Anda di halaman 1dari 11

TUGAS PANUM KEGAWATDARURATAN OBSTETRIC DAN GINEKOLOGI

Kegawatan Obstetric
1. Preeklamsia Eklamsia Definisi: sindrom spesifik pada kehamilan berupa berkurangnya perfusi organ akibat vasospasme dan aktivasi endotel yang ditandai dengan hipertensi dan proteinuria setelah usia kehamilan 2 minggu. Kriteria Diagnosis: Kenaikan tekanan darah ! 1" #$ Proteinuria Edema tidak lagi signifikan untuk diagnosis kecuali %ika ter%adi edema anasarka. Kriteria Preeklamsia ringan: &' ! 1" #$ Proteinuria () mg#2" %am atau ( *1dipstik

Kriteria preeklamsia berat: &' ! 1+ #11 Proteinuria (2g#2" %am atau ( *2 dipstik ,ila timbul komplikasi seperti: Oliguria - " cc# 2" %am.

Kreatinin serum naik Edema paru atau sianosis .yeri epigastrium kuadran kanan atas .yeri kepala dan pandangan kabur &rombositopenia /yndrome 0E1P 2hemolysis3 Elevated liver En4ime3 1ow platelet count5. Eklamsia: kelan%utan dari preeklamsia yang ditandai dengan ke%ang dan koma. Penatalaksanaan:

PE6: 6awat %alan 2banyak istirahat3 diet cukup protein rendah karbohidrat dan lemak garam5. PE,: mondok3 cek lab yang berhubungan dengan preeklamsia3 infus 61#dekstrosa3 7g/O" untuk pencegahan dan terapi ke%ang3 .ifedipine 2antihipertensi53 diuretika. Eklamsia: 7g/O" %ika masih ke%ang amobarbital3 infus ringer asetat atau ringer laktat.

2. 8bortus Definisi: perdarahan vaginal pada kehamilan - 2 minggu 2sebelum %anin mengalami viabilitas5. Jenis-jenis abortus: 8bortus spontan: penghentian kehamilan sebelum uk 2 minggu secara alami3 meliputi abortus iminens3 abortus tak terhindarkan3 abortus inkomplet#komplet3 missed abortus3 abortus rekuren. 8bortus provokatus: proses dihentikannya kehamilan sebelum uk 2 minggu. 8bortus septic: abortus yang mengalami komplikasi berupa infeksi. 8bortus spontan: a. 8bortus imminens: 'iagnosis: perdarahan sedang sampai banyak3 kram atau nyeri perut bagian bawah3 belum ter%adi ekspulsi3 serviks terbuka3 uterus sesuai usia gestasi. Penatalaksanaan: bedrest3 hindari aktivitas fisik berlebihan. b. 8bortus tak terhindarkan 2abortus spontan yang ditandai oleh pecahnya ketuban dan pembukaan serviks5. c. 8bortus inkomplet 'iagnosis: perdarahan sedang9banyak3 kram atau nyeri perut bagian bawah3 ekspulsi sebagian hasil konsepsi3 serviks membuka#menutup3 uterus lebih kecil dari usia gestasi. Penatalaksanaan: misoprostol3 infus oksitosin3 kuretase. d. 8bortus komplet.

'iagnosis: perdarahan bercak sedang3 sedikit# tanpa nyeri perut bawah3 riwayat ekspulsi konsepsi3 serviks tertutup# terbuka3 uterus lebih kecil dari usia gestasi. Penatalaksanaan: observasi3 sulfas ferrous. e. 7issed abortion 2retensi produk konsepsi yang telah meninggal beberapa minggu di dalam uterus5. f. 8bortus rekuren 2abortus spontan yang ter%adi ) kali berturut9turut atau lebih5.

). Ketuban Pecah dini# KP' 2Early Rupture of Membrane5 Definisi: Ketuban pecah sebelum proses persalinan berlangsung. Diagnosis: Ketuban pecah dan keluar cairan dari introitus vagina dan tidak ada 0:/ dalam 1 %am. Konfirmasi usia kehamilan3 %ika ada dengan menggunakan ;/<. &entukan ada tidaknya infeksi. &entukan tanda9tanda inpartu. Pemeriksaan inspekulo untuk menilai cairan yang keluar 2%umlah3 warna3 dan bau5 dan keluar dari ostium uteri atau bukan. =ika memungkinkan tes .itra4in# 1akmus. =ika lakmus berubah men%adi biru 2alkalis5 > positif. 8kan tetapi darah dan infeksi vagina dapat menyebabkan positif palsu. Pemeriksaan dalam tidak dian%urkan karena tidak membantu diagnosis dan dapat menyebabkan infeksi. Penatalaksanaan: 1. 6awat inap di 6/ 2. =ika ada tanda9tanda infeksi 2demam3 cairan vagina berbau5 berikan antibiotic. ). =ika tidak ada tanda9tanda infeksi dan umur kehamilan - )? minggu: ,erikan antibiotic ,erikan kortikosteroid untuk memperbaiki kematangan paru %anin.

