Rusli
1. Pengertian
mulai masuk waktu yang diperbolehkan melakukan shalat dengan melihat fenomena atau tanda yang berpedoman pada matahari. shalat yang lima dan waktu shalat sunnah.
Penegasan Allah tentang pelaksanaan Shalat ditentukan waktunya dalam surat al-Isra (17):78:
Dirikanlah Shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya Shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).
3.
Ketentuan awal waktu Shalat secara detail baru dapat diketahui dalam Hadis Rasulullah saw riwayat Muslim dari Abdullah ibn Amer r.a:
( : )
Waktu zuhur adalah sejak matahari tergelincir ke barat sampai dengan bayang-bayang seseorang sama panjangnya sebelum memasuki waktu asar, dan waktu asar selama cahaya matahari belum menguning, dan waktu magrib selama belum hilang mega merah, dan waktu isya sampai tengah malam, waktu subuh sejak terbit fajar sampai sebelum matahari terbit.
Adapun redaksi Hadis lain riwayat at-Tirmizi dari Ibn Abbas r.a.:
...
Berdasarkan hadis tersebut dapat diketahui bahwa awal Shalat fardu adalah sebagai berikut:
Adapun untuk kesempurnaan pelaksanaan Shalat, maka dipakai petunjuk Rasulullah saw riwayat Tirmizi dan Hakim dari Ibnu Masud r.a: Amal yang paling baik dan utama adalah Shalat pada awal waktunya.
Posisi matahari yang diamati di lapangan seakan-akan mengelilingi bumi, karena selalu terbit di ufuk Timur, kemudian naik sampai menempati puncak tertingi (kulminasi), menuju ke arah Barat, lalu terbenam di ufuk Barat, dan kembali terbit keesokan harinya. Posisi matahari tersebut dalam syariat Islam dijadikan pedoman untuk melakukan Shalat, sebagaimana pemahaman dari isi hadis tersebut di atas.
o (delta). jarak Matahari dari Equator. Nilai deklinasi positip berarti Matahari berada di sebelah Utara Equator, dengan tanda (+) dalam penulisanya tanda (+) tidak perlu ditulis. Sebaliknya Nilai Deklinasi negatif berarti Matahari berada di sebelah Selatan Equator, dengan tanda (-). Data ini diperlukan dalam penentuan bayang-bayang kiblat, waktu shalat, ijtima, ketinggian hilal, gerhana dan sebagainya. Perata waktu matahari, tadil al zaman, tadil al waqt, tadil al waqt li al syams, equation of time the sun, simbol eo. Selisih antara waktu kulminasi matahari hakiki dengan waktu kulminasi matahari rata-rata. Data ini biasanya dinyatakan dengan huruf "e" kecil dan diperlukan dalam menghisab bayang-bayang kiblat, waktu shalat dan awal bulan. Tinggi matahari, irtifaal syams, hight of the sun, simbol ho. Jarak busur sepanjang lingkaran vertikal yang dihitung dari ufuk sampai matahari. Tinggi matahari bertanda positip (+) apabila posisi matahari berada di atas ufuk. Sebaliknya bertanda negatip (-) apabila posisi matahari berada di bawah ufuk.
of the sun, simbol to. Sudut matahari pada kutub langit selatan atau utara yang diapit oleh garis meridian dan lingkaran deklinasi yang melewati matahari. Atau dengan istilah lain adalah busur sepanjang lingkaran harian matahari yang dihitung dari titik kulminasi atas sampai dimana tempat posisi matahari.
syams, meridian passage, culmination of the sun, simbol (12-e). Waktu saat matahari tepat di meridian langit menurut waktu pertengahan, dan pada saat itu waktu hakiki menunjukkan tepat jam 12 siang. Cara menghitungnya dengan rumus :12-e berdasarkan pada bujur tempat di suatu tempat. Waktu ini disebut dengan Local Mean Time ( LMT).
Waktu daerah
atau disebut dengan koreksi waktu daerah yang disingkat dengan KWD adalah pembagian waktu yang ditetapkan dan diberlakukan berdasarkan satu kesatuan wilayah waktu tertentu yang berpedoman pada bujur tempat. Misalnya berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 41 Tahun 1987 tanggal 26 November 1987 Indonesia dibagi tiga wilayah waktu :
a. Waktu Indonesia Barat (WIB) berpedoman pada bujur 105o BT (GMT + 7 jam). b. Waktu Indonesia Tengah (WITA) berpedoman pada bujur 120o BT (GMT+8 jam). c. Waktu Indonesia Timus (WIT) berpedoman pada bujur 135o BT (GMT + 9 jam).
kehati-hatian hitungan, dan pemersatu jangkauan wilayah daerah waktu ke arah timur barat sekitar 2 menit atau 55 km.
a. Ikhtiyat dimaksimalkan dengan membulatkan detik menjadi satuan menit lalu ditambah 1 menit lagi pada waktu daerah. Catatan : jika angka detiknya kurang 30 diabaikan. b. Ikhtiyat dimaksimalkan dengan membulatkan detik menjadi satuan menit lalu ditambah 2 menit lagi pada waktu daerah. Catatan : jika angka detiknya lebih dari 30 dibulatkan menjadi 1 menit.
antara lain :
b. Masing-masing awal waktu shalat . 1). Awal waktu Subuh = 12 - e (t/15) + Kwd + i 2). Terbit matahari = 12 - e (t/15) + Kwd - i
Ikhtiyat
a. Ikhtiyat dimaksimalkan dengan membulatkan detik menjadi satuan menit lalu ditambah 1 menit lagi pada waktu daerah.
