Anda di halaman 1dari 100

STUDI ANALISIS SISTEM DISTRIBUSI DAN INSTALASI HOTEL GRAN MAHAKAM JAKARTA SELATA N SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi

persyaratan penyelesaian program S-1 Jurusan Teknik Elek tro Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang Oleh : Agus Priyanto 5350403011 Teknik Elektro S1 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2007/2008 i

SKRIPSI STUDI ANALISIS SISTEM DISTRIBUSI DAN INSTALASI HOTEL GRAN MAHAKAM, JAKAR TA SELATAN yang dipersiapkan dan disusun oleh Agus Priyanto 5350403011 telah dip ertahankan di depan Dewan penguji pada tanggal 15 Agustus 2007 Susunan Dewan Penguji Pembimbing Utama Anggota Tim Penguji Lain Ir. M. Isnaeni. Bs, M.T. NIP. 132 048 534 Drs. Sutarno, M.T. NIP. 131 140 308 Pembimbing Pendamping Drs. Said Sunardiyo, M.T. NIP. 131 961 219 Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh deraj at sarjana teknik tanggal : 2007 Drs. Djoko Adi Widodo, M.T. NIP. 131 570 064 Pengelola Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Semarang ii

SURAT PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang per nah di ajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan s epanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali yang secara tertulis di acu dalam naskah in i dan disebutkan dalam daftar pustaka. Semarang, 7-8-2007 Penulis Agus Priyanto iii

INTI SARI Agus Priyanto. 2007. Studi Analisis Sistem Distribusi Dan Instalasi Hotel Gran M ahakam Jakarta Selatan. Skripsi. Semarang : Teknik Elektro S-1, Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas negeri Semarang. Tenaga listrik merupakan hal yang mutlak diperlukan dalam suatu industri jasa seperti hotel, dikarenakan banyaknya peralatan-peralatan yang memerlukan tenaga listrik untuk menggerakannya. Disamp ing memberi manfaat energi listrik juga dapat membahayakan dan merugikan manusia . Oleh karena itu dalam membuat suatu instalasi listrik harus dilakukan dengan b enar sesuai dengan prosedur dan peraturan yang ada sehingga instalasi listrik te rsebut dapat berfungsi sebagaimana mestinya, aman bagi manusia dan bangunan sert a bernilai ekonomis Tugas akhir ini membahas tentang sistem distribusi dan insta lasi listrik di Hotel Gran Mahakam, Jakarta Selatan yang mana diperlukan suplai listrik yang kontinyu sehingga semua kegiatan di dalam hotel tidak terganggu. Un tuk itu sistem distribusi dan instalasinya perlu dievaluasi. Sistem distribusi d i Hotel Gran Mahakam, Jakarta Selatan menggunakan sistem radial. Dimana sumber u tama listrik di suplai oleh PLN dan jika sewaktuwaktu PLN padam maka digunakan g enerator set sebagai cadangannya. Dari hasil analisa diperoleh bahwa pada sistem tegangan di Hotel Gran Mahakam, Jakarta Selatan mengalami susut tegangan, namun perubahan susut tegangan tersebut masih dalam batas toleransi yang diijinkan ol eh PUIL 2000 yaitu + - 5% sehingga sistem tegangan dapat dikatakan baik. Semua kab el yang terpasang di Hotel Gran Mahakam, Jakarta Selatan dari hasil analisis bai k dan aman untuk digunakan. Akan tetapi untuk sistem pemutus daya dan sistem gro undingnya sebagian ada yang tidak sesuai dengan PUIL 2000. Jadi secara keseluruh an sistem distribusi dan instalasi di Hotel Gran Mahakam, Jakarta selatan belum dapat dikatakan aman dan baik untuk digunakan. Kata kunci : Sistem distribusi, i nstalasi dan analisis iv

ABSTRACT Agus Priyanto. 2007. Studies of distribution and instalation system in Hotel Gra n Mahakam, South Jakarta. Skripsi. Semarang : S-1 Electro Technigue, Electro Tec hnigue, Electro Faculty, Semarang State Of University. Electric power is an abso lute thing that needed in service industry like hotel because too many tools tha t needs electric power to move on. Electric power is not only gives benefit but also can danger and damage the human being. Therefore making electric instalatio n is have to do well in accordance with the procedure and the rules, until the e lectric instalation can be functioned save for human being and construction and economic value. This skripsi is discuss about distribution and instalation syste m in Hotel Gran Mahakam, South Jakarta wich needs continuous electric supply unt il all activities on the hotel are not disturbed. Distribution system in Hotel G ran Mahakam, South Jakarta is using radial system which the main electric source is supplied by state electricity enterprise and if it extinguish we use genset for reverse. Base on the analysis we get that system is drop voltage. However th e change of drop voltage is still in toleran of the PUIL 2000 that is 5 % so we can say that condition of drop voltage system are good. From the analysis, all t he connected cabel in Hotel Gran Mahakam, South Jakarta are good and safe to use . But there are some of MCCB or MCB and grounding system which not suitable with PUIL. Totally distribution and installation system in Hotel Gran Mahakam, South Jakarta are not safe and good enough to use. Key words : Distribution, instalat ion and analysis v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN Motto : 1. 2. Tanpa perjuangan, tak mungkin ada kemajuan. (Fredrick Douglass) Me nurutku, jika menginginkan pelangi, kau harus mau menerima hujan. (Dolly Parton) Persembahan : 1. My Mom in Heaven (Almh) Ibu Chodisah. 2. My Grand Mother Ibu Fa timah. 3. My Brother's Mas Uri and Mas Ratmo. 4. Bapak Sukaryo dan Ibu Minarti 5. My Sweat Lovely Ayu Riris Yuniarti. 6. My Friend's in Electrical Engineering '03, UN NES. 7. TE 2003, Almamaterku Universitas Negeri Semarang. vi

KATA PENGANTAR Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kepada Allah SWT , karena dengan Rahmat dan Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi yang ber judul STUDI ANALISIS SISTEM DISTRIBUSI DAN INSTALASI HOTEL GRAN MAHAKAM, JAKARTA SELATAN ini dibuat sebagai salah satu syarat kelulusan dalam kurikulum Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Semaarang. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah ikut serta mendukung dalam pembuatan skripsi ini, antara lain : 1. Bapak Drs. D joko Adi Widodo, M.T selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Sema rang 2. Bapak Ir. M. Isnaeni. Bs, M.T selaku dosen pembimbing utama dari Univers itas Gadjah Mada, Yogyakarta. 3. Bapak Drs. Sutarno, M.T. selaku dosen penguji y ang telah memberikan banyak saran kepada penulis. 4. Bapak Drs. Said Sunardiyo, M.T selaku Dosen Wali Teknik Elektro 2003 Universitas Negeri Semarang dan juga s elaku dosen penguji yang telah memberikan banyak saran kepada penulis. 5. Ibu Fa timah, Mas Uri, Bapak Sukaryo, Ibu Minarti, My Sweat Lovely Ayu Riris Yuniarti y ang selalu memberikan doa restu serta memberikan dukungan secara moral maupun ma terial. 6. Ir. Jati Priyono yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. 7. Bapak Agung Riswanto, S.T dan Bapak Ir. Prabowo selaku Chief Engineering di H otel Gran Mahakam, Jakarta Selatan. 8. Tejo Waloyo (STL'03, Unnes), Suryaningrum ( Tegal) yang telah memberikan sumbangsih pikiran, semangat, juga do'a hingga tersel esianya skripsi ini. 9. Om Udin, Mas Ade, Dede, Makhwani (Jakarta) dan Awaluyo E ko Prabowo (UII, Yogyakarta) yang telah memberiakan support dalam penyelesaian s kripsi ini. vii

10. Temen- temen STL'03, Unnes pada khususnya dan temen- temen Teknik Elektro 03 p ada umumnya yang telah memeberikan sumbangsih pikiran, semangat, juga do'a hingga terselesianya skripsi ini. 11. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persa tu yang telah membantu dan memberikan dorongan dalam penyelesaian skripsi. Penul is menyadari sebagai manusia tidak ada yang sempurna begitu pula dalam pembuatan skripsi ini. Karena itu penulis mohon maaf jika ada kesalahan dalam pembuatan s kripsi ini. Kiranya Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang kelak akan membalas kebaikan se mua pihak, masukan berupa saran dan kritik sangat diharapkan untuk perbaikan skr ipsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan duni a pendidikan pada khususnya. Semarang, 07 Agustus 2007 Penulis viii

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL................................................................... .................... i LEMBAR PENGESAHAN........................................ ..................................... ii SURAT PERNYATAAN....................... ......................................................... iii INTI SARI......... ................................................................................ .............. iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN......................................... ......................... vi KATA PENGANTAR..................................... ............................................... vii DAFTAR ISI.................. ................................................................................ ix DAFTAR GAMBAR............................................................... ...................... xi DAFTAR TABEL.......................................... ............................................... DAFTAR LAMPIRAN................. ................................................................ xii xiii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang............................................................... .................... 1 B. Permasalahan.......................................... ........................................... 1 C. Tujuan......................... ............................................................. ......... 1 D. Rua ng Lingkup.Masalah.............................................................. .... 2 E. Metodologi Pembahasan................................................. .............. ... 2 F. Sistematika Pembahasan.................................. ................................. 3 BAB II DASAR TEORI A. Pengertian Dasar Distr ibusi Dan Instalasi....................................... 4 B. Jaringan Listrik ................................................................................ . 5 C. Komponen Instalasi Listrik............................................... .............. 9 1. Pemutus Daya................................................ ............................. 9 2. Circuit Breaker.............................. .............................................. 10 3. Saklar..................... .................................................................... 11 4. Penta nahan........................................................................... ...... 13 5. Kabel.............................................................. .............................. 15 D. Jatuh Tegangan............................. .................................................... 25 ix

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian........................................................ ....... 26 1. Metode Observasi.................................................. ............. 26 2. Metode Wawancara............................................ ................ 26 3. Metode Literatur......................................... ......................... 26 B. Pengumpulan Data................................ ..................................... 26 1. Suplai Energi Listrik............... ............................................. 28 2. Pembagian Beban............. ................................................... 28 3. LVMDP................. .............................................................. 31 4. SDP........ .............................................................................. 3 3 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.. Sistem Jaringan Listrik..................................................... ...........39 B. Kabel.......................................................... ..................................39 C. Sistem Pengaman......................... ............................................... 44 D. Grounding................. .................................................................. 50 E. Perhitu ngan Susut Tegangan....................................................... 53 BA B V PENUTUP A. Kesimpulan................................................................... ............. 56 B. Saran....................................................... ................................... 56 DAFTAR PUSTAKA.................................................................. .................. 57 LAMPIRAN.................................................. ................................................ 58 x

DAFTAR GAMBAR 1. Konfigurasi Sistem Distribusi Tegangan Menengah 6 2. Konfigyrasi Sistem Distribusi Tegangan Rendah........................ 8 3. Kabel NYFGbY...................... ..................................................... 16 4. Kabel NYY........... ........................................................................ 17 5. K abel NYM........................................................................ .......... 18 6. Kabel NYA...................................................... ............................ 18 7. Panjang penghantar LVMDP ke DB TW............ ........................ 54 xi

DAFTAR TABEL 1. 2. PUIL 2000 page 77 tabel 3.16-1. 14 KHA kabel tanah tegangan rendah pada o C dan suhu penghantar maksimum 70 o C 20 3. KHA kabel rumah PVC tunggal tanpa arus pengenal alat proteksi pada suhu keliling 30oC, dengan suhu penghantar mak simum 70oC 21 4. KHA kabel rumah dengan selubung PVC pada suhu keliling 30oC tar maksimum 70oC 22 5. KHA kabel tanah tegangan rendah pada suhu keliling 30 o C dan suhu penghantar maksimum 70 o C... 23 6. Faktor koreksi untuk KHA dari be berinti tunggal pada sistem arus searah dan kabel tanah berinti banyak pada sist em arus fasa 3 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. Spesifikasi generator..... ........................................................................ 24 28 LVMDP........................................................................... ......................... 31 SDP................................................ .......................................................... 33 Kualifikasi kabel LVMDP.1 Kualifikasi kabel LVMDP.2.. 42 42 Kualifikasi kabel SDP. 43 Kualifikasi Pengaman LVMDP.1. 45 Kualifikasi Pengaman SDP. 47 Kualifikasi grounding LVMDP.1 50

Kualifikasi grounding LVMDP.2. 51 Kualifikasi grounding SDP.... xii

DAFTAR LAMPIRAN 1. Katalog Kabel 2. Katalog MCCB 3. Gambar block digram sistem distribusi Hotel Gran Mahakam 4. Gamabar diagram pengawatan LVMDP I 5. Gamabar diagram pengawatan LVMDP II 6. Keterangan gambar xiii

xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tenaga listrik merupakan hal yang mutlak diperlukan dalam sebu ah industri jasa seperti hotel, dapat dikatakan bahwa tenaga listrik sudah merup akan kebutuhan yang sangat vital untuk jalannya operasional hotel, dikarenakan b anyaknya peralatan-peralatan yang membutuhkan tenaga listrik untuk menggerakkann ya. Disamping memberi manfaat, energi listrik juga dapat membahayakan dan merugikan manusia. Oleh karena itu dalam membuat suatu instalas i ketenagalistrikan harus dilakukan dengan benar sesuai dengan prosedur dan pera turan yang ada serta menggunakan peralatanperalatan / bahan-bahan yang memenuhi standart. Sehingga instalasi tersebut dapat berfungsi sebagaimana mestinya, aman bagi manusia dan bangunan,serta bernilai ekonomis. B. Pemasalahan Mempelajari sistem distribusi dan instalasi di Hotel Gran Mahakam, J akarta Selatan berkaitan dengan standarisasi berdasar PUIL 2000. C. Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dan mempelajari sistem distr ibusi dan instalasi yang ada pada Hotel Grand Mahakam, Jakarta Selatan 1

D. Ruang Lingkup Masalah Ruang lingkup pembahasan yang ada adalah : 1. Mempelajari sistem jaringan listrik 2. Mempelajari sifat dan macam beban 3. Mempelajari sist em pengaman 4. Mempelajari pemilihan kabel 5. Mempelajari grounding 6. Mempelaja ri susut tegangan E. Metodologi Pembahasan Metode pembahasan yang dilakukan sesuai dengan langkah-lan gkah berikut : 1. Studi Literatur Studi literatur dilakukan untuk mencari bahanbahan serta konsepkonsep yang mendukung penelitian ini. Dan mempelajari sistem d istribusi dan instalasi yang ada. 2. Pengumpulan Data Data yang diperlukan antar a lain : a. b. c. d. 3. Data sistem jaringan listrik Data sifat dan macam beban Data sistem pengaman Data kabel Analisa Data Data yang diperoleh akan dianalisa untuk mengetahui efektifitas dan efesiensi dan sistem distribusi dan instalasi yang ada di Hotel Gran Mahakam, J akarta Selatan. 4. Pengambilan Kesimpulan Dari hasil analisa data dapat disimpulkan apakah sistem d istribusi dan instalasi yang ada efektif dan efesien serta sesuai standart PUIL atau tidak. 2

F. Sistematika Pembahasan Bab I Pendahuluan Dalam bab ini berisi latar belakang, pe rmasalahan, tujuan, ruang lingkup pembahasan, serta metode yang digunakan. Bab I I Landasan Teori Bab ini berisi tentang dasar-dasar teori yang mendukung system distribusi dan instalasi. Bab III Metodologi Penelitian Pada bab ini berisi gamb aran tentang metode penelitian yang digunakan juga berisi tentang kumpulan data system instalasi listrik yang ada di Hotel Gran Mahakam. Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan Pada bab ini data yang diperoleh akan dianalisis untuk mencari e fektifitas dan efesiensi dari system distribusi. Bab V Penutup Bab ini menjelask an tentang hal-hal yang diperoleh dari hasil pengamatan, pengukuran serta analis a data berupa kesimpulan dan saran. 3

