Anda di halaman 1dari 32

Makalah Bahan Listrik

Pasir Silika (Si02)


Sebagai Bahan Utama Pembuatan Mikroprosesor
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Mata Kuliah Bahan Listrik
Program Studi Teknik Elektro






Disusun Oleh:
Agus Tri Sulistiyo
111110030


PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA
SERPONG
2014



Kata Pengantar

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Dengan memanjatkan puji syukur
kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah
dengan judul Pasir Silika (Si02) Sebagai Bahan Utama Pembuatan Mikroprosesor. Dalam
penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: Kedua orang tua dan segenap
keluarga besar penulis (Pak Ihsan,Bu khusniah) yang telah memberikan dukungan, kasih, dan
kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua
ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun
selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah
ini bermanfaat bagi semua pembaca.


Surabaya, Juli 2010


penulis
DFTAR PUSTAKA
BAB I ........................................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 4
I.A. Latar Belakang ......................................................................................................................... 4
I.B Rumusan Masalah ................................................................................................................... 4
I.C Tujuan ..................................................................................................................................... 5
I.D Landasan Teori ........................................................................................................................ 5
BAB II ....................................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ......................................................................................................................................... 6
II.A Pengertian Mikroprosesor ...................................................................................................... 6
II.B Bahan Semikonductor Silikon dan Germanium Mikroprosesor ............................................. 9
II.B.2. Semikonduktor Silikon (Si) ...................................................................................................... 10
II.C Proses Pembuatan Mikroprosesor . ...................................................................................... 14
BAB III .................................................................................................................................................... 32
PENUTUP ............................................................................................................................................... 32
III.A. Kesimpulan ............................................................................................................................ 32
III.B. Saran ..................................................................................................................................... 32










BAB I
PENDAHULUAN

I.A. Latar Belakang
Pada saat ini, teknologi semakin berkembang dengan sangat cepat dan
semakin canggih. Perkembangan teknologi ini pastinya sangat berkaitan
dengan perkembangan teknologi komputer. Dimana teknologi komputer
merupakan pendukung bahkan penggerak kemajuan teknologi informasi
pada jaman sekarang ini. Dan tidak bisa dipungkiri bahwa ilmu elektronika
sangat berpengaruh kepada perkembangan Teknologi. Sebuah komputer
mampu mengendalikan sebuah rangkaian alat elektronika menggunakan
sebuah chip IC yang dapat diisi program dan logika yang disebut teknologi
Mikroprosesor. Sedangkan untuk membentuk sebuah mikroprosesor ini
digunakan pasir silika sebagai bahan listrik yang berfungsi sebagai
semikonductor di dalam inti mikroprosesor tersebut. Pasir, seperempat
bagiannya terbentuk dari silikon, yakni unsur kimia yang paling berlimpah
di muka bumi ini setelah oksigen. Pasir (terutama quartz), mempunyai
persentase silikon yang tinggi di dalam bentuk Silicon Dioxide (SiO2) dan
pasir merupakan bahan pokok untuk memproduksi semiconductor.

I.B Rumusan Masalah
1. Mengapa bahan Pasir Silika menjadi bahan utama pembuatan
mikroprosesor.
2. Mencari perbandingan dari bahan pembanding antara Germanium(Ge)
dengan Pasir silika (SiO2) dalam pembuatan mikroprosesor.
3. Bagaimana proses pembuatan semikonduktor pasir silika didalam
mikroprosesor.





I.C Tujuan
1. Mengetahui mengapa pasir silika sebagai bahan utama pembuatan
mikroprosesor.
2. Mengetahui nilai nilai pembanding serta kelebihan dan kekurangan
antara bahan pasir silika (silikon) dan germanium.
3. Mengetahui proses pembuatan mikroprosesor.

I.D Landasan Teori
1. Penjelasan tentang Mikroprosesor.
2. Bahan-bahan semikonductor.
3. Perbandingan Silikon Dan Germanium.
4. Pembuatan bahan semikonduktor silikon dalam Mikroprosesor.


