Kumpulan Puisi Pesan Ombak Padjajaran
Kumpulan Puisi Pesan Ombak Padjajaran
S Se eb bu ua ah h K Ka ad do o U Ul la an ng g T Ta ah hu un n
GRATIS! Tidak untuk diperjualbelikan.
compiled into PDF eBook by Tata Danamihardja http://panjalu.multiply.com
2
Penulis :
Acep Iwan Saidi
Agus Syaf aat
Ahmad Fat oni
Amar Faishal
Andy Rosadi
Ar ys Hilman
Asep Budi Set iawan
Asep Ganjar Pur nama
Asep Nugr aha
Asep Solehuddin Allayubi
Baban Banit a
Belar us Achmad Sopandi
Benny A.
Boy H.K.
Dani Ir awan
Def r i Maulana
Deni A. Fajar
Diana
Djar lis Gunawan
Djar ot P. Put r o
Er a Fiyant iningr um
Er f an Zainur i
Er na Agust ina
Godi Ut ama
Guspika
Iim I. Padmanegar a
Imam Djauhar i
Iman Budiman
Iwan Ogan Apr iansyah
J.S. Nugr oho
Kar olina L. Dalimunt e
Kar t awi
M. Zayyad
Mohamad Syaf ar i Fir daus
Mona Sylviana
Obay Moch. Sobar i
Piet Set iyono
Rahym Asyik Fajar
Ramdhan Tauf ik
Rudi Tr iaswant o
Sahruni Hosna Ramadhan
Seno M. Abdi
Suhandi
Tanudi
Tat a Har t ana
Tat i Har yat y
Tauf ik J . Wibowo
Teddy A.N. Muht adin
Tjung Ar iping
Toing Ansyor i
Waway Tiswaya
Wiwin Midawat i W.
Yana Supr iat na
Yanuar Novar a
Yuni Ut aminingsih
Pust aka Sast r a
compiled into PDF eBook by Tata Danamihardja http://panjalu.multiply.com
3
Pesan Ombak Padjadjaran
Sebuah Kado Ulang Tahun
Penulis : Tanudi, Era Fiyantiningrum, Piet Setiyono, Karolina L.D., dkk.
Gelanggang Seni Sastra Teater dan Film
Universitas Padjadjaran Bandung
Editor : Eka Budianta
Gambar sampul : Taufik Fatahillah
Perwajahan : Adi Nugroho
Penerbit : Pustaka Sastra, Jakarta
Dicetak oleh Percetakan PT Penebar Swadaya, Jakarta
Cetakan Pertama, J akarta, 1993
(c) Gelanggang Seni Sastra Teater dan Film UNPAD
Buku ini dilindungi Undang-undang Hak Cipta.
Tidak diperkenankan memperbanyak, menerjemahkan, dan mengutip seluruh atau sebagian
isi buku tanpa ijin dari penerbit, kecuali untuk kutipan ilmiah.
Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT)
PESAN Ombak Padjadjaran: sebuah kado ulang tahun:
gelanggang seni sastra teater dan film Universitas
Padjadjaran Bandung/Tanudi ... (et al.); editor, Eka
Budianta. -- Cet. 1. -- J akarta: Pustaka Sastra, 1993.
xx +170 hlm.: 18 cm.
ISBN 979.8464-O1-X
1. Puisi Indonesia I. Tanudi
II. Budianta, Eka
811
compiled into PDF eBook by Tata Danamihardja http://panjalu.multiply.com
4
DAFTAR ISI
Klik pada huruf yang dicetak tebal, maka Anda
akan dibawa ke halaman yang bersangkutan
Sambutan Lurah GSSTF
Pengantar Editor
Oleh Eka Budianta
Pesan Ombak Padj adj aran:
Dari sebuah tepi ke Pelabuhan-pelabuhan harapan
oleh: Ade Kosmaya
Cerita Tim Kerja
Biodata Penulis
Biodata Pengantar Apresiasi
Biodata Editor
Acep Iwan Sai di
Lagu Ceurik Dalem Boncel
Yang Kudus dan yang Profan
Laut, Suatu Pagi
Agus Syafaat
J atinangor
Ibu
Senja Pematang
Fragmen
Mengenang Ibu
September
Sajak untuk Piet
compiled into PDF eBook by Tata Danamihardja http://panjalu.multiply.com
5
Ahmad Fatoni
Antara yang Melata
Kan Sampai
Amar Faishal
Untuk Orang-orang Tercinta
Andy Rosadi
'Suara Alam'
Malam
Kelabu
Arys Hilman
Suryakencana
Asep Budi Seti awan
Bunga Bakung
Musim Buah `kan Segera Tiba
Yang Tersisa di Bulan J uni
Album
Si Pemancing yang Pandir
Pagi di Kantin Cemara
Asep Ganjar Purnama
Kontemplasi Angin I
Kontemplasi Angin II
Metropolitan Suatu Malam
Setidaknya
Bayang-bayang Elang
Asep Nugraha
Kereta II
Diam-diam
Perjalanan
Terdampar
"J uli"
"White Rose"
Doa Menulis Sajak
compiled into PDF eBook by Tata Danamihardja http://panjalu.multiply.com
6
Asep Solehudin All ayubi
(Puisi 1)
Harapan
Pilihan
Baban Banita
Air Mata
Surat kepada Tuhan
Benuaku
Memoriam Istriku
Bel arus Achmad Sopandi
Sehelai Daun Sirih
Untukmu Bocah
Benny A
Kita
Ada
J endela Terakhir yang Kutemui
Boy H.K.
Katamu Kataku
Antara , dan
Dani Irawan
Lahir II
Lahir III
Yang Ada
Obsesi Kemarahan
Defri Maulana S.
Mimpi
Aku Datang Padamu
Deni A. Fajar
Pada Hari Ulang Tahun
Pesan Ombak
compiled into PDF eBook by Tata Danamihardja http://panjalu.multiply.com
7
Dialog Sepi
Di Ruang Tunggu
Sajak Mbeling Tentang Kemerdekaan I
Sajak Mbeling Tentang Kemerdekaan II
Sajak Mbeling Tentang Kemerdekaan III
Sukasrana
Diana
Kepada O,
Potret Diri
Luka Cinta
Pagi Basah di J alan Hasanudin
Djarl is Gunawan
Duli
Perpisahan yang Indah
Djarot P. Putro
Aku Datang untukmu
Aku dan Punyaku
Generasiku II
Tetapkan Hati
Kita Bersaudara
Aliran Sungai
Era Fi yantini ngrum
Per Malinconico Luna
The Last Note of Freedom
Tempe Goreng
Erfan Zainuri
Malam Ini
Ayah Ibu
Erna Agustina
Hari
Bukan Lamunan di Sebuah Sore
Sepintas
compiled into PDF eBook by Tata Danamihardja http://panjalu.multiply.com
8
Godi Utama
Survival
Sisir Phobia
Gusfi ka
Sakit Hati
J alan Merdeka Enam Empat
Mari Kencing di Tembok
Iim I. Padmanegara
Poret Perkawinan dalam Album Hitam Putih
Akulah Angin Engkaulah Api
Tafakur Usai Perbincangan
Imam Budiman
Pembahaya
Imam Djauhari
Aksioma 2
Iwan Ogan Apriansyah
Reportase. 1999
Si Pahit Lidah
Obituari
J.S. Nugroho
Solitude
Nyi Bandung
Priangan 1993
Karoli na L. Dali munte
Sakit Asmara
Sajak II
Buat Era Tersayang
Kartawi
Lukisan di Taman
Orasi Senja
compiled into PDF eBook by Tata Danamihardja http://panjalu.multiply.com
9
Peta Gelap Laut
M. Zayyad
Teka-teki Santai
Awam
Abjad Tertukar
Mohamad Syafari Firdaus
Rinduku
Episode Kematian
Seseorang Telah Mati di Pembaringan
Hamlet
Ozon
Mona Sylviana
Kita
3 Hari Sebeium Syawal
30.10.91
Obay Moch. Sobari
Yanthie
(Puisi 11)
Pi et Seti yono
Kangen
Senja di Muara Baru
Malam di Pengalengan
Tentang Laut
Tentang Hujan
Bagi Nyanyian
Rahym Asyik Fajar
Anak Moyangku Orang Pelaut
Anak Moyangku Orang Pelaut: refleksi 20 abad
Roti Pagi
Ramdhan Taufi k
Kabar
compiled into PDF eBook by Tata Danamihardja http://panjalu.multiply.com
10
Kumbakarna Memilih
Black Night
Apologi
Rudi Triaswanto
Lebaran
Kota Kembang
Tefekur
Saat Nol
Sahruni H. R.
Cerita Laut dari Gelap
Adalah Debu
Lorong I
Lorong II
Lorong III
Seno M. Abdi
Opuscula Dua
Kau Cari Aku
Aku Rindu Pulang
Pengaduan
Suhandi
Legenda Sebuah Perahu
Persahabatan
Tarian Kanak-kanak Desa
Biarkan Burung-burung Bernyanyi
Tanudi
Di Tepi Sungai
Lewat Temanku
Cintamu
Tata Hartana
Kabar Burung
Lelah I
Lelah II
compiled into PDF eBook by Tata Danamihardja http://panjalu.multiply.com
11
Taty Har yat y
Sepetik Nada Tertinggal
Nota untuk Mink
Aku Berjaga
Taufik J. Wibowo
Kumau Diam-diam
Kutimang Cinta
Lagu Cinta
Surat Cintaku
Duka Purnama
Teddy A.N. Muhtadi n
Malam Kota Kembang
Kepada Kabut
Depan Diorama Pasar Malam
Tjung Ariping
Kubur Matahari
Transparan
Kau Masih di Sini
Toing Ansyori
Doa
Monolog Malam Ramadhan
Waway Tiswaya
Setelah Berjalan
Hujan pun Luruh
Lagu Kota Kembang
Ziarah
Wiwin Mi dawati W.
Wajahmu
Sesalku dalam Sunyi
Sebuah Hasrat
compiled into PDF eBook by Tata Danamihardja http://panjalu.multiply.com
12
Yana Supriatna
Si Burik Ayam J agoku
Introspeksi
Demo-Demoan
Yanuar Novara
Ton
DLT I
Ratap
Yuni Utami ni ngsih
(Puisi I)
Sebelas Kurang Sepuluh Hari Ini
(Puisi III)
Sampul belakang
compiled into PDF eBook by Tata Danamihardja http://panjalu.multiply.com
13
SAMBUTAN LURAH GSSTF
Sebagai sebuah organisasi yang ada dalam lembaga pendidikan,
jelasnya Universitas Padjadjaran, Gelanggang Seni Sastra Teater dan
Film (GSSTF) mengalami perulangan di mana keanggotaannya masuk
terus masuk dan setelah menempuh perjalanan akademik keluar terus
keluar. Hal ini dapat dimaklumi karena selama sebagai mahasiswa,
menjadi ada di GSSTF bisa dianggap sebagai pemenuhan kebutuhan
dalam proses selanjutnya, lalu saatnya dirasa harus melangkah ke luar
bukan semata pergi tetapi juga memberikan kesempatan pada
generasi setelahnya. Di samping itu tentu saja terdapat sekian banyak
alasan lain-lain untuk hal itu.