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Dasar Distribusi Dan Instalasi Secara sederhana Sistem Distribusi Tena ga Listrik dapat diartikan sebagai sistem sarana penyampaian tenaga listrik dari sumber ke pusat beban. Sementara untuk Sistem Instalasi adalah cara pemasangan pen yalur tenaga listrik, dimana pemasangannya harus sesuai dengan peraturan yang te lah ditetapkan di dalam Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL). Oleh karena s umber tenaga listrik untuk beban memilki kondisi dan persyaratan-persyaratan ter tentu, maka sarana penyampaiannya pun dikehandaki memenuhi persyaratan tertentu pula. Kondisi dan persyaratan yang dimaksudkan tersebut antara lain : 1. Setiap peralatan listrik dirancang memiliki rating tegangan, frekuensi dan daya nominal tertentu. 2. Letak titik sumber (pembangkit) dengan titik beban tidak selalu be rdekatan. 3. Pada pengoperasian peralatan listrik perlu dijamin keamanan bagi pe ralatan itu sendiri, bagi manusia pengguna, dan bagi lingkungannya. Dalam upaya antisipasi ketiga hal tersebut, maka untuk system penyampaian tenaga listrik dit untut beberapa kriteria : 1. Diperlukan saluran daya (tenaga) yang efektif, ekon omis, dan efesien. 2. Diperlukan tersedianya daya (tenaga) listrik dengan kapasi tas yang cukup (memenuhi), tegangan (dan frekwensi) yang stabil pada harga nomin al tertentu, sesuai dengan design peralatan. Singkatnya diperlukan penyediaan da ya dengan kualitas yang baik. 4

3. Diperlukan sarana system pengaman yang baik, sesuai dengan persyaratan pengam an (cepat kerja, peka, efektif, andal, dan ekonomis). B. Jaringan Listrik Penyaluran energi listrik dan pusat listrik dilakukan dengan ka bel dan dengan saluran udara. Untuk mengurangi kerugian, digunakan tegangan ting gi. Keuntungan transmisi dengan saluran udara dibandingkan dengan penggunaan kab el tanah adalah : a. Isolasinya lebih mudah b. Pendinginannya baik c. Gangguan d apat diatasi dengan cepat d. Jauh lebih murah. Sistem tegangan yang digunakan be rbeda-beda. Di Indonesia untuk transmisi dari pusat listrik ke gardu induk keban yakan digunakan 70 kV. Untuk transmisi ini umumnya digunakan saluran udara. Untu k penyaluran dari gardu induk ke gardu transformator menggunakan tegangan 20 kV. Penyaluran ini menggunakan saluran udara atau kabel bawah tanah. Untuk distribu si lokal, yaitu penyaluran dan gardu transformator ke konsumen, menggunakan tega ngan 220/380 V. Untuk jaringan distribusi ini kebanyakan digunakan saluran udara , kecuali di bagianbagian kota yang padat atau kalau keindahan lingkungannya har us diutamakan. Oleh karena itu perlu pertimbangan yang cukup matang. 1. Sistem D istribusi Tegangan Menengah Berikut adalah beberapa konfigurasi sistem distribus i tegangan menengah : a. Sistem single feeder dengan satu atau beberapa tranform ator (trafo) b. Sistem open ring dengan satu suplai tegangan menengah unit 5

c. Sistem open ring dengan dua sumber tegangan menengah Gambar 1 Konfigurasi Sistem Distribusi Tegangan Menengah 2. Sistem Distribusi Tegangan Rendah Untuk sistem distribusi tegangan rendah, ko nfigurasi yang digunakan adalah: a. Sistem Radial Single Feeder Sistem ini merup akan sistem yang paling sederhana dan merupakan dasar untuk sistem distribusi ya ng lain. Setiap beban disuplai hanya dari satu sumber tunggal. b. Sistem Dua kut ub Dalam sistem ini, tenaga listrik disuplai dari dua unit trafo yang terhubung pada satu saluran tegangan menengah yang sama. c. Sistem dua kutub dengan 2 MLVS (Main Low Voltage Switchgear) Untuk meningkatkan ketersediaan listrik jika terj adi gangguan pada busbar atau untuk pemeliharaan salah satu unit trafo, maka dapat d ilakukan dengan mambagi MLVS menjadi dua bagian. Sistem ini biasanya memerlukan Automatic Transfer Switch (ATS). 6

d. Sistem Interconnected Switcboard Jika jarak trafo yang satu dengan yang lain berjauhan, biasanya kedua trafo tersebut dihubungkan melalui busbar trunking. Be ban untuk keadaan darurat dapat disuplai dari salah satu trafo. Ketersediaan tan aga listrik dapt lebih terjamin karena beban dapat disuplai dari trafo lain jika salah satu trafo mengalami gangguan. e. Sistem Ring (cincin) Sistem ini dapat d ianggap sebagai pengembangan dari sistem interconnected switchboard. Khususnya, sistem dengan 4 unit trafo yang terhubung pada saluran tegangan menengah yang sa ma. Sistem ini sangat cocok untuk sistem instalasi yang luas dengan kerapatan be ban yang tinggi ( kVA / m2). Setiap busbar dapat disuplai dari salah satu trafo yang ada di kedua ujung busbar. f. Sistem Double-Ended Power Supply Sistem ini d ipakai untuk sistem instalasi yang mensyaratkan ketersediaan listrik yang maksim al. Dalam sistem ini biasanya memiliki 3 sumber tenaga dengan 2 sumber tenaga ya ng independen yaitu : 1. Dua unit trafo yang disuplai dari saluran tegangan mene ngah yang berbeda 2. Satu trafo dan satu Generator 3. Satu trafo dan satu UPS .D engan sistem ini, pemeliharaan atau perbaikan sistem distribusi listrik dapat di lakukan tanpa memutus sumber tenaga. g. Sistem Campuran / Kombinasi Sistem insta lasi dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok dengan konfigurasi yang berbe da, misal untuk unit 7

generator dan UPS, kebutuhan sektor (beberapa sektor disuplai dari kabel dan lai nnya dari busbar trunking). a) Radial Single Feeder b) Dua-Kutub c) Dua kutub dengan 2 MLVS d) Interconnected Switcboard e) Ring (Cincin) f) Double-Ended Power Supply 1. Single Feeder 2. Interconnected Switcboard g) Konfigurasi kombinasi 3. Double-Ended Gambar .2 Konfigurasi Sistem Distribusi Tegangan Rendah 8

C. Komponen Instalasi Listrik 1. Pemutus Daya Salah satu faktor teknis yang perlu d iperhatikan dalam penyediaan dan penyaluran daya listrik adalah kualitas dari da ya itu sendiri. Faktor kualitas daya ini meliputi stabilitas tegangan , kontinyu itas pelayanan, keandalan pengaman, kapasitas daya yang memenuhi (sesuai) kebutu han dan sebagainya. Dalam hal keandalan pengaman tidak berarti bahwa penyediaan daya yang baik adalah penyediaan daya yang tidak pernah mengalami gangguan. Seba liknya pengaman yang baik adalah bila setiap terjadi gangguan akan merespon alat -alat pengaman untuk segera memutuskan hubungan (trip) sehingga bahay terbakar a tau bahaya yang lain dapat dihindarkan. Jenis gangguan yang seringkali terjadi p ada suatu sistem yang bekerja normal adalah gangguan beban lebih dimana arus yan g lewat pada peralatan pembatas arusnya melebihi harga batas (rating). Sedangkan jenis gangguan lain yang sering terjadi adalah gangguan hubung singkat. Secara umum arus gangguan yang terjadi pada gangguan ini jauh lebih besar dari rating n ominalnya. Fungsi dari pemutus daya yaitu : a. Isolasi, memisahkan isolasi dari catu daya listrik untuk pengaman. b. Proteksi, pengaman terhadap kabel, peralata n listrik, manusia dari gangguan yang terjadi. c. Kontrol, membuka dan menutup r angkaian untuk mengontrol dan perawatan. 9

2. Circuit Breaker (CB) Fungsi dari komponen ini adalah untuk memutuskan atau me nghubungkan rangkaian pada saat berbeban atau tidak berbeban serta akan membuka dalam keadaan terjadi gangguan arus lebih atau arus hubung singkat. Dengan demik ian berbeda dengfan saklar biasa, circuit breaker dapat berfungsi sebagai saklar dalam kondisi normal maupun tidak, serta dapat memutus arus lebih dan arus hubu ng singkat. Circuit breaker dapat dipasang untuk dua tujuan dasar, yaitu: a. Ber fungsi selama kondisi pengoperasian normal, untuk menghubungkan maupun memutus r angkaian dalam keadaan berbeban dengan tujuan untuk pengoperasian dan perawatan dari rangkaian maupun bebannya. b. Bekerja selama kondisi operasional yang tidak normal, misalnya jika terjadi hubung singkat ataupun arus lebih. Arus lebih mau pun arus hubung singkat dapat merusak peralatan dan instalasi suplai daya jika d ibiarkan mengalir di dalam rangkaian dalam kondisi yang cukup lama. Komponen lai n yang hampir sama dengan Circuit Breaker adalah Disconnecting Switch yang dipas ang untuk mewujudkan suatu pemisahan dari tegangan hidup. Sesungguhnya kegunaan disconnecting switch muncul saat dilakukan maintenance pada CB. Jadi disconnecti ng switch tidak untuk memutus arus nominal dan arus short circuit. Jenis circuit breaker yang banyak digunakan untuk perlengkapan instalasi listrik yaitu : a. M CB (Maintenance Circuit Breaker) MCB (Maintenance Circuit Breaker) adalah pengam an yang digunakan sebagai pemutus rangkaian, baik arus nominal maupun arus gangg uan. MCB merupakan kombinasi fungsi 10

fuse dan fungsi pemutus arus. MCB dapat digunakan sebagai pengganti fuse yang da pat juga untuk mendeteksi arus lebih. b. MCCB (Moulded Case Circuit Breaaker) MC CB (Moulded Case Circuit Breaaker) adalah pengaman yang digunakan sebagai pemutus arus rangkaian, baik arus nominal maupun arus gangguan. MCCB mempunyai unit trip dimana dengan adanya unit trip tersebut kita dapat menggeser I r (merupakan pengaman terhadap arus lebih) dan I m (merupakan pengaman terhadap arus short circuit). c. ACB (Air Circuit Breake r) ACB (Air Circuit Breaker) adalah pengaman yang digunakan sebagai pemutus arus rangkaian, baik arus nominal maupun arus gangguan hampir sama dengan MCCB tetap i menggunakan udara. Untuk mengetahui ranting dari pengaman yang dipakai dapat d iketahui dari arus nominal yang melalui saluran tersebut kemudian disesuaikan de ngan ranting dari katalog. Dan perlu diketahui pada arus short circuitnya: I sc = IL ...........................(1) %Z I sc (kA) IL = Arus hubung singkat prospektif pada titik instalasi = Arus beban %Z = Per unit transformer impedance 3. Saklar Saklar digunakan untuk memutuskan dan menghubungkan rangkaian listrik. Cara kerja saklar yaitu pada saat saklar ak an membuka untuk memutuskan rangkaian, sebuah pegas akan ditegangkan. Pegas ini yang menggerakan saklar sehingga dapat memutuskan rangkaian dalam waktu singkat. Jadi kecepatan 11

pemutusan ditentukan oleh pegas dan tidak tergantung pada pelayanan. kemungkinan Karena cepatnya besar waktu api pemutusan, antara maka timbulnya kontak-kontak pemutusan sangat kecil. Berbeda dengan pemisah, saklar (beban) dapat digunakan u ntuk memutuskan rangkaian dalam keadaan berbeban. Pemasangan saklar ini biasanya 1,5 m di atas lantai untuk menghindari jangkauan ana-anak. Pemisah digunakan un tuk memutuskan dan menghubungkan rangkaian listrik dalam keadaan tidak berbeban atau hampir tidak b erbeban. Pemisah tidak memiliki pemutusan sesaat, karena itu kecepatan pemutusan tergantung pada pelayanannya. Saklar dan pemisah harus memenuhi beberapa persya ratan, antara lain : a. Harus dapat dilayani secara aman tanpa memerlukan alat b antu b. Jumlahnya harus sedemikian hingga semua pekerjaan pelayanan, pemeliharaa n dan perbaikan pada instalasi dapat dilakukan dengan umum. c. Dalam keadaan ter buka, bagian-bagian sakelar atau pemisah yang bergerak harus tidak bertegangan. d. Harus tidak dapat menghubungkan dengan sendirinya karena pengaruh gaya berat. e. Kemampuan saklar sekurang-kurangnya harus sesuai dengan daya alat yang dihub ungkan, tetapi tidak boleh kurang dari 5A. 12

4. Pentanahan (Grounding) Pentanahan adalah suatu tindakan pengamanan dalam instala si listrik. Jika tegangan kerjanya melebihi 50 V ke tanah diberi pentanahan peng aman atau dilindungi dengan isolasi ganda. Pentanahan pengaman bertujuan : a. Un tuk mengurangi beda tegangan b. Supaya arus yang timbul jika hubungan tanah terj adi dapat langsung mengalir ke titik bintang dari jaringan suplai diharapkan pen gaman-pengaman lebur yang digunakan akan putus dalam waktu singkat. Pentanahan t erdiri dari : a. Grounding sistem Dipakai untuk sistem grounding artinya pentana han untuk seluruh instalasi b. Grounding peralatan Dipakai untuk sistem groundin g equipment, artinya pentanahan untuk semua bagian logam dari instalasi tegangan rendah di semua temp at yang pada keadaan normal tidak boleh bertegangan, harus dihubungkan dengan ta nah. Tahanan pentanahan < = 5 ohm. c. Elektrode tanah Macam-macam elektroda tana h : 1) Elektrode Pita Dibuat dari hantaran berbentuk pita atau batang bulat atau dari hamtaran yang dipilih yang berbentuk radial, lingkaran atau kombinasi dari bentuk tersebut. Harus disusun simetris dengan jumlah jari-jari tidak perlu leb ih dari enam karena tidak terlalu berpengaruh. 13

2) Elektrode Batang Terbuat dari pipa atau besi baja profil yang ditanam tegak l urus ke dalam tanah. Panjang elektrode yang digunakan disesuaikan dengan tahanan pentanahan yang diperlukan. 3) Elektrode Plat Terbuat dari lempengan plat logam , plat logam berlubang atau terbuat dari kawat kasa. Plat ini ditanam tegak luru s di dalam tanah, dengan tepi atasnya sekurang-kurangnya satu meter dibawah perm ukaan tanah. A. Pemilihan Kawat Pentanahan Untuk pemilihan luas penampang dari kawat pentanahan atau grounding dapat kita g unakan standar dari PUIL 2000 pada halaman 77 tabel 3.16-1 "Luas penampang pengh antar proteksi tidak boleh kurang dari nilai yang tercantum dalam tabel 3.16-1. Jika penerapan tabel 3.16-1 menghasilkan ukuran yang tidak standar, maka dipergu nakan penghantar yang mempunyai luas penampang standar terdekat." Tabel 1 Luas P enampang Penghantar Fasa Instalasi S (mm2) S 16 16<S 32 S>32 Luas Penampang Mini mum Penghantar Proteksi Yang Berkaitan SP (mm2) S 16 S/2 Sumber: Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000. page 77 tabel 3.16-1 14

5. Kabel Kabel merupakan salah satu sarana dalam instalasi listrik karena kabel men ghantarkan arus ke beban yang terpasang. Oleh karena itu perlu diketahui secara pasti berapa besar beban yang terpasang agar kapasitas kabel memadai. Pemikiran kabel mempertimbangkan beberapa hal : a. Electrical, meliputi ukuran konduktor, type dan tebal isolasi. Bahan yang tepat untuk desain tegangan menengah dan rend ah, mempertimbangkan kekuatan listrik, bahan isolasi, konstanta dielektrik dan f aktor daya. b. Suhu, menyesuaikan dengan suhu lingkungan dan kondisi kelebihan b eban, pengembangan dan tahanan thermal. c. Mechanical, meliputi kekerasan dan fl exibilitas serta terhadap kehancuran, abrasi dan mempertimbangkan kelembaban. d. Kimiawi, stabilitas dari bahan terhadap bahan kimia, cahaya matahari. Untuk p emilihan kabel didasarkan pada arus yang mengalir pada penghantar tersebut. Ada dua macam arus yaitu a. Arus bolak-balik 3 fasa: I= P 3E cosq ............................(2) Dimana I P E Cos = arus (ampere) = daya/beban (watt) = tegangan antar fasa (volt ) = faktor daya b. Arus bolak-balik 1 fasa P I= ..........................(3) E cos q 15

