Anda di halaman 1dari 5

DIABETES MELITUS: Gejala dan Penyebab Diabetes Melitus (DM)

PENYEBAB DIABETES MELITUS



1) Banyak Mengkonsumsi Makanan yang Mengandung Gula
Kita semakin sulit menghindari makanan yang mengandung gula, hal tersebut
sangat mudah di jumpai seperti es krim, sirup, minuman dalam kemasan, permen,
aneka jajanan kue dan lain-lain. Semua makanan dan minuman tersebut kadang
tanpa kita sadari mengandung banyak gula. Yang patut diwaspadai adalah gula
yang terkandung dalam makanan dan minuman tersebut tidak pernah kita ketahui
berapa takarannya. Berbeda jika kita minum teh atau kopi buatan sendiri, yang
sudah diketahui berapa sendok teh takarannya. Kita boleh minum teh manis dan
kopi selama dalam batas yang wajar.

2) Kurang tidur
Kurang tidur dapat menyebabkan berkurangnya sistem kekebalan tubuh sehingga
tubuh mudah terserang penyakit. Selain itu kebiasaan begadang sambil minum kopi
dan merokok mempunyai resiko terkena penyakit diabetes. Oleh karena itu
hindarilah kebiasaan begadang, istirahatlah secara cukup, yaitu 8 jam dalam sehari
agar tubuh dapat fit kembali.

3) Makan terlalu banyak karbohidrat dari nasi atau roti
Perlu Anda ketahui bahwa tubuh mempunyai kemampuan yang terbatas dalam
mengolah makanan yang Anda makan. Jika Anda makan terlalu banyak karbohidrat,
maka tubuh akan menyimpannya dalam bentuk gula dalam darah (glikogen). Jika
hal ini berlangsung setiap hari, maka dapat dibayangkan besarnya penumpukan
glikogen yang disimpan dalam tubuh. Inilah pemicu awal terjadinya gejala diabetes.
Untuk penderita diabetes bisa juga membaca artikelmakanan diabetes melitus.

4) Merokok
Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang tidak baik selain minum minuman
beralkohol. Merokok dapat menjadi pemicu terjadinya diabetes. Selain merusak
paru-paru, merokok juga dapat merusak hati dan pankreas dimana hormon insulin
diproduksi sehingga dapat mengganggu produksi insulin di dalam kelenjar pankreas.

5) Kurangnya Aktivitas Fisik
Gaya hidup naik mobil ketika berangkat kerja, naik lift ketika berada dikantor, duduk
terlalu lama di depan komputer serta kurangnya aktivitas fisik lainnya membuat
sistem sekresi tubuh berjalan lambat. Akibatnya terjadilah penumpukan lemak di
dalam tubuh yang lambat laun berat badan menjadi berlebih.
Sebagai pencegahan, Anda dapat memperbanyak aktivitas fisik selama bekerja.
Misalnya jalan kaki ketika berangkat ke kantor, naik tangga, melakukan senam
ringan sehabis duduk terlalu lama dan lain-lain.

6) Faktor Keturunan
Diabetes juga dapat disebabkan karena faktor keturunan atau genetika. Biasanya
jika ada anggota keluarga yang menderita diabetes, maka kemungkinan besar
anaknya juga menderita penyakit yang sama. Para ahli diabetes telah sepakat
menentukan persentase kemungkinan terjadinya diabetes karena keturunan. Jika
kedua orang tuanya (bapak dan ibu) menderita diabetes, maka kemungkinan
anaknya menderita penyakit diabetes yaitu 83%. Jika salah satu orang tuanya
(bapak atau ibu) adalah penderita diabetes, maka kemungkinan anaknya menderita
penyakit diabetes yaitu 53%. Sedangkan jika kedua orang tuanya normal/tidak
menderita diabetes, maka kemungkinan anaknya menderita penyakit diabetes yaitu
15%.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa ada beberapa faktor yang
menyebabkan seseorang menderita penyakit diabetes, yaitu : pola makan yang
salah, gaya hidup yang kurang sehat, umur, dan kelainan genetik. Sedapat mungkin
kita harus mengurangi atau bahkan menghindari kebiasaan-kebiasaan buruk yang
dapat memicu terjadinya diabetes.

