Anda di halaman 1dari 17

Proses Pembentukan Endapan Mineral Proses pembentukan endapan mineral dapat diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu proses

internal atau endogen dan proses eksternal atau eksogen. Endapan mineral yang berasal dari kegiatan magma atau dipengaruhi oleh faktor endogen disebut dengan endapan mineral primer. Sedangkan endapan endapan mineral yang dipengaruhi faktor eksogen seperti proses weathering, inorganic sedimentasion, dan organic sedimentation disebut dengan endapan sekunder, membentuk endapan plaser, residual, supergene enrichment, evaporasi/presipitasi, mineral-energi minyak!gas bumi dan batubara dan gambut". Proses internal atau endogen pembentukan endapan mineral yaitu meliputi# $. %ristalisasi dan segregrasi magma# %ristalisasi magma merupakan proses utama dari pembentukan batuan vulkanik dan plutonik. &. Hydrothermal# 'arutan hydrothermal ini dipercaya sebagai salah satu fluida pembawa bijih utama yang kemudian terendapkan dalam beberapa fase dan tipe endapan. (. Lateral secretion# erupakan proses dari pembentukan lensa-lensa dan urat kuarsa pada batuan metamorf. ). Metamorphic Processes# umumnya merupakan hasil dari contact dan regional metamorphism. *. Volcanic exhalative (= sedimentary exhalative)+ E,halations dari larutan hydrothermal pada permukaan, yang terjadi pada kondisi bawah permukaan air laut dan umumnya menghasilkan tubuh bijih yang berbentuk stratiform. Proses eksternal atau eksogen pembentukan endapan mineral yaitu meliputi# $. Mechanical Accumulation+ %onsentrasi dari mineral berat dan lepas menjadi endapan placer placer deposit". &. Sedimentary precipitates+ Presipitasi elemen-elemen tertentu pada lingkungan tertentu, dengan atau tanpa bantuan organisme biologi. (. Residual processes# Pelindian leaching" elemen-elemen tertentu pada batuan meninggalkan konsentrasi elemen-elemen yang tidak mobile dalam material sisa. ). Secondary or supergene enrichment+ Pelindian leaching" elemen-elemen tertentu dari bagian atas suatu endapan mineral dan kemudian presipitasi pada kedalaman menghasilkan endapan dengan konsentrasi yang lebih tinggi. Klasifikasi Endapan Mineral -sosiasi kelompok endapan mineral dan batuan masing-masing mempunyai cirri asosiasi komposisi unsure kimia, dapat diklasifikasikan dalam grup tertentu, misalnya# $. Endapan mineral magmatic dicirikan dengan kelompok unsure .r, /i, 0i, .u, 1, ., 2i Segresi"+ 2e, 2, 'i, 3o, 4, P, 5, 6EE, 7, 0h pegmatit"+ 5, .l, Sn, 3o, 4, -u, .u pneumotolitik"+ -l, 8n, 4, 3o, 5e, .u, -u, Sn Skarn"+ .u, Pb, 8n, -u, -g, 5e, .o, 2, 7, /i, Sb, -s, 9g hidrotermal"+ 5e, .u, Pb, 8n, -u E,halative sub marine/kuroko". &. Endapan mineral sedimentasi dicirikan kelompok unsure .u, Pb, 3n, -g, -u Supergen"+ /i, 5e, -l residual, laterit"+ -u, Pt, 0i, .r, gems plaser"+ gypsum evaporit"+ mineral energi# batubara, migas organic"+ lempung, pasir, pebble, gravel, karbonat, feldspar, sirtu klastik"# karbonat kimia, organik". (. Endapan mineral metamorfik dicirikan kelompok unsure -u, 7, 3g, -l, Pb, .u, 8n regional metamorfik"

Proses Pembentukan Mineral

Pengertian Mineral
Dalam mendefinisikan mineral, hingga saat ini masih belum didapatkan kepastian untuk menerangkan pengertian dari mineral tersebut. Karena memang belum didapatkan kesamaan pendapat oleh para ahli tentang hal ini. Namun pada umumnya dikenal dua defenisi mineral, defenisi klasik yang disimpulkan sebelum tahun 1977 dan defenisi kompilasi yang disimpulkan setelah tahun 1977. Menurut defenisi klasik, mineral adalah suatu benda padat anorganik yang terbentuk secara alami, bersifat homogen, yang mempunyai bentuk kristal dan rumus kimia yang tetap. Dan menurut defenisi kompilasi, mineral adalah suatu zat yang terdapat dialam dengan komposisi kimia yang khas, bersifat homogen, memiliki sifat sifat fisik dan umumnya berbentuk kristalin yang mempunyai bentuk geometris tertentu. !al yang membedakan kedua defenisi tersebut adalah pada defenisi klasik, yang termasuk mineral hanyalah benda atau zat padat sa"a. Dan pada defenisi kompilasi, mineral mempunyai ruang limgkup yang lebih luas karena mencakup semua zat yang ada dialam yang memenuhi syarat syarat dalam pengertian tersebut. !al ini salah satunya disebabkan karena ada beberapa bahan yang terbentuk karena penguraian atau perubahan sia sisa tumbuhan dan he#an secara alamiah "uga digolongkan kedalam mineral, seperti batubara, minyak bumi dan tanah diatome. Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui $senya#aan organik biasanya tidak termasuk%. Mineralogi adalah ilmu yang mempela"ari segala sesuatu tentang mineral. Mulai dari pembagian atau penggolongan mineral, pengenalan sifat sifat mineral, pendeskripsian mineral dan semua hal yang berkaitan dengan mineral. &ntuk mempela"ari tentang mineral, tentu harus terlebih dahulu mengetahui sifat sifat yang ada pada mineral tersebut. 'da beberapa sifat mineral, yaitu sifat fisik secara teoritis dan sifat fisik secara determinasi $laboratorium%. (ifat fisik secara teori hanya bisa menggambarkan sebagian dari sifat sifat mineral dan tidak dapat digunakan sebagai pedoman untuk menentukan atau membedakan mineral mineral yang ada, karena hanya terdapat pada sebagian mineral sa"a. 'dapaun sifat sifat mineral secara teori tersebut adalah )

