Anda di halaman 1dari 20

MENGHITUNG KETERPADUAN PASAR (IMC)

KOMODITI BAWANG MERAH


Diajukan untuk memenuhi nilai mata kuliah PEMASARAN AGRIBISNIS

Disusun oleh :
Agribisnis A
Kelompok 2
Dima Damayanti K.

150610110014

Runengsih

150610110009

M. Dasrul W

150610110036

M. Reza Prasetya

150610110038

Ramadianto

150610110013

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini kami
tujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pemasaran Agribisnis.
Makalah ini dapat terselesaikan berkat adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis dengan segala kerendahan hati menyampaikan terima kasih kepada semua
pihak, khususnya kepada dosen pembimbing kami yang telah memberikan dorongan ilmu dan
moral kepada kami dan rekan-rekan mahasiswa yang telah membantu, mendukung, dan
memberikan doanya.
Kami pun menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami butuhkan untuk perbaikan
penyusunan makalah kami yang akan datang.
Akhir kata, penyusun berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan pembaca pada umumnya.

Jatinangor, Desember 2012

Penyusun

PEMASARAN AGRIBISNIS

Page i

ANALISIS & PEMBAHASAN


A. Metode Analisis
1. Koefisien Timmers Index of Market Connection
Indeks ini dikembangkan oleh Timmer (1987) untuk mengukur integrasi pasar jangka
pendek dan jangka panjang. Metode ini menyimpulkan bahwa struktur pasar terdiri dari
satu pasar utama dan beberapa pasar sekunder. Pasar utama mengendalikan pembentukan
harga sedangkan pasar sekunder merespon pada kondisi di pasar utama.
Untuk menghitung koefisien Timmers index of market connection atau biasa disebut
dengan index of market connection (IMC) digunakan persamaan:
Pft = a + (1+b)Pft-1 + c (Prt-Prt-1) + (d-b)Prt-1 + eXt-1 + ut (3)
Dimana:
Pft : Harga pada pasar sekunder (farmer)
Prt : Logaritma harga pada pasar primer (acuan=tingkat konsumen)
X : Faktor musim atau faktor lain
t : waktu
untuk memudahkan pendugaan koefisien parameter, maka persamaan (3) ditransformasi
menjadi:
Pft = 0 + 1Pft-1 + 2 (Prt-Prt-1) + 3Prt-1 + 4Xt-1 + ut (4)
Dimana:
1 : (1 + b)
2:c
3 : (d - b)
4:e
Index of market connection (IMC) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan
(5)
Karena 1 = 1 + b, dan 3 = (d - b), maka persamaan (5) menjadi

Index of market connection merupakan merupakan indeks yang dibatasi sebagai


nisbah koefisien pasar sekunder periode sebelumnya (t-1) terhadap pasar primer (acuan)
periode sebelumnya (Timmer dalam Heytens, 1986). Suatu pasar disebut terintegrasi
dalam jangka pendek, jika b=-1 dan IMC= 0. Jika pasar tidak terintegrasi pada jangka
PEMASARAN AGRIBISNIS

Page 1

pendek nilai IMC= (nilai d dan b sama). Apabila IMC<1 maka dapat disimpulkan pasar
acuan ada hubungan yang kuat, sebaliknya apabila IMC>1 maka, pasar acuan tidak ada.
Integrasi jangka panjang ditunjukkan oleh koefisien c (2), yakni jika nilai c (2) sama
dengan 1 maka terjadi integrasi dalam jangka panjang (harga dari pasar acuan
ditransmisikan secara proporsional kepada pasar sekunder).

2. SPSS 16
Kami menggunakan software SPSS versi 16.0 dalam mengolah data. Hal ini untuk
memudahkan serta mempercepat penyelesaian tugas dalam menghitung sejumlah data
yang ada. Setelah mengolahnya di SPSS kemudian kamu masukkan nilai
yang kami dapatkan ke dalam penyelesaian dan penjelasan nilai IMC tersebut.