Catatan : jika angka detiknya kurang 30 diabaikan. b. Ikhtiyat dimaksimalkan dengan membulatkan detik menjadi satuan menit lalu ditambah 2 menit lagi pada waktu daerah. Catatan : jika angka detiknya lebih dari 30 dibulatkan menjadi 1 menit.
1. Pertanyaan : Hitunglah Awal Waktu Shalat Subuh di kota Surabaya pada Tanggal 5 Pebruari 2005 ? Jawaban : Prosedur dan hasil perhitungan sebagai berikut :
f. Hasil hitungan 12 e (t/15) + Kwd + i Kulminasi : 12j 00m 00d Eq. of time (eo) : - 00 14 00 12 14 00 t/15 : 07 33 05.85 04 40 54.15 Kwd : - 00 31 00 + 04 09 54.15 Ikhtiyat : 00 01 05.85 + Awal Subuh : 04 : 11 WIB Angka detik lebih dari 30, maka ikhtiyatnya : 04 09 54.15 Ikhtiyat : 00 02 05.85 + Awal Subuh : 04 : 12 WIB
Pertanyaan : Hitunglah Awal Waktu Shalat Dzuhur di kota Surabaya pada Tanggal 5 Pebruari 2005 ? Jwb :Prosedur dan hasil perhitungan sebagai berikut : a. Data Lintang dan Bujur Tempat Lintang tempat Surabaya (tp) b. Koreksi waktu daerah (Kwd) (105 - 112 45' )/15 = - 0 31' 00" : - 7 15' LS.
c. Data data matahari yang diambil dari Buku Ephemeris Tahun 2005, tanggal 5 Pebruari 2005 pada jam 05.00 GMT.
Eq. of time (eo) : - 0 14' 02"
11 43 02
: 00 01 58 + : 11 : 45 WIB.
Pertanyaan : Hitunglah Awal Waktu Shalat Ashar di kota Surabaya pada Tanggal 5 Pebruari 2005 ? Jawaban : Prosedur dan hasil perhitungan sebagai berikut : a. Data Lintang dan Bujur Tempat Lintang tempat Surabaya (tp) b. Koreksi waktu daerah (Kwd) (105 - 112 45' )/15 = - 0 31' 00" : - 7 15' LS.
c. Data dari Buku Ephemeris Tahun 2005, tanggal 5 Pebruari 2005, jam 08.00 GMT
Deklinasi matahari (o) Eq. of time (eo ) : -15 51' 26" : -0 14' 02"
d. Rumus yang digunakan : Cos t = - tan tan + sin h / cos / cos Awal waktu Ashar : 12 - e + (t/15) + kwd + i Cotan h = tan [ - ] + 1 Mencari tinggi matahari Cotan h = tan [-7 15' - - 15 51' 26"] + 1 tan 8 36' 26 " + 1 (tan 8 36' 26") + 1 exe shitf x-1 exe shift tan Ans exe shift o' " 40o 58' 31.59" ho = 40o 58' 31.59" e. Menghitung sudut waktu matahari Shift Cos ( - tan -715' tan - 1551'26" + sin 40o58'31.59" / cos -715' / cos 1551'26") exe shift o ' " 4922'49.29" Sudut waktu matahari : t / 15 = 4922'49.29" / 15 = 3j 17m 31.29d
f. Hasil hitungan
Kulminasi
Eq. of time (eo) t/15 Kwd
:
: : :
12 j 00m 00d
- 00 14 02 12 14 02 03 17 31.29 + 15 31 33.29 - 00 31 00 15 00 33.29 + -
Ikhtiyat
Awal Ashar
:
:
00 01 26.71 +
15 : 02 WIB.
15 00 33.29
Ikhtiyat Awal Asahar : : 00 02 26.71 + 15 : 03 WIB
Pertanyaan : Hitunglah Awal Waktu Shalat Maghrib di kota Surabaya pada Tanggal 5 Pebruari 2005 ? Jwb : Prosedur dan hasil perhitungan sebagai berikut : a. Data Lintang dan Bujur Tempat Lintang tempat Surabaya (tp) b. Koreksi waktu daerah (Kwd) (105 - 112 45' )/15 = - 0 31' 00" : - 7 15' LS.
c. Data dari Buku Ephemeris Tahun 2005, tanggal 5 Pebruari 2005, jam 11:00 GMT
Deklinasi matahari (o) Eq. of time (eo) : -15 49' 09" : -0 14' 03"
f. Hasil hitungan
Kulminasi Eq. of time (eo) t/15 Kwd Ikhtiyat Awal Maghrib : : : : : : 12 j 00m 00d - 00 14 03 12 14 03 06 12 27.46 + 18 26 30.46 - 00 31 00 + -
17 55 30.46
00 01 29.54 + 17 : 57 WIB 17 55 30.46 Ikhtiyat Awal Maghrib : : 00 02 29.54 + 17 : 58 WIB
Pertanyaan : Hitunglah Awal Waktu Shalat Isya' di kota Surabaya pada Tanggal 5 Pebruari 2005 ?
Jawaban : Prosedur dan hasil perhitungan sebagai berikut : a. Data Lintang dan Bujur Tempat
: - 7 15' LS.
f. Hasil hitungan
Kulminasi
Eq. of time (eo) t/15 Kwd
:
: : :
12 j 00m 00d
- 00 14 03 12 14 03 07 24 20.56 + 19 38 23.56 - 00 31 00 19 07 23.56 + -
Ikhtiyat
Awal Isya'
:
:
00 01 36.44 +
19 : 09 WIB