Anda di halaman 1dari 15

Fairuz Sabiq

KONSEP ASTRONOMI DALAM WAKTU


SHALAT
PENGERTIAN SHALAT SECARA BAHASA

Shalat berasal dari derivasi bahasa Arab yaitu


shala yashilu shalatan atau shalawat yang
mempunyai arti do’a (Surat at Taubah ayat
103):
‫ ﺧﺬ ﻣﻦ اﻣﻮاﻟﮫﻢ ﺻﺪﻗﺔ ﺗﻄﮫﺮھﻢ وﺗﺰﻛﯿﮫﻢ ﺑﮫﺎ وﺻﻞ‬
‫ﻋﻠﯿﮫﻢ ان ﺻﻼﺗﻚ ﺳﻜﻦ ﻟﮫﻢ وﷲ ﺳﻤﯿﻊ ﻋﻠﯿﻢ‬
 Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itukamu
membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoakan untuk
mereka. Sesuangguhnya doa kamu itu menjadi ketentraman jiwa
bagi mereka. Dan Allah maha mendengar lagi maha mengetahui.
PENGERTIAN SHALAT SECARA SYARA’

 Yaitu: suatu ibadat yang mengandung


perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan
takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam,
dengan syarat-syarat dan rukun-rukun yang
telah ditentukan.
KONSEP ASTRONOMI DALAM WAKTU SHALAT

 Waktu shalat terkait dengan fenomena alam.


 Dalam al Qur’an, hadis, dan astronomi, semua
waktu shalat berdasarkan atas perjalanan
Bumi mengelilingi Matahari (atau gerak semu
Matahari)
 Perjalanan semu matahari relatif tetap, maka
posisi matahari pada awal waktu shalat setiap
hari sepanjang tahun relatif konstan dan
mudah diperhitungkan
DASAR HUKUM KEWAJIBAN SHALAT

Surat al ‘Ankabut ayat 45:


... ...‫ واﻗﻢ اﻟﺼﻼة ان اﻟﺼﻼة ﺗﻨﮭﻰ ﻋﻦ اﻟﻔﺤﺸﺎء واﻟﻤﻨﻜﺮ‬
 ... Dan laksanakanlah shalat. Sesungguhnya
shalat itu dapat mencegah (perbuatan) keji dan
munkar

 Kata laksanakanlah adalah fi’il amr yang berarti


Perintah. Perintah berarti harus dilakukan (ini
disebut wajib).
DASAR HUKUM WAKTU SHALAT
Surat al Nisa’ ayat 103:
‫ ان اﻟﺼﻼة ﻛﺎﻧﺖ ﻋﻠﻰ اﻟﻤﺆﻣﻨﯿﻦ ﻛﺘﺎﺑﺎ ﻣﻮﻗﻮﺗﺎ‬
 Sesungguhnya shalat itu diwajibkan waktunya atas orang-
orang mukmin

 Surat al Isra’ ayat 78:


‫ اﻗﻢ اﻟﺼﻼة ﻟﺪﻟﻮك اﻟﺸﻤﺲ اﻟﻰ ﻏﺴﻖ اﻟﻠﯿﻞ وﻗﺮأن اﻟﻔﺠﺮ ان ﻗﺮأن اﻟﻘﺠﺮ‬
‫ﻛﺎن ﻣﺸﮭﻮدا‬
 Dirikanlah shalat (Dzuhur) karena tergelincirnya matahari,
(dirikanlah shalat Ashar)sampai terbenamnya matahari
(shalat magrib dan Isyak) dan shalat fajr (shubuh),
sesungguhnya shalat fajr disaksikan (malaikat
‫‪HADIS‬‬
‫‪‬‬ ‫‪hadis yang diriwayatkan oleh jabir Ibn ‘Abdullah:‬‬
‫ﺻﻠﱠﻰ ﱠ ُ‬ ‫ﻲِ َ‬ ‫ﻋﻠَ ْﯿ ِﮫ اﻟﺴ َﱠﻼم إِﻟَﻰ اﻟﻨﱠﺒِ ّ‬ ‫ﻋ ْﺒ ِﺪ ﱠ ِ ﻗَﺎ َل ﺟَﺎ َء ﺟِ ﺒ ِْﺮﯾ ُﻞ َ‬ ‫َﺣﺪﱠﺛَﻨَﺎ ﺟَﺎﺑِﺮُ ﺑْﻦُ َ‬ ‫‪‬‬
‫ﻈ ْﮭﺮَ ﺣِ ﯿﻦَ ﻣَﺎﻟَﺖْ‬ ‫ﺼ ِّﻞ اﻟ ﱡ‬ ‫ﺳﻠﱠ َﻢ ﺣِ ﯿﻦَ زَ اﻟَﺖْ اﻟﺸﱠﻤْ ﺲُ ﻓَﻘَﺎ َل ﻗُ ْﻢ ﯾَﺎ ُﻣ َﺤ ﱠﻤﺪُ ﻓَ َ‬ ‫ﻋﻠَ ْﯿ ِﮫ وَ َ‬ ‫َ‬
‫ﺼ ِﺮ ﻓَﻘَﺎ َل ﻗُ ْﻢ ﯾَﺎ‬ ‫اﻟﺸﱠﻤْ ﺲُ ﺛ ُ ﱠﻢ َﻣﻜَﺚَ َﺣﺘ ﱠﻰ إِذَا ﻛَﺎنَ ﻓَ ْﻲ ُء اﻟﺮﱠ ُﺟ ِﻞ ﻣِ ﺜْﻠَﮫُ ﺟَﺎ َءهُ ِﻟ ْﻠﻌَ ْ‬
‫ﺼ ِّﻞ‬ ‫ﺼ ِّﻞ ا ْﻟﻌَﺼْﺮَ ﺛ ُ ﱠﻢ َﻣﻜَﺚَ َﺣﺘ ﱠﻰ إِذَا ﻏَﺎﺑَﺖْ اﻟﺸﱠﻤْ ﺲُ ﺟَﺎ َءهُ ﻓَﻘَﺎ َل ﻗُ ْﻢ ﻓَ َ‬ ‫ُﻣ َﺤ ﱠﻤﺪُ ﻓَ َ‬
‫ﺸﻤْ ﺲُ ﺳَﻮَ ا ًء ﺛ ُ ﱠﻢ َﻣﻜَﺚَ َﺣﺘ ﱠﻰ إِذَا ذَھَﺐَ‬ ‫ا ْﻟ َﻤﻐ ِْﺮبَ ﻓَﻘَﺎ َم ﻓَﺼ ﱠَﻼھَﺎ ﺣِ ﯿﻦَ ﻏَﺎﺑَﺖْ اﻟ ﱠ‬
‫ﻄ َﻊ ا ْﻟﻔَﺠْ ﺮُ‬ ‫ﺳ َ‬‫ﺼ ِّﻞ ا ْﻟ ِﻌﺸَﺎ َء ﻓَﻘَﺎ َم ﻓَﺼ ﱠَﻼھَﺎ ﺛ ُ ﱠﻢ ﺟَﺎ َءهُ ﺣِ ﯿﻦَ َ‬ ‫ﺸﻔَﻖُ ﺟَﺎ َءهُ ﻓَﻘَﺎ َل ﻗُ ْﻢ ﻓَ َ‬ ‫اﻟ ﱠ‬
‫ﺼ ْﺒ َﺢ ﺛ ُ ﱠﻢ ﺟَﺎ َءهُ ﻣِ ﻦْ ا ْﻟﻐَ ِﺪ‬
‫ﺼﻠﱠﻰ اﻟ ﱡ‬ ‫ﺼ ِّﻞ ﻓَﻘَﺎ َم ﻓَ َ‬ ‫ﺼ ْﺒﺢِ ﻓَﻘَﺎ َل ﻗُ ْﻢ ﯾَﺎ ُﻣ َﺤ ﱠﻤﺪُ ﻓَ َ‬ ‫ﻓِﻲ اﻟ ﱡ‬
‫ﻈﮭْﺮَ ﺛ ُ ﱠﻢ ﺟَﺎ َءهُ‬ ‫ﺼﻠﱠﻰ اﻟ ﱡ‬ ‫ﺼ ِّﻞ ﻓَ َ‬ ‫ﺣِ ﯿﻦَ ﻛَﺎنَ ﻓَ ْﻲ ُء اﻟﺮﱠ ُﺟ ِﻞ ﻣِ ﺜْﻠَﮫُ ﻓَﻘَﺎ َل ﻗُ ْﻢ ﯾَﺎ ُﻣ َﺤ ﱠﻤﺪُ ﻓَ َ‬
‫ﺼ ِّﻞ‬ ‫ﻋﻠَ ْﯿ ِﮫ اﻟﺴ َﱠﻼم ﺣِ ﯿﻦَ ﻛَﺎنَ ﻓَ ْﻲ ُء اﻟﺮﱠ ُﺟ ِﻞ ﻣِ ﺜْﻠَ ْﯿ ِﮫ ﻓَﻘَﺎ َل ﻗُ ْﻢ ﯾَﺎ ُﻣ َﺤ ﱠﻤﺪُ ﻓَ َ‬ ‫ﺟِ ﺒ ِْﺮﯾ ُﻞ َ‬
‫ب ﺣِ ﯿﻦَ ﻏَﺎﺑَﺖْ اﻟﺸﱠﻤْ ﺲُ وَ ْﻗﺘ ًﺎ وَ اﺣِ ﺪًا ﻟَ ْﻢ ﯾَﺰُ لْ‬ ‫ﺼﻠﱠﻰ ا ْﻟﻌَﺼْﺮَ ﺛ ُ ﱠﻢ ﺟَﺎ َءهُ ِﻟ ْﻠ َﻤﻐ ِْﺮ ِ‬ ‫ﻓَ َ‬
‫ﺼﻠﱠﻰ ا ْﻟ َﻤﻐ ِْﺮبَ ﺛ ُ ﱠﻢ ﺟَﺎ َءهُ ِﻟ ْﻠ ِﻌﺸَﺎءِ ﺣِ ﯿﻦَ ذَ َھﺐَ ﺛُﻠُﺚُ اﻟﻠﱠ ْﯿ ِﻞ‬ ‫ﺼ ِّﻞ ﻓَ َ‬ ‫ﻋ ْﻨﮫُ ﻓَﻘَﺎ َل ﻗُ ْﻢ ﻓَ َ‬ ‫َ‬
‫ﺼ ْﺒﺢِ ﺣِ ﯿﻦَ أ َ ْﺳﻔَﺮَ ﺟِ ﺪا ﻓَﻘَﺎ َل ﻗُ ْﻢ‬ ‫ﺸﺎ َء ﺛ ُ ﱠﻢ ﺟَﺎ َءهُ ﻟِﻠ ﱡ‬ ‫ﺼﻠﱠﻰ ا ْﻟ ِﻌ َ‬ ‫ﺼ ِّﻞ ﻓَ َ‬ ‫ْاﻷ َوﱠ ُل ﻓَﻘَﺎ َل ﻗُ ْﻢ ﻓَ َ‬