Dari persamaan di atas didapat arus nominal yang tinggal dikalikan dengan safety factor dan hasilnya disesuaikan dengan tabel dari jenis kabel yang digunakan ma ka akan diketahui luas penampang dari kabel yang dipakai. Pemilihan kabel juga h arus disesuaikan dengan pemilihan rating pengaman Macam-macam kabel : a. Kabel N YFGbY Kabel jenis ini biasanya digunakan untuk sirkuit power distribusi, baik pa da lokasi kering ataupun basah/lembab. Dengan adanya pelindung kawat dan pita ba ja yang digalvanisasi, kabel ini memungkinkan ditanam langsung dalam tanah tanpa pelindung tambahan. Isolasi dibuat tanpa warna dan tiga urat dibedakan dengan n on strip, strip 1 dan strip 2. Kabel ini mempunyai selubung PVC warna merah deng an penampang luar mencapai 57 mm. 1. Konduktor 2. Isolasi 3. Filler 4/5. Perisai 6. Pelindung Terluar Tembaga yang di-anil-kan PVC terekstrusi PVC terekstrusi Kawat baja dan spiral p ita yang berlapis seng : PVC terekstrusi : : : : Gambar 3. Kabel NYFGbY b. Kabel NYY Kabel ini dirancang untuk instalasi tetap dalam tanah yang harus di berikan pelindung khusus (misalnya: duct, pipa baja 16

PVC atau besi baja). Instalasi ini bisa ditempatkan di luar atau di dalam bangun an baik pada kondisi basah ataupun kering. Kabel jenis ini mempunyai selubung PV C warna hitam, terdiri dari 1-4 urat dengan penampang luar mencapai 56 mm.Penggu naan kabel tanah NYY diatur dalam PUIL 2000 pasal 7.15. 1. Konduktor : Tembaga yang di-anil-kan 2. Isolasi : PVC terekstrusi 3. Filler : PVC terekstrusi 4. Pelindung Terluar : PVC terekstrusi Gambar 4. Kabel NYY c. Kabel NYM Kabel ini hanya direkomendasikan khusus untuk instalasi tetap di da lam bangunan yang penempatannya bisa di dalam atau di luar plester tembok ataupu n dalam pipa pada ruangan kering atau lembab. Kabel ini tidak diijinkan untuk di pasang di luar rumah yang langsung terkena panas dan hujan ataupun ditanam langs ung dalam tanah. Penggunaan kabel instalasi berselubung ini diatur dalam PUIL 20 00 pasal 7.12.2. 17

1. Konduktor 2. Isolasi 3. Filler 4. Pelindung Terluar : Tembaga yang di-anil-kan : PVC terekstrusi : PVC terekstrusi : PVC terekstrusi Gambar 5. Kabel NYM d. Kabel NYA Kabel jenis ini dirancang dan direkomendasikan untuk digunakan pada instalasi tetap dalam kotak distribusi atau rangkaian pada panel. diperbolehkan untuk Pemasangan kabel ini yang kering dan hanya tidak tempat direkomendasikan bila dipasang pada tempat yang basah atau langsung terkena cuac a. 1. Konduktor 2. Isolasi : Tembaga yang di-anil-kan : PVC terekstrusi Gambar 6. Kabel NYA e. Kabel NYAF Kabel jenis ini fleksibel dan dirancang untuk instalasi di dalam p ipa, duct atau dalam kotak distribusi. Karena sifatnya yang fleksibel' Kabel ini s angat cocok untuk tempat yang mempunyai belokan yang tajam. Kabel dengan ukuran 18

kurang dari 1,5 mm2 hanya diperbolehkan digunakan di dalam peralatan ataupun pap an pengontrol dan tidak diperbolehkan dipasang untuk instalasi tetap. f. Hantaran Tembaga Telanjang (BBC) Untuk saluran distribusi udara yang direntan gkan diantara tiang-tiang dan isolator-isolator yang khusus dirancang untuk itu. Disamping itu juga bisa digunakan untuk hantarn pertanahan (grounding) g. Twisted Cable Saluran Rumah (Service Enterance) Kabel jenis ini khusus diguna kan untuk saluran dari jaringan distribusi ke konsumen. Dengan adanya bahan peng hantar dari tembaga jenis setengah keras atau keras, maka kabel ini memungkinkan dapat digantung antar tiang tanpa penunjang khusus. Zat karbon hitam yang terda pat pada isolasi sangat memungkinkan ketahanannya terhadap cuaca tropis. h. Twisted Cable Jaringan Distribusi Tegangan Rendah (ITR) Kabel jenis ini khusu s digunakan untuk jaringan distribusi tegangan rendah yang jauh lebih praktis da ri pada hantaran talanjang. Dengan adanya penunjang yang sekaligus sebagai netra l, kabel ini memungkinkan untuk ditegangkan. Sesuai kebutuhan kabel ini bisa dil engkapidengan saluran penerangan jalan yang biasanya terdiri dari dua urat 16 mm 2 aluminium. i. N2XSY Kabel jenis ini sering digunakan untuk jaringan distribusi tegangan meneng ah. Dengan konduktor yang terbuat dari tembaga. 19

TABEL 2. KHA kabel tanah tegangan rendah pada suhu keliling 30 o C dan suhu peng hantar maksimum 70 o C Jenis Penghantar Luas Penampang Nominal (mm2) KHA terus - menerus Berinti tunggal Di tanah A 40 54 70 90 122 160 206 249 296 3 65 438 499 561 637 743 843 986 1125 Di udara A 26 35 46 58 79 105 140 174 212 26 9 331 386 442 511 612 707 859 1000 Berinti dua Di tanah A 31 41 54 68 92 121 153 187 222 272 328 375 419 475 550 525 605 Di udara A 20 27 37 48 66 89 118 145 17 6 224 271 314 3361 412 484 590 710 Berinti tiga dan empat Di Di udara tanah A A 26 18.5 34 44 56 75 98 128 157 185 228 275 313 353 399 464 524 600 25 34 43 60 8 0 106 131 159 202 244 282 324 371 436 481 560 1.5 2.5 4 6 10 16 25 35 50 NYY 70 95 120 150 185 240 300 400 500 20

TABEL 3. KHA kabel rumah PVC tunggal tanpa selubung dan arus pengenal alat prote ksi pada suhu keliling 30oC, dengan suhuy penghantar maksimum 70oC Luas Jenis Penampang Nominal Pemasangan Pemasangan Pemasangan Pemasangan Penghan tar (mm2) di udara dalam di udara dalam (A) pipa (A) (A) pipa (A) 1 2 0.5 0.75 1 1.5 2.5 4 NYA 6 10 16 25 35 50 70 95 3 2.5 7 11 15 20 25 33 45 61 83 103 132 16 5 197 4 15 19 24 32 42 54 73 98 129 158 198 245 292 5 2 4 6 10 16 20 25 35 50 63 80 100 125 160 6 10 10 20 25 35 50 63 80 100 125 160 200 250 KHA terus - menerus Arus pengenal alat proteksi 21

TABEL 4. KHA kabel rumah dengan selubung PVC Pada suhu keliling 30oC, dengan suh u penghantar maksimum 70oC Jenis Kabel 1 Luas Penampang dalam (mm2) 2 0.75 1 1.5 2.5 4 6 10 16 25 35 50 70 95 120 KHA terus - menerus 3 12 15 18 26 34 44 61 82 108 135 168 207 250 292 Arus pengenal alat proteksi 4 6 10 10 20 25 35 50 63 80 100 125 160 200 250 NYM 22

TABEL 5. KHA kabel tanah tegangan rendah pada suhu keliling 30 o C dan suhu peng hantar maksimum 70 o C KHA terus - menerus Berinti tunggal Di tanah A 40 54 70 9 0 122 160 206 249 296 365 438 499 561 637 743 843 986 1125 Di udara A 26 35 46 5 8 79 105 140 174 212 269 331 386 442 511 612 707 859 1000 Berinti dua Di tanah A 31 41 54 68 92 121 153 187 222 272 328 375 419 475 550 525 605 Di udara A 20 27 37 48 66 89 118 145 176 224 271 314 3361 412 484 590 710 Berinti tiga dan empat Di Di udara tanah A A 26 18.5 34 44 56 75 98 128 157 185 228 275 313 353 399 46 4 524 600 25 34 43 60 80 106 131 159 202 244 282 324 371 436 481 560 Jenis Penghantar Luas Penampang Nominal (mm2) 1.5 2.5 4 6 10 16 25 35 50 NYY 70 95 120 150 185 240 300 400 500 23

Tabel 6. Faktor koreksi untuk KHA dari beberapa kabel tanah berinti tunggal pada sistem arus searah dan kabel tanah berinti banyak pada sistem arus fasa 3. Penyusunan kabel -kabel Jumlah kabel yang dipasang Pemasangan tidak rapat 1 2 3 6 9 1 2 Pemasangan berhimpit 3 6 9 Diatas lantai 0.95 0.90 0.88 0.85 0.84 0.90 0.84 0.80 0.75 0.73 Jumlah Penyangga kabel Diatas ri ) Jumlah Penyangga kabel 0.95 0.90 0.88 0.86 0.90 0.85 0.84 0.80 0.78 0.76 0.95 0.95 0.75 0.71 0.70 0.68 0.73 0.69 penyangga Kabel tertutup (sirkulasi udara terhinda 0.86 0.81 0.88 0.83 0.81 0.79 0.85 0.81 0.79 0.77 0.95 0.95 0.84 0.80 0.78 0.76 0.80 0.76 0.74 0.72 0.68 0.66

Diatas penyangga Kabel terbuka Jumlah kabel yang dipasang Dipasang pada konstruk si besi atau dinding Pemasangan yang faktor koreksinya dapat diabaikan 1.0 1.0 1.0 1.0 1 0.98 0.95 0.94 0.93 2 0.96 0.93 0.92 0.90 3 0.93 0.90 0.87 0.87 6 0.92 0.89 0.88 0.86 9 0.95 0.95 0.95 0.95 1 0.84 0.80 0.78 0.76 2 0.80 0.76 0.74 0.72 3 0.75 0.71 0.70 0.68 6 0.73 0.69 0.68 0.66 9 1.0

0.93 0.90 0.87 0.86 0.95 0.78 0.73 0.68 0.66 Jumlah kabel yang dipasang tidak ditetapkan Jumlah kabel yang dipasang tidak ditetapkan 24

D. Jatuh Tegangan Jatuh tegangan didefinisikan sebagai perbedaan antara tegamgan uj ung kirim dan tegangan ujung terima dari penyulang. Jatuh tegangan merupakan per bedaan nilai mutlak dari tegangan ujung kirim dan tegangan ujung terima. Jatuh t egangan ini terjadi akibat adanya impedanzi dari sistem tersebut. Secara pendeka tan jatuh tegangan atau V adalah: V = IR cos q (1 + V = Ir X tan q )volt .............................(4) R 2l X cos(1 + tan q )volt A R (untuk sistem satu fasa).......(5) V = Ir l X cos(1 + tan q )volt A R (untuk sistem tiga fasa).......(6) V % = V x100% .............................................(7) Vk dimana : A = luas penampang penghantar nominal, dalam m2 I = kuat arus dalam pen ghantar, dalam ampere V = rugi tegangan dalam penghantar, dalam volt l = jarak d ari permulaan penghantar hingga ujung, dalam m r = daya hantar jenis dari penghantar yang digunakan, dalam ohm mm/m 1 -6 10 ohm mm/m 58 X = reaktansi penghantar, dalam ohm = R = tahanan penghantar, dalam ohm 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Metode Observasi Metode observasi dimasudkan untuk mengadak an pengamatan terhadap subyek yang akan diteliti,yaitu tentang sistem distribusi da n instalasi di Hotel Gran Mahakam, Jakarta Selatan. Disini peneliti hanya mengad akan observasi atau penelitian dengan mengambil data di Hotel Gran Mahakam, Jaka rta Selatan. 2. Metode Wawancara Metode wawancara atau interview ini dilakukan d engan tanya jawab yang dimaksudkan untuk memperoleh data-data dari responden yan g sudah ahli. Dalam hal ini pembimbing penelitian yang sudah ahli tentang sistem distribusi dan instalasi di Hotel Gran Mahakam, Jakarta Selatan. 3. Metode Lite ratur Metode literatur atau dokumenter ini dimaksudkan untuk mendapatkan dan men cari data-data atau bahan dalam penelitian skripsi ini, yang didapat dari buku-b uku, artikel-artikel, modulmodul yang ada di perpustakaan daerah atau di perpust akaan Universitas Negeri Semarang, literatur-literatur lain baik dari pembimbing penelitian di Hotel Gran Mahakam, Jakarta Selatan maupun dosen pembimbing skrip si, selain itu juga dengan mendownload di internet. B. Pengumpulan Data Hotel Gran Mahakam terletak di Jl. Mahakam I No. 4-6 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan yang memiliki berbagai fasilitas yang sangat beragam. Adap un fasilitas tersebut antara lain: 26

1. Kamar dengan berbagai kelas 2. Kolam renang 3. Restaurant Jepang 4. Restauran t Asia dan Eropa 5. Bussines center 6. Fitness center 7. Kendaraan antar jemput tamu 8. Wifi internet 9. Telkom vision 10. Sauna 11. Pijat teraphy Hotel Gran Ma hakam adalah sebuah bangunan yang terdiri dari 8 lantai. Dimana dalam setiap lan tainya terdapat banyak ruangan dengan kegunaan masing-masing : Lantai P3 digunak an untuk : genset, trafo, STP, pompa hydrant,pompa air bersih. Lantai P2 digunak an untuk : area parkir, bak air bersih (PAM dan air tanah) Lantai P1 digunakan u ntuk : area parkir, sumpit air hujan, fitness center. Lantai Semi Basement digun akan untuk : office dan restaurant jepang Lantai Lobby digunakan untuk: Lobby ut ama Lantai Mezzanine digunakan untuk : Restaurant eropa dan asia, bussines cente r Lantai 2 digunakan untuk : kamar dan meeting room. Lantai 3 digunakan untuk : kamar Lantai 4 digunakan untuk : kamar Lantai 5 digunakan untuk : kamar, pompa k olam renang, dan ruang chiller central. Lantai 6 digunakan untuk : kamar, dan ko lam renang. Lantai 7 dugunakan untuk : kamar Lantai 8 digunakan untuk : kamar, d an meeting room. 27

Lantai Roof digunakan untuk : tanki air bersih, dan booster air bersih. Lantai R oof Top digunakan untuk : antena penerima satelit. C. Supply Energi Listrik Hotel Gran Mahakam memiliki 2 sumber yaitu dari PLN dan di esel genset. Sumber dari PLN digunakan sebagai sumber utama, sedangkan diesel ge nset berfungsi untuk memback up PLN bila sewaktu-waktu PLN padam.. Suply listrik PLN yang menyuplai kebutuhan di Hotel Gran Mahakam menggunakan tegangan 20 Kv d an daya yang disuplay oleh PLN adalah 1200 MW Diesel Genset yang digunakan dua b uah dan beroperasi secara otomatis.Diesel genset berkapasitas 2 x 600 KVA untuk menyuplai kebutuhan listrik Hotel Gran Mahakam secara keseluruhan. Merk Daya Power Factor Tegangan Frekuensi RPM Perkins 600 KVA 0.95 380 V 50 Hz 1500 Tabel 7. Spesifikasi generator D. Pembagian Beban Dengan banyaknya peralatan listrik yang mempunyai karakteristik berbeda-beda maka pembagian/pengelompokkan beban tersebut perlu dilakukan dengan beberap tujuan : 1. Agar kerja peralatan listrik yang satu tidak mempengaruhi p eralatan listrik yang lain. 28

