Anda di halaman 1dari 10

I.

LATAR BELAKANG
Peristiwa pada tanggal 11 September 2001 merupakan peristiwa yang tidak akan

dilupakan oleh warga Amerika dan juga dunia. Pada hari itu terjadi serangkaian serangan bunuh diri yang diduga kuat dilakukan oleh kelompok militan Islam, Al-Qaeda, terhadap Amerika Serikat. Mereka melakukan serangan dengan membajak empat pesawat milik negeri Paman Sam dan menabrakkannya ke menara utara World Trade Center, menara selatan World Trade Center di New York, Pentagon dan menjatuhkan salah satu pesawat di wilayah Shankville, Pennsylvania. Serangan ini tidak hanya mengakibatkan kerugian material saja, namun juga banyaknya korban luka dan lebih dari 3000 jiwa tewas. Hal ini memberikan duka yang mendalam bagi warga Amerika. Peristiwa bersejarah di zaman modern tersebut secara terus menerus diberitakan oleh CNN, salah satu media berita Amerika secara tidak seimbang (icrp-online.org). Informasi yang diberitakan selalu menekankan pada dugaan pelaku penyerangan yang melibatkan kelompok Al-Qaeda. Pemberitaan ini akhirnya memicu terbentuknya stereotip dalam benak warga Amerika Serikat bahwa umat Muslim adalah teroris. Stereotip sendiri dimaknai sebagai suatu pelabelan terhadap pihak atau kelompok tertentu yang selalu berakibat merugikan pihak lain dan menimbulkan ketidakadilan (Narwoko, 2009). Stereotip inilah yang kemudian menjadi awal mula dari banyaknya tindakan-tindakan rasial yang dilakukan warga Amerika Serikat terhadap umat Muslim dan juga negaranegara muslim. Berdasarkan portal berita online Republika melaporkan berdasarkan jajak pendapat Gallup, 48% dari Muslim yang disurvei mengatakan bahwa secara pribadi mereka mengalami stereotip ras atau agama. Tragedi 9/11 telah mengubah ritme kehidupan setiap hari warga AS. Perubahan itu terlihat dari tingkat kewaspadaan dan nasionalisme bangsa AS. Namun, tidak dipungkiri ada semacam kepanikan yang menyebabkan munculnya sejumlah kasus diskriminasi terhadap warga Muslim AS. Jim Grossman, presiden Asosiasi Sejarah Amerika (republika.co.id). Reaksi nasional terhadap Arab dan Muslim telah melahirkan pengawasan secara ketat. Bagi pemerintah AS, komunitas Arab-Amerika dan Muslim seolah ancaman bagi masyarakat. Sally Howell, Profesor Universitas Michigan-Dearborn (republika.co.id) Salah satu faktor kuat yang mempengaruhi streotipe Amerika terhadap umat muslim disebabkan oleh adanya pemberitaan CNN sebagai media berita Amerika yang

saat itu gencar memberitakan tentang penyerangan WTC yang akhirnya menyudutkan umat muslim. Pemberitaan di media tidak seharusnya mendramatisir fakta yang ada yang akhirnya memunculkan streotip di masyarakat. Kita mungkin tidak menyadari kenyataan bahwa stereotip bekerja, tetapi mereka tetap kuat memengaruhi penilaian kita atau keputusan kita tentang orang lain, atau bahkan bagaimana kita berinteraksi dengan mereka (Baron & Byrne, 2004 : 232). Isu rasial serta agama yang telah berkembang ini menjadi dasar bagi penulis untuk membahas mengenai salah satu film karya sutradara Bollywood yaitu Karan Johar dengan judul film My Name Is Khan. Film ini mencoba menggambarkan kehidupan umat muslim yang berasal dari negara India yang berjuang hidup di Amerika di tengah streotipe masyarakat Amerika mengenai Islam setelah adanya pemberitaan mengenai penyerangan WTC. Melalui film ini juga mencoba menggambarkan bagaimana Hollywood di mata Bollywood, karena selama ini sebagai negara adidaya, Amerika selalu ingin menggambarkan sudut pandang mereka mengenai negara berkembang atau negara ketiga dalam film-film Hollywood mereka. Oleh karena film My Name Is Khan menjadi perwakilan negara berkembang yang selama ini biasanya menjadi objek dalam perfilman Amerika. Film My Name Is Khan mencoba menggambarkan Amerika melalui sudut pandang negara India yang merupakan negara berkembang, yang dalam film ini dipengaruhi oleh unsur agama dan juga ras.

II.