BAB II
PEMBAHASAN

II.A Pengertian Mikroprosesor
Mikroprosesor adalah sebuah IC (Integrated Circuit) yang digunakan sebagai
otak/pengolah utama dalam sebuah sistem komputer.
Mikroprosesor merupakan hasil dari pertumbuhan semikonduktor. Prosesor adalah
chip yang sering disebut Microprosessor yang sekarang ukurannya sudah
mencapai gigahertz. Ukuran tersebut adalah hitungan kecepatan prosesor dalam
mengolah data atau informasi. Merk prosesor yang banyak beredar dipasatan
adalah AMD, Apple, Cyrix VIA, IBM, IDT, dan Intel.

Pertama kali Mikroprosesor dikenalkan pada tahun 1971 oleh Intel Corp, yaitu
Mikroprosesor Intel 4004 yang mempunyai arsitektur 4 bit. Dengan penambahan
beberapa peripheral (memori, piranti I/O, dsb) Mikroprosesor 4004 di ubah
menjadi komputer kecil oleh intel. Kemudian mikroprosesor ini di kembangkan
lagi menjadi 8080 (berasitektur 8bit), 8085, dan kemudian 8086 (berasitektur
16bit).
Intel meluncurkan mikroprosesor pertama di dunia, 4-bit 4004, yang didesain oleh
Federico Faggin. Microprocessor 4004.Processor di awali pada tahun 1971
dimana intel mengeluarkan processor pertamanya yang di pakai pada mesin
penghitung buscom. Ini adalah penemuan yang memulai memasukan system
cerdas kedalam mesin.


Mikroprosesor 4004 mempunyai 2.250 transistor PMOS, menangani
data 4 bit, dan dapat mengeksekusi 60 ribu operasi per detik. Mikroprosesor
4004 ini adalah salah satu dari seri IC untuk komponen kalkulator tersebut:
4001: memori ROM 2.048 bit; 4002: memori RAM
Pada tahun 1972 intel mengeluarkan microprocessor 8008 yang
berkecepatan hitung 2 kali lipat dari MP sebelumnya. MP ini adalah
Mikroprosesor 8 bit pertama. Mp ini juga di desain untuk mengerjakan satu
pekerjaan saja. Bill Gates muda dan Paul Allen coba mengembangkan bahasa
pemograman untuk chip tersebut, namun saat itu masih kurang kuat.


Pada tahun 1974 intel kembali mengeluarkan Mikroprosesor terbaru
dengan seri 8080, dengan 4.500 transistor yang memiliki kinerja 10 kali
pendahulunya. Pada seri ini intel melakukan perubahan dari Mikroprosesor
multivoltage menjadi triple voltage, teknologi yang di pakai NMOS, lebih
cepat dari seri sebelumnya yang memakai teknologi PMOS. Mikroprosesor ini
adalah otak pertama bagi komputer yang bernama altair. Pada saat ini
pengalamatan memory sudah sampai 64 kilobyte.