1. Suhu Kohesi (ifat kohesi mineral adalah kemampuan atau daya tarik menarik antar atom pada sebuah mineral. *ada mineral, antar mineral mineral yang se"enis, akan mempunyai daya tarik menarik yang menyebabkan mineral mineral tersebut cenderung akan terkumpul dalam suatu "umlah tertentu dalam suatu daerah. !al ini disebabkan oleh susunan atom atom atau komposisi kimia dalam mineral yang tetap. Daya tarik menarik ini "uga dapat dipengaruhi oleh suhu. (uhu yang mempengaruhi daya tarik menarik atau kohesi ini disebut suhu kohesi. 2. Reaksi Terhadap Cahaya Mineral cenderung akan bereaksi terhadap cahaya yang dating atau dikenai padanya. +eaksi ini pada umumnya dapat terlihat oleh mata kita. Namun, sifat ini tidak dapat di"adikan penentu untuk membedakan mineral. Karena kecenderungan timbulnya reaksi yang sama pada mineral minera bila terkena cahaya. +eaksi reaksi yang ter"adi pada mineral akan menimbulkan atau menampakkan sifat fisik mineral secara determinasi seperti #arna, gores, kilap, transparansi dan perputaran #arna. 3. Perawakan Kristal *era#akan kristal pada mineral diartikan sebagai kenampakkan sekelompok mineral yang sama yang tumbuh secara tidak sempurna karena ada gangguan dari sumber utama mineral maupun gangguan dari lingkungan tempat ter"adinya mineral, sehingga mineral tidak terbentuk dengan sempurna yang menyebabkan ada perbedaan bentuk dan ukuran mineral. Kenampakkan tersebut sering disebut sebagai struktur mineral. 4. Sifat Kelistrikan (ifat kelistrikan pada mineral adalah kemampuan mineral untuk menerima dan "uga meneruskan aliran listrik yang dikenakan padanya. *ada mineral hanya ada dua "enis sifat kelistrikan. ,aitu, yang dapat menghantarkan listrik $konduktor% dan yang tidak dapat menghantarkan listrik $isolator%. 5. Sifat Radioaktivitas (ifat +adioakti-itas mineral tercermin dari unsur unsur kimia yang ada dalam mineral tersebut yang unsure unsur tersebut dapat mengeluarkan sinar sinar ., /, dan 0. 'da mineral mineral unsure unsur yang dapat bersifat radioaktisepertiUranium$ %,Radium$Ra%,Thorium$Th%,Plumbum$P!%,Vanadium$"% dan Kalium$K%.1iasanya, mineral mineral yang bersifat radioakti- di"umpai dalam mineral mineral ikutan atau mineral mineral yang terbetas "umlahnya.

Kegunaan dari mineral mineral radioakti- adalah dapat digunakan sebagai sumber energi dan dapat "uga digunakan untuk mengukur #aktu 2eologi dengan cara menghitung #aktu paruhnya $half time%. #. $e%ala &'isi Cahaya 2e"ala emisi cahaya adalah ge"ala sumber cahaya yang dihasilkan dalam proses proses tertentu. Misalnya, proses radiasi dan keluarnya sinar &ltra-iolet. Mineral *hospor yang pada #aktu malam mengeluarkan cahaya adalah contoh emisi cahaya yang terus menerus, demikian "uga halnya yang ter"adi pada mineral +adium$+a%. 3ahaya tersebut merupakan gelombang cahaya yang dikeluarkan oleh mineral, dimana pan"ang gelombang cahaya tersebut lebih pan"ang daripada gelombang cahaya biasa. !anya ada beberapa mineral yang dapat menimbulkan emisi cahaya seperti *hospor, +adium dan 4louride. (. )au dan Rasa 1au pada mineral dapat diamati "ika bentuk fisik mineral tersebut dapat diubah men"adi gas. 5enis "enis bau mineral adalah) 1au (ulforous adalah bau yang seperti bau (ulfur$(%. 1au 1ituminous adalah bau yang seperti 6er 1au 'rgillerous adalah bau seperti lempung$tanah%. (eperti halnya bau, rasa pada mineral hanya dapat diamati "ika bentuk fisik mineral diubah men"adi cair. 1erikut adalah "enis "enis rasa pada mineral ) +asa (aline atau rasa seperti garam$asin%. +asa 'lkaline atau rasa seperti logam atau soda. +asa 7itter atau rasa pahit. (etiap mineral yang dapat membesar tanpa gangguan akan memperkembangkan bentuk kristalnya yang khas, yaitu suatu #a"ah lahiriah yang dihasilkan struktur kristalen $bentuk kristal%. 'da mineral dalam keadaan Amorf, yang artinya tak mempunyai bangunan dan susunan kristal sendiri $misalnya kaca 8 opal%. 6iap tiap pengkristalan akan makin bagus hasilnya "ika berlangsungnya proses itu makin tenang dan lambat. Proses Pe'!entukan *ineral *roses pembentukan mineral mineral baik yang memiliki nilai ekonomis, maupun yang tidak bernilai ekonomis sangat perlu diketahui dan dipela"ari mengenai proses pembentukan, keterdapatan serta pemanfaatan dari mineral mineral tersebut. Mineral yang bersifat ekonomis dapat diketahui