SINOPSIS FILM MY NAME IS KHAN


Cerita dalam film My Name Is Khan dipicu oleh adanya penyerangan 11

September di gedung WTC New York, Amerika yang diduga dilakukan oleh kelompok teroris Al-Qaeda. Setelah kejadian tersebut CNN sebagai media berita resmi Amerika gencar memberitakan berita penyerangan tersebut. Hal ini mengakibatkan umat Muslim di Amerika mengalami diskriminasi sosial akibat meluasnya pemberitaan tersebut yang telah mempengaruhi pandangan dan perilaku sebagian besar warga Amerika. Kondisi yang menyulitkan ini menyebabkan beberapa umat muslim di Amerika malu menunjukkan identitas mereka sebagai warga muslim. Mereka pun rela melepaskan kerudung nya atau mencukur janggut mereka dan atribut-atribut lain yang dapat menunjukkan identitas mereka sebagai warga muslim. Selain itu beberapa umat muslim

di Amerika juga menjadi kesulitan dalam mencari pekerjaan karena adanya diskriminasi tersebut. Di tengah streotip negatif masyarakat Amerika terhadap muslim itu lah Rizvan Khan hidup, setelah ibu nya meninggal dan kemudian ia mengikuti jejak adiknya untuk pindah ke San Fransisco. Rizwan Khan adalah seorang anak Muslim yang tumbuh dan berkembang dalam sebuah keluarga muslim kelas menengah di bagian Borivali, Mumbai sebelum akhirnya pindah ke San Fransisco. Rizwan menderita sindrom Asperger yang membuatnya sulit untuk berkomunikasi dan bersosialisasi dengan orang lain. Rizwan kemudian berkenalan dengan Mandira seorang janda beranak satu. Singkat cerita akhirnya Rizwan menikah dengan Mandira. Bersama dengan anak Mandira yaitu Sameer Rizwan dan Mandira akhirnya hidup bersama dan sejak saat itulah Mandira dan Sameer memutuskan menjadikan Khan sebagai nama belakang mereka.

Namun serangan WTC pada 11 September merubah segalanya. Saat Rizwan dan Madira mengunjungi keluarga Garric, tetangganya yang kehilangan anggota keluarganya akibat serangan WTC. Rizwan menggunakan baju koko serba putih dan membaca surat Al-Fatihah diantara orang-orang yang membawa lilin yang beragama Kristen. Orangorang disekitarnya menghindar dan memandang sinis kearahnya. Reese anak dari keluarga Garrick, yang juga sahabat Sam, juga menjauhi Sam. Di sekolah Sam dikucilkan dan diganggu teman-temannya yang menuduhnya sebagai anak teroris karena Sam memiliki nama belakang Khan. Puncaknya teman-teman Sam yang tidak suka dengan Sam menghanjarnya dan akibat tendangan bola dari teman Sam yang tepat mengenai jantungnya, akhirnya Sam pun meninggal. Madira sangat tertekan dia menyesal karena menikahi seorang muslim yang memiliki nama Khan. Dia juga terus mencari tahu siapa yang membunuh anaknya. Sedangkan Reese teman Sam terus menutup mulut karena diancam siswa senior. Madira meminta Rizwan pergi. Madira berteriak pada Rizwan dan merasa lebih baik mati, lalu Madira mengusir Rizwan dan dia baru boleh kembali setelah mengatakan pada Presiden dan semua warga Amerika kalau yang bernama Khan bukan teroris dan Sam bukan teroris, dia tidak bersalah. Selanjutnya film ini bercerita tentang perjalanan Rizwan untuk menemui presiden. Dalam perjalanan nya tersebut ia melihat kehidupan umat muslim yang didiskriminasi di Amerika. Banyak orang yang dia temui dari mulai sepasang muslim