II.B Bahan Semikonductor Silikon dan Germanium Mikroprosesor
Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang
berada di antara insulator (isolator) dankonduktor. Semikonduktor disebut
juga sebagai bahan setengah penghantar listrik. Suatu semikonduktor bersifat
sebagaiinsulator jika tidak diberi arus listrik dengan cara dan besaran arus
tertentu, namun pada temperatur, arus tertentu, tatacara tertentu dan
persyaratan kerja semikonduktor berfungsi sebagai konduktor, misal sebagai
penguat arus, penguat tegangan dan penguat daya. Untuk menggunakan suatu
semikonduktor supaya bisa berfungsi harus tahu spefikasi dan karakter
semikonduktor itu, jika tidak memenuhi syarat operasinya maka akan tidak
berfungsi dan rusak. Bahan semikonduktor yang sering digunakan
adalah silikon, germanium, dan gallium arsenide.
Semikonduktor sangat berguna dalam bidang elektronik, karena
konduktansinya yang dapat diubah-ubah dengan menyuntikkan materi lain
(biasa disebut pendonor elektron).
Pada tahun 1929, Rudolph Peierls menyatakan pentingnya kontribusi
teori kuantum pada semikonduktor. Teori kuantum yang berkaitan dengan
semikonduktor khususnya mengenai kuantum level energi, yang kita ketahui
sebagai energi yang dibutuhkan elektron menuju kulit / tingkat selanjutnya .
Semua zat mempunyai band gap, yaitu beda potensial antara keadaan inert
(tidak dapat menghantarkan listrik) dan keadaan konduksi (mudah
menghantarkan listrik). Logam mempunyai band gap yang kecil, isolator
mempunyai band gap yang besar, sedangkan semikonduktor berada
ditengahnya. Oleh karena itu, kita dapat mengatakan bahwa semikonduktor
dapat bersifat isolator dan dapat juga bersifat konduktor. Pada suhu rendah,
semikonduktor lebih bersifat isolator sebaliknya pada suhu tinggi
semikonduktor akan bersifat layaknya konduktor. Material yang bersifat
semikonduktor diantaranya adalah germanium dan silikon. Keduanya berada
dalam golongan IV unsur periodik (mempunyai 4 elektron valensi).



II.B.1 Germanium
Germanium adalah salah satu contoh dari sebuah semikonduktor. Ia
mempunyai empat elektron dalam kulit terluar (valensi). Beberapa tahun yang
lalu, germanium adalah satu-satunya bahan yang cocok untuk membuat
peralatan semikonduktor. Tetapi peralatan germanium mempunyai sebuah
kekurangan yang fatal yaitu arus balik yang sangat besar.



II.B.2. Semikonduktor Silikon (Si)
Silikon merupakan elemen yang tidak sulit ditemukan di bumi. Sebuah
atom silikon terisolasi mempunyai 14 proton dan 14 elektron. Seperti yang
ditunjukkan pada gambar (a), orbit yang pertama mengandung 2 elektron dan
orbit kedua mempunyai 8 elektron. 4 elektron yang tersisa terdapat dalam orbit
valensi.



Semikonduktor dapat dibedakan menjadi dua, yaitu semikonduktor
intrinsik (murni) dan semikonduktor ekstrinsik. Sebuah silikon kristal adalah
sebuah semikonduktor murni jika setiap atom di dalam kristal adalah sebuah
sebuah atom silikon. Sebuah semikonduktor murni memiliki elektron dan hole
yang sama. Hal ini disebakan oleh energi termal yang menghasilkan elektron
bebas dan lubang sebagai pasangannya. Energi panas membuat kristal
bervibrasi dan menyebabkan elektron lepas dari orbitnya. Pada suhu ruang,
kristal silikon murni hanya memiliki sedikit elektron bebas dan hole yang
diproduksi akibat energi panas.

Semikonduktor ekstrinsik merupakan hasil doping. Doping adalah
upaya untuk meningkatkan kemampuan menghantar muatan pada
semikonduktor. Semikonduktor ekstrinsik terbagi menjadi 2 type, yaitu type-n
dan type-p. Semikonduktor type-n memiliki banyak elektron dan sedikit
lubang, sedangkan semikonduktor type-p memiliki banyak lubang dan sedikit
elektron. Type-type semikonduktor ini terjadi karena adanya donor elektron.
Atom pendonor semikonduktor type-n berupa atom-atom pentavalen
(golongan VA unsur periodik) seperti pospor, antymon, dan arsenic.
Sedangkan atom pendonor semikonduktor type-p berupa atom-atom trivalent
seperti alumunium, indium, dan gallium.

Pasir, seperempat bagiannya terbentuk dari silikon, yakni unsur kimia
yang paling berlimpah di muka bumi ini setelah oksigen. Pasir (terutama
quartz), mempunyai persentase silikon yang tinggi di dalam bentuk Silicon
Dioxide (SiO2) dan pasir merupakan bahan pokok untuk memproduksi
semiconductor.