1akukan persalinan pada kehamilan )? minggu ". =ika tidak ada tanda infeksi dan umur kehamilan ! )? minggu: =ika ketuban pecah ! 1@ %am berikan antibiotic .ilai serviks3 %ika sudah matang induksi persalinan dengan oksitosin. =ika belum matang matangkan serviks dengan prostaglandin dan infus oksitosin atau lakukan /A.

". /olusio Plasenta 2Placental Abruption5 Definisi: &erlepasnya plasenta dari tempat implantasinya sebelum %anin lahir. Bactor resiko antaralain bertambahnya usia dan paritas3 preeklamsia 266 2319"C53 hipertensi kronik 266 13@9)C53 Ketuban Pecah 'ini 223"9)C53 merokok 2 13"913$C5. Gejala dan tanda: perdarahan vaginal 2?@C53 nyeri tekan uterus dan nyeri punggung 2++C53 gawat %anin 2+ C53 hipertonus 21?C53 frekuensi kontraksi uterus tinggi 21?C53 patus prematurus idiopatik 222C53 %anin meninggal 21DC5 Diagnosis: a. 8namnesis: perdarahan pada %alan lahir3 nyeri perut terus menerus3 warna darah kehitaman. b. 8nemia atau syok yang tidak sesuai dengan %umlah perdarahan yang keluar. c. Palpasi: uterus tegang seperti papan3 bagian %anin sukar diraba. d. ;/<: untuk melihat adanya hematom retroplasenter3 menilai kese%ahteraan %anin. Penatalaksanaan: &erapi solusio plasenta tergantung pada usia gestasi dan status ibu dan %anin. Perbaikan keadaan umum meliputi resusitasi cairan3 mengatasi kelainan pembekuan darah3 dan mengatasi kelainan gin%al. &indakan obstetric antaralain: a. 8mniotomi 7anfaatnya: mempercepat persalinan3 mengurangi perdarahan dari tempat implantasi dan mengurangi masuknya tromboplastin serta fakor9faktor pembekuan aktif dari bekuan retroplasenta ke sirkulasi darah ibu.

b. Persalinan pervaginam 8pabila terlepasnya plasenta sedemikian parah sehingga menyebabkan %anin meninggal3 lebih dian%urkan persalinan pervaginam kecuali %ika perdarahannya begitu deras. c. /A Pelahiran secara cepat %anin yang masih hidup tetapi mengalami kegawatan hampir selalu menggunakan /A.

D. Plasenta Previa Definisi: Plasenta terletak menutupi atau sangat dekat dengan os interna serviks. 8da " dera%at kelainan ini: a. Plasenta previa totalis 22)9)13)C5: Os interna serviks seluruhnya tertutupi oleh plasenta. b. Plasenta previa parsialis 22 3+9))C5: sebagoan os interna tertutupi oleh plasenta. c. Plasenta previa marginalis: tepi plasenta terletak di batas os interna. d. Plasenta letak rendah 2)?9D"3$C5: plasenta letaknya pada /,6 tetapi belum menutupi os interna. Tanda dan gejala: a. 0al yang paling khas adalah perdarahan yang tidak disertai dengan nyeri dan biasanya belum muncul sampai akhir trimester kedua. b. 'arah yang keluar masih segar c. ,iasanya malam hari saat pembentukan segmen bawah rahim# segmen bawah uterus. Diagnosis: a. 8namnesis: perdarahan dari %alan lahir3 tanpa nyeri3 tanpa sebab3 terutama pada multi gravida. b. Palpasi: bagian terbawah %anin belum masuk P8P biaanya disertai kelainan letak. c. Pemeriksaan inspekulo: perdarahan berasal dari os interna. d. ;/<: penentuan letak plasenta secara tidak langsung.

Penatalaksanaan: 8pabila %anin premature tetapi tanpa perdarahan aktif maka dilakukan pengawasan ketat. Pelahiran /A diperlukan pada hampir semua kasus plasenta previa.