bagaimana keberadaannya dan keterdapatannya dengan memperhatikan asosiasi mineralnya yang biasanya tidak bernilai ekonomis. Dari beberapa proses eksplorasi, penyelidikan, pencarian endapan mineral, dapat diketahui bah#a keberadaan suatu mineral tidak terlepas dari beberapa faktor yang sangat berpengaruh, antara lain banyaknya dan distribusi unsur unsur kimia, aspek biologis dan fisika. (ecara umum, proses pembentukan mineral, baik "enis logam maupun non logam dapat terbentuk karena proses mineralisasi yang diakibatkan oleh akti-itas magma, dan mineral ekonomis selain karena akti-itas magma, "uga dapat dihasilkan dari proses alterasi, yaitu mineral hasil ubahan dari mineral yang telah ada karena suatu faktor. *ada proses pembentukan mineral baik secara mineralisasi dan alterasi tidak terlepas dari faktor faktor tertentu yang selan"utnya akan dibahas lebih detail untuk setiap "enis pembentukan mineral. 'dapun menurut M. Bateman, maka proses pembentukan mineral dapat dibagi atas beberapa proses yang menghasilkan "enis mineral tertentu, baik yang bernilai ekonomis maupun mineral yang hanya bersifat sebagai gangue mineral. 1. Proses *a+'atis *roses ini sebagian besar berasal dari magma primer yang bersifat ultra basa, lalu mengalami pendinginan dan pembekuan membentuk mineral mineral silikat dan bi"ih. *ada temperatur tinggi $9:;;<3% stadium li=uido magmatis mulai membentuk mineral mineral, baik logam maupun non logam. 'sosiasi mineral yang terbentuk sesuai dengan temperatur pendinginan saat itu. *roses magmatis ini dapat dibagi men"adi dua "enis, yaitu ) 1. &arly 'a+'atis, yang terbagi atas) Disseminated, contohnya >ntan Segregasi, contohnya Crhomite Injeksi, 3ontohnya Kiruna ?. Late magmatis, yang terbagi atas) Residual liquid segregation, contohnya magmatis Taberg Residual liquid inje!tion, contohnya magmatis Adironda!k Immis!ible liquid segregation, contohnya sulfide Insi"#a Immis!ible liquid inje!tion, contohnya Vla!kfontein

2. Proses Pe+'atis'e (etelah proses pembentukan magmatis, larutan sisa magma $larutan pegmatisme% yang terdiri dari cairan dan gas. (tadium endapan ini berkisar antara :;;<3 sampai @A;<3 berupa larutan magma sisa. 'sosiasi batuan umumnya 2ranit. 3. Proses Pneu'atolisis (etelah temperatur mulai turun, antara AA; @A;<3, akumulasi gas mulai membentuk "ebakan pneumatolisis dan tinggal larutan sisa magma makin encer. &nsur -olatile akan bergerak menerobos batuan beku yang telah ada dan batuan samping disekitarnya, kemudian akan membentuk mineral baik karena proses sublimasi maupun karena reaksi unsur -olatile tersebut dengan batuan batuan yang diterobosnya sehingga terbentuk endapan mineral yang disebut mineral$neumatolitis% 4. Proses ,ydroter'al Merupakan proses pembentuk mineral yang ter"adi oleh pengaruh temperatur dan tekanan yang sangat rendah, dan larutan magma yang terbentuk sebelumnya. (ecara garis besar, endapan mineral hydrothermal dapat dibagi atas ) 1. &ndapan hipoter'al, ciri cirinya adalah ) 6ekanan dan temperatur pembekuan relatif tinggi. Bndapan berupa urat urat dan korok yang berasosiasi dengan intrusi dengan kedalaman yang besar. 'sosiasi mineral berupa sulfides, misalnya *yrite, 3alcopyrite, 2alena dan (palerite serta oksida besi. *ada intrusi 2ranit sering berupa endapan logam 'u, *b, (n, 7 dan C. ?. &ndapan 'esoter'al, yang ciri cirinya ) 6ekanan dan temperatur yang berpengaruh lebih rendah daripada endapan hipotermal. Bndapannya berasosiasi dengan batuan beku asam basa dan dekat dengan permukaan bumi. 6ekstur akibat D!a&it' fillingE "elas terlihat, sekalipun sering mengalami proses penggantian antara lain berupa D!rustifi!ationE dan DbandingE. 'sosiasi mineralnya berupa sulfide, misalnya 'u, 3u, 'g, (b dan Fksida (n.

