pada
tulang
adalah
MAKROSKOPIK
JARINGAN
TULANG
muda/tulang
dewasa/tulang
primer
sekunder
PERIOSTEUM
Bagian luar dari jaringan tulang yang diselubungi oleh jaringan
pengikat pada fibrosa yang mengandung sedikit sel. Pembuluh
darah yang terdapat di bagian periosteum luar akan
bercabang-cabang dan menembus ke bagian dalam periosteum
yang selanjutnya samapai ke dalam Canalis Volkmanni. Bagian
dalam periosteum ini disebut pula lapisan osteogenik karena
memiliki potensi membentuk tulang. Oleh karena itu lapisan
mensintesis
protein.
Pada pengamatan dengan M.E tampak jelas bahwa sel-sel
tersebut memang aktif mensintesis protein, karena banyak
terlihat RE dalam sitoplasmanya. Selain itu terlihat pula
adanya
lisosom.
Osteosit
Merupakan komponen sel utama dalam jaringan tulang. Pada
sediaan gosok terlihat bahwa bentuk osteosit yang gepeng
mempunyai tonjolan-tonjolan yang bercabang-cabang. Bentuk
ini dapat diduga dari bentuk lacuna yang ditempati oleh
osteosit bersama tonjolan-tonjolannya dalam canaliculi. Dari
pengamatan dengan M.E dapat diungkapkan bahwa kompleks
Golgi tidak jelas, walaupun masih terlihat adanya aktivitas
sintesis protein dalam sitoplasmanya. Ujung-ujung tonjolan
dari osteosit yang berdekatan saling berhubungan melalui gap
junction. Hal-hal ini menunjukkan bahwa kemungkinan adanya
pertukaran ion-ion di antara osteosit yang berdekatan.
Osteosit yang terlepas dari lacunanya akan mempunyai
kemampuan menjadi sel osteoprogenitor yang pada gilirannya
tentu saja dapat berubah menjadi osteosit lagi atau
osteoklas.
Osteoklas
Merupakan sel multinukleat raksasa dengan ukuran berkisar
antara 20 m-100m dengan inti sampai mencapai 50 buah.
Sel ini ditemukan untuk pertama kali oleh Kllicker dalam
tahun 1873 yang telah menduga bahwa terdapat hubungan sel
osteoklas (O) dengan resorpsi tulang. Hal tersebut misalnya
dihubungkan dengan keberadaan sel-sel osteoklas dalam suatu
lekukan jaringan tulang yang dinamakan Lacuna Howship (H).
dalam
sitoplasma
osteoklas
yang
pernah
dibuktikan.
PERTUMBUHAN TULANG
Perkembangan tulang pada embrio terjadi melalui dua cara,
yaitu osteogenesis desmalis dan osteogenesis enchondralis.
Keduanya menyebabkan jaringan pendukung kolagen primitive
diganti oleh tulang, atau jaringan kartilago yang selanjutnya
akan diganti pula menjadi jaringan tulang. Hasil kedua proses
osteogenesis tersebut adalah anyaman tulang yang
selanjutnya akan mengalami remodeling oleh proses resorpsi
dan aposisi untuk membentuk tulang dewasa yang tersusun
dari lamella tulang. Kemudian, resorpsi dan deposisi tulang
terjadi pada rasio yang jauh lebih kecil untuk mengakomodasi
perubahan yang terjadi karena fungsi dan untuk
mempengaruhi homeostasis kalsium. Perkembangan tulang ini
diatur oleh hormone pertumbuhan, hormone tyroid, dan
hormone
sex.
Osteogenesis
Desmalis
Nama lain dari penulangan ini yaitu Osteogenesis
intramembranosa, karena terjadinya dalam membrane
jaringan. Tulang yang terbentuk selanjutnya dinamakan tulang
desmal. Yang mengalami penulangan desmal ini yaitu tulang
atap
tengkorak.
Mula-mula jaringan mesenkhim mengalami kondensasi
menjadi lembaran jaringan pengikat yang banyak mengandung
pembuluh darah. Sel-sel mesenkhimal saling berhubungan
melalui tonjolan-tonjolannya. Dalam substansi interselulernya
terbentuk serabut-serabut kolagen halus yang terpendam
dalam
substansi
dasar
yang
sangat
padat.
sel
gepeng.
2. Zona Maturasi : sel kartilago tidak lagi membelah diri,tapi
bertambah
besar.
3. Zona hypertrophy : sel sel membesar dan bervakuola.
4. Zona kalsifikasi : matriks cartlago mengalami kalsifikasi.
5. Zona degenerasi : sel sel cartlago berdegenerasi diikuti
oleh terbukanya lacuna sehingga terbentuk trabekula.
Karena masuknya pembuluh darah, maka pada permukaan
trabekula di daerah ke arah diaphysis diletakan sel sel yang
akan berubah menjadi osteoblas yang selanjutnya akan
melanjutkan
penulangan.
Dalam proses pertumbuhan discus epiphysealis akan semakin
menipis, sehingga akhirnya pada orang yang telah berhenti
pertumbuhan memanjangnya sudah tidak deketemukan lagi.
PEMBESARAN
DIAMETER
TULANG
PIPA
Pertumbuhan tulang pipa selain memanjang melalui discus
epiphysealis juga mengalami pertambahan diameter dengan
gerakan
terbatas.
sebelah
luar)