Buku ini diawali dengan sebuah pepatah: Semut di seberang lautan tampak,
gajah di depan mata tidak tampak. Sebuah ‘ledekan’ yang luar biasa tentang
karakter manusia yang memang cenderung MUDAH menangkap, melihat,
dan memerhatikan apa yang ada di luar, ketimbang yang ada pada dirinya
sendiri, terutama sering terjadi pada perempuan.
“...dan janganlah wanita-wanita mengolok-olokkan wanita-wanita yang lain
(karena) boleh jadi wanita-wanita yang diperolok-olokkan lebih baik dari
wanita yang mengolok-olokkan... “ (QS. Al Hujarat: 11)
Mengapa yang disoroti harus muslimah, dan bukan orang lain? Bukankah
muslimah juga manusia dan manusia adalah tempatnya salah dan lupa.
Sebab muslimah dengan kerudung dan aktivitas ke-Islamannya, punya sosok
manis dan izzah (kewibawaan) yang harus dilindungi. Sebab orang menilai
Islam dari pengikutnya. Nah, buku ini hadir untuk membantu para muslimah
melengkapi proses menjadi muslimah yang ber-izzah terutama pada sisi yang
sering dilupakan banyak orang atau dianggap tidak penting.
Bagian-bagian buku ini bisa jadi bikin pembacanya tersinggung, sebel, kesel,
atau marah, meski mudah-mudahan ada juga yang merasa diingatkan dan
bersyukur karenanya. Jadi, walaupun terkesan provokatif, penulis berusaha
menghadirkan cinta kepada para muslimah yang berkerudung jika mereka
menjadi sumber bagi sekitar karena dianggap nyebelin. Selain itu, penulis
juga menulis buku ini dengan prasangka baik, bahwa sebagian besar
muslimah tidak menyadari telah melakukan hal-hal yang tidak berkenan di
hati orang lain. Tak lupa penulis juga berharap ilustrasi-ilustrasi, contoh
kasus nyata (curhat) yang disampaikan dari berbagai kalangan dengan
berbagai macam pemahaman yang ada dapat menjadi upaya pembacanya
‘mendengar’ dan minimal tahu “What people think about us”.
Terakhir dalam sebuah tanda cinta penulis, disebutkan bahwa penulis
hanyalah berbagi pengalaman, bukan ahli mode atau kecantikan apalagi
instruktur sekolah kepribadian sehingga sesuatu hal yang baik dapat
dimanfaatkan dan yang kurang tepat dapat diluruskan. Keberanian menulis
buku ini merupakan sebuah proses terus-menerus untuk memperbaiki diri
demi meraih ridha-Nya.
Secara garis besar, buku ini dibagi dalam 4 kepribadian muslimah nyebelin.
Yang pertama, membahas tentang yang remeh yang mengganggu.
Menceritakan muslimah yang kurang memperhatikan masalah keringat, bau
mulut, rambut, tangan, dan anek rasa baw-baw-an lain. Kedua, membahas
tentang sesuatu yang gak indah di mata, sekitar wajahmu dan serba-serbi
penampilan muslimah. Ketiga, tentang muslimah yang nyelekit, suka
merusak kegembiraan teman, mencela atau menghina, Bigos, Miss, gak lihat
sikon, Miss or Mrs, Miss Question, celetuk yang bikin malu dan Don’t say it!
Keempat, tentang Your Attitude, Gals! Antara lain: jangan asal jaiz, jangan
ikut campur, jangan lelet, jangan jorki, muslimah tukang dandan, eksklusif, Si
Ratu Ngeluh, jangan cepat bilang gak bisa, Not Just a Barbie, muslimah
kuper, jangan ga Pe Ka Es, muslimah Big Boss, muslimah ‘Penggoda’, mental
‘Free’, pemaksa kehendak, muslimah kaku, Miss Judge, dan yang ASLI
nyebelin.