‫ﺼ ْﺒ َﺢ ﻓَﻘَﺎ َل ﻣَﺎ ﺑَﯿْﻦَ َھﺬَﯾْﻦِ وَ ﻗْﺖٌ ُﻛﻠﱡﮫُ‬ ‫ﺼﻠﱠﻰ اﻟ ﱡ‬ ‫ﺼ ِّﻞ ﻓَ َ‬‫ﻓَ َ‬
Bahwasanya Jibril datang kepada Nabi SAW, lalu berkata kepadanya: Bangunlah dan
bershalatlah, maka Nabi pun melakukan shalat Dzuhur pada saat matahari telah
tergelincir. Kemudian datang pula Jibril kepada Nabi pada waktu Ashar, lalu berkata:
bangunlah dan bershalatlah, maka Nabi melakukan shalat Ashar pada saat bayangan
matahari sama dengan panjang bendanya. Kemudian Jibril datang pula kepada Nabi waktu
Maghrib, lalu berkata: Bangunlah dan bershalatlah, maka Nabi melakukan shalat Maghrib,
pada saat matahari telah terbenam. Kemudian Jibril datang lagi pada waktu Isya’ serta
berkata: Bangunlah dan bershalatlah, maka Nabi melakukan shalat Isya, pada saat mega
merah telah hilang. Kemudian datang pula Jibril pada waktu Subuh, lalu berkata:
Bangunlah dan bershalatlah, maka Nabi melakukan shalat Subuh pada saat fajar shadiq
telah terbit. Pada keesokan harinya Jibril datang lagi untuk waktu Dzuhur, Jibril berkata:
Bangunlah dan bershalatlah, maka Nabi melakukan shalat Dzuhur pada saat bayangan
matahari yang berdiri telah menjadi panjang. Kemudian Jibril datang lagi pada waktu Ashar
pada saat bayangan matahari dua kali sepanjang dirinya. Kemudian datang lagi Jibril pada
waktu Maghrib pada saat waktu beliau datang kemarin juga. Kemudian datang lagi Jibril
pada waktu Isya, diketika telah berlalu separuh malam, atau sepertiga malam, maka Nabi
pun melakukan shalat Isya, Kemudian datang lagi Jibril diwaktu telah terbit fajar shadiq,
lalu berkata: Bangunlah dan bershalatlah Subuh, sesudah itu Jibril berkata: Waktu-waktu di
antara kedua waktu ini, itulah waktu shalat
AWAL WAKTU SHALAT
Dari ayat al Qur’an dan Hadis di atas, maka didapatkan
kesimpulan:
 Dzuhur : Tergelincir Matahari
 Ashar: - Bayangan Matahari sama dengan Benda