Dengan keanggotaan yang mengalir, jelas unsur umur tak lagi menjadi
tolok ukur yang baku dalam menentukan kedewasaan berpikir dan
aktivitasnya, dikarenakan kurang komunikasi antar generasi anggota.
Tapi tentu saja tetap ada pembocoran pengalaman dari satu masa ke
masa berikutnya. Seperti melalui antologi puisi ini kami berusaha
membuka katup komunkiasi yang selama ini kecil guna pembocoran
pengalaman yang bisa bernilai abadi. Selain itu secara umum antologi
puisi dari GSSTF Unpad diterbitkan dengan maksud mengembangkan
kreativitas, khususnya dalam bidang penulisan sastra dalam bentuk
puisi. Diharapkan terbitnya antologi puisi GSSTF Unpad dapat menjadi
suatu tonggak yang membantu dalam pembukaan wawasan
pemahaman terhadap kesenian. Adapun tujuan khusus dari penerbitan
antologi ini adalah dalam rangka mewujudkan media pengekspresian
diri bagi anggota GSSTF Unpad untuk memberikan sumbangan bagi
perkembangan sastra dan kesenian pada umumnya.
Akhirnya, terima kasih sebanyaknya kepada kawan-kawan dan kawan
yang telah membantu terwujudnya buku ini; dan tak lupa kepada yang
memilikinya.
Lurah GSSTF,
Iman Budiman
compiled into PDF eBook by Tata Danamihardja http://panjalu.multiply.com
14
PENGANTAR EDITOR
Kekuatan bangsa Indonesia terletak dalam perasaannya. Betulkah
begitu? Kumpulan puisi karya para cendekiawan Universitas Padja-
djaran, Bandung, ini sedikit banyak mendukung pernyataan itu. Baik
para dosen, maupun mahasiswa dengan penuh semangat
menyumbangkan karya-karyanya. Dan dalam waktu singkat terkumpul
lebih dari 350 judul sajak yang semuanya memperlihatkan adaanya
gelora perasaan yang besar.
Gelora. Ya, gelora inilah yang penting dan memberi kita alasan untuk
menamakan kumpulan ini Pesan Ombak Padjadjaran. Gelombang
perasaan dan visi kaum cendekiawan memang tak akan ada hentinya
sepanjang jaman. Dahsyatnya gelora menentukan sampai sejauh
mana dan sampai kapan ia dapat dirasakan, disaksikan, dan diikuti!
Apabila gelora ombak itu besar, maka ia akan mengayunkan siapa
saja, sejauh mungkin, atau sedalam-dalamnya ke dasar perenungan.
Tetapi bila geloranya kecil, enteng-enteng saja, maka kita pun tahu
pesan apa yang dibawa oleh si ombak.
Pesan Ombak Pajajaran merupakan pergumulan kalangan pencinta
sastra, seni, teater dan film yang sedang berbakti di Universitas
Padjadjaran. Pesan itu sengaja dimunculkan, sebagai tanda bahwa
mereka mempunyai perhatian kepada almamaternya. Semula,
kumpulan ini dimaksudkan sebagai kado hari ulang tahun semata-
mata. Tetapi kado semacam ini tidak akan berhenti pada kesempatan
yang terbatas. Kado semacam ini akan membawa pesan, yang
mungkin akan bertahan agak lama. Bahkan kalau bisa: selama-
lamanya.
Itulah kelebihan kado yang berupa puisi. Berita bagus bisa basi dalam
sesaat. Barang-barang dan peralatan bisa rusak, dan tidak berfungsi.
Puisi akan berusaha hidup terus. Mereka menandakan adanya penyair
yang hidup di suatu tempat, di suatu jaman. Raja boleh berganti,
konglomerat boleh bangkrut, dan para jendral pensiun terlupakan.
Tetapi aneh, penyair dipersilakan hidup terus, sepanjang dan sejauh
mana pun selama sajaknya memberi sentuhan.
Daya sentuh puisi inilah yang menjadi ukuran pertama bila kita memilih
sajak. Dari sekian ratus puisi yang ditulis, tidak semuanya dapat
compiled into PDF eBook by Tata Danamihardja http://panjalu.multiply.com
15
dimuat. Kemampuan berbahasa, memilih jenis-jenis perasaan, dan
kemauan untuk membagi pengalaman hidup, visi, serta harapan tiap-
tiap orang berbeda. Tugas editor yang utama adalah memilih karya-
karya itu sehingga dapat disajikan kepada kalangan seluas mungkin,
dan selama mungkin. Selayaknya apabila setiap puisi dipilah-pilah
seperti mengkoleksi permata untuk sebuah pesta. Cuma bedanya,
kalau masakan harus disesuaikan antara yang satu dan yang lain,
sedangkan puisi ini leluasa. Rasa yang satu tidak akan merusak
lainnya. Bahkan semakin macam-macam, diperkaya.
Universitas adalah tempat terindah untuk menulis, terlepas dari
hasilnya. Dalam hal puisi, misalnya, banyak sajak yang bagus justru
lahir di.luar kampus. Hat ini menunjukkan bahwa masyarakat masih
merupakan sumber inspirasi utama. Perpustakaan, buku-buku, kuliah,
ceramah dan diskusi ilmiah, agaknya kurang dipakai sebagai inspirasi.
Dalam kumpulan ini, hal itu sangat kelihatan. Kita melihat bukan hanya
bakat, tetapi juga besar kecilnya perhatian kaum cendekiawan
terhadap masyarakat, dan dunia ilmu pengetahuan mereka.
Kesan umum menunjukkan bahwa bakat alam tampak lebih penting
bagi para penulis puisi dalam buku ini daripada referensi bahan mau-
pun teknis penulisan. Padahal, apabila mau, para dosen dan
mahasiswa dapat menggali lebih jauh ilmu masing-masing, meramu
pengetahuan akademis, dan menggarapnya dengan teknik-teknik
perpuisian modern yang dapat diambil dari sastra internasional. Ini
lebih menguntungkan teristimewa bagi yang mempelajari sastra Rusia,
J epang, Inggris, jurnalistik, dan sebagainya.
Untungnya, bakat mereka yang besar memberikan hiburan dan
pengharapan bahwa apabila dikembangkan, beberapa akan dapat
menjadi penyair terkemuka. Nama-nama Taufik J. Wibowo, Agus
Syafaat, Mohamad Syafari Firdaus, Pi et Seti yono, Asep Nugraha
dan Ii m I. Padmanegara dapat dipertaruhkan sebagai penyair-penyair
yang baik. Alangkah baiknya kalau masing-masing mereka
melanjutkan dengan menulis kumpulan puisi sendiri. Bila mendapat
kesempatan, sosok dan kekuatan mereka masing-masing tentu akan
lebih kelihatan.
Kemampuan merumuskan masalah, tampak menonjol dalam karya
beberapa sarjana, maupun mereka yang pada waktu menulis puisi-
compiled into PDF eBook by Tata Danamihardja http://panjalu.multiply.com
16
puisi ini masih mahasiswa. Kalau nanti dunia mengisiku dengan kata-
kata semu, akan kuisi ujung penaku dengan darah, tulis Yuni
Utaminingsih. Pemyataan ini kuat dan bagus. Bila kita dapat
menciptakan ungkapan seperti itu, sebetulnya sedikit banyak telah
punya dasar untuk menulis saja. Hanya terkadang sayang, dari
ungkapan-ungkapan singkat itu tercermin bahwa banyak calon penyair
bernafas pendek. J adi sayang, bakat-bakat yang besar acapkali tidak
sampai dikembangkan.
Sebaliknya, ada pula yang memberi kesan bemafas panjang (Iwan
Ogan Apriansah, Wiwin Midawati W., Djarot P. Putro). Karya-karya
mereka mengisyaratkan bahwa berpuisi juga termasuk "bekerja keras"
bagi yang menekuninya. Apabila hal itu dilengkapi dengan
pengalaman membaca, dan latihan teknis menghemat kata, sajak-
sajak mereka dapat lebih efektif di masa datang. Kekuatan teknis yang
menonjol dapat dilihat pada Asep Nugraha: jangan biarkan langit
mencintaimu. Disambung dengan: Jangan biarkan laut menipumu,
dalam puisi Whi te Rose.
Imaji-imaji ciptaan Asep Nugraha memperlihatkan pemahamannya
yang baik pada dunia puisi dan kekuatan kata. Contoh lariknya lagi:
Seperti lebah yang mereka-reka bunga/ kemarau mengaduk-aduk
padang pasir/mendirikan bukit demi bukit dan memusnahkannya. Hal
ini berbeda benar dengan gambaran yang diberikan oleh Seno M.
Abdi dalam Aku Rindu Pulang. Pernyataan ingin kutumpahkan
rindu/pada lubang kunci dan/daun-daun pintu terasa bukan
membebaskan imajinasi pembaca, tapi justru membatasi, atau
rnungkin membubarkan angan-angan kita. Tentu saja, peran puisi
bukan hanya memanjakan angan-angan pembaca atau pendengarnya,
tapi juga mengganggu, merombak dan kalau perlu menghancurkan.
Oleh sebab itulah sengaja ditampilkan karya-karya yang aneka ragam.
Kita tidak dapat menghakimi, mana yang lebih baik: menutup pintu,
atau membuka jendela. Bagi beberapa penyair, kegiatan menulis sajak
bisa dilakukan seperti usaha "mengamankan diri", mengurung diri,
masuk ke dalam ruang, menutup dan mengunci pintu rapat-rapat.
Tetapi ada juga yang berprinsip bahwa menulis sajak adalah berbagi
rahasia, membuka jendela, membiarkan angin dari luar masuk, dan
bermacam aroma merebak keluar ruangan. Prinsip "membuka jendela"
compiled into PDF eBook by Tata Danamihardja http://panjalu.multiply.com
17
ini cenderung membagikan, menambah-nambah pembaca dengan
kata-kata, ilmu pengetahuan, dan ungkapan baru.
Karoli na L. Dali munte dan J.S. Nugroho memperlihatkan kemam-
puan untuk "membuka jendela" itu dengan sajak-sajak bagus dan
sederhana. Dalam puisinya Nyi Bandung, J .S. Nugroho menulis:
ijinkan perjaka sangkuriang/ kembali menetek kesucian/di kelembutan
dadamu. Dengan kata Sangkuriang, ia membuka kunci untuk
pemandangan yang lebih luas daripada bait-bait sajak itu sendiri, yakni
sebuah legenda. Kemampuan untuk membuka pengetahuan yang
luas, referensi yang dalam, clan perasaanperasaan yang universal ini
amat diperlukan bagi penyair yang ingin menjangkau lingkungan
penikmat seluas-luasnya.
Dalam kesempatan apa pun, kesederhanaan tetap merupakan
kekuatan yang mempesona. Sajak-sajak sederhana Sahruni H.R,
Erna Agustina, Benny A, Imam Djauhari dan Ahmad Fatoni bisa
bagus, tetapi juga bisa sebaliknya. Contoh paling pas untuk
memperlihatkan sapk yang kelewat sederhana adalah Antara yang
Melata. Ibarat sebuah bangunan, sajak Ahmad Fatoni itu terlalu
sedikit memperlihatkan sosoknya. Orang belum merasa mendapat
jenndela terbuka, tetapi baru dipersilakan mengintip-intip saja. Bilakah
lebih baik dari kamu adalah ungkapan yang membuat orang mengintip,
siapa kira-kira yang mengucapkannya.
