Anda di halaman 1dari 7

APLIKASI PUPUK DAN DOSIS PUPUK TANAMAN PADI

Untuk tanaman padi, pola pemupukannya ( aplikasi pupuk kimia ) dibagi dalam 3 tahap pemberian.

3 MACAM DOSIS PUPUK UNTUK TANAMAN PADI


3 MACAM DOSIS PUPUK UNTUK TANAMAN PADI Penulis : Nurman Ihsan ( THL TBPP DI BANTEN ) Pupuk adalah makanan tanaman. Yang dibutuhkan tanaman adalah apa yang dikandung oleh suatu pupuk. Biasanya dalam ilmu pertanian disebut unsur hara. Dengan melihat unsur hara suatu pupuk maka kita sebagai PPL atau petani atau masyarakat bisa menggunakan berbagai pupuk untuk suatu tanaman, khususnya tanaman padi. Makanya ketika ada yang mengatakan bahwa pupuk untuk tanaman padi cuma urea, tsp dan kcl adalah suatu kekeliruan. Karena itu harus diberi pemahaman yang benar tentang unsur hara dalam pupuk. Sesuai rekomendasi, kebutuhan pupuk pada tanaman padi adalah 2 jenis. Pertama, pupuk organik (umumnya pupuk kandang). Kebutuhan pupuk kandang minimal 1 ton per hektar. Makin tinggi pupuk kandang diberikan maka kebutuhan anorganik semakin berkurang. Kedua, pupuk anorganik. Kebutuhan pupuk ini adalah 250 kg Urea, 100 kg TSP, dan 75 kg KCL. Bila kebutuhan pupuk diterapkan, hasil yang akan dipanen akan memuaskan para petani. Masalah yang dihadapi petani, sewaktu mereka membutuhkan pupuk, pupuk-pupuk tersebut ( Urea, Sp-36 dan KCL) tidak ada di kios. Kalau pun ada, jumlahnya terbatas dengan harga mahal. Oleh sebab itu, saya berusaha untuk membantu para petani ( bisa juga para PPL dan para THL ) untuk membuat perhitungan dengan cara mebandingkan pupuk lain ( pupuk tunggal atau majemuk ).

KEBUTUHAN PUPUK PERHEKTARE


CARA I KE 1 20% (1-7 HTS) KE 2 40% (21 HTS) KE 3 40 % (35-40 HTS) CARA II KE 1 20% (1-7 HTS) KE 2 40% (21 HTS) KE 3 40 % (35-40 HTS) CARA III KE 1 20% (1-7 HTS) KE 2 40% (21 HTS) KE 3 40 % (35-40 HTS) 250 kg Urea, 50 KG UREA 100 KG UREA 100 KG UREA 100 kg TSP (130 kg SP-36 / TS36) 20 KG TSP (26 KG SP36/TS36 40 KG TSP (32 KG SP36/TS36 40 KG TSP (32 KG SP36/TS36 75 kg KCL 15 KG KCL 30 KG KCL 30 KG KCL

300 kg NPK KUJANG 60 kg NPK KUJANG 120 kg NPK KUJANG 120 kg NPK KUJANG 300 kg NPK PONSKA 60 kg NPK PONSKA 120 kg NPK PONSKA 120 kg NPK PONSKA

150 KG NPK PONSKA 30 KG NPK PONSKA 60 KG NPK PONSKA 60 KG NPK PONSKA 150 kg Urea 30 kg Urea 60 kg Urea 60 kg Urea

UNTUK LAHAN 20 ARE ATAU 2000M MAKA DIPERLUKAN :


CARA I KE 1 20% (1-7 HTS) KE 2 40% (21 HTS) KE 3 40 % (35-40 HTS) CARA II KE 1 20% (1-7 HTS) KE 2 40% (21 HTS) KE 3 40 % (35-40 HTS) CARA III KE 1 20% (1-7 HTS) KE 2 40% (21 HTS) KE 3 40 % (35-40 HTS) 50 kg Urea, 10 KG UREA 20 KG UREA 20 KG UREA 20 kg TSP (30 kg SP-36/ TS36), 4 KG TSP (6 KG SP36/TS36 8KG TSP (12KG SP36/TS36 8 KG TSP (12 KG SP36/TS36 15 kg KCL 3 KG KCL 6 KG KCL 6 KG KCL

60 kg NPK KUJANG 12 kg NPK KUJANG 24 kg NPK KUJANG 24 kg NPK KUJANG 60 kg NPK PONSKA 12kg NPK PONSKA 24 kg NPK PONSKA 24 kg NPK PONSKA

30 KG NPK PONSKA 6 KG NPK PONSKA 12 KG NPK PONSKA 12 KG NPK PONSKA 30 kg Urea 6 kg Urea 12 kg Urea 12 kg Urea

Berdasarkan perhitungan saya, dosis pupuk untuk tanaman padi per hektar sebanyak 250 kg Urea, 100 kg TSP ( atau 130 kg SP-36 atau TS36), dan 75 kg KCL ( kita lihat kandungan haranya 115 kg N, 46 kg P2O5 dan 45 kg K2O dengan mengetahui kadar unsur haranya maka dapat dicari konversi terhadap pupuk lainya) itu sebanding atau mendekati dengan 1. 300 kg pupuk NPK Kujang dan 150 kg pupuk NPK Ponska ( kandungan haranya 114 kg N, 40,5 kg P2O5 dan 46,5 K2O ). Sebaiknya ditambah 12 kg TSP 2. 300 kg pupuk NPK Ponska dan 150 kg pupuk Urea ( kandungan haranya 113 kg N, 45 kg P2O5 dan 45 K2O ) atau 300 kg ponska NPK ponska + 100 kg urea + 100 kg ZA Sekarang kita lihat dari sisi harga, (data saya peroleh dari seorang kios pupuk untuk 1 karung, Urea 90.000-100.000, NPK Kujang & Ponska 125.000, KCL yg bagus 250.000, SP-36 150.000) 1. 250 kg Urea, 100 kg TSP, dan 75 kg KCL Harga 250 kg urea ( 5 karung ) @ Rp. 100.000 = 500.000 Harga 100 kg SP-36 ( 2 karung ) @ Rp. 150.000 = 300.000 Harga 75 kg KCL ( 1,5 karung ) @ Rp. 250.000 = 375.000 + 1.175.000 2. 300 kg pupuk NPK Kujang dan 150 kg pupuk NPK Ponska Harga 300 kg NPK Kujang ( 6 karung ) @ Rp. 125.000 = 900.000 Harga 150 kg NPK Ponska ( 3 karung ) @ Rp. 125.000 = 375.000 - + 1.275.000 3. 300 kg pupuk NPK Ponska dan 150 kg Urea Harga 300 kg NPK Ponska ( 6 karung ) @ Rp. 125.000 = 900.000 Harga 150 kg Urea ( 3 karung ) @ Rp. 100.000 = 300.000 - + 1.200.000 Dari ketiga dosis pupuk itu, alangkah baiknya bila ada penelitian lebih lanjut ( untuk skripsi ) mana yang terbaik buat tanaman padi berbasis spesifik lokasi. Catatan : Bila kita memakai pupuk organik granul kujang 2,5 ton maka dibutuhkan sekitar 300 kg NPK kujang.

Kaidah Umum Pemupukan Kimia/Anorganik :

- Secara umum, aplikasi untuk hara N adalah pupuk dasar 20 %, pupuk susulan ke-1 sebesar 40 % dan pupuk susulan ke-2 adalah 40 %. Mengapa pupuk dasar untuk hara N cuma 20 % ??

Sebab tanaman padi yang berumur sekitar 8-12 hari masih kecil. Pertanyaannya : Apakah tanaman kecil dengan perakaran sedikit perlu banyak pupuk yang mengandung hara N? jelas tidak. Sedangkan untuk hara yang mengandung P dan K aplikasinya adalah sbg pupuk dasar 50 % dan pupuk susulan ke-1 sisanya 50 %. Mengapa banyak? sebab pupuk yang mengndung P atau K larut juga cuma waktunya agak lama. - Bila pemakaian pupuk organik (terutama pupuk kandang banyak), jerami dan pemberian POC/hayati/MOL maka penggunaan pupuk anorganik dapat dikurangi. Bahkan dosis pupuk kimia bisa sampai mencapai 50 %.
Pembahasan

