isti'arah, yaitu majaz yang pertalian antara makna asli dan makna ma&a%nya berupa musyabahah 'penyerupaan6kemiripan(. :ontohnya dalam surat ,brahim #

f / z - e { x l N #9 < r O W P K L W ? b '/ C # ? l H@ 6 ;l ( |
Artinya !Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada 8ahaya terang benderang dengan izin 2uhan mereka, 'yaitu( menuju jalan 2uhan %ang Maha -erkasa lagi Maha 2erpuji".

Gafad% f P' kegelapan( dan ' cahaya( di dalam ayat ini majaz bi alisti'arah, dimana lafad% pertama di maksudkan untuk menun&ukan kekufuran( dan

#+%

,H' kebodohan( terhadap kaidah keimanan dan pemahaman }; b(

agama ,slam, sedangkan lafad% kedua di maksudkan untuk menun&ukan 'keimanan( dan

'kepintaran( dengan kaidah keimanan dan pemahamam

agama islam. $ubungan antara antara .(

f P

dengan

#+%

dan

,H,

&uga

dengan }; dan b (ini

adalah

musyabahah

'penyerupaan6kemiripan(#.. Majaz Mursal, yaitu majaz yang pertalian antara makna asli dan makna ma&a%nya bukan musyabahah 'penyerupaan6kemiripan(.
uuAsy-+yuhuud, Al-Khulaashah #i 'Ilmu Al- alaaghah, hal. /9. Al-,byaari, Al-Ijtiyaaz Ila Asraari Al-Majaz, hal. 8. u~Al-Miidaani, Al- alaaghah Al-'Arabiyyah"*, hal. 4-5-4-9.

#-

:ontohnya dalam surat Al-Mu3min #/ Artinya !+ia-lah yang memperlihatkan kepadamu tanda-tanda 'kekuasaan(-/ya dan menurunkan untukmu rezki dari langit". Gafad%

l b F; _ @ ; cb % %;# A ; EV

' ri%ki( dalam ayat ini merupakan majaz dari lafad% #5' hu&an(,

karena air hu&anlah yang turun dari langit dan yang men&adi sumber kehidupan bagi manusia serta penyebab berlangsungnya kehidupan, sehingga mereka bisa berusaha mencari ri%ki dari Allah. Dan hubungan antara sebabkan oleh turunnya air#/. d. &aeda'%faeda' Majaz Diantara faedah-faedah penggunaan majaz adalah sebagai berikut##( Al-iijaz yakni memperingkas suatu kalimat atau ungkapan, seperti kalimat 'seorang amir telah membangun suatu kota( lebih ringas

dengan #5 ini

merupakan hubungan akibat-sebab, dimana ri%ki itu merupakan akibat yang di

: ';#/g?

daripada dengan menyebutkan .( /(

/'H /m B' perumahan-perumhan

dan para insinyur( dan sebagainya. Memperluas lafad%, dimana seandainya suatu lafad% tidak dimajazkan maka Menampilkan suatu makna dalam suatu gambaran yang dalam dan dekat setiap makna hanya memiliki satu komposisi. kepada akal pikiran. (. )ES*MPULAN Alquran merupakan kalamullah yang diturunkan dengan menggunakan gaya bahasa Arab yang tinggi dan indah, yang terlihat Tdiantaranya- dari ungkapan-ungkapan metaforik-simboliknya 'majaz( dan kiasan-kiasannya atau sindiran-sindirannya 'kinayah(.

u)http 66wattpad.com6#/9/28-ma&a%-balaghohUpV# uRAsy-+yuhuud, Al-Khulaashah #i 'Ilmu Al- alaaghah, hal. -.

#8

Majaz identik dengan peralihkan makna dasar ke makna lainnya, karena alasan tertentu, atau pelebaran medan makna dari makna dasarnya. Majaz terbagi ke dalam majaz &i at-tarkiib dan majaz &i al-mu&rad, namun dari segi pertalian atau penyesuaian antara makna asli dan makna ma&a%nya, majaz terbagi ke dalam dua macam majaz bi al-isti'arah dan majaz mursal. Majaz senga&a diketengahkan oleh Allah swt dalam kalam-Nya dengan maksud agar men&adi perhatian manusia sekaligus melemahkan gaya bahasa Arab khususnya dan bahasa lainnya pada umumnya dihadapan gaya bahasa-Nya 'kalamullah(, sehingga mereka tertarik dan terpengaruh, dan akhirnya mereka mengikuti apa yang dikandung Alquran, &uga agar memberikan &embatan bagi rasio manusia yang terbatas dengan masalah-masalah ukhrawi dan hal-hal metafisik. DA&TA+ PUSTA)A Abu @aid, Nasr $amid. /a$d al-Khitaab al-+iniy. ;airo 1umhuuryyah Mishr al-=Arabiyyah. Al-,byaarii, ,brahim. Al-Ijtiyaaz Ila Asraari Al-Majaz, Al-Maktabah Asy+yaamilah. Al-Midaanii, 3Abdurrahman. Al- alaaghah Al-'Arabiyyah" Asaasuha 'Uluumuha !a #unuunuha, Al-Maktabah Asy-+yaamilah. As-+udais, Abdullah. Al-Majaaz 'Inda Al-Usuliyyin Maani'iin, Al-Maktabah Asy-+yaamilah. !a

ain Al-Mujiiziin !a Al-

As-+uyuthi. Al-It$an #i 'Ulum Al$uran, Al-$aiah Al-Misriyah Al-3Amah, #92-. Asy-+yuhuud, Ali bin Naayif. Al-Khulaashah #i 'Ilmu Al- alaaghah, AlMaktabah Asy-+yaamilah. A%-@arkasyi. Al- urhan #i 'Ulum Al$uran, Dar ,hya Al-;utub Al-3Arabiyah, #982. http 66infopesantren.web.id6ppssnh.malang6cgibin6content.cgi6artikel6dialektika7ga ya7bahasa7quran.single http 66wattpad.com6#/9/28-ma&a%-balaghohUpV#

#4

http 66www.&urnallingua.com6edisi-.DD96#D-Aol-#-no-#625-gaya-bahasa-metafordalam-al-quran.html

#2

Anda mungkin juga menyukai