Anda di halaman 1dari 2

MAKALAH LOGIKA SAMAR

PENGGUNAAN FUZZY INFERENCE SYSTEM UNTUK MENENTUKAN


KELAYAKAN PENERIMA BEASISWA BBM (BANTUAN BELAJAR
MAHASISWA) DIKTI MENGGUNAKAN METODE MAMDANI



Disusun oleh :
Aulia Tegar Rahman
Dwi Pramita Bagassanty Bestari
Ely Desyanawati
Hamzah
Venendhie M.C.C.G.A




JURUSAN INFORMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2014
1. Pendahuluan
a. Latar Belakang
Biaya untuk menempuh jenjang pendidikan strata 1 (S1) di beberapa
Perguruan Tinggi baik Negeri maupun Swasta yang semakin meningkat setiap
tahunnya menjadikan beban tersendiri untuk beberapa mahasiswa yang sedang
menempuh pendidikan S1 maupun calon mahasiswa yang akan menempuh S1.
Kondisi ini menjadikan baik pemerintah, perusahaan BUMN maupun swasta
memberikan peluang kepada para mahasiswa maupun para calon mahasiswa
untuk menempuh pendidikan S1 dalam bentuk beasiswa, baik itu beasiswa
penuh selama 4 tahun maupun beasiswa dalam jangka waktu tertentu.
Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Dirjen Dikti) merupakan salah satu lembaga yang
memberikan bantuan beasiswa kepada para mahasiswa yang sedang
menempuh jenjang pendidikan S1. Salah satu bentuk beasiswa yang diberikan
oleh Dirjen Dikti adalah beasiswa Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM). Beasiswa
ini memiliki beberapa kriteria yang harus dipenuhi oleh pelamarnya, yaitu
kondisi ekonomi keluarga dan prestasi selama menjalani masa perkuliahan.
Namun dalam perjalanan pemberian beasiswa ini kadang ditemukan kondisi
dimana mahasiswa yang membutuhkan beasiswa ini justru tidak
mendapatkannya dan mahasiswa yang tidak terlalu membutuhkannya justru
memperolehnya. Hal ini wajar terjadi mengingat banyaknya pelamar sehingga
memungkinkan akan terjadi kesalahan dalam proses penyortiran penerima
beasiswa.
b. Permasalahan
Kesalahan yang mungkin timbul dalam proses penyortiran penerima
beasiswa dapat diatasi dengan pengimplementasian disiplin ilmu logika samar.
Memanfaatkan metode mamdani dalam penyortiran penerima beasiswa dapat
mempermudah proses penyortiran dan menghindari timbulnya kesalahan serta
didapatkan hasil akhir penerima beasiswa yang lebih tepat dan akurat.

2. Pembahasan

3. Penutup

Anda mungkin juga menyukai