0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
83 tayangan10 halaman
Minyak bumi merupakan sumber daya alam penting bagi Indonesia. Ia terdiri dari campuran hidrokarbon yang diekstrak dari sumur minyak dan memiliki berbagai karakteristik seperti berat jenis, viskositas, dan nilai kalori. Cadangan minyak bumi Indonesia masih besar namun terus menurun, sehingga diperlukan eksplorasi lebih lanjut untuk menemukan sumber daya baru.
Minyak bumi merupakan sumber daya alam penting bagi Indonesia. Ia terdiri dari campuran hidrokarbon yang diekstrak dari sumur minyak dan memiliki berbagai karakteristik seperti berat jenis, viskositas, dan nilai kalori. Cadangan minyak bumi Indonesia masih besar namun terus menurun, sehingga diperlukan eksplorasi lebih lanjut untuk menemukan sumber daya baru.
Minyak bumi merupakan sumber daya alam penting bagi Indonesia. Ia terdiri dari campuran hidrokarbon yang diekstrak dari sumur minyak dan memiliki berbagai karakteristik seperti berat jenis, viskositas, dan nilai kalori. Cadangan minyak bumi Indonesia masih besar namun terus menurun, sehingga diperlukan eksplorasi lebih lanjut untuk menemukan sumber daya baru.
Minyak Bumi (bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa Latinpetrus karang dan oleum minyak), dijuluki juga sebagai emas hitam, adalah cairan kental, berwarna coklat gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa area di kerakbumi. Minyak Bumi terdiri dari campuran kompleks dari berbagai hidrokarbon, sebagian besar seri alkana, tetapi bervariasi dalam penampilan, komposisi, dan kemurniannya. Minyak Bumi diambil dari sumur minyak di pertambangan-pertambangan minyak. Lokasi sumur-sumur minyak ini didapatkan setelah melalui proses studi geologi, analisis sedimen, karakter dan struktur sumber, dan berbagai macam studi lainnya. Setelah itu, minyak Bumi akan diproses di tempat pengilangan minyak dan dipisah-pisahkan hasilnya berdasarkan titik didihnya sehingga menghasilkan berbagai macam bahan bakar, mulai dari bensin dan minyak tanah sampai aspal dan berbagai reagen kimia yang dibutuhkan untuk membuat plastik dan obat-obatan. Minyak Bumi digunakan untuk memproduksi berbagai macam barang dan material yang dibutuhkan manusia. 1.2 Karakteristik Minyak Bumi Sebagaimana cairan yang lainnya kuantitas minyak bumi diukur berdasarkan volumenya. Ukuran yang di pergunakan di indonesia adalah meter kubik atau juga sering digunakan ton. Di dunia perdagangan yang terutama dikuasai oleh perusahaan Amerika, satuan barrel (disingkat bbl), yaitu kira-kira sama dengan seratus lima puluh sembilan liter. Seringkali harus dibedakan antara volum minyak bumi di bawah tanah yang dikatakan reservoir barrel dan stock tank bareel karena faktor penciutan dimna kira-kira lima per delapan stock tank barrel adalah sama dengan satu barrel reservoir. Penciutan ini di sebabkan karena minyak mentah selalu mengandung gas sebagai larutan. Perlu dikatakan di sini bahwa ton untuk minyak bumi bukanlah satuan berat, tetapi sebetulnya adalah satu meter kubik ataupun juga satu kilo liter. a. Berat Jenis atau Gravitasi jenis Salah satu sifat minyak bumi yang penting dan mempunyai nilai dalam perdagangan adalah berat jenis atau gravitasi jenis. Di indonesia biasanya berat jenis dinyatakan dalam farksi, misalnya nol koma delapan, dan nol koma satu. Dalam dunia perdagangan terutama dikuasai perusahaan Amerika, berat jenis ini dinyatakan dalam API Gravity. API gravity minyak bumisering menunjukkan kualitas minyak bumi tersebut. Makin kecil besar jenisnya atau makin tinggi derajat APInya, minyak bumi itu makin berharga karena lebih banyak mengandung bensin. Sebaliknya, makin derajat API atau makin besar berat jenisnya, mutu minyak bumi itu kuarng baik karena lebih banyak mengandung lilin atau residu aspal.
