Anda di halaman 1dari 6

Proposal

Sinematografi
September 1

Nama anggota kelompok:
1. Siana Yunita (25/XIIA4)
2. Siti Musrifah(26/XIIA4)
I. Tema : Anak Hiperaktif
II. Latar Belakang Masalah
Bumi telah berkembang sedemikian rupa. Termasuk seluruh makhluk hidup
yang ada di dalamnya pun ikut berevolusi. Evolusi terjadi karena adanya insting dari
tiap makhluk hidup untuk bertahan hidup. Manusia pun berevolusi dari tidak bisa
apa-apa sampai melahirkan banyak penemuan-penemuan yang memajukan
peradaban. Perlahan-lahan manusia mulai membuat tata kota, rumah, mesin-mesin
canggih, dan alat-alat yang memudahkan hidup manusia. Tanpa disadari, kemajuan
teknologi yang telah kita temukan dan kita terapkan telah merusak alam. Terutama
yang berhubungan dengan bahan kimia. Tanpa kita sadari, kita telah meracuni diri
kita sendiri.
Contoh nyata adanya kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar
minyak bumi menghasilkan gas beracun yang berbahaya bagi kesehatan manusia.
Pabrik menghasilkan limbah yang mengandung banyak bahan kimia yang berbahaya
bagi tubuh, dan limbah itu dibuang secara sembarangan. Penggunaan bahan
pengawet seperti formalin dan boraks menyebabkan penyakit muncul di tubuh
manusia. Tak terkecuali wanita hamil. Itulah penyebab munculnya berbagai macam
keanehan pada tubuh manusia.
Keanehan-keanehan yang muncul, tak hanya yang berwujud fisik saja. Tetapi
juga dengan kondisi mental seseorang. Contoh keanehan atau kelainan yang muncul
sejak lahir adalah bibir sumbing, anak-anak yang tidak memiliki anus, anak yang lahir
dengan kelainan di kepalanya (kepala membesar, ataksia, dan lain-lain), orang
dengan cacat badan (tidak punya kaki, tidak punya tangan, tidak punya jari, dan
kelainan-kelainan lainnya), orang tuli, orang bisu, tunawicara, orang dengan kulit
bersisik, dan banyak kelainan-kelainan lain yang dialami oleh manusia.
Ada pula keanehan yang bersifat mental seperti sindrom down, anak idiot,
anak embisil, anak cacat mental, anak autis, anak hiperaktif (semi autis), anak debil,
dan banyak keanehan lainnya. Yang disayangkan, seringkali orang-orang dengan
keanehan fisik maupun mental dikucilkan, bahkan dianggap aib keluarga. Padahal
mereka pun juga merupakan anugerah Tuhan bagi kita. Mereka memiliki perasaan
yang sama dengan kita. Tema anak hiperaktif yang saya pilih, karena banyak anak
menderita gangguan itu. Bahkan censerung meningkat setiap tahunnya.

III. Identifikasi Masalah
Apa penyebab anak bisa menjadi anak hiperaktif?
Bagaimana cara menghadapi anak hiperaktif?
Bagaimana cara mengenali gejala-gejala anak yang mengalami hiperaktif?
Seperti apa contoh konkret anak hiperaktif?
Bagaimana pendapat ahli kesehatan mengenai kasus anak hiperaktif?
Bagaimana pendapat psikolog/psikiater mengenai kasus anak hiperaktif?
Mengapa jumlah anak dengan kelainan mental setiap tahun meningkat?
Bagaimana umumnya kehidupan anak-anak hiperaktif?
Bagaimana cara mengontrol anak-anak hiperaktif?
Benarkah anak dengan kelainan mental seperti hiperaktif sebenarnya orang
yang sangat pintar?

IV. Batasan Masalah
Dengan identifikasi masalah seperti itu, maka film yang akan dibuat
membahas mengenai:
Penyebab anak hiperaktif
Gejala-gejala anak hiperaktif
Cara mengatasi/mengontrol anak-anak hiperaktif

V. Rumusan Masalah
Apa penyebab anak bisa menjadi anak hiperaktif?
Apa saja gejala-gejala anak yang mengalami hiperaktif?
Bagaimana cara mengatasi/mengontrol anak-anak yang mengalami
hiperaktif?

