Anda di halaman 1dari 4

Bahan Anorganik:

-Bahan anorganik tanah berasal dari berbagai fase pelapukan batuan mineral;
merupakan komponen utama hampir semua jenis tanah.
-Tanah-tanah yg mengandung lebih dari 80% bahan anorganik adalah tanah
mineral. Berdasar berat kering, kebanyakan tanah upland berbahan
anorganik lebih dari 95%.
-Bila tanah-tanah terbentuk dari bahan induk atau mineral yang sama dan
partikel anorganik hanya berbeda ukuran, perbedaan prinsip di antara tanah
yaitu sifat fisik.
- Bila tanah-tanah terbentuk dari bahan induk atau mineral tidak sama,
misalnya yang satu dari batu pasir dan yang lain batu kapur; ukuran
partikelnya juga berbeda, maka keduanya berbeda sifat fisik maupun kimia.
-Sifat kimia dan fisik keduanya menentukan nilai kesuburan tanah.
-Kesuburan tanah merupakan faktor pertimbangan terhadap sifat fisik:
kapasitas pegang air, aerasi, drainase, kedalaman dan struktur jelajah akar;
dan sifat kimia: kemasaman dan suplai unsur hara.
-Partikel anorganik tanah adalah: pasir, debu, dan liat.
-Ketiga grup partikel menentukan pemisahan atau gabungan kehalusan tanah.
-Perbedaan fisik antara pasir, debu, dan liat adalah ukuran partikel. Selain
ukuran, partikel juga berbeda dalam bentuk.
-Di tanah pertanian, diameter rata-rata partikel pasir berkisar antara 2 hingga
0.05 mm, lolos melallui ayakan berdiameter antara 0.05 hingga 2 mm.
-Ukuran debu berkisar dari diameter 0.002 hingga 0.05 mm, dan liat lebih kecil
dari 0.002 mm. Butir lebih besar dari 2 mm adalah kerikil (2 mm hingga 75
mm), koral, stones, flags, dan bolders.
-Tanah mengandung fragmen besar disebut sebagai gravelly sands, stoney clays,
dan lain-lain.
-Tanah berbeda dalam ukuran dan imbangan relatif partikel fraksi anorganik
pada top soil (horizon A atau horizon mineral teratas) disebut pembeda tekstur .
-Tekstur adalah sifat dasar, mendekati sifat tanah permanen.
-Ia tidak dapat diubah melalui praktek sehari-hari, seperti pengolahan; namun
demikian erosi, deposit, atau pencampuran lapisan dapat mengubah tekstur di
zona permukaan.
-Karena tekstur berdasar hanya pada fraksi anorganik, jumlah bahan organik
dalam tanah tidak berpengaruh terhadap tekstur.
-Struktur tanah berkaitan dengan penyusunan partikel tanah ke dalam grup
agregat-agregat , bongkah, atau gabungan partikel-partikel.
-Struktur tanah tidak bersifat permanen dan dapat dipengaruhi oleh
pengelolaan dan oleh bahan organik.
-Sifat tanah tidak hanya terdiri dari satu jenis partikel saja, melainkan
campuran antara pasir, debu, dan liat.
-Berdasar pada perbandingan relatif fraksi pasir, debu, dan liat yang ada pada
top soil; tanah dikelaskan dalam tiga grup: tanah berpasir, berlempung, dan
berliat.
-Bila pasir dominan maka terbentuk tekstur kasar atau ringan. Ringan artinya
mudah diolah dan tidak berat.
-Bila tanah didominasi debu, liat, atau keduanya maka tekstur berat dan sukar
diolah.
-Tanah berlempung (loamy) bertekstur sedang, bila terasa fraksi pasir, debu,
dan liat imbang.
-Di laboratorium, kelas tekstur tanah ditetapkan melalui analisis mekanik, di
mana pemisahan fraksi diukur secara kuantitatif berdasar bobot fraksi.
-Di lapangan, kelas tekstur tanah ditetapkan melalui perasaan dengan jari;
akurasinya perlu kemampuan dan pengalaman, khusus bagi tanah-tanah
bervariasi tekstur spesifik mencapai 14 kelas.
-Umumnya, kebanyakan orang tidak punya kemampuan melakukan analisis
mekanik dan jarang mampu menentukan tekstur tanah di lapangan.
-Definisi acuan tentang tekstur tanah berdasar perasaan (Soil Survey Staff,
USDA).
-Ruang pori pada tekstur halus sangat sempit atau kapiler.
-Pada tanah jenis ini pergerakan udara dan air lambat.
-Penyelimutan partikel dan pengisisan pori dengan air melindungi difusi
udara; konsekuensinya, tanah berliat dan berdebu sering aerasi dan drainase
buruk.
-Drainase tanah buruk bila basah tidak menyediakan oksigen untu akar.
-Di pihak lain, tanah bertekstur halus punya kapasitas pegang air )water-
holding capacity) baik sebab air ditahan di ruang.
-Sebagian air pada tanah bertekstur halus tidak dapat diserap tanaman sebab
dipegang kuat di permukaan partikel liat.
-Sebab pergerakan air ke bawah tanah ditahan, pencucian/pelindian unsur
hara dari zona perakaran tidak menjadi masalah pada tanah bertekstur halus
-Luas permukaan tanah meningkat dengan makin halus tekstur.
-Total luas permukaan suatu unit berat liat koloidal, tergantung tipe liat,
mungkin sekitar 10,000 kali dibandingkan pasir dan 1,000 kali dibandingkan
debu terhalus.
-Adsorpsi, menangkap gas, cairan, atau padatan larut oleh
permukaan,meningkat dengan meningkatnya luas permukaan. Tanah
bertekstur halus jauh lebih aktif dalam mengadsorsi air dan melarutkan unsur
hara dari pada tanah bertekstur.
-Penambahan retensi air dan unsur hara relatif lebih mebantu kesuburan
tanah bertekstur halus dibandingkan tanah bertekstur kasar.
-Sebagai petunjuk pada proporsi relatif bahan padat dan ruang pori dalam
tanah, suatu tanah berlempung (loamy) sekitar 50% volume bahan padat dan
sekitar 50% volume ruang pori.
-Level kapasitas lapang (field capacity) retensi air, sekitar setengah ruang pori
berisi,dan setengah berisi udara.
-Tanah berpasir lebih banyak punya total volume ditempati bshsn padat, dan
tanah berliat lebih banyak punya total volume ruang pori dibanmdingkan
dengan tanah berlempung (loamy ). Padata tanah berpasir ruang pori lebih
benyak terisi udara dari pada air, sebaliknya terjadi pada tanah berliat.


