Pengantar
Hanna Fransisca
Editor
Mahwi Air Tawar
Penulis
Ade Julia Dewi
Catur Adi Wicaksono
Fitrawan Umar
Huzer Apriansyah
Muhammad Syamsul Arifin
Stefanus P Elu
Pengantar
Hanna Fransisca
Editor
Mahwi Air Tawar
Disain Cover
arsdesign
ISBN 978-602-1301-07-4
164 halaman 13 X 18,5 cm
Hanna Fransisca
Sudah berulangkali
Mawar memejamkan mata
Mengusir rasa gusar dalam hati
Agar segera mimpi datang menjelma
Namun matanya tak dapat bekerjasama
Hati dan f ikirannya terus berkelana
Jauh, mengarungi malam pekat yang tak bertuan....
Jakarta, 2014
Puisi Esai
Ade Julia Dewi
1/
Sudah berulangkali
Mawar memejamkan mata
Mengusir rasa gusar dalam hati
Agar segera mimpi datang menjelma.
Namun matanya tak dapat bekerjasama
Hati dan f ikirannya terus berkelana,
Jauh, mengarungi malam pekat yang tak bertuan.
Duh, telah lama ku berbaring
Tak jua mau mataku terpicing
Ya Allah, tolonglah aku!1
Hapus semua resah di hatiku
Hanya Engkaulah satu-satunya penolongku.
Perlahan air mata jatuh di pipinya,
Sesak dadanya
Hampa hatinya
Memikirkan semua yang tengah dihadapinya.
1
Katakanlah, “Ialah Allah yang Maha Esa, Allah yang kekal tempat meminta,
Tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, Dan tidak ada sekutu bagi-
Nya” (QS. Al-Ikhlas: 1-4).
2
Meski hubungan incest (hubungan sedarah), telah terjadi sejak zaman dahulu
kala, namun sampai kehidupan modern seperti sekarang, masyarakat
umumnya masih menganggap hal ini tabu. Masyarakat bertambah ‘jijik’
jika incest terjadi karena adanya hubungan cinta di antara keduanya. Masya-
rakat barat maupun timur, sepertinya mempunyai kesamaan sikap dalam
hal ini. Sumber: http://uniqpost.com/21098/6-kasus-incest-pernikahan-
sedarah-yang-menggemparkan-dunia//.
3/
3
Dengan tegas Allah mengatakan dalam Surat An- Nisa ayat 23. “Terlarang
bagimu (mengawini) ibu-ibumu, anak-anakmu yang perempuan, saudara-
saudaramu yang perempuan, saudara-saudara perempuan ayahmu, saudara-
saudara perempuan ibumu, anak-anak perempuan saudaramu laki-laki, dan
anak-anak perempuan saudaramu perempuan. Ibu-ibumu yang menyusui
kamu, saudara-saudaramu perempuan sepesusuan, dan ibu-ibu istri-istri
kamu, anak-anak tirimu perempuan yang dibawah perlindunganmu, (yang
lahir) dari istri-istrimu yang telah kau campuri. Tapi jika belum kau campuri,
maka tiada (larangan). (selanjutnya), istri-istri dari anak-anak kandungmu.
Dan terlarang bagimu mengumpulkan dua bersaudara perempuan (dalam
perkawinan), kecuali jika hal itu sudah terjadi (sebelum ayat ini turun).
4
Faktor utama mengapa incest bisa terjadi adalah perpisahan semenjak kecil
dan ketidaktahuannya akan saudara-saudara masa kecilnya, kemudian ber-
temu setelah masing-masing beranjak dewasa antara saudara kandung (kakak/
adik), ayah dan anak, atau ibu dan anak. Bisa juga terjadi akibat jarang
bertemu/ bahkan tidak pernah bertemu dalam waktu yang cukup lama
(bertahun-tahun) dengan saudara-saudara dari ayah/ibu dan anak-anak dari
paman/bibi, sehingga ketika pertemuan terjadi setelah dewasa, maka tak
jarang perasaan yang sesungguhnya terlarang timbul di antara mereka.
Sumber: http://uniqpost.com//6-kasus-incest-pernikahan-sedarah-yang-
menggemparkan-dunia/, lihat juga di http://showbiz.liputan6.com//.
5/
8/
9/
5
Pada abad ke-19, kasus incest banyak terjadi pada masyarakat miskin di
Irlandia. Sementara di masa lalu di kalangan bangsawan eropa, pernikahan
antara saudara sepupu dekat, dianggap legal dan menjadi alasan memperkuat
dinasti. Konon, penyair terkenal, Byron, telah tidur dengan adiknya, Augusta
Leigh. Duke of Cumberland berhubungan cinta dengan adiknya, Sophia.
juga cacat pada bayi yang lahir. Contoh lain adalah pernikahan yang terjadi
di pedalaman hutan Boliyohato tepatnya di daerah Gorontalo, yang
dilakukan oleh Suku Polahi yang masih tradisional. Sumber: http://
uniqpost.com//6-kasus-incest-pernikahan-sedarah-yang-menggemparkan-
dunia/, http://mraddin.wordpress.com//perkawinan-sedarah-suku-polahi-
pedalaman-hutan-boliyohato-gorontalo/
7
Di negara Indonesia terdapat beberapa hal yang menjadikan pernikahan
tidak sah di mata hukum. Di antaranya, jika syarat sah nikah tidak terpenuhi.
Hubungan sedarah juga merupakan alasan dapat dibatalkannya suatu ikatan
pernikahan, karena melanggar ketentuan KUHP pasal 30 - 31, UU No.1
Tahun 1974 Tentang Perkawinan pada Bab II pasal 8, yaitu larangan
perkawinan yang: (1) berhubungan darah dalam garis keturunan lurus ke-
bawah atau ke atas; (2) berhubungan darah dalam garis keturunan
menyamping yaitu antara seorang saudara dengan saudara orang tua dan
antara seorang dengan saudara neneknya. (3) berhubungan semenda yaitu
mertua, anak tiri, menantu, ibu atau bapak tiri. (4) sehubungan susuan,
yaitu orang tua susuan, anak susuan, saudara susuan dan bibi/paman susuan.