Setelah memperoleh mentahan dari pasir dan memisahkan silikonnya,
materiil yang kelebihan dibuang. Lalu, silikon dimurnikan secara bertahap
hingga mencapai kualitas semiconductor manufacturing quality, atau biasa
disebut electronic grade silicon.
Sebagian dari pasir silika yang tersimpan dapat bermanfaat untuk
digunakan terutama sebagai pasir metalurgi yakni pasir yang dihasilkan dari
proses pengolahan ataupun perekayasaan suatu mineral atau logam
dalam pasir silika.Tembaga dan seng yang terjadi dalam beberapa reaksi
peleburan dengan menggunakan pasir sebagai bagian utama untuk melakukan
reaksi perubahan terhadap tembaga dan seng tersebut. Didalam area peleburan
ini bereaksi dengan berbagai macam butiran besi dan hasil butiran besi yang
tidak murni. Butiran besi ini ditarik dengan tidak murni dan meninggalkan
banyak logam yang tersaring dibelakangnya.





Banyak industri yang memiliki jumlah pasir silika cukup banyak
memiliki pemanfaatan terhadap pasir silika sesuai karakteristik yang mereka
andalkan diantaranya:
1. Produksi Gelas
2. Pengecoran Pasir
3. Keramik
4. Sandblasting untuk membersihkan kerak karat di mesin
5. Pigmen
6. Pematahan tulang hidrolik dan bahan penopang dalam industri minyak
7. Produk ultra-high silica dalam elektronik dan industri fiber optic,
sekring silika, produk silicon.
8. Dan yang sering ditemui adalah sebagai bahan penyaring air.

Industri yang menggunakan silika kristalin, adalah yang berkaitan erat
dengan metalurgi dan kaca berdasarkan pemaparan sebelumnya. Industri
metalurgi memakai silika sejak tiga sampai empat ribu tahun sebelum masehi
(zaman perunggu). Hal ini telah terbukti dengan masih berlangsungnya proses
industri yang menghasilkan produk berasal dari material pasir silika dimana
industri ini mampu memberikan kontribusi dalam berbagai bidang kehidupan
sepanjang sejarah manusia. Pasir silika seolah menjadi material kunci dalam
pengembangan industri di dunia terutama dalam industri kaca, pengecoran,
keramik bahkan industri penyaringan air (filter air).
Silika ini sangat berkontribusi dalam berbagai keperluan, disisi lain
mampu merevolusi dunia teknologi informasi yakni sebagai material dalam
peralatan computer seperti mouse, keyboard hingga komponen hardware
chips, silika pun berkontribusi dalam dunia filter air sehingga menghasilkan
peralatan dan menjadi material penting untuk menghasilkan air bersih.
Meskipun industri kaca dan pengecoran lebih mendominasi, banyak orang
yang belum mengerti bagaimana menggunakan pasir silika berdasarkan
kemurnian kimia dan properti fisiknya. Ini termasuk keramik, penyaringan air
dan manufaktur kimia. Memperhatikan tuntutan spesifikasi yang diperlukan
bagi setiap aplikasi yang dilakukan, pasir silika yang diperuntukan untuk
pembuat gelas (Glassmaking) berbeda dengan penggunaan lainnya.
II.C Proses Pembuatan Mikroprosesor .
Dimulai dari lahan pasir yang belum diolah sama sekali.


