Anda di halaman 1dari 24

TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian
1. Defenisi
Radang kandung empedu (Kolesistitis Akut) adalah reaksi
inflamasi akut dinding kandung empedu yang disertai keluhan nyeri
perut kanan atas, nyeri tekan dan panas badan.
Hingga kini patogenesis penyakit yang cukup sering di umpai ini
masih elas, !alaupun belum ada data epidemiologis penduduk,
insidensi kolesistitis dan batu empedu (Koselitiasis) di negara kita relatif
lebih rendah dibandingkan negera"negara barat.
#. $tiologi dan %atogenesis
&aktor yang mempengaruhi timbulnya serangan kolesistitis akut
adalah statis cairan empedu, infeksi kuman dan sikemia dinding kandung
empedu. %enyebab utama kolesistitis adalah batu kandung empedu
('()) yang terletak di duktus sistikus yang menyebabkan statis cairan
empedu, sedang sebagian kecil kasus timbul tanpa adanya batu empedu
(kolesistitis akut akalkulus). *agaimnana statis di duktus sistikus dapat
menyebabkan kolesistitis akut. Diperkirakan banyak faktor yang
bepengaruh seperti kepekatan cairan empedu atau kolesterol lisolesitin
dan prostasiandin yang merusak lapisan mukosa dinding kandung
empedu diikuti oleh reaksi inflamasi dan supurasi.
Kolesistitis akut akulkusus dapat timbul pada pasin yang dira!at
cukup lama dan mendapat nutrisi secara parenteral. %ada sumbatan
karena keganasan kandung empedu, batu di saluran empedu atau
merupakan salah satu komplikasi penyakit lain seperti tifoid dan D+.
,. Anatomi &isiologi
Kandung empedu merupakan kantong berbentuk alpukat yang
terletak tepat di ba!ah lobus kanan hati, empedu yang disekresi secara
1
terus menerus oleh hati masuk kessaluran empedu yang kecil dalam hati,
saluran empedu yang kecil bersatu membentuk dua saluran lebih besar
yang keluar dari permukaan ba!ah hati sebagai duktus hepatikus kanan
dan kiri yang segera bersatu membentuk duktus hepatikus komunis.
Dukstus hepatikus bergabung dengan duktus sistikus embentuk ductus
koleduktus.
&ungsi utama kandung empedu adalah menyimpan dan
memekatkan empedu, kandung empedu mampu meyimpan sekitar asmi
empedu, empedu hati tidak dapat segera masuk ke duodenum akan tetai
setelah mele!ati duktus hepatikus, empedu masuk ke ductus sistikus dan
ke kandung empedu.
Dalam kandung empedu, pembuluh limfe dan pembuluh darah
mengabsorpsi air dan garam"garam organik, sehingga empedu dalam
kandung empedu kira"kira 1( kali lebih pekat daripada empedu hati.
-ecara berkala kandung empedu mengosongkan isinya ke dalam
duodenum melalui kontrasepsi simultan lapisan ototnya dan relaksasi
sfingter oddi. Rangsang normal kontraksi dan pengosongan kandung
empedu adalah masuknya kimus asam dalam duodenum, adanya lemak
dalam makanan merupakan ransangan terkuat untuk menimbulkan
kontraksi. Hormon cek uga mempertahankan kontraksi.
.. %enatalaksanaan
a. +edis
%emberian obat penghilang rasa nyeri seperti pefidin dan anti
spasmodik. %emberian antibiotik pada fase a!al snagat penting
untuk mencegah komplikasi peritonitis, kolangitis dan septisemia.
/olongan ampisilin, sefalosporin dan metroni da0ol cukup memadai
untuk mematikan kuman"kuman yang umum, terdapat pada
kolesistitis akut seperti $coli streptococus faecalis dan klebsiella.
-aat kapan dilaksanakan tindakan kolesistektomi masih
diperdebatkan atau ditunggu 1 2 1 minggu setelah terapi konseruatif
dan keadaan umum pasien lebih baik.
#
b. Kepera!atan
%era!atan yang umur dilakukan adalah
%emberian istirahat total
%emberian nutrisi parenteral
%emberian diet ringan
3. +anifestasi Klinik
Keluhan yang agak khas untuk serangan kolesistitis akut adalah
kolik perut di sebelah kanan atas atau epigastrium dan nyeri tekan serta
kenaikan suhu tubuh, kadang"kadang rasa sakit menalar ke pundak atau
skapula kanan dan dapat berlangsung sampai 4( menit tanpa reda berat
ringannya keluhan sangat ber5ariasi tergantung dari adanya kelainan
inflamasi yang ringan sampai dengan ganggren atau perforasi kandung
empedu.
%ada pemeriksaan fisik teraba masa kandung empedu nyeri tekan
disertai tanda"tanda peritonitis lokal ikterus diumpai pada #() kasus,
umunya lokal ikterus (billirubin 6 .,( mg7dl) apabila kadar bilirubin
tinggi, perlu diperkirakan adanya batu disalurkan empedu ekstra hepatik.
%emeriksaan laboratorium menunukan adanya leukositosis serta
kemungkinan menunukan adanya leukositis serta kemungkinan
peninggian serum transamin nase dan fosfatase alkali.
4. Dapak 8erhadap -istem 8ubuh 9ain
Kolesistitis dapat menyebabkan :
a. /anggren
b. $mpiema
c. %erporasi kandung empedu
d. &istel
e. Abses hati atau peritonitis umum
,
B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
%roses kepera!atan adalah proses yang terdiri dari , tahap yaitu
pengkaian, perencanaan dan e5aluasi yang didasarkan pada metode ilmiah
pengamatan, pengukuran, pengumpulan data dan penganalisaan penemuan
(+$. Donges #((( : 4).
1. %engkaian
%engkaian adalah tahap a!al dari proses kepera!atan dan
merupakan suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari
berbagai sumber data untuk menge5aluasi dan mengidenti5ikasi status
klien (;tes et all, 1''4 : 1<)
a. %engumpulan Data
1) *iodata Klien
+enurut Robet %riharo (1''3 : 1#) secara umum menguraikan
tentang biodata yang meliputi nama, umur, alamat, enis kelamin,
tempat tanggal lahir, atau ke!arganegaraan, status pernikahan,
pendidikan, agama dan pekeraan.
#) Ri!ayat Kesehatan
a) Keluhan =tama
>aitu apa yang mendorong orang sakit datang berobat,
misalnya panas badan, nyeri dada, sesak, sakit kepala, sakit
perut tersebut.
b) Ri!ayat Kesehatan -ekarang Dahulu
+enurut ?arpenito (1''4 : 143) ri!ayat kesehatan sekarang
dan dahulu meliputi keluhan pasien yang dirasakan pada
!aktu masuk R- yang menadi keluhan utama dan keluhan
saat di data, apakah pernah atau sedang menderita penyakit
tertentu, dalam pembuatan ri!ayat kesehatan sekarang ini,
menggunakan suatu format.
,) %emeriksaan &isik
a) &okus dan %ersiapan %emeriksaan &isik
Dekati pasien dengan sikap positif dan ramah
.
@elaskan prosedur yang akan dilakukan dengan elas
pada pasien
+ulai pemeriksaan dengan format yang telah dipilih
untuk mengumpulkan data pencatatan.
*erikan dukungan emosional dan pera!atan sesuai
indikasi selama pemeriksaan.
*erikan umpan balik.
b) +etode %engkaian
(1) %alpasi
Adalah menyentuh atau menekan permukaan tubuh
dengan ari.
-entuhan : +erasakan
suatu pembengkakan mencatat suhu deraat
kelembaban, dan tekstur kulit.
+enentukan
karakteristik nadi, menge5aluasi edema, mengamati
turgor kulit
%emeriksaan dalam
menentukan tegangan atau tonus otot atau respon
nyeri abnormal.
(#) ;nfeksi
Adalah proses obser5asi yang sistematis yang nyeri tidak
terbatas penglihatan tetapi uga meliputi indera
penghirup.
(,) %erkusi
Adalah melakukan ketukan langsung atau tidak langsung
pada permukaan tubuh tertentu untuk memastikan
informasi tentang organ atau aringan yang ada di
ba!ahnya.
+enggunakan uung ari
+enggunakan pola perkusi
(.) Auskultasi
3
Adalah mendengarkan bunyi dalam tubuh dengan
bantuan stetoskop dengan menggambarkan dan
menginterprestasikan bunyi yang ditelinga
b. Analisa Data
Analisa data merupakan proses pemeriksaan dan mengkatagorikan
informasi (data) untuk mendapatkan sebuah kesimpulan tentang
kebutuhan klien (+$. /oenges, 1''' : .#).
c. Diagnosa Kepera!atan yang -ering +uncul
Diagnosa kepera!atan adalah penilaian klinis tentang respon
indi5idu keluarga atau komunitas (+asyarakat) terhadap proses
pehidupan memberikan dasar bagi pemilihan inter5ensi kepera!atan
untuk mencapai hasil dimana pera!at mempunyai tanggung gugat
( Aanda 1''3).
1) %eningaktan suhu tubuh sehubungan dengan
