Tulang adalah suatu jaringan dinamis yang tersusun dari 3 jenis sel : 1. Osteoblas 2. Osteosit 3. Osteoklas Tulang terdiri atas matriks organik keras yang diperkuat oleh timbunan garam-garam kalsium. Tulang padat mengandung berat yang terbentuk dari 30% matriks dan 70% garam.
Matriks tulang sendiri terdiri dari : 1. Serat kolagen (90-95%) : terbentang di sepanjang garis tekanan dan memberi kekuatan tulang terhadap tarikan. 2. Substansi dasar (medium gelatinosa homogen) yang terbagi atas cairan ekstrasel dan proteoglikans (asam hialuronat dan kondroitin sulfat). Proteoglikans ini walaupun mekanisme pastinya belum diketahui, namun diduga berkontribusi dalam mengatur timbunan garam kalsium di tulang. Osteoblas membangun tulang dengan membentuk kolagen tipe I dan proteoglikan sebagai matriks tulang atau jaringan osteoid melalui proses disebut osifikasi.
Ketika menghasilkan jaringan osteoid, osteoblas menyekresi sejumlah besar alkali fosfatase yang berperan penting dalam mengendapkan kalsium dan fosfat ke dalm matriks tulang. Osteosit adalah sel-sel tulang dewasa yang bertindak sebagai suatu lintasan pertukaran kimiawi melalui tulang yang padat.
Osteoklas adalah sel-sel besar berinti banyak yang memungkinkan mineral dan matriks tulang diabsorbsi. MEKANISME PEMBENTUKAN TULANG Proses pembentukan tulang (osteogenesis) terdiri dari osteogenesis endemalis dan osteogenesis kondralis. Osteogenesis endesmalis terjadi dari dan di dalam jaringan pengikat. Tulang yang dibentuk melalui osteogenesis endesmalis disebut tulang desmal (co: tulang calvaria cranii). Osteogenesis kondralis berasal dari tulang rawan. Proses ini terdiri atas : 1. Osteogenesis perikondralis Proses pembentukan tulang dari tepi tulang. Contoh : tulang-tulang panjang. 2. Osteogenesis enkondralis Proses pembentukan tulang berlangsung dari bagian dalam tulang. Contoh : tulang-tulang pendek. 3. Osteogenesis kondometaplastika Prose pembentukan tulang berasal dari proses perubahan jaringan tulang rawan menjadi tulang. Contoh : tulang mandibula. MEKANISME ABSORBSI TULANG Osteoklas mengeluarkan tonjolannya yang menyerupai vili ke arah tulang, yang membentuk suatu permukaan bergelombang yang berdekatan dengn tulang. Vili tersebut mengekskresikan 2 macam zat, yaitu : 1. Enzim proteolotik : enzim ini dilepaskan dari lisosom osteoklas). 2. Beberapa asam (as. Laktat & as. Sitrat) : asam ini dilepaskan dari mitokondria & vesikel sekretoris. Keadaan normal, kecepatan pembentukan dan absorbsi tulang adalah sama.
Osteoklas biasanya terdapat dalam jumlah kecil, namun terkonsentrasi. Dan begitu sebuah massa osteoklas mulai terbentuk, osteoklas biasanya akan memakan tulang selama +/- 3 minggu.
Setelah itu, akan terbentuk terowongan dengan kisaran diameter +/- 0,2-1 mm. Pada tahap akhir, osteoklas menghilang dan terowongan akan ditempati osteoblas --> tulang yang baru akan terbentuk.
Pembentukan tulang sendiri, berjalan selama beberapa bulan.
Pembentukan tulang berhenti apabila tulang sudah mencapai pembuluh darah yang memasok daerah tersebut (disebut kanal havers). Pembentukan dan absorbsi tulang secara kontinu memiliki beberapa fungsi fisiologis penting, yaitu : 1. Tulang biasanya menyesuaikan kekuatannya agar sebanding dengan derajat tekanan yang diterimanya --> tulang menebal jika menerima beban berat. 2. Bentuk tulang bakan dapat disusun kembali agar berfungsi sebagai penyangga daya mekanik oleh proses pembentukan dan absorbsi tulang sesuai dengan pola stress pada tulang. 3. Karena tulang yng tua menjadi relatif lemah dan rapuh, matriks organik yang baru diperlukan sewaktu matrik organik yang tua berdegenerasi -- > kekuatan tulang dipertahankan. TERIMA KASIH
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis