Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN
Hambatan pasase usus dapat disebabkan oleh obstruksi lumen usus atau oleh
gangguan peristaltis. Obstruksi usus disebut juga obstruksi mekanik. Penyumbatan dapat
terjadi dimana saja di sepanjang usus. Pada obstruksi usus harus dibedakan lagi obstruksi
sederhana dan obstruksi strangulata. Obstruksi usus yang disebabkan oleh hernia, invaginasi,
adhesi dan volvulus mungkin sekali disertai strangulasi, sedangkan obstruksi oleh tumor atau
askariasis adalah obstruksi sederhana yang jarang menyebabkan strangulasi.
Pada bayi dan bayi baru lahir, penyumbatan usus biasanya disebabkan oleh cacat
lahir, massa yang keras dari isi usus (mekonium) atau ususnya berputar (volvulus).
Invaginasi merupakan penyebab tersering dari sumbatan usus akut pada anak, dan sumbatan
usus akut ini merupakan salah satu tindakan bedah darurat yang sering terjadi pada anak.
Penyebab obstruksi kolon yang paling sering ialah karsinoma terutama pada daerah
rektosigmoid dan kolon kiri distal. Tanda obstruksi usus merupakan tanda lanjut (late sign)
dari karsinoma kolon. Obstruksi ini adalah obstruksi usus mekanik total yang tidak dapat
ditolong dengan cara pemasangan tube lambung, puasa dan inus. !kan tetapi harus segera
ditolong dengan operasi (laparatomi). "mumnya gejala pertama timbul karena penyulit yaitu
gangguan aal usus berupa gangguan sistem saluran cerna, sumbatan usus, perdarahan atau
akibat penyebaran tumor. #iasanya nyeri hilang timbul akibat adanya sumbatan usus dan
diikuti muntah$muntah dan perut menjadi distensi%kembung. #ila ada perdarahan yang
tersembunyi, biasanya gejala yang muncul anemia, hal ini sering terjadi pada tumor yang
letaknya pada usus besar sebelah kanan.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
Ileus adalah gangguan%hambatan pasase isi usus yang merupakan tanda adanya
obstruksi usus akut yang segera membutuhkan pertolongan atau tindakan. Ileus ada & macam,
yaitu ileus obstrukti dan ileus paralitik.
Ileus obstrukti atau disebut juga ileus mekanik adalah keadaan dimana isi lumen
saluran cerna tidak bisa disalurkan ke distal atau anus karena adanya sumbatan%hambatan
mekanik yang disebabkan kelainan dalam lumen usus, dinding usus atau luar usus yang
menekan atau kelainan vaskularisasi pada suatu segmen usus yang menyebabkan nekrose
segmen usus tersebut.
'edangkan ileus paralitik atau adynamic ileus adalah keadaan di mana usus gagal%
tidak mampu melakukan kontraksi peristaltik untuk menyalurkan isinya akibat kegagalan
neurogenik atau hilangnya peristaltik usus tanpa adanya obstruksi mekanik.
B. ANATOMI USUS
"sus halus merupakan tabung yang kompleks, berlipat$lipat yang membentang dari
pilorus sampai katup ileosekal. Pada orang hidup panjang usus halus sekitar (& kaki (&& kaki
pada kadaver akibat relaksasi). "sus ini mengisi bagian tengah dan ba)ah abdomen. "jung
proksimalnya bergaris tengah sekitar *,+ cm, tetapi semakin keba)ah lambat laun garis
tengahnya berkurang sampai menjadi sekitar &,, cm.
"sus halus dibagi menjadi duodenum, jejenum, dani le um. Pembagian ini agak tidak
tepat dan didasarkan pada sedikit perubahan struktur, dan yang relati lebih penting
berdasarkan perbedaan ungsi. -uodenum panjangnya sekitar &, cm, mulai dari pilorus
sampai kepada jejenum. Pemisahan duodenum dan jejenum ditandai oleh ligamentum treit.,
suatu pita muskuloibrosa yang berorigo pada krus dekstra diaragma dekat hiatus esoagus
dan berinsersio pada perbatasan duodenum dan jejenum. /igamentum ini berperan sebagai
ligamentum suspensorium (penggantung). 0ira$kira duaperlima dari sisa usus halus adalah
jejenum, dan tiga perlima terminalnya adalah ileum. 1ejenum terletak di regio abdominalis
media sebelah kiri, sedangkan ileum cenderung terletak di region abdominalis ba)ah kanan.
1ejunum mulai pada juncture denojejunalis dan ileum berakhir pada junctura ileocaecalis.