akibat adanya infeksi yang ditandai suhu tinggi, menggigil.
#) %otensial gangguan nutrisi : ;ntake yang
kurang sehubungan dengan adanya mual, muntah yang dintandai
dengan pasien tidak mau makan.
,) /angguan pemenuhan kebutuhan sehari"hari
(nutrisi, eliminasi, personal hygiene) sehubungan dengan pasien
harus tirah baring yang ditandai dengan adanya perdarahan
keadaan umum lemah, segala kebutuhan dibantu oleh pera!at.
.) /angguan istirahat tidur sehubungan dengan
nyeri yang hebat, ditandai dengan pasien mengeluh ngantuk,
mata cekung, merah, !aah tidak cerah.
3) /angguan rasa nyaman, nyeri pada daerah ulu
hati, sehubungan dengan adanya peradangan yang ditandai
dengan keluhan nyeri pada saat di data pasien tampak kesakitan.
d. 8uuan %era!atan
1) -uhu tubuh klien kembali normal
#) 8idak teradi gangguan nutrisi
4
,) Kebutuhan sehari"hari (Autrisi, eliminasi, personal
hygiene) terpenuhi.
.) Kebutuhan istirahat tidur terpenuhi
3) Rasa nyaman pasien meningkat
#. %erencanaan
%erencanaan merupakan tahap kedua dari prose kepera!atan dimana
tuuan atau hasil ditentukan dan inter5ensi dipilih.
Rencana kepera!atan bukti tertulis dari tahap dua tiga proses
kepera!atan yang mengindetifikasi masalah atau keluhan, tuuan atau
hasil pera!atan dan inter5ensi untuk mencapai hasil yang diharapkan
dan menangani masalah atau keluhan pasien.
,. ;mplementasi
;mplementasi merupakan tahap ketiga dari proses kepera!atan dimana
rencana pera!atan dilaksanakan. +elaksanakan inter5ensi atau aktifitas
yang telah dilakukan.
.. $5aluasi
$5aluasi merupakan tahap akhir dari proses kepera!atan, proses yang
kotingue yang penting untuk menamin kualitas dan kelipatan pera!atan
yang diberikan dan dilakukan dengan meninau respon pasien untuk
menentukan keefektifan rencana pera!atan dalam memenuhi kebutuhan
pasien.
Dalam penulisan e5aluasi digunakan formal (-BA%;$R).
<
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KIEN N!. N
DEN"AN "AN""UAN SISTE# PEN$ERNAAN AKIBAT
$OESISTITIS DI RUAN" BEDAH U#U# WANITA
RSUP. DR. HASAN SADIKIN BANDUN"
I. PEN"KAJIAN
A. Bio%ata
Aama : Ay. A
@enis klamin : %erempuan
=mur : ,' tahun
Alamat : %adasuka R8.(,7#. Ao. 143 ?imahi
%ekeraan : Ciras!asta
%endidikan : -+=
Agama : ;slam
-uku bangsa : ;ndonesia
-tatus : Ka!in
Diagnosa +edis : ?olesistitis
Ao. Registrasi : (((1,#3.<
8anggal +asuk : 1 Desember #(1#
8anggal dikai : 1 Desember #(1#
%enanggung @a!ab
Aama : 8n. 8anto
Alamat : %adasuka R8.(,7#. Ao. 143 ?imahi
Hubungan dengan Klien : -uami klien
B. Riwa!at Kesehatan K&ien
1
1. Keluahan utama saat didata
Klien mengeluh nyeri pada perut bagian kanan atas dan panas badan
tinggi.
#. Ri!ayat kesehatan sekarang
pada saat dilakukan pengkaian pada tanggal 1 desember #(1# klien
mengeluh nyeri pada perut bagian kanan atas seperti ditusuk"tusuk, nyeri
dirasakan menalar pada pinggang belakang bagian atas dan pundak atau
skapula dengan skala nyeri , nyeri dirasakan terus menerus dan akan
berkurang bila klien istirahat.
,. Ri!ayat kesehatan masa lalu
+enurut klien sebelumnya ia tidak pernah merasakan sakit sehingga
klien harus dira!at seperti sekarang.
$. Riwa!at Kesehatan Ke&uarga
Dari keterangan klien dan keluarga, diantara keluarga klien tidak ada yang
memiliki penyakit seperti klien.
D. Data Bio&ogis
NO AKTI'ITAS DI RU#AH (SEBEU# SAKIT) DI RS. (SAAT SAKIT)
1
#
Autrisi
a. +akan
frek!ensi
@enis +akanan
Keluhan
b. +inum
&reku!ensi
@enis
Keluhan
$liminasi
, kali7hari
Aasi, sayur, lauk pauk
tidak ada keluhan
13(( cc 7hari
Air putih, air susu, air teh
8idak ada
, kali7hari
+akanan lunak
8idak nafsu makan
13(( cc 7hari
Air putih, air susu
8idak ada
'
,
.
3
a. *AK
@umlah
&rekuensi
b. *A*
Carna
Konsistensi
frekuensi
%ola istirahat
" +alam
" -iang
" /angguan
%ersonal Hygiene
+andi
/osok gigi
Keramas
%ola Akti5itas