*roses pengayaan sering ter"adi. G. &ndapan epiter'al, ciri cirinya sebagai berikut ) 6ekanan dan temperatur yang berpengaruh paling rendah. 6ekstur penggantian tidak luas $"arang ter"adi%. Bndapan bisa dekat atau pada permukaan bumi. Kebanyakan teksturnya berlapis atau berupa $fissure(&ein%. (truktur khas yang sering ter"adi adalah D!o!kade stru!tureE. 'sosiasi mineral logamnya berupa 'u dan 'g dengan mineral D gangueE nya berupa Kalsite dan Ceolit disamping Kuarsa. 'dapun bentuk bentuk endapan mineral dapat di"umpai sebagai proses endapan hidrotermal adalah sebagai Ca&it' filling. Ca&it' filling adalah proses mineralisasi berupa pengisian ruang ruang bukaan $rongga% dalam batuan yang terdiri atas mineral mineral yang diendapkan dari larutan pada bukaan bukaan batuan, yang berupa )issure(&ein, Shear("one de$osits, Sto!k#orks, *adder( &ein, Saddle(reefs, Tension !ra!k filling, +re!ia filling $-ulkanik, tektonik dan !olla$se%,Solution !a&it' filling ,!a&es dan Channels-, .ash(&ein, Pore( s$a!e filling, Vessi!uler fillings% 5. Proses Repla-e'ent .*etaso'ati- repla-e'ent/ 'dalah prsoses dalam pembentukan endapan endapan mineral epigenetic yang didominasi oleh pembentukan endapan endapan hipotermal, mesotermal dan sangat penting dalam grup epitermal. Mineral mineral bi"ih pada endapan metasomatic kontak telah dibentuk oleh proses ini, dimana proses ini dikontrol oleh pengayaan unsur unsur sulfide dan dominasi pada formasi unsur unsur endapan mineral lainnya. +eplacement diartikan sebagai proses dari larutan yang sangat penting berupa pelarutan kapiler dan pengendapan yang ter"adi secara serentak dimana ter"adi penggantian suatu mineral atau lebih men"adi mineral mineral baru yang lain. 'tau dapat "uga diartikan bah#a penggantian mineral membutuhkan ion yang tidak mempunyai ion secara umum dengan zat kimia yang digantikan. *enggantian mineral yang diba#a dalam larutan dan zat kimia yang diba#a keluar oleh larutan dan merupakan kontak terbuka yang terbagi atas ) Massi-e, Hode fissure, dan Disseminated. #. Proses Sedi'enter 6erbagi atas endapan besi, mangan, phosphate, nikel dan lain sebagainya.

(. Proses &vaporasi 6erdiri dari e-aporasi laut, danau dan air tanah. 0. Konsentrasi Residu dan *ekanik 6erdiri atas ) Konsentrasi +esidu berupa endapan residu mangan, besi, bauIite dan lain lain. Konsentrasi dan eolian% 1. Super+en enri-h'ent 12. *eta'orfis'e 6erbagi atas metamorfisme. endapan endapan termetamorfiskan dan endapan Mekanik $endapan $la!er%, berupa sungai, pantai, allu-ial

Mineral Pembentuk Batuan


Mineral mineral pembentuk batuan dapat dibedakan atas ) 1. 3elsi- 'ineral, tersusun dari mineral mineral yang ber#arna terang dan cerah serta mempunyai berat "enis kecil atau ringan. 3ontoh ) Juartz, 4eldspar dan 4eldspatoid ?. *afi- 'ineral, tersusun dari mineral mineral yang ber#arna gelap dan mempunyai berat "enis besar atau berat. 3ontoh ) Fli-in, 'mphibole dan *iroksin. Mineral Felsic (Mineral Terang) 4. 5uart6 .Kuarsa/ Mineral kuarsa memiliki sistem kristal heIagonal $prisma, bipyramid dan kombinasinya. +umus kimia tau komposisi kimia dari kuarsa adalah (iF ?. berat "enis dari mineral ini adalah ?,:A dengan tingkat kekerasan $!% bernilai 7. 7arna pada kuarsa dapat "ernih atau keruh bila terdapat bersama feldspar, sering terdapat inklusi dari gas, cairan atau mineral pengotor didalamnya, yang merupakan unsur pengotor dan sangat mempengaruhi #arna pada kuarsa, sehingga dari #arna yang ditun"ukkan dapat diperkirakan kemurnian kuarsa tersebut. 6idak terdapat belahan pada kuarsa. Dan kuarsa "uga banyak digunakan dalam industri, khususnya yang berkaitan dengan gelas $kaca%.

