Anda di halaman 1dari 33

PENINGKATAN

TEKANAN INTRAKRANIAL
ROHMAN AZZAM
DEFINISI
Tekanan Intrakranial (TIK/ICP):
Hasil dari sejumlah jaringan otak, volume
darah intrakranial, dan cairana serebrospinal
di dalam tengkorak pada satu satuan waktu
Normal TIK
Volume dan tekanan ketiga komponen (otak,
darah, cairan serebrospinal) biasanya dalam
keadaan ekuilibrium dan menghasilkan
tekanan intrakranial (TIK/ICP).
TIK umumnya diukur pada lateral ventricles
Normal ICP: 10 to 20 mm Hg (Hickey, 2003).

Patofisiologi PTIK
Ruang intrakranial yang kaku berisi jaringan otak (1400
gr), darah (75 ml), dan cairan serebrospinal/CSS (75
ml).
Volume dan tekanan pada ketiga komponen ini selalu
berhubungan dengan keadaan keseimbangan.
Hipotesis Monro-Kellie menyatakan bahwa karena
keterbatasan ruang ini untuk ekspansi di dalam
tengkorak, adanya peningkatan salah satu dari
komponen ini akan menyebabkan perubahan pada
volume yang lain, dengan mengubah posisi atau
menggeser CSS, meningkatkan absorpsi CSS, atau
menurunkan volume darah serebral.

Patofisiologi PTIK
Dalam keadaan normal, perubahan ringan pada
volume darah dan volume CSS yang konstan
terjadi ketika ada perubahan tekanan intratorakal
(seperti saat batuk, bersin, tegang), perubahan
tekanan darah, dan fluktuasi kadar gas darah
arteri.
Keadaan patologis seperti cedera kepala, stroke,
lesi karena radang, tumor otak, atau bedah
intrakranial mengubah hubungan antara volume
intrakranial dan tekanan.
Patofisiologi PTIK
Aliran darah serebral
PTIK secara signifkan menurunkan tekanan darah dan
menyebabkan iskemia. Bila terjadi iskemia komplit dan
lebih dari 3-5 menit, otak akan mengalami kerusakan
yang tidak dapat diperbaiki.
Pada keadaan iskemia serebral, pusat vasomotor
terstimulasi dan tekanan sistemik meningkat untuk
mempertahankan aliran darah. Keadaan ini selalu
disertai dg lambatnya denyutan pembuluh darah dan
pernapasan yang tidak teratur. Perubahan dalam
tekanan darah, frekuensi nadi dan pernapasan adalah
gejala klinis dari PTIK
Patofisiologi PTIK
Konsentrasi karbon dioksida dlm darah dan dalam
jaringan otak juga berperan dlm pengaturan
aliran darah serebral. Tingginya tekanan karbon
dioksida parsial menyebabkan dilatasi pembuluh
darah serebral, yg berperan penting dlm
peningkatan aliran darah serebral dan PTIK,
sebalinya menurunnya PaCO2 menyebabkan
vasokontriksi. Menurunnya darah vena yang
keluar dapat meningkatkan volume darah
serebral yang akhirnya meningkatkan TIK.
Patofisiologi PTIK
Edema serebral
Edema serebral terjadi bila ada peningkatan
air dalam sistem saraf pusat. Adanya tumor
otak dihubungkan dengan produksi yang
berlebihan dari hormon antidiuretik, yang
hasilnya terjadi retensi urine. Bahkan adanya
tumor kecil sekalipun dapat menimbulkan
PTIK yang besar (Lihat tabel faktor-faktor yg
menyebabkan PTIK)
Patofisiologi PTIK
Faktor-faktor yg Menyebabkan PTIK
Faktor Fisiologi Intervensi Rasional
Edema serebral Dapat disebabkan
oleh kontusio,
tumor, abses,
intoksikasi air
(hipoosmolalitas);
perubahan barier
orak-darah
(kebocoran
protein ke dalam
jaringan
menyebabkan air
mengalir)
Pemberian
diuretik osmotik
sesuai
ketentuan
(pantau
osmolalitas
serum)
Mempertahan-
kan kepala
tempat tidur
elevasi 30
derajat.
Mempertahank
an kesejajaran
kepala
Meningkatkan
aliran balik vena





Mencegah
kerusakan aliran
vena melalui vena
jugularis

Patofisiologi PTIK
Faktor-faktor yg Menyebabkan PTIK)
Faktor Fisiologi Intervensi Rasional
Hipoksia Penurunan PaO2
menyebabkan
vasodilatasi kurang
dari 60 mmHg
Mempertahankan
PaO2 > 60 mmHg
Mempertahankan
th/ oksigen
Memantau
analisa gas darah
Pengisapan bila
diperlukan
Mempertahankan
jalan napas
Mencegah hipoksia
dan vasodilatasi