1((( cc7hari
,". kali7hari
Kuning tengguli
9embek berbentuk
1 kali7hari
%ukul #1.((2(3.,( C;* (1,3 am)
8idak pernah
8idak ada
# kali7hari
# kali7hari
# kali7minggu
klien dapat berakti5itas dengan baik
sesuai dengan peran dan fungsinya
1((( cc7hari
,". kali7hari
Kuning tengguli
9embek berbentuk
1 kali7hari
%ukul ##.(("(. C;* (4 am)
8idak pernah
-ering teraga
1 kali7hari
1 kali7hari
*elum pernah
Klien tidak dapat
melaksanakan akti5itas
dengan semestinya dan
sebagian skti5itasnya dibantu
oleh pera!at dan keluarga
E. Pe*eri+saan ,isi+
1. Keadaan =mum
a. Keadaan klien : 9emah
b. 8ingkat Kesadaran: ?ompos +etis
c. 8anda"tanda 5ital :
8ekanan darah D 1,(71( mmHg ** : 33 kg
Respirasi D 11E7menit 8* : 14( cm
1(
-uhu D ,1
(
?
Aadi D 1((E7menit
#. -istem %enginderaan
&ungsi sisten penginderaan tidak mengalami gangguan baik indera
penglihatan (mta) indera penciuman (hidung), indera perasa (lidah) dan
indera pendengaran (telinga). -emuanya berfungsi dengan baik.
,. -istem %ernapasan
Klien tidak mengeluh sesak, bentuk hidung simetris, septum hidung
berada ditengah, tidak ada polip dan benda asing, tidak ada nyeri tekan,
sekret dan peradangan mukosa tidak ada, hasil ausultasi pada paru"paru
5esikuler.
.. -istem Kardio5askuler
8ekanan darah : 1,(71( mmHg dan denyut nadi 1((E7menit, 5ena
ugularis tidak meninggi, tidak ada pembesaran kelenar getah bening
dan hasil perkusi terdengar pekak atau duliness.
3. -istem persarafan
Kesadaran : ?ompos metis dengan nilai /?- : 13
Brientasi : %enampilan klien tampak lemah, !aah lesu, terhadap
orang klien tidak mengalami gangguan ditandai
dengan klien dapat menyebutkan nama anak"anaknya.
Klien dapat membedakan siang dan malam.
+emori : Klien dapat menceritakan kembali mengapa ia
dibantu ke R-.
-ensoris : -ensasi super fisial pada rasa nyeri dan suhu tidak ada
gangguan.
4. -istem ;ntegumen
Kulit : Carna kulit putih, lengket, tidak terdapat pigmentasi
Kuku : Carna kuku bening, clubbing finger tidak ada,
kondisi kuku baik, kuku panang dan kotor.
Rambut : Carna hitam dengan adanya ketombe, tidak mudah
rontok dan nyeri tekan tidak ada.
11
<. -istem /enetalia dan =rinaria
*entuk tidak ada kelainan, penyebaran dan banyaknya rambut pubis
merata, tidak nyeri, luka atau lesi tidak ada. *aik tidak ada keluhan dan
disuria tidak dirasakan.
1. -istem +uskulo -keletal
$kstremitas atas dan ba!ah tidak ada pembengkakan, bentuk dan
panang simetris, tonos otot baik, tidak ada oedema.
Klien mengatakan mudah lelah dan cape bila melakukan akti5itas.
'. -istem %encernaan
+ulut : *ibir lembab, tidak lesi, pergerakan lidah baik, umlah
gigi ,# buah dan tidak terdapat karies, pergerakan
u5ula baik saat mengatakan FahG reflek menelan baik.
Abdomen : *entuk abdomen simetris, tidak ada lesi, bising usus
3 2 4 kali7menit, klien mengeluh adanya nyeri tekan
pada perut bagian kanan atas. Klien mengeluh tidak
nafsu makan dan perasaan perut penuh dan mual.
,. Data Psi+o&ogis
1. -tatus emosi
Klien tampak menerima keadaannya sekarang ini dan menganggap
bah!a penyakitnya sekarang ini merupakan cobaan dari Allah -C8.
#. Konsep diri
Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan kembali ke rumahnya.
,. /aya komunikasi
Klien dapat berkomunikasi dengan baik terhadap keluarga, anak dan
pera!at.
.. %ola Koping
Klien mengatakan sedikit cemas dengan keadaannya saat ini dan ingin
segera mendapat penelasan tentang penyakit yang sedang dideritanya.
1#
". Data Sosia&
1. %endidikan : Klien adalah lulusan -+=
#. Hubungan sosial : Hubungan klien dengan klien lain baik, dengan
saudara ataupun tetangga baik terlihat dari
banyaknya dan bergantiannya yang menunungi
klien hubungan dengan tim kesehatan uga baik.
,. /aya hidup : Klien merupakan orang yang sederhna
H. Data Spiritua&
Klien seorang yang penganut agama ;slam, klien mengatakan tidak pernah
meninggalkan sholatnya !alaupun dalam keadaan sakit. Dengan kondisinya
ini klien mengatakan lebih banyak berdoa agar diberikan kesembuhan seperti
semula.
I. Data Penun-ang
HASI ABORATORIU#
T" PE#ERIKSAAN HASI NIAI
NOR#A
SATUAN
'"1#"#(1# Hemaglobin
$ritrosit
9eukosit
-/%8
-/B8
Algumin
=reum
11,.
.1((
,.
1(
1(3
,,3
,#
% : 1#,3"11
% : .,4"4,#
% : ."1(
(".#
(",<
,,1"3,1
1("3(
/r)
t7mm,
rb7mm,
u7l
u7l
mg7dl
mg7dl

