Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIK MALIGNA I.

Pengertian Otitis media adalah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah, tuba eustachius, antrum mastoid dan sel-sel mastoid. Gangguan telinga yang paling sering adalah infeksi eksterna dan media. Sering terjadi pada anak-anak dan juga pada orang dewasa (Soepardi, 1 !". II. Penyebab Streptococcus. Stapilococcus. #iplococcus pneumonie. $emopilus influens.

Otitis Media Otitis media supuratif Supuratif Otitis media non (Otitis media serosa" Otitis media akut (O%&" akut
(lebih 2 bulan)

Otitis media serosa

Otitis kronis

edia s!"!rati" #r$nis %OMSK&

Otitis media serosa (Glue ear"

Otitis Media S!"!rati' Kr$nis %OMSK&

I. Pengertian 'nfeksi kronis di telinga tengah dengan perforasi membran timpani dan sekret yang keluar dari telinga tengah terus-menerus atau hilang timbul. Sekret mungkin encer atau kental, bening atau berupa nanah (Syamsuhidajat, 1 (". II. Pat$'isi$($gi OMSK %aligna )enigna #egeneratif

%etaplastik < *erlihat kolesteatom pada tengah (di epitimpanum". < Sekret berbentuk nanah dan berbau khas (aroma

*erdapat perforasi pada marginal+atik. telinga Granulasi di liang telinga luar yang berasal dari dalam telinga tengah. ,olip
kolesteatiom"

Otore - pus pada %&. (kental+busuk" Gangg!an ber#$ !ni#asi )e as ,endengaran menurun

Per!ba*an "erse"si + sens$ri

III. Pe eri#saan , a. Anamnesis /eluhan utama dapat berupa 0 1. Gangguan pendengaran+pekak.

)ila ada keluhan gangguan pendengaran, perlu ditanyakan 0

&pakah keluhan tsb. pada satu telinga atau kedua telinga, timbul tiba-tiba atau bertambah secara bertahap dan sudah berapa lamanya. &pakah ada riwayat trauma kepala, telinga tertampar, trauma akustik atau pemekaian obat ototoksik sebelumnya. &pakah sebelumnya pernah menderita penyakit infeksi 1irus seperti parotitis, influensa berat dan meningitis.

&pakah gangguan pendengaran ini diderita sejak bayi , atau pada tempat yang bising atau pada tenpat yang tenang. /eluhan telinga berbunyi dapat berupa suara berdengung atau berdenging yang dirasakan di kepala atau di telinga, pada satu sisi atau kedua telinga. &pakah tinitus ini menyertai gangguan pendengaran.

2. Suara berdenging+berdengung (tinitus"

3. 4asa pusing yang berputar (1ertigo". #apat sebagai keluhan gangguan keseimbangan dan rasa ingin jatuh.

&pakah keluhan ini timbul pada posisi kepala tertentu dan berkurang bila pasien berbaring dan timbul lagi bila bangun dnegan gerakan cepat. &pakah keluhan 1ertigo ini disertai mual, muntah, rasa penuh di telinga dan telinga berdenging yang mungkin kelainannya terdapat di labirin atau disertai keluhan neurologis seperti disentri, gangguan penglihatan yang mungkin letak kelainannya di sentral. /adang-kadang keluhan 1ertigo akan timbul bila ada kekakuan pergerakan otot-oto leher. ,enyakit #%, hipertensi, arteriosklerosis, penyakit jantung, anemia, kanker, sifilis, dapat menimbulkan keluhan 1ertigo dan tinitus. &pakah pada telinga kiri+kanan dan sudah berapa lama. 6yeri alihan ke telinga dapat berasal dari rasa nyeri gigi, sendi mulut, tonsil, atau tulang ser1ikal karena telinga di sarafi oleh saraf sensoris yang berasal dari organ-organ tersebut. &pakah sekret keluar dari satu atau kedua telinga, disertai rasa sakit atau tidak dan sudah berapa lama. Sekret yang sedikit biasanya berasal dari infeksi telinga luar dan sekret yang banyak dan bersifat mukoid umumnya berasal dari teklinga tengah. )ila berbau busuk menandakan adanya kolesteatom. )ila bercampur darah harus dicurigai adanya