Secara keseluruhan, buku ini pun dapat diibaratkan bagaikan jendela
yang hampir terbuka, atau pintu yang mau tertutup. Para penulisnya
masih memberikan teka-teki besar, apakah mereka akan
mengembangkan bakat, dan terus menulis untuk menyumbangkan
karya-karya bagi bangsanya. Sambil menunggu jawaban yang muncul
dari mereka masingmasing, marilah kita sambut antologi Pesan
Ombak Padj adjaran ini dengan gembira. Semoga kehadirannya dapat
mendorong lahirnya sastrawan-sastrawan besar Indonesia di masa
datang. Sementara yang sudah pasti, buku ini merupakan sumbangan
penting dari Universitas Padjadjaran, bukan hanya untuk dunia
kesusasteraan Indonesia, tetapi juga untuk memperkaya
perpustakaan, dan khasanah kebudayaan.
J akarta, 7 Oktober 1993
EKA BUDIANTA
compiled into PDF eBook by Tata Danamihardja http://panjalu.multiply.com
18
UCAPAN TERIMA KASIH
Gelanggang Seni Sastra Teater dan Film (GSSTF) Universitas
Padjadjaran mengucapkan terima kasih kepada:
Rektor Universitas Padjadjaran Bpk. Prof. Dr. Maman P.
Rukmana
Pembantu Rektor III Universitas Padjadjaran Bpk. dr. Abdullah
Himendra
Kang Hikmat Gumelar H.
Bpk. J eihan Sukamto
Bpk. Eka Budianta
Bpk. Ade Kosmaya
Bpk. F. Rahardi
Mas Ridlo Eisy
POMA Universitas Padjadjaran
Presidium SEMA Universitas Padjadjaran
Bpk. A.M. Kuslan
Kel. Darto Trisamudro
Kel. Sukimo
Ira Lenteng Agung
Vena Florentina Evelyn
Lidya Dahlan
Para Sahabat, Teman dan sejumlah Saudara
Atas segala bantuan sehingga Antologi Puisi "Pesan Ombak
Padjadjaran" GSSTF dapat terbit, semoga amal baiknya mendapat
balasan Tuhan Yang Maha Pecinta.
compiled into PDF eBook by Tata Danamihardja http://panjalu.multiply.com
19
PESAN OMBAK PADJADJARAN
Dari sebuah tepi ke pelabuhan-pel abuhan harapan
Sebagaimana ombak, bergumpal dalam suatu keutuhan kebersamaan
bergulung menderu dan mendebur, pecah bersama dalam keindahan.
Seperti mutiara meluncar, bunga berserakan atau bahkan seperti
percikan api di pegunungan dalam gua kobong pembakaran. Pesan
Ombak Padjadjaran, walaupun bemama ombak tapi ia bukanlah
ombak biasa. Ia ombak yang menyerobot dari ceruk terdalam melewati
dinding-dinding hati dalam gua penuh stalaktit dan stalakmit yang
menjaring dan membeningkannya. Ombak itu menjadi bening dalam
irama debur yang memercik menjadi pecahan mutiara. Mudah-
mudahan saja. Puisi merupakan gelombang perasaan yang menderu
menjadi ombak dan sajak-sajak adalah pecahan mutiara ratnanya.
Dalam puisi rasa harus menjadi mutiara, artinya ia bukan sekadar
letupan emosi-emosi yang liar mencari jalan pembebasan, tetapi ia
merupakan sumber daya kejujuran emotif yang akhirnya memberi
dampak efektif berupa makna. Baik bagi pemiliknya, penyair, maupun
bagi penerima yaitu sang pembaca.
Pesan Ombak Padjadjaran, sebagai puisi sudah seharusnya datang
dari kejujuran. Sebagai gelombang rasa positif berpadu dengan
renungan yang mendalam menjadi sebuah nyanyian yang selaras
antara suasana dan nadanya. Nyanyian ini yang bermakna puisi akan
terngiang ahadi pada telinga-telinga halus, menjadi perbendaharaan
makna dalam hidup yang selalu menjadi penghibur dan pemuas
kehutuhan batiniahnya.
Kelebihan yang dimiliki Pesan Ombak Padjadjaran, para penyaimya
merupakan orangorang yang bertapa di lingkungan dunia ilmu, di
lingkungan dunia akademis. Mudah-mudahan hal ini akan memberi
kacamata yang dapat memandang luas dan toreh pemikiran renungan
dalam. Keindahan puisi, sekali lagi: Berada pada wawasan luas,
renungannya mendalam melalui pengucapan yang tepat dan plastis.
Karya puisi adalah karya intuitif, inilah yang diharapkan akan terbaca
pada Pesan Ombak Padjadjaran.
Penciptaan puisi kreatifitas sekadar numpang lewat, bukan kerja
kerajinan merangkai katakata. Penciptaan puisi merupakan kerja
series, penciptaan keindahan. Dalam ruang lingkup kerja seni, puisi
compiled into PDF eBook by Tata Danamihardja http://panjalu.multiply.com
20
merupakan keindahan itu sendiri, sebuah sistem intuitif yang hulat.
Temyata konsekuensi penciptaan puisi tidak terja in keutuhannya oleh
siapa penyairnya, tetapi lebih berkemungkinan didasari oleh sandaran
apa dan bagaimana proses penciptaannya. Kekurangan variasi
masalah/ persoalan yang digarap pada Pesan Ombak Padjadjaran
membuktikan hal itu. Lingkungan pendidikan, tingkat pendidikan tidak
menjadikan ukuran dalam penciptaan puisi. Hubungan manusia
dengan manusia dalam ruang lingkup aspek yang beragam tidak
banyak terbaca, belum banyak direnungi para penyair kampus, masih
terkesan ter-"kurung batok", batok (tempurung) yang mengurung diri
pada diri sendiri.
Kehidupan pemberangkatan awal para penyair mewarnai pem-
berangkatan awal Pesan Ombak Padjadjaran. Acep Iwan Sai di,
bertempur dengan logika puisi dan sarana retorika. Boy H.K.,
bertempur dengan diri sendiri, penuh titik sendu dan tanda baca,
gambaran emosi yang deras meluncur, pada: kolai....!!!!, katamu
kataku, dll. Persoalan cinta, sepi dan kenangan-kenangan pribadi
menyebar pada sajak para penyair calon ilmuwan ini.
Di samping hal yang mineur, hal yang positif pada Pesan Ombak
Padjadjaran lebih banyak memberi harapan. Penyair-penyair yang
telah disebut-sebut Eka Budianta pada pengantar antologi ini memang
menjanjikan harapan, asalkan tidak berhenti pada antologi ini besar
kemungkinan akan memperkaya bendahara sastra kita. Agus
Syaf aat, selain dapat mengangkat pengalaman pribadi ke tingkar yang
lebih luas, memberi kekayaan batiniah kepada pembaca lain melalui
sajak Ibu. Ekspresi intuitifnya diangkat oleh diksi yang imajinatif,
seperti:... kerinduan itu perlahan berjamur... Lalu mimpi memanjang
membuka pintu dan jendela .... (larik: 1,2 dan 3) Rinduku menghijau
berakar pada waktu (larik 1 bait 2).
Pada Agus Syaf aat usaha pengucapan intuitif itu tidak hanya pada
keketatan diksi tetapi dipertahankan juga pada pencarian ungkapan
imajinatif yang segar, tersebar pada sajak: J atinangor, Secarik Nota,
Senja Pematang dan pada sajak lainnya.
Erfan Zai nuri . Anehnya pada sajak yang berlingkungan dekat,
keluarga, nafasnya yang pendek mencuatkan masalah hubungan
manusia dalam keluarga itu menjadi milik semua orang, sederhana,
compiled into PDF eBook by Tata Danamihardja http://panjalu.multiply.com
21
menyentuh dan puitis, tetapi manakala mengucapkan masalah lain
segera menjadi klise (Pergi), dan terlalu mempribadi dan tak
terucapkan (Tinggal, Gerbang I, Gerbang II, Suara dan tak berbekas).
Baban Banita, meskipun memulai dengan dirinya, ia memulainya
dengan kajian diri. Daya renungannya menjanjikan kedalaman nilai di
kemudian hari. Merenungkan sesuatu, merupakan kewajiban penyair
dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa penyair berusaha
membiasakan diri dalam hal ini, yang belum disebut Eka Budianta
antara lain: Kartawi, M. Zayyad, Rudi Triaswanto, Seno M. Abdi,
Teddy A.N. Muhtadin dan Tata Hartana. Keistimewaan lain dari
Kartawi dan kawan-kawannya tadi, renungan dan tangkapannya
diucapkan dengan kesederhanaan baik bentuk maupun pilihan kata
yang tidak mengada-ada, Begitu lugas dan sederhana, sehingga
kejujuran dan kebersihan sajak dapat terlihat. Ini merupakan modal
kepenyairan yang sehat. Kedewasaan dalam memperlakukan bahasa
menolong persoalan menjadi terbaca dengan mudah, tentu dalam arti
estetis. Sajak M. Zayyad Tapak, tampak seperti permainan retoris
belaka, karena dalam kesederhanaan pengucapannya banyak
mengulang sebuah kata. Namun rupanya di balik itu didasari oleh
renungan terhadap kehidupan dari garis agamawi maupun prilaku
orang di Nusantara umumnya.
Akhir kata, dari segala kemungkinan kekurangan penggalian dalam
dan keluasan wawasan Pesan Ombak Padjadjaran barulah lngkah
awal yang akan menuju ke pelabuhan-pelabuhan harapan yang akan
dicapainya. Langkah itu akan menjadi panjang dan cepat menjalani
garis-garis dunia yang menunggunya, menggetarkannya,
mengalunkannya. Irama ombak akan selalu bersambung berjajaran ke
tepian membawa pesan-pesan puitis Sang Penyair ke keabadian.
Selamat!
Bandung, 7 Oktober 1993
Ade Kosmaya
compiled into PDF eBook by Tata Danamihardja http://panjalu.multiply.com
22
CERITA TIM KERJA
Bermula dari tradisi Gelanggang Seni Sastra Teater dan Film (GSSTF)
menyediakan buku khusus yang digunakan anggotanya sebagai media
ekspresi dalam bentuk puisi, timbul niatan untuk menerbitkan antologi
puisi seperti yang akhimya dicetuskan oleh Agus Syafaat pada satu
pertemuan anggota di pertengahan tahun 1992. Sayangnya Agus
sendiri tak sempat merealisasikannya disebabkan kesibukan--
kesibukan yang menumpuk sehingga keinginan itu mengambang
selama berbulan-bulan, sampai pada J anuari 1993 Asep Nugraha
berinisiatif untuk benar-benar mewujudkan hal itu. Dengan bantuan
beberapa kawan, disebarlah pemberitahuan puisi sebagai bahan
antologi. Langkah awal dalam mewujudkan buku ini mulai dijejakkan,
tapi tak berlanjut karena Asep harus menjalani Kuliah Kerja Nyata
sebagai bagian perkuliahan yang tak dapat ditawar-tawar lagi seperti
keinginan atas terbitnya buku ini yang juga tak dapat ditawar-tawar
lagi.