(5) sehubungan saudara dengan isteri atau sebagai bibi atau kemenekan dari
isteri, dalam hal seorang suami beristeri lebih dari seorang. (6) Mempunyai
hubungan yang oleh agamanya atau peraturan yang berlaku, dilarang kawin,
Dan Pasal 39 Kompilasi Hukum Islam. Jika seseorang baru mengetahui
status hubungannya sebagai saudara sekandung atau sepersusuan, maka
wajib bagi keduanya untuk berpisah, dengan kata lain pernikahannya dapat
dibatalkan secara hukum (fasakh), Hal ini sesuai dengan ketentuan UU
No.1 Tahun 1974 Pasal 22 Bahwa Perkawinan dapat dibatalkan, apabila
para pihak tidak memenuhi syarat-syarat untuk melakukan perkawinan.
Kalaupun terjadi pembatalan perkawinan maka akibat hukum terhadap
hubungan suami isteri maka semua hak dan kewajiban antara suami isteri
Banyak negara yang melarang dan bahkan menjatuhkan hukuman bagi para
pelaku incest bukan hanya berdasarkan pandangan dari segi sosial saja,
tetapi juga dilihat berdasarkan risiko yang ditimbulkan. Penelitian-penelitian
secara populasional menunjukkan bahwa anak-anak hasil perkawinan
sedarah ini memiliki risiko lebih besar menderita penyakit-penyakit genetik
tertentu. Terutama yang sifat penurunannya autosomal recessive (lihat
‘Apakah anak bisa normal jika menikahi keluarga albino?’ dan ‘Risiko
menikahi pasangan dari keluarga pengidap Thalassemia’). Anak yang
dihasilkan dari perkawinan (sedarah maupun tidak) dimana kedua orang
tuanya adalah pembawa suatu penyakit genetik autosomal recessive dapat
menderita penyakit tersebut (dengan kemungkinan 25%), dapat menjadi
carrier juga (dengan kemungkinan 50%) atau sama sekali sehat dan bukan
carrier (dengan kemungkinan 25%). Contoh: Kasus Harlequin baby di
Ende, Flores. Bayi yang lahir mengalami kelainan pada mata, hidung dan
mulut. Di mata bayi, pada bagian kelopak mata dalam posisi terbalik atau
melipat ke arah luar (ectropion).Bentuk bibir bayi tebal atau besar dan
terbuka, serta kulitnya mengering dan mengeras, bahkan beberapa bagian
mengelupas karena kuatnya kerutan. Juga pada kasus ‘Fenomena Kampung
Idiot di Ponorogo’. Sumber: http://uniqpost.com//6-kasus-incest-perni-
kahan-sedarah-yang-menggemparkan-dunia/,http://aspal-putih.blog-
spot.com//akibat-pernikahan-sedarah-atau-menikah.html, http://
regional.kompas.com//Kasus.Harlequin. Di Ende.Diperkirakan.karena.
Perkawinan.Sedarah, http://www.infospesial.net//fenomena-kampung-idiot-
di-ponorogo.html//.
10/
11/
13/
Malam ini
Pukul 03.00 dini hari
Mawar bersimpuh di atas sajadahnya,
Memohon petunjuk dari yang Maha Kuasa
Ya Allah..
Aku tahu cinta ini terlarang
Aku pun akan segera menikah
Namun aku mohon ya Allah,
Bagaimana aku harus menghadapi semua ini?
Aku takut kehilangannya-
Dan aku tak bisa hidup tanpanya.
Malam yang sunyi
Terkunci suara hati
Hanyalah kepada illahi
Segala resah hati ia curahkan.
Ia mencintai pamannya,
Tapi ia pun mencintai ayah dan ibunya.
Tak ingin mempermalukan keluarga besarnya,
Ia menuruti saja
Kemauan ayah ibunya
14/
15/
9
Dikutip dari lagu yang berjudul ‘Cinta Terlarang’, yang dipopulerkan oleh
dua wanita cantik dengan nama Band ‘The Virgin’. Contoh lain lagu yang
terinspirasi oleh hubungan terlarang adalah: Kangen Band ‘Cinta Terlarang’
dan Mahkota Band dengan judul yang sama.
Puisi Esai
Catur Adi Wicaksono
Wajahnya pucat
Matanya cekung
Tubuhnya susut
Hanya tinggal kulit dan tulang
Liana terisak
Batinnya terkoyak
Menjerit tanpa suara
Menangis tanpa air mata
Terlalu dalam
Luka akan masa lalu
Perih...
Merintih...
Seperti sakit ini...
Kenapa Bu?
Ibu salah apa?
Liana diam
Bibirnya bergetar
Ia tak sanggup bercerita
Ditatapnya Sari dengan mata berkaca-kaca
Aku Liana
Gadis desa sederhana
Ijazah tak punya
Orang tua telah tiada
Di kota inilah
Kota Surabaya
Aku memulai hidup
Sebagai seorang pramuria
Ini nafkahku
Dua tahun menjadi kupu-kupu
Bermodal paras ayu
Di bawah cahaya lampu, memikat para tamu
Februari 1999
Malam itu dia datang padaku
Menjemputku di tempat biasa
Ya, tempat yang tak pernah sepi
Gemerlap lampu menghiasi
Hingar bingar suara diskotik
Lantunan lagu para biduan cantik
Om?
Hahahaha
Panggil saja aku Sardi
Yuk, ke mobil! Aku mau mengajakmu makan malam
Aku terkesan
Menaruh hati padanya
Ya...
Lebih tepatnya jatuh cinta
Tapi...
Siapa yang menyangka bahwa kebahagiaan
itu hanya sementara
Sayang...
Aku ingin mengatakan sesuatu
Maafkan aku karena merahasiakan ini padamu
Rahasia?
Perasaanku gelisah
Gusar
Apa yang akan dia katakan?
Apa maksudnya?
Liana bertanya dalam hati
Dokter...
Kata dokter...
Aku positif... Positif...
Aku AIDS, Li’
Tangisnya pecah
Aku mematung
Bibirku kaku
AIDS?
Liana sendiri
Suami yang dicintainya telah pergi
Bukan sementara
Tapi untuk selamanya
AIDS merenggutnya
Membutakan harapan
Menghapus impian
Ckckck...
Astagf irullahaladzim
Namanya manusia
Suka mencari masalah
Menduga seenaknya
Tak ingat dosa
Tuhan...
Apa sebaiknya aku mati saja?
Buat apa aku hidup kalau hanya sengsara?
Percuma...
AIDS juga akan membunuhku
Membunuh bayiku
Ampun Tuhan...
Ampun...
Bismillahirohmanirohim
Ia mengusap air matanya
Alhamdulillah...
HIV/AIDS tak menjadi kendala
Cinta Liana masih tetap menyala
(Oekk...oeekk...oeek)
#
Nak... anakku Sari...
Kamu harus ingat pesan Ibu
Jadilah anak yang jujur dan soleha
Ya, Bu...
Sudah, sekarang Ibu istirahat
Ibu tidak boleh nangis lagi
Sari sholat dulu ya Bu
Laa...i...
...la...
Suara Ibunya
ha...il...
Sari mendekat
Mencoba mendengar
...lallah...
Bu?
Ibu?
Buu?
Sari menepuk-nepuk lengan Ibunya
Sekali lagi
Dua kali
Berkali-kali
Tidak, belum, Ibu tidur kan?
Hatinya seakan menghibur, berusaha membuatnya
tenang
Tapi mata tak dapat ditipu
Ya Allah
Sari cemas
Ia berlari ke rumah Pak Basri
Pak Basri!
Pak, Ibu...
Ibuuuu...Ibuuuu...
Air mata pun tumpah
Sari menangis sejadinya
Ia memeluk Ibunya yang tak bernyawa
Ibuuuu...
Ibuuuuuuu...
#
Angin berhembus lirih
Mengabarkan berita duka
Burung-burung enggan berkicau
Hening dalam doa
Daun-daun tinggalkan tangkainya
Tanda belasungkawa
Sari... Sari...
Malang sekali nasibmu, Nak
Menanggung dosa Bapak Ibumu
Menderita karena mereka
Namaku Sari
Umurku sepuluh tahun
Bapak Ibuku sudah mati
Untung ada Pak Basri
Beliau sangat baik hati
Anggap aku anak sendiri
Ibuku ngerti
Ia melarangku keluar rumah
Tak ingin aku dihina
Tak ingin aku sedih
Ayah...
Aku tak pernah liat Ayah
Seperti apa wajah Ayahku?
Ya Allah, Sari...
Itu artinya hidupmu tinggal menghitung hari
Kalian!
Siapa saja tak terkecuali
Tak sepantasnya menjauhi Sari
Atau yang bernasib seperti Sari
Tak selayaknya dibenci
Ingat Liana?
Tak banyak warga yang datang
ke rumah duka
Bahkan memandikan jenazah pun mereka berunding
lama
Saling melempar amanah
Takut virus itu berpindah
Salah besar!
Virus itu hanya hidup dalam darah, sperma atau sel
lainnya
Ia tak tersentuh udara
Pahami...
Resapi...
1. HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah virus yang menyerang sel
darah putih di dalam tubuh (limfosit) yang mengakibatkan turunnya kekebalan
tubuh manusia. Orang yang dalam darahnya terdapat virus HIV dapat tampak
sehat dan belum membutuhkan pengobatan. Namun orang tersebut dapat
menularkan virusnya kepada orang lain bila melakukan hubungan seks berisiko
dan berbagi alat suntik dengan orang lain.
AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome adalah sekumpulan gejala
penyakit yang timbul karena turunnya kekebalan tubuh. AIDS disebabkan
oleh infeksi HIV. Akibat menurunnya kekebalan tubuh pada seseorang maka
orang tersebut sangat mudah terkena penyakit seperti TBC, kandidiasis,
berbagai radang pada kulit, paru, saluran pencernaan, otak dan kanker. Stadium
AIDS membutuhkan pengobatan Antiretroviral (ARV) untuk menurunkan
jumlah virus HIV di dalam tubuh sehingga bisa sehat kembali. Sumber: http:/
/www.aidsindonesia.or.id//
2. WHO telah membuat kriteria gejala yang dapat dipakai sebagai pegangan
dalam mendiagnosis AIDS, ada yang disebut gejala mayor dan gejala minor.
Gejala minor atau ringan antara lain: batuk kronis lebih dari satu bulan,
bercak-bercak merah dan gatal dipermukaan kulit pada beberapa bagian
tubuh, Herpes Zorter (infeksi yang disebabkan virus yang mengganggu saraf)
yang muncul berulang-ulang, infeksi semacam sariawan pada mulut dan teng-
gorokan yang disebabkan oleh jamur Candida albicans, dan pembengkakan
kelenjar getah bening yang menetap di sekujur tubuh. Gejala-gejala mayor
antara lain: demam yang berkepanjangan lebih dari tiga bulan, diare kronis
lebih dari satu bulan berulang-ulang maupun terus-menerus dan penurunan
berat badan lebih 10 persen dalam kurun waktu tiga bulan. Sumber: http://
promkes.depkes.go.id/site/akubanggaakutahu/kenali-tahap-dan-gejala-
hivaids//
3. HIV/AIDS dapat menyerang siapa saja. Salah satu yang paling rentan terjangkit
virus mematikan ini adalah pramuria.
Pramuria bagi masyarakat lebih dikenal dengan sebutan WTS (Wanita Tuna
Susila), PSK (Pekerja Seks Komersial), atau pelacur, bahkan anak muda
sekarang sering menjulukinya dengan nama “jablay”. Istilah Pramuria itu
* Penulis puisi esai ini tidak mencantumkan angka pada tubuh puisi.
Karenanya, catatan atas puisi esai tersebut dicantumkan sebagai Catatan
setelah puisi esai itu sendiri.