b. Viskositas Sifat penting lain dari pada minyak bumi adalah visikositasnya. Visikositas adalah daya hambatan yang dilakukan oleh cairan jika suatu benda berputar dalam cairan tersebut. Satuan viskositas ialah centipose. Pada umumnya makin tinggi derajat API atau makin ringan minyak bumi tersebut, makin kecil viskositasnya dan sebaliknya.
c. Titik didih dan titik nyala Titik didih minyak bumi berbeda-beda sesuai dengan gravitas APInya. kalau gravitas APInya rendah, maka titik didihnya tinggi, sedangkan kalau API tinggi maka titik didihnya rendah. Hal ini disebabkan karena minyak bumi berderajat API rendah berarti mengandung banyak fraksi berat (berat jenis tinggi) dan dengan demikian titik didihnya tinggi, sedangkan jika derajat APInya tinggi maka lebih banyak mengandung fraksi ringan seperti bensin, dengan demikian juga titik didihnya rendah. Titik nyala adalah suatu titik temperatur, dimana minyak bumi dapat terbakar karena suatu percikan api. Makin tinggi gravitasi APInya titik didih makin rendah dan mudah dapat terbakar karena percikan api.
d. Warna Minyak bumi juga memperlihatkan bebrbagai macam warna yang sangat berbeda-beda. Minyak bumi tidak selalu berwarna hitam, adakalanya malah tidak bewarna sama sekali. Pada umumnya warna itu berhubungan dengan berat jenisnya. Kalau berat jenisnya tinggi, warna jadi hijau kehitam-hitamanan sedangkan kalau berat jenis rendah, warana coklat kehitam-hitaman. Warana ini disebabkan karena berbagai pengotoran, misalnya oksidasi enyawa hidrokarbon, karean senyawa hidrokarbon sendiri tidak memperlihatkan warna tertentu.
e. Bau Minyak bumi ada berbau sedap dan ada pula yang tidak, biasanya disebabkan karena pengaruh molekul aromat, minyak bumi dari Indonesia berbau tidak sedap, yang terutam disebabkan karena mengandung senyawa nitrogen ataupun belerang. Adanya H 2 S juga memberikan bau yang tidak sedap. Golongan parafin dan naften biasanya memberikan bau yang sedap, sedangkan benzen atau aromat menyebabkan bau yang tidak sedap.
f. Nilai Kalori Nilai kalori minyak bumi adalah jumlah panas yang timbulkan oleh satu gram minyak bumi, yaitu dengan meningkatkan temperatur satu gram air dari tiga koma lima derajat celcius sampai empat koma lima derajat celcius, dan satuannya adalah kalori. Ternyata juga ada hubungan antara berat jenis dengan nilai kalori. Misalkan berat jenis minyak bumi antara nol koma tujuh lima atau gravitas API tujuh puluh koma enam sampai lima puluh tujuh koma dua memberikan nilai kalori antara sebelas ribu tujuh ratus sampai sebelas ribu tujuh ratus lima puluh kalori per gram dan berat jenis antara nol koma sembilan sampai nol koma sembilan puluh lima memberikan nilai kalori sepuluh ribu sampai sepuluh ribu lima ratus kalori per gram. Pada umumnya minyak bumi mempunyai nilai kalori sepuluh ribu sampai sepuluh ribu delapan ratus dan hal ini boleh kita bandingkan dengan kalori batubara yang berada di antara lima ribu enam ratus lima puluh sampai delapan ribu dua ratus kalori per gram.