Sekarang marilah kita bahas 3 macan dan 3 tahap pemberiannya : ( jangan lupa memberikan pupuk kandang min 1-2 ton/ha. Sebab penggunaan pupuk kompos sangat membantu proses penyerapan pupuk kimia yang kita berikan. Apalagi untuk pupuk TSP/SP dan KCL, sebab pupuk ini membutuhkan mikroba pelarut P dan K. Jadi, pupuk kompos/organik sebuah keharusan. Lebih hebat lagi, bila dilakukan penyemprotan POC/hayati/MOL sewaktu pengolahan lahan)
Cara Pertama, 300 kg pupuk NPK Ponska dan 150 kg pupuk Urea

( kandungan haranya 113 kg N, 45 kg P2O5 dan 45 K2O ) . Pupuk dasar /pertama: 150 kg ponska. Ada 2 pendapat mengenai waktu atau kapan pemberian pupuk dasar ini: Pertama diberikan pada awal tanam Kedua, diberikan 7-12 hst (rata-rata 10 hst) Saya pribadi lebih suka cara yang kedua. Mengapa? sebab bibit pada umur 7-12 hst perakaran padi sudah mulai berkembang dan siap menghisap pupuk yang diberikan walau jumlahnya sedikit. Kemudian, ada kaidah sederhana, bibit yang baru ditanam akan adaptasi dengan lingkungan ( boleh disebut bibit tsb stres ) beberapa hari. Makanya ada sebagian dari daunnya yang kuning dan mengering. Baru setelah itu, proses tumbuh akar berjalan. Makanya dosis kandungan N di pemupukan pertama tanam 1/2 dari dosis pupuk ke-2 dan ke3. Pernah saya bertanya pak seorang petani yang memberikan pupuk urea di awal tanam 1 hst. Pak, tanaman menghisap pupuk lewat akar kan? ya pak menurut bapak, anak-anak (bulu-bulu) akar pada bibit padi dah berkembang belum? kayanya belum pak mantri

kalau bibit belum dapat menghisap pupuk lewat akar kenapa diberikan pak. Apalagi pupuk urea mudah menguap, mudah hilang.

Petani tersebut mengangguk setuju,,, Untuk pupuk NPK ponska, pupuk ini punya nilai lebih sebab terdapat kandungan Sulfur sekitar 10 %. Salah satu fungsi sulfur ini adalah merangsang pertumbuhan tanaman-tanaman muda. Baca disini Fungsi Sulfur Bagi Tanaman. Pupuk 150 kg Ponska/ha = 150 kg/10.000m2 Bila petani punya lahan 1.000 m2 maka cukup 15 kg NPK Ponska saja. Catatan: Pada pemupukan dasar ini, bila petani ingin menambahkan SP-36 dengan dosis 50 kg/ha silahkan saja. Pemupukan ke-2 : 150 kg ponska + urea 50 kg. Diberikan sekitar pekan ke-3 atau 21 hst. Diberikan pada waktu selesai pengoyosan, sehingga anakkan yang dihasilkan bisa maksimal. Bila lahannya cuma 1.000 m2 maka dosisnya sekitar Pupuk Ponska 150 kg/ha = 150 kg/10.000m2 = 15 kg/1000 m2 Ditambah Pupuk Urea 50 kg/ha = 50 kg/10.000 m2 = 5 kg/1.000 m2 . Pemupukan ke-3 : 100 kg urea. Diberikan sekitar 35-40 hst. Atau sebagai patokan sewaktu daun bendera atau daun terakhir keluar. Pada kondisi ini, tanaman padi membutuhkan energi ( baca pupuk ) dalam jumlah maksimal. Kenapa? sewaktu tanaman padi akan mengeluarkan malai maka daun perlu hijau, apalagi daun bendera. Dengan daun yang hijau terutama daun bendera maka proses fotosintesis akan maksimal. Dan ini akan berpengaruh kepada panjang malai. Saya sering memperhatikan daun bendera yang masih agak hijau maka isi malai akan semakin baik, semakin merunduk. Dan perhatikan lagi, ketika daun bendera suatu malai sudah kuning maka gabah yang dihasilkan kurang bernas,,, Tapi, kita juga harus melihat kondisi daun tanaman padi tsb. Bila kondisinya masih hijau terutama daun benderanya. Maka aplikasi untuk pupuk urea/za ini bisa dikurangi. Aplikasinya sekitar 50-75 kg/ha. Apakah pola di atas bisa dimodifikasi dosisnya? Bisa saja, sebab pemupukan bukan hitung matematika !!. Misalkan saja, pemupukan 1 (150 kg ponska + 25 kg urea), pemupukan ke-2 ( 150 ponska + 50 kg urea) dan pemupukan ke-3 ( 75 kg urea)