+. 8tona ;teri Definisi: kegagalan kontraksi uterus secara memadai setelah proses pelahiran. Tanda dan Gejala: a. .yeri suprasimpisis. b. Blaby uterine: uterus lembek3melebar3 tidak bereaksi terhadap rangsangan. c. ,ila uterus diangkat3 %atuh kembali secara bebas. Penatalaksanaan: a. 7asase uterus b. ;terotonika 2oksitosin infus 1 91 dapat diulang 1 %am kemudian5 c. Kompresi bimanual. d. &ampon uterovaginal. e. Operasi histerektomi. :; dalam D ml 613 in%eksi methergin 1 ampul

?. 6etensio /isa Plasenta Definisi: masih tertinggalnya bagian plasenta di dalam cavum uterus. 0al ini mungkin dsebabkan oleh beberapa posisi plasenta: a. Plasenta akreta: implantasi plasenta dimana perlekatannya ke dinding usus terlalu kuat melekat di myometrium. b. Plasenta inkreta: plasenta menginvasi myometrium. c. Plasenta perkreta: plasenta menembus myometrium. Tanda dan Gejala: Perdarahan pasca melahirkan dengan plasenta yang tidak lengkap saat dilahirkan.

Penatalaksanaan: a. 8ntibiotic b. Eksplorasi manual sisa plasenta c. &ranfusi %ika 0b - @C3 /ulfas Berous %ika 0b ! @C

@. 6uptur ;teri Definisi: 6obeknya dinding uterus pada saat kehamilan atau persalinan. Penyababnya antara lain dapat ter%adi akibat cedera atau anomaly yang sudah ada sebelumnya. Kausa tersering rupture uteri adalah terpisahnya %aringan parut bekas seksio sesarea 2/A5 sebelumnya. Tanda dan Gejala: uterus mengalami robekan sehinga rongga uterus dan rongga peritoneum dapat berhubungan. 'alam keadaan tersebut seluruh atau sebagian %anin biasanya menon%ol ke dalam rongga peritoneum disertai adanya pendarahan 2 complete rupture5. 8pabila rongga uterus dengan rongga peritoneum masih dipisahkan oleh peritoneum visceralis atau ligamentum latum disebut incomplete rupture. Penatalaksanaan: perbaikan atau histerektomi.

Kegawatan <inekologi
1. Kehamilan Ektopik &erganggu Definisi: implantasi dari hasil fertilisasi yang berada di luar dari endometrium cavum uterine3 termasuk tuba falopi 2$?3?C53 cerviks3 ovary3 canalis sevikalis3 pars interstisial serviks3 dan cavum abdomen. Pada kehamilan tuba paling banyak ter%adi di ampula 2@ C53 isthmus 212C53 fimbria 2DC53 cornua 22C53 dan interstisia 229)C5. Tanda dan gejala: a. .yeri perut3 tidak ada menstruasi3 dan perdarahan pervaginam ireguler 2biasanya dalam bentuk bercak9bercak darah5 merupakan ge%la utama KE&. b. Kehamilan ektopik yang pecah menyebabkan nyeri bahu pada 1 92 C kasus akibat iritasi diafragma dari hemoperitonium. c. &anda yang paling umum adalah nyeri tekan perut bagian bawah.

Diagnosis: a. 8namnesis: terlambat haid3 ge%ala sub%ektif kehamilan3 nyeri perut bagian bawah3 nyeri bahu3 perdarahan. b. Pemeriksaan umum: tampak kesakitan E pucat3 kadang syok3 suhu meningkat. c. Pemeriksaan ginekologi: tanda kehamilan3 uterus teraba sedikit membesar3 nyeri pada pergerakan serviks 2*53 cavum douglas menon%ol 2hematochele retrouterine5. d. Pemeriksaan laboratorium: penurunan 0b3 F0A< menngkat 2G lipat dalam D@ %am3 progesterone. Terapi: a. 7etotreksat 27&H5 in%eksi :7 D mg#m2 b. /alpingostomi linear laparoskopik c. /alpingektomi parsial

