Anda di halaman 1dari 3

Modernisasi Proses Pengelolaan Hutan di Vietnam pada Tahun 1997-1998

Oleh: Moch. Satria una Pri!adi "8"91"1"1"1" #$S$P%H$

ABSTRAKSI Modernisasi merupakan salah satu kajian dalam International Development yang cukup relevan dalam banyak fenomena yang terjadi di berbagai belahan dunia. Ada yang bilang, kalau konsep ini merupakan bentuk yang dipopulerkan oleh Marshall dalam planning-nya membangun dan me-restrukturisasi Eropa yang diporak-porandakan oleh Perang Dunia . !amun, sebagian pihak juga yakin bah"a asal mula konsep Modernisasi bera"al dari #aman Renaissances yang dipelopori para pemikir di Perancis dan talia. Perdebatan yang sangat menarik, tapi pada kesempatan kali ini, saya akan mencoba memberikan suatu paparan mengenai aplikasi konsep modernisasi yang tersohor tersebut dalam meneropong fenomena di $ietnam, yaitu Perubahan Proses dan cara pengelolaan hutan yang sebelumnya hanya berorientasi konsumtif dan eksploitatif berubah menjadi suatu kontrol manajemen modern yang professional, disiplin, dan memiliki tingkat kepedulian atas sosial, serta lingkungan alam yang cukup tinggi. %iapa saja aktor yang berperan dan terlibat dalam revolusi yang bersifat fundamental dalam sejarah pengelolaan hutan di $ietnam tersebut& Apakah implikasi penerapan konsep modern tersebut cukup efektif dalam menanggulangi krisis yang timbul pada model pengelolaan sebelumnya& ni semua akan coba saya jabarkan dan analisis dalam jurnal ini.

Modernisasi De"asa ini, dunia dilanda ketergiuran akan sesuatu yang dinamakan dengan 'Progres Pembangunan(. Peran super power dunia macam Amerika %erikat )A%* dan berbagai institusi berbau !eo-+iberal, serta Perserikatan ,angsa-,angsa )P,,* cukup efektif di dalam menyebar luaskan berbagai Mindset dan nilai yang mendukung teraplikasinya ambisi 'Progres Pembangunan( pada berbagai kebijakan !egara-negara di dunia. %alah satu konsep dan Mindset tersebut adalah Modernisasi. Manifesto mengenai konsep yang merasuki dalam salah satu unsure utama pembangunan ini tidak lepas dari sejarah munculnya -evolusi ndustri di nggris pada sekitar abad ./. Alih fungsi dari proses produksi yang sebelumnya ditangani oleh para pekerja manusia )tradisional* dan digantikan oleh Mesin )modern* menjadi titik a"al dari bangkitnya Modernisasi. %etelah itu, lahan-lahan yang sebelumnya digunakan sebagai penopang produksi agrarian pun mulai semakin tergerus oleh pertumbuhan pabrik-pabrik yang semakin 'membabibuta(. Dalam berbagai perkembangan konsep ini sampai hari ini, penyesuaian secara kontekstual dan relevansi dengan perkembangan jaman, memunculkan salah satu sudut pandang dari beberapa ahli yang mengelaborasi konsep modernisasi sebagai berikut 0 - 1arrod-Domar bependapat bah"a masalah pembangunan pada dasarnya merupakan masalah menambahkan investasi modal. Prinsip dasarnya adalah bah"a kekurangan modal, tabungan dan investasi menjadi masalah utama pembangunan. 2itik berat modernisasi di sini lebih ditekankan pada tabungan dan investasi. - -osto" mengklasifikasikan dalam 3 tahapan upaya untuk mencapai masyarakat modern, yaitu 0 tradisional, pra-kondisi lepas landas, lepas landas, proses kede"asaan, dan masyarakat konsumsi tinggi. - %edangkan 1o#elits dalam penjelasan modernisasi membahas faktor-faktor non -ekonomi yang ditinggalkan -osto", yaitu disebut faktor 'kondisi lingkungan(. 4ondisi lingkungan tersebut maksudnya adalah perubahan-perubahan pengaturan kelembagaan yg terjadi dalam bidang hukum, pendidikan, keluarga, dan motivasi. Menurut 4oetjaraningrat, modernisasi merupakan usaha penyesuaian hidup denga konstelasi dunia de"asa ini. 1al ini berarti bah"a untuk mencapai level modern, harus berkaca dan berpedoman kepada dunia sekitar yang mengalami kemajuan. %ecara umum, dalam konteks studi kasus yang akan dianalisa disini, saya dapat mengasumsikan bah"a modernisasi dapat ter"ujud melalui beberapa syarat, yaitu0 - Pola pikir ilmiah - %ystem administrasi !egara yang baik dan benar-benar menunjukkan sesuatu yang disebut dengan birokrasi - Adanya system pengumpulan data yang baik dan teratur - 5ara penggunaan alat komunikasi dan media informasi masa yang baik dan teratur - 2ingkat organisasi dan disiplin yang tinggi, serta adanya sentralisasi "e"enang

