Anda di halaman 1dari 14

PA MENGAPA BAGAIMANA EDS ITU?.

Feb 29
Posted by suaidinmath






Rate This


SUPAYA KITA MEMAHAMI MARI KITA JAWAB PERTANYAAN INI ?
1.Apa Dasar Hukum EDS ?
2.Apa itu SPMP ?
3.Apa permasalahan dalam EDS ?
3.Apa itu EDS ?
4.Apa tujuan EDS ?
5.Apa manfaat EDS ?
6.Apa hasil EDS ?
7.Apa bukti fisik EDS ?
8.Mengapa perlu EDS ?
9.Bagaimana Instrumen EDS ?
10.Bagaimana proses EDS ?
11.Bagaimana penilaian EDS ?
12.Bagaimana EDS membantu RKS ?
13.Siapa melaksanakan EDS ?
14.Siapa bertanggung jawab ?
DASAR HUKUM
Pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang dikdasmen menerapkan manajemen berbasis
sekolah : kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas (PP no. 19/2005
pasal 49)
Satuan Pendidikan mengembangkan visi dan misi. dan evaluasi kinerja masing-masing (PP
no. 19/2005 pasal 65)
Satuan Pendidikan wajib melakukan penjaminan mutu pendidikan untuk memenuhi atau
melampaui SNP (PP no.19/2005 pasal 91)
APA ITU EDS ?
EDS adalah proses evaluasi diri sekolah yang bersifat internal yang melibatkan pemangku
kepentingan untuk melihat kinerja sekolah berdasarkan SPM dan SNP yang hasilnya dipakai
sebagai dasar Penyusunan RKS dan sebagai masukan bagi perencanaan investasi pendidikan
tingkat kab/kota.
Melalui EDS kekuatan dan kelemahan sekolah dapat diketahui dan aspek-aspek yang
memerlukan peningkatan dapat diidentifikasi.
Proses evaluasi diri sekolah merupakan siklus, yang dimulai dengan pembentukan TPS,
pelatihan penggunaan Instrumen, pelaksanaan EDS di sekolah dan penggunaan hasilnya sebagai
dasar penyusunan RPS/RKS dan RAPBS/RKAS.
TPS mengumpulkan informasi dari berbagai sumber untuk menilai kinerja sekolah berdasarkan
indikator-indikator yang dirumuskan dalam Instrumen. Kegiatan ini melibatkan semua pendidik
dan tenaga kependidikan di sekolah untuk memperoleh informasi dan pendapat dari seluruh
pemangku kepentingan sekolah.
EDS juga akan melihat visi dan misi sekolah. Apabila sekolah belum memiliki visi dan misi,
maka diharapkan kegiatan ini akan memacu sekolah membuat atau memperbaiki visi dan misi
dalam mencapai kinerja sekolah yang diinginkan
Hasil EDS digunakan sebagai bahan untuk menetapkan aspek yang menjadi prioritas dalam
rencana peningkatan dan pengembangan sekolah pada RPS/RKS dan RAPBS/RKAS.
APA TUJUAN EDS ?
Tujuan utama EDS adalah:
Sekolah mengevalusi mutu pendidikan yang mereka berikan berdasarkan indikator kunci untuk
dapat mengetahui kelebihan mereka dan mengidentifikasi bidang yang membutuhkan perbaikan.
Informasi tersebut kemudian dipergunakan untuk perencanaan dan memprioritaskan bidang
untuk perbaikan dan pengembangan sekolah. Proses ini menyediakan informasi mengenai
tingkatan standar dan mutu di sekolah yang dapat diberikan melalui sistem data yang akan
mengarahkan data tersebut untuk perencanaan pada tingkat kabupaten, propinsi dan nasional.
APA MANFAAT EDS ?
A.BAGI SEKOLAH
Sekolah dapat mengidentifikasikan kelebihan serta kekurangannya sendiri dan merencanakan
pengembangan ke depan
Sekolah dapat memiliki data dasar yang akurat sebagai dasar untuk pengembangan dan
peningkatan di masa mendatang
Sekolah dapat mengidentifikasikan peluang untuk meningkatkan mutu pendidikan yang
disediakan, mengkaji apakah inisiatif peningkatan tersebut berjalan dengan baik dan
menyesuaikan program sesuai dengan hasilnya
Sekolah dapat memberikan laporan formal kepada pemangku kepentingan demi meningkatkan
akuntabilitas sekolah
B.BAGI TINGKATAN LAIN DALAM SISTEM (KAB/KOTA, PROV, DAN PUSAT)
Menyediakan data dan informasi yang penting untuk perencanaan, pembuatan keputusan dan
perencanaan anggaran pendidikan pada tingkat kabupaten, propinsi dan nasional
Mengidentifikasikan bidang prioritas untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana
pendidikan
Mengidentifikasikan jenis dukungan yang dibutuhkan terhadap sekolah
Mengidentifikasikan pelatihan serta kebutuhan program pengembangan lainnya
Mengidentifikasikan keberhasilan sekolah berdasarkan berbagai indikator pencapaian sesuai
dengan standar nasional pendidikan dan standar pelayanan minimal.
APA HASIL EDS ?
1.Dengan EDS akn diperoleh informasi mengenai pengelolaan sekolah yang telah memenuhi
SNP untuk digunakan sebagai dasar penyusunan RKS dan RKAS
2.Dengan EDS akan diperolah informasi tentang kinerja sekolah yang sebenarnya dan informasi
tersebut di verifikasi dengan bukti fisik yang sesuai.
3.Sekolah menggunakan informasi yang dikumpulkan dalam EDS untuk menetapakan apa yang
menjadi prioritas bagi peningkatan sekolah dan digunakan untuk mempersiapkan RKS dan
RKAS.
APA BUKTI FISIK DALAM EDS ?
1.Informasi kualitatif (yang pokok): Wawancara dengan pendidik, orang tua, peserta didik,
kuesioner, observasi dll.
2.Data kuantitatif : Jumlah siswa, hasil ujian, absendi, prestasi akademik/non akademik, dsb.
