Anda di halaman 1dari 3

Pemeriksaan Diskrepansi sefalometri

Pada pemeriksaan diskrepansi selain pemeriksaan pada model, dapat pula dilakukan
dengan pemeriksaan sefalometri. Pemeriksaan sefalometri adalah suatu pemeriksaan
menggunakan teknik mengabstraksikan kepala manusia yang kompleks ke dalam skema
geometri. Pemeriksaan sefalometri banyak digunakan terutama di bidang orthodonsi
kedokteran gigi. Pemeriksaan sefalometri pada orthodonsi dibagi menjadi 3 metode yaitu :
1. < SNA
Pemeriksaan < SNA menitik beratkan pada titik S (sella) yaitu titik dibagian
sella tursika yang dihitung 3,5 mm dari dasar sella tursika. Kemudian selain titik S
juga ada titik N (nasion) yaitu berada pada suturan frontonasalis yang merupakan
pertemuan os. Frontal dan os. Nasion. Yang terakhir adalah titik A yaitu titik paling
posterior dari kecekungan pada permukaan anterior premaksila di garis tengah, di
bawah spina nasalis anterior.
Harga normal < SNA adalah 82
o
jika lebih dari 82
o
maka dinamakan protrusi
maksila namun, ada 3 tingkatan protrusi yaitu ringan, sedang dan berat. Dikatakan
ringan bila hasil < SNA yang didapat dikurangi < SNA normal dibagi sudut deviasi
normal yaitu 2 menghasilkan nilai 1. Dikatakan sedang bila hasil < SNA yang didapat
dikurangi < SNA normal dibagi sudut deviasi normal yaitu 2 menghasilkan nilai 2.
Dikatakan berat bila hasil < SNA yang didapat dikurangi < SNA normal dibagi sudut
deviasi normal yaitu 2 menghasilkan nilai 3.
Namun jika nilai < SNA kurang dari 82
o
maka dinamakan retrusi maksila.
Retrusi maksila juga dibedakan menjadi 3 yaitu ringan, sedang dan berat. Penentuan
ringan, sedang dan berat juga menggunakan cara yang sama seperti penentuan
tingkatan protrusi maksila diatas.









Gambar. < SNA sefalometri
< SNA normal 82
o

2. < SNB
Sama seperti < SNA namun yang membedakan hanyalah pada titik B yaitu
titik paling posterior dari kecekungan pada permukaan anterior mandibula di garis
tengah. Nilai normal < SNB harus lebih kecil dari pada < SNA yaitu 80
o
. Bila < SNB
lebih dari 80
o
maka dinamakan protrusi mandibula namun jika kurang dinamakan
retrusi mandibula. Sama halnya dengan < SNA pada retrusi dan protrusi juga dibagi
menjadi 3 tingkatan yaitu ringan, sedang dan berat. Dikatakan ringan bila hasil < SNB
yang didapat dikurangi < SNB normal dibagi sudut deviasi normal yaitu 2
menghasilkan nilai 1. Dikatakan sedang bila hasil < SNB yang didapat dikurangi <
SNB normal dibagi sudut deviasi normal yaitu 2 menghasilkan nilai 2. Dikatakan
berat bila hasil < SNB yang didapat dikurangi < SNB normal dibagi sudut deviasi
normal yaitu 2 menghasilkan nilai 3.











Gambar. < SNB sefalometri

3. < ANB
Sudut ini dapat diketahui dengan cara mengurangi < SNA dan < SNB. Namun
bila pada gambar yaitu hubungan antara titik A, titik N dan titik B. Harga normal dari
< ANB yaitu 2
o
jika lebih dan kurang maka dinamakan protrusi maksila dan protrusi
mandibula. Pada protrusi mandibula maupun maksila juga didapat 3 tingkatan yaitu
sedang, ringan dan berat dengan nilai perhitungan 1, 2 dan 3. Perhitungan dilakukan
sama seperti < SNA maupun < SNB yang dirubah hanya yang digunakan adalah nilai
< ANB yang didapat dengan nilai < ANB normal.
< SNB normal 80
o













Gambar. < ANB sefalometri
< ANB normal 2
o

Anda mungkin juga menyukai