Maka begitulah, untuk tetap mewujudkannya dibentuk Tim Pelaksana
Penerbitan Antologi Puisi yang terdiri dari empat orang, di mana cara
kerja tim ini merupakan penerusan dan penyempurnaan rencana
kawan-kawan lain yang telah lebih dulu bekerja. Di sini Tim
menambahkan rencana menawarkan pihak Universitas sebagai
lembaga pendidikan untuk secara langsung terlibat dalam
pengembangan sastra, yang disambut baik terutama dengan turunnya
Ade Kosmaya untuk memberi kata pembaca.
Selanjutnya, hasil dari surat yang telah dikirimkan ternyata lumayan
rumit karena tak semua membalasnya dengan mengirimkan puisi,
sementara puisi sebagai isi antologi tetap harus tersedia. Untuk itu Tim
- dengan bantuan kawan dan kawan-mendatangi orang ke orang untuk
mengumpulkan puisi-puisi, yang setelah diperoleh sedapat mungkin di-
ketik ulang oleh Tim. Sampai di sini, yang jadi masalah berikutnya
adalah siapa yang akan mengedit puisi yang terkumpul? penerbit
mana yang akan dipilih?, dan tentu saja bagaimana pendanaan dari
seluruh kerja ini?
Dalam kesulitan menghubungi orang-orang yang dianggap
berkompeten untuk mengedit naskah atau mencari penerbit untuk
buku ini, Tim mendapat bantuan yang luar biasa banyaknya dari
compiled into PDF eBook by Tata Danamihardja http://panjalu.multiply.com
23
Hikmat Gumelar. Berkat usaha dan dorongannyalah, Tim meng-
hubungi Pustaka Sastra untuk menjadi penerbit. Hal ini sekaligus juga
mengatasi masalah lain yaitu orang yang disepakati sebagai editor,
sebab bersamaan dengan pembicaraan dengan pihak penerbit,
diadakan juga hubungan awal dengan Eka Budianta yang kemudian
setuju untuk mengedit naskah mentah. Dalam penyeleksian ini Eka
Budianta meloloskan setidaknya satu puisi dari tiap orang yang
mengirim, tapi tetap mempertimbangkan hal-hal yang harus
diperhitungkan hingga tetap ada nama-nama yang akhimya tidak ikut
tercantum dalam buku ini.
Berikutnya, yang membuat Tim betul-betul pusing dan uring-uringan
adalah masalah dana yang tak kunjung berhawa bagus; senantiasa
seret walau proposal sudah diefektifkan dan usaha-usaha lain
dikerjakan. Dana tak tersedia sementara bahkan kerja yang sudah
mulai dilakukan pun selalu menyedot dana yang lumayan banyak yang
terus ditalangi oleh kocek pribadi dan bahkan mempertaruhkan uang
perkuliahan. Bagaimana pun ngototnya untuk tetap berkepala dingin,
terasa benar kesulitan ini membuat pikiran dan hati nyeri serta ngilu
dan lelah untuk meyakinkan banyak pihak tentang makna antologi ini;
tidak saja buat GSSTF, tidak hanya untuk individu-individu yang
namanya tercantum di antologi, tidak sekadar mengembangharumkan
nama sekolahan. Bukan! Sama sekali bukan. Ini adalah kerja yang
langsung dalam kancah sastra, tak berpihak pada keuntungan macam
apa pun.
Hal-hal yang tersimpan terus dan terus dalam kepala-kepala yang
berkeras ingin terus dingin dan sabar sepertinya terakumulasi sedikit
demi sedikit, suasana kerja yang terus diburu dead-line bulan, hari,
jam, dan mungkin bahkan detik-detiknya, semua itu menumpukkan
ketegangan yang seringkali terlontar dalam bentuk-bentuk
kesalahpahaman yang untungnya tak pernah berlangsung dalam
hitungan hari. Mungkin saja hal itu karena Tim terus berkeras kepala
bahwa biar apa pun yang terjadi, prioritas tetap pada terbitnya
antologi. J adi, dana terus dicari baik ke Universitas, ke Presidium
Senat Mahasiswa, maupun ke donatur-donatur yang tak mengikat,
sembari melakukan banyak hal. Dalam urusan ini Tim banyak dibantu
oleh Kartawi, Sahruni, Hikmat Gumelar, dan kawan-kawan lain.
compiled into PDF eBook by Tata Danamihardja http://panjalu.multiply.com
24
Sepertinya, nyaris lengkap segala hambatan pembuatan buku ini
terungkap. Kesusahan lain merupakan masalah teknis dan nonteknis
seperti misalnya naskah yang harus ditik ulang yang tiba-tiba menjadi
tumpukan besar, karena partisipasi anggota yang muncul belakangan,
dalam satu hari sebelum tanggal seluruh naskah mentah yang
berjumlah tiga ratus halaman harus diserahkan pada penerbit; atau
stress yang luar biasa ketika data-data di hard disk terhapus; atau
kejemuan yang sangat saat menghadap orang dari satu meja di satu
ruang beralih pada orang di meja lain, beralih pada orang di ruang lain,
dan seterusnya, dan selanjutnya; atau kebingungan Mochammad
Firdaus yang mengerjakan pengetikan terakhir karena data sempat
meloncat-loncat akibat virus yang menempel; atau stempel yang nyaris
selalu hilang hingga beberapa surat harus menunggu stempel baru;
atau yang lainnya.
Lewat segala yang telah terceritakan tadi, pada akhirnya antologi ini
berhasil diterbitkan. Harapan bahwa tujuan dan maksud yang
mengawali lahirnya buku ini sebagai ikut sertanya GSSTF dalam
kancah perkembangan dunia puisi selalu melekati buku ini. Inilah kado
ulang tahun untuk sembilan tahun usia GSSTF, dari anggotanya -
untuk semua.
Tim Pel aksana:
Piet Setiyono
Karolina L. Dalimunthe
Tanudi
Era Fiyantiningrum
compiled into PDF eBook by Tata Danamihardja http://panjalu.multiply.com
25
BIODATA PENULIS
ACEP IWAN SAIDI
Anak Bogor yang lahir tanggal 9 Maret 1969 ini gemar menulis essei,
cerpen dan puisi. Kini kuliah di Fakultas Sastra, J urusan Indonesia,
Unpad.
AGUS SYAFAAT
Lahir tanggal 1 7 Agustus 1969. Menyelesaikan SD, SMP dan SMA di
J akarta. Kini kuliah di J urusan Sastra Indonesia Unpad. Aktif di GSSTF
sejak tahun 1989.
AHMAD FATONI
Lahir di J akarta tanggal 1 September 1974. Menyelesaikan SD, SMP
dan SMA di J akarta. Kini kuliah di Fakultas Sastra, J urusan Asia Timur
(J epang) Unpad.
AMAR FAISHAL
Lahir di Gresik (J ava Timur) beberapa tahun setelah lahirnya Orde
Baru. Mengaku tak pemah berkelahi sepanjang riwayatnya menjadi
anak sekolahan. Sejak tahun 1987 mendalami ilmu komunikasi di
Unpad, dan sejak tahun 1992 ikut bergiat dalam Yayasan Riska
Budaya.
ANDY ROSADI
Lahir di Bandung tanggal 22 Pebruari 1974. Riwayat pendidikannya
dimulai di SD Angkasa XII Lanud Sulaeman, SMPN Sayati Bandung
dan SMAN Soreang Bandung. Kini kuliah di PAAP Unpad, J urusan
Marketing.
ARYS HILMAN
Anak Bandung ini sedang menyelesaikan pendidikannya di Fakultas
Ilmu Komunikasi (FIKOM) Unpad.
ASEP BUDI SETIAWAN
Pemuda yang dilahirkan di Tasikmalaya tanggal 13 Mei 1966 ini
menyenangi sastra sejak duduk di bangku SMA. Masuk Fakultas
Sastra, J urusan Sastra Sunda Unpad sejak tahun 1986. Meraih gelar
compiled into PDF eBook by Tata Danamihardja http://panjalu.multiply.com
26
sarjana tahun 1991. Sekarang bekerja pada Dinas Pariwisata DT. II
Kuningan sejak J uni 1992. Kegiatannya yang lain, mengurus Sanggar
Pelangi dan siaran di sebuah radio daerah. Obsesinya menjadi Dirjen
Puisi.
ASEP GANJAR PURNAMA
Lahir di Bandung tanggal 26 juli 1964. Riwayat pendidikan formalnya
dimulai di SD Ayudia Bandung, dilanjutkan ke SMPN 9 Bandung dan
SMA Kemah Indonesia Bandung. Sekarang menjadi warga Fakultas
Sastra, J urusan Sastra Sunda, Unpad.
ASEP NUGRAHA
Lahir di Garut tanggal 21 J uli 1971. Menyelesaikan SD, SMP dan SMA
di Garut. Sekarang kuliah di Fakultas Sastra, J urusan Asia Timur
(J epang) Unpad. Masih ikut orangtua di Kecamatan Tarogong,
Kabupaten Garut.
ASEP SOLEHUDDIN ALLAYUBI
Menghabiskan masa kanak-kanak dan masa remajanya di Cirebon
hingga tahun 1990. Kuliah di J urusan Editing, Fakultas Sastra, Unpad.
Baik hati dan loyal terhadap pekerjaan, terutama jika itu
menyenangkan orang lain.
BABAN BANITA
Lahir di Sumedang tanggal 22 Desember 1969. Riwayat pendidikan-
nya (hingga SMA) diselesaikan di Sumedang. Kuliah di Fakultas
Sastra, J urusan Sastra Indonesia, Unpad.
BELARUS ACHMAD SOPANDI
Lahir di Bandung tanggal 22 J uni 1968. Riwayat pendidikannya dimulai
dari SD Depok I, SMP II Depok dan SMA 38 Lenteng Agung. Sarjana
lulusan Unpad ini tercatat sebagai alumnus J urusan J umalistik, Fikom.
BENNY A.
Lahir di J akarta tanggal 22 November 1973. Mulai kuliah di J urusan
Sastra Arab, Fakultas Sastra, Unpad sejak tahun 1992.
BOY H.K.
Lahir di Bandung tanggal 23 Mei 1968. Agamanya Islam. Sekarang
sedang dalam masa pengembaraan dalam berseni.
compiled into PDF eBook by Tata Danamihardja http://panjalu.multiply.com
27
DANI IRAWAN
Lahir di Bandung 22 Desember 1969. Sarjana lulusan PAAP Unpad
tahun 1993 ini sampai saat ini masih setia "kuliah" di GSSTF.
Kegiatannya yang lain, aktif di organisasi kemahasiswaan dan RT/RW.
Tinggal di J alan Yupiter IV No.8 Margahayu Raya Bandung.
DEFRI MAULANA S.
Lahir di Garut tanggal 16 April 1973. Menghabiskan masa SD-nya di
Garut dan J akarta. SMP dan SMA diselesaikan di J akarta. Kini kuliah
di Fakultas Sastra, J urusan Sastra Indonesia, Unpad. Hobinya mencari
keramaian dan menemukan harapan.
DENI A. FAJAR
Lahir di Holis Kota Bandung tanggal 30 Nopember 1968. Kini kuliah di
Fakultas Sastra, J urusan Sastra Sunda. Selain aktif di GSSTF,
beraktivitas pula di Tepass Unpad.
