Definisi
Lepasnya lensa dari posisinya karena putusnya Zonula
badan kaca
Etiologi
Kelainan kongenital : Sindoma Marfan
Trauma
Patogenesis
Normal lensa dipertahankan oleh Zonula Zinn, bila
terjadi Trauma, Zonula Zinn dapat putus, sehingga lensa dapat terlepas dan masuk ke bilik mata depan atau badan kaca
Gambaran Klinik
1. Luksasio Anterior
Penurunan tajam penglihatan Bila terjadi hambatan aqueous humor outflow
Penglihatan turun mendadak Rasa sakit yang hebat Muntah Injeksi silier yang berat Edema kornea Lensa di bilik mata depan
Gambaran Klinik
2. Luksasio Posterior
Pasien mengeluhkan adanya skotoma pada lapangan
pandangnya Gejala mata tanpa lensa (afakia); hipermetrop D Bilik mata depan dalam
+ 10
Diagnosa
Dapat ditegakkan melalui: Anamnesa yang lengkap Gambaran klinis yang sesuai Pemeriksaan objektif mata
Kompikasi
Glaukoma Kongestif
Glaukoma Fakolitik Uveitis Fakotoksik
Penatalaksanaan
Luksasio Anterior Segera keluarkan lensa sebelum TIO meningkat Apabila TIO tinggi, maka diatasi terlebih dahulu, baru lensa dikeluarkan Luksasio Posterior Bila tidak timbul penyulit, tidak perlu penanganan segera, cukup koreksi visusnya Bila timbul penyulit, maka lensa harus segera dikeluarkan
Ilustrasi Kasus
Seorang pasien anak laki-laki berumur 8 tahun datang ke
Muchtar Bukittinggi dengan diagnosis Ruptur Kornea OD, post hecting kornea dengan prolaps vitreus, suspek luksasio lensa posterior
Anamnesa
1.
Keluhan utama mata kanan terkena lenting paku sejak 16 hari sebelum masuk rumah sakit
Anamnesa
2. Riwayat Penyakit Sekarang Mata kanan terkena lenting paku sejak 16 hari sebelum masuk rumah sakit, setelah itu mata memerah. Pasien mengeluhkan adanya bayangan hitam ditengah lapang pandang mata kanan. Pasien kemudian berobat ke RSAM dilakukan jahitan kornea. Pasien dirawat 10 hari, kemudian dirujuk ke RSUP Dr. M. Djamil dengan diagnosis susp luxatio lensa posterior post op.
Anamnesa
3. Riwayat Penyakit Dahulu Tidak ada yang penting
Pemeriksaan Fisik
1. Kedaaan Umum 2. Kesadaran 3. Vital Sign
a. Frekuensi Nadi b. Frekuensi Nafas c. Suhu
4. Status Generalisata
Status Ophtalmicus
OD
Visus tanpa koreksi Visus dengan koreksi 1/300
OS
Refleks Fundus
Supersilia/ Silia Palpebra Superior Palpebra Inferior Aparat Lakrimalis Madarosis(-), trikiasis(-) Edem (-) Edem (-) Normal Madarosis(-), trikiasis(-) Edem (-) Edem (-) Normal
Status Ophtalmicus
OD
Konjungtiva Tarsal Konjungtiva Forniks Konjungtiva Bulbi Papil (-), edem (-) Hiperemis (-) Hiperemis (+)
OS
Papil (-), edem (-) Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Sklera
Kornea COA Iris
Putih
Hecting (+) sentral,tenang Cukup dalam, vitreus (+) Tidak beraturan
Putih
Bening Cukup dalam Coklat, rugae (+)
Status Ophtalmicus
OD
Pupil
Lensa Fundus a. Media b. Papil c. Pembuluh darah d. Retina Perdarahan (-), eksudat() Refleks fovea (+)
OS
Bulat, refleks (+)
Bening Bening Bulat, batas tegas Aa : Vv = 2 : 3
e. Makula
Status Ophtalmicus
OD
Tekanan Bulbus Okuli Gerakan Bulbus Okuli Posisi Bulbus Okuli Normal (P) Bebas ke segala arah Ortho
OS
Normal (P) Bebas ke segala arah Ortho
Diagnosis Kerja
Post Hecting kornea OD dengan Prolapsus Vitreus dan Luksasio lensa posterior
Terapi
C. Tropin 2x1 tetes sehari OD
Floxa 6x1 tetes sehari OD Noncort 4x1 OD
Diskusi
Pasien anak laki-laki umur 8 tahun, dirujuk dari RS
Ahmad Muchtar Bukittinggi dengan diagnosis Post Heacting Kornea OD dengan Prolaps Vitreus + Luxatio Lensa Posterior.
Dari anamnesis, mata kanan terkena lentingan paku,
lalu mata memerah, terdapar bayangan hitam di lapangan pandang, dibawa ke RS A. Muchtar Bukittinggi, dilakukan tindakan operasi, lalu dirawat 10hari
Diskusi
Lalu dirujuk ke RS. Dr. M. Djamil Padang pada tgl 15
Diskusi
Penatalaksanaan pada pasien ini : Mata diistirahatkan (tutup dengan kasa steril) Diberikan floxa untuk mencegah infeksi pada mata Pemberian kortikosteroid untuk mengurangi reaksi inflamasi pada mata kanan Tindakan pembedahan berupa pengangkatan lensa perlu dilakukan bila telah terdapat komplikasi pada mata.
Diskusi
Perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut
untuk mendeteksi adanya komplikasi pada pasien ini, seperti glaukoma dan uveitis.