Hiperkapnia
(Peningkatan CO2)
Menyebabkan
vasodilatasi
Pertahankan PaO2
(normalnya 25-30
mmHg) dengan
hiperventilasi
Menurunkan PaO2
mencegah
vasodilatasi dan
karenanya
menurunkan
volume darah
serebral.
Patofisiologi PTIK
Faktor-faktor yg Menyebabkan PTIK)
Faktor Fisiologi Intervensi Rasional
Kerusakan aliran
balik vena
Meningkatlan volume
darah serebral
Pertahankan
kesejajaran kepala
Mempertahankan
kepala tempat tidur
elevasi 30 derajat.

Hierektensi, rotasi
atau hiperfleksi
bagian leher
menyebabkan
penurunan aliran
balik vena.
Mempertahankan
sekresi lancar dan
mudah
mengeluarkannya

Peningkatan
tekanan
abdomen atau
intratorak
Peningkatan tekl ini
karena batuk, PEEP,
manuver Valsalva yg
menyebabkan
penurunan aliran balik
vena
Pantau AGD dan
pertahankan PEEP
serendah mungkin
Berikan oksigen yang
lembab.
Berikan laksatif sesuai
indikasi.
Defekasi lunak akan
mencegah mngejan
atau manuver valsava
Patofisiologi PTIK
PTIK sbg Efek Sekunder
Walaupun PTIK sering dihubungkan dengan
cedera kepala, namun tekanan yang tinggi dapat
terlihat sbg pengaruh sekunder dari kondisi lain:
tumor otak, perdarahan subarachnoid,
keracunan, dan ensefalopati virus.
PTIK dari penyebab apapun mempengaruhi
perfusi serebral dan menimbulkan distorsi dan
bergesernya otak.
Patofisiologi PTIK
Respon Serebral thd PTIK
2 keadaan penyesuaian diri thd PTIK: kompensasi
dan dekompensasi.
Kompensasi:
selama fase kompensasi, otak dan komponennya dpt
mengubaha volumenya utk memungkinkan
mengembangkan volume jaringan otak. TIK selama
fase ini kurang dari tekanan arteri, sehingga dpt
mempertahankan tekanan perfusi serebral. Pasien
dalam kondisi ini tidak menunjukan perubahan fungsi
neurologis.

Patofisiologi PTIK
Menghitung TPS/CPP





Normal TPS/CPP: 60-150 mmHg
Patofisiologi PTIK
Mekanisme autoregulasi dari otak yg mengalami
kerusakan akan menyebabkan TPS >150 mmHg
atau <60 mmHg.
Pasien dengan TPS <50 mmHg akan menyebabkan
disfungsi neurologis yg tidak dapat pulih kembali.
Hal ini dapat disebabkan oleh penurunan perfusi
serebral yg mempengaruhi perubahan keadaan sel
dan menakibatkan hipoksia serebal.
Patofisiologi PTIK
Dekompensasi
Keadaan ini dimulai dengan tidak efektifnya kemampuan
otak utk mengkompensasi peningkatan tekanan dalam
keadaan volume yg terbatas.
Pada fase ini menunjukan perubahan status mental dan
ttv: bradikardia, tekanan denyut nadi melabar, dan
perubahan pernapasan.
Pada titik ini terjadi herniasi batang otak dan sumbatan
aliran darah serebral jika intervensi pengobatan tidak
dilakukan.
Herniasi terjadi bila bagian jaringan otak bergeser dari
daerah tekanan tinggi ke daerah tekanan rendah.
Berdampak pada terganggunya aliran darah, menyebabkan
hipoksia serebral dan kematian otak.

Manifestasi Klinis PTIK
Perubahan pada tingkat
kesadaran, respirasi,
dan respon vasomotor
abnormal.
Manifestasi Klinis PTIK
Letargi (respon verbal lambat; tanda paling dini).
Perubahan mendadak (seperti gelisah), confusion,
peningkatan mengantuk, merupakan tanda adanya
kompresi otak karena pembengkakan akibat perdarahan
atau edema atau meluasnya lesi intrakranial
(hematoma/tumor) atau kombinasi keduanya.
Pada tekanan yang tinggi ps hanya bereaksi thd suara yang
keras atau stimulus nyeri. Pada keadaan ini terdapat gg
serius pada sirkulasi otak, yg membutuhkan intervensi
segera.
Respoin motorik abnormal dl bentuk dekortikasi,
deserebrasi atau flaksid
Manifestasi Klinis PTIK