DIANA
Lahir di Bandung pada tanggal 19 J anuari 1969. Sarjana jebolan
J urusan Sastra Indonesia Unpad tahun 1992 ini sekarang menjadi
editor di sebuah penerbit di Bandung.
DJARLIS GUNAWAN
Lulusan Fakultas Sastra Unpad ini sekarang menjadi dosen di
almamaternya.
DJAROT P. PUTRO
Lahir di Klaten pada tanggal 30 J anuari 1971. Lulus dari SD Persit
KCK Cendrawasih J ayapura tahun 1984. Lulus SMPN I Merauke tahun
1987, dan SMAN 2 Klaten tahun 1990. Kini kuliah di J urnalistik Fikom
Unpad angkatan 1990.
ERA FIYANTININGRUM
Lahir tanggal 13 J anuari. Hobinya nulis puisi dan cerpen. Era mengaku
sebagai peminum kopi yang baik, gemar masak dan akrab dengan
perangkat dapur. Saar ini sedang gemar merajut dan sedang mencari
guru yang sedapat mungkin gratis untuk mengajari macam-macam
rajutan.
compiled into PDF eBook by Tata Danamihardja http://panjalu.multiply.com
28
ERFAN ZAINURI
Lahir di Bandung tanggal 2 November 1972. Menyelesaikan SD, SMP
dan SMA di Majalaya. Kini tercatat sebagai mahasiswa PAAP Unpad.
Hobi utamanya jalan kaki dan kesenian.
ERNA AGUSTINA
Menulis puisi entah sejak kapan. Yang jelas mulai aktif di GSSTF sejak
menjadi warga J urusan Sastra Rusia, Fakultas Sastra, Unpad. Tinggal
di Kompleks Taman Bukit Lagadar, J alan Damar I No. 106-B, Cimahi
Selatan.
GODI UTAMA
Lahir tanggal 4 April 1973 di J akarta. Melewati masa sekolahnya di
taman kanak-kanak selama setahun, sekolah dasar 6 tahun, sekolah
menengah (SMP dan SMA) selama 6 tahun. Saat ini tercatat sebagai
mahasiswa di FASA Unpad Bandung.
GUSPIKA
Lahir di Bandung tanggal 18 Agustus 1962. Sarjana Akuntansi lulusan
Unpad ini sekarang menjadi pegawai di OTO Bappenas. Semasa aktif
di GSSTF termasuk seorang instruktur dan sutradara yang penyabar
dan suka tertawa.
IIM I. PADMANEGARA
Dibesarkan di bumi Parahyangan. Selalu mencoba mengenal tanah
lain, hingga sekarang.
IMAM DJAUHARI
Anak Bandung ini ulang tahun tanggal 2 Maret. SD, SMP dan SMA
diselesaikan di kota kelahirannya. Kini kuliah di Fakultas MIPA,
J urusan Fisika, Unpad.
IMAN BUDIMAN
Mahasiswa J urusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra Unpad ini lahir
di Bandung tanggal 6 Maret 1970. Tahun 1983 lulus dari SDN Cibeber,
kemudian pada tahun 1986 lulus dari SMPN Cibeber, dan lulus dari
SMAN I Bandung pada tahun 1989.
compiled into PDF eBook by Tata Danamihardja http://panjalu.multiply.com
29
IWAN OGAN APRIANSYAH
Lahir di Baturaja tanggal 17 April 1972. Menyelesaikan SD dan SMP di
kota kelahirannya. SMA diselesaikan di Bengkulu. Kini is menjabat
sebagai Ketua HIMA Gelanggang Sastra Indonesia Unpad.
J.S. NUGROHO
Lahir di Bandung tanggal 27 September 1972. Sekarang kuliah di
Fakultas Sastra, Unpad. Puisi-puisinya belum pemah dipublikasikan.
KAROLINA L. DALIMUNTE
Lahir di Bandung tanggal 17 September. Lulusan SMA VII Bandung ini
sekarang menjadi mahasiswa di Fakultas Psikologi Unpad. Sering
hidup nomaden, walau secara resmi tinggal di J alan Manglayang I
No.23, Cilengkrang II, Ujung Berung 40615
KARTAWI
Lahir di Cirebon tanggal 15 Maret 1968. Menyelesaikan SD, SMP dan
SMA di Cirebon. Sampai saat ini masih kuliah di Fakultas Sastra
Unpad.
MOHAMAD SYAFARI FIRDAUS
Lahir di Bandung tanggal 26 Maret 1973. Lulus dari SUN J atayu II
pada tahun 1985, dari SMP I pada tahun 1988, dan lulus dari SMA XV
pada tahun 1991. Mencoba menulis puisi, cerpen dan naskah drama.
Kini kuliah di J urusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Unpad.
MONA SYLVIANA
Lahir tanggal 16 Mei 1972. Gemar menulis puisi, cerpen dan berteater.
Kini menjadi mahasiswa Humas Fikom Unpad. Tinggal di J alan
Sentosa No.85 B KPAD Geger Kalong, Bandung.
M. ZAYYAD
Lahir di Lombok tanggal 10 Desember 1972 dengan nama A. Zhiyad.
Sejak tahun 1991, ketika masuk Universitas Padjadjaran, berubah
nama menjadi M. Zayyad. Memenuhi buku hariannya dengan puisi
sejak SD.
compiled into PDF eBook by Tata Danamihardja http://panjalu.multiply.com
30
OBAY MOCH. SOBARI
Anak J akarta kelahiran 16 April 1966 ini adalah pemain teater Sunda
Kiwari. la aktif pula di Studi Klub Teater Bandung. Lulus dari Unpad
lewat J urusan Sastra Daerah.
PIET SETIYONO
Lahir di Tegal tanggal 3 J uni, dan tetap tinggal di sana hingga tamat
SMA pada tahun 1991. Menulis puisi semenjak tahun 1988,
sebelumnya hanya menjadi pembaca puisi. Semenjak menjadi
mahasiswa J urusan Statistik, FMIPA, Unpad belajar juga menulis
cerpen dan bermain drama.
RAHYM ASYIK FAJAR
Lahir dan dibesarkan di Bandung. Sejak tahun 1987 kuliah di J urusan
J umalistik Fikom Unpad Bandung.
RAMDHAN TAUFIK
Lahir di Bandung tanggal 24 November 1970. Riwayat pendidikannya
diselesaikan di Bandung dan Cikampek. Kini kuliah di Fikom, J urusan
J urnalistik Unpad. Di GSSTF aktif di teater.
RUDI TRIASWANTO
Lahir di Bandung 24 Februari 1971. SD diselesaikan di Garut dan
Tasikmalaya. SMP di Tasikmalaya dan Bandung, sedangkan SMA di
SMAN 4 Bandung. Kini kuliah di Fakultas Sastra, J urusan Sastra
Indonesia.
SAHRUNI HOSNA RAMADHAN
Lahir di Ujung Pandang tanggal 14 Oktober 1974. Menyelesaikan SD,
SMP dan SMA di J akarta. Kini kuliah di Fakultas Sastra, J urusan
Sastra J erman Unpad. Selain aktif di GSSTF, tercatat pula sebagai
aktivis di Masjid Salman Bandung.
SENO M. ABDI
Lahir di Bandung tanggal 19 J uni. Tidak tahu dari siapa mendapat gen
seni dalam keluarganya. Yang jelas mahasiswa J urusan J urnalistik,
Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad ini gemar menulis puisi dan cerpen.
Sebagian waktunya dihabiskan di Radio Kontinental Bandung sebagai
pembawa acara "Kisi-kisi Hati Miniatur Sastra dan Budaya". Sekali-kali
compiled into PDF eBook by Tata Danamihardja http://panjalu.multiply.com
31
aktif juga main teater. Terakhir main sendiri dalam monolog berjudul
"Kematian Tanpa Kata-kata". Aktif di Yayasan Riska Budaya, yang
didirikan bersama lima orang kawannya.
SUHANDI
Lahir di Bandung tanggal 30 Oktober 1967. Setelah tamat SMA
melanjutkan ke Universitas Padjadjaran Bandung. Mulai menulis puisi
sejak tahun 1986, namun aktif menulis di Pikiran Rakyat dan Mitra
Desa sejak tahun 1989.
TANUDI
Lahir di Indramayu pada tanggal 9 Februari 1972. Riwayat
pendidikannya dari SD hingga SMA diselesaikan di Indramayu. Lulus
dari J urusan Editing, Fakultas Sastra Unpad Bandung pada bulan
Agustus 1993.
TATA HARTANA
Mahasiswa D3 J urusan Sastra Inggris, Fasa Unpad Bandung ini
tinggal di Komplek Pasirpogor Blok RJ 20, Buah Batu, Bandung.
TATY HARYATY
Lahir di J akarta tanggal 20 Maret 1974. Menyelesaikan SD, SMP dan
SMA di J akarta. Sekarang kuliah di Fakultas Sastra, J urusan Sastra
J erman Unpad Bandung
TAUFIK J. WIBOWO
Lahir pada Senin Kliwon tanggal 5 September 1966 di RS
Bhayangkara Solo. Belajar teaser dan menulis (apa raja) se jak SMP.
Tahun 1985 kuliah di FISIP Unpad, hanya sarnpai selesai kuliah teori.
Tahun 1990-1992 menjadi wartawan Vista FMTV. Sejak Nopember
1992 hingga sekarang menjadi wartawan tabloid mingguan berita dan
opini De Tik.
TEDDY A.N. MUTADHIN
Lahir di Rancaekek Kabupaten Bandung tanggal 9 Pebruari 1968.
Menyelesaikan pendidikannya di SDN Sukamanah (1980), SMPN
Rancaekek (1983) dan SMA Rancaekek Kab. Bandung (1986). Hingga
akhir 1991 menjadi mahasiswa di Fakultas Sastra, J urusan Sastra
Sunda, Unpad.
compiled into PDF eBook by Tata Danamihardja http://panjalu.multiply.com
32
TJUNG ARIPING
Lahir di Bandung pada tahun 1971. Menyelesaikan sekolah dasar dan
sekolah menengah (SMP dan SMA) di Bandung. Saar ini kuliah di
Fakultas Sastra, J urusan Sastra Indonesia Unpad.
TOING ANSYORI
Lahir di Lampung tanggal 15 Oktober 1970. Sekolah dasar
diselesaikan di Lampung dan J ambi, SMP di J ambi dan Padang,
sedangkan SMA diselesaikan di SMA II Padang. Aktivitas yang selama
ini telah ditekuninya antara lain Teater/Sastra Nan Tongga/Taman
Budaya Padang. Kini kuliah di Fakultas sastra, J urusan Asia Timur
(J epang), Unpad.
WAWAY TISWAYA
Sarjana lulusan Fakultas Sastra Unpad ini sekarang menjadi staf
pengajar di almamaternya. Kegiatannya menulis dimulai sejak tahun
1982. Tulisannya berupa analisis kebahasaan, sajak dan cerpen,
dipublikasikan pada Pikiran Rakyat, Merdeka, Sinar Harapan, Kompas,
Majalah Hai dan Majalah Ria Film. la banyak menulis tentang
perenungan dan pemikiran nilai hidup dan kehidupan yang bermanfaat
bagi orang lain dan dirinya sendiri.