J. Therapi
;stirahat total
%emberian nutrisi parenteral
%etidin
1,
+etronida0ol
-ekalosporin
ampicilin
ANAISIS DATA

NO DATA PEN.I#PAN" KE#UN"KINAN PEN.EBAB #ASAAH
1
#
D- :
%asien mengeluh
badannya terasa panas
dan kepalanya pusing.
DB :
-uhu tubuh H ,1
(
?
*ibir pecah"pecah
Keringat banyak
keluar.
Aadi H 1((E7menit
+uka tampak merah
D- :
%asien mengeluh nyeri ulu
hati.
DB :
%erut tegang
%asien tampak
meringis ika sakit
dirasakan.
;n5asi kuman ke dalam tubuh

+elakukan proses peradangan

*akteri melepas endokrin


merangsang tubuh untuk
melepas 0at pathogen dan oleh
leukosit.

;mpuls disampaikan ke
hypothalamus bagian
thermoregulator melalui ductus
trofacicus

-uhu tubuh meningkat


Kantong empedu terinfeksi
oleh 5irus

8eradi proses peradangan,


pembengkakan dan dipenuhi
oleh sel"sel radang lymfosit.

merangsang serabut saraf


reseptor nyeri untuk
/angguan
keseimbangan
suhu tubuh
hyperthermi
/angguan
rasa nyamn
nyeri
1.
,
.
3
D- :
%asien mengatakan nafsu
makan berkurang, mual,
dan perut terasa penuh.
DB :
%asien menghabiskan
makan sebanyak I porsi
(J 3 sendok) dan **
8urun # kg.
D- :
%asien merasakan cemas
terhadap penyakitnya.
DB :
-ering bertanya
tentang penyakitnya
dan proses
pengoatannya kepada
pera!at.
%asien tampak
gelisah
Caah pasien
tampak murung.
D- :
%asien mengeluh setiap
malam tidak bisa tidur
dan sering terbangun.
mengeluarkan en0im bradikinin
dan serotinin.

Ayeri dipersepsikan
%eradangan pada kantong
empedu

+enimbulkan penurunan gerak


peristaltik usus

Aafsu makan menurun


Kurang pengetahuan pasien
tentang penyakitnya dan proses
perubahannya.

+erupakan stressor bagi pasien

%asien menadi cemas


%eradangan pada kantung
empedu

+enimbulkan nyeri pada


abdomen
/angguan
pemenuhan
kebutuhan
sehari"hari
/angguan
rasa aman
cemas.
/angguan
istirahat tidur.
13
4
DB :
%asien tampak
lemas
8ampak lingkaran
hitam pada mata.
D- :
%asien mengeluh mudah
lelah dan capai bila
melakukan akti5itas.
DB :
$kstremitas
nampak lemas dan
reflek tonus otot (")
Akti5itasnya
dibantu keluarga.

%asien sering teraga

/angguan istirahat tidur


Adanya nyeri pada perut bagian
kanan atas

+enimbulkan persepsi pasien


untuk takut banyak bergerak

Atropi otot

9emah dan capai

AD9 menurun
/angguan
pemenuhan
AD9
Diagnosa Keperawatan Ber%asar+an Prioritas Data !ang Te&ah Dite*u+an
1. /angguan keseimbangan suhu tubuh : Hyperthermi sehubungan
dengan adanya proses infeksi oleh 5irus.
#. /angguan rasa nyaman nyeri abdomen kuadran kanan atas
sehubungan dengan adanya proses peradangan.
,. /angguan pemenuhan kebutuhan nutrisi sehubungan dengan
adanya penurunan nafsu makan.
.. /angguan rasa aman cemas sehubungan dengan kurangnya
pengetahuan tentang penyakitnya.
3. /angguan istirahat tidur sehubungan dengan adanya nyeri pada
perut bagian kanan atas.
4. /angguan pemenuhan AD9 sehubungan dengan adanya atropi
otot.
14
1<
REN$ANA KEPERAWATAN
NO
DIA"NOSA
KEPERAWATAN
PEREN$ANAAN
TUJUAN INTER'ENSI RASIONAISASI
1 /angguan keseimbangan suhu tubuh
hyperthermi sehubungan dengan
proses infeksi oleh 5irus yang
ditandai dengan :
DB :
-uhu tubuh H ,1
(
?, bibir pecah"
pecah, keringat banyak keluar, nadi
H1((E7menit, muka tampak merah.
DB :
%asien mengeluh badannya teraba
panas dan kepalanya pusing.
Keseimbangan suhu tubuh
terpenuhi dengan kriteria :
1. @angka pendek
-egera setelah
implementasi
diharapkan suhu tubuh
turun J 1
(
?, keringat
yang keluar berkurang,
bibir lembab.
#. @angka panang
-etelah #. am
diharapkan suhu tubuh
kembali normal ,4
(
?
dan nadi kembali normal
1( kali7menit.
Bbser5asi tanda"tanda 5ital
*erikan kompres dingin atau
alkohol pada lipatan paha,
leher, ketiak.
Anurkan untuk banyak
minum.
Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian obat.
dapat mendeteksi
secara dini tanda"
tanda tilik..
dapat
mempercepat
penurunan suhu
tubuh.
=ntuk menaga
keseimbangan cairan
di dalam tubuh.
=ntuk
mengembalikan suhu
tubuh menadi
normal.
11
#
,.
/angguan rasa aman nyeri abdomen
kuadran kanan atas sehubungan
dengan proses peradangan yang
ditandai dengan :
DB :
%erut tegang
%asien tampak meringis ika
sakit dirasakan.
D- :
%asien mengeluh nyeri ulu hati.
/angguan pemenuhan kebutuhan
nutrisi sehubungan dengan adanya
rasa mual dan penurunan nafsu
makan yang ditandai dengan :
D- :
%asien mengatakan nafsu makan
berkurang, mual dan perut terasa
penuh.
Rasa nyaman terpenuhi
dengan kriteria :
1. @angka pendek
-egera setelah
implementasi nyeri
berkurang, tanda"tanda
5ital dalam batas
normal, pasien tidak
tampak kesakitan.
#. @angka panang
-etelah lebih dari #. am
diharapkan nyeri yang
dirasakan hilang.
Kebutuhan nutrisi terpenuhi
