Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN SEMENTARA

PRAKTIKUM DASAR-DASAR AGRONOMI

Nama : Nur Rizky Amalia Hari/tanggal : 10 April 2019

NIM : 05011381823133 Asisten : 1. Muhammad


Kelompok : 4 (Empat) Firmansyah
Judul : Perhitungan Pupuk NPK 2. Kiki Steven
Tanaman Semangka
(Citrullus lanatus)

Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah mengetahui bagaimana cara
membuat perhitungan NPK pada tanaman semangka (Citrullus lanatus) sesuai
yang telah diajarkan oleh dosen maupun asisten dosen sebelumnya.

Langkah-Langkah Pengerjaan

Adapun langkah-langkah pengerjaan antara lain sebagai berikut :

1. Menghitung populasi tanaman


2. Menghitung kebutuhan pupuk
3. Menghitung kebutuhan unsur pertanaman

Pembahasan

Semangka atau Citrullus vulgaris adalah tanaman yang termasuk kedalam


komoditas hortikultura dan dari famili Cucurbitaceae (labu-labuan). Semangka
merupakan tanaman herba yang tumbuh merambat. Semangka berasal dari daerah
tropik dan subtropik Afrika, yang kemudian tersebar melalui perdagangan buah
dan sayuran, juga melalui jalur pelayaran para pelaut. Tiba di Indonesia dibawa
oleh kolonialisme. Semangka adalah tanaman yg cukup gembur, kaya bahan
organik, bukan tanah asam & tanah kebun/persawahan yang telah dikeringkan
dengan Keasaman tanah (pH) yg diperlukan antara 6-6,7, diarea dengan
ketinggian 100-300 m dpl bersuhu 25 derajat celcius. dengan ciri-ciri batang
berbentuk bulat dan sifat batang menjalar, ukuran diameter batang kecil.
Semangka merupakan tanaman monokotil yang dapat dilihat dari batangnya yang
tidak memiliki percabangan serta bentuk bij yang tidak simetris. Semangka
termasuk dalam famili terung-terungan (Cucurbitaceae) Kandungan air dalam
semangka sangat banyak sehingga apabila haus dan tidak memiliki stok air,
semangka dapat menjadi pelepas dahaga. Selain kandungan air yang banyak,
ternyata semangka memiliki kandungan vitamin Ab,B, dan C yang dpaat berperan
dalam menyegarkan kulit sehingga kulit tampak berseri-seri. Selain itu,
mengkonsumsi semangka dapat mengusir jerawat.

Pupuk terbagi menjadi dua, yaitu pupuk anorganik dan pupuk organik.
Pupuk anorganik adalah pupuk yang dibuat oleh pabrik-pabrik pupuk dengan
meramu bahan-bahan kimia anorganik yang berkadar hara tinggi. misalnya urea
berkadar N 45-46%.Pupuk anorganik dapat dibedakan menjadi pupuk tunggal dan
pupuk majmuk. Pupuk tunggal adalah pupuk yang memiliki mengandung hanya
satu unsur hara, seperti pupuk N, pupuk K dan lain sebagainya. Dan pupuk
majmuk adalah pupuk yang mengandung lebih dari satu unsur hara misalnya N+P,
P+K, dan lain sebagainya. Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun materi
makhluk hidup, seperti pelapukan sisa – sisa tanaman, hewan, dan manusia.Pupuk
organik biasanya berbentuk padat dan cair, pupuk organik lebih banyak
mengandung bahan organiknya dari pada unsur haranya sehingga penggunaan
pupuk terbilang harus lebih banyak. Sumber bahan organik dapat berupa kompos,
pupuk hijau, pupuk kandang, sisa panen seperti jerami, brangkasan, tongkol
jagung, bagas tebu, dan sabut kelapa, dan juga dari limbah ternak, limbah industri
yang menggunakan bahan pertanian, dan limbah kota (sampah).
Pupuk (KCl) mengandung 45 % K2O dan khor, bereaksi agak asam,
dan bersifat higrokopis. Khor berpengaruh negative pada tanaman yang
tidak membutuhkannya misalnya kentang, wortel, dan tembakau.
Pupuk NPK berdasarkan kandungan unsur hara dan harga jualnya
perhitungan harga setiap unsur hara di dalam pupuk N,P,K 16:16:16
sebagai berikut : Dalam 1 kg pupuk NPK 16:16:16 terkandung 160 gram
N, 160 gram P2O5 dan 160 gram K2O,. Pupuk N,P,K ini memiliki unsure
yang hanya mengandalkan cadangan yang ada di dalam tanah. Akibatnya,
akhir-akhir ini gejala kekurangan unsur-unsur lain mulai dirasakan.
Pupuk bokasi adalah sisa-sisa tanaman atau serasa/sisa-sisa
tanaman di mana pada penggomposannya dibantu oleh avtifator. Pupuk
bokasi ini memiliki kandungan unsur hara didalam bahan organik,
sebagiannya dapat langsung digunakan oleh tanaman, sebagian lagi
tersimpan untuk jangka waktu yang lebih lama. Bahan organik harus
mengalami dekomposisi (pelapukan) terlebih dahulu sebelum tersedia bagi
tanman.
Pupuk NPK adalah pupuk buatan yang berbentuk cair atau padat
yang mengandung unsur hara utama nitrogen, fosfor, dan kalium. Pupuk
NPK merupakan salah satu jenis pupuk majemuk yang paling umum
digunakan. Cara penggunaan NPK pun harus pemakaian sesuai dengan
tanaman yang ditanam karena, pada setiap tanaman itu memiliki kadar-
kadar yang berbeda dlam pemakaian pupuk NPK.