3.Dokumen yang tersedia: KTSP, Silabus, RPP, Kumpulan soal, Buku laporan ke orang tua,
notulen rapat guru/komisi sekolah dsb.
MENGAPA PERLU EDS ?
EDS disekolah diperlukan sebab sampai sekarang belum ada satupun alat yang dapat dipakai
oleh sekolah untuk memberikan gambaran umum dalam aspek SPM dan 8 SNP secara nyata,
akurat dan berdasarkan bukti-bukti, tentang seluruh kinerja sekolah sebagai dasar untuk
membuat RPS/RKS dan peningkatan mutu professional sekolah, tenaga pendidik dan
kependidikan di sekolah
BAGAIMANA Instrument EDS ?
Instrumen EDS terdiri dari 8 (delapan) bagian sesuai dengan 8 SNP. Setiap bagian terdiri atas :
Serangkaian pertanyaan terkait dengan SNP sebagai dasar bagi sekolah dalam memperoleh
informasi kinerjanya yang bersifat kualitatif.
Setiap standar bisa terdiri dari beberapa aspek yang memberikan gambaran lebih menyeluruh .
Setiap aspek dari standar terdiri dari 4 tingkat pencapaian : tingkat pencapaian 1 berarti kurang,
2 berarti sedang, 3 berarti baik, dan 4 berarti amat baik.
Tiap tingkatan pencapaian mempunyai beberapa indikator.
Pada bagian akhir dari aspek setiap standar, terdapat halaman rekapitulasi untuk menuliskan
hasil penilaian pencapaian yang diperoleh. Halaman rekapitulasi ini terdiri dari bukti fisik yang
menguatkan pengakuan atas tingkat pencapaian, deskripsi umum temuan yang diperoleh untuk
menilai aspek tersebut, dan penentuan tingkat pencapaian kinerja sekolah.
Sejumlah pertanyaan terkait dengan 8 SNP yang paling erat hubungannya dengan mutu
pembelajaran dan aspek-aspek yang perlu dikembangkan bagi keperluan penyusunan rencana
peningkatan sekolah.
Tingkat pencapaian pada tiap Standar dalam Instrumen ini dapat digunakan sekolah untuk
menilai kinerjanya pada standar tertentu
INSTRUMEN EDS/M
Dirancang untuk digunakan oleh TPS dalam Menilai Kinerja Sekolah yang mengacu pada :
1.SPM
2.SNP
Hasilnya menjadi Masukan & Dasar Penyusunan RKS dalam upaya peningkatan kinerja sekolah.
1.Instrumen EDS/M terdiri dari 8 (delapan) Standar sesuai dengan SNP.
2.Setiap Standar terdiri atas beberapa komponen.
3.Setiap Komponen terdiri dari beberapa Indikator .
4.Setiap Indikator memberikan gambaran lebih rinci dari informasi kinerja sekolah
BAGAIMANA SEKOLAH MENGGUNAKAN INSTRUMEN EDS ?
Anggota TPS secara bersama mencermati Instrumen EDS pada setiap aspek dari setiap standar.
Sebaiknya perlu disiapkan peraturan menteri, indikator atau peraturan pemerintah yang berkaitan
dengan SNP sebagai rujukan.
Berdasarkan kondisi nyata sekolah, anggota TPS menilai apakah sekolah mereka termasuk dalam
tingkatan 1, 2, 3 atau 4 dalam pencapaian 8 SNP ini.
Setelah menentukan tingkat pencapaiannya, sekolah perlu menyertakan bukti fisik atas
pengakuannya
Hasil semua penilaian dan penentuan tingkat pencapaian kinerja sekolah untuk aspek tertentu
pada setiap standar ditulis pada lembar laporan penilaian atau rekapitulasi dengan menyertakan
bukti fisik yang sesuai.
Sekolah menetapkan tingkat pencapaian kinerja memberikan tanda cek (contreng) pada setiap
butir dalam Instrumen EDS.
Tingkat pencapaian kinerja sekolah bisa berbeda dalam aspek yang berbeda pula. Hal ini penting
sebab sekolah harus memberikan laporan kinerja apa adanya. Dalam pelaksanaan EDS yang
dilakukan setiap tahun, sekolah mempunyai dasar nyata aspek dan standar yang memerlukan
perbaikan secara terus-menerus.
BAGAIMANA PENILAIAN DALAM INSTRUMEN EDS ?
vEvaluasi EDS didasarkan pada seperangkat indikator pada setiap judul yang dikaitkan dengan
standar nasional Pendidikan.
vPeringkat Kinerja sekolah diberikan berdasarkan skala nilai 1 sampai 4
4 = Melampaui SNP
3 = Memenuhi SNP
2 = Memenuhi SPM
1 = Belum Memenuhi SPM
Tiap Standar ada 4 tingkat pencapaian:
1. Tingkat 1 belum memenuhi SPM-SNP.
2. Tingkat 2 memenuhi SPM.
3. Tingkat 3 memenuhi SNP.
4. Tingkat 4 memenuhi dan melampaui SNP.
BAGAIMANA EDS MEMBANTU PENYUSUNAN RENCANA PENGEMBANGAN
SEKOLAH?
TPS menganalisis informasi yang dikumpulkan, menggunakannya untuk mengidentifikasi dan
menetapkan prioritas yang selanjutnya menjadi dasar penyusunan RPS/RKS dan RAPBS/RKAS.
Berdasarkan hasil EDS, sekolah mengembangkan RPS dengan prioritas peningkatan mutu
kinerja sekolah yang dirumuskan secara jelas, dapat diobservasi dan diukur. Dengan demikian,
RPS menjadi dokumen kinerja sekolah yang meliputi aspek implementasi, skala prioritas, batas
waktu, dan ukuran keberhasilannya.
Proses EDS berkaitan dengan aspek perubahan dan peningkatan. Upaya perubahan dan
peningkatan tersebut hanya bermanfaat apabila diwujudkan dalam perencanaan bagi peningkatan
mutu pendidikan dan hasil belajar peserta didik.
SIAPA YANG BERTANGGUNGJAWAB TERHADAP PELAKSANAAN EDS ? (KEPALA
SEKOLAH)
EDS dilaksanakan oleh Tim Pengembang Sekolah (TPS) yang terdiri atas:
1.Kepala Sekolah.
2.Wakil unsur guru.
3.Wakil Komite Sekolah.
4.Wakil orang tua siswa.
5.Pengawas sebagai fasilitator/pembimbing



EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS)
LATAR BELAKANG
Agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, seorang Kepala Sekolah/Madrasah/madrasah
harus memiliki kompetensi-kompetensi seperti tertera dalam Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah: - kompetensi
kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial. Disamping itu sebagai orang yang
paling bertanggung jawab untuk meningkatkan mutu pendidikan di satuan pendidikan dibawah
tanggung jawabnnya, dia juga harus mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomer 63 tahun 2009 tentang Sistim Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP) yang mengharuskan
terbangunnya budaya mutu pendidikan serta terpetakannya mutu pendidikan yang rinci pada
satuan pendidikan.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka para kepala Sekolah/Madrasah khususnya dan pemangku
kepentingan pendidikan pada umumnya, mutlak perlu mengetahui secara benar konsep, maksud
dan tujuan serta mampu melaksanakan Evaluasi Diri Sekolah/Madrasah (EDS/M) di Sekolah/
Madrasahnya. Dengan melaksanakan EDS/M ini maka kepala Sekolah/Madrasah akan lebih
dapat melaksanakan kompetensi manajerialnya secara menyeluruh dan bermakna yang akan
membantu peningkatan kinerja Sekolah/Madrasah khususnya dalam melihat sejauh manakah
Sekolah/ Madrasah telah mencapai Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Standar Nasional
Pendidikan (SNP), serta kekuatan dan kelemahannya sehingga Sekolah/Madrasah dapat
menyusun Rencana Pengembangan Sekolah (RPS) atau Rencana Kegiatan Sekolah (RKS)
berdasarkan keadaan dan kebutuhan nyata mereka.
Peningkatan mutu pendidikan khususnya pada satuan pendidikan memerlukan adanya kepala
Sekolah/Madrasah yang handal, tangguh dan berkemampuan yang secara bersama-sama dengan
seluruh pemangku kepentingan di Sekolah/Madrasah dapat memberikan pelayanan pendidikan
yang bermutu kepada semua peserta didik. Kepala Sekolah/Madrasah yang handal diharapkan
dapat menjadi lokomotif dan kekuatan untuk membimbing, menjadi contoh, serta menggerakkan
para pendidik dan tenaga kependidikan dalam melaksanakan upaya peningkatan mutu
pendidikan di Sekolah/Madrasah. Oleh karena itu, program penguatan kemampuan kepala
Sekolah/Madrasah perlu memasukkan pembahasan mengenai EDS/M, yang merupakan bagian
penting dalam kompetensi manajerial, sebagai salah satu topik yang harus diketahui dan
dipahami secara benar untuk selanjutnya dilaksanakan oleh para kepala
Sekolah/Madrasah/madrasah.
Materi tentang EDS/M ini sejauh mungkin diupayakan disusun dalam bentuk modul belajar
mandiri yang dapat juga dipakai sebagai bahan belajar kelompok. Untuk dapat memperoleh
manfaat maksimal, dalam memakai materi ini seyogyanya dibarengi dengan menyediakan
dokumen dokumen utama tentang EDS/M yaitu: (1) Instrumen EDS/M itu sendiri, (2) Pedoman
Teknis EDS/M dan (3) Format Laporan EDS/M. Kesemuanya ini akan memberikan pengertian
menyeluruh tentang apa, mengapa serta bagaimana EDS/M ini.
Dalam pelaksanaan EDS/M di Sekolah/Madrasah, untuk mempermudah pengisian Instrumen,
mereka juga perlu menyediakan semua Peraturan Menteri tentang kedelapan SNP, Standar per
standar, sebagai rujukan dan panduan dalam menentukan Tahap pencapaian Sekolah/Madrasah
dalam pelaksanaan tiap Standar. Dengan demikian maka dalam memakai Instrumen EDS/M dan
mengisi Instrumen tersebut mereka akan sangat terbantu untuk menentukan peringkat pencapaian
yang tepat pada setiap standar dengan merujuk langsung kepada Peraturan Menteri pada tiap
standar sebagai dasar penentuan peringkat.
PEMAHAMAN KONSEP DAN PENGERTIAN EDS/M
a.Apa itu EDS/M untuk memahami Konsep EDS/M secara menyeluruh.
b.Mengapa perlu EDS/M alasan perlunya ada EDS/M.
c.Siapa pelaksana EDS/M di satuan pendidikan EDS/M sebagai tugas bersama antar semua
pemangku kepentingan melalui Tim Pengembang Sekolah/Madrasah (TPS), dan EDS/M bukan
hanya merupakan tugas kepala Sekolah/Madrasah saja.
d.Manfaat EDS/M kegunaan EDS/M baik bagi pihak Sekolah/Madrasah maupun pihak jajaran
Dinas Pendidikan atau Kantor Kementerian Agama diTahap kabupaten/kota.
e.Beda EDS/M dan evaluasi - evaluasi lainnya agar mengetahui dengan pasti perbedaannya
sebab banyak yang mempertanyakan apa perlu melaksanakan EDS/M sebab sudah banyak
Evaluasi tentang kinerja Sekolah/Madrasah.
f.Isu-isu dalam pelaksanaan EDS/M bagaimana Sekolah/Madrasah, yang pada mulanya
mencurigai EDS/M pada akhirnya merasa amat terbantu dengan adanya EDS/M dan
bagaimana mereka menyiasati kendala-kendala dalam pelaksanaan EDS/M.
PELAKSANAAN EDS/M
Modul ini akan membahas bagaimana Sekolah/Madrasah melaksanakan EDS/M dalam
mengevaluasi pelaksanaan kinerja Sekolah/Madrasah dipandang berdasar SPM dan SNP. Untuk
membahas hal ini dengan jelas perlu dibarengi dengan mempelajari Instrumen EDS/M itu
sendiri, yang ada didalam CD, dan mempraktekkannnya. Hal ini dirasa lebih sesuai daripada
memasukkan Instrumen EDS/M kedalam modul ini sebab akan membuatnya menjadi amat tebal
dan memberatkan para pemakai.
Instrumen EDS/M membahas keseluruhan isi SNP yang terdiri dari:
1.Standar Sarana Dan Prasarana.
2.Standar Isi.
3.Standar Proses.
4.Standar Penilaian.
5.Standar Kompetensi Lulusan.
6.Standar Pengelolaan.
7.Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan.
8.Standar Pembiayaan.

BAB II
KONSEP DAN PENGERTIAN
EVALUASI DIRI SEKOLAH/MADRASAH (EDS/M)


PENGANTAR EDS
Seperti kita ketahui SDM merupakan tiang utama dalam pembangunan negara sehingga semakin
terdidik SDM sesuatu negara, akan semakin mudah untuk melaksanakan pembangunan dan
upaya pemenuhan kesejahteraan rakyat. Di negeri kita SDM kita belum dapat dibanggakan
disebabkan oleh berbagai hal, terutama rendahnya mutu pendidikan secara umum. Dan
karenanya upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan kita mutlak harus dilaksanakan agar kita
memperoleh SDM yang bermutu untuk memacu pembangunan dan menyongsong era globalisasi
yang efeknya sudah kita rasakan bersama sekarang.
Kementerian Pendidikan Nasional pada tahun 2009 telah menerbitkan Peraturan Menteri Nomor
63 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP) untuk terciptanya satu sistem
penjaminan mutu pendidikan yang sekaligus juga akan menjadi dasar pelaksanaan peningkatan
mutu pendidikan sehingga akan tercipta budaya peningkatan mutu pendidikan yang
berkelanjutan. Permen Nomor 63 menjadi acuan dalam upaya penjaminan dan peningkatan mutu
pendidikan. Peraturan Menteri ini secara lengkap ada dalam CD.
Salah satu komponen utama program SPMP adalah program Evaluasi Diri Sekolah/Madrasah
atau EDS/M yang dalam bahasa Inggrisnya disebut Supported School Self Evaluation (SSSE).
Dengan program ini Sekolah/Madrasah diminta untuk secara internal melakukan evaluasi sendiri
kinerjanya berdasarkan SPM dan SNP. Seperti tersirat dalam istilah Inggrisnya dengan adanya
kata Supported, program ini memandang penting adanya dukungan penuh pada kegiatan
Evaluasi diri ini dari semua unsur dan pemangku kepentingan yang terlibat di Sekolah/Madrasah
sehingga bukan hanya Kepala Sekolah/Madrasah saja yang terlibat tapi juga para guru, Komite
Sekolah/Madrasah, wakil orang tua peserta didik serta mendapat bimbingan dari Pengawas
Sekolah/Madrasah.
Dalam pelaksanaan EDS/M yang baik, perlu adanya support yaitu dukungan atau bantuan
dari berbagai pihak terkait agar Sekolah/Madrasah dapat melaksanakan EDS/M secara bersama
sehingga akan terjadi kebersamaan dalam tindakan dan nantinya dalam tanggung jawab juga.
EDS/M diharapkan akan memberikan dasar yang nyata untuk membuat RPS/RKS yang solid
untuk peningkatan kinerja Sekolah/Madrasah dan dasar terciptanya budaya mutu di
Sekolah/Madrasah.

KONSEP EVALUASI DIRI SEKOLAH/MADRASAH
1. Apa itu EDS/M
EDS/M adalah evaluasi internal yang dilaksanakan oleh semua pemangku kepentingan
pendidikan (stakeholders) di Sekolah/Madrasah untuk mengetahui secara menyeluruh kinerja
Sekolah/Madrasah dilihat dari pencapaian SPM dan 8 SNP dan mengetahui kekuatan dan
kelemahannya secara pasti sehingga akan diperoleh masukan dan dasar nyata untuk membuat
RPS/RKS dalam upaya untuk menumbuhkan budaya peningkatan mutu yang berkelanjutan.
Ada beberapa hal penting yang kita perhatikan disini:
a.Evaluasi Yang Bersifat Internal dilakukan oleh dan untuk mereka sendiri, bukan
dilaksanakan oleh orang lain. Ini adalah evaluasi internal, bukan evaluasi external oleh pihak
luar.
b.Akan Mengevaluasi Seluruh Kinerja Sekolah/Madrasah yang akan meliputi aspek-aspek
manajerial dan akademis.
c.Mengacu Pada SPM Dan 8 SNP yang hasilnya akan membantu program nasional dalam upaya
penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan secara umum.
d.Untuk Kepentingan Sekolah/Madrasah Itu Sendiri, bukan untuk perbandingan dengan
Sekolah/Madrasah Sekolah/Madrasah lain atau untuk akreditasi Sekolah/Madrasah.
e.Hasil EDS/M sebagai Bahan Masukan Dan Dasar Dalam Penulisan RPS/RKS maupun
RAPBS/RAKS.
f.Dilaksanakan minimal setahun sekali oleh semua stakeholder pendidikan di sekolah/madrasah,
bukan hanya oleh kepala Sekolah/Madrasah saja dengan bimbingan dan pengawasan Pengawas
Sekolah/Madrasah.