dengan kriteria :
1. @angka %endek :
Dalam !aktu J #.
am pasien mampu
meningkatkan porsi
makannya.
8idak teradi
Bbser5asi tanda"tanda 5ital.
Aarkan teknik relaksasi napas
dalam, distraksi.
Atur posisi tidur senyaman
mungkin.
Kolaborasi pemberian therapi
analgetik.
Kai kemampuan mengunyah,
menelan makanan.
Auskultasi bising usus dan
catat bila teradi penurunan
bising usus.
+engetahui
keadaan umum
pasien.
+engalihkan
perhatian tentang
persepsi nyeri yang
dirasakan.
=ntuk
mengurangsi
persepsi nyeri yang
dirasakan.
Dapat mengatasi
rasa nyeri yang
dirasakan.
Dapat
menentukan pilihan
cara pemberian enis
makanan.
=ntuk
1'
.
3
DB :
%asien menghabiskan makan
sebanyak I porsi (J 3"4 sendok).
/angguan rasa aman cemas
sehubungan dengan kurangnya
pengetahuan tentang penyakitnya
yang ditandai dengan :
DB :
-ering bertanya tentang
penyakitnya dan proses
pengobatannya kepada pera!at.
%asien tampak gelisah.
Caah pasien murung.
gangguan nutrisi.
#. @angka %anang
-etelah lebih dari #.
am makanan yang
disediakan habis
dimakan dab **
kembali normal.
Rasa aman terpenuhi dengan
kriteria :
1. @angka pendek
Dalam !aktu 13 menit
setelah dilakukan
penelasan rasa cemas
pasien berkurang dan
pasien tahu tentang
kondisi penyakitnya.
#. @angka %anang
Dalam !aktu # hari
dilakukan tindakan klien
tidak cemas.
Kebutuhan istirahat tidur
8imbang berat badan.
*erikan makanan dalam porsi
sedikit tapi sering.
*eri kesempatan untuk
mengekspresikan perasaanya.
*eri penelasan pada pasien
tentang penyakitnya dan
pera!atan.
Aarkan pasien untuk
meningkatkan koping
mekanisme, dengan cara
berdoa.
menentukan
pemberian makanan
dan mencegah
komplikasi.
Dapat mendeteksi
perkembangan berat
badan.
+emudahkan
proses pencernaan
dan toleransi pasien
terhadap nutrisi.
=ntuk
mengetahui
seauhmana pasien
memerlukan
penelasan tentang
penyakitnya.
Dapat
mengurangi rasa
kecemasan pasien
#(
4
/angguan istirahat tidur
sehubungan dengan adanya nyeri
pada perut bagian kanan atas yang
ditandai dengan :
DB :
%asien tampak lemas, tampak
lingkaran hitam pada mata.
D- :
%asien mengeluh setiap malam
setiap malam tidak bisa tidur dan
sering terbangun.
/angguan pemenuhan AD9
terpenuhi dengan kriteria :
1. @angka pendek
Dalam !aktu J #. am
pasien mampu
meningkatkan kualitas
dan kuantitas tidur.
#. @angka %anang
Dalam !aktu lebih dari
#. am pasien mampu
istirahat dan tidur secara
normal (baik kualitas
maupun kuantitas).
AD9 terpenuhi dengan
kriteria :
Kai !aktu dan lamanya tidur
@elaskan pentingnya istirahat
dan tidur bagi kesehatan.
Anurkan pasien untuk tidur
pada saat tenang.
?iptakan lingkungan yang