B. Analisis Data
1. Cirebon
Tabel Perhitungan 1.1. Kota Cirebon
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
PEMASARAN AGRIBISNIS

Pf

3.500
3.500
3.610
3.500
4.160
3.467
2.300
3.100
3.222
3.667
3.671
4.000
4.000
4.000
4.000
4.000
4.000
3.000
3.000
3.000
4.750

Pr

6.000
6.200
6.600
6.200
6.350
5.417
4.833
4.909
5.278
5.000
5.786
6.500
6.500
6.500
6.500
6.500
6.500
6.750
8.400
9.700
12.000

LPf

3.500
3.500
3.610
3.500
4.160
3.467
2.300
3.100
3.222
3.667
3.671
4.000
4.000
4.000
4.000
4.000
4.000
3.000
3.000
3.000

LPr

6.000
6.200
6.600
6.200
6.350
5.417
4.833
4.909
5.278
5.000
5.786
6.500
6.500
6.500
6.500
6.500
6.500
6.750
8.400
9.700

PrMinLPR
0
-2.500
-2.700
-2.990
-2.700
-2.190
-1.950
-2.533
-1.809
-2.056
-1.333
-2.115
-2.500
-2.500
-2.500
-2.500
-2.500
-2.500
-3.750
-5.400
-6.700
Page 2

22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64

PEMASARAN AGRIBISNIS

6.056
7.091
8.240
8.750
8.143
8.800
9.000
8.750
7.700
7.090
4.929
3.769
3.556
4.500
5.000
5.000
5.000
5.000
5.000
3.500
3.600
6.000
6.000
6.000
6.773
6.500
4.227
4.727
6.000
4.889
4.000
4.400
5.000
7.000
7.500
7.500
7.500
5.000
5.000
4.000
3.813
3.500
3.500

13.444
12.818
14.500
15.200
14.857
13.350
14.000
13.500
13.278
12.000
9.500
7.000
7.278
7.750
7.500
7.500
7.500
7.500
7.500
7.000
7.200
12.000
12.188
12.417
12.182
11.500
10.455
10.727
11.000
9.333
8.000
9.200
11.000
12.000
12.000
12.000
12.000
7.000
7.000
7.500
8.000
8.375
8.000

4.750
6.056
7.091
8.240
8.750
8.143
8.800
9.000
8.750
7.700
7.090
4.929
3.769
3.556
4.500
5.000
5.000
5.000
5.000
5.000
3.500
3.600
6.000
6.000
6.000
6.773
6.500
4.227
4.727
6.000
4.889
4.000
4.400
5.000
7.000
7.500
7.500
7.500
5.000
5.000
4.000
3.813
3.500

12.000
13.444
12.818
14.500
15.200
14.857
13.350
14.000
13.500
13.278
12.000
9.500
7.000
7.278
7.750
7.500
7.500
7.500
7.500
7.500
7.000
7.200
12.000
12.188
12.417
12.182
11.500
10.455
10.727
11.000
9.333
8.000
9.200
11.000
12.000
12.000
12.000
12.000
7.000
7.000
7.500
8.000
8.375

-7.250
-7.388
-5.727
-6.260
-6.450
-6.714
-4.550
-5.000
-4.750
-5.578
-4.910
-4.571
-3.231
-3.722
-3.250
-2.500
-2.500
-2.500
-2.500
-2.500
-3.500
-3.600
-6.000
-6.188
-6.417
-5.409
-5.000
-6.228
-6.000
-5.000
-4.444
-4.000
-4.800
-6.000
-5.000
-4.500
-4.500
-4.500
-2.000
-2.000
-3.500
-4.187
-4.875

Page 3

Tabel 1.2. Perhitungan SPSS

Hasil perhitungan IMC = 3,81 > 1 menunjukkan bahwa harga bawang merah di tingkat
konsumen tidak memiliki keterkaitan dengan harga di tingkat petani. Nilai IMC > 1
PEMASARAN AGRIBISNIS

Page 4

membuktikan bahwa tidak ada integrasi/keterkaitan dalam jangka pendek antara petani
bawang merah di Cirebon dengan harga di tingkat konsumen.
Integrasi pasar jangka panjang dapat dilihat dari nilai koefisien variable selisih harga
tingkat konsumen pada saat t dengan harga tingkat konsumen pada saat t-1. Nilai

pada

kedua tingkat pasar bawang merah ini mencapai 0,491 sehingga kedua pasar memiliki
integrasi jangka panjang yang cukup lemah.

2. Majalengka
Tabel Data 2.1. Majalengka
No

Pf

Pr

4.449
4.377
4.210
4.680
4.063
3.560
2.920
3.090
3.610
3.725
4.735
6.163
7.355
8.560
11.200
9.409
3.967
6.655
6.610
6.745
9.100
8.992
8.440
8.820

5.619
5.813
5.650
5.910
5.250
4.750
3.890
4.007
4.553
5.005
5.890
7.225
9.175
11.150
13.175
11.000
5.292
7.628
7.675
7.400
9.500
10.709
9.030
10.172

2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
PEMASARAN AGRIBISNIS

LPf

LPr

PrMinLPr
5.619

4.449
4.377
4.210
4.680
4.063
3.560
2.920
3.090
3.610
3.725
4.735
6.163
7.355
8.560
11.200
9.409
3.967
6.655
6.610
6.745
9.100
8.992
8.440

5.619
5.813
5.650
5.910
5.250
4.750
3.890
4.007
4.553
5.005
5.890
7.225
9.175
11.150
13.175
11.000
5.292
7.628
7.675
7.400
9.500
10.709
9.030

194
-163
260
-660
-500
-860
117
546
452
885
1.335
1.950
1.975
2.025
-2.175
-5.708
2.336
47
-275
2.100
1.209
-1.679
1.142
Page 5

25

34

8.752
9.100
9.150
9.050
7.730
7.583
8.834
8.500
8.262
7.015

35

4.490

36

5.310
5.224
5.550
7.650
5.033
4.150
4.913
6.800
8.190
9.945
9.042
8.267
7.110
6.530
6.975
5.095
5.250
6.680
10.308
7.750
6.625
4.250
4.528
4.653
5.800
6.970
6.855
7.900
6.406

26
27
28
29
30
31
32
33

37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64

PEMASARAN AGRIBISNIS

9.892
9.825
10.250
9.700
9.125
9.167
10.500
10.000
9.750
8.750
6.345
6.500
7.154
6.675
9.000
6.250
6.170
6.888
7.867
9.300
10.821
9.936
6.833
7.585
7.342
7.705
7.103
6.933
9.128
11.856
9.750
7.883
6.454
5.997
5.798
6.377
8.303
8.554
9.100
7.611

8.820
8.752
9.100
9.150
9.050
7.730
7.583
8.834
8.500
8.262
7.015
4.490

5.310
5.224
5.550
7.650
5.033
4.150
4.913
6.800
8.190
9.945
9.042
8.267
7.110
6.530
6.975
5.095
5.250
6.680
10.308
7.750
6.625
4.250
4.528
4.653
5.800
6.970
6.855
7.900

10.172
9.892
9.825
10.250
9.700
9.125
9.167
10.500
10.000
9.750
8.750
6.345
6.500
7.154
6.675
9.000
6.250
6.170
6.888
7.867
9.300
10.821
9.936
6.833
7.585
7.342
7.705
7.103
6.933
9.128
11.856
9.750
7.883
6.454
5.997
5.798
6.377
8.303
8.554
9.100

-280
-67
425
-550
-575
42
1.333
-500
-250
-1.000
-2.405
155
654
-479
2.325
-2.750
-80
718
979
1.433
1.521
-885
-3.103
752
-243
363
-602
-170
2.195
2.728
-2.106
-1.867
-1.429
-457
-199
579
1.926
251
546
-1.489

Page 6

Tabel 2.2. Perhitungan SPSS

Hasil perhitungan IMC = 0,658 menunjukkan bahwa harga bawang merah di tingkat
konsumen memiliki keterkaitan/integrasi vertical untuk jangka pendek yang lemah dengan
harga di tingkat petani. 0

IMC < 1 membuktikan adanya integrasi/keterkaitan dalam jangka

pendek antara petani bawang merah di Majalengka dengan harga di tingkat konsumen.
PEMASARAN AGRIBISNIS

Page 7

Integrasi pasar jangka panjang dapat dilihat dari nilai koefisien variable selisih harga
tingkat konsumen pada saat t dengan harga tingkat konsumen pada saat t-1. Nilai
kedua tingkat pasar bawang merah ini mencapai 0,903

pada

1, sehingga kedua pasar memiliki

integrasi jangka panjang yang kuat.


3. Indramayu
Tabel 3.1. Indramayu
No

Pf

Pr

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31

6.000
6.000
6.000
6.000
4.000
4.000
6.500
6.500
6.000
6.000
7.000
7.000
7.000
7.000
7.000
7.000
5.000
5.000
6.000
6.000
10.000
10.000
10.000
10.000
9.000
9.000
9.000
9.000
7.500
7.500
8.000

7.000
7.000
7.000
7.000
5.000
5.000
7.500
7.500
7.000
7.000
8.000
8.000
8.000
8.000
8.000
8.000
6.000
6.000
8.000
8.000
12.000
12.000
12.000
12.000
11.600
11.600
11.600
11.600
8.000
8.000
10.000

PEMASARAN AGRIBISNIS

LPf

LPr

PrMinLPr
7.000

6.000
6.000
6.000
6.000
4.000
4.000
6.500
6.500
6.000
6.000
7.000
7.000
7.000
7.000
7.000
7.000
5.000
5.000
6.000
6.000
10.000
10.000
10.000
10.000
9.000
9.000
9.000
9.000
7.500
7.500

7.000
7.000
7.000
7.000
5.000
5.000
7.500
7.500
7.000
7.000
8.000
8.000
8.000
8.000
8.000
8.000
6.000
6.000
8.000
8.000
12.000
12.000
12.000
12.000
11.600
11.600
11.600
11.600
8.000
8.000

0
0
0
-2.000
0
2.500
0
-500
0
1.000
0
0
0
0
0
-2.000
0
2.000
0
4.000
0
0
0
-400
0
0
0
-3.600
0
2.000
Page 8

32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64

PEMASARAN AGRIBISNIS

8.000
8.000
8.000
6.000

6.000
7.000
7.000
6.000
6.000
6.000
6.000
9.000
9.000
10.000
10.000
6.000
6.000
6.750
6.750
6.500
6.500
8.000
8.000
8.000
8.000
8.000
8.000
7.200
7.200
8.800
9.000
8.800
9.000

10.000
10.000
10.000
8.000
8.000
9.000
9.000
8.000
8.000
8.000
8.000
10.000
10.000
12.000
12.000
8.100
8.100
8.400
8.400
8.000
8.000
10.000
10.000
10.000
10.000
10.000
10.000
8.700
8.700
10.700
10.700
10.700
10.850

8.000
8.000
8.000
8.000
6.000

6.000
7.000
7.000
6.000
6.000
6.000
6.000
9.000
9.000
10.000
10.000
6.000
6.000
6.750
6.750
6.500
6.500
8.000
8.000
8.000
8.000
8.000
8.000
7.200
7.200
8.800
9.000
8.800

10.000
10.000
10.000
10.000
8.000
8.000
9.000
9.000
8.000
8.000
8.000
8.000
10.000
10.000
12.000
12.000
8.100
8.100
8.400
8.400
8.000
8.000
10.000
10.000
10.000
10.000
10.000
10.000
8.700
8.700
10.700
10.700
10.700

0
0
0
-2.000
0
1.000
0
-1.000
0
0
0
2.000
0
2.000
0
-3.900
0
300
0
-400
0
2.000
0
0
0
0
0
-1.300
0
2.000
0
0
150

Page 9

Tabel Data 3.2. Perhitungan SPSS

PEMASARAN AGRIBISNIS

Page 10

Hasil perhitungan IMC = 1,412 menunjukkan bahwa harga bawang merah di tingkat
konsumen tidak memiliki keterkaitan dengan harga di tingkat petani. Nilai IMC > 1
membuktikan bahwa tidak ada integrasi/keterkaitan dalam jangka pendek antara petani
bawang merah di Indramayu dengan harga di tingkat konsumen.
Integrasi pasar jangka panjang dapat dilihat dari nilai koefisien variable selisih harga
tingkat konsumen pada saat t dengan harga tingkat konsumen pada saat t-1. Nilai
kedua tingkat pasar bawang merah ini mencapai 0,833

pada

1, sehingga kedua pasar memiliki

integrasi jangka panjang yang cukup kuat.

4. Kuningan
Tabel Data 4.1. Kuningan
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
PEMASARAN AGRIBISNIS

Pf

5.000
4.625
4.360
4.300
4.213
3.600
2.700
2.782
3.000
3.000
3.000
4.500
4.500
4.500
4.500
4.500
4.500
4.500
6.500
6.367
7.100
9.467
8.860
8.000
8.358
9.300

Pr

8.000
8.000
7.500
6.300
6.000
5.800
5.000
6.773
7.500
6.063
5.500
7.929
8.750
9.000
9.000
9.000
9.000
9.000
12.000
10.667
12.429
15.444
14.100
13.000
12.333
13.000

LPf

5.000
4.625
4.360
4.300
4.213
3.600
2.700
2.782
3.000
3.000
3.000
4.500
4.500
4.500
4.500
4.500
4.500
4.500
6.500
6.367
7.100
9.467
8.860
8.000
8.358

LPr

8.000
8.000
7.500
6.300
6.000
5.800
5.000
6.773
7.500
6.063
5.500
7.929
8.750
9.000
9.000
9.000
9.000
9.000
12.000
10.667
12.429
15.444
14.100
13.000
12.333

PrMinLPr
8.000
0
-500
-1.200
-300
-200
-800
1.773
727
-1.437
-563
2.429
821
250
0
0
0
0
3.000
-1.333
1.762
3.015
-1.344
-1.100
-667
667
Page 11

27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64

PEMASARAN AGRIBISNIS

9.000
9.000
9.000
9.000
9.000
5.000
5.000
5.000
5.000

5.000
5.375
5.385
5.500
5.500
4.000
4.000
4.125
4.500
9.000
9.000
7.929
6.500
6.500
6.500
6.000
6.000
8.000
10.000
10.000
8.000
7.000
8.000
5.909
5.000
6.000
6.000
7.700
7.250

13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
9.000
9.000
9.000
9.000
9.000
9.917
9.769
10.000
10.000
8.000
8.000
8.250
9.000
12.000
13.000
12.000
10.444
10.833
10.000
10.300
10.000
13.000
14.000
14.000
11.333
10.000
11.000
9.636
9.000
9.000
9.000
10.700
11.000

9.300
9.000
9.000
9.000
9.000
9.000
5.000
5.000
5.000
5.000

5.000
5.375
5.385
5.500
5.500
4.000
4.000
4.125
4.500
9.000
9.000
7.929
6.500
6.500
6.500
6.000
6.000
8.000
10.000
10.000
8.000
7.000
8.000
5.909
5.000
6.000
6.000
7.700

13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
9.000
9.000
9.000
9.000
9.000
9.917
9.769
10.000
10.000
8.000
8.000
8.250
9.000
12.000
13.000
12.000
10.444
10.833
10.000
10.300
10.000
13.000
14.000
14.000
11.333
10.000
11.000
9.636
9.000
9.000
9.000
10.700

0
0
0
0
0
-4.000
0
0
0
0
917
-148
231
0
-2.000
0
250
750
3.000
1.000
-1.000
-1.556
389
-833
300
-300
3.000
1.000
0
-2.667
-1.333
1.000
-1.364
-636
0
0
1.700
300

Page 12

Tabel 4.2. Perhitungan SPSS

Hasil perhitungan IMC = 1,321 menunjukkan bahwa harga bawang merah di tingkat
konsumen tidak memiliki keterkaitan dengan harga di tingkat petani. Nilai IMC > 1

PEMASARAN AGRIBISNIS

Page 13

membuktikan bahwa tidak ada integrasi/keterkaitan dalam jangka pendek antara petani
bawang merah di Kuningan dengan harga di tingkat konsumen.
Integrasi pasar jangka panjang dapat dilihat dari nilai koefisien variable selisih harga
tingkat konsumen pada saat t dengan harga tingkat konsumen pada saat t-1. Nilai

pada

kedua tingkat pasar bawang merah ini hanya sebesar 0,001 sehingga kedua pasar memiliki
integrasi jangka panjang yang sangat lemah karena jauh dari nilai 1.

5. Brebes
Tabel Data 5.1. Brebes
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
PEMASARAN AGRIBISNIS

Pf

Pr

LPf

LPr

3.450
3.825
3.783
3.597
3.080
2.513
2.800
2.800
2.700
3.283
3.714
5.500
6.161
8.015
11.086
5.275
4.313
5.778
5.480
5.739
7.320
9.050
6.100
7.822
7.944
7.422
8.500
7.560

5.000
5.900
5.556
5.589
5.550
5.375
5.500
5.500
6.250
7.000
7.071
7.750
7.411
10.250
14.429
9.250
7.313
7.611
8.050
8.333
10.400
13.167
10.000
11.000
11.222
10.778
13.286
12.400

3.450
3.825
3.783
3.597
3.080
2.513
2.800
2.800
2.700
3.283
3.714
5.500
6.161
8.015
11.086
5.275
4.313
5.778
5.480
5.739
7.320
9.050
6.100
7.822
7.944
7.422
8.500

5.000
5.900
5.556
5.589
5.550
5.375
5.500
5.500
6.250
7.000
7.071
7.750
7.411
10.250
14.429
9.250
7.313
7.611
8.050
8.333
10.400
13.167
10.000
11.000
11.222
10.778
13.286

PrMinLPr
5.000
900
-344
33
-39
-175
125
0
750
750
71
679
-339
2.839
4.179
-5.179
-1.937
298
439
283
2.067
2.767
-3.167
1.000
222
-444
2.508
-886
Page 14