2.Mengapa perlu EDS/M?
EDS/M diSekolah/Madrasah diperlukan sebab sampai sekarang belum ada satupun alat yang
dapat dipakai oleh Sekolah/Madrasah untuk memberikan gambaran umum dalam aspek SPM dan
8 SNP secara nyata, akurat dan berdasarkan bukti-bukti tentang seluruh kinerja
Sekolah/Madrasah sebagai dasar untuk membuat RPS/RKS dan peningkatan mutu professional
seluruh pemangku kepentingan Sekolah/Madrasah.
Walaupun sudah ada beberapa upaya evaluasi di Sekolah/Madrasah, kebanyakan adalah evaluasi
yang dilakukan oleh pihak luar, jadi sifatnya eksternal, untuk menilai Sekolah/Madrasah
contoh untuk akreditasi, pemberian bantuan dsb. Dengan demikian kehadiran EDS/M amat
diperlukan oleh Sekolah/Madrasah karena evaluasi ini adalah evaluasi internal yang dilakukan
oleh dan untuk Sekolah/Madrasah sendiri guna mengetahui kekuatan dan kelemahannya sendiri
semacam cermin muka yang dapat dipakai dalam melihat kekuatan dan kelemahannya sendiri
untuk selanjutnya dipakai dasar dalam upaya memperbaiki kinerjanya.
Hasil EDS/M juga dapat dipakai oleh Pengawas untuk laporan kepada pihak Dinas
Pendidikan/Kantor Kemenag kab/kota melalui kegiatan Monitoring Sekolah/Madrasah Oleh
Pemerintah Daerah (MSPD) sebagai masukan untuk dasar Perencanaan Peningkatan Mutu
Pendidikan dan dasar pemberian bantuan / intervensi ke Sekolah/Madrasah.

3.Siapa Pelaksana EDS/M di Sekolah/Madrasah?
EDS/M sebaiknya dilaksanakan oleh semua stakeholder atau pemangku pendidikan di
Sekolah/Madrasah sebab EDS/M bukan hanya tugas dan tanggung jawab kepala
Sekolah/Madrasah saja dan agar ada kebersamaan dan rasa memiliki bersama. Keterlibatan
mereka juga diharapkan akan dapat memberikan gambaran akan kebutuhan nyata
Sekolah/Madrasah secara menyeluruh. Untuk menangani EDS/M ini sebaiknya
Sekolah/Madrasah membentuk satu tim EDS/M khusus yang bisa disebut Tim Pengembang
Sekolah/Madrasah (TPS) dengan beranggotakan unsur-unsur dibawah ini:
a.Kepala sekolah/madrasah sebagai penanggung jawab.
b.Wakil dari unsur tenaga pendidik.
c.Wakil dari unsur komite sekolah/madrasah.
d.Wakil dari unsur orang tua peserta didik.
e.Pengawas sebagai pihak yang memberi bimbingan.
Karena kedudukannya, Pengawas bisa dianggap sebagai anggota TPS atau bukan anggota TPS.
Yang penting adalah dia terlibat dalam EDS/M di Sekolah/Madrasah yang menjadi binaannya
dalam memberikan bimbingan dan masukannya dalam pelaksanaan EDS/M. Pelaksanaan
EDS/M dilapangan juga melibatkan para tenaga pendidik lainnya di Sekolah/Madrasah,
khusunya ketika membicarakan standar-standar yang berhubungan dengan pelaksanaan proses
belajar mengajar. Dengan demikian EDS/M dilakukan oleh semua pemangku kepentingan di
Sekolah/Madrasah dan bukan hanya tanggung jawab kepala Sekolah/Madrasah saja.

4.MANFAAT EDS/M
Beberapa manfaat EDS/M:
(1). BAGI SEKOLAH/MADRASAH:
a.Sekolah/Madrasah mempunyai instrument internal yang dapat dipakai untuk mengevaluasi
kinerjanya.
b.Sekolah/Madrasah dapat mengetahui sampai dimanakah Tahap pencapaian mereka dilihat dari
SPM dan SNP.
c.Sekolah/Madrasah dapat mengetahui kekuatan dan kelemahannya secara pasti.
d.Sekolah/Madrasah dapat mengetahui dengan pasti dan dapat memprioritaskan aspek mana
yang memerlukan peningkatan.
e.Sekolah/Madrasah dapat memperoleh dasar nyata untuk membuat RPS/RKS dan
RAPBS/RAKS berdasarkan kebutuhan nyata Sekolah/Madrasah, bukan atas dasar asumsi atau
perkiraan saja
f.Sekolah/Madrasah dapat mengetahui perkembangan upaya peningkatan mutu pelayanan
mereka sebab EDS/M dilakukan secara berkala.