2
/ekukan$lekukan jejenum dan ileum melekat pada dinding posterior abdomen dengan
perantaraan lipatan peritoneum yang berbentuk kipas yang dikenal sebagai messenterium
usus halus. Pangkal lipatan yang pendek melanjutkan diri sebagai peritoneum parietal pada
dinding posterior abdomen sepanjang garis berjalan ke ba)ah dan ke kenan dari kiri vertebra
lumbalis kedua ke daerah articulatio sacroiliaca kanan. !kar mesenterium memungkinkan
keluar dan masuknya cabang$cabang arteri vena mesenterica superior antara kedua lapisan
peritoneum yang membentuk messenterium.
2ambar (. 'istem saluran pencernaan
"sus besar merupakan tabung muskular berongga dengan panjang sekitar , kaki
(sekitar (,, m) yang terbentang dari sekum sampai kanalis ani. -iameter usus besar sudah
pasti lebih besar daripada usus kecil. 3ata$rata sekitar &,, inci (sekitar 4,, cm), tetapi makin
dekat anus semakin kecil.
"sus besar dibagi menjadi sekum, kolon dan rektum. Padase k um terdapat katup
ileocaecaal dan apendiks yang melekat pada ujung sekum. 'ekum menempati dekitar dua
atau tiga inci pertama dari usus besar. 0atup ileocaecaal mengontrol aliran kimus dari ileum
ke sekum. 0olon dibagi lagi menjadi kolon asendens, transversum, desendens dan sigmoid.
0olon ascendens berjalan ke atas dari sekum ke permukaan inerior lobus kanan hati,
menduduki regio iliaca dan lumbalis kanan. 'etelah mencapai hati, kolon ascendens
membelok ke kiri, membentuk leksura koli dekstra (leksura hepatik). 0olon transversum
menyilang abdomen pada regio umbilikalis dari leksura koli dekstra sampai leksura koli
3
sinistra. 0olon transversum, )aktu mencapai daerah limpa, membengkok ke ba)ah,
membentuk leksura koli sinistra (leksura lienalis) untuk kemudian menjadi kolon
descendens. 0olon sigmoid mulai pada pintu atas panggul. 0olon sigmoid merupakan
lanjutan kolon descendens. Ia tergantung ke ba)ah dalam rongga pelvis dalam bentuk
lengkungan. 0olon sigmoid bersatu dengan rektum di depan sakrum. 3ektum menduduki
bagian posterior rongga pelvis. 3ektum ke atas dilanjutkan oleh kolon sigmoid dan berjalan
turun di depan sekum, meninggalkan pelvis dengan menembus dasar pelvis. -isisni rektum
melanjutkan diri sebagai anus dalan perineum.
C. FISIOLOGI USUS
"sus halus mempunyai dua ungsi utama 5 pencernaan dan absorpsi bahan$ bahan
nutrisi dan air. Proses pencernaan dimulai dalam mulut dan lambung oleh kerja ptialin, asam
klorida, dan pepsin terhadap makanan masuk. Proses dilanjutkan di dalam duodenum
terutama oleh kerja en.im$en.im pankreas yang menghidrolisis karbohidrat, lemak, dan
protein menjadi .at$.at yang lebih sederhana. !danya bikarbonat dalam sekret pankreas
membantu menetralkan asam dan memberikan pH optimal untuk kerja en.im$en.im. 'ekresi
empedu dari hati membantu proses pencernaan dengan mengemulsikan lemak sehimgga
memberikan permukaan lebih luas bagi kerja lipase pankreas. Proses pencernaan
disempurnakan oleh sejumnlah en.im dalam getah usus (sukus enterikus). #anyak di antara
en.im$en.im ini terdapat pada brush border vili dan mencernakan .at$.at makanan sambil
diabsorpsi.
Isi usus digerakkan oleh peristalsis yang terdiri atas dua jenis gerakan, yaitu
segmental dan peristaltik yang diatur oleh sistem sara autonom dan hormon. Pergerakan
segmental usus halus mencampur .at$.at yang dimakan dengan sekret pankreas, hepatobiliar,
dan sekresi usus, dan pergerakan peristaltik mendorong isi dari salah satu ujung ke ujung lain
dengan kecepatan yang sesuai untuk absorpsi optimal dan suplai kontinu isi lambung.
!bsorpsi adalah pemindahan hasil$hasil akhir pencernaan karbohidrat, lemak dan
protein (gula sederhana, asam$asam lemak dan asa$asam amino) melalui dinding usus ke
sirkulasi darah dan lime untuk digunakan oleh sesl$sel tubuh. 'elain itu air, elektrolit dan
vitamin juga diabsorpsi. !bsoprpsi berbagai .at berlangsung dengan mekanisme transpor
akti dan pasi yang sebagian kurang dimengerti.
4
/emak dalam bentuk trigliserida dihidrodrolisa oleh en.im lipase pankreas 6 hasilnya
bergabung dengan garam empedu membentuk misel. 7isel kemudian memasuki membran
sel secara pasi dengan diusi, kemudian mengalami disagregasi, melepaskan garam empedu
yang kembali ke dalam lumen usus dan asam lemak serta monogliserida ke dalam sel. 'el
kemudian membentuk kembali trigliserida dan digabungkan dengan kolesterol, osolipid,
dan apoprotein untuk membentuk kilomikron, yang keluar dari sel dan memasuki lakteal.