g. Komposisi Kimia Minyak Bumi Unsur Gas Bumi Aspal Minyak Mentah Karbon 65 - 80 80 - 85 82,2 87,1 83 87 Hidrogen 1 - 25 8,5 - 11 11,7 14,7 11 25 Belerang 0 0,2 2 - 8 0,1 5,5 0 6 Nitrogen 1 - 15 0 - 2 0,1 1,5 0 0,7 Oksigen - - 0,1 4,5 0 0,5 Logam - - - 0, - 0,1
Sebagai bahan alami, komposisi minyak bumi bervariasi tidak hanya dari daerah ke daerah, melainkan juga lapangan yang satu ke lapangan yang lain dalam satu daerah. Minyak bumi terdiri dari ribuan senyawa kimia termasuk gas, cairan dan zat padat mulai dari metana sampai aspal. 1. nparafin: merupakan fraksi utama dari minyak mentah yang dihasilkan dari straight- destilation, di mana senyawa yang dihasilkan mempunyai bilangan oktan rendah. 2. Isoparafin: Senyawa yang mempunyai rantai cabang sangat sedikit, namun jumlah isoparafinnya dapat ditingkatkan melalui proses perengkahan katalitik, alkilasi, iso merasi dan polimerisasi. 3. Olefin: senyawa olefin hampir tidak terdapat dalam minyak mentah tetapi proses perengkahan katalitik akan menghasilkan senyawa ini. Senyawa olefin tidak stabil dan digunakan sebagai bahan baku untuk zat petrokimia. 4. Aromatik. Minyak bumi sangat sedikit mengandung senyawa aromatik yang sangat dibutuhkan pada bensin sebagai bahan anti-knocking 5. Nafta: merupakan senyawa siklis yang jenuh dan tidak reaktif, yang merupakan senyawa kedua terbanyak dalam minyak bumi. Senyawa ini memiliki berat molekul yang rendah dan digunakan sebagai bahan bakar, sedangkan senyawa nafta yang memiliki berat molekul yang tinggi terdapat pada fraksi gas oil dan minyak pelumas. 6. Senyawa belerang: merupakan senyawa yang berbau dan dapat menimbulkan korosi, namun kadang-kadang senyawa ini terkandung dalam jumlah sedikit sehingga dapat diabaikan.. 1.3 Potensi dan Sumber Daya Minyak Bumi Di Indonesia, energi migas masih menjadi andalan utama perekonomian Indonesia, baik sebagai penghasil devisa maupun pemasok kebutuhan energi dalam negeri. Pembangunan prasarana dan industri yang sedang giat-giatnya dilakukan di Indonesia, membuat pertumbuhan konsumsi energi rata-rata mencapai 7% dalam 10 tahun terakhir. Peningkatan yang sangat tinggi, melebihi rata-rata kebutuhan energi global, mengharuskan Indonesia untuk segera menemukan cadangan migas baru, baik di Indonesia maupun ekspansi ke luar negeri. Cadangan terbukti minyak bumi dalam kondisi depleting, sebaliknya gas bumi cenderung meningkat. Perkembangan produksi minyak Indonesia dari tahun ke tahun mengalami penurunan, sehingga perlu upaya luar biasa untuk menemukan cadangan-cadangan baru dan peningkatan produksi. Potensi sumber daya minyak dan gas bumi Indonesia masih cukup besar untuk dikembangkan terutama di daerah-daerah terpencil, laut dalam, sumursumur tua dan kawasan Indonesia Timur yang relatif belum dieksplorasi secara intensif. Sumber-sumber minyak dan gas bumi dengan tingkat kesulitan eksplorasi terendah praktis kini telah habis dieksploitasi dan menyisakan tingkat kesulitan yang lebih tinggi. Sangat jelas bahwa mengelola ladang minyak sendiri menjanjikan keuntungan yang luar biasa signifikan. Akan tetapi untuk dapat mengetahui potensi tersebut diperlukan teknologi yang mahal, modal yang besar, faktor waktu yang memadai dan memerlukan efisiensi yang maksimal serta expertise dari sumberdaya manusia terbaik. Peraturan Pemerintah yang mengatur usaha minyak dan gas bumi di Hulu dan Hilir belum dapat menjamin investasi di sektor minyak dan gas bumi akan masuk, karena masih banyak masalah lain yang menjadi hambatan bagi terealisasinya investasi. Masalah tersebut antara lain peraturan perpajakan dan lingkungan hidup serta otonomi daerah yang menyulitkan bagi perusahaan minyak asing beroperasi karena berhadapan dengan raja-raja kecil di daerah. Sementara itu, konsumsi minyak bumi (BBM) di dalam negeri sudah melebihi. Dalam beberapa tahun belakangan ini penyediaan BBM dalam negeri tidak dapat seluruhnya dipenuhi oleh kilang minyak domestik, hampir 20%-30% kebutuhan minyak bumi dalam negeri sudah harus diimpor dari luar negeri. Kebutuhan impor minyak bumi ini diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk yang terus meningkat dan pertumbuhan ekonomi di dalam negeri yang diharapkan semakin membaik ditahun-tahun mendatang.