(2) BAGI SISTEM PENDIDIKAN DI KAB/KOTA:

a.Diperolehnya informasi kongkrit keadaan umum Sekolah/Madrasah dalam pencapaian SPM
dan 8 SNP.
b.Terdapatnya gambaran umum secara pasti tentang kinerja Sekolah/Madrasah-
Sekolah/Madrasah diTahap kab/kota.
c.Adanya dasar untuk kegiatan perencanaan diTahap kab/kota serta dasar pemberian bantuan ke
Sekolah/Madrasah-Sekolah/Madrasah di daerah itu.
d.Hasil EDS/M ini dijadikan dasar untuk laporan ke jajaran diTahap kab/kota melalui kegiatan
Monitoring Sekolah/Madrasah oleh Pemerintah Daerah MSPD- yang dilakukan oleh para
Pengawas Sekolah/Madrasah.

5. BEDA EDS/M DENGAN EVALUASI-EVALUASI LAIN
a. EDS/M adalah evaluasi diri yang bersifat internal yang dilaksanakan oleh para stakeholder di
Sekolah/Madrasah tersebut.
b.EDS/M dilakukan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan sendiri dan dipakai sebagai
dasar untuk membuat RPS/RKS dan RAPBS/RAKS.
c. EDS/M dilaksanakan bukan untuk memberikan peringkat atau ranking Sekolah/Madrasah
dibanding dengan Sekolah/Madrasah lainnya.
d. Evaluasi-evaluasi lainnya biasanya bersifat eksternal yang dilakukan oleh pihak luar lebih
untuk kepentingan mereka bukan kepentingan Sekolah/Madrasah.
f. Karena EDS/M adalah evaluasi internal untuk dasar peningkatan mutu mereka maka evaluasi
biasanya akan lebih jujur sebab keadaan itu akan dijadikan dasar pelaksanaan upaya peningkatan
kinerja mereka.

6. ISU-ISU DALAM PELAKSANAAN EDS/M
a. Pada awalnya EDS/M dianggap sebagai beban tambahan baru yang memberatkan tugas
Sekolah/Madrasah/TPS namun dalam prosesnya Sekolah/Madrasah merasa butuh terhadap
EDS/M sebagai dasar penuyusunan RPS/RKS.
b. Pada awalnya EDS/M dikira sama dengan Evaluasi lain seperti yang dilakukan oleh Badan
Akreditasi Propinsi dan akhirnya mereka tahu beda EDS/M dan Evaluasi eksternal lain.
c. Pada awalnya Sekolah/Madrasah menganggap perlu dana banyak untuk melaksanakan
EDS/M, namun dalam prosesnya diketahui bahwa sebenarnya dana memang diperlukan untuk
pelaksanaan upaya peningkatan mutu yang direncanakan dalam RPS berdasarkan hasil
EDS/M, bukan untuk melaksanakan EDS/M itu sendiri.
d. Isu apakah Dinas Pendidikan/Kantor Kemenag dapat dan mau menerima EDS/M secara
formal. Dalam prosesnya EDS/M dapat diadopsi dan telah direplikasikan oleh Dinas
Pendidikan/Kantor Kemenag sebab mereka mengetahui manfaatnya bagi Sekolah/Madrasah dan
bagi perencanaan peningkatan mutu pendidikan.




