Keterpaduan Pasar (IMC)
Keterpaduan Pasar (IMC)
Disusun oleh :
Agribisnis A
Kelompok 2
Dima Damayanti K.
150610110014
Runengsih
150610110009
M. Dasrul W
150610110036
M. Reza Prasetya
150610110038
Ramadianto
150610110013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini kami
tujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pemasaran Agribisnis.
Makalah ini dapat terselesaikan berkat adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis dengan segala kerendahan hati menyampaikan terima kasih kepada semua
pihak, khususnya kepada dosen pembimbing kami yang telah memberikan dorongan ilmu dan
moral kepada kami dan rekan-rekan mahasiswa yang telah membantu, mendukung, dan
memberikan doanya.
Kami pun menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami butuhkan untuk perbaikan
penyusunan makalah kami yang akan datang.
Akhir kata, penyusun berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan pembaca pada umumnya.
Penyusun
PEMASARAN AGRIBISNIS
Page i
Page 1
pendek nilai IMC= (nilai d dan b sama). Apabila IMC<1 maka dapat disimpulkan pasar
acuan ada hubungan yang kuat, sebaliknya apabila IMC>1 maka, pasar acuan tidak ada.
Integrasi jangka panjang ditunjukkan oleh koefisien c (2), yakni jika nilai c (2) sama
dengan 1 maka terjadi integrasi dalam jangka panjang (harga dari pasar acuan
ditransmisikan secara proporsional kepada pasar sekunder).
2. SPSS 16
Kami menggunakan software SPSS versi 16.0 dalam mengolah data. Hal ini untuk
memudahkan serta mempercepat penyelesaian tugas dalam menghitung sejumlah data
yang ada. Setelah mengolahnya di SPSS kemudian kamu masukkan nilai
yang kami dapatkan ke dalam penyelesaian dan penjelasan nilai IMC tersebut.
B. Analisis Data
1. Cirebon
Tabel Perhitungan 1.1. Kota Cirebon
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
PEMASARAN AGRIBISNIS
Pf
3.500
3.500
3.610
3.500
4.160
3.467
2.300
3.100
3.222
3.667
3.671
4.000
4.000
4.000
4.000
4.000
4.000
3.000
3.000
3.000
4.750
Pr
6.000
6.200
6.600
6.200
6.350
5.417
4.833
4.909
5.278
5.000
5.786
6.500
6.500
6.500
6.500
6.500
6.500
6.750
8.400
9.700
12.000
LPf
3.500
3.500
3.610
3.500
4.160
3.467
2.300
3.100
3.222
3.667
3.671
4.000
4.000
4.000
4.000
4.000
4.000
3.000
3.000
3.000
LPr
6.000
6.200
6.600
6.200
6.350
5.417
4.833
4.909
5.278
5.000
5.786
6.500
6.500
6.500
6.500
6.500
6.500
6.750
8.400
9.700
PrMinLPR
0
-2.500
-2.700
-2.990
-2.700
-2.190
-1.950
-2.533
-1.809
-2.056
-1.333
-2.115
-2.500
-2.500
-2.500
-2.500
-2.500
-2.500
-3.750
-5.400
-6.700
Page 2
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
PEMASARAN AGRIBISNIS
6.056
7.091
8.240
8.750
8.143
8.800
9.000
8.750
7.700
7.090
4.929
3.769
3.556
4.500
5.000
5.000
5.000
5.000
5.000
3.500
3.600
6.000
6.000
6.000
6.773
6.500
4.227
4.727
6.000
4.889
4.000
4.400
5.000
7.000
7.500
7.500
7.500
5.000
5.000
4.000
3.813
3.500
3.500
13.444
12.818
14.500
15.200
14.857
13.350
14.000
13.500
13.278
12.000
9.500
7.000
7.278
7.750
7.500
7.500
7.500
7.500
7.500
7.000
7.200
12.000
12.188
12.417
12.182
11.500
10.455
10.727
11.000
9.333
8.000
9.200
11.000
12.000
12.000
12.000
12.000
7.000
7.000
7.500
8.000
8.375
8.000
4.750
6.056
7.091
8.240
8.750
8.143
8.800
9.000
8.750
7.700
7.090
4.929
3.769
3.556
4.500
5.000
5.000
5.000
5.000
5.000
3.500
3.600
6.000
6.000
6.000
6.773
6.500
4.227
4.727
6.000
4.889
4.000
4.400
5.000
7.000
7.500
7.500
7.500
5.000
5.000
4.000
3.813
3.500
12.000
13.444
12.818
14.500
15.200
14.857
13.350
14.000
13.500
13.278
12.000
9.500
7.000
7.278
7.750
7.500
7.500
7.500
7.500
7.500
7.000
7.200
12.000
12.188
12.417
12.182
11.500
10.455
10.727
11.000
9.333
8.000
9.200
11.000
12.000
12.000
12.000
12.000
7.000
7.000
7.500
8.000
8.375
-7.250
-7.388
-5.727
-6.260
-6.450
-6.714
-4.550
-5.000
-4.750
-5.578
-4.910
-4.571
-3.231
-3.722
-3.250
-2.500
-2.500
-2.500
-2.500
-2.500
-3.500
-3.600
-6.000
-6.188
-6.417
-5.409
-5.000
-6.228
-6.000
-5.000
-4.444
-4.000
-4.800
-6.000
-5.000
-4.500
-4.500
-4.500
-2.000
-2.000
-3.500
-4.187
-4.875
Page 3
Hasil perhitungan IMC = 3,81 > 1 menunjukkan bahwa harga bawang merah di tingkat
konsumen tidak memiliki keterkaitan dengan harga di tingkat petani. Nilai IMC > 1
PEMASARAN AGRIBISNIS
Page 4
membuktikan bahwa tidak ada integrasi/keterkaitan dalam jangka pendek antara petani
bawang merah di Cirebon dengan harga di tingkat konsumen.
Integrasi pasar jangka panjang dapat dilihat dari nilai koefisien variable selisih harga
tingkat konsumen pada saat t dengan harga tingkat konsumen pada saat t-1. Nilai
pada
kedua tingkat pasar bawang merah ini mencapai 0,491 sehingga kedua pasar memiliki
integrasi jangka panjang yang cukup lemah.
2. Majalengka
Tabel Data 2.1. Majalengka
No
Pf
Pr
4.449
4.377
4.210
4.680
4.063
3.560
2.920
3.090
3.610
3.725
4.735
6.163
7.355
8.560
11.200
9.409
3.967
6.655
6.610
6.745
9.100
8.992
8.440
8.820
5.619
5.813
5.650
5.910
5.250
4.750
3.890
4.007
4.553
5.005
5.890
7.225
9.175
11.150
13.175
11.000
5.292
7.628
7.675
7.400
9.500
10.709
9.030
10.172
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
PEMASARAN AGRIBISNIS
LPf
LPr
PrMinLPr
5.619
4.449
4.377
4.210
4.680
4.063
3.560
2.920
3.090
3.610
3.725
4.735
6.163
7.355
8.560
11.200
9.409
3.967
6.655
6.610
6.745
9.100
8.992
8.440
5.619
5.813
5.650
5.910
5.250
4.750
3.890
4.007
4.553
5.005
5.890
7.225
9.175
11.150
13.175
11.000
5.292
7.628
7.675
7.400
9.500
10.709
9.030
194
-163
260
-660
-500
-860
117
546
452
885
1.335
1.950
1.975
2.025
-2.175
-5.708
2.336
47
-275
2.100
1.209
-1.679
1.142
Page 5
25
34
8.752
9.100
9.150
9.050
7.730
7.583
8.834
8.500
8.262
7.015
35