VI. Tujuan
Mengenalkan kepada masyarat bagaimana gejala-gejala anak hiperaktif
Mengenalkan cara penanganan yang tepat untuk anak hiperaktif
Menyadarkan masyarat pentingnya merangkul anak-anak hiperaktif,
bukannya dikucilkan
Memberi informasi mengenai anak hiperaktif secara lengkap

VII. Manfaat
Memberikan informasi mengenai anak hiperaktif
Memberikan pencerahan bagaimana cara mengatasi anak hiperaktif
Memberikan pendidikan tentang gejala dan cara penanganan anak hiperaktif
Mengajak masyarakat untuk tidak mengucilkan anak-anak dengan kelainan
mental, khususnya kelainan hiperaktif
Memberikan wawasan tentang anak dengan kelainan mental, khususnya
kelainan hiperaktif
ANAK HIPERAKTIF
Ditinjau secara psikologis, hiperaktif adalah gangguan tingkah laku yang tidak normal
yang disebabkan disfungsi neurologia dengan gejala utama tidak mampu memusatkan
perhatian. Begitu pula anak hiperaktif adalah anak yang mengalami gangguan pemusatan
perhatian.
Gangguan ini disebabkan kerusakan kecil pada system saraf pusat dan otak sehingga
rentang konsentrasi penderita menjadi sangat pendek dan sulit dikendalikan. Penyebab
lainnya dikarenakan temperamen bawaan, pengaruh lingkungan, malfungsi otak, serta
epilepsi. Atau bisa juga karena gangguan di kepala seperti geger otak, trauma kepala karena
persalinan sulit atau pernah terbentur, infeksi, keracunan, gizi buruk, dan alergi makanan.
Contoh anak hiperaktif adalah seorang anak dengan inisial A, 6 tahun. Si A diketahui
termasuk hiperaktif ketika ibunya membawanya ke psikiater karena si A belum bisa
berbicara padahal sudah waktunya untuk berbicara. Kemudian, setelah dibawa ke psikiater,
psikiater tersebut mengatakan bahwa si A termasuk anak hiperaktif dengan ciri-ciri : tidak
fokus, sifat menentang, destruktif, tidak mengenal lelah, tanpa tujuan jelas, bukan penyabar
yang baik dan usil. Untungnya dalam hal ini orang tua si A bisa segera mengetahui hal
tersebut untuk kemudian melakukan penanganan yang tepat.
Ketika bertemu psikiater, orang tua mendapat si A mendapatkan beberapa tips bagi
putranya, diantaranya: (1) mengajarkan disiplin pada anak hiperaktif, agar ia dapat mengatur
dirinya dengan baik, (2) tidak menghukum si anak hiperaktif karena perilaku hiperaktif bukanlah
kesalahan anak, (3) tidak sekali-kali melabeli anak hiperaktif sebagai anak nakal, malas atau bodoh,
karena akhirnya ia akan bersikap seperti yang dilabelkan padanya, (4) orangtua harus menentukan
terapi yang terbaik bagi anak, (5) yang terpenting memberikan kasih sayang (bukan memanjakan)
pada anak hiperaktif melebihi saudara lainnya. Alasannya, seberapa banyak kasih sayang yang
ditumpahkan pada anak hiperaktif, tidak akan pernah bisa penuh, (6) dalam mengajari anak yang
hiperaktif, tidak bosan untuk terus menerus mengulang hal-hal yang dengan cepat dapat dipelajari
dan diingat oleh anak normal, (7) di depan anak hiperaktif tersebut, orang tua mengatakan pada
orang lain kalau dia adalah anak yang baik, dan bukan mengomentari kesalahan- kesalahan yang
pernah dilakukannya, (8) secara konstan/terus menerus orang tua harus waspada terhadap segala
tindakannya yang mungkin dapat membahayakan dirinya atau orang lain, (9)
memperbanyak komunikasi dengan anak hiperaktif, (10) tidak memarahi anak hiperaktif
saat ia melakukan sesuatu yang tidak dilakukan oleh anak normal. Itulah tips untuk
mengatasi anak hiperaktif.
Sebenarnya seorang anak hiperaktif harus ditangani dengan sungguh-sungguh bukan
setengah-setengah apalagi membiarkannya berlalu sampai berlarut-larut karena jika tidak
ditangani dengan benar maka si anak hiperaktif akan menjadi trouble maker. Dan juga
karena anak hiperaktif memiliki kelebihan disamping kekurangannya itu. Tentunya orang tua
sangat diharapkan lebih menaruh perhatian khusus kepada anak hiperaktif. Bukan malah
melebihkan dari anak lainnya, tetapi harus mendidik dengan cara yang berbeda dengan
biasanya.