BAB III
INSTRUMEN EDS/M

LATAR BELAKANG
Instrumen EDS/M adalah alat utama yang akan dipakai dalam EDS/M untuk memperoleh
serangkaian informasi tentang seluruh kinerja Sekolah/Madrasah dan mengacu pada ketentuan-
ketentuan dalam SPM dan SNP. Dengan demikian maka Instrumen EDS/M dituliskan
berdasarkan kedelapan Standar dalam SNP.
Pada awalnya buram Instrumen EDS/M ditulis oleh pakar Internasional yang membantu
Pemerintah Republik Indonesia dan yang bekerja di MCPM-AIBEP. Buram Instrumen ini
diperkaya dengan masukan masukan dari para pakar pendidikan nasional lainnya di MCPM
sebelum dibicarakan dengan pihak Pemerintah khusunya pihak Kementerian Pendidikan
Nasional dan Kementerian Agama. Buram ini lalu mendapat masukan-masukan baru dan
disepakati bahwa Instrumen EDS/M ini harus mengacu pada 8 SNP sebagai rujukannya.
Instrumen EDS/M ini kemudian divalidasi oleh pihak Pemerintah dan diuji cobakan di 3 daerah
binaan Kabupaten Gresik di Jawa Timur, Kabupaten Boalemo di Gorontalo dan Kabupaten
Muaro Jambi di Jambi. Sebelum uji coba pemakaian Instrumen EDS/M dilakukan dulu Pelatihan
untuk Pelatih (ToT) dari ketiga kabupaten ini diTahap nasional pada bulan Oktober 2008.
Setelah pelaksanaan ToT ini dilaksanakan juga pelatihan untuk para anggota TPS dari 36
Sekolah/Madrasah binaan diketiga kabupaten masing masing kabupaten terdiri dari 12
Sekolah/Madrasah - pada bulan Nopember 2008.
EDS/M di uji-cobakan mulai bulan Nopember 2008 Februari 2009 yang diawali dengan
pelatihan stakeholder daerah. Tim Teknis EDS/M pusat yang terdiri dari pejabat/staf pada
Kementerian Pendidikan Nasional dan Agama serta konsultan MCPM mengadakan monitoring
uji-coba tsb pada bulan Desember 2008 dan akhir Januari 2009. Monitoring itu dilaksanakan
untuk mengetahui lebih lanjut tentang Instrumen EDS/M itu sendiri keterbacaannya,
pemahaman para pemakainya, efektifitas pelaksanaan EDS/M serta begaimana kerja sama antar
anggota TPS dalam melaksanakan EDS/M serta manfaat EDS/M bagi Sekolah/Madrasah.
Loka karya tentang pelaksanaan EDS/M dilakukan diTahap Kabupaten pada bulan Maret 2009
dan disusul dengan Loka karya Tahap nasional pada bulan April 2009. Dari hasil loka karya ini
didapatkan serangkaian usulan untuk perbaikan Instrumen EDS/M yang perbaikannya telah
dilakukan oleh Tim Teknis EDS/M Nasional pada bulan Mei 2009. Dengan demikian maka
Instrumen EDS/M telah diperbaiki sesuai dengan hasil monitoring dan usulan-usulan dari daerah.
Kegunaan dan manfaat EDS/M dapat diketahui dari pengakuan para pelaku EDS/M di daerah.
Dengan EDS/M kita mengetahui kekurangan-kekurangan kita dalam SNP dan mempunyai dasar
nyata dalam pembuatan RKS dan RAPBS, bukan berdasarkan kira-kira, pengakuan salah
seorang Kepala SD di Gresik tentang manfaat EDS/M. EDS/M membuat kita lebih sadar
tentang SNP dan bagaimana kita mencapainya!, aku salah seorang kepala MI di Boalemo di
Gorontalo. Sekarang kita tahu persis aspek-aspek mana yang perlu kita Tahapkan berdasarkan
hasil EDS/M, aku seorang Kepala SMP di Muaro Jambi yang telah melaksanakan EDS/M di
Sekolah/Madrasahnya.
BAGAIMANA BENTUK INSTRUMEN EDS/M
Seperti dikatakan diatas Instrumen EDS/M ini mengacu kepada SPM dan SNP dan karenanya
menanyakan secara rinci semua hal yang berkenaan dengan aspek-aspek pada tiap standar.
Beberapa butir penting mengenai Instrumen ini:
a. Instrumen EDS/M mengacu pada SPM dan SNP - seluruh 13 butir dalam SPM yang
berhubungan Sekolah/Madrasah tapi tidak memasukkan 14 butir lainnya yang bersangkutan
dengan pemerintah kab/kota serta 8 SNP.
b. Instrumen EDS/M mencakup beberapa pertanyaan pokok pada tiap standar yang terkait
dengan SPM dan SNP sebagai dasar bagi Sekolah/Madrasah untuk memperoleh informasi dan
data secara rinci tentang kinerjanya secara kwalitatif.
c. Dalam Instrumen EDS/M, tiap Standar dibagi dalam beberapa komponen yang diharap dapat
memberikan gambaran yang lebih menyeluruh.
d. Pada setiap komponen pada pertanyaan ditiap standar ada beberapa spesifikasinya untuk
memperoleh informasi yang lebih komplit.
e. Pada setiap aspek dari setiap standar terdiri dari 4 tahapan pencapaian - tahap 1 berarti kurang,
tahap 2 berarti sedang, tahap 3 berarti baik, dan tahap 4 berarti amat baik.
f. Pada tiap tahap pencapaian terdapat beberapa indikator yang sesuai dengan Tahap pencapaian
tersebut. Tahap 2 sama dengan telah memenuhi kriteria SPM.
Dibawah ini dapat dilihat contoh Standar, Komponen pada tiap Standar, Spesifikasi dari
Komponen tersebut dan Indikator-indikator dari Spesifikasi tersebut.

Untuk mengisi Instrumen, pertama cermati kata kunci yang tertera pada indikator. Selanjutnya
lihat dan potret situasi dan kondisi nyata sekolah dengan melihat bukti fisik berupa dokumen,
rekaman atau keberadaan fisik ril sekolah yang dapat berupa (bangunan, sarana prasarana,
infrastruktur yang belum teradministrasi) yang sudah dimiliki oleh sekolah saat ini. Kemudian
berdasarkan bukti tersebut buat deskripsi pada kolom ringkasan deskripsi tentang apa yang sudah
dimiliki, dilakukan oleh sekolah, lakukan juga pengadminitrasian pada eset sekolah yang belum
dilengkapi/memiliki dokumen administrasinya untuk melengkapi bukti fisik dokumen. Pada
kolom ini juga dapat duuraikan kondisi dan situasi yang belum memenuhi indikator yang
dinyatakan pada kolom diatas kondisi yang belum ini akan digunakan untuk bahan perumusan
rekomendasi buata sekolah tentang apa yang harus ditindak-lanjuti. Langkah selanjutnya
bandingkan ringkasan deskripsi yang telah memenuhi aspek indikator dengan pernyataan yang
tertera pada kolom Tahapan pengembangan. Untuk menetapkan Tahap pengembanan, apakah
terletak pada tahap 1, 2, 3, atau 4, pertama pengguna instrumen perlu mencermati kata kunci
pada pernyataan setiap tahap agar dapat melihat perbedaan dari setiap tahap dan menselaraskan
pemahamannya dengan indikator. Setelah paham pilih salah satu kolom tahap pengembangan
dengan mencentang kolom disamping angka yang ada pada setiap tahapan, Penetapan tahap
pengembangan tersebut tentu mempertimbangkan pada kondisi sekolah yang paling cocok
seperti dinyatakan pada kolom ringkasan deskripsi tersebut.. Jadi , Ringkasan Deskripsi
Sekolah/Madrasah menurut indikator dan berdasarkan bukti alah menggambarkan kondisi nyata
sekolah sekaligus ringkasan temuan-temuan atas kinerja Sekolah/Madrasah yang di EDS untuk
satu indikator tertentu. Dari melakukan pengsisian EDS/M ini, dapat disimpulkan antara lain:.
a. Tahap pencapaian pada setiap Standar dalam Instrumen ini dapat digunakan
Sekolah/Madrasah untuk menilai kinerjanya pada standar tersebut.
b. Instrumen EDS/M terdiri dari sejumlah pertanyaan terkait dengan SPM dan 8 SNP yang
paling erat hubungannya dengan mutu pembelajaran yang hasilnya menjadi dasar untuk
menyusun RPS/RKS dan RAPBS/RKAS.
Dalam mengisi Instrumen EDS/M perlu dilakukan dengan jujur dan apa adanya. kalau
memberikan penilaian lebih baik dari kenyataannya hanya akan merugikan Sekolah/Madrasah itu
sendiri, sebab hasil EDS/M akan dijadikan dasar penyusunan RPS. Tentu saja RPS tidak akan
memasukkan kegiatan untuk meningkatkan aspek yang diaku telah baik itu, sehingga tak akan
ada kegiatan untuk meningkatkannya. Jika Sekolah/Madrasah melakukan upaya peningkatan dan
Sekolah/Madrasah meningkat kinerjanya, maka ini tak akan tercatat sebagai kenaikan/progress,
karena menurut catatan EDS/M tahun sebelumnya nilainya sudah baik, jadi tidak ada
peningkatan.

