NAMA PRAKTIKUM : Penetapan Kadar Multi Compound (Salisilamid,Kofein) Metode Simultan TANGGAL PRAKTIKUM : NAMA PRAKTIKAN : 1. Midar Ahmad 2. Aqsanur 3. Awal Apriadi 4. Muhammad Ridwan 5. Edwin 6. Elza Aprilianti 7. Nasria Enda 8. Riski Ariawan 9. Arini Apriliani 10. Alfian Syarif NIM 33101200119 NIM 33101200120 NIM 33101200121 NIM 33101200122 NIM 33101200124 NIM 33101200125 NIM 33101200127 NIM 33101200128 NIM 33101200129 NIM 33101200130
Dosen Penanggung Jawab : Ika Buana Januarti S.Farm Apt I. Tujuan Mahasiswa Dapat Menetapkan Kadar Multi Compound Dengan Spektrofotometri Secara Simultan
II.
50 mg salisilamid
Larutan Induk 2
10 ml larutan induk 1 Encerkan dengan etanol ad 100 ml
Larutan induk 1
50 mg kofein
Larutan Induk 2
10 ml larutan induk 1 Encerkan dengan etanol ad 100 ml
Buat larutan dengan konsentrasi sebagai berikut A. Salisilamid a. 5 ppm Perhitungan V1.C1 = V2.C2 V1.100 ppm = 10.5 ppm V1=0.5 ml Jadi untuk membuat salisilamid 5 ppm,ambil larutan induk 2 0.5 ml dengan pipet volume 1 ml lalu masukkan ke labu ukur 10 ml dan larutkan dengan etanol ad 10 ml.
Jadi untuk membuat salisilamid 10 ppm,ambil larutan induk 2 1 ml dengan pipet volume 1 ml lalu masukkan ke labu ukur 10 ml dan larutkan dengan etanol ad 10 ml.
1 ml larutan induk 2
Jadi untuk membuat salisilamid 20 ppm,ambil larutan induk 2 5 ml dengan pipet volume 5 ml lalu masukkan ke labu ukur 25 ml dan larutkan dengan etanol ad 25 ml.
5 ml larutan induk 2
d. 30 ppm Perhitungan V1.C1=V2.C2 V1.100 ppm=10.30 ppm V1=3 ml Jadi untuk membuat salisilamid 30 ppm,ambil larutan induk 2 3 ml dengan pipet volume 3 ml lalu masukkan ke labu ukur 10 ml dan larutkan dengan etanol ad 10 ml.
3 ml larutan induk 2
e. 50 ppm Perhitungan V1.C1=V2.C2 V1.100 ppm=10.50 ppm V1=5 ml Jadi untuk membuat salisilamid 50 ppm,ambil larutan induk 2 5 ml dengan pipet volume 5 ml lalu masukkan ke labu ukur 10 ml dan larutkan dengan etanol ad 10 ml.
5 ml larutan induk 2
B. Kofein a. 5 ppm Perhitungan V1.C1 = V2.C2 V1.100 ppm = 10.5 ppm V1=0.5 ml Jadi untuk membuat kofein 5 ppm,ambil larutan induk 2 0.5 ml dengan pipet volume 1 ml lalu masukkan ke labu ukur 10 ml dan larutkan dengan etanol ad 10 ml.
Jadi untuk membuat kofein 10 ppm,ambil larutan induk 2 1 ml dengan pipet volume 1 ml lalu masukkan ke labu ukur 10 ml dan larutkan dengan etanol ad 10 ml.
1 ml larutan induk 2
Jadi untuk membuat kofein 20 ppm,ambil larutan induk 2 5 ml dengan pipet volume 5 ml lalu masukkan ke labu ukur 25 ml dan larutkan dengan etanol ad 25 ml.
5 ml larutan induk 2
d. 30 ppm Perhitungan V1.C1=V2.C2 V1.100 ppm=10.30 ppm V1=3 ml Jadi untuk membuat kofein 30 ppm,ambil larutan induk 2 3 ml dengan pipet volume 3 ml lalu masukkan ke labu ukur 10 ml dan larutkan dengan etanol ad 10 ml.
3 ml larutan induk 2
e. 50 ppm Perhitungan V1.C1=V2.C2 V1.100 ppm=10.50 ppm V1=5 ml Jadi untuk membuat kofein 50 ppm,ambil larutan induk 2 5 ml dengan pipet volume 5 ml lalu masukkan ke labu ukur 10 ml dan larutkan dengan etanol ad 10 ml.
5 ml larutan induk 2
Lakukan kalibrasi spektro untuk Kalibrasi panjang gelombang Adanya cahaya menyimpang Daya resolusi Stabilitas sumber sinar
Rajah semua larutan kerja pada rentang (200-300 nm ) menggunakan diode array spectrometer,tentukan masing-masing maksimum kofein,salisilamid (k, s) Baca absorbansi Larutan baku salisilamid pada k, s Larutan baku kofein pada k, s Data diatas dihitung absorfitas (a) salisilamid maupun kofein pada kedua yang digunakan.
Baca absorben sampel pada kedua yang digunakan Berdasarkan persamaan berikut ini kadar masing-masing salisilamid dan kofein dalam sampel dapat dihitung : Pada max salisilamid =Atotal=ass Csalisilamid + aks Ckofein Pada max kofein =Atotal=ass Csalisilamid + aks Ckofein
Bandingkan % recovery salisilamid dan kofein dalam sampel 5 ppm,10 ppm,20 ppm,30 ppm,50 ppm,kemudian simpulkan.
III.
IV.
Paraf Dosen