Kelompok 2
Anggota:
Daftar Isi
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang,Kami panjatkan puji syukur kehadiratnya yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Membaca Kritis Asas
Tunggal Pancasila.
Makalah ini kami buat dengan maksimal sehingga harapan kami makalah ini
dapat menambah ilmu pengetahuan bagi para pembacanya.Kami menyadari bahwa
masih banyak kekurangan baik dari segi kalimat maupun bahasa.Oleh karena itu,kami
menerima kritik dan saran dari pembaca sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini.
Terima kasih
Yogyakarta,27-09-2017
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merupakan sebuah cita-cita
bangsa yang harus dipertahankan. Pancasila merupakan sebuah asas yang
harus dipertahankan demi keutuhan negara
BAB 2
Pancasila merupakan dasar negara Indonesia. Semua bentuk organisasi tidak boleh
menggunakan asasnya selain Pancasila. Menolak Pancasila sebagai sebagai asas
tunggal merupakan pengkhianatan terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pada awal 1980-an rezim Suharto menghendaki agar pancasila dijadikan satu-satunya
asas bagi seluruh partai politik dan organisasi kemasyarakatan yang ada di
Indonesia.Kepercayaan diri rezim ini dan konsentrasinya untuk mencegah
meningkatnya keteguhan Islam untuk bersatu menjadi gerakan politik yang berbahya
membuat rezim ini berusaha mewujudkan keseragaman ideologis yang lebih besar lagi
di seluruh sektor sosial politik. Dalam pidato tahunannya di depan DPR pada tanggal 10
Agustus 1982, kemudian gagasan presiden itu di masukkan dalam ketetapan MPR no
11/1983 (pasal 3 bab IV), dengan alasan demi memelihara, memperkuat dan
memantapkan Pancasila dalam kehidupan sosial dan nasional bangsa, seluruh partai
politik dan Golongan Karya harus menjadikan Pancasila sebagai asas tunggal.
Selanjutnya presiden Soeharto menegaskan bahwa seluruh kekuatan sosial politik
harus menyatakan bahwa dasar ideologi mereka satu-satunya adalah Pancasila
Setelah draf penerapan asas tunggal ini dipublikasikan oleh pemerintah, reaksi yang
beragam muncul di masyarakat. Para pemimpin politik Islam umumnya terpolarisasi
dalam menyikapi rencana asas tunggal tersebut. PB HMI, mulanya menyatakan
penolakan terhadap pemberlakuan asas tunggal tersebut. Demi mempertahankan citra
HMI sebagai organisasi radikal anti pancasila dan menghindari resiko pembubaran,
maka pada april 1985 HMI menyatakan menerima Pancasila sebagai asas tunggal.
Penerimaan asas tunggal oleh HMI akhirnya menyebabkan HMI menjadi dua kubu,
pertama HMI yang diakui oleh Pemerintah (yang menerima asas tunggal) dan yang
kedua HMI Majelis Penyelemat Organisasi (MPO) yang tatap bersikukuh menolak asas
tunggal. Penolakan asas tunggal juga dilakukan oleh Pelajar Islam Indonesia (PII) yang
pada akhirnya PII memilih untuk membubarkan diri dari pada menerima asas tunggal.
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Demikianlah makalah berjudul Membaca Kritis Asas Tunggal Pancasila ini kami buat
berdasarkan sumber-sumber yang ada. Kami juga menyadari, masih ada banyak
kekurangan di dalam penulisan makalah ini.Sehingga perlulah bagi kami, dari para
pembaca untuk memberikan saran yang membantu supaya makalah ini mendekati lebih
baik. Sebagai warga negara yang baik, jika kita telah mengerti dan mengetahui nilai-
nilai yang terkandung dalam Pancasila hendaknya dilaksanakan dengan baik agar
terciptanya kondisi masyarakat yang aman, damai, tertib dan tentram. Atas perhatian
Anda semuanya, kami ucapkan terimakasih.