DISKUSI
Untuk lebih memperkaya pemahaman Anda dalam hal ini, mohon diskusikan butir-butir berikut:
1. Acuan Instrumen EDS/M dan mengapa
2. Bentuk Instrumen EDS/M pada tiap Standar
3. Manfaat adanya kejujuran dalam mengisi EDS/M


BAB IV
PENGISIAN INSTRUMEN EDS/M
APA YANG DIPERLUKAN UNTUK PENGISIAN INSTRUMEN EDS/M
Untuk memudahkan pengisian Instrumen EDS/M, maka disamping Instrumen itu sendiri,
diperlukan adanya:
(1) Semua Peraturan Menteri Pendidikan Nasional yang berkenaan dengan SPM dan 8 SNP, baik
buku peraturan itu sendiri atau dalam bentuk CD, sebagai rujukan pengisian Instrumen EDS/M
ini. Semua dokumen ini dapat diakses pada situs BSNP: http://www.bsnp-indonesia.org
(2) Semua peraturan daerah yang sejalan dengan peraturan pemerintah yang berkaitan dengan 8
SNP
(3) Semua dokumen dan rekaman yang terkumpul dalam profil sekolah yang menggambarkan
kinerja sekolah secara kualitatif maupun kuantitatif.
(4) Dokumen evaluasi lain yang dapat dipakai untuk membantu meningkatkan mutu pengisian
instrumen EDS/M seperti; Hasil evaluasi dari BAN, hasil supervisi kepala sekolah dan pengawas
dll.
Disamping itu seperti dikemukakan sebelumnya dalam mengisi Instrumen EDS/M diperlukan
kejujuran sehingga yang dicatat itu memang keadaan sebenarnya dan hasil EDS/M merupakan
data nyata keadaan Sekolah/Madrasah. Pengisian Instrumen EDS/M diharapkan dilakukan
setahun sekali sehingga akan terlihat kemajuan yang dicapai dalam kurun waktu setahun. Bagi
Sekolah/Madrasah, data hasil EDS/M tahun sebelumnya akan menjadi data dasar untuk
pengukuran kemajuan yang dicapai selama setahun dan bagi Pengawas menjadi dasar pelaporan
Monitoring Sekolah/Madrasah oleh Pemerintah Daerah (MSPD) keTahap kab/kota.
RINCIAN INSTRUMEN EDS/M
Modul ini akan membicarakan satu atau dua Standar sebagai contoh dan Anda dapat
memperoleh kejelesan Standar lainnya dengan memptaktekkanya sendiri, bukan hanya dengan
membaca penjelasan saja.
I. Standar Sarana dan Prasarana (Contoh)
Kita ambil contoh Standar Sarana dan Prasarana. Standar ini mempunyai 2 Komponen.
Komponen I: Apakah Sarana Sekolah/Madrasah sudah memadai? Komponen ini mempunyai 3
spesifikasi dan 4 Tahapan pencapaian yang setiap Tahapannya mempunyai beberapa indikator.
Komponen II. Apakah Sekolah/Madrasah dalam kondisi terpelihara dengan baik? Komponen ini
mempunyai 3 spesifikasi dan juga 4 Tahapan pencapaian dengan indikatornya. Pada EDS/M
nilai kwantitatif dipakai untuk membantu penilaian yang bersifat kwalitatif yaitu penilaian
professional.
Seperti ditulis diatas, Komponen I pada Standar Sarana dan Prasarana adalah: Apakah sarana
Sekolah/Madrasah sudah memadai? Komponen ini mempunyai 3 spesifikasi:
a) Sekolah/Madrasah mematuhi standar terkait dengan Sarana dan Prasarana (ukuran ruangan,
jumlah ruangan, dan persyaratan untuk sistim ventilasi).
b) Sekolah/Madrasah mematuhi standar terkait dengan jumlah peserta didik dalam kelompok
belajar.
c) Sekolah/Madrasah mematuhi standar terkait dengan penyediaan alat dan sumber belajar
termasuk buku pelajaran.
Dibawah ini contoh Instrumen EDS/M tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk Komponen
1. Apakah sarana Sekolah/Madrasah sudah memadai? Akan terlihat dengan jelas Komponen-
nya dan 3 Spesifikasinya serta Indikator-indikator pada tiap Tahapan Komponen ini.

Anda mungkin juga menyukai