!sam lemak kecil dapat memasuki kapiler dan secara langsung menuju ke vena porta. 2aram
empedu diabsorpsi ke dalam sirkulasi enterohepatik dalam ileum distalis. -ari kumpulan ,
gram garam empedu yang memasuki kantung empedu, sekitar 8,, gram hilang setiap hari6
kumpulan ini bersirkulasi ulang 4 kali dalam &9 jam.
Protein oleh asam lambung di denaturasi, pepsin memulai proses proteolisis. :n.im
protease pankreas (tripsinogen yang diaktikan oleh enterokinase menjadi tripsin, dan
endopeptidase, eksopeptidase) melanjutkan proses pencernaan protein, menghasilkan asam
amino dan & sampai 4 residu peptida. Transport akti memba)a dipeptida dan tripeptida ke
dalam sel untuk diabsorpsi.
0arbohidrat, metabolisme a)alnya dimulai dengan dengan menghidrolisis pati
menjadi maltosa (atau isomaltosa), yang merupakan disakarida. 0emudian disakarida ini,
bersama dengan disakarida utama lain, laktosa dan sukrosa, dihidrolisis menjadi
monosakarida glukosa, galaktosa, dan ruktosa. :n.im laktase, sukrase, maltase, dan
isimaltase untuk pemecaha disakarida terletak di dalam mikrovili ;brush border; sel epitel.
-isakarida ini dicerna menjadi monosakarida se)aktu berkontak dengan mikrovili ini atau
se)aktu mereka berdiusi ke dalam mikrovili. Produk pencernaan, monosakarida, glukosa,
galaktosa, dan ruktosa, kemudian segera disbsorpsi ke dala darah porta.
!ir dan elektrolit, cairan empedu, cairan lambung, saliva, dan cairan duodenum
menyokong sekitar +$(8 /%hari cairan tubuh, kebanyakan diabsorpsi. !ir secar osmotik dan
secara hidrostatik diabsorpsi atau melalui diusi pasi. <atrium dan khlorida diabsorpsi
dengan pemasangan .at telarut organik atau secara transport akti. #ikarbonat diabsorpsi
secara pertukaran natrium%hidrogen. 0alsium diabsorpsi melalui transport akti dalam
duodenum dan jejenum, dipercepat oleh hormon parathormon (PTH) dan vitamin -. 0alium
diabsorpsi secara diusi pasi.
"sus besar mempunyai berbagai ungsi yang semuanya berkaitan dengan proses akhir
isi usus. =ungsi usus besar yang paling penting adalah mengabsorpsi air dan elektrolit, yang
5
sudah hampir lengkap pada kolon bagian kanan. 0olon sigmoid berungsi sebagai reservoir
yang menampung massa eses yang sudah dehidrasi sampai deekasi berlangsung.
0olon mengabsorpsi air, natrium, khlorida, dan asam lemak rantai pendek serta
mengeluarkan kalium dan bikarbonat. Hal tersebut membantu menjaga keseimbangan air
adan elektrolit dan mencegah dehidrasi. 7enerima >88$(,88 ml%hari, semua, kecualim(88$
&88 ml diabsorpsi, paling banyak di proksimal. 0apasitas sekitar , l%hari.
2erakan retrograd dari kolon memperlambat transit materi dari kolon kanan,
meningkatkan absorpsi. 0ontraksi segmental merupakan pola yang paling umum,
mengisolasi segmen pendek dari kolon, kontraksi ini menurun oleh antikolinergik, meningkat
oleh makanan, kolinergik. 2erakan massa merupakan pola yang kurang umum, pendorong
antegrad melibatkan segmen panjang 8,,$(,8 cm%detik, &8$*8 detik panjang, tekanan (88$&88
mmHg, tiga sampai empat kali sehari, terjadi dengan deekasi.
'epertiga berat eses kering adalah bakterri6 (8??$(8?@%gram. !naerob A aerob.# akter
oide s paling umum, :scherichia coli berikutnya. "mber penting vitamin 0.
2as kolon berasal dari udara yang ditelan, diusi dari darah, produksi intralumen.
<itrogen, oksigen, karbon dioksida, hidrogen, metan. #akteri membentuk hidrogen dan
metan dari protein dan karbohidrat yang tidak tercerna. <ormalnya 488 ml%hari.
D. EPIDEMIOLOGI
Hernia strangulata adalah salah satu keadaan darurat yang sering dijumpai oleh dokter
bedah dan merupakan penyebab obstruksi usus terbanyak. 7c Iver mencatat 99B dari
obstruksi mekanik usus disebabkan oleh hernia eksterna yang mengalami strangulasi. -i
3'C7, pada tahun (>+>, 0arto)isastro dan Diriasoekarta melaporkan ,+B kasus obstruksi
mekanik usus halus disebabkan oleh hernia.
'utjipto ((>>8) dalam penelitiannya mengungkapkan indikasi relaparatomi karena
obstruksi usus akibat adhesi sebesar (E,EB. Dalaupun di negara berkembang seperti di
Indonesia, adhesi bukanlah sebagai penyebab utama terjadinya obstruksi usus. Penyebab
tersering obstruksi usus di Indonesia, khususnya di 3'"P<C7, adalah hernia, baik sebagai
penyebab obstruksi sederhana (,(B) maupun obstruksi usus strangulasi (4*B).
6
!dhesi pasca operasi timbul setelah terjadi cedera pada permukaan jaringan, sebagai
akibat insisi, kauterisasi, jahitan atau mekanisme trauma lainnya. -ari laporan terakhir pasien
yang telah menjalani sedikitnya sekali operasi intra abdomen, akan berkembang adhesi satu
hingga lebih dari sepuluh kali. Obstruksi usus merupakan salah satu konsekuensi klinik yang
penting. -i negara maju, adhesi intraabdomen merupakan penyebab terbanyak terjadinya
obstruksi usus. Pada pasien digesti yang memerlukan tindakan reoperasi, *8$9(B
disebabkan obstruksi usus akibat adhesi. "ntuk obstruksi usus halus, proporsi ini meningkat
hingga 4,$E,B.
E. KLASIFIKASI
#erdasarkan lokasi obstruksinya, ileus obstruki atau ileus mekanik dibedakan
menjadi, antara lain 5
(. Ileus obstrukti letak tinggi 5 obstruksi mengenai usus halus (dari gaster sampai ileum
terminal).
&. Ileus obstrukti letak rendah 5 obstruksi mengenai usus besar (dari ileum terminal sampai
rectum).
'elain itu, ileus obstrukti dapat dibedakan menjadi * berdasarkan stadiumnya, antara lain 5
(chirurgica)
(. Obstruksi sebagian (partial obstruction) 5 obstruksi terjadi sebagian sehingga makanan
masih bisa sedikit le)at, dapat latus dan deekasi sedikit.
&. Obstruksi sederhana (simple obstruction) 5 obstruksi%sumbatan yang tidak disertai
terjepitnya pembuluh darah (tidak disertai gangguan aliran darah).
*. Obstruksi strangulasi (strangulated obstruction) 5 obstruksi disertai dengan terjepitnya
pembuluh darah sehingga terjadi iskemia yang akan berakhir dengan nekrosis atau
gangren.
F. ETIOLOGI
Penyebab terjadinya ileus obstruksi pada usus halus antara lain 5
(. Hernia inkarserata 5 usus masuk dan terjepit di dalam pintu hernia. Pada anak dapat
dikelola secara konservati dengan posisi tidur Trendelenburg. <amun, jika percobaan
reduksi gaya berat ini tidak berhasil dalam )aktu + jam, harus diadakan herniotomi
segera.
7
&. <on hernia inkarserata, antara lain 5
a. !dhesi atau perlekatan usus
-i mana pita ibrosis dari jaringan ikat menjepit usus. -apat berupa perlengketan
mungkin dalam bentuk tunggal maupun multiple, bisa setempat atau luas. "munya
berasal dari rangsangan peritoneum akibat peritonitis setempat atau umum. Ileus
karena adhesi biasanya tidak disertai strangulasi.
b. Invaginasi
-isebut juga intususepsi, sering ditemukan pada anak dan agak jarang pada orang
muda dan de)asa. Invaginasi pada anak sering bersiat idiopatik karena tidak
diketahui penyebabnya. Invaginasi umumnya berupa intususepsi ileosekal yang
masuk naik ke kolon ascendens dan mungkin terus sampai keluar dari rektum. Hal ini
dapat mengakibatkan nekrosis iskemik pada bagian usus yang masuk dengan
komplikasi perorasi dan peritonitis. -iagnosis invaginasi dapat diduga atas
pemeriksaan isik, dan dipastikan dengan pemeriksaan 3oentgen dengan pemberian
enema barium. Invaginasi pada orang muda dan de)asa jarang idiopatik, umumnya
ujung invaginatum merupakan polip atau tumor lain di usus halus. Pada anak, apabila
keadaan umumnya mengi.inkan, maka dapat dilakukan reposisi hidrostatik yang
dapat dilakukan sekaligus se)aktu diagnosis 3oentgen ditegakkan. <amun, apabila
tidak berhasil, harus dilakukan reposisi operari. 'edangkan pada orang de)asa,
terapi reposisi hidrostatik umumnya tidak mungkin dilakukan karena jarang
merupakan invaginasi ileosekal.
c. !skariasis
Cacing askaris hidup di usus halus bagian yeyunum, biasanya jumlahnya puluhan
hingga ratusan ekor. Obstruksi bisa terjadi di mana$mana di usus halus, tetapi
biasanya di ileum terminal yang merupakan tempat lumen paling sempit. Obstruksi
umumnya disebabkan oleh suatu gumpalan padat terdiri atas sisa makanan dan
puluhan ekor cacing yang mati atau hampir mati akibat pemberian obat cacing.