Puisi Esai
Fitrawan Umar
1/
2/
1
Kandala’ merupakan istilah Bugis-Makassar untuk penyakit kusta,
penyakit yang disebabkan oleh mycobacterium leprae. Di tengah
masyarakat, para penderita kusta mendapat perlakuan diskriminatif karena
dianggap penyakit yang menjijikkan dan menular ke orang lain. Kisah-
kisah di balik perlakuan diskriminatif penderita kusta dapat dibaca”salah
satunya”, melalui blog aktivis Permata (Perhimpunan Mandiri Kusta)
Makassar. www.calingcapri. blogspot.com). Adapun gerakan penghapusan
diskriminatif selengkapnya terhadap penyakit kusta dapat disimak melalui
portal resmi Permata Indonesia. Sumber: www.permata.or.id
3/
2
Di Bugis-Makassar, berkembang bahasa atau istilah sumpah semisal
“kandala-kandala ka kalo bohong” (artinya kalau saya dusta, saya akan
terkena penyakit kusta). Sumpah seperti ini, secara bahasa, sangat diskrimi-
natif terhadap para penderita kusta. Seolah-seolah kusta adalah penyakit
terlaknat yang pernah ada. Ulasan penggunaan bahasa seperti ini pernah
diulas dalam tulisan “kandalaka’, Kusta Bila Dusta”. www.panyingkul.com.
www.apanyamakassar. blogspot.com.
Lebih lanjut, Uztad Maulana, Dai kondang asal Makassar pernah mendapat
protes keras akibat penggunaan bahasa yang diskriminatif. Dalam cera-
mahnya tentang Keluarga Berencana tanggal 13 Mei 2013, Uztad Maulana
berkata, “Siapa laki-laki yang mendatangi istrinya dalam keadaan halangan,
melahirkan anak yang berpenyakit kusta. Karena dalam keadaan kotor dibuahi
maka akan menghasilkan anak yang kotor dalam artian penyakitan. Padahal
Islam mengatur itu demi kebaikan kita.” Ini merupakan suatu refleksi betapa
sangat sering pendera kusta menjadi barang cemohan http://health.liputan6.c
om/read/591730/penderita-kusta-tak-terima-ucapan-ustaz-jamaah.
3
Kisah anak meninggalkan ibunya karena menderita kusta tidak sedikit terjadi
dan menjadi fakta di masyarakat. Penderita kusta banyak yang terbuang
dari keluarga sendiri. Banyak pula yang mengasingkan penderita kusta di
leprosaria atau perkampungan-perkampungan kusta yang ada di suatu
daerah. Sumber: http://www.demotix.com/photo//leprosy-sufferer-daeng-
pati-indonesia.
4/
4
Rumah Sakit Kusta Daya adalah salah satu rumah sakit kusta yang dibangun
di Makassar. Sampai Tahun 2013 ini, rumah sakit khusus kusta yang dulu
berjumlah 22, kini menjadi hanya 10 unit di Indonesia. Hal ini, menurut
pengakuan Menteri Kesehatan RI, jumlah penderita kusta semakin menurun
di Indonesia. Info selengkapnya dapat dilihat pada berita TEMPO
(Penderita Kusta Indonesia Tertinggi Ketiga Dunia, 14 Februari 2013).
5
Kisah Nabi Ayub As terekam dalam Al-Quran Surah As-Shad ayat 41-44.
Dikisahkan, Nabi Ayub As menderita penyakit kulit (ada riwayat yang
menyebutkan bahwa penyakit yang dimaksud adalah kusta) yang sangat menji-
jikkan sehingga dijauhi oleh keluarga dan kerabatnya. Dari kisah ini kita juga
dapat mengambil kesimpulan bahwa masyarakat sudah memperlakukan diskri-
minasi terhadap para penderita kusta jauh sebelum masehi.
5/
6
Kota Makassar di masa Walikota Ilham Arief Sirajuddin (2008-2013)
menggembor-gemborkan diri sebagai Kota Dunia; istilah untuk gerak
kemajuan kota termaju di Indonesia Timur tersebut.
7
Nabi Muhammad SAW melarang ummatnya untuk meminta-minta dan
mengemis, sebagaimana hadits Al-Bukhari dan Muslim, “Terus-menerus
seseorang itu suka meminta-minta kepada orang lain hingga pada hari kiamat
dia datang dalam keadaan di wajahnya tidak ada sepotong dagingpun.”
8
Stigma negatif dari penyakit kusta membuat para penderita sulit untuk
memenuhi aktivitas ekonominya. Masyarakat masih ragu dan menganggap
penyakit kusta sangat mudah tertular. Padahal kusta adalah penyakit
menular yang paling sulit tertular. Sumber: www.permata.or.id. www.kusta.-
wordpress.com
sayang betul
butuh banyak waktu hingga satu dua anggota dewan
menemui mereka
lalu terjadi-lah peristiwa legenda basa-basi
wakil rakyat manggut-manggut saja
dengan gaya seperti biasanya mereka berjanji
menyalurkan aspirasi ke pejabat eksekutif gubernuran
dan atau meneruskan ke walikota
ya ya
selain menerima janji, apalagi yang bisa diminta dari
rakyat semisal para pengidap kusta?
Mereka pun berlalu
Puisi Esai
Huzer Apriansyah
1
Puisi esai ini terinspirasi dari perjalanan hidup Besudut, anak orang rimba
pertama di Bukit Dua Belas Jambi yang berhasil masuk ke Perguruan
Tinggi setelah menyelesaikan pendidikan dasar dan menengahnya. Sebagian
isi puisi adalah hasil percakapan dan interaksi langsung dengan Besudut.
2
Orang Rimba Bukit Dua Belas pertama kali mendapat pengetahuan baca,
tulis dan hitung ketika Yusak Adrian Hutapea bersama beberapa rekannya
datang. Namun, sayang belum sempat lama menjalankan perjuangannya, ia
meninggal karena malaria. Kemudian semeninggal Yusak, Butet Manurung
masuk meneruskan usaha Yusak, hingga ke daerah orang rimba rombong
Bernai. Saat pertama masuk Butet ditolak untuk mengajar.
3
Rerayo adalah orang dewasa yang sudah memiliki pengalaman hidup yang
panjang dan telah menikah.
4
Betong totogok artinya batang yang berdiri lurus, ini untuk menunjukkan
angka satu.
5
Berati kepalaku panas. Maka dengan menceburkan kepala ke sungai akan
terasa sejuk
6
Kekulum bermakna permen
Berhari
Berminggu
Bahkan berbulan
Kami tak belajar
Karena kami terus bergerak
dari satu wilayah ke wilayah lain
Bukan dengan motor tapi berjalan kaki
***
7
Melangun adalah kebiasaan orang rimba melakukan perjalanan jauh berhari-
hari, sebagia ekspresi kesedihan dan melupakan luka hati karena ditinggal
mati oleh anggota keluarga atau kelompok. Biasanya sepanjang jalan orang
rimba akan meratap.
Sepeninggal bu guru
Kami kehilangan sosok yang telah menjadi lilin
Penerang dalam gulita langkah
Guru kurus itu membukakan dunia baru
Dunia yang kami belum pernah tahu
Entah surga
Entah neraka
Yang ia tawarkan
Sebuah petang
Saat langit berkilat
Dan tubuhku masih berkeringat
Aku mendapati buku lusuh di pondok
Ada rindu ada amarah
Rindu saat belajar dulu
Marah karena mengapa guru itu datang
Kalau pada akhirnya hanya membuatku meradang
Kugegas langkah
Meski resah terus bergema
Aku tak ingin patah
Walau arah belumlah nyata
Entah surga
Entah neraka
Semua masih samar
8
Buntal berarti mengumpulkan barang bawaan menjadi satu dalam sebuah
“tas” yang dibuat dari kain panjang. Hal ini adalah kebiasaan orang rimba
jika hendak pergi, selain menggunakan ambung (Keranjang) mereka juga
akan menggunakan kain panjang sebagai ganti tas mereka dalam membawa
benda bawaan mereka.
9
Pelandok adalah sebutan untuk daging kijang.
Ranting berderak
Langkah-langkah cepat terdengar kian pasat
Sorot senter berayun-ayun di pekatnya malam
Aku bergidik
Akankah orang dusun itu membunuhku?
10
Bahasa Melayu Jambi yang berarti mengapa kau disini?
11
Kamu mau mencuri apa? Biasanya jika berjumpa dengan orang rimba,
terutama di era 90-an yang sedang berada tak jauh dari pondok mereka,
langsung pikiran orang dusun mengarah pada tuduhan bahwa orang rimba
akan mencuri sesuatu dari dapur mereka. Kalau tak gula mungkin garam
atau apa sajalah..
12
Belecup bermakna melarikan diri dengan cepat lantas menghilang
13
Aku ingin belajar
***
***
14
Sebutan kubu adalah sebutan yang berasal dari luar orang rimba, terutama
dari orang Melayu. Orang kubu bermakna sangat buruk; tak beradab. Orang
rimba akan sangat tersinggung jika dipanggil kubu. Bahkan biasanya orang
Melayu, di Sumatera Selatan, Jambi bahkan Riau, kalau memarahi orang
sering sekali menghardik dengan sebutan “Dasar Kubu!” atau “Kubu nian
kau nih!”
15
Para penghulu dan orang tua di rimba sering beranggapan bahwa sekolah atau
pendidikan luar hanya akan membuat orang rimba melupakan bahkan
meninggalkan sepenuhnya adat mereka. Maka, pada masa awal inisiasi proses
BTH (Baca, tulis, hitung) pada orang rimba pada tahun 1997, terjadi resistensi
yang besar dari orang rimba. Perintis pendidikan bagi orang rimba, Yusan
Adrean Hutapea (Alm) beberapa kali diusir oleh orang rimba karena mencoba
mengajarkan anak-anak orang rimba baca tulis dan hitung.
***
Entah surga
Entah neraka
***
Kurapat-rapatkan niat
Kukuat-kuatkan tekad
Meski kadang dikucilkan
Kalaupun kerap dihinakan
16
Orang rimba kerap memberi gelar bujang lapuk bagi para pemuda yang
menikah terlmbat, biasanya lelaki orang rimba sudah menikah di usia 16 –
22 tahun. Selebih itu biasanya sudah akan dianggap sebagai bujang lapuk
17
Kalau mau sekolah yang benar. Kalimat itu bisa bermakna restu.
Entah surga
Entah neraka
18
Pada era 90an-2000an begitu banyak izin konsensi perusahaan sawit dan juga
tanaman industri yang dikeluarkan pemerintah di sekitar Taman Nasional
Bukit 12, Jambi, tak kurang dari 10 perusahaan mendapatkan izin tersebut.
***
Entah surga
Entah neraka
19
Pada Mei 2013, Besudut (Irman jalil) menjadi orang rimba pertama yang lulus
Ujian Nasional tingkat SMU melalui jalur umum bukan ujian persamaan.
Langkah ini diikuti dengan keberhasilannya lulus dari ujian masuk perguruan
tinggi negeri. Kini Besudut menjadi mahasiswa di jurusan Pendidikan Guru
Sekolah Dasar (PGSD), FKIP, Universitas Jambi. Impian Besudut untuk
menjamah tanah-tanah nan jauh satu persatu mulai tercapai; ia pernah diun-
dang ke Jakarta oleh metro tv dalam acara Kick Andy, lalu diundang AUSAID
ke Makassar, pernah pula mengikuti pelatihan di Padang.
Puisi Esai
Muhammad Syamsul Arifin
1/
2/
1
Tragedi tentang Petrus sangatlah langka dalam literatur sastra. Penulis baru
menemukan satu cerpen berjudul “Bunyi Hujan di Atas Genting”, karya
Seno Gumira Ajidarma. Kelangkaan inilah yang mendorong penulis untuk
menyumbangkan sesuatu karya sastra yang merekam terjadinya tragedi
mengerikan ini. Sesuai dengan tujuan sastra yang ingin menjadi perekam
segala peristiwa, dalam segala hal, sastra berbicara dan menyuara.