2. Untuk memudahkan dalam pengontrolan dan bila terjadi gangguan dapat segera di atasi dengan mudah dan aman. 3. Untuk perluasan dikemudian hari. Pembagian beban dilakukan berdasarkan fungsi dan karakteristik dari peralatan-peralatan tersebu t dan juga berdasarkan dari area dimana peralatan tersebut dipakai. Berdasarkan dari fungsi dan karakteristiknya beban dibagi kedalam 3 kelompok yaitu : 1. Beba n-beban mekanik Beban-beban mekanik ini adalah peralatan-peralatan listrik yang digunakan untuk keperluan-keperluan mekanik dan pada umumnya peralatan-peralatan tersebut adalah merupakan motor-motor listrik yang penggunaanya antara lain yai tu : a. Sistem air bersih. b. Sistem pendingin udara. c. Sistem pengolahan air l imbah. d. Pemanas / boiler. e. Bengkel. 2. Beban Penerangan Dan Kontak-Kontak Pe nggunaanya terutama digunakan untuk penerangan buatan sebagai pengganti cahaya m atahari pada waktu malam hari, juga untuk melayani operasional hotel dan peralat an-peralatan lain seperti kontakkontak untuk komputer, alat-alat elektronik dan lain-lain. 3. Beban-Beban Darurat Beban-beban ini adalah peralatan-peralatan unt uk kepentingan keadaan darurat seperti bila terjadi kebakaran, penggunaanya untu k : a. Pompa hydrant. b. Jockey pump. c. Pressure fan. d. Operasi lift. Untuk me layani beban-beban tersebut, disediakan 2 buah trafo distribusi dengan kapasitas 2 x 600 KVA. Yang masing-masing trafo 29

tersebut melayani beban-beban yang sudah disebutkan diatas. Trafo I untuk melaya ni beban mekanik dan trafo II untuk melayani beban penerangan dan lainnya. Dari masing-masing trafo tersebut energi listrik didistribusikan ke panel distribusi utama yaitu LVMDP I dan LVMDP II. Untuk memudahkan dalam pengontrolan bila terja di gangguan dan juga segi keamanan ,maka dari masing-masing LVMDP tersebut didis tribusikan lagi ke panel-panel distribusi yang ada pada tiap-tiap area atau Moto r-Motor Control (MCC) panel pada tiap-tiap pusat pengendali motor. Dengan metode /sistem jari-jari dan sistem berantai (khususnya untuk tiap dua lantai) seperti terlihat pada wiring diagram dan gambar blok diagram sistem instalasinya. Untuk melayani beban-beban darurat, listrik diambil dari LVMDP II dengan pengaman ters endiri. Sehingga bila terjadi kebakaran saluran-saluran yang lain dapat diputus dari sumber listriknya. 30

E. LVMDP ( Low Voltage Main Distribution Panel ) Tabel 8. LVMDP LVMDP.1 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Beban MCC-L5-01 MCC-LA-01 MCC-B3-01 MCC-AHU-SB (SPARE) PP-LIFT(P) PP-RJ SUMPIT P UMP SUMPIT PUMP R 253.500 9.950 1.500 34.657 36.000 57.269 24.000 24.000 314.547 Daya (W) S 253.500 3.317 750 11.544 T 253.500 3.316 11.558 Jenis kabel NYY 4 (4 x 240) NYY 4 x 16 NYY 4 x 10 NYY 4 x 70 Grounding BC 50 BC 10 BC 6 BC 35 Pengaman MCCB 800 1000 (4P) MCCB 28 40 (4P) MCCB 17 25 (4P) MCCB 112 160 (4P) MCCB 175- 2 50 (4P) MCCB 28 40 (4P) MCCB 44 63 (4P) MCCB 70 -100 (4P) TOTAL LVMDP.1 Faktor kebutuhan Kebutuhan maksimum 12.000 12.000 17.436 18.717 8.000 8.000 8.000 8.000 318.238 315.091 947.876 W 0. 6 568.725 W NYY 4 x 120 NYY 4 x 95 NYY 4 x 16 NYY 4 x 16 BC 50 BC 50 BC 16 BC 16 31

LVMDP.2 Daya (kW) No Beban Jenis kabel FRC 4 x 35 FRC 4 x 4 FRC 4 x 4 NYY 4 x 6 NYY 4 x 35 FRC 4 x 1 x 240 NYY 4 x 120 NYY 4 x 70 NYY 4 x 4 Grounding BC 25 BC 4 BC 4 BC 6 BC 25 BC 50 BC 50 BC 50 BC 4 Pengaman MCCB70 100 (4P) MCCB 17 25 (4P) MCCB 17 25 (4P) MCCB 17 25 (4P) MCCB 70 100 (4P) MCCB 500 (4P) MCCB 175 250 (4P) MCCB 112 -160 (4P) MCCB4 6,5 (4P0 R S T 1 PP-LIFT(S) 6.660 6.660 6.660. 2 LCP-PF1 1.230 1.230 1.230 3 LCP-PF2 1.23 0 1.230 1.230 4 PP-ELEKTRONIK 8.000 7.500 6.400 5 PP_BL 3.333 3.333 3.334 6 MCPFP 31.833 31.833 31.834 7 PP-KT 31.826,5 25.566,5 26.606,5 8 MCC-WW 9 MCC-STP 13 .000 13.000 13.000 10 LCP-FUEL 2.000 2.000 2.000 11 (SPARE) 12 (SPARE) 13 DP-B2& DP-B1 35.716,65 32.164,62 33.502,63 14 DP-SB&DP-1 22.944,66 22.937,66 23.152,66 15 DP-MZ1&DP-2 25.390,3 20.470,3 18.165,3 16 DP-3&DP-4 23.414 21.516 19.302 17 D P-5&DP-6 31.309 25.165 25.047 18 DP-7&DP-8&LP 30.714 26.722 25.074 ROOF 19 MDP1 (BANK) 22.043,75 13.768,75 13.931,25 20 MCP-SWP 1.000 1.000 1.000 21 MCC-CW 16.3 33 16.333 16.334 22 (SPARE) 23 (SPARE) 24 (SPARE) 307.977,9 272.429,8 267.805,3 TOTAL LVMDP.2 848.213 W Faktor kebutuhan 0,7 Kebutuhan maksimum 593.749 W NYY 4 x 95 NYY 4 x 70 NYY 4 x 95 NYY 4 x 95 NYY 4x 50 NYY 4 x 50 NYY 4 x 35 NYY 4 x 10 NYY 4 x 185 BC 50 BC 25 BC 50 BC 50 BC 35 BC 35 BC 10 BC 6 BC 50 MCCB 175 250 (4P) MCCB 90 -130 (4P) MCCB 112 -180 (4P) MCCB1140 200 (4P) MCCB 87 125 (4P) MCCB 87 125 (4P) MCCB 44 63 (4P) MCCB 17 25 (4P) MCCB 240 320 (4P) 32

F. SDP ( Sub Distribution Panel ) Tabel 9. SDP Outgoing DP-SB Incoming DP-1 Jenis kabel (mm2) NYY 4 x 35 3 fasa 30.931 Daya (W) Fasa R Fasa S 10.642 10.355 Fasa T 9.934 Grounding (mm2) BC 25 Pengaman MCB 125 A Outgoing DP-1 Incoming Dimmer Rack-1 Jenis kabel (mm2) NYY 4 x 10 3 fasa 4.630 Daya (W) Fasa R Fasa S 1.520 1.370 Fasa T 1.730 Grounding (mm2) BC 10 Pengaman IS 32 A Outgoing DP-1 Incoming Dimmer Rack-2 Jenis kabel (mm2) NYY 4 x 10 3 fasa 2.350 Daya (W) Fasa R Fasa S 570 800 Fasa T 930 Grounding (mm2) BC 10 Pengaman IS 32 A Outgoing LVMDP Incoming MDP-1 Jenis kabel (mm2) NYY 4 x 35 3 fasa 49.743, 25

Daya (W) Fasa R Fasa S 22..042 13.769, ,75 75 Fasa T 13.931, 25 Grounding (mm2) BC 50 Pengaman MCCB 80 A Outgoing MDP-1 Incoming PD-GF (BANK) Jenis kabel (mm2) NYY 4 x 16 3 fasa 26.202, 5 Daya (W) Fasa R Fasa S 6.948,7 12.435 5 Fasa T 6.818.7 5 Grounding (mm2) BC 35 Pengaman (Ampere) MCB 50 Contactor 50 Outgoing PD-GF Incoming P-UPS1 Jenis kabel (mm2) NYY 4 x 6 Daya KW) 1 fasa 5.720 Grounding (mm2) BC 70 Pengaman MCB 32 A Outgoing P-UPS1 Incoming P-UPS2 Jenis kabel (mm2) NYY 4 x 10 Daya (W) 3 fasa 2.200 Grounding (mm2) BC 70 Pengaman MCB 16 A Outgoing DP-MZ1 Incoming DP-2 Jenis kabel (mm2) NYY 4 x 95 3 fasa 34.210 Daya (W) Fasa R Fasa S 14.066 10.820 Fasa T 9.324

Grounding (mm2) BC 6 Pengaman MCB 40 A Outgoing DP-2 Incoming Dimmer Rack -4 Jenis kabel (mm2) NYY 4 x 6 3 fasa 2.240 Daya (W) Fasa R Fasa S 1.050 590 Fasa T 600 Grounding (mm2) BC 4 Pengaman IS 16 A 33

Outgoing DP-2 Incoming LP-MR1 Jenis kabel (mm2) NYY 4 x 6 3 fasa 4.786 Daya (W) Fasa R Fasa S 1.850 1.650 Fasa T 1.286 Grounding (mm2) BC 4 Pengaman MCCB 2232 A Outgoing DP-2 Incoming LP-MR2 Jenis kabel (mm2) NYY 4 x 6 3 fasa 550 Daya (W) Fasa R Fasa S 200 350 Fasa T Grounding (mm2) BC 4 Pengaman MCCB 2232 A Outgoing LP-MR1 Incoming Dimmer Rack-5 Jenis kabel (mm2) NYY 4 x 4 3 fasa 1.386 Daya (W) Fasa R Fasa S 450 650 Fasa T 286 Grounding (mm2) BC 4 Pengaman IS 16 A Outgoing DP-2 Incoming Dimmer Rack-6 Jenis kabel (mm2) NYY 4 x 6 3 fasa 5.530 Daya (W) Fasa R Fasa S 2.500 1.480 Fasa T 1.550

Grounding (mm2) BC 4 Pengaman IS 16 A Outgoing LVMDP Incoming DP-MZ1 Jenis kabel (mm2) NYY 4 x 70 3 fasa 29.815, 9 Daya (W) Fasa R Fasa S 11.324, 9.650,3 3 Fasa T 8.841,3 Grounding (mm2) BC 50 Pengaman MCB 63-80 A Outgoing DP-MZ1 Incoming DP-BC Jenis kabel (mm2) NYY 4 x 4 3 fasa 5.300 Daya (W) Fasa R Fasa S 2.250 1.400 Fasa T 1.650 Grounding (mm2) BC 4 Pengaman MCB 6 A Outgoing DP-MZ1 Incoming LP-CS Jenis kabel (mm2) NYY 4 x 4 3 fasa 2.400 Daya (W) Fasa R Fasa S 800 800 Fasa T 800 Grounding (mm2) BC 4 Pengaman MCB 18 A Outgoing MDP-1 Incoming PD-1 (BANK) Jenis kabel (mm2) NYY 4 x 10 3 fasa 21.178, 75

Daya (W) Fasa R Fasa S 8.358,7 6.640 5 Fasa T 6.180 Grounding (mm2) BC 6 Pengaman ( Ampere) MCB 32 A Outgoing DP-MZ1 Incoming Dimmer Rack-3 Jenis kabel (mm2) NYY 4 x 10 3 fasa 8.815 Daya (W) Fasa R Fasa S 4.775 2.190 Fasa T 1.850 Grounding (mm2) BC 10 Pengaman IS 32 A 34

Outgoing Incoming Scane Preset Dimming Control Jenis kabel (mm2) NYM 3 x 2,5 Daya (W) 1 fasa 950 Grounding (mm2) Pengaman LP-BC BC 2,5 MCB 2,5 A Outgoing Incoming Scane Preset Dimming Control Jenis kabel (mm2) NYM 3 x 2,5 Daya (W) 1 fasa 850 Grounding (mm2) Pengaman LP-BC BC 2,5 MCB 2,5 A Outgoing LVMDP Incoming DP-3 Jenis kabel (mm2) NYY 4 x 95 3 fasa 31.993 Daya (W) Fasa R Fasa S 11.764 11.376 Fasa T 8.853 Grounding (mm2) BC 50 Pengaman MCCB 4463 A Outgoing DP-3 Incoming DP-4 Jenis kabel (mm2) NYY 4 x 95 3 fasa 32.289

Daya (W) Fasa R Fasa S 11.650 10.140 Fasa T 10.499 Grounding (mm2) BC 50 Pengaman MCCB 6380 A Outgoing LVMDP Incoming DP-5 Jenis kabel (mm2) NYY 4 x 50 3 fasa 43.565 Daya (W) Fasa R Fasa S 16.248 13.747 Fasa T 13.570 Grounding (mm2) BC 35 Pengaman MCCB 5680 A Outgoing DP-5 Incoming DP-6 Jenis kabel (mm2) NYY 4 x 50 3 fasa 37.954 Daya (W) Fasa R Fasa S 15.061 11.416 Fasa T 11.477 Grounding (mm2) BC 50 Pengaman MCCB 3550) A Outgoing DP-6 Incoming LP-HC Jenis kabel (mm2) NYY 4 x 4 3 fasa 966 Daya (W) Fasa R Fasa S 167 200 Fasa T 600 Grounding (mm2) BC 4 Pengaman MCB 10 A Outgoing DP-6 Incoming PExternal

Jenis kabel (mm2) NYY 4 x 4 3 fasa 2.088 Daya (W) Fasa R Fasa S 350 378 Fasa T 1.360 Grounding (mm2) BC 4 Pengaman MCB 20 A Outgoing DP-6 Incoming P-Kolam Renang Jenis kabel (mm2) NYY 4 x 4 3 fasa 2.925 Daya (KW) Fasa R Fasa S 1.625 700 Fasa T 600 Grounding (mm2) BC 4 Pengaman IS 32 A 35

Outgoing LVMDP Incoming DP-7 Jenis kabel (mm2) NYY 4 x 50 3 fasa 17468 Daya (KW) Fasa R Fasa S 5650 6280 Fasa T 5530 Grounding (mm2) BC 50 Pengaman MCCB 5680 A Outgoing DP-7 Incoming DP-8 Jenis kabel (mm2) NYY 4 x 50 3 fasa 65.092 Daya (W) Fasa R Fasa S 25.056 220.92 Fasa T 19.544 Grounding (mm2) BC 35 Pengaman MCCB 3550 A Outgoing DP-1 Incoming Dimmer Rack-2 Jenis kabel (mm2) NYY 4 x 10 3 fasa 2350 Daya (W) Fasa R Fasa S 570 800 Fasa T 930 Grounding (mm2) BC 10 Pengaman IS 32 A Outgoing LP-Roof Incoming PExternal Atap Jenis kabel (mm2) NYY 4 x 4 3 fasa 9.600 Daya (W) Fasa R Fasa S 4.000 3.750 Fasa T 1.850