'egmen usus yang penuh dengan cacing berisiko tinggi untuk mengalami volvulus,
strangulasi, dan perorasi.
d. Folvulus
7erupakan suatu keadaan di mana terjadi pemuntiran usus yang abnormal dari
segmen usus sepanjang aksis longitudinal usus sendiri, maupun pemuntiran terhadap
aksis radii mesenterii sehingga pasase makanan terganggu. Pada usus halus agak
jarang ditemukan kasusnya. 0ebanyakan volvulus didapat di bagian ileum dan
8
mudah mengalami strangulasi. 2ambaran klinisnya berupa gambaran ileus obstruksi
tinggi dengan atau tanpa gejala dan tanda strangulasi.
e. Tumor
Tumor usus halus agak jarang menyebabkan obstruksi usus, kecuali jika ia
menimbulkan invaginasi. Proses keganasan, terutama karsinoma ovarium dan
karsinoma kolon, dapat menyebabkan obstruksi usus. Hal ini terutama disebabkan
oleh kumpulan metastasis di peritoneum atau di mesenterium yang menekan usus.
. #atu empedu yang masuk ke ileus.
Inlamasi yang berat dari kantong empedu menyebabkan istul dari saluran empedu
ke duodenum atau usus halus yang menyebabkan batu empedu masuk ke traktus
gastrointestinal. #atu empedu yang besar dapat terjepit di usus halus, umumnya pada
bagian ileum terminal atau katup ileocaecal yang menyebabkan obstruksi.
Penyebab obstruksi kolon yang paling sering ialah karsinoma, terutama pada daerah
rektosigmoid dan kolon kiri distal. 'elain itu, obstruksi dapat pula disebabkan oleh
divertikulitis, striktur rektum, stenosis anus, volvulus sigmoid, dan penyakit Hirschprung.
G. PATOGENESIS
"sus di bagian distal kolaps, sementara bagian proksimal berdilatasi. "sus yang
berdilatasi menyebabkan penumpukan cairan dan gas, distensi yang menyeluruh
menyebabkan pembuluh darah tertekan sehingga suplai darah berkurang (iskemik), dapat
terjadi perorasi. -ilatasi dan dilatasi usus oleh karena obstruksi menyebabkan perubahan
ekologi, kuman tumbuh berlebihan sehingga potensial untuk terjadi translokasi kuman.
2angguan vaskularisasi menyebabkan mortalitas yang tinggi, air dan elektrolit dapat lolos
dari tubuh karena muntah. -apat terjadi syok hipovolemik, absorbsi dari toksin pada usus
yang mengalami strangulasi.
-inding usus halus kuat dan tebal, karena itu tidak timbul distensi berlebihan atau
ruptur. -inding usus besar tipis, sehingga mudah distensi. -inding sekum merupakan
bagian kolon yang paling tipis, karena itu dapat terjadi ruptur bila terlalu tegang. 2ejala
dan tanda obstruksi usus halus atau usus besar tergantung kompetensi valvula #auhini.
#ila terjadi insuisiensi katup, timbul reluks dari kolon ke ileum terminal sehingga ileum
turut membesar.
9
Pengaruh obstruksi kolon tidak sehebat pengaruh pada obstruksi usus halus karena
pada obstruksi kolon, kecuali pada volvulus, hampir tidak pernah terjadi strangulasi.
0olon merupakan alat penyimpanan eses sehingga secara relati ungsi kolon sebagai
alat penyerap sedikit sekali. Oleh karena itu kehilangan cairan dan elektrolit berjalan
lambat pada obstruksi kolon distal.
H. MANIFESTASI KLINIS
(. Obstruksi sederhana
Obstruksi usus halus merupakan obstruksi saluran cerna tinggi, artinya disertai
dengan pengeluaran banyak cairan dan elektrolit baik di dalam lumen usus bagian oral dari
obstruksi, maupun oleh muntah. 2ejala penyumbatan usus meliputi nyeri kram pada perut,
disertai kembung. Pada obstruksi usus halus proksimal akan timbul gejala muntah yang
banyak, yang jarang menjadi muntah ekal )alaupun obstruksi berlangsung lama. <yeri bisa
berat dan menetap. <yeri abdomen sering dirasakan sebagai perasaan tidak enak di perut
bagian atas. 'emakin distal sumbatan, maka muntah yang dihasilkan semakin ekulen.