29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64

PEMASARAN AGRIBISNIS

5.281
5.194
5.030
3.917
3.264
3.329
4.414
4.450
4.258
3.825
4.211
4.338
4.370
4.613
6.092
7.492
6.463
6.122
5.542
5.425
5.956
5.036
4.650
5.344
7.336
7.675
9.000
9.000
9.000
9.000
4.250
4.568
5.622
5.422
4.411
4.344

9.250
8.333
8.000
7.167
6.455
5.857
7.286
7.222
7.500
7.350
7.611
7.625
8.000
7.200
8.500
10.000
10.000
9.667
9.000
8.400
9.625
9.286
8.286
9.250
11.286
11.750
13.000
13.000
13.000
13.000
7.600
7.600
8.444
8.917
7.833
8.028

7.560
5.281
5.194
5.030
3.917
3.264
3.329
4.414
4.450
4.258
3.825
4.211
4.338
4.370
4.613
6.092
7.492
6.463
6.122
5.542
5.425
5.956
5.036
4.650
5.344
7.336
7.675
9.000
9.000
9.000
9.000
4.250
4.568
5.622
5.422
4.411

12.400
9.250
8.333
8.000
7.167
6.455
5.857
7.286
7.222
7.500
7.350
7.611
7.625
8.000
7.200
8.500
10.000
10.000
9.667
9.000
8.400
9.625
9.286
8.286
9.250
11.286
11.750
13.000
13.000
13.000
13.000
7.600
7.600
8.444
8.917
7.833

-3.150
-917
-333
-833
-712
-598
1.429
-64
278
-150
261
14
375
-800
1.300
1.500
0
-333
-667
-600
1.225
-339
-1.000
964
2.036
464
1.250
0
0
0
-5.400
0
844
473
-1.084
195

Page 15

Tabel 5.2. Perhitungan SPSS

Hasil perhitungan IMC = 1,545 menunjukkan bahwa harga bawang merah di tingkat
konsumen tidak memiliki keterkaitan dengan harga di tingkat petani. Nilai IMC > 1

PEMASARAN AGRIBISNIS

Page 16

membuktikan bahwa tidak ada integrasi/keterkaitan dalam jangka pendek antara petani
bawang merah di Brebes dengan harga di tingkat konsumen.
Integrasi pasar jangka panjang dapat dilihat dari nilai koefisien variable selisih harga
tingkat konsumen pada saat t dengan harga tingkat konsumen pada saat t-1. Nilai
kedua tingkat pasar bawang merah ini mencapai 0,860

pada

1, sehingga kedua pasar memiliki

integrasi jangka panjang yang cukup kuat.


C. Perbandingan Keterpaduan Pasar Antar Daerah

Cirebon

Majalengka

Indramayu

Kuningan

Brebes

IMC

3.81

1.412

1.545

1.321

0.658

0.491

0.833

0.860

0.001

0.591

Ditinjau dari perbandingan yang terlampir di dalam tabel data di atas, hanya kota
brebes saja yang memiliki integrasi pasar jangka pendek untuk komoditi Bawang Merah
karena nilai 0

IMC < 1.

Integrasi jangka panjang komoditi pasar bawang merah terkuat dimiliki oleh kota
Indramayu dengan nilai 2 = 0.860 yang paling mendekati 1.

PEMASARAN AGRIBISNIS

Page 17

DAFTAR PUSTAKA
Anindita, R. 2004. Pemasaran Hasil Pertanian. Papyrus, Surabaya.
Asmarantaka, R.W. 2009. Pemasaran Produk-produk Pertanian. Bunga Rampai Agribisnis:
Seri Pemasaran. IPB Press, Bogor.
Fadhla, T, B.A. Nugroho dan M.M. Mustajab. 2008, Integrasi Pasar Komoditi Pangan
(Beras, Kacang Tanah Kupas Dan Kedelai Kuning) Di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
Agritek, XVI (9).
Heytens, P.J. 1986. Testing Market Integration. Food Research Institute Studies, XX (1).
Kohls, R.L. and J.N. Uhl. 2002. Marketing of Agricultural Products. A Prentice-Hall Upper
Saddle River, New Jersey.
Limbong W.H. 1999. Marketing System of Agricultural Food Commodities in some Provence
of Indonesia. Journal of Agirculture and Resource Socio- Economics, (Vol 12), IPB. Bogor.

PEMASARAN AGRIBISNIS

Page 18

Anda mungkin juga menyukai