Bahan Organik:
-Kebanyakan tanah mengandung bahan organik dalam top soil dari 1 hingga
6% berat. Tanah yang mengandung bahan organik lebih dari 20% disebut
Tanah Organik.
-Tanah dataran rendah yang mengandung bahan organik 80% atau lebih
Gambut atau Muck.
-Bahan organik tanah adalah bahan hidup dan bahan mati. Bahan hidup
termasuk berbagai jenis mikroorganisme, kecuali akar tumbuhan dan makro
organisme.
-Bahan organik tanah termasuk sebagian sisa tanaman dan hewan segar atau
sudah terdekomposisi.
-Humus adalah bentuk bahan organik khusus yang relatif stabil, berwarna
gelap, tertingga setelah bahan organik orisinal terombak.
-Humus bukan kristal, berupa bahan koloidal, dengan kapasitas adsorpsi unsur
hara sangat tinggi. Seseorang tidak bisa secara langsung memberikan humus ke
tanah, ia harus ditambahkan dalam bentuk bahan organik.
-Kapasitas Tukar Kation (cation exchange capacity) dan Kapasitas Pegang Air
(water-holding capacity) humus beberapa kali, barangkali tiga atau lebih
dibandingkan liat tanah.
-Bahan organik merupakan sumber utama unsur hara esensial tumbuhan.
Hampir seluruh nitrogen tanah adalah dalam bahan.
-Sekitar sepertiga hingga setengah fosfor dalam horizon top soil ada dalam
bahan organik.
-Bahan organik adalh sumber penting sulfur.
-Unsur unsur hara menjadi tersedia bagi tumbuhan setelah bahan organik
didekomposisi.
-Dekomposisi bahan organik, termasuk humus, dilakukan dengan baik oleh
jazad hidup dalam tanah.
-Unsur hara esensial diadsorp oleh komplek humus dan komplek organik lain
dan dapat dilepas melalui pertukaran dengan ion-ion atau oleh dekomposisi
bahan organik.
-Dekomposisi bahan organik mengasamkan tanah dan membantu pelepasan
unsur hara dari mineral tanah.
-Fungsi bahan organik lain adalah mengikat partikal mineral menjadi
agregat.
-Pembentukan agregat memperbaiki struktur tanah, khususnya dalam hal
kandungan liat.
-Penambahan pasir untuk memperbaiki struktur dari liat tidaklah merupakan
proses yang produktif.
-Mencampur pasir dan liat sering menyebabkan bahan seperti-konkresi dari
struktur jelek.
Sumber: Allen V. Barker - University of Massachusetts, Amherst. 1999.

Anda mungkin juga menyukai