yang enggan sholat karena menyesuaikan diri dengan orang disekitarnya yang bukan muslim, pemilik penginapan yang diserang oleh berandalan karena dia orang India dan dikira muslim, hingga seorang anak Afrika-Amerika, Joel, yang ia selamatkan dan karena itu Rizwan diperbolehkan untuk tinggal bersama kedua orang tua Joel. Setelah tinggal beberapa lama dengan keluarga Joel akhirnya Rizwan pun memutuskan untuk melanjutkan perjalanannya bertemu Presiden Bush. Saat rombongan Presiden Bush datang, Rizwan menerobos kerumunan orang sambil meneriakan My Name Is Khan and I am not a terrorist!. Seorang reporter merekam Rizwan dan sadar apa yang dikatakannya, namun orang disekitarnya mengira kalau dia teroris. Rizwan ditangkap dan diletakan di sel teroris. Namun beberapa hari kemudian akhirnya Rizwan dibebaskan setelah beberapa pihak memberikan empati kepada Rizwan karena melihat tayangan dari reporter yang pernah merekam aksi Rizwan saat menerobos rombongan presiden. Saat akan melanjutkan perjalanannya untuk menemui presiden, Rizwan melihat berita tentang badai yang melanda wilayah Georgia tempat keluarga Joel berada. Rizwan pun memutuskan menunda perjalanan dan kembali untuk membantu keluarga Joel. Reporter menemukan Rizwan di Georgia lalu menayangkan liputannya. Semua orang yang berempati pada Rizwan datang berbondong-bondong membawa bantuan untuk warga Georgia yang selama ini terpinggirkan karena berkulit hitam. Salah seorang senat berkulit putih menonton tayangan itu dan kagum pada kegigihan dan ketulusan Rizwan. Singkat cerita akhirnya Rizwan berdamai dengan Madira dan akhirnya dapat bertemu presiden baru Amerika, seorang senat berkulit Hitam, Barack Obama. Presiden pun mempersilahkan Rizwan dan Madira naik ke podium dan di hadapan semua orang Amerika, Presiden berkata pada Rizwan Your name is Khan and you are not a terorist. Film ini sebenarnya terinspirasi dari kumpulan kisah nyata yang diperoleh dari sejumlah pemberitaan yang beredar di media massa. Salah satunya adalah kisah nyata yang dialami oleh pemeran utamanya, yaitu Shahrukh Khan. Seperti dikutip CNN-IBN, Shahrukh Khan ditahan dan diinterogasi selama dua jam di Bandara Newark, New Jersey, AS. Penahanan itu baru berakhir setelah Kedutaan Besar India di AS ikut campur tangan. Shahrukh Khan menegaskan bahwa penahanannya semata-mata karena dia memiliki nama seorang Muslim (bbc.co.uk)

III.

ANALISIS

Pengaruh struktur World System Theory bagi akses penyebaran informasi. Film My Name Is Khan merupakan salah satu film yang mencoba menggambarkan bagaimana hubungan internasional antara Negara Amerika, yang mayoritas penduduknya beragama Kristen dengan Negara yang mayoritas penduduknya muslim, setelah gencarnya pemberitaan media berita Amerika mengenai penyerangan di WTC pada 11 September 2001. Pada hubungan internasional terdapat teori-teori hubungan internasional bertujuan untuk memahami dan menjelaskan mengenai fenomena-fenomena yang terjadi pada lingkup hubungan internasional dengan kacamata yang berbeda-beda, seperti dalam film My Name Is Khan yang menggambarkan negara Amerika dari sudut pandang negara berkembang, khususnya negara yang mayoritas warganya beragama muslim. Salah satu contoh teori hubungan internasional yang dapat digunakan adalah World System Theory dimana teori tersebut menggambarkan bahwa terdapat hubungan saling ketergantungan antara masing-masing negara yang kemudian dispesifikkan menjadi sebuah tatanan negara yang lebih hirarkis dan struktural yaitu core, semipheripery, dan pheripery. Dalam World System Theory, core adalah negara-negara yang dominan dalam dunia, yang menguasai arus informasi dan juga memimpin dalam hal ekonomi dan politik. Sebagian besar yang termasuk dalam core adalah negara kaum kapitalis (Amerika). Semiperiphery adalah negara dunia kedua dengan tingkat perekonomian yang cukup baik, sehingga berpengaruh dalam dunia (China). Sedangkan periphery adalah negara berkembang atau negara dunia ketiga (sebagian Asia dan Afrika) (Mc.Phail : 2006). Sebagai negara core yang memiliki akses informasi yang luas Amerika dapat memanfaatkan berbagai media sebagai sarana untuk menyebarkan ideologinya. Hal inilah yang membuat negara berkembang kalah bersaing dengan negara core. Salah satu saluran berita Amerika yang memiliki jangkauan yang luas di seluruh dunia yaitu CNN yang juga merupakan media yang gencar memberitakan penyerangan WIC. CNN merupakan singkatan dari Cable News Network , sebuah saluran berita kabel AS yang didirikan tahun 1980 yang berkantor pusat di New York City. Sejak tahun 2010 CNN telah disaksikan oleh 100 juta warga Amerika dan melalui CNN International tayangannya dapat disaksikan di 212 negara dan teritori (mandmglobal.com). Dengan jangkauannya yang luas maka CNN berpotensi untuk mempengaruhi penontonnya melalui informasi yang diberitakan. Selain itu dengan