VIETNAM Di $ietnam menurut statistik 6A78organisasi pertanian dan pangan P,, )9:::*, tututan hutan besarnya ;,/ juta hektar, atau sekitar <: persen dari "ilayah daratan. %ekitar 9= juta penduduk mereka hidup di atau sekitar hutan menggantungkan diri mereka pada hutan untuk makanan dan usaha. !amun sayangnya, pengikisan hutan dan penebangan yang tidak terperbaharui selama berpuluh-puluh tahun telah mengurangi tingkat tutupan hutan dari =< persen pada tahun .;=< menjadi 9<,< persen pada than .;/<. %ebagian besar hutan alami yang tersisa berada di daerah dataran tinggi )2ay !guyen* atau $ietnam 2engah dan 2enggara. Di $ietnam, hutan dimiliki oleh negara, dikelola dan dia"asi oleh Perusahaan 1utan !egara )%6E*. 2ugas %6E berfokus terutama pada produksi kayu komersial, tanpa memberikan perhatian yang layak pada kelestarian jangka panjang hutan. %elain itu, etnik minoritas yang tinggal di daerah hutan dan petani pindahan dari daerah delta memberikan peranan dalam pengikisan hutan. %ebagai respon atas krisis yang disebabkan oleh penebangan yang tidak lestari, pada bulan >uli .;;?, pemerintah memutuskan untuk sementara "aktu membatasi penebangan di hutan alami yang tersisa dan menekankan pentingnya perlindungan yang lebih besar dan kegiatan penanaman kembali. %ejak tahun .;;?, penebangan telah berkurang secara signifikan, sampai-sampai hanya .:3 dari 9=. perusahaan %6E diijinkan untuk tetap menebang hutan alami. @ntuk memenuhi permintaan kayu yang terus naik, pemerintah mulai mencari teknik manajemen baru untuk memperbaiki pengelolaan hutan alami. %ambil tetap berhati-hati, pemerintah juga menerapkan strategi sertifikasi hutan pihak ketiga sebagai "ahana untuk pengelolaan hutan yang betanggung-ja"ab dan menghentikan pengikisan hutan. Pada a"al tahun .;;/, 4elompok 4erja !asional $ietnam untuk Pengelolaan 1utan +estari dan %ertifikasi 1utan )!AB* didirikan untuk mengembangkan serangkaian standard nasional untuk %6M )%ustainable 6orest Management* berdasarkan prinsip dan kriteria dari 6orest %te"ardship 5ouncil )6%5*. Dengan dukungan teknis dan keuangan dari AA68+embaga kelestarian fauna dan proyek bersama B2C84ementrian Pertanian dan -eformasi Pembangunan Daerah Pedesaan dari %truktur Administrasi 4ehutanan )-E6A%*, !AB telah menyelesaikan rancangan kriteria dan indikator untuk %6M. @saha pada tingkat lokal membantu meningkatkan kesadaran pejabat provinsi dan pengelola hutan tentang manfaat %6M dan sertifikasi. %aat ini 6%5 adalah satu-satunya program sertifikasi yang aktif di $ietnam. nisiatif untuk mengembangkan %tandard Pengelolaan 1utan yang bisa digunakan sebagai dasar untuk sertifikasi hutan masih terus berlangsung.

Anda mungkin juga menyukai