100%(2)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (2 suara)
479 tayangan2 halaman
Radang akut menyebabkan perubahan vaskular untuk memfasilitasi migrasi leukosit ke area cedera. Perubahan ini meliputi: (1) dilatasi arteriol yang meningkatkan aliran darah, (2) peningkatan permeabilitas pembuluh darah yang menyebabkan ekstrusi cairan dan sel darah putih (eksudasi), dan (3) penumpukan eksudat yang mengandung protein dan sel darah putih di area cedera.
Radang akut menyebabkan perubahan vaskular untuk memfasilitasi migrasi leukosit ke area cedera. Perubahan ini meliputi: (1) dilatasi arteriol yang meningkatkan aliran darah, (2) peningkatan permeabilitas pembuluh darah yang menyebabkan ekstrusi cairan dan sel darah putih (eksudasi), dan (3) penumpukan eksudat yang mengandung protein dan sel darah putih di area cedera.
Radang akut menyebabkan perubahan vaskular untuk memfasilitasi migrasi leukosit ke area cedera. Perubahan ini meliputi: (1) dilatasi arteriol yang meningkatkan aliran darah, (2) peningkatan permeabilitas pembuluh darah yang menyebabkan ekstrusi cairan dan sel darah putih (eksudasi), dan (3) penumpukan eksudat yang mengandung protein dan sel darah putih di area cedera.
Radang merupakan respons protektif setempat yang ditimbulkan oleh cedera
atau kerusakan jaringan, yang berfungsi menghancurkan, mengurangi, atau mengurung (sekuestrasi) baik agen pencedera maupun jaringan yang cedera itu (kumala et al., 1998). Apabila jaringan cedera misalnya karena terbakar,teriris atau karena infeksi kuman, maka pada jaringan ini akan terjadi rangkaian reaksi yang memusnahkan agen yang membahayakan jaringan atau yang mencegah agen menyebar lebih luas. Reaksi reaksi ini kemudian juga menyebabkan jaringan yang cedera diperbaiki atau diganti dengan jaringan baru. Rangkaian reaksi ini disebut radang (Rukmono, 19!"). Radang akut adalah respon yang cepat dan segera terhadap cedera yang didesain untuk mengirimakan leukosit ke daerah cedera. #eukosit membersihkan berbagai mikroba yang mengin$asi dan memulai proses pembongkaran jaringan nekrotik. %erdapat & komponen utama dalam proses radang akut, yaitu ' (erubahan penampang (perubahan $ascular) dan structural dari pembuluh darah. )migrasi dan leukosit (perubahan selular). (erubahan penampang pembuluh darah akan mengakibatkan meningkatnya aliran darah dan terjadinya perubahan structural pada pembuluh darah mikro akan memungkinkan protein plasma dan leukosit meninggalkan sirkulasi darah. #eukosit yang berasal dari mikrosirkulasi akan melakukan emigrasi dan selanjutnya berakumulasi di lokasi cedera (*itchell + ,otran, &--"). Perubahan aliran darah .egera setelah jejas, terjadi dilatasi (pelebaran) arteriol local yang mungkin didahului oleh $asokonstriksi singkat dan sementara (beberapa detik). /al ini mengakibatkan peningkatan aliran darah dan penyumbatan local (hiperemia) pada aliran darah selanjutnya. (elebaran pembuluh darah ini merupakan penyebab timbulnya 0arna merah (eritema) dan hangat yang secara khas terlihat pada inflamasi akut (*itchel + ,otran, &--"). .fingter prakapiler membuka dengan akibat aliran darah dalam kapiler yang telah berfungsi meningkat dan juga dibukanya anyaman kapiler yang sebelumnya inaktif. Akibatnya anyaman $enular pasca kapiler melebar dan diisi darah yang mengalir deras. 1engan demikian, mikro$askular pada lokasi jejas melebar dan berisi darah terbendung (Robbins + 2umar, 1993). (ada jejas yang sangat ringan, bertambahnya aliran darah (hyperemia) pada tahap a0al akan disusul oleh perlambatan aliran darah (stasis), perubahan tekanan intra$ascular dan perubahan pada orientasi unsurunsur berbentuk darah terhadap dinding pembuluhnya. *ikro$askulatur menjadi lebih permeable, mengakibatkan masuknya cairan kaya protein ke jaringan ekstra$askular. /al ini menyebabkan sel darah merah menjadi lebih terkonsentrasi dengan baik sehingga meningkatkan $iskositas darah dan memperlambat sirkulasi. .ecara mikroskopik perubahan ini digambarkan oleh dilatasi pada sejumlah pembuluh darah kecil yang dipadati oleh eritrosi (*itchel + ,otran, &--"). (erubahan pembuluh darah dilihat dari segi 0aktu, sedikit banyak tergantung dari parahnya jejas. 1ilatasi arteriol timbul dalam beberapa menit setelah jejas. (erlambatan dan bendungan tampak setelah 1-"- menit (Robbins + 2umar, 1993). Perubahan permeabilitas as!ular"e#sudasi (eningkatan permeabilitas $askuler disertai keluarnya protein plasma dan selsel darah putih ke dalam jaringan disebut eksudasi dan merupakan gambaran utama reaksi radang akut. 4askulaturmikro pada dasarnya terdiri dari saluransaluran yang berkesinambungan berlapis endotel yang bercabangcabang dan mengadakan anastomosis. .el endotel dilapisi oleh selaput basalis yang berkesinambungan (Robbins + 2umar, 1993). (ada ujung arteriol kapiler, tekanan hidrostatik yang tinggi mendesak cairan keluar ke dalam ruang jaringan interstisial dengan cara ultrafiltrasi. /al ini berakibat meningkatnya konsentrasi protein plasma dan menyebabkan tekanan osmotic koloid bertambah besar, dengan menarik kembali cairan pada pangkal kapiler $enula. (ertukaran normal tersebut akan menyisakan sedikit cairan dalam jaringan interstisial yang mengalir dari ruang jaringan melalui saluran limfatik. 5mumnya, dinding kapiler dapat dilalui air, garam, dan larutan sampai berat jenis 1-.--- dalton (Robbins + 2umar, 1993). Eksudat adalah cairan radang ekstra$askuler dengan berat jenis tinggi (diatas 1.-&-) dan seringkali mengandun protein &6 mg7 serta selsel darah putih yang melakukan emigrasi. ,airan ini tertimbun sebagai akibat peningkatan permeabilitas $askuler (yang meungkinkan protein plasma dengan molekul besar dapat terpas), bertambahnya tekanan hidrostatik intra$ascular sebagai akibat aliran darah local yang meningkat pula dan serentetan peristi0a rumit leukosit yang menyebabkan emigrasinya (Robbina + 2umar, 1993). Transudat adalah cairan dalam rusng interstitial yang terjadi hanya sebagai akibat tekanan hidrostatik yang intra$ascular yang meningkat. 8erat jenis transudate pada umumnya kurang dari 1.-1& yang mencerminkan kanfungan protein yang rendah.