status kepemilikan CNN oleh Amerika maka pemberitaan yang ada juga akan berpotensi memihak kepada Amerika. Dampak luas pemberitaan CNN inilah yang coba digambarkan dalam film My Name Is Khan berkaitan dengan pemberitaan CNN mengenai penyerangan WTC. Yang cenderung tidak seimbang dan cenderung memihak pada Amerika. Selain media televisi, salah satu media massa lain yang dapat digunakan untuk menyebarkan informasi dan ideologi secara luas yaitu film. Salah satu negara berkembang yang saat ini berusaha menyaingi Amerika industri perfilman adalah India dengan Bollywood nya. Produksi film Bollywood sebenarnya jauh lebih besar dibandingkan Hollywood, namun dengan teknologi yang lebih canggih yang dimiliki Amerika dalam membuat sebuah film membuat film Bollywood kalah bersaing dengan film Hollywood di pasar dunia. Hal ini lah yang juga membuat ideologi Amerika lebih gencar disebarkan dibanding ideologi negaranegara berkembang seperti India. Namun terdapat salah satu film Bollywood yang sukses di pasar Hollywood yaitu film My Name Is Khan. Film ini sekaligus menjadi pembuktian bagi negara berkembang bahwa mereka mampu bersaing dengan negara core. Selain itu yang lebih menarik film ini dengan jelas menggambarkan hubungan warga muslim dari negara berkembang yang hidup di tengah warga Amerika. Representasi kehidupan warga muslim di Amerika setelah penyerangan WTC. Film My Name Is Khan mencoba merepresentasikan diskriminasi yang dialami warga muslim di Amerika akibat gencarnya pemberitaan CNN mengenai penyerangan WTC. Representasi merujuk kepada konstruksi segala bentuk media (terutama media massa) terhadap segala aspek realitas atau kenyataan, seperti masyarakat, objek, peristiwa, hingga identitas budaya. Representasi ini bisa berbentuk kata-kata atau tulisan, bahkan juga dapat dilihat dalam bentuk gambar bergerak atau film. (lontar.ui.ac.id). Dalam film My Name Is Khan digambarkan beberapa adegan yang merepresentasikan sikap warga Amerika terhadap warga Muslim akibat pemberitaan CNN yang tidak seimbang, adegan-adegan tersebut diantaranya : 1. Warga muslim di Amerika yang rela melepaskan kerudungnya atau mencukur janggut mereka dan atribut-atribut lain yang dapat menunjukkan identitas mereka sebagai warga muslim, karena takut dikucilkan. 2. Beberapa umat muslim di Amerika juga menjadi kesulitan dalam mencari pekerjaan karena adanya diskriminasi tersebut.

3. Saat Rizwan dan Madira mengunjungi keluarga Garric, tetangganya yang kehilangan anggota keluarganya akibat serangan WTC. Rizwan menggunakan baju koko serba putih dan membaca surat Al-Fatihah diantara orang-orang yang membawa lilin yang beragama Kristen. Orang-orang disekitarnya menghindar dan memandang sinis ke arah Rizwan. 4. Reese anak dari keluarga Garrick, yang juga sahabat Sam, juga menjauhi Sam. Di sekolah Sam dikucilkan dan diganggu teman-temannya karena dituduh anak teroris dengan nama belakang Khan yang dipakai Sam. Puncaknya Sam dihajar oleh teman-temannya yang menyebabkan Sam pun meninggal. 5. Reese teman Sam yang tidak mau bersaksi atas kasus kematian Sam karena takut ikut dimusuhi karena membela muslim. 6. Mandira yang dimusuhi karena suaminya seorang muslim dan nama Khanyang ada di belakang namanya. 7. Toko Mandira Khan yang bangkrut karena banyak nya warga Amerika yang sentimen dengan warga muslim. 8. Dalam perjalanan Rizwan bertemu presiden, ia melihat sepasang muslim yang enggan sholat karena menyesuaikan diri dengan orang disekitarnya yang bukan muslim karena takut dikucilkan. 9. Pemilik penginapan di Amerika yang diserang oleh berandalan karena dia orang India dan dikira muslim. 10. FBI tidak mau merespon laporan Rizwan tentang Dr.Faisal yang merupakan seorang teroris. Rizwan dianggap berbohong. 11. Rizwan ditahan di sel khusus teroris akibat perbuatannya yang menerobos kerumunan saat kunjungan Presiden Bush dan karena pernyataannya yang menyerukan My Name Is Khan and Im not a terorist!.