3/
2
Pada tahun 1983 tercatat 532 orang tewas, 367 orang di antaranya tewas
akibat luka tembakan. Pada Tahun 1984 ada 107 orang tewas, di antaranya
15 orang tewas ditembak. Tahun 1985 tercatat 74 orang tewas, 28 di
antaranya tewas ditembak.Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Penem-
bakan_misterius
3
Operasi Clurit adalah suatu operasi rahasia dari Pemerintahan Soeharto
pada tahun 1980-an untuk menanggulangi tingkat kejahatan yang begitu
tinggi pada saat itu. Operasi ini secara umum adalah operasi penangkapan
dan pembunuhan terhadap orang-orang yang dianggap mengganggu
keamanan dan ketentraman masyarakat khususnya di Jakarta dan Jawa
Tengah. Pelakunya tak jelas dan tak pernah tertangkap, karena itu muncul
istilah “petrus”, penembak misterius. http://id.wikipedia.org/wiki/
Penembakan_misterius
4
Pada Maret tahun 1982, di hadapan Rapim ABRI (sekarang TNI), Soeharto
meminta polisi dan ABRI mengambil langkah pemberantasan yang efektif
menekan angka kriminalitas. Hal yang sama diulangi Soeharto dalam
pidatonya tanggal 16 Agustus 1982. Permintaannya ini disambut oleh
Pangkopkamtib Laksamana Soedomo dalam rapat koordinasi dengan
Pangdam Jaya, Kapolri, Kapolda Metro Jaya dan Wagub DKI Jakarta di
Markas Kodak Metro Jaya tanggal 19 Januari 1983. Dalam rapat itu
4/
Dan beginilah,
Cara yang paling murah
Untuk menghapus kenangan yang merah
Kunyalakan Setrika
Kunaikkan suhunya hingga sekian derajat celcius
Aku giris!
Ketika kuletakkan barang panas ini di kulit Supratmo
Begitu merebak bau daging gosong
Seperti kulit kerbau yang dipanggang
Setrika maju-mundur
Panas menghambur
Kutahan perih dengan menggigit mulut
Kutahu, lusa hariku akan tambah kemelut
5/
Malam melarut
Pintu kamar berderit
Angin berlari terbirit-birit
Agaknya hujan akan turun
Ah, ibu!
Sebening air membasahi pipiku.
6/
6
Tercatat ada 11 Provinsi yang menerapkan petrus, seperti Jakarta, Jawa
Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Lampung, Sumatera Selatan,
Sumatera Utara, Bali, Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur. Sumber:
http://keranjangbesar.com//mengenal-petrus-jaman-pak-harto.htm
7/
Datanglah Supratmo
Menemuiku.
Wajahnya pucat pasi
Barangkali ia ketakutan setengah mati
Matanya, ah, aku tak tega menatapnya!
8/
7
Para korban Petrus saat ditemukan masyarakat dalam kondisi tangan dan
lehernya terikat. Kebanyakan korban juga dimasukkan ke dalam karung
yang ditinggal di pinggir jalan, di depan rumah, dibuang ke sungai, laut,
hutan dan kebun. Sumber: http://id.wikipedia.org//Penembakan_misterius
Di desa sebelah
Terdapat dua orang bernama Sarman
Satu preman pasar
Satu lagi penjual cendol
Ceritanya:
Begitu malam melarut
Kira-kira pukul satu
Atau dua
Sebuah jip kembali membelah kampung
8
Menurut cerita dari saksi mata. Di suatu kota di Jawa Tengah yakni di Pati,
pernah terjadi peristiwa salah tangkap oleh petrus. Dalam satu desa, sebut
saja ada dua orang yang bernama Sarman. Sarman pertama adalah seorang
preman dan Sarman yang kedua adalah tukang cendol. Pada suatu malam,
terjadilah salah tangkap. Pada mulanya, Petrus akan meringkus Sarman
sang preman namun yang ditangkap bukanlah Sarman preman tapi Sarman
tukang cendol. Peristiwa salah tangkap ini sontak membuat gempar. Sebagian
orang yang merasa namanya sama dengan seorang preman merasa cemas,
kalau-kalau bakal terjadi lagi peristiwa salah tangkap yang serupa. Sumber:
penuturan Bapak Su’udi Ramli, salah seorang saksi mata, pada hari
Selasa, 05 April 2010.
Sarman kalang-kabut
Istrinya menjerit-jerit
Anak-anaknya menangis keras
‘Buka bajumu!’
Sarman membuka bajunya
Setiap bagian tubuhnya diperiksa
Ia tahu, orang-orang itu mencari tato
Atau mungkin bekas tato
Dingin.
Air wudhu ini membikin
Pikir terpental mencari ladang zikir
Setahun berlalu
Dan aku masih bernafas
Dengan nafas baru
Seperti baru membuka putih kertas
Bagaimana kabarnya?
Apakah kusut rambutnya bertambah?
Apakah keriput kulitnya makin merambah?
Ah, ibu!
Dalam bening kasihmu
Akankah masih kau anggap aku anakmu?
Suatu malam
Gelap ditikam temaram rembulan
Aku merapikan sebagian bajuku
Bersiap menghampiri ibuku esok hari
Tapi sial!
Jip itu menguntitku dari belakang
Kupercepat lariku
Kubelah kebun tebu
Tapi sial!
Jip itu masih menguntitku
Beberapa meter di belakangku
Aku menyadarkan diri
Aku pasrah jika demikian takdir ini
Berbicara kapan, dimana serta bagaimana datang mati
Di suatu perkebunan
Aku tertangkap dan dibekuk
Aku ditanya:
‘Kamu yang bernama Parman?’
Aku diam, tak menjawab
Kelihatanya aku kenal suaranya
Ia menatapku lama
Mencoba mengenali lekuk wajahku
Tanpa disangka
Ia mendekatkan mulutnya ke telingaku
Seraya berkata lirih:
‘Pulanglah, Kak, Ibu merindukanmu!’