WIWIN MIDAWATI W.
Anak Bandung kelahiran 2 J anuari 1972 ini gemar menulis puisi sejak
kelas IV SD, dan sampai sekarang masih terus menulis. Tinggal di
J alan J awa No.36 Pav. Bandung.
YANA SUPRIATNA
Lahir di Kuningan tanggal 2 April 1974. Kini kuliah di Fakultas Hukum
Unpad.
YANUAR NOVARA
Lahir di kota dingin Takengon tanggal 5 J anuari 1972. Menyelesaikan
SD dan SMA di kota kelahirannya. Kelas II SMA pindah ke Banda
Aceh. Hobinya membaca dan jalan-jalan. Kini kuliah di Fakultas
Sastra, J urusan Sastra Indonesia, Unpad.
compiled into PDF eBook by Tata Danamihardja http://panjalu.multiply.com
33
YUNI UTAMININGSIH
Lahir tanggal 2 J uni. Sudah gemar menulis puisi, main teater dan
bersenandung sejak di sekolah lanjutan. Sejak tahun 1989 kuliah di
J urusan Sastra Rusia, Fakultas Sastra, Unpad.
compiled into PDF eBook by Tata Danamihardja http://panjalu.multiply.com
34
BIODATA PENGANTAR APRESIASI
ADE KOSMAYA lahir di Bandung. Menulis puisi sejak duduk di
bangku SMA (tahun 1960an) hingga sekarang. Puisi-puisinya meng-
gunakan dua bahasa, bahasa Sunda dan bahasa Indonesia. Belum
pernah mengirimkan puisinya pada majalah sastra, baik Horison
maupun Sastra, cukup di media massa Kota Bandung.
Sejak tahun 1960 menjadi anggota Studi Klub Teater Bandung. Aktif
sebagai aktor dan sutrada. Ade Kosmaya adalah pencipta embrio
sekaligus "bidan" kelahiran GSSTF UNPAD. Tercatat pula sebagai
Ketua HISKI Bandung dan anggota J uri Puisi LBSS (Lembaga Bahasa
dan Sastra).
Pengalamannya yang berkesan hingga kini adalah ketika memerankan
Laertes/Tumenggung J alu Wuyung dalam Hamlet di bawah arahan
J im Lim dan Suyatna Anirun. Pernah menang dalam kejuaraan
deklamasi se-Indonesia setelah seleksi ketat di tingkat propinsi, pada
tahun 1962 di Denpasar. Kejuaraan itu diikuti pula oleh Amoroso
Katamsi (sebagai J uara II) dan Kusno Sudjarwadi (III).
Pengalaman berkesannya yang lain adalah ketika menjadi sarjana
dibimbing oleh bukan sarjana (Ajip Rosidi).
compiled into PDF eBook by Tata Danamihardja http://panjalu.multiply.com
35
BIODATA EDITOR
EKA BUDIANTA adalah sastrawan Indonesia kelahiran J awa Timur
pada tahun 1956. Mulai bersajak ketika bersekolah di Malang, 1972.
Saat itu untuk pertama kalinya ia mengumpulkan sajak-sajaknya yang
kemudian beredar di kalangan teman-temannya sesama remaja.
J udulnya Bunga Desember. Kumpulan sajaknya Cerita di Kebun Kopi
(Balai Pustaka, 1981) menjadi bacaan sekolah menengah, sedangkan
Sejuta Milyar Satu (Penerbit Arcan, 1984) mendapat pujian khusus
dari Dewan Kesenian J akarta.
Buku kumpulan puisinya antara lain Bel (Penerbit Puisi Indonesia,
1977), Tonggak 4 (Gramedia, 1987), Walking Westward in the Morning
(bersama: Sapardi Djoko Damono, Soebagio Sastrowardojo, Arifin C.
Noer, Linus Suryadi AG, Taufiq Ismail dan Toety Herati), Catatan
Gunung Sahari (Pustaka Sastra, 1993), Dari Negeri Poci (Pustaka
Sastra, 1993), dan Rumahku Dunia (Puspa Swara, 1993).
Selain menulis puisi dan essei kebudayaan Eka Budianta juga
menerbitkan buku Menggebrak Dunia Mengarang, Mengembalikan
Kepercayaan Rakyat, Mempertimbangkan Republik dan Menggebrak
Dunia Wisata yang diterbitkan oleh penerbit yang dikelolanya hingga
saat ini PUSPA SWARA.
Penyair yang pemah menjadi wartawan Majalah Tempo dan penyiar
radio BBC ini mendapat pendidikan pada Fakultas Sastra Universitas
Indonesia (1975-1979) dan Los Angeles Trade Technical College
(1988-1981). la pemal mengajar satra Indonesia di International
School of London, Inggris ( 1988-1989). Pada tahur 1990 mendapat
Fulbright Visiting Scholarship untuk mengajar bahasa Indonesia dan
J awa di Cornell University di Ithaca, New York. Sebagai aktivis ia
mendapat Ashoka Fellowship atas kegiatannya di bidang kesenian dan
pendidikan Sejak April 1993 bekerja sebagai Information Officer untuk
Program Pembangunan PBE (UNDP) di J akarta.
compiled into PDF eBook by Tata Danamihardja http://panjalu.multiply.com
36
Acep Iwan Saidi
LAGU CEURIK DALEM BONCEL
-cat at an buat Widaningr um
Malam menangis, Wida
Menjalani dosa t iada t er ampunkan
Lalu aku t er pur uk pada sebuah t anya
Tak ber jawab, sur gakah yang t er seka
dar i t elapak kaki bunda
Bisaku hanya menat ap hat imu yang basah
Duka t ak per nah punah.
Wida, bila lain aku sempat ber t anya,
dar i siapakah duka ini t iba:
Bunda at au Yang Esa?
Kamar hanya gundah
Di luar angin mer int ih
Bur ung hant u dar i jauh
Langit t anah ber desah-desah
Sayup-sayup kudengar nyanyi kinant i
Ber selang maskumambang padang demi padang
Ber dengung dar i r umput ke r umput t anpa hent i
Jauh ke t epi- t epi bumi
Wida, lar a kembar a ini ber senandung di set iap lubang ser uling.
compiled into PDF eBook by Tata Danamihardja http://panjalu.multiply.com
37
Acep Iwan Saidi
YANG KUDUS DAN YANG PROFAN
-kepada Y. B. Mangunwijaya
Yang kudus it u sepi
Wakt u ber ujud puisi
Lalu penyair mer elakan
Tubuhnya jadi kur ban per sembahan
Maka apakah yang pr of an
Saat usai pembakar an:
Mungkin an gin sedang coba mengar t i
mengepakkan sayapnya menjat uhkan sehelai daun
Menguning pelat ar an
Tapi ada yang t et ap ber kat a, ber kat a
Ia masih punya makna
Acep Iwan Saidi
LAUT, SUATU PAGI
Bulan mengubur dir i
Dalam laut pagi
Tanggalkan gelisah pada ombak-
ombak ber ar ak ber iak
demikianlah samuder a,
Mencipt a legenda duka.
compiled into PDF eBook by Tata Danamihardja http://panjalu.multiply.com
38
Agus Syaf aat
JATINANGOR
Maka akulah ar ca yang t er pahat dar i aksar a membusuk
di musim semi. Langit r et ak pada bola mat aku, lalu
t umbuh kot a-kot a sunyi di mana dedaunan gugur
sebelum menguning dan bur ung-bur ung menanggalkan sayapnya
Kubaca kembali gemet ar pur ba di sekujur t ubuh
seper t i adam yang t er sesat di t engah r imbun lampu-lampu. Dan
per lahan har i-har i ber ser ak
meninggalkanku
di per simpangan, ket ika mulut ku t er bat a mengeja mimpi
chandr a chandr a hingga bibir ku let ih ber dar ah
Di ujung- ujung r ambut ku t er t anam luka. Aku pun ber siap menjadi
pr asast i bagi mat ahar i yang menulis sebuah har i kemar in menjadi
kenangan ber lumut .
Mat ahar i
yang bukan milikku, mat ahar i yang membakar almanak
menjadi puisi hit am, seper t i kat a-kat a usang dar i bibir mu, seper t i
gambar -gambar bur am pada mat amu,
seper t i lukisan koyak pada t elapak t anganku
Maka akulah ar ca. Bat u hit am yang t er kapar pada et alase
museummu.
Juli, 19 9 3
compiled into PDF eBook by Tata Danamihardja http://panjalu.multiply.com
39
Agus Syaf aat
IBU
Demikianlah, ker induan it u per lahan ber jamur melekat i bat ang jar um
jam. Lalu mimpi memanjang membuka pint u dan jendela hingga
dapat kulihat kanak-kanak ber lar ian ber sama angin di ant ar a
bunga-bunga r umput , sement ar a bur ung- bur ung menjauh mer aba
hor ison. Ket ika mat ahar i senja melukis jingga di pelepah padi,
kuhisap naf as yang dulu per nah kau hisap, Ibu. Seper t i sungai
mengenangkan mat a air , seper t i daun mengenangkan r ant ing.
Rinduku menghijau ber akar pada wakt u, t api mat aku t ak lagi
per caya pada apa yang diber it akan almanak. Maka kubiar kan angin
mener bangkan lembar nya sat u-sat u, menjadi hujan yang memer am
daun-daun di pojok halaman. Hanya mat amu yang jer nih mampu jadi
silhuet di sepanjang mat ahar i
Aku hanya per caya pada doamu. Doa yang mendet akkan jant ungku,
doa yang menghembus kelopak mat aku, doa yang melukis langit bir u
Inilah anakmu, Ibu, yang menulis pr osa bagi usia yang memut ih, agar
suat u ket ika dapat kubacakan usiaku dengan lant ang dalam
ket eduhan pelukanmu.
Juli, 19 9 3
Agus Syaf aat
SENJA PEMATANG
Ber jalan di sela cat at an ilalang
compiled into PDF eBook by Tata Danamihardja http://panjalu.multiply.com
40
sempur na kesunyian. Hanya angin
mer int ih mengibar kan ker udungmu
jadi bianglala
Wakt u memucat pemat ang menjelma senja
sehelai daun gugur t anpa doa
sehelai hat i ber doa t anpa kat a
"Mungkin hampir ger imis,"
bisikmu hampir menangis
19 9 2
Agus Syaf aat
MENGENANG IBU
Ibu yang ber mat a t elaga
kini t elah menjadi penghuni
sebuah album t ua
milik anaknya
Har i-har i kemar in pun per lahan
t er bingkai kenangan ber debu:
pagar bambu, pohon jambu, dan
r umah kayu di kot a beludr u
Lalu, dar i negr i jauh, sehelai
sur at pun t iba mencar i alamat
seor ang anak yang per gi
"Anakku, anakku, benar kah
wakt u t elah mengkhianat i kit a?
compiled into PDF eBook by Tata Danamihardja http://panjalu.multiply.com
41
19 9 3
Agus Syaf aat
FRAGMEN
masih kucium ar omamu, adiat i
pada pasir dan bilur -bilur ombak
t api ket ika mat ahar i ber layar ke t epi
kut ahu pada gelap r indu kan ber ser ak
bayangmu kian ber lar i ke cakr awala pekat
menembus awan dan bint ang- bint ang
t api di kar ang, jejakmu t et ap melekat
maka kepada laut mu aku ber pulang
Agus Syaf aat
SEPTEMBER
Dar i helai ker udungmu, Sept ember menguap
melepas t et es-t et es ger imis
di dahimu. Dingin mer ayap
mendaki daun- daun t eh. Lalu kabut
membangun senja di pelipismu
Adakah kau dengar det akku?
Adakah kau dengar mimpiku?
Mungkin t idak. Kau t ak mendengar
apa- apa. Hanya ilalang pat ah
ket ika kau melangkah
dan sekunt um mawar dalam hujan
compiled into PDF eBook by Tata Danamihardja http://panjalu.multiply.com
42
pada inst r ument al mur am.
Kar ena helai ker udungmu, jendela t er buka
menangkap sepi. Di luar , jalan set apak
menyusun sepinya sendir i.
Agus Syaf aat
SAJAK UNTUK PIET
Sebent ar lagi hujan akan menjar ing
pohon-pohon dalam basah. Sebent ar lagi
semuanya hanya akan menjadi jar ak- mimpi,
har apan,
dan sebuah masa lalu yang kian
lusuh.
Sebent ar lagi kit a hanya t er kenang
dalam sebuah sajak
Piet , mau ke mana kit a?
Ent ahlah. Ah, kit a selalu yakin
pada sebuah ent ah. Tapi kenapa?
Ent ahlah. Ent ahlah
Sement ar a kit a masih t er us ber jalan
menadahkan har i-har i dalam t empur ung kepala
yang sesak. Kau t ahu, gedung-gedung t ua it u
masih menggoda kit a
dar i jendelanya angin keluar dalam alkohol
Piet , mau ke mana kit a?
Sebent ar lagi malam akan pasr ah
dilubangi sepi
compiled into PDF eBook by Tata Danamihardja http://panjalu.multiply.com
43
Ahmad Fat oni
ANTARA YANG MELATA
Dan mer eka menjawab:
lapar ...
ya, kami lapar !
Haus.. .
ya, kami haus!
sujud...
ya, kami sujud
Bilakah lebih baik dar i kamu.
19 9 3
Ahmad Fat oni
KAN SAMPAI
1
sosok it u
menyala, begit u panasnya
wakt u bat asi jar ak pandang
bukan alasan sat u har apan
2
det ik jam- jam dinding
mer obek-r obek ingat an
mer ah pipi it u
daun-daun jendela t er buka
compiled into PDF eBook by Tata Danamihardja http://panjalu.multiply.com
44
3
Ada kawan
Ada lawan
Ada adik
Ada kakak
t ak sebesar kakak menghar apkannya
4
lor ong gelapnya
sempat t er lewat i, demikian t er angnya
dan t er iak pengakuan
penghar apan ket er bukaan
Amar Faishal
UNTUK ORANG-ORANG TERCINTA
Dengan t angan yang kesemut an
Kau lambaikan juga akhir nya, beber apa kali
Kat amu, "Ingat , pakai mant elmu selalu
bila udar a dingin mulai mengendus di mulut - hidungmu".
Usai it u, t ubuhmu sembur at di jalan r aya
luluh oleh aspal, hilang disaput f at amor gana
Hujan der as
lewat selokan kau per gi
Ber hent i di ket iak sungai
Lant as par a pemancing it u dat ang
Dengan gelak t awa mer eka melempar umpan
Kau ber ingsut
Mat amu menger lingku
compiled into PDF eBook by Tata Danamihardja http://panjalu.multiply.com
45
Gigimu yang hanya kenal bat ubat a
menjelma bagai pr isma
membelah cahaya jadi pecahan war n-war na
Aku t er isak saat kembali kau menger lingku.
Juli 19 9 3
Andy Rosadi
'SUARA ALAM'
Dunia adalah suat u impian
nyat a namun t idak abadi
suat u jalan t er bent ang di sana
dan kit a dapat ber jalan di dalamnya
kit a bebas ber jalan dengan sat u at au dua kaki
namun kadang kit a ber besar hat i, t er goda naf su
jalan yang lur us jadi ber kelok
jalan dat ar jadi menur un dan mendaki
Suat u saat nant i,
kit a akan t er sent ak bangun dar i mimpi panjang
dan akan saling ber t anya:
di manakah ini? apakah ini suat u kenyat aan?
lalu sebagian yang lain ber kat a:
"kembalikan aku ke dalam mimpi,
biar kan kami ber mimpi selamanya"
Ter iakannya hanya suat u penyesalan abadi
Tidak ada suat u kekuat an pun yang menandingi-Nya
Mar gahayu, Apr il 9 3
compiled into PDF eBook by Tata Danamihardja http://panjalu.multiply.com
46
Andy Rosadi
MALAM
Malam dulu,
Suar a yang dat ang ber isikan kedamaian
menenangkan hat i yang sedang r esah
t ak ada alasan unt uk ber t ent angan
Malam kini,
Suar anya bising ber isikan kedamaian
mener iakkan hat i yang selalu gelisah
jauh dar i keseimbangan
Malam nant i,
Mungkin t ak akan ada suat u kejelasan
Mar gahayu, Juli '9 3
Andy Rosadi
KELABU
Aku duduk di ant ar a or ang-or ang baik
mer eka mengir a aku or ang baik
lalu,
aku ber dir i di ant ar a or ang-or ang t idak baik
mer eka mengir a aku or ang t idak baik
Aku ber kaca pada ajal yang kut inggal
t er nyat a aku ber ada pada "ar ah" yang ber lainan
put ih ber campur hit am
compiled into PDF eBook by Tata Danamihardja http://panjalu.multiply.com
47
dan menjadi "kelabu"
aku dekat i pandai besi
t ubuhku kot or dan ber debu
lalu, aku dekat i penjaja minyak wangi
namun har umnya t ak dapat menepis debu
kelabu t et ap kelabu
t idak akan kembali put ih
t api apakah it u abadi?
ent ahlah. aku hanya dabat mengikut i wakt u
Mar gahayu, Juli 9 3
Ar ys Hilman
SURYAKENCANA
Sungguh.
Ter asa lebur t ubuh-t ubuh kabut
Dalam menulangr esapanmengget ar kan
Seakan ingin menangis ( just r u t er iak kebahagiaan)
Lembah. Tak lepas angan. Tak sudi pulang.
Kar ena r indu t ak jua t er lunaskan.
(kabut nya kini di j iwaku)
(19 9 2)
Asep Budi Set iawan
BUNGA BAKUNG
Kalau pagi dat ang. Ket ahuilah
Bunga bakung depan r umah sudah mengembang
compiled into PDF eBook by Tata Danamihardja http://panjalu.multiply.com
48
Seper t i di Kar angnunggal. Suat u pagi
Saat ger imis mulai menyir ami bumi
Napas sesak. Ket ahuilah
Yang menyudut kan hat i pada ker induan
Tak menakut -nakut i lagi
Unt uk memant ulkan muka di cermin
"Aku seolah melihat kebar uan masa silam."
Cir apih, 14-15/ 11/ 9 1
Asep Budi Set iawan
MUSIM BUAH `KAN SEGERA TIBA
gadis it u dat ang sor e har i
melempar senyum ke sana kemar i
angin r nengger ai r ambut nya
dan menepis duka di mat anya
wakt u t elah membuat nya r anum
seper t i r nangga depan r umahnya
r ant ing-r ant ingnya pat ah disambar badai
sebelum akhir nya ber daun dan ber bunga
kemudian gadis it u ber ucap r amah:
"Sebent ar lagi musim buah t iba!"
Sekeloa, 3 13 9 1
Asep Budi Set iawan
YANG TERSISA DI BULAN JUNI
compiled into PDF eBook by Tata Danamihardja http://panjalu.multiply.com
49
bar u saja kaulepas dar i mimpiku
per gi t anpa pamit , dengan jejak kuat
yang t ak hendak kugenggam er at
biar lah, Juni ini masih t er sisa
sebent ar senja, sebent ar pula malam akan t iba
dan aku t inggal t unggu esok:
"di t aman ini kelopak lain seger a t er buka"
Sekeloa, 9 129 0
Asep Budi Set iawan
ALBUM
Melihat pot r et mu pada album mer ah jambu
Seolah aku t er lempar pada kemahaluasan masa
lalu
Saat r umput ber goyang diper mainkan cahaya bulan
Tak ada awan. Tak ada angin
Alam begit u hening
Kit a lena mengembar a
Ber sama onggokan awan
Member i senyum pada siapa saja t er sua
: Jalan lempang dan t er bent ang
Dan kit a memang t ak bisa menolak sapa bint ang
Mat aku basah. Saat kakimu t er jar ing bumi
Yang t ak jua mau kompr omi
Maka salam t er akhir it u pun kaulambaikan
Dan alam begit u hening
compiled into PDF eBook by Tata Danamihardja http://panjalu.multiply.com
50
Cir apih, 14-15/ 11/ 9 1
Asep Budi Set iawan
SI PEMANCING YANG PANDIR
akulah pancing t anpa kail. Sia- sialah
akulah kail t anpa umpan. Sia- sia jugalah
kar ena kau senant iasa t er jaga
maka biar lah kolam t et ap t er genang
dan air menjadi bat as mist er i
namun aku akan senant iasa menar uh har apan
: kepadamu!
Cir apih, 13 29 2
Asep Budi Set iawan
PAGI DI KANTIN CEMARA
Pagi ini pun kubuka di Kant in Ccmar a
Dengan sepir ing nasi dan segelas air bening
Sambil iseng menulis sajak-sajak kosong
Tent ang mimpi at au khayalan melambung
Bar u aku t ahu
Di sini par a mahasiswa ber kumpul
Mengisi per ut nya
Melepas t awa
Dan sesekali membet ulkan let ak t as penuh buku
Sambil ngomong
Tent ang pacar , f ilm bar u, at au ibu kos yang cer ewet
memang jadi t er ingat kampung sendir i
compiled into PDF eBook by Tata Danamihardja http://panjalu.multiply.com
51
Ema dan abah selalu menant i
"Anak kit a bakal jadi or ang, ya?"
Tanpa peduli ber apa r upiah unt uk makan dan jajannya
Sekeloa, 3 13 9 1
Asep Ganjar Pur nama
KONTEMPLASI ANGIN I
hendaknya kasih it u seper t i wujud angin
dia t er cipt a t anpa makna
t anpa hat i dan kat a
namun, ada t er asa!
Asep Ganjar Pur nama
KONTEMPLASI ANGIN II
mener jemahkan bahasa angin
yang mengelus lembut di bawah pohon
di t er ik ment ar i
aku mer asa dit elanjangi
kuakui
selama ini kasihku ber pilih
pamr ih dan haus t er ima kasih
Asep Ganjar Pur nama
METROPOLITAN SUATU MALAM
r embulan jat uh ke pangkuan
sedu sedan mengadu:
compiled into PDF eBook by Tata Danamihardja http://panjalu.multiply.com
52
t ak ada lagi malam di met r opolit an!