Terdapat beberapa lapisan atas (Top Soil) yang harus di Land Clearing
terlebih dahulu dan bisa menggunakan alat berat seperti Excavator Sedang
(contoh : Komatsu PC.200) atau bisa dengan menggunakan Buldozer Kecil.
Kedalaman Land Clearing tergantung dari produk tambangnya, misal :
nikel biasanya minimal 5 meter, batubara lebih dalam lagi, tapi untuk Pasir
Silika hanya sekitar 1 s/d 1,5 meter. Tergantung dari tebalnya Top Soil dan
akar pohon. Output Land Clearing dikumpulkan dalam area tertentu dan
dimusnahkan dengan dibakar (catatan : pembakaran sebaiknya tidak dilakukan
diatas lahan tambang karena akan bercampur dengan pasir dan sulit untuk
memisahkannya).
Proses Pencucian Pasir Silika
Menyiapkan lubang pencucian dengan menggunakan Excavator
Sediakan juga selokan air untuk sirkulasi air bersih. Sirkulasi ini bisa
menggunakan Water Pump atau dengan gravitasi. Air bersih harus terus
mengalir ke kolam tsb untuk membuang air yang telah kotor.
Pilih lokasi pencucian yang dekat dengan sumber air & Stock Pail
(bisa mengirit BBM alat berat). Setelah siap, pasir disekitar kolam tsb bisa
diambil dan dicuci ke kolam tsb.Proses pencucian ini sangat signifikan dengan
tujuan untuk meminimalisir lumpur putih, Kaolin, debu dan organik lainnya
seperti akar-akaran.
Dalam industri kaca, lumpur dan Kaolin sangat berbahaya bagi output
produksi. Jika kedua kandungan itu tinggi, maka output produksi seperti gelas
atau kaca akan berwarna kehijauan dan tidak bening .







Proses Pengeringan
Setelah pencucian selesai, pasir diangkat dan dijemur di area Stock
Pail. Bertujuan untuk mengurangi kadar air. Memang tidak 100% air akan
hilang, tapi kita dapat mengurangi kadarnya sampai dengan tersisa 5 s/d 7%
saja. Tidak perlu terlalu lama, sekitar 2 s/d 3 hari saja.




Pada saat proses penjemuran berlangsung, sampel pasir perlu diambil
dan dianalisa untuk melihat tingkat kandungan yang tidak diinginkan. Jika
sudah masuk kriteria maka pasir siap di loading menggunakan Dump
Truck ke Tongkang (Barge). Ukuran barge tergantung dari geografis
kedalaman laut atau sungai disekitar lokasi tambang.
Terkadang dengan tujuan efisiensi biaya, proses penambangan hanya
dengan mengambil pasir memakai alat berat secara langsung tanpa adanya
proses pencucian. Istilahnya langsung disekop dengan alat berat dan dimuat ke
Barge. Tentunya hasil yang didapat tidak maksimal.

Setelah memperoleh mentahan dari pasir dan memisahkan silikonnya,
materiil yang kelebihan dibuang. Lalu, silikon dimurnikan secara bertahap
hingga mencapai kualitas semiconductor manufacturing quality, atau biasa
disebut electronic grade silicon. Pemurnian ini menghasilkan sesuatu yang
sangat dahsyat dimana electronic grade silicon hanya boleh memiliki satu
alien atom di tiap satu milyar atom silikon. Setelah tahap pemurnian silikon
selesai, silikon memasuki fase peleburan. Dari gambar di atas, kita bisa
melihat bagaimana kristal yang berukuran besar muncul dari silikon yang
dileburkan. Hasilnya adalah kristal tunggal yang disebut Ingot.


Kristal tunggal Ingot ini terbentuk dari electronic grade silicon.
Besar satu buah Ingot kira-kira 100 Kilogram atau 220 pounds, dan memiliki
tingkat kemurnian silikon hingga 99,9999 persen.


Setelah itu, Ingot memasuki tahap pengirisan. Ingot di iris tipis hingga
menghasilkan silicon discs, yang disebut dengan Wafers. Beberapa Ingot
dapat berdiri hingga 5 kaki. Ingot juga memiliki ukuran diameter yang
berbeda tergantung seberapa besar ukuran Wafers yang diperlukan. CPU
jaman sekarang biasanya membutuhkan Wafers dengan ukuran 300 mm.

Setelah diiris, Wafers dipoles hingga benar-benar mulus sempurna,
permukaannya menjadi seperti cermin yang sangat-sangat halus.
Kenyataannya, Intel tidak memproduksi sendiri Ingots dan Wafers,
melainkan Intel membelinya dari perusahaan third-party. Processor Intel
dengan teknologi 45nm, menggunakan Wafers dengan ukuran 300mm (12
inch), sedangkan saat pertama kali Intel membuat Chip, Intel menggunakan
Wafers dengan ukuran 50mm (2 inch).