Cara Kedua, 150 kg NPK Ponska + 300 kg pupuk NPK Kujang

( kandungan haranya 114 kg N, 40,5 kg P2O5 dan 46,5 K2O ). Sebaiknya ditambah 12 kg TSP Pupuk dasar /pertama: 150 kg ponska Pemupukan ke-2 : 150 kg kujang + 12 kg TSP (15 SP-36) Pemupukan ke-3 : 150 kg kujang Bila petani ingin melakukan pola pemupukan spt ini (silahkan saja) : pemupukan 1 (150 kg kujang + 15 kg SP-36), pemupukan ke-2 (150 ponska) dan pemupukan ke-3 ( 150 kg kujang)
Cara Ketiga,250 kg Urea,100 kg TSP (128SP-36), dan 75 kg KCL

( kandungan haranya 115 kg N, 46 kg P2O5 dan 45 kg K2O ) Pupuk dasar/pertama : 50 kg Urea + 50 kg TSP + 40 kg KCL Pemupukan ke-2 : 100 kg Urea + 50 kg TSP + 35 kg KCL Pemupukan ke-3 : 100 kg Urea Sekali lagi, bila petani ingin melakukan dosis lain, bisa seperti ini : pemupukan 1 ( 75 kg urea + 50 kg TSP + 40 KCL ), pemupukan ke-2 ( 100 kg urea + 50 kg TSP + 35 KCL ) dan pemupukan ke-3 ( 75 kg urea ) Bila tak ada pupuk TSP maka bisa diganti dengan 128 SP36 /TS. Bila kondisi daun masih terlihat hijau, pemupukan ke-3 ( bisa dikurangi menjadi 50-75 kg urea) Oleh sebab itu, pemupukan yang kita berikan harus mengetahui tahap kebutuhan makanan tanaman. Dengan mengetahui kebutuhan tersebut maka pupuk yang kita berikan akan optimal diserap oleh tanaman. Sehingga pertumbuhan dan produksi yang kita harapkan akan maksimal. Dan jangan lupa, pas pemupukan sebaiknya kondisi air di sawah dalam keadaan macakmacak. Disamping menggunakan pupuk kimia, alangkan baiknya bila petani juga menggunakan/melakukan penyemprotan pupuk hayati/POC/MOL. Minimal diberikan 2 kali penyemprotan. Waktunya sekitar 15 hst dan 30 hst Bila kita perhatikan realitas di lapangan, keadaan yang dilakukan oleh sebagian para petani agak berbeda. Mereka melakukan pemupukan sekitar 2 kali saja, bahkan cuma 1 x saja. Apakah ini salah? soal pemupukan terserah para petani saja. Cuma bila ingin mendapatkan hasil yang maksimal, sebaiknya melakukan hal yang terbaik. Pak, bagaimana kalau pemupukannya hanya 2 kali saja? kapan dan dosisnya bagaimana?

Menurut saya, sebaiknya diberikan pada umur sekitar 15-20 hst dan 35-40 hst Pola 1. 300 kg ponska + 150 urea Pemupukan 1 : 150 kg ponska + 100 kg urea Pemupukan 2 : 150 kg ponska + 50 kg urea Pola 2. 150 kg NPK ponska + 300 kg NPK kujang Pemupukan 1 : 150 kg NPK kujang + 100 kg NPK ponska Pemupukan 2 : 150 kg NPK kujang + 50 kg NPK ponska Pola 3. 250 kg Urea + 100 kg TSP/128 SP-36 + 75 KCL Pemupukan 1 : 150 kg Urea + 100 kg TSP/128 SP-36 + 75 kg KCL Pemupukan 2 : 100 kg urea Semoga tulisan ini bisa memberikan manfaat dan pelajaran bagi kita semua, khususnya bagi para petani Indonesia. Dan umumnya para petani di mana pun berada. Amin.
About these ads

Anda mungkin juga menyukai