Kuarsa atau kadang disebut D silikaE. 'dalah satu satunya mineral pembentuk batuan yang terdiri dari persenya#aan silikon dan oksigen. &mumnya muncul dengan #arna seperti asap atau D smook'E, disebut "uga Dsmook' quart"E. Kadang kadang "uga dengan #arna ungu atau merah lembayung $-iolet%. Nama kuarsa yang demikian disebut D ameth'stE, merah massip atau merah muda, kuning hingga coklat. 7arna yang bermacam macam ini disebabkan karena adanya unsur unsur lain yang tidak bersih. ). 3eldspar 4eldspar dapat digolongkan kedalam dua golongan besar, yaitu ) 1. 4lkali feldspar yang terdiri dari orthoklas, mikroklin, sanidine, anorthoklas, pertite, dan antipertite. ?. Pla+ioklas feldspar yang terdiri dari albite, oligoklas, andesine, labradorit, byto#nite dan anorthite $calsic%. *ada praktikum yang dilakukan dengan cara megaskopis $tanpa alat bantu%, feldspar ini hanya dapat dibedakan men"adi 'lkali feldspar $dominasi Frthoklas% dan *lagioklas. 7rtho-lase .Potassiu' feldspar/ Frthoklas adalah anggota dari mineral feldspar. Frthoklas $ Potassium felds$ars% adalah mineral silicate yang mengandung unsur Kalium dan bentuk kristalnya prismatik, umumnya ber#arna merah daging hingga putih. +umus kimia atau komposisi kimia Frthoklas ini adalah Ka>(i GFK. 1erat "enis mineral ini adalah ?,: dengan kekerasan :. (istem kristalnya adalah monoklin, mempunyai kilap kaca, dan pera#akan yang membutir. Frthoklas ini digunakan sebagai bahan baku dalam industri keramik. Pla+ioklas feldspar Mineral *lagioclase adalah anggota dari kelompok mineral feldspar. Mineral ini mengandung unsur 3alsium atau Natrium. Kristal feldspar berbentuk prismatik, umumnya ber#arna putih hingga abu abu, kilap gelas. *lagioklas yang mengandung Natrium dikenal dengan mineral 'lbite, sedangkan yang mengandung 3a disebut 'n orthite. (istem kristal dari plagioklas ini adalah triklin dengan berat "enis ?,?: ?,7:. plagioklas ini mempunyai nilai kekerasan : dan mempunyai belahan berbentuk kembaran. Komposisi kimia dari mineral ini adalah Na3a'l?(iGFK.

C. 3eldspatoid Mineral feldspatoiid ini "uga disebut sebagai pengganti feldspar, dikarenakan mineral ini terbentuk bila dalam sebuah batuan tidak cukup terdapat (iF?. 1ila dalam suatu batuan terdapat (iF ? $kuarsa% bebas, maka yang akan terbentuk adalah feldspar dan tidak akan terbentuk feldspatoid. Mineral mineral yang termasuk feldspatoid adalah ne$heline, leusite, sodalite, s!a$olite, !ar!rinite dan anal!ite. Namun yang umunya dapat ditemukan hanyalah nepheline dan leucite. 8epheline .K8a4l2Si274/ Nepheline adalah sebuah mineral yang termasuk dalam sistem kristal heIagonal, #alaupun bentuknya "arang di"umpai, umumnya massif dan fine grain. 7arna dari mineral ini adalah putih kekuningan sampai abu abu kemerahan. Nilai kekerasan nepheline adalah A,A sampai dengan : dengan berat "enis $(2% ?,AA sampai ?,:A. Kilap pada nepheline adalah kilap kaca, namun ada "uga yang memiliki kilap minyak. 1elahan permukaannya berbentuk prisma yang terdapat dalam kristal kristal besar. Nepheline sering ditemukan dalam bentuk DdikeE pada batuan beku. 9eu-ite .Ka:Si270/ Mineral leucite termasuk dalam system isometric dalam bentuk umumnya adalah trapezohedron. Heucite ini memiliki bentuk kecil dan halus, dan terkenal dengan nama fine grain matriI. Nilai kekerasan pada mineral leucite ini adalah A,A sampai dengan : dan nilai berat "enis ?,@A sampai dengan ?,A. #arna leucite umumnya adalah putih keabu abuan. Mineral Mafic (Mineral Gelap) 4. 7livine ..*+;3e/2Si74/ Fli-ine adalah kelompok mineral silikat yang tersusun dari unsur besi $4e% dan magnesium $Mg%. Mineral oli-ine ber#arna hi"au, dengan kilap gelas, terbentuk pada temperatur yang tinggi. Mineral ini umumnya di"umpai pada batuan basalt dan ultramafic. 1atuan yang keseluruhan mineralnya terdiri dari mineral oli-ine dikenal dengan batuan Dunite. Fli-ine kadang kadang "uga disebut crysoline. Fli-ine mempunyai kenampakan kilap kaca dan nilai kekerasan$!% A,A 7,;. mineral ini memiliki berat "enis $(2% G,?7 @,?7. *ada umumnya oli-ine ditemukan pada batuan beku basa seperti gabbro, basalt, peridotite dan dunite.