Cairan biru seperti yang terlihat pada gambar di atas, adalah Photo Resist
seperti yang digunakan pada Film pada fotografi. Wafers diputar dalam tahap ini
supaya lapisannya dapat merata halus dan tipis.

Di dalam fase ini, Photo Resist disinari cahaya Ultra Violet. Reaksi
kimia yang terjadi dalam proses ini mirip dengan Film kamera yang terjadi
pada saat kita menekan shutter. Daerah paling kuat atau tahan di Wafer
menjadi fleksibel dan rapuh akibat efek dari sinar Ultra Violet.
Pencahayaan menjadi berhasil dengan menggunakan pelindung yang
berfungsi seperti stensil. Saat disinari sinar Ultra Violet, lapisan pelindung
membuat pola sirkuit. Di dalam pembuatan Processor, sangat penting dan
utama untuk mengulangi proses ini berulang-ulang hingga lapisan-lapisannya
berada di atas lapisan bawahnya, begitu seterusnya.
Lensa di tengah berfungsi untuk mengecilkan cahaya menjadi sebuah
fokus yang berukuran kecil.

Dari gambar di atas, kita dapat gambaran bagaimana jika satu
buah Transistor kita lihat dengan mata telanjang. Transistor berfungsi
seperti saklar, mengendalikan aliran arus listrik di dalam Chip
komputer. Peneliti Intel telah mengembangkan transistor menjadi
sangat kecil sehingga sekitar 30 juta Transistor dapat menancap di
ujung Pin.

Setelah disinari sinar Ultra Violet, bidang Photo Resist benar-benar
hancur lebur. Gambar di atas menampakan pola Photo Resist yang tercipta
dari lapisan pelindung. Pola ini merupakan awal dari transistors,
interconnects, dan hal yang berhubungan dengan listrik berawal dari sini.

Meskipun bidangnya hancur, lapisan Photo Resist masih melindungi materiil
Wafer sehingga tidak akan tersketsa. Bagian yang tidak terlindungi akan
disketsa dengan bahan kimia.

Setelah tersketsa, lapisan Photo Resist diangkat dan bentuk yang diinginkan
menjadi tampak.

Photo Resist kembali digunakan dan disinari dengan sinar Ultra Violet.
Photo Resist yang tersinari kemudian dicuci dahulu sebelum melangkah ke tahap
selanjutnya, proses pencucian ini dinamakan Ion Doping, proses dimana partikel ion
ditabrakan ke Wafer, sehingga sifat kimia silikon dirubah, agar CPU dapat
mengkontrol arus listrik.

Melalui proses yang dinamakan Ion Implantation (bagian dari proses Ion
Doping) daerah silikon pada Wafers ditembak oleh ion. Ion ditanamkan di silikon
supaya merubah daya antar silikon dengan listrik. Ion didorong ke permukaan Wafer
dengan kecepatan tinggi. Medan listrik melajukan ion dengan kecepatan lebih dari
300,000 Km/jam (sekitar 185,000 mph)

Setelah ion ditanamkan, Photo Resist diangkat, dan materiil yang bewarna
hijau pada gambar sekarang sudah tertanam Alien Atoms

Transistor ini sudah hampir selesai. Tiga lubang telah tersketsa di
lapisan isolasi (warna ungu kemerahan) yang berada di atas transistor. Tiga
lubang ini akan diisi dengan tembaga, yang berfungsi untuk menghubungkan
transistor ini dengan transistor lain.

Wafers memasuki tahap copper sulphate solution pada tingkat ini.
Ion tembaga disimpan ke dalam transistor melalui proses yang dinamakan
Electroplating. Ion tembaga berjalan dari terminal positif (anode) menuju
terminal negatif (cathode).

Ion tembaga telah menjadi lapisan tipis di permukaan Wafers.

Materiil yang kelebihan dihaluskan, meninggalkan lapisan tembaga yang sangat tipis.

Banyak lapisan logam dibuat untuk saling menghubungkan bermacam-
macam transistors. Bagaimana rangkaian hubungan ini disambungkan, itu
ditentukan oleh teknik arsitektur dan desain tim yang mengembangkan
kemampuan masing-masing processor. Dimana chip komputer terlihat sangat
datar, sebenarnya memiliki lebih dari 20 lapisan untuk membuat sirkuit yang
kompleks. Jika dilihat dengan kaca pembesar, akan terlihat jaringan bentuk
sirkuit yang rumit, dan transistors yang terlihat futuristik, Multi-Layered
Highway System.


Ini hanya contoh super kecil dari Wafer yang akan melalui tahap test
kemampuan pertama. Di tahapan ini, sebuah pola test dikirimkan ke tiap-tiap
chip, lalu respon dari chip akan dimonitor dan dibandingkan dengan The
Right Answer.

Setelah hasil test menunjukan bahwa Wafer lulus, Wafer dipotong
menjadi sebuah bagian yang disebut Dies. Pada gambar paling kiri terdapat 6
kelompok Wafer.

Dies yang lulus test, akan diikutkan ke tahap selanjutnya yaitu
Packaging. Dies yang tidak lulus, dibuang dengan percuma.

Ini adalah gambar satu Die, yang tadinya dipotong pada proses sebelumnya. Die
pada gambar ini adalah Die dari Intel Core i7 Processor.

Lapisan bawah, Die, dan Heatspreader dipasang bersama untuk membentuk
Processor. Lapisan hijau yang bawah, digunakan untuk membentuk listrik dan
Mechanical Interface untuk Processor supaya dapat berinteraksi dengan sistem
PC. Heatspreader adalah Thermal Interface dimana solusi pendinginan
diterapkan, sehingga Processor dapat tetap dingin dalam beroperasi.

Microprocessor adalah produk terkompleks di dunia ini. Faktanya, untuk
membuatnya memerlukan ratusan tahap dan yang kita uraikan sebelumnya
hanyalah yang penting saja.

Selama tes terakhir untuk Processor, Processor di tes karakteristiknya, seperti
penggunaan daya dan frekwensi maksimumnya.

Berdasarkan hasil test sebelumnya, Processor dikelompokan dengan Processor yang
memiliki kemampuan sama. Proses ini dinamakan dengan Binning, Binning
ditentukan dari frekwensi maksimum Processor, kemudian tumpukan Processor
dibagi dan dijual sesuai dengan spesifikasi stabilnya.

Prosessor yang sudah dikemas dan dites, pergi menuju pabrik atau dijual eceran
(misalnya di toko komputer)







BAB III
PENUTUP

III.A. Kesimpulan
Pada komponen didalam mikroprosesor ternyata bahan silika dari pasir yang
menjadi bahan paling utama dijaman sekarang . Hal ini karena perbandingan
tingkat ketahanan pada konduktor yang menghasilkan panas yang dapat merusak
komponen yang lainnya pada mikroprosesor.karena bahan pasir silika mudah
didapat oleh karena itu bahan ini bisa menjadi bahan yang efektif untuk
pembuatan mikroprosesor selain itu bisa untuk komponen elektronika yang
lainnya juga. Mikroprosesor yang dibentuk dengan pasir silika melalui tahapan
yang panjang dengan tingkat ketelitian yang tinggi , selain itu mikroprosesor
adalah suatu komponen yang sangat detail.

III.B. Saran
Untuk menjaga kestabilan penggunaan bahan silika pada pasir silika harus
dilakukan juga penghematan walaupun bahan ini banyak dibumi harus tetap
menjaga kehematan . salin itu beberapa bahan yang gagal pada pembuatan
mikroprosesor harus dicari penggunaannya kembali agar bisa didaur ulang.

Anda mungkin juga menyukai