Gambar 1. Perkembangan Produksi Minyak Indonesia Menurut BP MIGAS penurunan jumlah produksi minyak per hari tersebut disebabkan penurunan produksi dari lapangan existing lebih cepat dari perkiraan. Sekitar 90 persen dari total produksi minyak Indonesia dihasilkan dari lapangan yang usianya lebih dari 30 tahun, sehingga dibutuhkan investasi yang cukup besar untuk menahan laju penurunan alaminya. Upaya menahan laju penurunan produksi pada lapangan tua tersebut, yang mencapai 12 persen per tahun, gagal dilaksanakan. Sementara upaya untuk menyangga produksi melalui produksi lapangan baru, sangat bergantung kepada kinerja kontraktor kontrak kerja sama (KKKS). Bicara mengenai struktur industri, dunia perminyakan memiliki keunikan dibanding industri lainnya. Ketika industri-industri lain gencar mencanangkan perampingan, efisiensi, dan efektivitas, dalam dunia perminyakan para international oil company (IOC) yang sudah mendominasi pasar tersebut terpaksa melakukan merger karena dalam industri perminyakan, modal yang terlibat luar biasa besar. Cadangan minyak yang merupakan jantung dari bisnis perminyakan umumnya dikategorikan dalam kelompok unproven (diyakini ada namun belum ditemukan) dan proven (terbukti keberadaannya dan dapat dieksplorasi) dengan derajat keyakinan tertentu. Akibat perkembangan teknologi, seringkali ladang minyak berstatus unproven dapat mengalami kenaikan peringkat menjadi proven, seperti, halnya terjadi pada ladang minyak Cepu. Proven resources dengan tingkat kesulitan eksplorasi terendah praktis kini telah habis dieksploitasi dan menyisakan tingkat kesulitan yang lebih tinggi. Oleh karenanya diperlukan teknologi yang lebih mahal. Di sisi lain, perkembangan fluktuasi harga minyak yang terjadi beberapa waktu belakangan memaksa para IOC untuk memiliki portofolio combined oil fields dengan berbagai range margin yang berbeda. Dengan demikian mereka dapat mencapai skala ekonomis yang memungkinkan mereka tetap dapat bertahan dari gejolak di sektor industri perminyakan. Dalam lima tahun terakhir, ladang-ladang minyak Indonesia terus menua. Dengan sistim otonomi daerah yang berjalan sekarang ini, sulit bagi perusahaan minyak asing untuk beroperasi karena berhadapan dengan raja-raja kecil di daerah. Sementara itu, kebutuhan dalam negeri sudah melebihi kapasitas produksi. Pemerintah dalam hal ini Pertamina memang telah memiliki refinery di Pangkalan Brandan, Dumai, Plaju, Balongan, Cilacap, Balikpapan, serta Kasim/Papua. Akan tetapi, beberapa kilang baru perlu dibangun dalam waktu dekat untuk mencukupi permintaan konsumsi dalam negeri yang terus menunjukkan trend meningkat. APLIKASI DAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN 1.3 Kilang Minyak Bumi Kilangminyak(oil refinery) adalah pabrik/fasilitas industri yang mengolahminyakmentahmenjadi produkpetroleumyangbisa langsungdigunakanmaupunproduk-produk lain yang menjadi bahan bakubagi industripetrokimia.Produk-produkutamayangdihasilkan darikilangminyakantara lain:minyakbensin(gasoline), minyak disel, minyaktanah(kerosene). Kilang minyak merupakan fasilitas industri yang sangat kompleks dengan berbagai jenis peralatan prosesdan fasilitaspendukungnya.Selain itu,pembangunannyajuga membutuhkan biaya yang sangat besar.
1.3.1 ProsesOperasididalamKilangMinyak
Minyak mentah yang baru dipompakan ke luar dari tanah dan belum diproses umumnyatidak begitu bermanfaat. Agar dapat dimanfaatkan secaraoptimal, minyak mentah tersebut harus diprosesterlebih dahulu di dalam kilang minyak.