Asep Ganjar Pur nama
SETIDAKNYA
set idaknya jadilah kuncup biar t ak jadi bunga
sebab kuncup lebih nyat a dar i t iada
dan bunga akhir dar i yang nyat a
Asep Ganjar Pur nama
BAYANG- BAYANG ELANG
t at kala kecil
aku suka mengejar bayang-bayang elang
sambil ber har ap ment ar i t ak t er lalu
membakar kulit ku, t api
bar u kali ini aku menger t i
aku ber sama bur ung elang ber payungkan awan
dalam t er ik mat ahar i
Asep Nugr aha
KERETA II
Sat u st asiun lagi, kat amu
kit a akan sampai di t ujuan
sebuah kot a yang menunggu hujan r eda
ingat lah st asiun t er akhir yang t enggelam
st asiun kot a hit am, dimana set iap war na t ak memant ul
dan wakt u t ak t er t af sir kan
-ber sama bur ung-bur ung
ker et a menghit ung kot a demi kot a
compiled into PDF eBook by Tata Danamihardja http://panjalu.multiply.com
53
gubuk-gubuk dan t ebu yang geme t ar
gelap di lor ong- lor ong sunyi dingin.
Sat u st asiun lagi, kat amu
kit a akan sampai di t ujuan.
Mungkin r el di sepanjang kot a ini t elah ber kar at
t api ker et a akan t er us laju dengan kecepat annya yang dahsyat
melint asi r awa-r awa mur ung, menjauhi mendung.
Sat u st asiun lagi, kat amu bimbang
ket ika ker et a ber hent i di st asiun t ak ber penghuni
kau t er iaki penjaga, namun di sana hanya ada per on r et ak
dan sumur - sumur ker ing.
Tak ada yang menunggu
or ang-or ang t elah per gi menuju kot a lain
kit a har us seger a per gi, kat amu
t anpa peluit kau t inggalkan st asiun
menuju kot a lain.
Sat u st asiun lagi Tuhan, pint amu
kit a t elah ber doa
Dalam r ibuan mil ker et a yang membar a.
J anuar i `9 3
Asep Nugr aha
DIAM- DIAM
Diam- diam mimpi meninggalkan segala t idur
dan sebuah kolam sunyi memungut nya sebagai mahkot a
sedang angin menulis sajak pada r iak- r iak kecil
compiled into PDF eBook by Tata Danamihardja http://panjalu.multiply.com
54
ber sama daun gugur yang diasingkan pepohonan
jt ng 59 3
Asep Nugr aha
PERJALANAN
Bar angkali hanya jengkr ik yang mer indukanku
sunyi dan r embulan di ujung cemar a meninggalkan jejaknya unt ukku
t ak sepat ah pun kau ber ucap ket ika kukat akan
bahwa wakt ulah yang t elah menyalakan kot a-kot a.
angin dan naf as begit u akr ab, jalan set apak makin menanjak
sesekali kau ber ingsut mendekap bunga yang ber mekar an dalam
gelap
kau menangis, ket ika langit mengisyar at kancahaya dan bur ung-
bur ung akan t iba.
Jan `9 3
Asep Nugr aha
TERDAMPAR
Seper t i lebah yang mer eka-r eka bunga
kemar au mengaduk- ngaduk padang pasir
mendir ikan bukit demi bukit dan memusnahkannya
set iap har i, sebelum dan sesudah mat ahar i lengah
t ak seekor pun unt a mampu melewat inya
gemur uhlah yang ada
anginlah yang ber kuasa
lalu aku ber t anya "Dimana kendar aanku?"
Malam mendekap t iba-t iba. Tak sempat pet a it u t er baca
dan bulan hanya t er ang t anpa mau ber kat a-kat a
compiled into PDF eBook by Tata Danamihardja http://panjalu.multiply.com
55
aku menyer u "Tunjukkan par lnku apa kut uju!"
(kat anya malam t elah pagi lagi)
Tapi ini neger i bar u, t iar a, kokok ayam
der ing wekker at au suar a adzan
aku har us ber t anya, belajar menaf sir kan gambar dan kat a- kat a
t api pada siapa!
sebab bar angkali akulah yang per t ama
t er dampar di negr i t an pa bender a ini.
Mei 9 3
Asep Nugr aha
"J ULI"
Bila t er cium wangi iejakmu
pada ber ibu r nawar mekar di keningmu
di sini. Di bawah mat ahar i kehilangan pagi
kau menjadi bant al bagi t idur ku
At au bila pohonan melepas daun
unt uk senja yang membur u r iwayat
di sini. Pada ikal bat ang padi
kau menjelma musim
yang dir ayakan semest a
20 79 3, r wbg
Asep Nugr aha
WHITE ROSE
jangan biar kar langit mencint aimu
lewat ber ibu. jejak t er cecer sisa kemar au
compiled into PDF eBook by Tata Danamihardja http://panjalu.multiply.com
56
di wajahmu, ya di wajahmu
t ubuh-t u.buh kedinginan menemukan selimut
Jangan biar kan t aut menipumu, jelit a
meski t iap hujan menguyupimu
di hat imu, ya di hat imu
bunga- bunga r os put ih ber mekar an
20 78 3, r wbg
Asep Nugr aha
DOA MENULIS SAJAK
bahkan maut t elah mer ebut inginmu
menjalar i saat yang t ak t ercat at dalam hit ungan
aku hanya mengigau
kau her bisik-bisik pada enau
sebagai cir i kit a belumlah mat i
Juli '9 3
Asep Solehuddin Allayubi
Ber apa har i lagi
kan kulihat par a nelayan
duduk di kur si: ber jejer
mer eka menggunakan jala yang
ber beda
mer eka siap menangkap ikan
dar i Sang mulut yang mempunyai banyak ikan
compiled into PDF eBook by Tata Danamihardja http://panjalu.multiply.com
57
Asep Solehuddin Allayubi
HARAPAN
Di per mukaan laut ini
Aku menggigil: ber ker ingat
dingin
menumpuk- numpuk masa lalu
mencangkuli gundukan sesal
Ada yang menghenyakkan lamunan
menggambar kan impian manis
Aku har us menaiki bukit
unt uk menjer it
menaiki gunung
unt uk menepuk dada
yang mulai ber t ulang
Asep Solehuddin Allayubi
PILIHAN
yang jauh di depan
membuat ker uh air kolam
pada r aut mukamu, sahabat
t inggalkan saja
dan mengalir lah:
kar ena,-
hat i t idak akan t er ulat i,-
compiled into PDF eBook by Tata Danamihardja http://panjalu.multiply.com
58
ikan ber ia,-
hat i t idak akan t er ulat i,-
ikan ber ia,-
dan ganggang bak gadis
per awan
yah kit a t ahu
pada laut hidup akan
ber akhir
14 Agust us 19 9 3
Baban Banit a
AIR MATA
t anpa air mat a
kut at ap wajah mayat ku
di sana ada air mat a
Aku her an, siapa sehenar nya yang menangis.
Baban Banit a
SURAT KEPADA TUHAN
Hanya cucur an ker ingat
t anp a ar t i di sini. Tidak seper t i
ombak it u, selalu set ia pada alar -Mu.
compiled into PDF eBook by Tata Danamihardja http://panjalu.multiply.com
59
Baban Banit a
BENUAKU
Aku ber dir i di benua mat i
segala yang ber jalan adalah mayat
dengan dengus napas api abadi
mungkin aku akan ikut mengalir , t er bakar
bila sepi t er us ber sama per i
Dat anglah kapal Nuh
sebab t er us di sini kan seger a mat i
Bawa aku dalam wangi layar mu
menuju benua put ih; Din.
Baban Banit a
MEMORIAM ISTRIKU
Takan kudengar lagi napasmu
t elah mengendap
di dinding mer ah, sunyi
Sehar usnya kau duduk di r anjang ini
set elah menyeduh kopi
sambil r ner enda kaut emani
aku membuat bait -bait puisi
Ah, mungkin sunyi.
jadi t emanku sepanjang t epi
Di luar musim bunga selalu mekar
menjanjikan banyak ar oma
yang membuat dar ah ber lar i
compiled into PDF eBook by Tata Danamihardja http://panjalu.multiply.com
60
ber pacu liar
Sehar usnya kau di sini
r nendekapku dengan selimut yang paling lembut
Bukan di sana, di negr i sunyi
kau begit u muda.
Belar us Ahmad Sopandi
SEHELAI DAUN SIRIH
Manis jejakmu jauh menapaki r indu
melempar kan malam di at as pucuk cemar a
membulat kan bulan separ uh pur nama
di pagi ini
Belar us Achmad Sopandi
UNTUKMU BOCAH
t ular kan kasih pada pelit a mungil
kit a ber bagi seker at r ot i
di gubug dekat kandang jepat i
ber t aman binar mur ni mat amu: bocah
kat akan t emanmu t elah kembali
dar i pengembar aan par a sanyasin
menyendir i t ak ber bagi
menangkupkan kar ma ini, ber abad silam
jangan t akut kegelapan lor ong kumuh ini
dunia memang ber bagi dengan pujangga
compiled into PDF eBook by Tata Danamihardja http://panjalu.multiply.com
61
menghampar kan sut r a wanginya sejut a puja, t api
kit a hanyalah manusia dengan dada kasih menganga
kemar ilah ber bagi kehangat an malam ber sama;
bocah
kuisi wadah sabunmu t idak dengan sekeping uang
hanya bangku di jiwaku unt ukmu,
ambilah gula- gula manis di dalamnya
semoga
Benny A
KITA
Di bawah bar isan pohon r indang
kit a per t ama ber jalan
Dengan baju put ih ber sih ini ber t aman
kit a per t ama ber jalan
Dengan r asa asing ini
kit a per t ama ber jalan
Mau dan malu mengir ingi kit a wakt u
per t ama ber jalan
Per nah dalam mar ah kit a
juga t et ap ber jalan
Wakt u engkau diam
kit a t et ap juga ber jalan
Har i ini, esok it u, lusa nant i
kit a t et ap ber jalan
Sampai akhir ajal kan menjelang
compiled into PDF eBook by Tata Danamihardja http://panjalu.multiply.com
62
9 3
Benny A
ADA
Ada yang memisahkan kit a,
jam dinding ini
Ada yang mengisahkan kit a,
bisik-bisik sunyi malar n ini
Ada, t api t ak ada kucium
wangi har ummu sebelum per gi
t ak ada ...
9 3
Benny A
J ENDELA TERAKHIR YANG KUTEMUI
Ku belah pekik malam yang t er akhir
t er t inggal bint ang sat u unt ukku
juga sepot ong bulan yang malu
jendela t er akhir yang kut emui
belah t anpa keping
jendela t er akhir yang kut emui
pecah t an pa suar a
dan
bulan bint ang yang pemalu
t ak per nah ku t ahu
9 3
compiled into PDF eBook by Tata Danamihardja http://panjalu.multiply.com
63
Boy H.K
KATAMU KATAKU
buat Kolai
Tak sedikit manusia
menganggap dir inya benar
Aneh! ... ?
Apa yang kulakukan, dibilang
Gila!!"
Apa yang kukat akan, dibilang
"Mabuk!!"
Mar ah, Luka at au kecewa, bagiku
"Tak per lu!!"
Aku t ak per duli pada mer eka
Biar aku disebut br engsek
Biar aku dibilang pemabuk
Aku adalah aku
yayaya...
Boy H.K
ANTARA , DAN
(RINA)