5. 4asa nyeri di dalam telinga (Otalgia"


7. /eluar cairan dari telinga (otore"

infeksi akut yang berat atau tumor. )ila cairan yang keluar seperti air jernih harus waspada adanya cairan li8uor serebrospinal. b. Tes audiometrik. %erupakan pemeriksaan fungsi untuk mengetahui sensiti1itas (mampu mendengar suara" dan perbedaan kata-kata (kemampuan membedakan bunyi kata-kata", dilaksanakan dnegan bantuan audiometrik. *ujuan 0 1. 2. 3. 5. %enentukan apakah seseorang tidak mendengar. 9ntuk mengetahui tingkatan kehilangan pendengaran. *ingkat kemampuan menangkap pembicaraan. %engethaui sumber penyebab gangguan pada telinga media (gangguan konduktif" dari telinga tengah (sistem neurologi".

,endengaran dapat didintifikasikan pada saat nol desibel naik sebelum seseorang mendengar suara frekuensi yang spesifik. )unyi pada tik nol terdengar oleh orang yang pendengarannya normal. Sampai ke-2: db dianggap dalam tingakt normal. I-. Tera"i OMSK *idak jarang memerlukan waktu lama serta harus berulang-ulang. Sekret yang keluar tidak cepat kering atau selalu kambuh lagi. /eadaan ini antara lain di sebabkan oleh satu atau beberapa keadaan, yaitu 0 1. &danya perforasi membran timpani yang permanen sehingga telinga tengah berhubungan dengan dunia luar. 2. *erdapat sumber infeksi di laring, nasofaring, hidung dan sinus paranasal. 3. Sudah terbentuk jaringan patologik yang ire1ersibel dalam rongga mastoid. 5. Gi;i dan higiene yang kurang. ,rinsip terapi O%S/ tipe maligna adalah pembedahan, yaitu mastoidektomi. <adi, bila terdapat O%S/ tipe maligna maka terapi yang tepat ialah dengan melakukan mastoidektomi dengan atau tanpa timpanoplasti. *erapi konser1atif dengan medikamentosa hanyalah merupakan terapi sementara sebelum dilakukan pembedahan. )ila terdapat abses subperiosteal retroaurikuler, maka insisi abses sebaiknya dilakukan tersendiri sebelum kemudian dilakukan mastoidektomi (sederhana atau radikal". *ujuan operasi ini untuk membuang semua jaringan patologik dan mencegah komplikasi ke intrakranial. =ungsi pendengaran tidak diperbaiki. /erugian operasi ini adalah pasien tidak diperbolehkan berenang seumur hidupnya. ,asien harus datang dengan teratur untuk kontrol supaya tidak terjadi infeksi kembali. ,endengaran berkurang sekali sehingga dapat menghambat pendidikan atau karier pasien.

%odifikasi operasi ini ialah dengan memasang tandur (graft" pada rongga operasi serta membuat meatal-plasty yang lebar, sehingga rongga operasi kering permanen, tetapi terdapat cacat anatomi, yaitu meatus luar liang telinga menjadi lebar. i-. Tinda#an Pe beda*an *impanoplasti dengan *ympanoplasty" pendekatan Ganda (>ombined &pproach

Operasi ini merupakan teknik operasi timpanoplasti yang dikerjakan pada kasus O%S/ tipe maligna atau O%S/ tipe benigna dnegan jaringan granulasi yang luas. *ujuan opeasi ini untuk menyembuhkan penyakit serta memperbaiki pendengaran tanpa melakukan teknik matoidektomi radikal (tampa meruntuhkan dinding posterior liang telinga. %embersihkan kolesteatom dan jaringan granulasi di ka1um timpani di kerjakan melalui 2 jalan (combined approach" yaitu melalui liang telinga dan rongga mastoid dengan melakukan timpanotomi posterior. *ehnik operasi ini pada O%S/ tipe maligna belum disepakati oleh para ahli karena sering terjadi kambuhnya kolesteatoma kembali.