tenang dan moti5asi pada
pasin lain untuk menciptakan
suasana tenang pada am
istiraat tidur.
tentang penyakitnya.
=ntuk
menghilangkan
kecemasan yang
dialami pasien.
#1
sehubungan dengan adanya atropi
otot yang ditandai dengan :
DB :
$kstremitas nampak lemas
dan reflek tonus otot (").
Akti5itasnya dibantu oleh
keluarga.
D- :
%asien mengeluh mudah lelah dan
capai bila melakukan akti5itas.
1. @angka pendek
Dalam !aktu J .1 am
pasien tidak mengeluh
lelah dan capai.
#. @angka %anang
Dalam !aktu lebih .1
am pasien dapat
melakukan akti5itasnya
tanpa bantuan keluarga.
*eri penelasan untuk mau
menggerakan tubuhnya.
*eri latihan akti5itas ringan
Anurkan untuk melakukan
akti5itasnya secara mandiri.
a.
=ntuk
menghilangkan rasa
takut pasien untuk
bergerak.
=ntuk
mengembalikan
fungsi otot
=ntuk
membiasakan pasien
akti5itasnya sehari"
hari secara mandiri.
##
I#PE#ENTASI DAN E'AUASI
N
O
D/
HARI0T" #ASAAH TINDAKAN E'AUASI
1
#
-elasa '"
1#"K1#
%agi
-ore
+alam
-elasa '"
1#"K1#
%agi
/angguan rasa
nyaman nyeri
abdomen
kuadran kanan
sampai dengan
peradangan.
/angguan
keseimbangan
suhu tubuh,
hipertermi s7d
proses infeksi
oleh 5irus.
+engobser5asi 88L
+engaarkan tehnik
relaksasi napas dalam,
distlaksasi.
+engatur posisi tidur
senyaman mungkin.
+emberikan
analgetik.
+engobser5asi 88L
+emberikan kompres
dingin atau alkohol pada
lipatan paha, leher,
ketiak.
+engobser5asi tanda"
tanda dehidrasi sedini
mungkin.
+enganurkan pasien
banyak minum.
Kolaborasi pemberian
terapi anti diretik dan
antibiotik.
- :
%asien mengatakan nyeri
ulu hati berkurang.
B :
%asien tidak tampak
meringis.
A :
+asalah teratasi
sebagian.
% :
;nter5ensi dilanutkan,
Dilegasikan kepada dinas
sore.
- :
%asien mengatakan panas
suhu tubuh menurun.
B :
-uhu tubuh ,1
(
? menadi
,<
(
?.
A :
+asalah teratasi sebagian
% :
;nter5ensi dilanutkan
#,
,
.
Rabu"1#"K1#
%agi
@umat 1#"1#"
1#
/angguan rasa
aman cemas s7d
kurangnya
pengetahuan
tentang
penyekitnya.
/angguan
pemenuhan
AD9
sehubungan
dengan
penurunan
fungsi
muskuloskeletal
+engkai tingkat
kecemasan pasien.
+emberi kesempatan
untuk mengekspresikan
perasaan.
+emberi penelasan
pada pasien tentang
penyakitnya.
+engaarkan pasien
untuk beradaptasi
terhadap keadaanya.
+emberikan latihan
atau mobilitas terbatas.
+elanutkan aktifitas
secara mandiri.
- :
%asien mengatakan
kecemasan berkurang.
B :
Caah pasien tampak
ceria.
A :
+asalah teratasi
% :
;nter5ensi berhasil
- :
%asien mengatakan
merasa kuat.
B :
%asien dapat melakukan
aktifitas ringan secara
mandiri.
A :
+asalah teratasi
sebagian.
% :
;nter5ensi dilanutkan.
#.

Anda mungkin juga menyukai