Grounding (mm2) BC 4 Pengaman MCB 20 A Outgoing DP-8 Incoming LP-Roof Jenis kabel (mm2) NYY 4 x 6 3 fasa 6.248 Daya (W) Fasa R Fasa S 5.340 3.966 Fasa T 2.282 Grounding (mm2) BC 4 Pengaman MCB 20A Outgoing DP-PB2 Incoming DP-PB1 Jenis kabel (mm2) NYY 4 x 95 3 fasa 65.469, 92 Daya (W) Fasa R Fasa S 22.986, 20.666. 67 65 Fasa T 21.816, 65 Grounding (mm2) BC 16 Pengaman MCCB 90 130 A Outgoing DP-PB1 Incoming LP-CL Jenis kabel (mm2) NYY 4 x 6 3 fasa 800 Daya (W) Fasa R Fasa S 100 600 Fasa T 100 Grounding (mm2) BC 4 Pengaman MCB 25 A Outgoing LVMDP Incoming DP-PB2 Jenis kabel (mm2) NYY 4 x 95 3 fasa 35.913, 94

Daya (W) Fasa R Fasa S 12.279, 11.497, 98 98 Fasa T 11.685, 98 Grounding (mm2) BC 16 Pengaman MCCB 70100 A Outgoing LVMDP Incoming DP-SB Jenis kabel (mm2) NYY 4 x 70 3 fasa 38.103, 98 Daya (W) Fasa R Fasa S 12.302, 12.582, 66 66 Fasa T 13.218, 66 Grounding (mm2) BC 25 Pengaman MCCB 70100 A Outgoing MDP-1 Incoming PD-PB1 Jenis kabel (mm2) NYY 4 x 6 3 fasa 2.362,5 Daya (W) Fasa R Fasa S 1.250 180 Fasa T 932,5 Grounding (mm2) BC 4 Pengaman MCB 75 A 36

Outgoing DP-SB Incoming LPR.Sewa Jenis kabel (mm2) NYY 4 x 6 3 fasa 2.168 Daya (W) Fasa R Fasa S 792 576 Fasa T 800 Grounding (mm2) BC 4 Pengaman MCB 10 A Outgoing LVMDP Incoming PP-RJ Jenis kabel (mm2) NYY 4 x 95 3 fasa 57.269 Daya (W) Fasa R Fasa S 17.436 21.116 Fasa T 18.717 Grounding (mm2) BC 50 Pengaman MCCB 90130 A Outgoing LVMDP Incoming PElektronik Jenis kabel (mm2) NYY 4 x 6 3 fasa 21.900 Daya (W) Fasa R Fasa S 8.00 7.500 Fasa T 6.400 Grounding (mm2) BC 6 Pengaman MCB 32 A Outgoing LVMDP Incoming PP-KT Jenis kabel (mm2) NYY 4 x 120 3 fasa 83.999, 5 Daya (KW) Fasa R Fasa S 31.826, 25,566, 5 5 Fasa T 26.606, 5

Grounding (mm2) BC 35 Pengaman MCCB 112160 A Outgoing DP-PB1 Incoming PP-C Jenis kabel (mm2) NYY 4 x 6 3 fasa 6.000 Daya (W) Fasa R Fasa S 2.000 2.000 Fasa T 2.000 Grounding (mm2) BC 4 Pengaman MCB 20 A Outgoing DP-1 Incoming PP-LB Jenis kabel (mm2) NYY 4 x 4 3 fasa 17.155 Daya (W) Fasa R Fasa S 5.900 5.835 Fasa T 5.420 Grounding (mm2) BC 35 Pengaman MCB 25 A Outgoing DP-6 Incoming PP-PB Jenis kabel (mm2) NYY 4 x 4 3 fasa 6.885 Daya (W) Fasa R Fasa S 3.215 2.300 Fasa T 1.370 Grounding (mm2) BC 4 Pengaman MCCB 20 A Outgoing DP-SB Incoming PP-SC Jenis kabel (mm2) NYY 4 x 4 3 fasa 4.780

Daya (W) Fasa R Fasa S 1.750 1.530 Fasa T 1.500 Grounding (mm2) BC 4 Pengaman MCB 16A 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sistem Jaringan Listrik Berdasarkan data yang diperoleh pada bab 3, daya tota l yang terpasang di Hotel Gran Mahakam adalah 1418,4 kW Sistem distribusi energi listrik di Hotel Gran Mahakam menggunakan sistem radial. Suplai listrik utama d i Hotel Gran Mahakam berasal dari gardu induk Jakarta Selatan. Apabila suplai da ri PLN mati maka suplai akan diambil alih oleh diesel genset 1200 kW yang merupa kan sumber listrik cadangan dan perpindahannya dilakukan secara otomatis dengan delay waktu 5 detik. Sedangkan untuk peralatan yang penting misalnya komputer ya ng memuat data para konsumen, terdapat UPS yang digunakan untuk memback up supla i pada saat selang waktu terjadi pemindahan dari diesel ke genset. B. Kabel Perh itungan luas penampang penghantar Untuk menentukan seberapa besar penampang peng hantar yang dibutuhkan maka hal pertama yang harus diperhatikan adalah Kemampuan Hantar Arus dari penghantar tersebut. Berdasarkan PUIL 2000 pasal 7.3.2 dinyata kan bahwa semua penghantar harus mampunyai KHA sekurang-kurangnya sama dengan ar us yang mengalir melaluinya, ialah yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan arus maksimum yang dihitung atau ditaksir menurut pasal 4.3.2 dan 4.3.3 Untuk menentu kan seberapa besar penampang penghantar dari panel distribusi ke distribution bo x pada tiap-tiap kamar ditentukan dengan menggunakan pembatas arus yang digunaka n. Sesuai pasal 4.3.5.3 yang berisi tentang penentuan kebutuhan maksimum dengan arus nominal pemutus daya. Besarnya kapasitas daya terpasang pada tiap-tiap kama r deluxe adalah 755 watt. Dalam instalasinya tiap kamar dilayani oleh satu pengh antar dan 1 buah MCB, sehingga untuk 2 kamar kapasitas dayanya adalah : 39

2 x 755 watt = 1510 watt Dengan kapasitas daya terpasang sebesar 1510 watt maka arus yang mengalir dapat dicari dengan persamaan berikut : I= P A VxCos = 1510 A 220 x0,9 = 7,6 A Dengan arus yang mengalir 7,6 A maka dapat digunakan penampang jenis NYY 3 x 1,5 mm2 sesuai KHA, dikarenakan penghantar ini adalah penghantar untuk sirk it cabang maka berdasarkan PUIL 2000 pasal 4.6.2 harus digunakan penghantar pena mpang minimum 4 mm2. Untuk menentukan besarnya penghantar pada saluran saluran u tama ditentukan dengan besarnya kapasitas daya terpasang pada panel-panel distri busi tersebut, tetapi dengan adanya faktor keserempakan kerja dari peralatan-per alatan yang bekerja tidak bersamaan maka untuk menentukan besarnya penghantar te rsebut ditentukan dengan perkiraan kebutuhan maksimum sesuai pasal 4.3.2. Oleh k arena itu jenis-jenis beban tersambung pada masing-masing panel distribusi terse but harus diketahui sehingga dapat diperkirakan kebutuhan arus maksimumnya. Untu k panel-panel yang melayani beban-beban penerangan dan kotak-kontak pada tiap ka mar, factor kebutuhan diperkirakan sebesar 70%. Sedangkan untuk panel-panel yang melayani beban-beban dimana banyak terdapat kotak-kontak khusus untuk pemanas d an pendingin maka arus maksimum yang mengalir sama dengan kapasitas daya terpasa ng pada panel distribusi tersebut. Untuk menentukan besarnya penghantar dari DP 7 ke DP 8 adalah: I= I= P 3 xVxCos xFaktorkebutuhan 65.092 x 70% = 76,93 A 3 x380 x 0,9 40

Dengan arus yang mengalir sebesar 76,93 A, didapat penghantar dengan penampang 2 5 mm2 dengan KHA 106. Tetapi dengan cara pemasangan penghantar secara bersama-sa ma dan berhimpitan maka KHA tersebut harus dikoreksi sesuai factor koreksi. Dida pat factor koreksi sebesar 0,66 sehingga KHA penghantar tembaga dengan besar pen ampang sebesar 25 mm2 menjadi : 0,66 x 76,93 = 69,96 A Dengan KHA sebesar ini ma ka besar penampang penghantar harus diperbesar. Sehingga kita dapatkan jenis pen ghantar yang dipakai adalah penampang penghantar 50 mm2 dengan KHA 159 A setelah dikoreksi sebesar 104 A. Pada perhitungan besar penampang untuk sirkit motor di dasarkan pada PUIL pasal 5.5.3 yang menyatakan bahwa penghantar sirkit akhir yan g mensuplai dua motor atau lebih, tidak boleh mempunyai KHA kurang dari jumlah a rus beban penuh semua motor itu ditambah di tambah dengan 25 % arus beban penuh motor yang terbesar dalam kelompok tersebut. Yang dianggap motor terbesar ialah yang mempunyai arus beban tertinggi. Pada perhitungan ini akan dihitung besar pe nampang pada panel MCC LA 01 yaitu motor control panel yang melayani beban AHU ( Air Handling Unit ) untuk lantai 7 dan 8. I= I= P 3xVxCos A 16.583 A 3 x380 x0,9 = 28 A Dengan melihat table 2.3.1 maka dapat digunakan penghantar dengan penampa ng sebesar 4 mm2 dengan KHA sebesar 22,4 setelah dikoreksi karena pemasangan pen ghantar secara bersama-sama. Tetapi dengan alasan untuk kekuatan mekanis dan per hitungan susut tegangan dipakai penghantar dengan besar penampang 16 mm2. 41

Tabel 10. Kualifikasi kabel LVMDP.1 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Beban Daya (W) Jenis kabel NYY 4 (4 x 240) NYY 4 x 16 NYY 4 x 10 NYY 4 x 70 NYY 4 x 120 NYY 4 x 95 NYY 4 x 16 NYY 4 x 16 Kualifikasi Kabel OK OK OK OK OK OK OK OK R S T MCC-L5-01 253.500 253.500 253.500 MCC-LA-01 9.950 3.317 3.316 MCC-B3-01 1. 500 750 MCC-AHU-SB 34.657 11.544 11.558 (SPARE) PP-LIFT(P) 36.000 12.000 12.000 PP-RJ 57.269 17.436 18.717 SUMPIT PUMP 24.000 8.000 8.000 SUMPIT PUMP 24.000 8.0 00 8.000 Tabel 11. Kualifikasi kabel LVMDP.2 Daya (kW) T 6.660. 1.230 1.230 6.400 3.334 31.834 26.606,5 13.000 2.000 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Beban Jenis kabel FRC 4 x 35 FRC 4 x 4 FRC 4 x 4 NYY 4 x 6 NYY 4 x 35 FRC 4 x 1 x 240 NYY 4 x 120 NYY 4 x 70 NYY 4 x 4 R S PP-LIFT(S) 6.660 6.660 LCP-PF1 1.230 1.230 LCP-PF2 1.230 1.230 PP8.000 7.500 ELEKTRONIK PP_BL 3.333 3.333 MCP-FP 31.833 31.833 PP-KT 31.826,5 25.566,5 MCC-W W MCC-STP 13.000 13.000 LCP-FUEL 2.000 2.000 (SPARE) (SPARE) DP-B2&DP-B1 35.716, 65 32.164,62 DP-SB&DP-1 22.944,66 22.937,66 DP-MZ1&DP-2 25.390,3 20.470,3 DP-3&D P-4 23.414 21.516 DP-5&DP-6 31.309 25.165 DP-7&DP-8&LP 30.714 26.722 ROOF MDP1 ( BANK) 22.043,75 13.768,75 MCP-SWP 1.000 1.000 MCC-CW 16.333 16.333 (SPARE) (SPAR E) (SPARE) Kualifikasi Kabel OK OK OK OK OK OK OK OK OK 33.502,63 23.152,66 18.165,3 19.302 25.047 25.074 13.931,25 1.000 16.334 NYY 4 x 95 NYY 4 x 70 NYY 4 x 95 NYY 4 x 95 NYY 4x 50 NYY 4 x 50 NYY 4 x 35 NYY 4 x 10 NYY 4 x 185 OK OK OK OK OK OK OK OK OK 42

Tabel 12. Kualifikasi kabel SDP Outgoing DP-SB DP-1 DP-1 LVMDP MDP-1 PD-GF (Bank) UPS-1 DP-MZ1 DP-2 DP-2 DP-2 LP -MR1 DP-2 LVMDP DP-MZ1 DP-MZ1 MDP-1 DP-MZ1 LP-BC LP-BC LVMDP DP-3 LVMDP DP-5 DP6 DP-6 DP-6 LVMDP DP-7 DP-1 LP-Roof DP-8 DP-PB2 DP-PB1 LVMDP LVMDP MDP-1 DP-SB D P-PB1 DP-1 DP-6 DP-SB Incoming DP-1 Dimmer Rack-1 Dimmer Rack-2 MDP-1 PD-GF (Ban k) UPS-1 UPS-2 DP-2 Dimmer Rack-4 LP-MR1 LP-MR2 Dimmer Rack-5 Dimmer Rack-6 DP-M Z1 DP-BC LP-CS PD-1 ( Bank ) Dimmer Rack-3 Scene Preset Dimming Control Scene Pr eset Dimming Control DP-3 DP-4 DP-5 DP-6 LP-HC P-External P-Kolam Renang DP-7 DP -8 Dimmer Rack-2 P-External Atap LP-Roof DP-PB1 LP-CL DP-PB2 DP-SB PD-PB1 LP-R. Sewa PP-C PP-LB PP-PB PP-SC Daya (W) Fasa R Fasa S 10.642 10.355 1.520 1.370 570 800 22.042,75 13.769,75 12.435 6.948,75 5.720 ( 1 fasa ) 2.200 ( 1 fasa ) 14.06 6 10.820 1.050 590 1.850 1.650 200 350 450 650 2.500 1.480 11.324,3 9.650,3 2.25 0 1.400 800 800 8.358,75 6.640 4.775 2.190 950 ( I fasa ) 850 ( I fasa ) 31.993 32.289 43.565 37.954 966 2.088 2.925 17.648 65.092 2.350 9.600 6.248 65.469,92 8 00 35.913,94 38.103,98 2.362,5 2.168 6.000 17.155 6.885 4.780 11.764 11.650 16.2 48 15.061 167 350 1.625 5.650 25.056 570 4.000 5.340 22.986,67 100 12.279,98 12. 302,66 1.250 792 2.000 5.900 3.215 1.750 11.376 10.140 13.747 11.416 200 378 700 6.280 22.092 800 3.750 3.966 20.666,65 600 11.497,98 12.582,66 180 576 2.00 5.8 35 2.300 1.530 8.853 10.499 13.570 11.477 600 1.360 600 5.530 19.544 930 1.850 2 .282 21.816,65 100 11.685,98 13.218,66 932,5 800 2.000 5.420 1.370 1.500 Jenis k abel (mm2) NYY 4 x 35 NYY 4 x 10 NYY 4 x 10 NYY 4 x 35 NYY 4 x 16 NYY 4 x 6 NYY 4 x 10 NYY 4 x 95 NYY 4 x 6 NYY 4 x 6 NYY 4 x 6 NYY 4 x 4 NYY 4 x 6 NYY 4 x 70 N YY 4 x 4 NYY 4 x 4 NYY 4 x 10 NYY 4 x 10 NYM 3 x 2,5 NYM 3 x 2,5 NYY 4 x 95 NYY 4 x 95 NYY 4 x 50 NYY 4 x 50 NYY 4 x 4 NYY 4 x 4 NYY 4 x 4 NYY 4 x 50 NYY 4 x 50 NYY 4 x 10 NYY 4 x 4 NYY 4 x 6 NYY 4 x 95 NYY 4 x 6 NYY 4 x 95 NYY 4 x 70 NYY 4 x 6 NYY 4 x 6 NYY 4 x 6 NYY 4 x 4 NYY 4 x 4 NYY 4 x 4 Kualifikasi Kabel OK OK O K OK OK OK OK OK Ok OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK 3 fasa 30.931 4.630 2.350 49.743,25 26.202,5 Fasa T 9.934 1.730 930 13.931,25 6.818,75 34.210 2.240 4.786 550 1.386 5.530 29.815,9 5.300 2.400 21.178,75 8.815 9.324 600 1.286 286 1.550 8.841,3 1.650 800 6.180 1.850 43

C. Sistem Pengaman Jenis pengaman yang digunakan di Hotel Gran Mahakam ada beberapa macam: 1. MCCB digunakan sebagai pengaman pada outgoing dari trafo, outgoing LV MDP 2. MCB digunakan sebagai pengaman setiap beban, incoming SDP, outgoing SDP C ontoh perhitungan untuk mencari nilai MCCB atau MCB : 1. Untuk menentukan besarn ya MCCB dari DP 3 ke DP 4 adalah: I= I= P 3 xVxCos xFaktorkebutuhan 32.289 x 70% 3 x380 x 0,9 = 38,2 A dengan arus yang mengalir sebesar 38,2 A, maka digunakan MCCB 28-40 A, tetapi untuk mengantisipasi jika suatu saat akan diadakan penambahan beban maka digunakan MCCB 63-80 A. 2. Besarnya kapasitas daya terpasang pada tiap-tiap kama r deluxe adalah 755 watt. 2 x 755 watt = 1510 watt dengan kapasitas daya terpasa ng sebesar 1510 watt maka arus yang mengalir dapat dicari dengan persamaan berik ut : I= P A VxCos = 1510 A 220 x0,9 = 7,6 A dengan arus yang mengalir 7,6 A maka digunakan MCB sebesar 10 A. 3. Beba n pada MCC-AHU-SB R = 34.657 W S = 11.544 W T = 11.558 W + Total daya = 57.759 W 44

I =P/ 3 x VL-L x Cos 3 x 380 x 0.9 = 57.759 / = 97,5 A Sebenarnya cukup jika kita menggunakan MCCB 87.5-125 A, tetapi untuk mengantisip asi jika suatu saat akan diadakan penambahan beban maka digunakan MCCB 112-160 A . Tabel 13. Kualifikasi Pengaman LVMDP.1 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Beban MCC-L5-01 MCC-LA-01 MCC-B3-01 MCC-AHU-SB (SPARE) PP-LIFT(P) PP-RJ SUMPIT P UMP SUMPIT PUMP Daya (W) R S T 253.500 253.500 253.500 9.950 3.317 3.316 1.500 750 34.657 11.544 11.558 36.000 57.269 24.000 24.000 12.000 17.436 8.000 8.000 12.000 18.717 8.00 0 8.000 Jenis Pengaman MCCB 800-1000(4P) MCCB 28-40(4P) MCCB 17-25(4P) MCCB 112-160(4P) MCCB 175-250 (4P) MCCB 28-40 (4P) MCCB 44-63 (4P) MCCB 70-100 (4P) Kualifikasi Pengaman OK OK OK OK OK Not OK Not OK OK 45

Tabel 14. Kualifikasi Pengaman LVMDP.2 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Beban Daya (kW) T 6.660. 1.230 1.230 6.400 3.334 31.834 26.606,5 13.000 2.000 Jenis Pengaman MCCB70 100 (4P) MCCB 17 25 (4P) MCCB 17 25 (4P) MCCB 17 25 (4P) MCCB 70 100 (4P) MCCB 500 (4P) MCCB 175 250 (4P) MCCB 112 -160 (4P) MCCB4 6,5 (4P) R S PP-LIFT(S) 6.660 6.660 LCP-PF1 1.230 1.230 LCP-PF2 1.230 1.230 PP8.000 7.500 ELEKTRONIK PP_BL 3.333 3.333 MCP-FP 31.833 31.833 PP-KT 31.826,5 25.566,5 MCC-W W MCC-STP 13.000 13.000 LCP-FUEL 2.000 2.000 (SPARE) (SPARE) DP-B2&DP-B1 35.716, 65 32.164,62 DP-SB&DP-1 22.944,66 22.937,66 DP-MZ1&DP-2 25.390,3 20.470,3 DP-3&D P-4 23.414 21.516 DP-5&DP-6 31.309 25.165 DP-7&DP-8&LP 30.714 26.722 ROOF MDP1 ( BANK) 22.043,75 13.768,75 MCP-SWP 1.000 1.000 MCC-CW 16.333 16.333 (SPARE) (SPAR E) (SPARE) Kualifikasi Pengaman OK OK OK Not OK OK OK OK OK Not OK 33.502,63 23.152,66 18.165,3 19.302 25.047 25.074 13.931,25 1.000 16.334 MCCB 175 250 (4P) MCCB 90 -130 (4P) MCCB 112 -180 (4P) MCCB1140 200 (4P) MCCB 87 125 (4P) MCCB 87 125 (4P) MCCB 44 63 (4P) MCCB 17 25 (4P) MCCB 240 320 (4P) OK OK OK OK Not OK OK Not OK OK OK 46

Tabel 15. Kualifikasi Pengaman SDP Outgoing DP-SB DP-1 DP-1 LVMDP MDP-1 PD-GF (Bank) UPS-1 DP-MZ1 DP-2 DP-2 DP-2 LP -MR1 DP-2 LVMDP DP-MZ1 DP-MZ1 MDP-1 DP-MZ1 LP-BC LP-BC LVMDP DP-3 LVMDP DP-5 DP6 DP-6 DP-6 LVMDP DP-7 DP-1 LP-Roof DP-8 DP-PB2 DP-PB1 LVMDP LVMDP MDP-1 DP-SB D P-PB1 DP-1 DP-6 DP-SB Incoming DP-1 Dimmer Rack-1 Dimmer Rack-2 MDP-1 PD-GF (Ban k) UPS-1 UPS-2 DP-2 Dimmer Rack-4 LP-MR1 LP-MR2 Dimmer Rack-5 Dimmer Rack-6 DP-M Z1 DP-BC LP-CS PD-1 ( Bank ) Dimmer Rack-3 Scene Preset Dimming Control Scene Pr eset Dimming Control DP-3 DP-4 DP-5 DP-6 LP-HC P-External P-Kolam Renang DP-7 DP -8 Dimmer Rack-2 P-External Atap LP-Roof DP-PB1 LP-CL DP-PB2 DP-SB PD-PB1 LP-R. Sewa PP-C PP-LB PP-PB PP-SC Daya (W) Fasa R Fasa S 10.642 10.355 1.520 1.370 570 800 22.042,75 13.769,75 12.435 6.948,75 5.720 ( 1 fasa ) 2.200 ( 1 fasa ) 14.06 6 10.820 1.050 590 1.850 1.650 200 350 450 650 2.500 1.480 11.324,3 9.650,3 2.25 0 1.400 800 800 8.358,75 6.640 4.775 2.190 950 ( I fasa ) 850 ( I fasa ) 31.993 32.289 43.565 37.954 966 2.088 2.925 17.648 65.092 2.350 9.600 6.248 65.469,92 8 00 35.913,94 38.103,98 2.362,5 2.168 6.000 17.155 6.885 4.780 11.764 11.650 16.2 48 15.061 167 350 1.625 5.650 25.056 570 4.000 5.340 22.986,67 100 12.279,98 12. 302,66 1.250 792 2.000 5.900 3.215 1.750 11.376 10.140 13.747 11.416 200 378 700 6.280 22.092 800 3.750 3.966 20.666,65 600 11.497,98 12.582,66 180 576 2.00 5.8 35 2.300 1.530 8.853 10.499 13.570 11.477 600 1.360 600 5.530 19.544 930 1.850 2 .282 21.816,65 100 11.685,98 13.218,66 932,5 800 2.000 5.420 1.370 1.500 Jenis P engaman MCB 125 A IS 32 A IS 32 A MCCB 63 A MCB 50 MCB 32 A MCB 16 A MCB 40 A IS 16 A MCCB 22-32 A MCCB 22-23 A IS 16 A IS 16 A MCCB 63-80 A MCB 6 A MCB 18 A MC B 32 A IS 32 A MCB 2,5 A MCB 2,5 A MCCB 44-63 A MCCB 63-80 A MCCB 56-80 A MCCB35 -50 A MCB 10 A MCB 20 A IS 32 A MCCB 56-80 A MCCB 35-50 A IS 32 A MCB 20 A MCB 2 0 A MCCB 90-130 A MCB 25 A MCCB 70-100 A MCCB 70-100 A MCB 75 A MCB 10 A MCB 20 A MCB 25 A MCCB 20 A MCB 16 A Kualifikasi Pengaman OK OK OK Not OK OK Not OK OK Not OK OK OK OK OK OK OK Not OK OK OK OK Not OK Not OK OK OK OK Not OK OK OK OK OK Not OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK Not OK OK OK 3 fasa 30.931 4.630 2.350 49.743,25 26.202,5 Fasa T 9.934 1.730 930 13.931,25 6.818,75 34.210 2.240 4.786 550 1.386 5.530 29.815,9 5.300 2.400 21.178,75 8.815 9.324 600 1.286 286 1.550 8.841,3 1.650 800 6.180 1.850 47

Ditinjau dari tabel, pengaman pada Hotel Gran Mahakam ada beberapa yang tidak se suai dengan beban yaitu : a. Pada PP-RJ pengaman yang digunakan adalah MCCB 28-4 0 A, sedangkan arus beban penuh sebesar 177,44 A Berdasarkan analisis MCCB terse but tidak sesuai dengan kebutuhan saat arus beban penuh. Seharusnya menggunakan MCCB sebesar 112-160 A b. Pada Sumpit pump pengaman yang digunakan adalah MCCB 4 4-63 A, sedangkan arus beban penuh sebesar 75,97 A Berdasarkan analisis MCCB ter sebut tidak sesuai dengan kebutuhan saat arus beban penuh. Seharusnya menggunaka n MCCB sebesar 70-100 A c. Pada PP-Elektronik pengaman yang digunakan adalah MCC B 17-25 A, sedangkan arus beban penuh sebesar 41,595 A Berdasarkan analisis MCCB tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan saat arus beban penuh. Seharusnya menggu nakan MCCB sebesar 44-63 A. d. Pada LCP-Fuel pengaman yang digunakan adalah MCCB 4-6,5 A, sedangkan arus beban penuh sebesar11,4 A Berdasarkan analisis MCCB ter sebut tidak sesuai dengan kebutuhan saat arus beban penuh. seharusnya menggunaka n MCCB sebesar 11-16 A. e. Pada MDP1(BANK) pengaman yang digunakan adalah MCCB 4 4-63 A, sedangkan arus beban penuh sebesar 66 A Berdasarkan analisis MCCB terseb ut tidak sesuai dengan kebutuhan saat arus beban penuh. Seharusnya menggunakan M CCB sebesar 56-80 A. f. Pada outgoing PD-GF (Bank) ke UPS 1 pengaman yang diguna kan adalah MCB 32 A, sedangkan arus beban penuh sebesar 32,6 A Berdasarkan analisis MCB tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan saat arus beban penuh. Sehar usnya menggunakan MCB sebesar 75 A. g. Pada outgoing DP-MZ1 ke DP-2 pengaman yan g digunakan adalah MCB 40 A, sedangkan arus beban penuh sebesar 45,49 A Berdasar kan analisis MCB tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan saat arus beban penuh. S eharusnya menggunakan MCB sebesar 75 A. 48

h. Pada outgoing DP-MZ1 ke DP-BC pengaman yang digunakan adalah MCB 6 A, sedangk an arus beban penuh sebesar 7 A Berdasarkan analisis MCB tersebut tidak sesuai d engan kebutuhan saat arus beban penuh. menggunakan MCB sebesar 16 A. i. Pada out going LP-BC ke Scane Preset Dimming Control pengaman yang digunakan adalah MCB 2 ,5 A, sedangkan arus beban penuh sebesar 5,3 A Berdasarkan analisis MCB tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan saat arus beban penuh. Seharusnya menggunakan MCB sebesar 6 A. j. Pada outgoing LP-BC ke Scane Preset Dimming Control pengaman ya ng digunakan adalah MCB 2,5 A, sedangkan arus beban penuh sebesar 4,8 A Berdasar kan analisis MCB tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan saat arus beban penuh. S eharusnya menggunakan MCB sebesar 6 A. k. Pada outgoing DP-5 ke DP-6 pengaman ya ng digunakan adalah MCCB 35-50 A, sedangkan arus beban penuh sebesar 50,46 A Ber dasarkan analisis Seharusnya MCCB tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan saat arus beban penuh. Seharusnya me nggunakan MCCB 44-63 A l. Pada outgoing DP-7 ke DP-8 pengaman yang digunakan ada lah MCCB 35-50 A, sedangkan arus beban penuh sebesar 86,5 A Berdasarkan analisis MCCB tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan saat arus beban penuh. Seharusnya m enggunakan MCCB sebesar 70-100 A. m. Pada outgoing DP-1 ke PP-LB pengaman yang d igunakan adalah MCCB 3550 A, sedangkan arus beban penuh sebesar 32,6 A Berdasark an analisis MCCB tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan saat arus beban penuh. S eharusnya menggunakan MCCB sebesar 70-100 A 49

D. Grounding Dalam menentukan besar kawat Grounding dapat kita lihat pada PUIL 2000 halaman 77 Table 3.16-1 `Luas penampang nominal minimum penghantar pengaman'. Misal untuk MCC-L5-01 menggunakan kabel daya NYY 4 x 240 mm2, maka dari tabel dapat k ita lihat pada kolom penghantar phasa 240 mm2 ditetapkan luas penampang nominal penghantar pengaman tembaga telanjang tanpa pelindung adalah 120 mm2. Berdasarka n PUIL 2000 pasal 3.19.2.1.b menyatakan bahwa untuk penghantar yang tidak terlin dung kokoh secara mekanis 4 mm2 tembaga atau pita baja yang tebalnya 2,5 mm2 dan luas penampangnya 50 mm2. Tabel 16. Kualifikasi grounding LVMDP.1 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Beban MCC-L5-01 MCC-LA-01 MCC-B3-01 MCC-AHU-SB (SPARE) PP-LIFT(P) PP-RJ SUMPIT P UMP SUMPIT PUMP Daya (W) R S T 253.500 253.500 253.500 9.950 3.317 3.316 1.500 750 34.657 11.544 11.558 36.000 57.269 24.000 24.000 12.000 17.436 8.000 8.000 12.000 18.717 8.00 0 8.000 Jenis Grounding BC 50 BC 10 BC 6 BC 35 BC 50 BC 50 BC 16 BC 16 Kualifikasi Grounding OK OK OK OK OK OK OK OK 50

Tabel 17. Kualifikasi grounding LVMDP.2 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Beban Daya (kW) T 6.660. 1.230 1.230 6.400 3.334 31.834 26.606,5 13.000 2.000 Jenis grounding BC 25 BC 4 BC 4 BC 6 BC 25 BC 50 BC 50 BC 50 BC 4 R S PP-LIFT(S) 6.660 6.660 LCP-PF1 1.230 1.230 LCP-PF2 1.230 1.230 PP8.000 7.500 ELEKTRONIK PP_BL 3.333 3.333 MCP-FP 31.833 31.833 PP-KT 31.826,5 25.566,5 MCC-W W MCC-STP 13.000 13.000 LCP-FUEL 2.000 2.000 (SPARE) (SPARE) DP-B2&DP-B1 35.716, 65 32.164,62 DP-SB&DP-1 22.944,66 22.937,66 DP-MZ1&DP-2 25.390,3 20.470,3 DP-3&D P-4 23.414 21.516 DP-5&DP-6 31.309 25.165 DP-7&DP-8&LP 30.714 26.722 ROOF MDP1 ( BANK) 22.043,75 13.768,75 MCP-SWP 1.000 1.000 MCC-CW 16.333 16.333 (SPARE) (SPAR E) (SPARE) Kualifikasi grounding OK OK OK OK OK OK OK OK OK 33.502,63 23.152,66 18.165,3 19.302 25.047 25.074 13.931,25 1.000 16.334 BC 50 BC 25 BC 50 BC 50 BC 35 BC 35 BC 10 BC 6 BC 50 OK Not OK OK OK OK OK Not OK OK OK 51

Tabel 18. Kualifikasi grounding SDP Outgoing DP-SB DP-1 DP-1 LVMDP MDP-1 PD-GF (Bank) UPS-1 DP-MZ1 DP-2 DP-2 DP-2 LP -MR1 DP-2 LVMDP DP-MZ1 DP-MZ1 MDP-1 DP-MZ1 LP-BC LP-BC LVMDP DP-3 LVMDP DP-5 DP6 DP-6 DP-6 LVMDP DP-7 DP-1 LP-Roof DP-8 DP-PB2 DP-PB1 LVMDP LVMDP MDP-1 DP-SB D P-PB1 DP-1 DP-6 DP-SB Incoming DP-1 Dimmer Rack-1 Dimmer Rack-2 MDP-1 PD-GF (Bank) UPS-1 UPS-2 DP-2 Di mmer Rack-4 LP-MR1 LP-MR2 Dimmer Rack-5 Dimmer Rack-6 DP-MZ1 DP-BC LP-CS PD-1 ( Bank ) Dimmer Rack-3 Scene Preset Dimming Control Scene Preset Dimming Control D P-3 DP-4 DP-5 DP-6 LP-HC P-External P-Kolam Renang DP-7 DP-8 Dimmer Rack-2 P-Ext ernal Atap LP-Roof DP-PB1 LP-CL DP-PB2 DP-SB PD-PB1 LP-R. Sewa PP-C PP-LB PP-PB PP-SC 3 fasa 30.931 4.630 2.350 49.743,25 26.202,5 34.210 2.240 4.786 550 1.386 5.530 29.815,9 5.300 2.400 21.178,75 8.815 Daya (W) Fasa R Fasa S 10.642 10.355 1.520 1.370 570 800 22.042,75 13.769,75 12. 435 6.948,75 5.720 ( 1 fasa ) 2.200 ( 1 fasa ) 14.066 10.820 1.050 590 1.850 1.6 50 200 350 450 650 2.500 1.480 11.324,3 9.650,3 2.250 1.400 800 800 8.358,75 6.6 40 4.775 2.190 950 ( I fasa ) 850 ( I fasa ) Fasa T 9.934 1.730 930 13.931,25 6.818,75 Jenis grounding BC 25 BC 10 BC 10 BC 50 BC 35 BC 70 BC 70 BC 6 BC 4 BC 4 BC 4 BC 4 BC 4 BC 50 BC 4 BC 4 BC 6 BC 10 BC 2,5 BC 2,5 9.324 600 1.286 286 1.550 8.841,3 1.650 800 6.180 1.850 Kualifikasi grounding OK OK OK OK OK OK OK Not OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK Not OK OK Not OK Not OK OK OK OK OK OK OK 31.993 32.289 43.565 37.954 966 2.088 2.925 17.648 65.092 2.350 9.600 6.248 65.4 69,92 800 35.913,94 38.103,98 2.362,5 2.168 6.000 17.155 6.885 4.780 11.764 11.650 16.248 15.061 167 350 1.625 5.650 25.056 570 4.000 5.340 22.986,67 100 12.279,98 12.302,66 1.250 792 2.000 5.900 3.215 1.750 11.376 10.140 13.747 11.416 200 378 700 6.280 22.092 800 3.750 3.966 20.666,65 6 00 11.497,98 12.582,66 180 576 2.00 5.835 2.300 1.530 8.853 10.499 13.570 11.477 600 1.360 600 5.530 19.544 930 1.850 2.282 21.816,65 100 11.685,98 13.218,66 932,5 800 2.000 5.420 1.370 1.500 BC 50 BC 50 BC 35 BC 50 BC 4 BC 4 BC 4 BC 50 BC 35 BC 10 BC 4 BC 4 BC 16 BC 4 BC 16 BC 25 BC 4 BC 4 BC 6 BC 4 BC 4 BC 4 52

Ditinjau dari tabel, grounding pada Hotel Gran Mahakam ada beberapa yang tidak s esuai dengan beban yaitu : a. DP-SB&DP-1 menggunakan BC 25 mm2. Jenis kabel yang digunakan pada DP-SB&DP-1 adalah NYY 4 x 70. Berdasarkan analisis seharusnya me nggunakan BC 35 mm2. b. MDP1(Bank) menggunakan BC 10 mm2. Jenis kabel yang digun akan pada MDP(Bank) adalah NYY 4 x 35. Berdasarkan analisis seharusnya menggunak an BC 16 mm2. c. Outgoing DP-MZ1 ke DP-2 menggunakan BC 6 mm2. Jenis kabel yang digunakan adalah NYY 4 x 95. Berdasarkan analisis seharusnya menggunakan BC 50 m m2. d. Outgoing DP-PB2 ke DP-PB1 menggunakan BC 16 mm2. Jenis kabel yang digunak an adalah NYY 4 x 95. Berdasarkan analisis seharusnya menggunakan BC 50 mm2. e. Outgoing LVMDP ke DP-PB2 menggunakan BC 4 mm2 Jenis kabel yang digunakan adalah NYY 4 x 95. Berdasarkan analisis seharusnya menggunakan BC 50 mm2. f. Outgoing L VMDP ke DP-SB Jenis kabel yang digunakan adalah NYY 4 x 70. Berdasarkan analisis menggunakan BC 25 mm2 seharusnya menggunakan BC 35 mm2. E. Perhitungan Susut Tegangan Dalam suatu instalasi ketenagalistrikan jatuh teganga n merupakan hal yang tidak dapat dihindari. Berdasar PUIL 2000 pasal 4.2.3 dinya takan bahwa susut tegangan antara PHB utama dan setiap titik beban tidak boleh l ebih dari 5 % dari tegangan PHB utama, bila semua penghantar instalasi dilalui a rus maksimum yang ditentukan berdasarkan pasal 4.2.3. Peraturan ini berlaku pada keadaan stasioner dan tidak berlaku pada waktu terjadi arus peralihan yang cuku p tinggi. 53

Dalam perhitungan jatuh tegangan in akan dihitung jatuh tegangan pada DB TW yang merupakan titik terjauh dari panel LVMDP sesuai pada gambar berikut : 38m 4m 20m LVMDP DP7 DP8 DB TW Gambar 7. Panjang penghantar LVMDP ke DB TW Saluran penghantar dari LVMDP sampai ke DP8 merupakan saluran fase tiga dengan b esar penampang 50 mm2 sedangkan penghantar dari DP8 ke DB TW merupakan saluran f ase satu dengan besar penampang sebesar 4 mm2. Nilai X untuk penghantar 4 mm2 se besar 0,1 ohm/km dan penghantar dengan penampang 50 mm2 adalah sebesar 0,082 ohm /km. Nilai R untuk penghantar dengan penampang 4 mm2 adalah sebesar 4,56 ohm/km dan penghantar dengan penampang 50 mm2 adalah sebesar 0,379 ohm/ km. Jatuh tegan gan dari DP8 ke DB TW merupakan saluran fasa stu dengan arus yang mengalir adala h sebesar 7,6 A sehinggaa dapat dicari dengan persamaan V = Ir 2l X cos(1 + tan q )volt A R V = 7,6 x 2 x 20 0,1 x (1 + x0,484)volt 58 x 4 4,56 = 1,183 volt Jatuh tegangan dari DP7 ke DP8 merupakan saluran fase tiga dengan a rus yang mengalir adalah 75,36 A sehingga dapat dicari dengan persamaan : 54

V = Ir l X cos(1 + tan q )volt A R V = 75,36 x 0,082 4 x(1 + x 0,484)volt 0,379 58 x50 = 0,099 volt Jatuh tegangan dari LVMDP ke DP7 merupakan saluran fase tiga dengan arus yang mengalir adalah sebesar 97,60 A sehingga dapat dicari dengan persamaa n : V = Ir l X cos(1 + tan q )volt A R V = 97,6 x 38 0,082 x (1 + x0,484)volt 58 x50 0,379 = 1,262 volt Besar jatuh tegangan untuk penghantar dengan luas penampang 50 mm2 yaitu pada saluran dari LVMDP ke DP8 adalah : 0,099 + 1,262 = 1,361 volt Sehingg a besar jatuh tegangan dalam % untuk penghantar pada sluran LVMDP ke DP8 adalah : V % = V x100% Vk 1,361 x100% 380 = = 0,36 % Dengan jatuh tegangan sebesar 0,36 % maka penghantar yang digunakan pad a saluran LVMDP ke DP8 yang sebesar 50 mm2 masih memenuhi ketentuan yang berlaku . 55

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Sistem distribusi yang digunakan di Hotel Gran Mahakam adalah s ystem radial. Pada saat terjadi gangguan pada suplai utama. genset memback-up sy stem sehingga kontinuitas pelayanan dayanya menjadi lebih baik. 2. Hasil perhitu ngan jatuh tegangan dari LVMDP ke DP8 yaitu sebesar 0,36 % sehingga besar penamp ang tersebut masih memenuhi syarat yang ditentukan PUIL 2000 yaitu sebesar -5 %. 3. Semua kabel yang terpasang di Hotel Gran Mahakam sudah memenuhi standart PUI L 2000 sehingga dapat dikatakan kabel tersebut baik dan aman untuk digunakan. 4. Dari sekian jenis MCCB ada beberapa yang tidak sesuai standart, yaitu : PPRJ, S umpit Pump, PP-Elektronik, LCP-Fuel, DP 5&DP6, MDP-1(Bank), DP 7&DP 8, DP1- PP-L B. Sedangkan untuk jenis MCB yang tidak sesuai standart adalah outgoing PD-GF (B ank) ke UPS 1, outgoing DP-MZ1 ke DP2, outgoing DP-MZ1 ke DP-BC, outgoing LP-BC ke Scane Preset Dimming Control. 5. Dari jenis kabel pentanahan ada beberapa yan g tidak memenuhi standart yaitu DP-SB&DP-1, MDP (Bank), outgoing DP-MZ1 ke DP 2, outgoing DP-PB 2 ke DP-PB1, outgoing LVMDP ke DP-PB2 dan outgoing LVMDP ke DP-S B. 56

B. SARAN 1. Dari sekian jenis MCCB dan MCB pada panel PP-RJ, Sumpit Pump, PPElektro nik, LCP-Fuel, DP 5&DP6, MDP-1(Bank), DP 7&DP 8, DP1- PP-LB, outgoing PD-GF (Ban k) ke UPS 1, outgoing DP-MZ1 ke DP-2, outgoing DPMZ1 ke DP-BC, outgoing LP-BC ke Scane Preset Dimming Control yang ada di Hotel Gram Mahakam, Jakarta Selatan pe rlu diadakan pengecekan ulang. 2. Dari sekian jenis kabel pentanahan yang tidak memenuhi standart yaitu pada DP-SB&DP-1, MDP (Bank), outgoing DP-MZ1 ke DP 2, ou tgoing DP-PB 2 ke DP-PB1, outgoing LVMDP ke DP-PB2 dan outgoing LVMDP ke DP-SB p erlu juga diadakan pengecekan ulang. 3. Untuk diperoleh keandalan system maka sy stem distribusi dan instalasi di Hotel Gran Mahakam harus diadakan evaluasi ulan g yang rutin dan berkala. 57

DAFTAR PUSTAKA Daryanto. Teknik Pengerjaan Listrik. Jakarta: Bumi Aksara, 2000. Harten, P Van. Instalasi Listrik Arus Kuat 1. Bandung: Bina Cipta, 1974. Panitia Revisi PUIL-Le mbaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Persyaratan Umum Instalasi Listrik. Jakarta: L embaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, 2000. Scaddan, Brian. Modern Electrical Insta llation. Butterworth & Co (Publishaer), 1983. Scbosinan, Zan. Installasi. Jakart a: Erlangga, 1990. Schawn, Creigton. Practical Electrical Wiring Residential, Fo rm and Industrial. Mc Grawhill Company, Inc, 1984. Skitahumilo. Pengetanahan Sis tem Tenaga dan Pengetanahan Peralatan. Jakarta: Erlangga, 1991. William, Paul. E lectrical Design For Commercial Building. Mc Grawhill Company, Inc, 1998. 58

LAMPIRAN

0.6/1 kV FRC/XLPE/LSHF IEC 60502 (1 CORE) 1. Conductor : Concentric stranded or compact stranded annealed copper wires 2. Fire Barrier : Mica tape tape 3. Insulation : Cross-linked polyethylene (XLPE ) Natural color : Low smoke halogen free thermoplastic compound (LSHF) 4. Sheath Orange color The cables are specially designed to maintain circuit integrity under stringent fire conditions for the following uses : - Fire Fighting Pump Circuit - Fire Ala rm System - Emergency Power Supply - Exit Lighting Control Conductor Nominal Strands Diameter cross(Approx.) sectional area sq.mm mm 1.5 2. 5 4 6 10 16 25 35 50 70 95 120 150 185 240 300 400 500 630 800 7/0.52 7/0.67 7/0 .85 7/1.04 6 6 6 6 6 12 15 18 18 30 34 34 53 53 53 53 1.56 2.01 2.55 3.12 3.72 4 .69 5.90 6.95 8.33 9.73 11.43 12.95 14.27 15.98 18.47 20.68 23.39 26.67 30.22 34 .00 Thickness of Insulation (Nominal) mm 0.7 0.7 0.7 0.7 0.7 0.7 0.9 0.9 1.0 1.1 1.1 1.2 1.4 1.6 1.7 1.8 2.0 2.2 2.4 2.6 Thickness of Sheath (Nominal) mm 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.5 1.5 1.6 1.6 1.7 1.8 1.9 2.0 2.2 2.3 Overall diameter (Approx.) Maximum conductor resistance (at 20C) Ohm/km 12.1 7.41 4.61 3.08 1.83 1.15 0.727 0.524 0.387 0.268 0.193 0.153 0.124 0.0991 0.0754 0.0601 0.0470 0.0366 0.0283 0. 0221 Current Cable Standard rating weight Length in air (Approx.) mm 7.0 7.5 8.0 8.5 9.5 10.0 12.0 13.0 14.5 16.0 18.0 20.0 22.0 24.0 27.0 29.5 33 .0 37.0 41.5 46.0 A 27 36 48 61 82 110 145 180 220 280 345 400 460 530 630 725 840 1000 1170 1340 kg/km 60 70 90 110 160 220 330 430 570 780 1060 1320 1620 2010 2620 3250 4130 52 80 6800 8640 m 500/D 500/D 500/D 500/D 500/D 500/D 500/D 500/D 500/D 500/D 500/D 500/D 500/D 500/D 500/D 500/D 500/D 500/D 400/D 400/D

0.6/1 kV FRC/XLPE/LSHF IEC 60502 (4 CORE) 1. Conductor : Concentric stranded or compact stranded annealed copper wires 2. Fire Barrier : Mica tape tape 3. Insulation : Cross-linked polyethylene (XLPE ) Identification: Red, Yellow, Blue and Black color 4. Filler : Non-hygroscopic material 5. Binding tape : Non-hygroscopic material : Low smoke halogen free the rmoplastic compound (LSHF) 6. Sheath Orange color The cables are specially designed to maintain circuit integrity under stringent fire conditions for the following uses : - Fire Fighting Pump Circuit - Fire Ala rm System - Emergency Power Supply - Exit Lighting Control Conductor Nominal Strands Diameter cross(Approx.) sectional area sq.mm mm 1.5 2. 5 4 6 10 16 25 35 50 70 95 120 150 185 240 300 400 7/0.52 7/0.67 7/0.85 7/1.04 6 6 6 6 6 12 15 18 18 30 34 34 53 1.56 2.01 2.55 3.12 3.72 4.69 5.90 6.95 8.33 9. 73 11.43 12.95 14.27 15.98 18.47 20.68 23.39 Thickness of Insulation (Nominal) mm 0.7 0.7 0.7 0.7 0.7 0.7 0.9 0.9 1.0 1.1 1.1 1.2 1.4 1.6 1.7 1.8 2.0 Thickness of Sheath (Nominal) mm 1.8 1.8 1.8 1.8 1.8 1.8 1.8 1.8 1.8 2.0 2.1 2.3 2.4 2.6 2.8 3.0 3.3 Overall diameter (Approx.) Maximum conductor resistance (at 20C) Ohm/km 12.1 7.41 4.61 3.08 1.83 1.15 0.727 0.524 0.387 0.268 0.193 0.153 0.124 0.0991 0.0754 0.0601 0.0470 Current Cable Standard rating weight Length in air (Approx.) mm 13.5 14.5 15.5 17.0 18.5 21.0 25.0 28.0 31.5 36.0 40.5 45.0 49.5 55.5 62.5 70 .0 77.0 A 21 28 37 48 64 87 115 140 170 215 260 305 350 405 490 565 655 kg/km 200 260 350 450 640 910 1380 1830 2420 3390 4570 5740 7070 8820 11480 1427 0 18180 m 500/D 500/D 500/D 500/D 500/D 500/D 500/D 500/D 500/D 500/D 500/D 400/D 400/D 300/D 200/D 150/D 100/D

Pemutus Sirkit Tenaga MCCB Indeks Pendahuluan .................................................................... ............................ 2-2 2 2-3 2-4 2-5 Pemutus Sirkit Tmax Tmax T1 Tmax T2 Tmax T3 Lengkapan 160 A ........................................ ................................................... 160 A ...................... ...................................................................... 250 A ... ................................................................................ ......... Tmax ................................................................. ......................... 2-6 Pemutus Sirkit Isomax S Isomax S1 - 125 A .............................................................. .......................... 2-10 Isomax S2 - 160 A .............................. .......................................................... 2-11 Isomax S3 - 160 A / 250 A ...................................................................... ...... 2-12 Isomax S5 - 400 A .................................................. ...................................... 2-13 Isomax S6 - 630 A / 800 A .......... .................................................................. 2-14 Isomax S 7 - 1000 A / 1600 A ............................................................ .............. 2-15 Isomax S8 - 2000 A / 3200 A ................................ ......................................... 2-16 Lengkapan Isomax S .............. ...................................................................... 2-17 Sakl ar Tukar Sumber Otomatis (COS) ................................................. ........... 2-25 Katalog Produk 2004 2-1

Pemutus Sirkit Tenaga - MCCB Pendahuluan Produk MCCB dari ABB SACE terdiri dari 2 seri, yaitu Tmax dan Isomax S. MCCB kel uarga Tmax terbagi dalam 3 versi, yaitu T1, T2 dan T3 dengan arus layanan tak te rinterupsi dari 160 A sampai dengan 250 A, dan kapasitas pemutusannya bervariasi dari 16 kA sampai dengan 70 kA. Untuk keluarga MCCB Isomax S terbagi dalam 7 ve rsi, yaitu S1, S2, S3, S5, S6, S7 dan S8 dengan arus nominal tak terinterupsi da ri 125 A sampai dengan 3.200 A, dan kapasitas pemutusannya sampai dengan 85 kA. Semua seri MCCB tersedia dalam jenis tetap ( fixed), jenis tusuk ( plug-in) dan jenis tarik (withdrawable). Berikut dengan aksesoris yang sangat lengkap seperti : pelepas shunt trip, pelepas undervoltage, kontak bantu, handel putar, terminal koneksi dari depan dan belakang, plat interlok dan mekanisme operasi motor (sol enoid operator ) untuk kendali secara jarak jauh. MCCB dari ABB SACE dapat digun akan dalam kondisi suhu ambien bervariasi antara -25 oC dan +70 oC. Fitur yang l ain adalah dapat digunakan pada ketinggian 2000 m tanpa penurunan unjuk-kerja. U ntuk MCCB yang dilengkapi dengan unit pelepas arus lebih elektronik, operasi pro teksinya dijamin tidak terpengaruh adanya interferensi yang disebabkan oleh meda n elektromagnetik. MCCB Tmax dan Isomax S berikut lengkapannya mengacu ke standa r IEC 60947-2 dan EC (European Conformity) untuk: Low Voltage Directive (LVD) no . 72/23 EEC Electromagnetik Compatibility Directive (EMC) no. 89/336 EEC. 2 Tmax Tmax MCCB Tmax T1, T2 dan T3 menggunakan unit pelepas arus lebih jenis thermomagnetik yang dapat diatur (TMD) yang digunakan untuk memproteksi aplikasi arus bolak-ba lik dan searah. Unit pelepas thermomagnetik ini terdiri dari unit thermal yang t erbuat dari bimetal dan unit magnetik untuk proteksi terhadap hubung pendek. Khu sus MCCB Tmax T2 dilengkapi dengan unit pelepas arus lebih (overcurrent releases ) elektronik PR221DS berbasis teknologi mikroprosesor yang memberikan fungsi pro teksi terhadap beban lebih L dan hubung pendek S/I. Isomax S MCCB Isomax S1, S2, S3, S5 dan S6 menggunakan unit pelepas arus lebih jenis ther momagnetik (TMD) dengan setelan arus lebih yang dapat diatur kecuali Isomax S1 d engan setelan tetap. Sedangkan untuk Isomax S5, S6, S7 dan S8 menggunakan unit p elepas arus lebih jenis elektronik PR211 (LI) dan PR212 (LSI-LSIG). Untuk varian jenis tusuk tersedia Isomax S1 - S5, sedangkan untuk varian jenis tarik tersedi a Isomax S3 - S7. Tersedia pula kit konversi dari jenis tetap ke jenis tusuk dan kit konversi dari jenis tetap ke jenis tarik sehingga memberikan kemudahan dala m pemasangan. Isomax S Unit trip Unit trip LI memiliki proteksi terhadap arus beban lebih (L) dan arus hubung pen dek (I). Sedangkan unit trip LSI memiliki proteksi terhadap arus beban lebih (L) , arus hubung-pendek dengan tunda waktu (S) dan arus hubung-pendek instan (I). T MD = unit trip dengan setelan beban lebih yang dapat diatur. 2-2 Katalog Produk 2004

Pemutus Sirkit Tenaga - MCCB Tmax T1 - 160 A Standar : IEC 60947-2 Kapasitas pemutusan (Icu) pada tegangan 380/415 VAC : Tipe B : 16 kA Tipe C : 25 kA Tipe N : 35 kA Jenis koneksi : front terminal untuk ka bel tembaga Tipe instalasi : jenis tetap 2 Tipe Pelepas arus lebih TMD TMD TMD TMD TMD TMD TMD TMD TMD TMD TMD TMD TMD TMD TMD TMD TMD TMD TMD TMD TMD TMD TMD TMD TMD TMD TMD TMD I1 [A] 11 - 16 14 - 20 1 7.5 - 25 22 - 25 28 - 40 35 - 50 44 - 63 56 - 80 70 - 100 87.5 - 125 112 - 160 1 7.5 - 25 22 - 25 28 - 40 35 - 50 44 - 63 56 - 80 70 - 100 87.5 - 125 112 - 160 2 2 - 32 28 - 40 35 - 50 44 - 63 56 - 80 70 - 100 87.5 - 125 112 - 160 I3 [A] 160 200 250 320 400 500 630 800 1000 1250 1600 250 320 400 500 630 800 1000 1250 160 0 160 160 160 160 160 160 160 160 Refensi 3P/3t 1SDA050870R1 1SDA050871R1 1SDA05 0872R1 1SDA050873R1 1SDA050874R1 1SDA050875R1 1SDA050876R1 1SDA050877R1 1SDA0508 78R1 1SDA050879R1 1SDA050880R1 1SDA050894R1 1SDA050895R1 1SDA050896R1 1SDA050897 R1 1SDA050998R1 1SDA050999R1 1SDA050900R1 1SDA050901R1 1SDA050902R1 1SDA050917R1 1SDA050918R1 1SDA050919R1 1SDA050920R1 1SDA050921R1 1SDA050922R1 1SDA050923R1 1 SDA050924R1 4P/4t 1SDA050881R1 1SDA050882R1 1SDA050883R1 1SDA050884R1 1SDA050885 R1 1SDA050886R1 1SDA050887R1 1SDA050888R1 1SDA050889R1 1SDA050890R1 1SDA050891R1 1SDA050905R1 1SDA050906R1 1SDA050907R1 1SDA050908R1 1SDA050909R1 1SDA050910R1 1 SDA050911R1 1SDA050912R1 1SDA050913R1 1SDA050928R1 1SDA050929R1 1SDA050930R1 1SD A050931R1 1SDA050932R1 1SDA050933R1 1SDA050934R1 1SDA050935R1 T1B160/R16 T1B160/ R20 T1B160/R25 T1B160/R32 T1B160/R40 T1B160/R50 T1B160/R63 T1B160/R80 T1B160/R10 0 T1B160/R125 T1B160/R160 T1C160/R25 T1C160/R32 T1C160/R40 T1C160/R50 T1C160/R63 T1C160/R80 T1C160/R100 T1C160/R125 T1C160/R160 T1N160/R32 T1N160/R40 T1N160/R50 T1N160/R63 T1N160/R80 T1N160/R100 T1N160/R125 T1N160/R160 Tmax T1 >> Lengkapan ............... 2-6/9 Katalog Produk 2004 2-3

Pemutus Sirkit Tenaga - MCCB Tmax T2 - 160 A Standar : IEC 60947-2 Kapasitas pemutusan (Icu) pada tegangan 380/415 VAC : Tipe S : 50 kA Tipe H : 70 kA Jenis koneksi : front terminal Tipe instalasi : jenis tetap 2 Tipe Pelepas arus lebih TMD TMD TMD TMD TMD TMD TMD TMD TMD TMD TMD TMD TMD TMD I1 [A] 11.2 - 16 17.5 - 25 28 - 40 44 - 63 56 - 80 70 - 100 87.5 - 125 112 - 160 22.4 - 32 35 - 50 56 - 80 70 - 100 87.5 - 125 112 - 160 I3 [A] 160 250 400 630 800 1000 1250 1600 320 500 800 1000 1250 1600 Refensi 3P/3t 1SDA050994R1 1SDA050 996R1 1SDA050998R1 1SDA051000R1 1SDA051001R1 1SDA051002R1 1SDA051003R1 1SDA05100 4R1 1SDA051041R1 1SDA051043R1 1SDA051045R1 1SDA051046R1 1SDA051047R1 1SDA051048R 1 4P/4t 1SDA051016R1 1SDA051018R1 1SDA051020R1 1SDA051022R1 1SDA051023R1 1SDA051 024R1 1SDA051025R1 1SDA051026R1 1SDA051063R1 1SDA051065R1 1SDA051067R1 1SDA05106 8R1 1SDA051069R1 1SDA051070R1 T2S160/R16 T2S160/R25 T2S160/R40 T2S160/R63 T2S160 /R80 T2S160/R100 T2S160/R125 T2S160/R160 T2H160/R32 T2H160/R50 T2H160/R80 T2H160 /R100 T2H160/R125 T2H160/R160 Tipe Pelepas arus lebih PR221DS-LS PR221DS-LS PR221DS-LS PR221DS-LS PR221DS-LS PR221D S-LS PR221DS-LS PR221DS-LS PR221DS-LS PR221DS-LS I1 [A] 4 - 10 10 - 25 25 - 63 40 - 100 64 - 160 4 - 10 10 - 25 25 - 63 40 - 100 64 - 160 I2 [A] 10 25 63 100 160 10 25 63 100 160 100 250 630 - 1000 - 1600 100 250 630 1000 - 1600 Refensi 3P/3t 1SDA051133R1 1SDA051134R1 1SDA051135R1 1SDA051136R1 1SDA051137R1 1 SDA051143R1 1SDA051144R1 1SDA051145R1 1SDA051146R1 1SDA051147R1 4P/4t 1SDA051138R1 1SDA051139R1 1SDA051140R1 1SDA051141R1 1SDA051142R1 1SDA05114 8R1 1SDA051149R1 1SDA051150R1 1SDA051151R1 1SDA051152R1 T2S160/R10 T2S160/R25 T2S160/R63 T2S160/R100 T2S160/R160 T2H160/R10 T2H160/R25 T 2H160/R63 T2H160/R100 T2H160/R160 CATATAN: Tmax T2 dengan unit trip PR221DS I3 pada T2S dan T2H menggunakan setelan tetap 10 x In (instan). >> Lengkapan .............. 2-6/9 2-4 Katalog Produk 2004

Pemutus Sirkit Tenaga - MCCB Tmax T3 - 250 A Standar : IEC 60947-2 Kapasitas pemutusan (Icu) pada tegangan 380/415 VAC : Tipe N : 36 kA Tipe S : 50 kA Jenis koneksi : front terminal Tipe instalasi : jenis tetap (fixed). 2 Tipe Pelepas arus lebih I1 [A] 44 - 63 56 - 80 70 - 100 87.5 - 125 112 - 160 140 - 200 175 - 250 I3 [A] 630 800 1000 1250 1600 2000 2500 Referensi 3P/3t 1SDA051 241R1 1SDA051242R1 1SDA051243R1 1SDA051244R1 1SDA051245R1 1SDA051246R1 1SDA05124 7R1 4P/4t 1SDA051252R1 1SDA051253R1 1SDA051254R1 1SDA051255R1 1SDA051256R1 1SDA0 51257R1 1SDA051258R1 T3N250/R63 TMD T3N250/R80 TMD T3N250/R100 TMD T3N250/R125 T MD T3N250/R160 TMD T3N250/R200 TMD T3N250/R250 TMD Tmax T3 Tipe Pelepas arus lebih TMD TMD TMD TMD TMD TMD TMD I1 [A] 44 - 63 56 - 80 70 - 100 87.5 - 125 112 - 160 140 - 200 175 - 250 I3 [A] 630 800 1000 1250 1600 2000 2500 Referensi 3P/3t 1SDA051263R1 1SDA051264R1 1SDA051265R1 1SDA051266R1 1SDA051267R1 1SDA051268R1 1SDA051269R1 4P/4t 1SDA051274R1 1SDA051275R1 1SDA051276R1 1SDA051277R1 1SDA051278R1 1SDA05127 9R1 1SDA051280R1 T3S250/R63 T3S250/R80 T3S250/R100 T3S250/R125 T3S250/R160 T3S250/R200 T3S250/R25 0 >> Lengkapan ............... 2-6/9 Katalog Produk 2004 2-5

59

60

61

62

63

KETERANGAN GAMBAR DP PB1 MCP FP MCP PL LP WS1 LP CL LP B LP BH LP PUB LP PF1 LP BC LP KT PP KT LP CS LP MR1 LP PF LP LB LP RS PD W DB TW DB DWL DB S DB LS : Dis tribution Panel Parkir B1 : Motor Control Panel Fire Pump : Motor Contro Panel S ewage Treatment Plant Equipment : Lighting Panel Work Shop1 : Lighting Panel Cli nic : Lighting Panel Bank : Lighting Panel Back of House : Lighting Panel PUB : Lighting Panel Pressurized Fan : Lighting Panel Bussines Centre : Lighting Panel Kitchen : Power Panel Kitchen : Lighting Panel Coffe Shop : Lighting Panel Meet ing Room1 : Lighting Panel Pre Function : Lighting Panel Lobby : Lighting Panel Restaurant : Panel Dumb Water : Distribution Box Twin Room : Distribution Box Do uble Room : Distribution Box Suite Room : Distribution Box Luxury Small Siute Ro om 64

DB LBS MCP AC MCP SWP LP GM LP HC LP SWP LP RM LP R PPL LCP F MCP AHU LP LB : Distribution Box Luxury Big Siute Room : Motor Control Panel Air Conditioning : Motor Control Panel Swimming Pool : Lighting Panel General Manager : Lighting Panel Health Centre : Lighting Panel Swimming Pool : Lighting Panel Resident Man ager : Lighting Panel Roof : Power Panel Lift : Local Control Panel Fan : Motor Control Panel Air Handling Unit : Lighting Panel Library 65

Anda mungkin juga menyukai