4.490
36
5.310
5.224
5.550
7.650
5.033
4.150
4.913
6.800
8.190
9.945
9.042
8.267
7.110
6.530
6.975
5.095
5.250
6.680
10.308
7.750
6.625
4.250
4.528
4.653
5.800
6.970
6.855
7.900
6.406
26
27
28
29
30
31
32
33
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
PEMASARAN AGRIBISNIS
9.892
9.825
10.250
9.700
9.125
9.167
10.500
10.000
9.750
8.750
6.345
6.500
7.154
6.675
9.000
6.250
6.170
6.888
7.867
9.300
10.821
9.936
6.833
7.585
7.342
7.705
7.103
6.933
9.128
11.856
9.750
7.883
6.454
5.997
5.798
6.377
8.303
8.554
9.100
7.611
8.820
8.752
9.100
9.150
9.050
7.730
7.583
8.834
8.500
8.262
7.015
4.490
5.310
5.224
5.550
7.650
5.033
4.150
4.913
6.800
8.190
9.945
9.042
8.267
7.110
6.530
6.975
5.095
5.250
6.680
10.308
7.750
6.625
4.250
4.528
4.653
5.800
6.970
6.855
7.900
10.172
9.892
9.825
10.250
9.700
9.125
9.167
10.500
10.000
9.750
8.750
6.345
6.500
7.154
6.675
9.000
6.250
6.170
6.888
7.867
9.300
10.821
9.936
6.833
7.585
7.342
7.705
7.103
6.933
9.128
11.856
9.750
7.883
6.454
5.997
5.798
6.377
8.303
8.554
9.100
-280
-67
425
-550
-575
42
1.333
-500
-250
-1.000
-2.405
155
654
-479
2.325
-2.750
-80
718
979
1.433
1.521
-885
-3.103
752
-243
363
-602
-170
2.195
2.728
-2.106
-1.867
-1.429
-457
-199
579
1.926
251
546
-1.489
Page 6
Hasil perhitungan IMC = 0,658 menunjukkan bahwa harga bawang merah di tingkat
konsumen memiliki keterkaitan/integrasi vertical untuk jangka pendek yang lemah dengan
harga di tingkat petani. 0
pendek antara petani bawang merah di Majalengka dengan harga di tingkat konsumen.
PEMASARAN AGRIBISNIS
Page 7
Integrasi pasar jangka panjang dapat dilihat dari nilai koefisien variable selisih harga
tingkat konsumen pada saat t dengan harga tingkat konsumen pada saat t-1. Nilai
kedua tingkat pasar bawang merah ini mencapai 0,903
pada
Pf
Pr
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
6.000
6.000
6.000
6.000
4.000
4.000
6.500
6.500
6.000
6.000
7.000
7.000
7.000
7.000
7.000
7.000
5.000
5.000
6.000
6.000
10.000
10.000
10.000
10.000
9.000
9.000
9.000
9.000
7.500
7.500
8.000
7.000
7.000
7.000
7.000
5.000
5.000
7.500
7.500
7.000
7.000
8.000
8.000
8.000
8.000
8.000
8.000
6.000
6.000
8.000
8.000
12.000
12.000
12.000
12.000
11.600
11.600
11.600
11.600
8.000
8.000
10.000
PEMASARAN AGRIBISNIS
LPf
LPr
PrMinLPr
7.000
6.000
6.000
6.000
6.000
4.000
4.000
6.500
6.500
6.000
6.000
7.000
7.000
7.000
7.000
7.000
7.000
5.000
5.000
6.000
6.000
10.000
10.000
10.000
10.000
9.000
9.000
9.000
9.000
7.500
7.500
7.000
7.000
7.000
7.000
5.000
5.000
7.500
7.500
7.000
7.000
8.000
8.000
8.000
8.000
8.000
8.000
6.000
6.000
8.000
8.000
12.000
12.000
12.000
12.000
11.600
11.600
11.600
11.600
8.000
8.000
0
0
0
-2.000
0
2.500
0
-500
0
1.000
0
0
0
0
0
-2.000
0
2.000
0
4.000
0
0
0
-400
0
0
0
-3.600
0
2.000
Page 8
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
PEMASARAN AGRIBISNIS
8.000
8.000
8.000
6.000
6.000
7.000
7.000
6.000
6.000
6.000
6.000
9.000
9.000
10.000
10.000
6.000
6.000
6.750
6.750
6.500
6.500
8.000
8.000
8.000
8.000
8.000
8.000
7.200
7.200
8.800
9.000
8.800
9.000
10.000
10.000
10.000
8.000
8.000
9.000
9.000
8.000
8.000
8.000
8.000
10.000
10.000
12.000
12.000
8.100
8.100
8.400
8.400
8.000
8.000
10.000
10.000
10.000
10.000
10.000
10.000
8.700
8.700
10.700
10.700
10.700
10.850
8.000
8.000
8.000
8.000
6.000
6.000
7.000
7.000
6.000
6.000
6.000
6.000
9.000
9.000
10.000
10.000
6.000
6.000
6.750
6.750
6.500
6.500
8.000
8.000
8.000
8.000
8.000
8.000
7.200
7.200
8.800
9.000
8.800
10.000
10.000
10.000
10.000
8.000
8.000
9.000
9.000
8.000
8.000
8.000
8.000
10.000
10.000
12.000
12.000
8.100
8.100
8.400
8.400
8.000
8.000
10.000
10.000
10.000
10.000
10.000
10.000
8.700
8.700
10.700
10.700
10.700
0
0
0
-2.000
0
1.000
0
-1.000
0
0
0
2.000
0
2.000
0
-3.900
0
300
0
-400
0
2.000
0
0
0
0
0
-1.300
0
2.000
0
0
150
Page 9
PEMASARAN AGRIBISNIS
Page 10
Hasil perhitungan IMC = 1,412 menunjukkan bahwa harga bawang merah di tingkat
konsumen tidak memiliki keterkaitan dengan harga di tingkat petani. Nilai IMC > 1
membuktikan bahwa tidak ada integrasi/keterkaitan dalam jangka pendek antara petani
bawang merah di Indramayu dengan harga di tingkat konsumen.
Integrasi pasar jangka panjang dapat dilihat dari nilai koefisien variable selisih harga
tingkat konsumen pada saat t dengan harga tingkat konsumen pada saat t-1. Nilai
kedua tingkat pasar bawang merah ini mencapai 0,833
pada
4. Kuningan
Tabel Data 4.1. Kuningan
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
PEMASARAN AGRIBISNIS
Pf
5.000
4.625
4.360
4.300
4.213
3.600
2.700
2.782
3.000
3.000
3.000
4.500
4.500
4.500
4.500
4.500
4.500
4.500
6.500
6.367
7.100
9.467
8.860
8.000
8.358
9.300
Pr
8.000
8.000
7.500
6.300
6.000
5.800
5.000
6.773
7.500
6.063
5.500
7.929
8.750
9.000
9.000
9.000
9.000
9.000
12.000
10.667
12.429
15.444
14.100
13.000
12.333
13.000
LPf
5.000
4.625
4.360
4.300
4.213
3.600
2.700
2.782
3.000
3.000
3.000
4.500
4.500
4.500
4.500
4.500
4.500
4.500
6.500
6.367
7.100
9.467
8.860
8.000
8.358
LPr
8.000
8.000
7.500
6.300
6.000
5.800
5.000
6.773
7.500
6.063
5.500
7.929
8.750
9.000
9.000
9.000
9.000
9.000
12.000
10.667
12.429
15.444
14.100
13.000
12.333
PrMinLPr
8.000
0
-500
-1.200
-300
-200
-800
1.773
727
-1.437
-563
2.429
821
250
0
0
0
0
3.000
-1.333
1.762
3.015
-1.344
-1.100
-667
667
Page 11
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
PEMASARAN AGRIBISNIS
9.000
9.000
9.000
9.000
9.000
5.000
5.000
5.000
5.000
5.000
5.375
5.385
5.500
5.500
4.000
4.000
4.125
4.500
9.000
9.000
7.929
6.500
6.500
6.500
6.000
6.000
8.000
10.000
10.000
8.000
7.000
8.000
5.909
5.000
6.000
6.000
7.700
7.250
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
9.000
9.000
9.000
9.000
9.000
9.917
9.769
10.000
10.000
8.000
8.000
8.250
9.000
12.000
13.000
12.000
10.444
10.833
10.000
10.300
10.000
13.000
14.000
14.000
11.333
10.000
11.000
9.636
9.000
9.000
9.000
10.700
11.000
9.300
9.000
9.000
9.000
9.000
9.000
5.000
5.000
5.000
5.000
5.000
5.375
5.385
5.500
5.500
4.000
4.000
4.125
4.500
9.000
9.000
7.929
6.500
6.500
6.500
6.000
6.000
8.000
10.000
10.000
8.000
7.000
8.000
5.909
5.000
6.000
6.000
7.700
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
9.000
9.000
9.000
9.000
9.000
9.917
9.769
10.000
10.000
8.000
8.000
8.250
9.000
12.000
13.000
12.000
10.444
10.833
10.000
10.300
10.000
13.000
14.000
14.000
11.333
10.000
11.000
9.636
9.000
9.000
9.000
10.700
0
0
0
0
0
-4.000
0
0
0
0
917
-148
231
0
-2.000
0
250
750
3.000
1.000
-1.000
-1.556
389
-833
300
-300
3.000
1.000
0
-2.667
-1.333
1.000
-1.364
-636
0
0
1.700
300
Page 12
Hasil perhitungan IMC = 1,321 menunjukkan bahwa harga bawang merah di tingkat
konsumen tidak memiliki keterkaitan dengan harga di tingkat petani. Nilai IMC > 1
PEMASARAN AGRIBISNIS
Page 13
membuktikan bahwa tidak ada integrasi/keterkaitan dalam jangka pendek antara petani
bawang merah di Kuningan dengan harga di tingkat konsumen.
Integrasi pasar jangka panjang dapat dilihat dari nilai koefisien variable selisih harga
tingkat konsumen pada saat t dengan harga tingkat konsumen pada saat t-1. Nilai
pada
kedua tingkat pasar bawang merah ini hanya sebesar 0,001 sehingga kedua pasar memiliki
integrasi jangka panjang yang sangat lemah karena jauh dari nilai 1.
5. Brebes
Tabel Data 5.1. Brebes
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
PEMASARAN AGRIBISNIS
Pf
Pr
LPf
LPr
3.450
3.825
3.783
3.597
3.080
2.513
2.800
2.800
2.700
3.283
3.714
5.500
6.161
8.015
11.086
5.275
4.313
5.778
5.480
5.739
7.320
9.050
6.100
7.822
7.944
7.422
8.500
7.560
5.000
5.900
5.556
5.589
5.550
5.375
5.500
5.500
6.250
7.000
7.071
7.750
7.411
10.250
14.429
9.250
7.313
7.611
8.050
8.333
10.400
13.167
10.000
11.000
11.222
10.778
13.286
12.400
3.450
3.825
3.783
3.597
3.080
2.513
2.800
2.800
2.700
3.283
3.714
5.500
6.161
8.015
11.086
5.275
4.313
5.778
5.480
5.739
7.320
9.050
6.100
7.822
7.944
7.422
8.500
5.000
5.900
5.556
5.589
5.550
5.375
5.500
5.500
6.250
7.000
7.071
7.750
7.411
10.250
14.429
9.250
7.313
7.611
8.050
8.333
10.400
13.167
10.000
11.000
11.222
10.778
13.286
PrMinLPr
5.000
900
-344
33
-39
-175
125
0
750
750
71
679
-339
2.839
4.179
-5.179
-1.937
298
439
283
2.067
2.767
-3.167
1.000
222
-444
2.508
-886
Page 14
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
PEMASARAN AGRIBISNIS
5.281
5.194
5.030
3.917
3.264
3.329
4.414
4.450
4.258
3.825
4.211
4.338
4.370
4.613
6.092
7.492
6.463
6.122
5.542
5.425
5.956
5.036
4.650
5.344
7.336
7.675
9.000
9.000
9.000
9.000
4.250
4.568
5.622
5.422
4.411
4.344
9.250
8.333
8.000
7.167
6.455
5.857
7.286
7.222
7.500
7.350
7.611
7.625
8.000
7.200
8.500
10.000
10.000
9.667
9.000
8.400
9.625
9.286
8.286
9.250
11.286
11.750
13.000
13.000
13.000
13.000
7.600
7.600
8.444
8.917
7.833
8.028
7.560
5.281
5.194
5.030
3.917
3.264
3.329
4.414
4.450
4.258
3.825
4.211
4.338
4.370
4.613
6.092
7.492
6.463
6.122
5.542
5.425
5.956
5.036
4.650
5.344
7.336
7.675
9.000
9.000
9.000
9.000
4.250
4.568
5.622
5.422
4.411
12.400
9.250
8.333
8.000
7.167
6.455
5.857
7.286
7.222
7.500
7.350
7.611
7.625
8.000
7.200
8.500
10.000
10.000
9.667
9.000
8.400
9.625
9.286
8.286
9.250
11.286
11.750
13.000
13.000
13.000
13.000
7.600
7.600
8.444
8.917
7.833
-3.150
-917
-333
-833
-712
-598
1.429
-64
278
-150
261
14
375
-800
1.300
1.500
0
-333
-667
-600
1.225
-339
-1.000
964
2.036
464
1.250
0
0
0
-5.400
0
844
473
-1.084
195
Page 15
Hasil perhitungan IMC = 1,545 menunjukkan bahwa harga bawang merah di tingkat
konsumen tidak memiliki keterkaitan dengan harga di tingkat petani. Nilai IMC > 1
PEMASARAN AGRIBISNIS
Page 16
membuktikan bahwa tidak ada integrasi/keterkaitan dalam jangka pendek antara petani
bawang merah di Brebes dengan harga di tingkat konsumen.
Integrasi pasar jangka panjang dapat dilihat dari nilai koefisien variable selisih harga
tingkat konsumen pada saat t dengan harga tingkat konsumen pada saat t-1. Nilai
kedua tingkat pasar bawang merah ini mencapai 0,860
pada
Cirebon
Majalengka
Indramayu
Kuningan
Brebes
IMC
3.81
1.412
1.545
1.321
0.658
0.491
0.833
0.860
0.001
0.591
Ditinjau dari perbandingan yang terlampir di dalam tabel data di atas, hanya kota
brebes saja yang memiliki integrasi pasar jangka pendek untuk komoditi Bawang Merah
karena nilai 0
IMC < 1.
Integrasi jangka panjang komoditi pasar bawang merah terkuat dimiliki oleh kota
Indramayu dengan nilai 2 = 0.860 yang paling mendekati 1.
PEMASARAN AGRIBISNIS
Page 17
DAFTAR PUSTAKA
Anindita, R. 2004. Pemasaran Hasil Pertanian. Papyrus, Surabaya.
Asmarantaka, R.W. 2009. Pemasaran Produk-produk Pertanian. Bunga Rampai Agribisnis:
Seri Pemasaran. IPB Press, Bogor.
Fadhla, T, B.A. Nugroho dan M.M. Mustajab. 2008, Integrasi Pasar Komoditi Pangan
(Beras, Kacang Tanah Kupas Dan Kedelai Kuning) Di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
Agritek, XVI (9).
Heytens, P.J. 1986. Testing Market Integration. Food Research Institute Studies, XX (1).
Kohls, R.L. and J.N. Uhl. 2002. Marketing of Agricultural Products. A Prentice-Hall Upper
Saddle River, New Jersey.
Limbong W.H. 1999. Marketing System of Agricultural Food Commodities in some Provence
of Indonesia. Journal of Agirculture and Resource Socio- Economics, (Vol 12), IPB. Bogor.
PEMASARAN AGRIBISNIS
Page 18