Tanda vital normal pada tahap a)al, namun akan berlanjut dengan dehidrasi akibat
kehilangan cairan dan elektrolit. 'uhu tubuh bisa normal sampai demam. -istensi abdomen
dapat dapat minimal atau tidak ada pada obstruksi proksimal dan semakin jelas pada
sumbatan di daerah distal. #ising usus yang meningkat dan Gmetallic soundH dapat didengar
sesuai dengan timbulnya nyeri pada obstruksi di daerah distal.
&. Obstruksi disertai proses strangulasi
2ejalanya seperti obstruksi sederhana tetapi lebih nyata dan disertai dengan nyeri
hebat. Hal yang perlu diperhatikan adalah adanya skar bekas operasi atau hernia. #ila
dijumpai tanda$tanda strangulasi berupa nyeri iskemik dimana nyeri yang sangat hebat,
menetap dan tidak menyurut, maka dilakukan tindakan operasi segera untuk mencegah
terjadinya nekrosis usus.
*. Obstruksi mekanis di kolon timbul perlahan$lahan dengan nyeri akibat sumbatan biasanya
terasa di epigastrium. <yeri yang hebat dan terus menerus menunjukkan adanya iskemia atau
peritonitis. #orborygmus dapat keras dan timbul sesuai dengan nyeri. 0onstipasi atau
obstipasi adalah gambaran umum obstruksi komplit. 7untah lebih sering terjadi pada
10
penyumbatan usus besar. 7untah timbul kemudian dan tidak terjadi bila katup ileosekal
mampu mencegah reluks. #ila akibat reluks isi kolon terdorong ke dalam usus halus, akan
tampak gangguan pada usus halus. 7untah ekal akan terjadi kemudian. Pada keadaan
valvula #auchini yang paten, terjadi distensi hebat dan sering mengakibatkan perorasi sekum
karena tekanannya paling tinggi dan dindingnya yang lebih tipis. Pada pemeriksaan isis akan
menunjukkan distensi abdomen dan timpani, gerakan usus akan tampak pada pasien yang
kurus, dan akan terdengar metallic sound pada auskultasi. <yeri yang terlokasi, dan terabanya
massa menunjukkan adanya strangulasi.
I. DIAGNOSIS
Pada anamnesis obstruksi tinggi sering dapat ditemukan penyebab misalnya berupa
adhesi dalam perut karena pernah dioperasi atau terdapat hernia. 2ejala umum berupa syok,
oliguri dan gangguan elektrolit. 'elanjutnya ditemukan meteorismus dan kelebihan cairan di
usus, hiperperistaltis berkala berupa kolik yang disertai mual dan muntah. 0olik tersebut
terlihat pada inspeksi perut sebagai gerakan usus atau kejang usus dan pada auskultasi
se)aktu serangan kolik, hiperperistaltis kedengaran jelas sebagai bunyi nada tinggi. Penderita
tampak gelisah dan menggeliat se)aktu kolik dan setelah satu dua kali deekasi tidak ada lagi
latus atau deekasi. Pemeriksaan dengan meraba dinding perut bertujuan untuk mencari
adanya nyeri tumpul dan pembengkakan atau massa yang abnormal. 2ejala permulaan pada
obstruksi kolon adalah perubahan kebiasaan buang air besar terutama berupa obstipasi dan
kembung yang kadang disertai kolik pada perut bagian ba)ah. Pada inspeksi diperhatikan
pembesaran perut yang tidak pada tempatnya misalnya pembesaran setempat karena
peristaltis yang hebat sehingga terlihat gelombang usus ataupun kontur usus pada dinding
perut. #iasanya distensi terjadi pada sekum dan kolon bagian proksimal karena bagian ini
mudah membesar.
-engan stetoskop, diperiksa suara normal dari usus yang berungsi (bising usus).
Pada penyakit ini, bising usus mungkin terdengar sangat keras dan bernada tinggi, atau tidak
terdengar sama sekali.
<ilai laboratorium pada a)alnya normal, kemudian akan terjadi hemokonsentrasi,
leukositosis, dan gangguan elektrolit. Pada pemeriksaan radiologis, dengan posisi tegak,
terlentang dan lateral dekubitus menunjukkan gambaran anak tangga dari usus kecil yang
11
mengalami dilatasi dengan air luid level. Pemberian kontras akan menunjukkan adanya
obstruksi mekanis dan letaknya. Pada ileus obstrukti letak rendah jangan lupa untuk
melakukan pemeriksaan rektosigmoidoskopi dan kolon (dengan colok dubur dan barium in
loop) untuk mencari penyebabnya. Periksa pula kemungkinan terjadi hernia.
Pada saat sekarang ini radiologi memainkan peranan penting dalam mendiagnosis
secara a)al ileus obstruktius secara dini.