.. F$#!s Peng#a/ian , Data Subyektif : *anda-tanda dan gejala utama infeksi ekstrena dan media adalah neyeri serta hilangnya pendengaran. #ata harus disertai pernyataan mengenai mulai serangan, lamanya, tingakt nyerinya. 4asa nyeri timbul karena adanya tekanan kepada kulit dinding saluran yang sangat sensitif dan kepada membran timpani oleh cairan getah radang yang terbentuk didalam telinga tengah. Saluran eksterna yang penuh dan cairan di telinga tengah mengganggu lewatnya gelombang suara, hal ini menyebabkan pendengaran berkurang. ,enderita dengan infeksi telinga perlu ditanya apakah ia mengerti tentang cara pencegahannya. Data Obyektif : *elinga eksterna dilihat apakah ada cairan yang keluar dan bila ada harus diterangkan. ,alpasi pada telinga luar menimbulkan nyeri pada otitis eksterna dan media. ,engkajian dari saluran luar dan gedang telinga (membran timpani". Gendang telinga sangat penting dalam pengkajian telinga, karena merupakan jendela untuk melihat proses penyakit pada telinga tengah. %embran timpani yang normal memperlihatkan warna yang sangat jelas, terlihat ke abu-abuan. *erletak pada membran atau terlihat batas-batasnya. 9ntuk 1isulaisasi telinga luar dan gendang telinga harus digunakan otoskop.

)agian yang masuk ke telinga disebut speculum (corong" dan dengan ini gendang telinga dapat terlihat, untuk pengkajian yang lebih cermat perlu dipakai kaca pembesar. Otoskop dipakai oleh orang yang terlatih, termasuk para perawat.

). Diagn$sa Ke"era0atan 1. Gangguan berkomunikasi berhubungan dengan efek kehilangan pendengaran. Tujuan : Gangguan komunikasi berkurang + hilang. Kriteria hasil :

/lien akan memakai alat bantu dengar (jika sesuai". %enerima pesan melalui metoda pilihan (misal 0 komunikasi tulisan, bahasa lambang, berbicara dengan jelas pada telinga yang baik.

Inter1ensi Ke"era0atan , 1. #apatkan apa metode komunikasi yang dinginkan dan catat pada rencana perawatan metode yang digunakan oleh staf dan klien, seperti 0

*ulisan )erbicara )ahasa isyarat. a. <ika ia dapat mendegar pada satu telinga, berbicara dengan perlahan dan dengan jelas langsung ke telinga yang baik (hal ini lebih baik daripada berbicara dengan keras".

2. /aji kemampuan untuk menerima pesan secara 1erbal.

*empatkan klien dengan telinga yang baik berhadapan dengan pintu.

#ekati klien dari sisi telinga yang baik.


b. <ika klien dapat membaca ucapan 0 ?ihat langsung pada klien dan bicaralah lambat dan jelas. $indari berdiri di depan cahaya karena dapat menyebabkan klien tidak dapat membaca bibi anda.

c. ,erkecil distraksi yang dapat menghambat konsentrasi klien. %inimalkan percakapan komunikasi tertulis.

jika klien kelelahan atau gunakan

*egaskan komunikasi penting dengan menuliskannya.

d. <ika ia hanya mampu bahasa isyarat, sediakan penerjemah. &lamatkan semua komunikasi pada klien, tidak kepada penerjemah. <adi seolah-olah perawat sendiri yang langsung berbicara kepada klien dnegan mengabaikan keberadaan penerjemah.

3. Gunakan faktor-faktor pemahaman.


yang

meningkatkan

pendengaran

dan

)icara dengan jelas, menghadap indi1idu. 9langi jika klien tidak memahami seluruh isi pembicaraan. Gunakan rabaan dan isyarat untuk meningkatkan komunikasi. @alidasi pemahaman indi1idu dengan mengajukan pertanyaan yang memerlukan jawaban lebih dari ya dan tidak.