Beberapa diskriminasi yang dialami warga muslim di Amerika setelah pemberitaan mengenai penyerangan WTC tersebut menunjukkan bahwa media negara Amerika memiliki pengaruh yang kuat untuk mempengaruhi pandangan dan juga tingkah laku warga Amerika dan juga dunia. Amerika sebagai negara core yang memiliki akses informasi yang luas serta teknologi yang mendukungnya untuk mendapatkan dan menyampaikan infromasi sesusai keinginannya tidak hanya ke Amerika namun juga berbagai negara. Hal ini lah yang sampai sekarang belum dapat disaingi oleh negara berkembang. Dengan akses pemberitaan yang luas ke berbagai negara membuat Amerika mampu mempengaruhi warga negara di seluruh

dunia yang menjadi penontonnya dan hal ini akan membawa dampak buruk ketika berita yang diberitakan tidak seimbang, sehingga merugikan pihak tertentu. Selain itu keadaan yang terstruktur antara core,semiphepery dan pheripery memaksa negara berkembang untuk masuk kepada sistem kapitalis dan memiliki ketergantungan terhadap negara core. Sedangkan negara core diuntungkan karena dengan adanya ketergantungan tersebut mereka dapat melanjutkan sistem kapitalisme mereka melalui informasi yang mereka sampaikan. Dengan kondisi tersebut maka hingga saat ini warga negara berkembang hanya terbatas sebagai penikmat informasi dari negara core, yang terkadang pemberitaan tersebut tidak adil bahkan seringkali warga negara berkembanglah yang menerima dampak dari pemberitaan negara core seperti yang digambarkan dalam film My Name Is Khan. Menurut Marshall McLuhan dan Harold Adams Innis ,media merupakan perpanjangan pikiran manusia.. Tesis McLuhan adalah bahwa manusia beradaptasi terhadap lingkungan melalui keseimbangan atau rasio pemahaman tertentu, dan media utama masa tersebut menghadirkan rasio pemahaman tertentu yang memengaruhi persepsi (Littlejohn, 1996 : 326). Hal inilah yang digambarkan dalam film My Name Is Khan, bahwa pemberitaan CNN mengenai penyerangan WTC yang diduga disebabkan oleh kelompok teroris yang secara terus menerus diberitakan kepada warga Amerika akhirnya mampu mempengaruhi persepsi warga Amerika terhadap warga muslim. Secara historis hubungan Islam dengan Kristen memang tidak begitu baik. Menurut Shihab dalam bukunya berjudul Membedah Islam di Barat menyatakan bahwa Islam selama ini dianggap menjadi ancaman terhadap eksistensi Kristen yang melihat dirinya terungguli (Shihab : 2004). Hubungan yang penuh dengan penuh prasangka tersebut semakin memburuk tatkala peristiwa 11 September terjadi. Stereotip negatif terhadap umat Muslim pun terus bermunculan yang berujung pada tindakan-tindakan yang bersifat rasial, seperti diskriminasi. Umat Muslim menjadi kaum minoritas yang tertindas dan terabaikan dari lingkungan sosial mereka. Stereotip sebenarnya merupakan suatu bentuk generalisasi. Sternberg menjelaskan bahwa kita mungkin sedang mengamati contoh atau perangkat contoh tertentu

dari sejumlah pola. Dari situ kita lalu menggeneralisasikan secara berlebihan contoh-contoh yang terbatas itu. Kita pun mulai berasumsi kalau semua contoh yang kita lihat akan membentuk pola tertentu yang mewakili keseluruhan (Sternberg : 1999). Stereotip dapat menghambat kemampuan pemecahan masalah individu yang menggunakannya yang membuat orang-orang ini membatasi pikiran mereka. Akibatnya akan konsekuensi sosial yang dialami masyarakat yang menjadi bagian dalam streotipe tersebut, seperti adanya diskriminasi. Hal ini lah yang dialami oleh Rizwan yang menjadi korban diskriminasi warga Amerika non muslim karena adanya stereotipe tertentu di masyarakat Amerika setelah munculnya pemberitaan penyerangan WTC yang mengidentikkan tindakan teroris dengan agama Islam.

IV.

KESIMPULAN

Dari pemaparan diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa, dalam menerima informasi masyarakat tetap perlu menentukan pilihan dan melakukan filterisasi terhadap informasi yang diterima. Hal ini dilakukan agar masyarakat tidak mudah terpengaruh dengan pemberitaan yang ada, dengan semakin kuatnya pengaruh negara core dalam menyampaikan berita yang tidak berimbang. Banyaknya tragedi yang

mengatasnamakan agama yang diberitakan di media massa seharusnya mampu menyadarkan kita untuk bertoleransi dan bijaksana dalam menghadapi perbedaan. Kekerasan fisik maupun mental, justru akan memperluas jurang perbedaan dan merusak hubungan internasional antar negara.

Anda mungkin juga menyukai