2. Penyakit 6adang Panggul 2Pelvic Inflamatory Disease5 Definisi: suatu spectrum infeksi yang melibatkan serviks3 endometrium3 uterus3 tuba falopi3 ovarium3 ligamentum latum dan daerah perihepatik. Etiologi: Chlamydia Trachomatis dan atau Neisseria Gonorrhoeae dapat dideteksi pada !D C kasus3 1DC kasus ter%adi setelah prosedur pembedahan 2biopsy endometrium3 pemasangan :;'5. Gejala dan tanda: a. .yeri pada perut bagian bawah dan panggul. b. ?DC pasien terdapat duh servikal mukopurulen. c. Perdarahan pervaginam abnormal3 terutama metroragia. d. /epertiga pasien sering mengeluh demam I)@ A. e. 7ual muntah biasanya ge%ala lan%ut. f. DC pasien mengalami sindrom Bit490ugh9Aurtis 2inflamasi perihepatik dan perlengketan5. Diagnosis:

a. 7anifestasi klinis seringkali kurang %elas sehingga diagnosis sulit ditegakkan. b. D C pasien yang memenuhi kriteria klinis dan laboratorium untuk P:' mungkin mengalami proses patologis terpisah 2appendicitis3 endometriosis3 rupture massa adneGa5 atau panggul normal. c. Kultur endosrviks untuk klamidia dan <O harus dilakukan pada saat pasien datag. d. 'eteksi ;/< untuk mecari adanhya abses3 cairan purulent pada kuldosentesis3 dan atau peningkatan 1E' dapat membantu. e. 7etode diagnosis P:' paling akurat adalah visualisasi langsung dengan menggunakan laparoskopi. Penatalaksanaan: a. Pengobatan antibiotic harus dimulai sesegera mungkin. b. ?DC pasien perempuan bias ditatalaksana sebagai pasien rawat %alan. c. 8bses &ubo9Ovarium 2&O85 harus segera dilakukan laparoskopi dan didrainase. d. &atalaksana pasien harus mencakup pengobatan untuk pasangan pria dan edukasi tentang infeksi ulang.

). &orsi ovarium 2 varian Torsion5 'efinisi: Ovarian torsion# adneGal torsion merupakan perubahan anatomi dari ovarium sehingga posisinya dengan tuba fallopi berputar. Kondisi ini mengakibatkan aliran balik vena dan pembuluh limfa dari ovarium mengalami gangguan. Penyebabnya antara lain adanya massa di ovarium 2tumor ovarium53 riwayat pembedahan pelvis3 kehamilan3 dll. &anda dan ge%ala: a. .yeri akut perut bawah di salah satu sisi 2unilateral5 yang semakin memburuk. b. ? C pasien mengalami mual dan muntah. 'iagnosis: a. 7anifestasi klinis sering tidak spesifik.

b. 8lat bantu yang pertama kali digunakan adalah ultrasonography color 'oppler. c. A& scan dan 76: bisa digunakan untuk melihat pembesaran ovarium dan cairan di daerah intraperitoneal. Penatalaksanaan: a. &erapi medika mentosa dengan analgetic 2ketorolac5 untuk menghilangkan nyeri dan aniemetics 2phrochlopera4ine5 %ika mengalami mual dan muntah. b. Prosedur pembedahan laparotomy untuk mengembalikan ovarium ke posisi semula sehingga tidak sampai menyebabkan nekrosis.

6eferensi: 1. 'epartemen Kesehatan 6:. 2 2. Asuhan Persalinan Normal3 'ep 6:. =akarta. +5. bstetric and !ynaecolo!y at a Glance "nd Ed.

2. .orwit43 E.6.3 /chorge3 =.O. 22 Erlangga: =akarta.

). Aunningham B.<.3 1eveno K.=.3 ,loom /.1.3 0auth =.A.3 <ilstrap 1.A. ::: E Jenstrom K.'. 2eds5 22 D5 #illiams bstetric3 22nd ed. 7c<raw90ill3 .ew Kork. ". Lorviks3 1.=.3 et al. 22 115. Pelvic Inflamatory disease. Pub7ed 0ealth3 a service of the .ational 1ibrary of 7edicine3 .ational :nstitute of 0ealth. 7edical Encyclopedia3 8talanta.
5. 0uang &K3 1au ,03 1in 1J3 Jang &13 Ahong AB3 Ahen AA. Ovarian cyst torsion in

a toddler. Am $ Emer! Med. =un 2

$M2?2D5:+)2.e19).

6. 0oover KJ3 &ao <3 Kent AK. &rends in the diagnosis and treatment of ectopic

pregnancy in the ;nited /tates. bstet Gynecol. 7ar 2 1 M11D2)5:"$D9D 2.

Anda mungkin juga menyukai