- Bayangan Matahari 2 x benda


 Maghrib : Terbenam Matahari

 Isyak : Hilang Mega Merah


 Shubuh : Fajar Shadiq
ISTILAH ASTRONOMI DALAM WAKTU SHALAT:

1. Tinggi matahari (h ☼) adalah jarak busur


sepanjang lingkaran vertikal dihitung dari ufuk
sampai matahari.

 h ☼ Zuhur = tidak ada,


 h ☼ Ashar : cotan h = tan (φ - δ) + 1
 h ☼ Magrib = - 1º, h ☼ Isyak = - 18º
 h ☼ Subuh = - 20º h ☼ Imsak = - 22º
 h ☼ Terbit = - 1º h ☼ Dhuha= 03º 30’
2. Sudut waktu matahari (t) adalah busur sepanjang
lingkaran harian matahari dihitung dari titik kulminasi
atas sampai matahari berada.
 Cos t = - tan φ tan δ + sin h : cos φ : cos δ

3. Meridian Pass (MP) = 12 – e

4. Interpolasi atau koreksi waktu daerah (kwd) atau


koreksi bujur
Intr = (λ tempat – λ daerah) : 15
 5. Ihtiyath (pengaman) adalah suatu langkah
pengaman dalam perhitungan awal waktu shalat
dengan cara menambah atau mengurangi sebesar
1 - 2 menit waktu dari hasil perhitungan yang
sebenarnya. Fungsi ihtiyath agar mencakup 27,5
km daerah di sekitarnya, atau untuk pembulatan
dan koreksi atas kesalahan perhitungan.
 Waktu imsak dan terbit dikurangi ihtiyath 1 – 2
menit. Selainnya, ditambah 1 -2 menit.
• 6. Konversi nilai sudut waktu (t) menjadi satuan waktu
dengan cara t : 15
– Waktu ashar, magrib, dan isyak digunakan rumus waktu
ybs = MP + t : 15
– Waktu imsak, subuh, terbit, dluha digunakan rumus
waktu ybs = MP – t : 15
• Merubah waktu pertengahan (LMT) menjadi waktu daerah
adalah
• Waktu Daerah = LMT – Interpolasi waktu

• 7. Lintang tempat (φ), Bujur tempat (λ), Deklinasi matahari


(δ), Equation of time (e).
GAMBAR PERJALANAN SEMU MATAHARI
TERKAIT WAKTU SHALAT
SAMPAI JUMPA ...

Anda mungkin juga menyukai