Rasi$na( , 1. #engan mengetahui metode komunikasi yang diinginkan oleh klien maka metode yang akan digunakan dapat disesuaikan dengan kemampuan dan keterbatasan klien. 2. ,esan yang ingin disampaikan oleh perawat kepada klien dapat diterima dengan baik oleh klien. 3. %emungkinkan komunikasi dua arah anatara perawat dengan klien dapat berjalan dnegan baik dan klien dapat menerima pesan perawat secara tepat. . !erubahan persepsi"sensoris berhubungan dnegan obstruksi# infeksi di telinga tengah atau kerusakan di syaraf pendengaran. Tujuan : ,ersepsi + sensoris baik. Kriteria hasil.

/lien akan mengalami peningkatan persepsi+sensoris pendengaran samapi pada tingkat fungsional. Inter1ensi Ke"era0atan , 1. &jarkan klien untuk menggunakan dan merawat alat pendengaran secara tepat. 2. 'nstruksikan klien untuk menggunakan teknik-teknik yang aman sehingga dapat mencegah terjadinya ketulian lebih jauh. 3. Obser1asi tanda-tanda awal kehilangan pendengaran yang lanjut. 5. 'nstruksikan klien untuk menghabiskan seluruh dosis antibiotik yang diresepkan (baik itu antibiotik sistemik maupun lokal". Rasi$na( , 1. /eefektifan alat pendengaran tergantung pada tipe gangguan+ketulian, pemakaian serta perawatannya yang tepat. 2. &pabila penyebab pokok ketulian tidak progresif, maka pendengaran yang tersisa sensitif terhadap trauma dan infeksi sehingga harus dilindungi.

3. #iagnosa dini terhadap keadaan telinga atau terhadap masalah-masalah pendengaran rusak secara permanen. 5. ,enghentian terapi antibiotika sebelum waktunya dapat menyebabkan organisme sisa berkembang biak sehingga infeksi akan berlanjut. 3. $emas berhubuangan dengan prosedur operasi# diagnosis# prognosis# anestesi# nyeri# hilangnya fungsi# kemungkinan penurunan pendengaran lebih besar setelah operasi. Tujuan : 4asa cemas klien akan berkurang+hilang. /riteria hasil :

/lien mampu mengungkapkan ketakutan+kekuatirannya. 4espon klien tampak tersenyum. Inter1ensi Ke"era0atan , 1. <ujur kepada klien ketika mendiskusikan mengenai kemungkinan kemajuan dari fungsi pendengarannya untuk mempertahankan harapan klien dalam berkomunikasi. 2. )erikan informasi mengenai kelompok yang juga pernah mengalami gangguan seperti yang dialami klien untuk memberikan dukungan kepada klien. 3. )erikan informasi mengenai sumber-sumber dan alat-lat yang tersedia yang dapat membantu klien. Rasi$na( , 1. %enunjukkan kepada klien bahwa dia dapat berkomunikasi dengan efektif tanpa menggunakan alat khusus, sehingga dapat mengurangi rasa cemasnya. 2. $arapan-harapan yang tidak realistik tiak dapat mengurangi kecemasan, justru malah menimbulkan ketidak percayaan klien terhadap perawat. 3. %emungkinkan klien untuk memilih metode komunikasi yang paling tepat untuk kehidupannya sehari-hari disesuaikan dnegan tingkat keterampilannya sehingga dapat mengurangi rasa cemas dan frustasinya. 5. #ukungan dari bebarapa orang yang memiliki pengalaman yang sama akan sangat membantu klien. 7. &gar klien menyadari sumber-sumber apa saja yang ada disekitarnya yang dapat mendukung dia untuk berkomunikasi.

DAFTAR PUSTAKA

#unna, #.'. .t al. 1 7. Medi2a( S!rgi2a( N!rsing 3 A N!rsing Pr$2ess A""r$a2* 2 nd .dition 0 A) Sauders. %akalah /uliah *$*. *idak dipublikasikan 4othrock, >. <. 2:::. Peren2anaan As!*an Ke"era0atan Peri$"erati' . .G> 0 <akarta. Sjamsuhidajat B Aim #e <ong. 1 <akarta. (. .!#! A/ar I( ! .eda*. .G> 0

Soepardi, .fiaty &rsyad B 6urbaiti 'skandar. 1 "enya#it THT. =/9' 0 <akarta.

!. .!#! A/ar I( !

Anda mungkin juga menyukai