11/
2013
Puisi Esai
Stefanus P Elu
aku Sumiyarsi1,
yang terjamah narasi hitam Orde Baru
ingin lantunkan nyanyian tanya
yang masih tersisa dari beranda kematianku
1
Nama lengkapnya Dr Sumiyarsi Siwirini Caropeboka. Ia lahir di Solo, 20
November 1925. Pendidikan terakhir di Fakultas Kedokteran Universitas
Gajah Mada (UGM), lulus pada 19 November 1959. Tahun 1956-1959
sebagai asisten dosen pada Fakultas Kedokteran UGM, bagian Penyakit
Anak-anak. Selepas lulus kuliah, Dr Sumiyarsi bekerja sebagai dokter di
Rumah Sakit Kotapraja Jakarta. Dr Sumiyarasi kemudian bergabung juga
menjadi aktivis Himpunan Sarjana Indonesia (HSI). Sebelum Peristiwa 30
September 1965, Dr Sumiyarsi baru saja terpilih sebagai anggota Dewan
Eksekutif HSI. Amurwani Dwi Lestariningsih, 2011, GERWANI. Kisah
Tapol Wanita di Kamp Platungan, Jakarta: Penerbit Buku Kompas, hal.
99. Sejak 11 Oktober 1965, penguasa militer mulai melancarkan propaganda
di Hotel Indonesia
Konferensi Asia, Afrika, Oceania sedang berlangsung
aku putuskan bertandang ke situ4
3
Suprapto, seorang profesor, pengacara, dan anggota pimpinan HIS Pusat,
dimasukkan di Inrehab Pulau Buru. Ibid., hal. 101.
4
Ketika itu Sumiyarsi menjabat Bendahara Pimpinan Pusat Himpunan Sarjana
Indonesia HSI. Karena itu ketika ia datang ke situ ia mendapat akses masuk
dengan cukup mudah. Bahkan seorang ketua departemen dari panitia di HSI
berpindahpindah
tiba-tiba pagi membangunkanku
dengan gebrakan pintu di muka ranjang
segerombolan orang yang tergabung dalam
Operasi Djaring AKRI Jawa Barat, berasimilasi dengan
Komando Reserse AKRI Sukabumi, menghampiriku
: aku ditangkap6
6
Setelah kegiatan konferensi selesai, Sumiyarsi segera berkemas. Berbekal uang
honor sebagai panitia konferensi, ia memulai petualangannya sebagai buron.
Dalam kebingungannya, seorang temannya menawarkan tempat persem-
bunyian di Kota Semarang. Ia pun berangkat ke sana dan menginap di Hotel
Du Pavillion. Namun di situ hanya dua minggu. Lalu ia berpindah ke Salatiga
selama satu bulan. Karena situasi mulai memanas di Salatiga, ia balik ke
Semarang, lalu ke Surabaya, dan akhirnya ke Bandung berkat kebaikan seorang
temannya. Selama ia bersembunyi di Bandung, keluarganya sempat mengun-
junginya sehingga ia mendapatkan tambahan bekal untuk dapat menghindar
dari kejarang petugas. Sumiyarsi akhirnya pindah ke Sukabumi atas ajakan
seorang temannya pada Februari 1967. Menurut pengakuannya, ia tinggal di
rumah seorang mantri kesehatan yang jauh dari keramaian. Namun, di tempat
itulah ia ditangkap. Op.Cit., hal.101-104.
7
Sumber: www.merdeka.com//gerwani-dan-propaganda-tari-harum-bunga-
yang-erotis.html, (berita ini diakses pada Jumat, 23 Agusutus 2013, pukul
00.30 WIB).
di bukit duri10
tiga hari menjelang ulang tahun kemerdekaan RI, 1968
aku memasuki gerbang Penjara Bukit Duri
sebuah rumah yang terkenal
sebagai pusat mendekamnya para tahanan politik
di sekitar Jakarta.
8
Pada Mei 1967, Sumiyarsi dibawa dari Sukabumi ke Bandung. Ia dibawa
bersama suaminya yang juga ditangkap di Sukabumi dalam satu mobil. Ketika
di Bandung, kedua suami istri itu berpisah. Sumiyarsi dibawa ke Jl Braga,
sementara suaminya dibawa ke stasiun. Sumiyarsi kemudian dimasukan ke
dalam kamar berukuran 3x4 meter bersama tahanan lain. Ibid.
9
Pada 27 Juli 1967, Sumiyarsi dipindahkan dari Kebayoran Baru ke Rumah
Tahanan Pesing. Sepuluh bulan ia tinggal di situ. Pada April 1968, Sumiyarsi
dipindahkan lagi ke sebuah rumah tahanan di Gunung Sahari. dan sepulang dari
situ, ia kembali dipindahkan ke Lidikus, Lapangan Banteng Selatan. Kemudian,
pada 14 Agustus 1968, Sumiyarsi menuju Penjara Bukit Duri. Tempat ini
menjadi rumah terakhir petualangannya selama masa tahanan di Jakarta.
Ibid., hal. 107-108.
10
Sejak 1984, Penjara Wanita Bukit Duri sudah dibongkar. Penjara ini dulu sesak
dengan tahanan politik tahun 1968 hingga 1979. Para anggota Gerakan Wanita
Indonesia (Gerwani) dan tokoh-tokoh PKI pernah dipenjara di sini. Lokasi
ini dulu merupakan benteng pertahanan kolonial Belanda tahun 1600-an.
Pagar berduri dibangun di sepanjang tepi sungai Ciliwung. Letak benteng itu
memang agak tinggi sehingga menyerupai sebuah bukit kecil jika dilihat dari
seberang sungai. Inilah asal nama Bukit Duri. Kini, bangunan penjara sudah
berganti dengan Ruko Bukit Duri Plaza. Sementara bengkel senjata di
sampingnya menjadi Komplek Bukit Duri Permai. Wartawan merdeka.com,
Ramadhian Fadillah dan Islahudin mendatangi lokasi ini pekan lalu. Sri
Sulistyawati (71), seorang wartawati Warta Buana yang sebelas tahun dipenjara
di Bukit Duri. Sri menjadi tahanan politik karena dianggap pembela Soekarno.
Alasan lain, Sri pernah membantu mendirikan Gerwani cabang Jakarta. Alasan
lain, Sri pernah membantu mendirikan Gerwani cabang Jakarta. selain itu
suami Sri adalah Ketua Pemuda Rakyat Sukanto yang menjadi underbouw
PKI. Tanpa pengadilan Sri dijebloskan ke penjara. Sumber: www.merdeka.com/
/kisahh-pelarian-tiga-gerwani-dari-penjara-bukit-duri.html.
11.
Platungan adalah nama sebuah desa yang terletak di Kecamatan Platungan,
Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Desa ini berada di bawah kaki Gunung
Prahu yang diapit oleh Gunung Butak dan Kemulan di jajaran Pegunungan
Dieng, yang terkenal dengan Plateau (Dataran Tinggi) Dieng dengan gas
belerangnya. Secara administratif, Desa Platungan merupakan daerah
perbatasan yang berada di ujung paling selatan kota Kendal. Sebelah utara
dan timur Platungan berbatasan dengan Kabupaten Batang yang dipisahkan
oleh Kali Lampir. Bagian Barat berbatasan dengan Kabupaten Pekalongan.
Jarak Desa Platungan dengan kota kecamatan kurang lebih dua kilometer
ke arah barat daya. Kota kecamatan terdekat adalah Sukarejo berjarak
sekitar 15 kilometer dari Kamp Platungan. Nama “Platungan” atau
“Pelatungan” berasal dari kata latung atau lantung karena di daerah ini
terdapat tanah liat hitam yang oleh orang Jawa disebut lantung. Amurwani
Dwi Lestariningsih, ibid., hal. 2-4.
12.
Dulunya, di Platungan ini dibangun sebuah rumah sakit khusus untuk orang-
orang yang menderita penyakit kusta. Para penderita penyakit menular ini
memang sengaja ‘dibuang’ ke tempat ini agar tidak menular ke masyarakat.
Kompleks Rumah Sakit Lepra ini dibangun pada 1848 oleh pemerintah Hindia
Belanda untuk rumah sakit militer. Sekitar Maret 1886, penyakit lepra mulai
melanda penduduk Eropa. Orang-orang Eropa yang saat itu terserang
penyakit lepra mulai dirawat di Rumah Sakit Militer Platungan. Dengan
berjalannya waktu, jumlah pasien semakin bertambah. Maka, pada 1871,
saat bengunan semua sudah diganti dengan bangunan parmanen, rumah
sakit ini beralih menjadi Rumah Sakit Lepratorium. Ibid., hal. 6-25
di Platungan
gerbang Platungan menganga
di beranda unit jauh itu para tahahan bariskan mata
13.
Ibid., hal. 170
obati warga
di penjara racikan para tahanan kaum hawa itu14
aku dipercaya sebagai kepala poliklinik
untuk mengusir sakit para tahanan dengan naluri ibu
14.
Taman itu selalu dikagumi oleh para tahanan politik. Selain tampak indah,
juga menambah pemandangan. Taman itu kemudian diberi nama Agusta
oleh pemimpin kamp, Mayor Pr. Pemberian nama itu berkaitan dengan
pembuatan taman pada bulan Agustus. Untuk memperindah taman,
beberapa batu diletakkan untuk menghindarkan rumput agar tidak diinjak.
Ibid., hal. 202.
15.
Ibid
16
Ibid., hal. 103.
17
Dalam bukunya Platungan: Pembuangan Tapol Perempuan, Sumiyarsi
melukiskan sambutan teman-temannya di “tahanan babi” demikian: “Selamat
datang di pig pen, maksudnya kandang babi. Mba Karti nyeletuk, “Dari
kandang ternak ke kandang babi. Terima kasih untuk nama yang artistik
itu.” Semua tertawa dan bertepuk”.
18
ET adalah akronim dari ‘Eks Tapol’ (Tahanan Politik). Semasa Orde Baru
akronim ini selalu tertera di akhir nama mereka yang menjadi tahanan politik.
Meski sudah bebas dari penjara, mereka diwajibkan terus melaporkan diri
kepada pihak yang berwajib. Selain itu juga akses mereka untuk mencari
pekerjaan sangat dibatasi oleh karena perlakuan diskriminatif warga atau
pemerintah. Baru pada 2003, stempel di belakang nama itu dihapus. Dengan
bagitu, mereka yang merupakan eks tahanan politik lebih bisa bebas. Kemudian,
lambat laun perlakuan diskrimintif itu perlahan-lahan berkurang, meski belum
hilang secara total. http://news.okezone.com/read/2011/10/01/340/509376/
ini-kisah-ketua-gerwani-kabupaten-blitar, (berita ini diakses, Selasa, 13 Agustus
2013, pukul 13.15 WIB).
19
Sumiyarsi meninggal pada 17 Juli 2003 di Rumah Sakit Pertamina Jakarta
Selatan karena sakit stroke. Op.Cit., hal. 99.
M.S. Arifin (nama pena dari Muhammad Samsul Arif in), lahir di
Demak 25 Desember 1991. Menamatkan Madrasah Tsanawiyah di
kampung halamannya. Kemudian menuntut ilmu di Perguruan
Islam Mathali’ul Falah, Kajen, Pati. Saat ini ia menjadi mahasiswa
Tafsir Hadits di IAIN Walisongo Semarang. Beberapa kali
menjuarai perlombaan menulis cerpen, di antaranya: Juara satu
sayembara menulis cerpen se-eks karisidenan Pati oleh FLP Pati
(2010); Juara harapan satu lomba menulis cerpen oleh Rabithoh
Ma’ahid Islamiyyah (2011). Karyanya tergabung dalam kumpulan
cerpen pesantren berjudul Surat Cinta untuk Bapak Presidenku
(cerpen-Divapress, 2011); kumpulan puisi buat Gus Dur berjudul
Dari Dam Sengon ke Jembatan Panengel (puisi-Dewan Kesenian
Kudus, 2013). Buku kumpulan cerpennya yang sudah terbit berjudul,
Arina, dan kumpulan puisi berjudul Repoeblik Koebah Putih.