Ketiga unsur dalam pupuk NPK membantu pertumbuhan tanaman


dalam tiga cara. Penjelasan singkatnya adalah sebagai berikut:

 N – nitrogen: membantu pertumbuhan vegetatif, terutama daun[2]


 P – fosfor: membantu pertumbuhan akar dan tunas
 K – kalium: membantu pembungaan dan pembuahan

Pemeringkatan NPK (NPK rating) digunakan untuk memberikan


label pada pupuk berdasarkan pada kadar relatif dari komposisi nitrogen,
kalium, dan fosfornya. Nilai N adalah persentase unsur nitrogen
berdasarkan berat dari pupuk. Nilai P dan K mewakili bentuk oksidanya
dalam bentuk P2O5 dan K2O.[3]

Faktor untuk mengubah nilai P2O5 dan K2O menjadi P dan K


dalam bentuk unsur adalah sebagai berikut:

 P2O5 terdiri dari 56.4% oksigen dan 43.6% fosfor dalam


bentuk unsur. Persentasi (fraksi massa) dari unsur fosfor
adalah 43.6% sehingga jumlah unsur P adalah, P = 0.436 x
P2O5

 K2O terdiri dari 17% oksigen dan 83% kalium dalam bentuk
unsur. Persentasi (fraksi massa) dari unsur kalium adalah
83% sehingga jumlah unsur K adalah, K = 0.83 x K2O

 Nilai nitrogen sudah mewakili kadar nitrogen sehingga


angkanya tidak perlu dikonversi

Menggunakan faktor konversi, dapat ditentukan bahwa pupuk dengan


penomoran 18−51−20 mengandung:

 18% nitrogen
 22% fosfor, dan
 17% kalium

Nilai NPK untuk berbagai jenis bahan buatan:

 15-00-00 Kalsium nitrat


 21-00-00 Ammonium sulfat
 30-00-00 hingga 40-00-00 Urea berlapis sulfur (slow release)
 31-00-00 Isobutilidena diurea (slow release)
 33-00-00 hingga 34-00-00 Ammonium nitrat
 35-00-00 Urea (slow release, terkadang dalam wujud
ureaformaldehida)
 40-00-00 Metilena urea (slow release)
 46-00-00 Urea
 82-00-00 Anhydrous ammonia
 10-34-00 hingga 11-37-00 Ammonium polifosfat
 11-48-00 hingga 11-55-00 Monoammonium fosfat
 18-46-00 hingga 21-54-00 Diammonium fosfat
 13-00-44 Potassium nitrat
 00-17-00 hingga 00-22-00 Superfosfat (Monokalsium fosfat
monohidrat dengan gipsum)
 00-44-00 hingga 00-52-00 Triple superfosfat (Monokalsium
fosfat monohidrat)

Nilai NPK untuk bahan mineral:

 11-08-02 hingga 16-12-03 guano


 00-3-00 hingga 00-8-00 batu fosfat (menjadi 00-34-00 jika
dalam bentuk dapat dilarutkan)
 00-00-22 Kalium magnesium sulfat
 00-00-60 Kalium klorida

Nilai NPK untuk bahan biosolid:

 01-00-00 kotoran sapi dari peternakan susu


 01-00-01 kotoran kuda
 03-02-02 kotoran unggas
 04-12-00 tepung tulang
 05-05-06 tulang dan darah ikan
 06-02-00 Milorganit

Langkah-Langkah Membuat Perhitungannya

1. Menghitung Populasi Tanaman


𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐿𝑎ℎ𝑎𝑛
=
𝑃𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑇𝑎𝑛𝑎𝑚𝑎𝑛
4𝑚𝑥5𝑚
=
80 𝑐𝑚 𝑥 70 𝑐𝑚
4𝑚𝑥5𝑚
=
0,8 𝑚 𝑥 0,7 𝑚
20 𝑚
=
0,56 𝑚

= 35.71 m2

2. Menghitung Kebutuhan Pupuk

𝑅𝑒𝑘𝑜𝑚𝑒𝑛𝑑𝑎𝑠𝑖 𝑃𝑢𝑝𝑢𝑘
- ZA =
𝑃𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑇𝑎𝑛𝑎𝑚𝑎𝑛

300 𝑘𝑔/ℎ𝑎
=
35,71 𝑚2

= 8,4 kg

𝑅𝑒𝑘𝑜𝑚𝑒𝑛𝑑𝑎𝑠𝑖 𝑃𝑢𝑝𝑢𝑘
- SP 36 =
𝑃𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑇𝑎𝑛𝑎𝑚𝑎𝑛
500 𝑘𝑔/ℎ𝑎
=
35,71 𝑚2

= 14,0 kg

𝑅𝑒𝑘𝑜𝑚𝑒𝑛𝑑𝑎𝑠𝑖 𝑃𝑢𝑝𝑢𝑘
- KCI =
𝑃𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑇𝑎𝑛𝑎𝑚𝑎𝑛
200 𝑘𝑔/ℎ𝑎
=
35,71 𝑚2

= 5,6 kg

3. Kebutuhan Unsur Per Tanaman


46
- N (Nitrogen) = x 8,4
100
= 3,86
= 3860 gram

36
- P (Fosfor) = x 14,0
100
= 5,04
= 5040 gram

60
- N (Kalium) = x 5,6
100
= 3,36 kg
= 3360 gram

Anda mungkin juga menyukai