J. GAMBARAN RADIOLOGI
"ntuk menegakkan diagnosa secara radiologis pada ileus obstrukti dilakukan oto abdomen
* posisi. Iang dapat ditemukan pada pemeriksaan oto abdomen ini antara lain 5
(. Ileus obstruksi letak tinggi 5
$ -ilatasi di proJimal sumbatan (sumbatan paling distal di ileocecal junction) dan
kolaps usus di bagian distal sumbatan.
$ Coil spring appearance
$ Herring bone appearance
$ !ir luid level yang pendek$pendek dan banyak (step ladder sign)
&. Ileus obstruksi letak rendah 5
$ 2ambaran sama seperti ileus obstruksi letak tinggi
$ 2ambaran penebalan usus besar yang juga distensi tampak pada tepi abdomen
$ !ir luid level yang panjang$panjang di kolon
'edangkan pada ileus paralitik gambaran radiologi ditemukan dilatasi usus yang menyeluruh
dari gaster sampai rectum.
2ambaran radiologis ileus obstrukti
dibandingkan dengan ileus paralitik 5
12
2ambar &. Ileus Obstrukti . Tampak coil spring dan herring bone appearance
2ambar *. Ileus Paralitik. Tampak
dilatasi usus keseluruhan.
13
2ambar 9. 2ambaran air luid level pada ileus
obstrukti
14
2ambar ,. Ileus Obstrukti karena adanya volvulus
2ambar 4. !scariasis yang bisa
menyebabkan ileus obstrukti
15
2ambar E. Ileus obstrukti yang disebabkan oleh massa tumor eJtraintestinal
2ambar +. 2allstone ileus. Tampak 3igler;s
Triad 5 (. Pneumobilia6 &. Obstruksi usus
halus6 *. #ayangan radioopaKue yang
merupakan batu empedu.
K. DIAGNOSIS BANDING
Pada ileus paralitik nyeri yang timbul lebih ringan tetapi konstan dan dius, dan terjadi
distensi abdomen. Ileus paralitik, bising usus tidak terdengar dan tidak terjadi ketegangan
dinding perut. #ila ileus disebabkan oleh proses inlamasi akut, akan ada tanda dan gejala
dari penyebab primer tersebut. 2astroenteritis akut, apendisitis akut, dan pankreatitis akut
juga dapat menyerupai obstruksi usus sederhana.
16
L. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium tidak mempunyai ciri$ciri khusus. Pada urinalisa, berat
jenis bisa meningkat dan ketonuria yang menunjukkan adanya dehidrasi dan asidosis
metabolik. /eukosit normal atau sedikit meningkat, jika sudah tinggi kemungkinan sudah
terjadi peritonitis. 0imia darah sering adanya gangguan elektrolit.
=oto polos abdomen sangat bernilai dalam menegakkan diagnosa ileus obstruksi.
'edapat mungkin dibuat pada posisi tegak dengan sinar mendatar. Posisi datar perlu untuk
melihat distribusi gas, sedangkan sikap tegak untuk melihat batas udara dan air serta letak
obstruksi. 'ecara normal lambung dan kolon terisi sejumlah kecil gas tetapi pada usus halus
biasanya tidak tampak.
2ambaran radiologi dari ileus berupa distensi usus dengan multiple air luid level,
distensi usus bagian proksimal, absen dari udara kolon pada obstruksi usus halus. Obstruksi
kolon biasanya terlihat sebagai distensi usus yang terbatas dengan gambaran haustra, kadang$
kadang gambaran massa dapat terlihat. Pada gambaran radiologi, kolon yang mengalami
distensi menunjukkan gambaran seperti Lpigura; dari dinding abdomen.
0emampuan diagnostik kolonoskopi lebih baik dibandingkan pemeriksaan barium
kontras ganda. 0olonoskopi lebih sensiti dan spesiik untuk mendiagnosis neoplasma dan
bahkan bisa langsung dilakukan biopsi.
M. KOMPLIKASI
Pada obstruksi kolon dapat terjadi dilatasi progresi pada sekum yang berakhir dengan
perorasi sekum sehingga terjadi pencemaran rongga perut dengan akibat peritonitis umum.
N. PENATALAKSANAAN
Tujuan utama penatalaksanaan adalah dekompresi bagian yang mengalami obstruksi
untuk mencegah perorasi. Tindakan operasi biasanya selalu diperlukan. 7enghilangkan
penyebab obstruksi adalah tujuan kedua. 0adang$kadang suatu penyumbatan sembuh dengan
sendirinya tanpa pengobatan, terutama jika disebabkan oleh perlengketan. Penderita
penyumbatan usus harus di ra)at di rumah sakit.