). Piroksin *iroksin merupakan kelompok mineral silikat yang kompleks dan memiliki hubungan erat dalam struktur kristal, sifat sifat fisik dan komposisi kimia #alaupun mereka mengkristal dalam dua sistem yang berbeda, yaitu orthorhombic dan monoklin. (ecara struktur, piroksin terdiri dari mata rantai yang tidak ada habisnya dan tetrahedral (iF @ yang diikat bersama sama secara lateral oleh ion ion logam Mg dan 3a yang berikatan dengan oksigen, dan tidak berikatan langsung dengan silicon. Komposisi kimia piroksin secara umum adalah 7 1 p$L,,%1MpC?F:. Dimana symbol 7, L, , dan C menun"ukkan unsur dengan "ari "ari atom yang sama. 7 N Na, 3a L N Mg, 4e, Hi, Ma , N 'l, 4e, 6i C N (id an 'l dalam "umlah kecil

1entuk kristal piroksin adalah prismatic dengan belahan spesifik. Dalam batuan beku -ulkanik, piroksin adalah 'ugote 3alcio rendah atau *igionite, sedang dalam batuan plutonik, piroksin adalah 'ugite. C. 4'phi!ole .,or!lende/ 'mphibole adalah kelompok mineral silikat yang berbentuk prismatik atau kristal yang menyerupai "arum. Mineral amphibole umumnya mengandung besi $4e%, Magnesium $Mg%, Kalsium $3a%, dan 'lumunium $'l%, (ilika $(i%, dan Fksigen $F%. !ornblende tampak ber#arna hi"au tua kehitaman. Mineral ini banyak di"umpai pada berbagai "enis batuan beku dan batuan metamorf. <. *i-a Mica adalah kelompok mineral silicate minerals dengan komposisi yang ber-ariasi, dari potassium $K%, magnesium $Mg%, iron $4e%, aluminum $'l% , silicon $(i% dan air $!?F%. (truktur mika adalah tipe tetrahedron dalam lembar lembar. 6iap (iF@ mempunyai tiga oksigen dan satu oksigen bebas., sehingga komposisi dan -alensinya di#akili oleh $(i@F1;%O@. +umus umum mika dapat ditulis ) 7$L,%? GC@F1;%F!4%? dimana 7 N K $Na dalam *aragonite mineral yang sangat baik pada sekiot%. L,, N 'l, Hi, Mg, 4e C N 'i, 'l. http)PP"hem9;.blogspot.comP?;1GP;:Pproses pembentukan mineral.html

Proses Pembentukan Mineral dalam Tanah


Posted by -lpha8ero :n ;$#&; 3ineral tanah adalah mineral yang terkandung di dalam tanah dan merupakan salah satu bahan utama penyusun tanah. 3ineral dalam tanah berasal dari pelapukan fisik dan kimia dari batuan yang merupakan bahan induk tanah, rekristalisasi dari senyawa-senyawa hasil pelapukan lainnya atau pelapukan alterasi" dari mineral primer dan sekunder yang ada.

3ineral mempunyai peran yang sangat penting dalam suatu tanah, antara lain sebagai indikator cadangan sumber hara dalam tanah dan indikator muatan tanah beserta lingkungan pembentukannya. <enis mineral tanah secara garis besar dapat dibedakan atas mineral primer dan mineral sekunder.

3=/E6-' P6=3E6 3ineral primer adalah mineral tanah yang umumnya mempunyai ukuran butir fraksi pasir & > ;,;* mm". .ontoh dari mineral primer yang banyak terdapat di =ndonesia beserta sumbernya disajikan dalam 0abel $.

-nalisis jenis dan jumlah mineral primer dilakukan di laboratorium mineral dengan bantuan alat mikroskop polarisasi. Pekerjaan analisis mineral primer dilaksanakan dalam dua tahapan, yaitu pemisahan fraksi pasir dan identifikasi jenis mineral.

Pemisahan 5raksi Pasir

Prinsip dasar pemisahan fraksi pasir adalah menghilangkan material penyemen yang menyelimuti atau menyemen butir-butir pasir dan memisahkan butir mineral berukuran fraksi pasir dari fraksi debu dan liat. 3aterial yang menyeliputi butir pasir dalam tanah umumnya berupa bahan organik. /amun pada beberapa jenis tanah, material penyeliput tersebut selain oleh bahan organik, juga oleh besi pada tanah merah" dan oleh karbonat pada tanah kapur". 2ahan organik dihilangkan dengan hidrogen peroksida 9&:&" besi dengan sodium dithionit /a&S&:)" dan karbonat dengan .hlorida 9.l". Setelah butir mineral terlepas dilakukan pemisahan fraksi pasir dengan menggunakan ayakan yang berukuran $-;,;* mm. <enis analisis mineral primer yang biasa dilaksanakan adalah fraksi berat, fraksi ringan, dan fraksi total. 7ntuk analisis mineral pasir fraksi berat, terlebih dahulu harus dipisahkan antara pasir fraksi berat dengan fraksi ringan. ?ang tergolong dalam mineral pasir fraksi berat adalah mineral pasir yang tenggelam dalam larutan bromoform dengan 2< &,@A. 7ntuk analisis mineral pasir fraksi total, hasil pengayakan bisa langsung diperiksa. =ndentifikasi mineral pasir 7ntuk keperluan identifikasi jenis mineral pasir, diperlukan lempeng kaca berukuran &,* cm , * cm, cairan nitro bensol, dan mikroskop polarisasi. 2utir pasir ditebarkan di atas lempeng kaca hingga merata kemudian ditetesi nitro bensol dan diaduk sampai tidak ada pasir yang mengambang. 'empeng kaca di taruh di mikroskop dan mulai diamati Bambar $". Cengan mikroskop polarisasi Pengamatan dilakukan mengikuti metode Dline countingD artinya hanya mineral pasir yang terletak pada garis horiEontal pada bidang pandang mikroskop yang dihitung. 7ntuk analisis rutin penghitungan dilakukan hingga $;; butir, tapi untuk keperluan penelitian yang lebih detail, penghitungan dapat dilakukan hingga (;; butir. 3=/E6-' SE%7/CE6 ?ang dimaksud dengan mineral sekunder atau mineral liat adalah mineral-mineral hasil pembentukan baru atau hasil pelapukan mineral primer yang terjadi selama proses pembentukan tanah yang komposisi maupun strukturnya sudah berbeda dengan mineral yang terlapuk. <enis mineral ini berukuran halus F&G", sehingga untuk identifikasinya digunakan alat H6C.

.ontoh dari mineral sekunder yang banyak terdapat di =ndonesia disajikan pada 0abel &.

Pemisahan Fraksi Liat

Prinsip dasar pemisahan fraksi liat adalah menghilangkan bahan penyeliput dan penyemen, serta memisahkan fraksi liat dari fraksi debu dan pasir. Calam proses pemisahan fraksi ini dapat digunakan contoh yang sama dengan contoh yang digunakan untuk analisis fraksi pasir, sehingga proses destruksi bahan organik, besi, dan karbonat bisa dilakukan sekaligus.Pemisahan fraksi liat dilakukan dengan cara yang sama seperti pemisahan fraksi untuk tekstur yaitu dengan cara pengendapan yang didasarkan pada hukum Stoke.

Identifikasi Mineral Liat

=dentifikasi mineral liat dilakukan dengan bantuan alat difraktometer sinar H H6C". 0erlebih dahulu dibuat preparatnya dengan mengendapkan fraksi liat pada lempeng kramik, setelah siap, preparat tersebut dijenuhkan dengan 3g&I, 3g&I I glycerol, %I dan %I dipanaskan pada suhu **;o. selama $ jam Bambar &".

Prinsip analisis dengan H6C adalah merekam dan memvisualisasikan pantulan sinar H dari kisikisi kristal dalam bentuk grafik. Brafik tersebut kemudian dianalisis, terdiri atas mineral liat apa saja dan relatif komposisinya.-nalisis mineral liat juga dapat dilakukan dengan contoh berupa serbuk halus powder". -nalisis ini biasanya dilakukan untuk menganalisis pupuk, mineral standar, atau mineral primer yang sulit diidentifikasi dengan mikroskop.

Klasifikasi Endapan Mineral

Calam kuliah Endapan 3ineral untuk mahasiswa tingkat akhir <urusan 0eknik Beologi biasanya diperkenalkan klasifikasi endapan mineral menurut 'indgren $J((", yang terdiri atas epitermal, mesotermal, dan hipotermal. Pembagian ini

didasarkan atas kontras suhu dan kedalaman pembentukan endapan ini. /amun, pada perkembangan selanjutnya dua dari tiga istilah tersebut sangat jarang digunakan, bahkan istilah hipotermal yang dulu diperuntukkan pada endapan yang terbentuk pada lingkungan yang dalam (-$* km" dengan suhu K(;;-L;;o. tidak pernah lagi digunakan. :rang lebih mudah memahami istilah sistem porfiri dibandingkan hipotermal. 9al ini didasarkan atas karakteristik tekstur dan proses pembentukannya. 2agimana dengan istilah mesotermalM -pakah begitu suhu pembentukan mineral mencapai/melebihi (;;o. suatu endapan bisa dikelompokkan ke dalam mesotermal, seperti pada presentasi di =-B= /ovember &;;A yang laluM 3enurut 'indgren $J((", endapan mesotermal terbentuk pada kedalaman sedang $,&-),* km" dengan kisaran suhu &;;-(;;o.. /amun, pada perkembangan modern, istilah mesotermal lebih difokuskan pada mineralisasi yang berhubungan dengan proses orogenesa orogenic gold", seperti Eear Eone, metamorphic lode, orogenic, atau greenstone belt. <adi, endapan mesotermal difokuskan pada endapan logam emas" yang berasosiasi dengan proses pembentukan batuan metamorfik. <adi kalau dilihat dari suhu pembentukannya, memang endapan mesotermal pasti di antara &;;-(;;o. bahkan lebih dari (;;o.. 3eskipun demikian, mineralisasi yang masih berhubungan dengan sistem porfiri, mendekati (;;-an deg masih dianggap sebagai endapan epitermal, jadi bukan termasuk mesotermal. Sebenarnya, faktor suhu ini akan berhubungan dengan logam apa yang akan terdeposisi dan ligan apa yang akan mengantarkan logam pada tempat pengendapannya. Penelitian terhadap suhu pembentukan saat ini tidak menjadi pusat perhatian dalam endapan logam, tetapi lebih ditekankan kepada mekanisme pengangkutan jenis larutan dan ligan" dan sumber larutan pembentuk endapan itu sendiri isotop stabil". 2agaimana ciri-ciri endapan mesotermal atau yang lebih dikenal dengan istilah shear Eone, lode atau orogenicM Endapan mesotermal terbentuk oleh hasil ekstraksi logam dari batuan pembawanya, misalnya batuan pelitik lempung, lanau" atau basalt pada proses pembentukan pegunungan orogenesa". Ekstraksi logam khususnya emas dikontrol oleh penyangga karbon dioksida diistilahkan sebagai sekresi metamorfik". <adi, kalau kita mendapatkan conto urat kuarsa dan dianalisis inklusi fluidanya akan diperoleh inklusi yang kaya akan .:&.

Proses Pembentukan

3inyak dan gas dihasilkan dari pembusukan organisma, kebanyakannya tumbuhan laut terutama ganggang dan tumbuhan sejenis" dan juga binatang kecil seperti ikan, yang terkubur dalam lumpur yang berubah menjadi bebatuan. Proses pemanasan dan tekanan di lapisan-lapisan bumi membantu proses terjadinya minyak dan gas bumi. .airan dan gas yang membusuk berpindah dari lokasi awal dan terperangkap pada struktur tertentu. 'okasi awalnya sendiri telah mengeras, setelah lumpur itu berubah menjadi bebatuan.

3inyak dan gas berpindah dari lokasi yang lebih dalam menuju bebatuan yang cocok. 0empat ini biasanya berupa bebatuan-pasir yang berporos berlubanglubang kecil" atau juga batu kapur dan patahan yang terbentuk dari aktifitas gunung berapi bisa berpeluang menyimpan minyak. ?ang paling penting adalah bebatuan tempat tersimpannya minyak ini, paling tidak bagian atasnya, tertutup lapisan bebatuan kedap. 3inyak dan gas ini biasanya berada dalam tekanan dan akan keluar ke permukaan bumi, apakah dikarenakan pergerakan alami sebagian lapisan permukaan bumi atau dengan penetrasi pengeboran. 2ila tekanan cukup tinggi, maka minyak dan gas akan keluar ke permukaan dengan sendirinya, tetapi jika tekanan tak cukup maka diperlukan pompa untuk mengeluarkannya.

Proses Eksplorasi: Pemetaan Lineaments, Lithologic dan

eo!botanic

Eksplorasi sumber minyak dimulai dengan pencarian karakteristik pada permukaan bumi yang menggambarkan lokasi deposit. Pemetaan kondisi permukaan bumi diawali dengan pemetaan umum reconnaissance", dan apabila ada indikasi tersimpannya mineral, dimulailah pemetaan detil. %edua pemetaan ini membutuhkan kerja validasi lapangan, akan tetapi kerja pemetaan ini sering lebih mudah jika dibantu foto udara atau citra satelit. Setelah proses pemetaan, kerja eksplorasi lebih intensif pada metoda-metoda geo-fisika, terutama seismik, yang dapat memetakan konstruksi bawah permukaan bumi secara (-dimensi untuk menemukan lokasi deposit secara tepat. %emudian dilakukan uji pengeboran. Eksplorasi minyak dan gas bumi selalu bergantung pada peta permukaan bumi dan peta jenis-jenis bebatuan serta struktur-struktur yang memberi petunjuk akan kondisi di bawah permukaan bumi dengan yang cocok untuk terjadinya akumulasi minyak dan gas. 6emote sensing berpotensi dalam penentuan lokasi deposit mineral ini melalui pemetaan lineaments. 'ineaments adalah penampakan garis dalam skala regional sebagai akibat sifat geo-morfologis seperti alur air, lereng, garis pegunungan, dan sifat menonjol lain yang menampak dalam bentuk EonaEona patahan. Cengan menggunakan citra satelit gambaran keruangan alur air misalnya dapat dilihat dalam skala luas, sehingga kemungkinan mencari relasi keruangan untuk lokasi deposit mineral lebih besar. Pemetaan lineament walaupun dapat dilakukan secara monoskopik menggunakan satu citra", tetapi akan lebih produktif jika digabungkan dengan pemetaan lithologic atau pemetaan unit-unit bebatuan yang dilakukan secara stereoskopik yang dapat mendeteksi ketinggian, karena dilakukan pada dua buah citra stereo". %alangan ahli geologi meyakini bahwa refleksi gelombang elektromagnetik pada kisaran $,L sampai &,& mikrometer N$;-L meter" atau pada spektrum pertengahan infra-merah $,( OP(,; mikrometer" sangat cocok untuk eksplorasi mineral dan pemetaan lithologic. %eberhasilan pemetaan ini bergantung pada bentuk topografi dan karakteristik spektral sebagaimana diamati citra satelit. 7ntuk kawasan yang dipenuhi tumbuhan, mesti dilakukan pendekatan geo-botanic, yaitu pengetahuan tentang hubungan antara jenis tetumbuhan dengan kebutuhan nutrisi serta air pada tanah

tempat tumbuhan ini tumbuh. Cengan demikian distribusi tetumbuhan pun dapat menjadi indikator dalam mendeteksi komposisi tanah dan material bebatuan di bawahnya. =nterpretasi citra dalam menemukan garis-garis patahan geologis memang membutuhkan keahlian tersendiri. <ika hanya mengandalkan lineaments, maka beberapa riset menunjukkan cukup banyak perbedaan interpretasi. %arenannya data garis ini dikorelasikan dengan karakteristik lain yang tertangkap sensor remote sensing, yaitu jenis bebatuan, yang merupakan cerminan mineralisasi permukaan bumi. Studi tentang jenis bebatuan dan respon spektral sangat membantu pencarian permukaan di mana deposit mineral tersimpan. http#//tambangunp.blogspot.com/&;$(/;)/proses-pembentukan-mineral-dalamtanah.html

Anda mungkin juga menyukai