Minyak mentah merupakan campuran yang amat kompleks yang tersusun dari berbagai senyawa hidrokarbon. Di dalam kilang minyak tersebut, minyak mentah akan mengalami sejumlah proses yang akan memurnikan dan mengubah struktur dan komposisinya sehingga diperoleh produk yang bermanfaat. Secaragarisbesar,prosesyangberlangsungdidalamkilangminyak dapat digolongkan menjadi 5bagian, yaitu: Proses Distilasi, yaitu proses penyulingan berdasarkan perbedaan titik didih; Proses ini berlangsung di Kolom Distilasi Atmosferik dan Kolom Destilasi Vakum. Proses Konversi, yaitu proses untuk mengubah ukuran dan struktur senyawa hidrokarbon. Termasuk dalam proses ini adalah: Dekomposisi dengan cara perengkahan termal dan katalis(thermal and catalytic cracking) Unifikasi melalui proses alkilasi dan polimerisasi Alterasi melalui proses isomerisasi dan catalytic reforming. Proses Pengolahan (treatment). Proses ini dimaksudkan untuk menyiapkan fraksi-fraksi hidrokarbon untuk diolah lebih lanjut, juga untuk diolah menjadi produk akhir. Formulasi dan Pencampuran (Blending), yaitu proses pencampuran fraksi-fraksi hidrokarbon dan penambahan bahan aditif untuk mendapatkan produk akhir dengan spesikasi tertentu. Proses-proses lainnya, antara lain meliputi: pengolahanlimbah, proses penghilangan air asin (sour-water stripping), proses pemerolehan kembali sulfur (sulphur recovery), proses pemanasan, proses pendinginan, proses pembuatan hidrogen, dan proses-proses pendukung lainnya.
1.3.2 Peralatan Proses
Gambar di atas memperlihatkan proses distilasi (penyulingan) minyak mentah yang berlangsung di Kolom Distilasi. Tahap awal proses pengilangan berupa proses distilasi (penyulingan) yang berlangsung di dalam Kolom Distilasi Atmosferik dan Kolom Distilasi Vacuum. Di kedua unit proses ini minyak mentah disuling menjadi fraksi-fraksinya, yaitugas, distilat ringan (seperti minyak bensin), distilat menengah (seperti minyak tanah, minyak solar), minyak bakar (gas oil), dan residu. Pemisahan fraksi tersebut didasarkan pada titik didihnya. Kolom distilasi berupa bejana tekan silindris yang tinggi (sekitar 40 m) dan di dalamnya terdapat tray-tray yang berfungsi memisahkan dan mengumpulkan fluida panas yang menguap ke atas. Fraksi hidrokarbon berat mengumpul di bagian bawah kolom, sementara fraksi-fraksi yang lebih ringan akan mengumpul di bagian-bagian kolom yang lebih atas.
Fraksi-fraksi hidrokarbon yang diperoleh dari kolom distilasi ini akan diproses lebih lanjut di unit-unit proses yang lain, seperti: Fluid Catalytic Cracker, dll.
1.3.3 Produk-produkKilangMinyak Produk-produk utama kilang minyak adalah: Minyakbensin(gasoline).Minyakbensinmerupakanproduk terpenting dan terbesar darikilang minyak. Minyak tanah (kerosene) LPG (Liquified Petroleum Gas) Minyak distilat (distillate fuel) Minyak residu (residual fuel) Kokas (coke) dan aspal Bahan-bahan kimiapelarut (solvent) Bahan baku petrokimia Minyak pelumas 1.3.4 KilangMinyakdiIndonesia Di Indonesia terdapat sejumlah kilang minyak, antara lain: PertaminaUnitPengolahanIPangkalanBrandan,Sumatera Utara (Kapasitas 5 ribu barel/hari). Kilang minyak pangkalan brandan sudah ditutup sejak awal tahun 2007 Pertamina Unit Pengolahan II Dumai/Sei Pakning, Riau (Kapasitas Kilang Dumai 127 ribu barel/hari, Kilang Sungai Pakning 50 ribu barel/hari) Pertamina Unit Pengolahan III Plaju, Sumatera Selatan (Kapasitas 145 ribu barel/hari) PertaminaUnitPengolahanIVCilacap(Kapasitas348ribu barel/hari) PertaminaUnitPengolahanVBalikpapan,KalimantanTimur (Kapasitas 266 ribu barel/hari) Pertamina Unit Pengolahan VI Balongan, Jawa Barat (Kapasitas 125 ribu barel/hari) Pertamina Unit Pengolahan VII Sorong, Irian Jaya Barat (Kapasitas 10 ribu barel/hari) 1 0
Pusdiklat Migas Cepu, JawaTengah (Kapasitas 5 ribu barel/hari) Semua kilang minyak di atas dioperasikan oleh Pertamina.