Ciri-ciri Anak Hiperaktif:

1. Tidak Fokus
Misalnya, anak Anda hiperaktif. Maka, kebanyakan dari kegiatan yang sedang dia lakukan
tidak bisa bertahan lama. Saat dia bermain bola, kemudian ada anak lain yang melintas di
depan sambil membawa balon, dia akan membuang bolanya dan ikut bermain balon bersama
anak lain. Begitu ada anak lain yang berbeda, dia bisa mengalihkan perhatiannya untuk
mengikuti anak tersebut. Anak hiperaktif tidak bisa bertahan diam lebih dari 5 menit. Anak
ini juga suka berteriak-teriak tidak jelas, dan berbicara semaunya. Juga memiliki sikap yang
tidak mudah dipahami.

2. Sifat Menentang
Anak hiperaktif lebih sulit dinasehati dari pada anak non-hiperaktif. Misal, ia sedang bermain
naik turun tangga dan kita memintanya untuk berhenti, ia akan diam saja atau marah dengan
tetap melanjutkan bermain.

3. Destruktif
Sebagai perusak ulung, anak hiperaktif harus dijauhkan dari ruangan yang banyak benda-
benda berharga atau barang pecah belah dan sejenisnya. Sikap yang suka melempar,
menghancurkan barang inilah yang disebut destruktif.

4. Tidak Mengenal Lelah
Tidak akan tampak kelelahan saat ia bermain maupun setelah ia bermain. Setiap hari berlari,
berjalan dan melakukan kegiatan tanpa tujuan jelas, bergerak terus adanya.

5. Tanpa Tujuan Jelas
Anak aktif membuka buku untuk dibaca, anak hiperaktif membuka buku untuk disobek,
dilipat-lipat, atau dibolak balik saja tanpa membaca.

6. Bukan Penyabar yang Baik Dan Usil
Sering saat bermain, ia dengan tidak sabar mengambil mainan dengan paksa. Tidak suka jika
menunggu giliran bermain. Suka mendorong, mencubit, atau memukul tanpa alasan.



Faktor Penyebab Hiperaktif
Ada beberapa faktor yang menyebabkan anak menjadi hiperaktif antara lain:
1. Faktor Genetik
Anak laki-laki dengan eksra kromosom Y yaitu XYY, kembar satu telur lebih memungkinkan
hiperaktif dibanding kembar dua telur.
2. Faktor Neurologik
Penelitian menunjukan, anak hiperaktif lebih banyak disebabkan karena gangguan fungsi
otak akibat sulit saat kelahiran, penyakit berat, cidera otak.
3. Faktor Lingkungan
Racun atau limbah pada lingkungan sekitar bisa menyebabkan hiperaktif terutama keracunan
timah hitam (banyak terdapat pada asap knalpot berwarna hitam kendaraan bermotor yang
menggunakan solar).
4. Faktor Kultural dan Psikososial
1. Pemanjaan.
Pemanjaan dapat juga disamakan dengan memperlakukan anak terlalu manis, membujuk-
bujuk makan, membiarkan saja, dan sebagainya. Anak yang terlalu dimanja itu sering
memilih caranya sendiri agar terpenuhi kebutuhannya.
2. Kurang disiplin dan pengawasan.
Anak yang kurang disiplin atau pengawasan akan berbuat sesuka hatinya, sebab perilakunya
kurang dibatasi. Jika anak dibiarkan begitu saja untuk berbuat sesuka hatinya dalam rumah,
maka anak tersebut akan berbuat sesuka hatinya ditempat lain termasuk di sekolah. Dan
orang lain juga akan sulit untuk mengendalikannya di tempat lain baik di sekolah.
3. Orientasi kesenangan.
Anak yang memiliki kepribadian yang berorientasi kesenangan umumnya akan memiliki ciri-
ciri hiperaktif secara sosio-psikologis dan harus dididik agak berbeda agar mau
mendengarkan dan menyesuaikan diri.
cara mengatasi anak hiperaktif
10 tips mengatasi anak hiperaktif

Menjadi orangtua yang memiliki anak hiperaktif pasti merupakan salah satu tugas yang sangat sulit.
Berikut ini beberapa tips yang dapat Anda terapkan dalam usaha menghadapi anak hiperaktif.

Anda mungkin juga menyukai