17
(. Persiapan
Pipa lambung harus dipasang untuk mengurangi muntah, mencegah aspirasi dan
mengurangi distensi abdomen (dekompresi). Pasien dipuasakan, kemudian dilakukan
juga resusitasi cairan dan elektrolit untuk perbaikan keadaan umum. 'etelah keadaan
optimum tercapai barulah dilakukan laparatomi. Pada obstruksi parsial atau
karsinomatosis abdomen dengan pemantauan dan konservati.
&. Operasi
Operasi dapat dilakukan bila sudah tercapai rehidrasi dan organ$organ vital
berungsi secara memuaskan. Tetapi yang paling sering dilakukan adalah pembedahan
sesegera mungkin. Tindakan bedah dilakukan bila 5
$ 'trangulasi
$ Obstruksi lengkap
$ Hernia inkarserata
$ Tidak ada perbaikan dengan pengobatan konservati (dengan pemasangan <2T,
inus, oksigen dan kateter)
*. Pasca #edah
Pengobatan pasca bedah sangat penting terutama dalam hal cairan dan elektrolit.
0ita harus mencegah terjadinya gagal ginjal dan harus memberikan kalori yang
cukup. Perlu diingat bah)a pasca bedah usus pasien masih dalam keadaan paralitik.
O. PROGNOSIS
7ortalitas ileus obstrukti ini dipengaruhi banyak aktor seperti umur, etiologi, tempat
dan lamanya obstruksi. 1ika umur penderita sangat muda ataupun tua maka toleransinya
terhadap penyakit maupun tindakan operati yang dilakukan sangat rendah sehingga
meningkatkan mortalitas. Pada obstruksi kolon mortalitasnya lebih tinggi dibandingkan
obstruksi usus halus.
18
BAB III
KESIMPULAN
Obstruksi usus (mekanik) adalah keadaan dimana isi lumen saluran cerna tidak bisa
disalurkan ke distal atau anus karena ada sumbatan%hambatan yang disebabkan kelainan
dalam lumen usus, dinding usus atau luar usus yang menekan atau kelainan vaskularisasi
pada suatu segmen usus yang menyebabkan nekrose segmen usus tersebut.
Obstruksi usus halus dapat disebabkan oleh adhesi,

hernia inkarserata, neoplasma,
intususepsi, volvulus, benda asing, kumpulan cacing askaris, sedangkan obstruksi usus besar
penyebabnya adalah karsinoma, volvulus, divertikulum 7eckel, penyakit Hirschsprung,
inlamasi, tumor jinak, impaksi ekal.
2ejala penyumbatan usus meliputi nyeri kram pada perut, disertai kembung. #ising
usus yang meningkat dan Gmetallic soundH dapat didengar sesuai dengan timbulnya nyeri
pada obstruksi di daerah distal. 2ejala umum berupa syok, oliguri dan gangguan elektrolit.
0olik dapat terlihat pada inspeksi perut sebagai gerakan usus atau kejang usus dan pada
auskultasi se)aktu serangan kolik, hiperperistaltis kedengaran jelas sebagai bunyi nada
tinggi. "sus di bagian distal kolaps, sementara bagian proksimal berdilatasi. "sus yang
berdilatasi menyebabkan penumpukan cairan dan gas, distensi yang menyeluruh
menyebabkan pembuluh darah tertekan sehingga suplai darah berkurang (iskemik), dapat
terjadi perorasi. 2ambaran radiologi dari ileus berupa distensi usus dengan multiple air luid
level, distensi usus bagian proksimal, absen dari udara kolon pada obstruksi usus halus.
19
Tujuan utama penatalaksanaan adalah dekompresi bagian yang mengalami obstruksi
untuk mencegah perorasi. Tindakan operasi biasanya selalu diperlukan.
DAFTAR PUSTAKA
=aradilla, <ova. &88>. Ileus Obstruksi. http5%%))).scribd.com%ileusMobstrukti.
2uyton !.C., Hall 1.:. (>>Ea. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. :disi ke$>. 1akarta 5 :2C.
7ani <iko, 0artadinata. &88+. Obstruksi Ileus. Cermin -unia 0edokteran <o.&>.
http5%%))).portalkalbe.com%iles%obstruksiileus.pd.
7aulana, 3a.i. &8((. Ileus Obstruktif. http5%%ra.imaulana.)ordpress.com.
7iddlemiss, 1.H. (>9>. 3adiological -iagnosis o Intestinal Obstruction by 7eans o -irect
3adiography. Folume NNII <o. &,*.
'ari, -ina 0artika dkk. &88,. Chirurgica. Iogyakarta 5 Tosca :nterprise. pp 5 *&$&4.
'jamsuhidajat, 3. dan -e 1ong, Dim. &88*. Buku Ajar Ilmu Bedah. :disi &. 1akarta 5 :2C.
Hal 5 4&*.
'utton, -avid. &88*. Textbook of adiology and Imaging !olume ". :disi E. /ondon 5
Churchill /ivingstone.
20

Anda mungkin juga menyukai