Komplikasi Diabetes Mellitus (DM)
Diabetes Mellitus (DM) dengan karakteristik hiperglikemia (kadar gula darah tinggi)
dapat mengakibatkan berbagai macam komplikasi berupa komplikasi akut (yang
terjadi secara mendadak) dan komplikasi kronis (yang terjadi secara menahun).
Komplikasi akut dapat berupa :
1. Hipoglikemia yaitu menurunnya kadar gula darah < 60 mg/dl
2. Keto Asidosis Diabetika (KAD) yaitu DM dengan asidosis metabolic dan
hiperketogenesis
3. Koma Lakto Asidosis yaitu penurunan kesadaran hipoksia yang ditimbulkan
oleh hiperlaktatemia.
4. Koma Hiperosmolar Non Ketotik, gejala sama dengan no 2 dan 3 hanya saja
tidak ada hiperketogenesis dan hiperlaktatemia.
Komplikasi kronis :
Biasanya terjadi pada penderita DM yang tidak terkontrol dalam jangka waktu
kurang lebih 5 tahun. Dapat dibagi berdasarkan pembuluh darah serta persarafan
yang kena atau berdasakan organ. Pembagian secara sederhana sebagai berikut :
1. Makroangiopati, mengenai pembuluh darah besar (pembuluh darah yang
dapat dilihat secara mikroskopis) antara lain pembuluh darah jantung /
Penyakit Jantung Koroner, pembuluh darah otak /stroke, dan pembuluh darah
tepi / Peripheral Artery Disease.
2. Mikroangiopati, mengenai pembuluh darah mikroskopis antara lain retinopati
diabetika (mengenai retina mata) dan nefropati diabetika (mengenai ginjal).
3. Neuropati, mengenai saraf tepi. Penderita bisa mengeluh rasa pada
kaki/tangan berkurang atau tebal pada kaki atau kaki terasa terbakar/bergetar
sendiri.
Selain di atas, komplikasi kronis DM dapat dibagi berdasarkan organ yang
terkena yaitu
1. 1.Kulit : Furunkel, karbunkel, gatal, shinspot (dermopati diabetik: bercak hitam
di kulit daerah tulang kering), necrobiosis lipoidica diabeticorum (luka oval,
kronik, tepi keputihan), selulitis ganggren,
2. 2.Kepala/otak : stroke, dengan segala deficit neurologinya
3. 3.Mata :Lensa cembung sewaktu hiperglikemia (myopia-reversibel,katarax
irreversible), Glaukoma, perdarahan corpus vitreus, Retinopati DM (non
proliperative, makulopati, proliferatif), N 2,3,6 (neuritis optika) & nerve
centralis lain
4. Hidung : penciuman menurun
5. 5.Mulut :mulut kering, ludah kental = verostamia diabetic, Lidah (tebal, rugae,
gangguan rasa), ginggiva (edematus, merah tua, gingivitis, atropi),
periodontium (makroangiopati periodontitis), gigi (caries dentis)
6. 6.Jantung : Penyakit Jantung Koroner, Silent infarction 40% kr neuropati
otonomik, kardiomiopati diabetika (Penyakit Jantung Diabetika)
7. Paru : mudah terjangkit Tuberculosis (TB) paru dengan berbagai
komplikasinya.
8. Saluran Cerna : gastrointestinal (neuropati esofagus, gastroparese
diabetikum (gastroparese diabeticum), gastroatropi, diare diabetic)
9. Ginjal dan saluran kencing : neuropati diabetik, sindroma kiemmelstiel Wilson,
pielonefritis, necrotizing pappilitis, Diabetic Neurogenic Vesical
Disfunction, infeksi saluran kencing, disfungsi ereksi/ impotensi, vulvitis.
10. Saraf : Perifer: parestesia, anestesia, gloves neuropati, stocking, neuropati,
kramp
11. Sendi : poliarthritis
12. Kaki diabetika (diabetic foot), merupakan kombinasi makroangiopati,
mikroangopati, neuropati dan infeksi pada kaki.
Komplikasi akut
1. Hipoglikemia
Hipoglikemia, yaitu keadaan dalam kadar gula darah yang rendah, terjadi apabila kadar
glukosa darah turun dibawah 50 mg/ dl.
Keadaan hipoglikemi ini dapat terjadi akibat :
Pemberian insulin atau obat oral yang berlebihan
Konsumsi makanan yang terlalu sedikit atau
Karena aktivitas fisik yang berat.
Hipoglikemia dapat terjadi setiap saat pada siang atau malam hari. Kejadian ini dapat terjadi
sebeum makan, khususnya jika makan yang tertunda atau bila pasien lupa makan snack
/selingan.
1. Diabetik Ketoasidosis
Diabetes ketoasidosis disebabkan oleh tidak adanya insulin atau tidak cukup jumlah insulin
yang nyata. Keadaan ini mengakibatkan gangguan metabolisme karbohidrat, protein dan
lemak. Ada tiga gambaran klinik yang penting pada diabetes ketoasidosis :
(1) Dehidrasi
(2) Kehilangan elektrolit
(3) Asidosis (Kelebihan asam di dalam tubuh)
Keadaan ini bila tidak ditangani maka akan menyebabkan penderita jatuh koma.
Komplikasi Kronik:
1. Komplikasi Makrovaskular (Pembuluh darah besar)
Mekanisme terjadinya komplikasi makrovaskular ini umumnya dihasilkan dari suatu
inflamasi/ proses radang yang kronis dan adanya perlukaan pada dinding arteri di daerah
perifer maupun pada sistem pembuluh darah koroner.Pasien dengan DM tipe 2 memiliki
resiko 15 40% menderita stroke. Resiko stroke ini berkaitan dengan kemungkinan demensia
dengan tingkat kekambuhan yang tinggi sehingga semakin meningkatkan angka morbiditas
dan mortalitas dari diabetes melitus itu sendiri.
2. Komplikasi Mikrovaskular
A. Diabetik retinopati (komplikasi pada organ mata)
Merupakan komplikasi mikrovaskular dari diabetes mellitus yang paling sering ditemukan.
Diabetes retinopati menjadi salah satu penyebab utama terjadinya kebutaan setiap tahunnya
di Amerika Serikat.Kemungkinan terjadinya retinopati pada penderita DM atau komplikasi-
mikrovaskular lainnya tergantung pada durasi dan derajat keparahan dari kondisi
hiperglikemia yang berlangsung.
B. Diabetic Nefropati (gangguan ginjal akibat diabetes)
Pasien dengan diabetes melitus sering mengalami gangguan ginjal.
Menurut National Kidney Foundation 2010, resiko nefropati akan semakin meningkat pada
penderita diabetes dengan usia > 65 tahun, memiliki hipertensi, memiliki anggota keluarga
dengan penyakit ginjal kronik, serta merupakan keturunan Asia India atau Indian Amerika.
Kelompok individu dengan kriteria yang disebutkan di atas merupakan kelompok resiko
tinggi
C. Diabetik Neuropati (komplikasi diabetes pada susunan syaraf)
Gejala umumnya diawali sebagai nyeri dimulai dari kaki, diikuti kedua tungkai bawah bagian
distal kemudian terakhir baru ke lengan atas. Nyeri yang dirasakan dapat berupa sensasi
seperti rasa terbakar, ditusuk-tusuk ataupun hanya berupa kekakuan semata. Rasa nyeri yang
ditimbulkan umumnya juga disertai dengan hilangnya sensansi sensoris dan cenderung terasa
lebih berat derajat nyerinya di malam hari.

Anda mungkin juga menyukai