Dekortikasi:
Kerusakan serebral bagian hemisfer
Deserebrasi:
Kerusakan otak tengah dan pons.
Jika stupor dalam, ps berespon thd nyeri dg suara mengerang tapi tdk
menarik bagian yg sakit
Manifestasi Klinis PTIK
Bila kondisi memburuk ekstremitas menjadi
flaksid dan tidak ada reflek.
Pada keadaan ini dpt terjadi obstruksi jln
napas dan perubahan respirasi yg tidak
adekuat.
Bila terjadi koma, pupil dilatasi, kesulitan
bernapas, yg akhirnya menyebabkan keadaan
fatal.
Penatalaksanaan
PTIK merupakan kedaruratan
Harus diatasi segera
Cara: kurangi edema serebral, kurangi css,
kurangi volume darah.
Dengan cara: berikan diuretik osmotik dan
kortikosteroid, batasi cairan, pengeluaran css,
hiperventilasi, kontrol demam, dan
menurunkan kebutuhan metabolisme sel.

Penatalaksanaan
Menurunkan edema serebri:
Diuretik osmotik (manitor, gliserol): utk mengeluarkan
cairan dari otak dan edema serebral, dg cara menarik
air melewati membran yang utuh, sehingga vol otak
dan css akan menurun.
Penggunaan kateter urine menetap: utk pantau
keluaran urine
Periksa osmolalitas serum untuk status hidrasi
Kortikosteroid (deksametason): membantu
menurunkan edema disekitar tumor otak bila tumor
menyebabkan PTIK.


Penatalaksanaan
Mempertahankan perfusi serebral:
diberikan cairan dan agen inotropik (dobutamin
hirokloride)
Menurunkan CSS dan Vol. Darah
Drainage CSS: menurunkan TIK dan memperbaiki
tekanan perfusi serebral.
Hati-hati, jika pengeluaran berlebihan dpt kollap
ventrikel



Penatalaksanaan
Hiperventilasi
Menggunakan ventilator atau manual akan
menurunkan alkalosis respiratori, yg mempengaruhi
terjadi vasokontriksi serebral. Akan berdampak pd
menurunkan vol drh serebral dan TIK.
Mengontrol demam
Demam meningkatkan met dan ukuran edema
serebral
Beri antibiotik, selimut dingin, pantau suhu tbh, obs
menggigil.
Menggigil meningkatkan TIK
Berikan klorpromazine: utk kontrol menggigil.



Penatalaksanaan
Menurunkan keb metabolisme
Beri barbiturat dosis tinggi
Pemberian agen paralitik (relaksan otot:
pankuronium [palvulon])

Kompolikasi PTIK
Herniasi batang otak
Diabetes insipidus
Sindrome ketidaktepatan hormon antidiuretik
(SIADH)
Pengkajian
Kaji tingkat kesadaran: GCS
3 gg fungsi neurologi berat
15 berespon baik
Perubahan samar:
Gelisah, sakit kepala, resp cepat, gerakan tdk tertuju (tanda dini PTIK),
indikator utama: perub tk kesadaran.
Perubahan VS
Nadi, Resp menurun
TD, suhu naik
Kaji resp Cheyne-stokes, ataksia
Sakit kepala konstan, meningkat dan diperberat dg
pergerakan/mengejan.
Perub pupil dan okuler: desakan pd okulomotorius dan optik
pupil berubah
Masalah Kep
Diagnosa Keperawatan:
Perubahan perfusi jaringan serebral: PTIK
Pola bernapas tdk aefektif: disfungsi batang otak, perub
struktur
Bersihan jln napas tdk efektif: akumulasi sekret
Risiko defisit vol cairan: prosedur dehidrasi
Perub eleminisai kemih dan defeksasi: pengaruh obat,
kateter menetap, penurunan asupan mkn/minum
Risiko infeksi: kateter intraventrikuler
Masalah kolaborasi:
Potensial komplikasi: herniasi batang otak, diabetes
insipidus, SIADH
Mencapai perfusi jaringan serebral
Patau bradikardia, peningkatan TD
Posisi kepala netral, pasang kolar servikal, elevasi tt bag
kepala.
Hindari rotasi/fkelsi leher
Hindari fleksi panggul: meninggikan tek intabd TIK
Hindari manuver valsavla (mengejan, batuk, dll)
Kontraindikasi kontraksi otot isometris
Oksigenasi dahulu sebelum suctioning (tdk boleh >15dtk)
Cegah TIK >25 saat intervensi keperawatan dilakukan, dan
hrs kembali ke tk dasar dlm 5 menit
Hindari stres emosi (bising, percakapan) hrs minimal





Mencapai pola pernapasan normal
dan bersihan jln napas
Obs status resp
Pantau PaCO2
Suctioning hati-hati
Auskultasu tiap 8 jam
Meninggikan kepala tt


Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai